PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN BE RBASIS MAS ALAH BERBANTUANPETAPIKIRAN (MIND MAP)TERHADAPHASILBELAJARSISWA
PADA MATERI POKOKHUKUMNEWTONTENTANG GERAKDANGRAVITASI DIKELASXISEMESTERI
SMA NEGERI 3 BINJAI T.A 2016/2017
Oleh : Rahima Rianita
4123321040
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSyaratMemperoleh GelarSarjanaPendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN BE RBASIS MAS ALAH BERBANTUAN PETA PIKIRAN (MIND MAP) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOKHUKUM NEWTON TENTANGGERAKDANGRAVITASIDIKELAS XISEMESTERI
SMA NE GE RI 3 BI NJAI T. P. 20 16/2 01 7
RAHIMA RIANITA (NIM: 4123321040)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran(mind map)terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi.
Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan menggunakan desain penelitianpre-test postest control group design.Penelitian dilaksanakan di SMAN 3 Binjai dengan teknik pengambilan sampel secaracluster random sampling dan pemilihan kelas dilakukan secara random, didapatkan siswa kelas XI-IPA 4 sebagai kelas yang diterapkan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map) dan kelas XI-IPA 5 sebagai kelas pembelajaran konvensional yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes essaydengan jumlah soal 10item. Analisis data menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5% dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata pre-test kelas dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map) adalah 38,81 dan kelas dengan pembelajaran konvensional adalah 35,15 sedangkan rata-rata post-test kelas dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map) adalah 67,50 dan kelas dengan pembelajaran konvensional adalah 54,68. Hasil uji hipotesis dengan uji t diperoleh (6,10> 1,669), menunjukkan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map) lebih besar daripada hasil belajar model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map) terhadap hasil belajar siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penulis sehingga penilitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Peta Pikiran (Mind Map) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok Hukum Newton Tentang Gerak Dan GravitasiDikelas XI Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.P.2016/2017”.disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Alkafi Maas Siregar, M.si, Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd dan Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si., Ph.D selaku dosen penguji I, II, dan III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik, yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama masa perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan FMIPA Unimed.
v
Teristimewa ucapan terima kasih kepada Ayahanda yang selalu penulis rindukan, Bastian dan Ibunda tercinta Itawari, yang memberikan cinta, motivasi, do’a, kepercayaan serta kasih sayang yang tiada henti dan adik tersayang Mifhahul Zannah dan Imam Utama yang sangat banyak berperan dalam memberikan dorongan dan doa yang tulus kepada penulis selama perkuliahan yang juga selalu memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman terdekat penulis, Rifka Annisa Girsang, Taufik M Sinaga, Masringgit M Nasution, Meutia Sandra Deanika Rosita, Syahrizal Harahap dan Rose Verawati Gultom yang selalu memberikan nasehat, masukan serta perhatian kepada penulis. Dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Fisika Eks B 2012 dan sebagainya yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih telah memberikan arti persahabatan, kebersamaan, dan kekeluargaan selama ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Januari 2017 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Definisi Operasional 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoretis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar 8
2.1.3 Aktivitas Belajar 9
2.1.4 Hasil Belajar 10
2.1.5 Model Pembelajaran 14
2.1.6 Model Pembelajaran Berbasis Masalah 15
2.1.7 Pembelajaran Konvensional 19
2.1.8 Teori Pendekatan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 20
2.1.9 Mind Map(peta pikiran) 22
2.1.10 Materi Pelajaran 23
2.2 Kerangka Konseptual 26
2.3 Hipotesis Penelitian 28
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 29
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 29
3.3 Variabel Penelitian 29
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 29
3.5 Prosedur Penelitian 30
3.6 Instrumen Penelitian 31
3.6.1 Tes Hasil Belajar 31
vii
3.7 Validitas Tes 32
3.8 Teknik Analisis Data 33
3.8.1 Menghitung Nilai Rata – Rata Simpangan Baku 33
3.8.2 Uji Normalitas 34
3.8.3 Uji Homogenitas 34
3.8.4 Uji Hipotesis 35
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 38
4.1.1 Data Hasil Penelitian 38
4.1.2 Analisis Data Penelitian 41
4.1.3 Pengujian Hipotesis 43
4.2 Hasil Belajar 44
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 46
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Hasil yang diperoleh dari Pembelajaran Berbasis Masalah 16 Gambar 2.2 Bagan Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis 27
Masalah dan Pembelajaran Konvensional
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 52 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 58 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 64
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 70
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 72
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 75
Lampiran 7 Kisi Kisi Tes Hasil Belajar Instrumen Penelitian 77
Lampiran 8 Validasi Instrumen Tes 88
Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 92 Lampiran 10 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 94 Lampiran 11 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 96 Lampiran 12 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 98 Lampiran 13 Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 100 Lampiran 14 Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 102 Lampiran 15 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi 104 Lampiran 16 Data Pretest dan Postes Eksperimen 106 Lampiran 17 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol 107 Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 108
Lampiran 19 Uji Normalitas 111
Lampiran 20 Uji Homogenitas 113
Lampiran 21 Uji Hipotesis 116
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 120 Lampiran 23 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 121 Lampiran 24 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 122 Lampiran 25 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 124 Lampiran 26 Dokumentasi Kelas Eksperimen 125
Lampiran 27 Mind Map 129
Lampiran 28 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 130
Lampiran 29 Surat Izin Penelitian 131
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif 11 Tabel 2.2 Sintaksis untuk pembelajaran berbasis masalah 17
Tabel 2.3 Peneliti terdahulu 25
Tabel 3.1 Pre-test and Post-test Group 30 Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 31 Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 32 Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 38 Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 40 Tabel 4.3 Nilai rata-rata, standar deviasi dan varians 41 Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes - Postes Kelas Eksperimen
dan Kontrol 42
Tabel.4.5 Uji Homogenitas Data Pretes - Postes Kelas Kontrol dan 42 Eksperimen
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan penentu kualitas suatu
bangsa, dimana kemajuan suatu bangsa dapat di ukur dengan kemajuan kualitas
pendidikan. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional menyebutkan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Trianto, 2009).
Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih jauh dari kata memuaskan.
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari dataEducation for All
(EFA) Global Monitroring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO dan
diluncurkan di New York, indeks pembangunan pendidikan Indonesia yang
dikutip dari The Education for All Development Index (EDI) yaitu berada pada
urutan 57 dari 115 negara (UNESCO, 2011) dan berada pada urutan 68 dari 113
negara pada tahun 2012 (UNESCO, 2012). Framework PISA (Program for
International Student Assessment) yang diluncurkan oleh OECD (The
Organization for Economic Cooperation and Development) menyatakan bahwa
secara kemampuan sains, Indonesia dari tahun ke tahun masih berada dibawah
rata-rata skor Internasional. Kemampuan literasi sains siswa ini diikuti oleh siswa
dengan usia 15 tahun. Pada tahun 2000 Indonesia mendapatkan peringkat 38 dari
41 negara, tahun 2003 berada di peringkat 38 dari 40 negara peserta, tahun 2006
peringkat 50 dari 57 negara, tahun 2009 peringkat 60 dari 65 negara dan tahun
2
terakhir pada tahun 2012 peringkat 64 dari 65 negara. Tahun 1995 dan 2002
UNDIP melakukan riset dan hasilnya pendidikan di Indonesia dinilai masih jauh
dari harapan mutu pendidikan. Masalah dalam pendidikan nasional termasuk
Sumatera Utara adalah kualitas hasil pendidikan, diketahui bahwa dari 174 negara
di dunia pendidikan Indonesia termasuk Sumatera Utara berada pada peringkat
107. Masalah dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran, dimana
dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berfikir. Proses pembelajaran diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghafal informasi dan otak anak dipaksa untuk mengigat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat dan
menghubungkan informasi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya
ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka
miskin aplikasi (Sanjaya, 2006).
Salah satu indikator meningkatnya kualitas pendidikan yaitu
meningkatnya hasil belajar siswa disemua mata pelajaran yang diajarkan oleh
pendidik (guru). Salah satu mata pelajaran yang diajarkan oleh pendidik disekolah
yaitu mata pelajaran fisika. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di SMA, yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
peristiwa dan fenomena alam. Oleh karena itu, pelajaran fisika termasuk salah
satu pelajaran yang cukup menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian
yang nyata dan juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. karena itu
pelajaran fisika di berbagai satuan pendidikan perlu dikembangkan dan
diperhatikan. Keberhasilan pengajaran fisika tidak terlepas dari kualitas guru
sebagai tenaga pengajar fisika, akan tetapi dalam mengajarkan pelajaran fisika
guru banyak mengalami kesulitan, diantaranya karena minat belajar siswa yang
kurang, menyebabkan hasil belajar fisika cenderung masih rendah.
Hasil observasi peneliti di SMA Negeri 3 Binjai pada tanggal 25 Januari
2016 dengan mewawancarai salah seorang guru fisika beliau mengatakan hasil
belajar siswa cenderung masih rendah yaitu rata-rata 65,00 sedangkan Kriteria
3
fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus
dihafal dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa sehingga siswa kurang
berminat belajar fisika. Peneliti juga memperhatikan bahwa model pembelajaran
dan media pembelajaran yang digunakan cenderung konvensional atau kurang
bervariasi sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik belajar fisika.
Hasil angket yang disebarkan pada 41 siswa kelas XI, diperoleh data
bahwa 23,41% menganggap bahwa pelajaran fisika biasa saja, 53,18%
menganggap bahwa pelajaran fisika sulit serta tidak menarik dan 23,41%
menganggap bahwa pelajaran fisika mudah dan menyenangkan, berdasarkan data
diatas terlihat bahwa lebih banyak siswa yang kurang tertarik pada pelajaran
fisika. kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika karena pembelajaran fisika
masih dominan dilakukan oleh guru. Guru lebih sering menggunakan metode
ceramah, tanya jawab dan latihan soal. Guru belum melibatkan siswa secara aktif
dan hanya menekankan siswa untuk menghafal rumus dan mencatat materi yang
ada di buku pelajaran, penyampaian materi fisika lebih dominan pada
persamaan-persamaan matematik yang kurang menarik. Model pembelajaran dan media yang
di gunakan kurang bervariasi.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika
perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang
dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa. Aktifnya siswa
dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara
langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Upaya yang akan
dilakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan siswa terhadap pelajaran fisika
adalah dengan memberikan model pembelajaran berbasis masalah, karena
pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah,
dan keterampilan intelektualnya, mempelajari peran-peran orang dewasa dengan
mengalaminya secara riil atau situasi yang disimulasikan, dan menjadi pelajar
yang mandiri. Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa melakukan
pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
4
permasalahan yang ada. Pembelajaran berbasis masalah mengorientasikan siswa
kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan
menghasilkan karya.
Pembelajaran berbasis masalah didefinisikan sebagai suatu model
pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan
bermakna kepada siswa, yang berfungsi sebagai loncatan untuk investigasi dan
penyelidikan. Pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk memecahkan
masalah keseharian yang nyata dan dekat dengan kehidupan siswa. Model
pembelajaran berbasis masalah, menempatkan guru sebagai penyodor berbagai
masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi investigasi dan dialog.
Pembelajaran berbasis masalah tidak mungkin terjadi kecuali guru menciptakan
lingkungan kelas tempat pertukaran ide yang terbuka dan jujur dapat terjadi
(Arends, 2008). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ini sudah
pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti (Annovasho dan
Budiningarti, 2014) Hasil yang diperoleh adalah pada ranah kognitif mengalami
peningkatan dengan rata-rata nilai 65,79. (Kharida, dkk., 2009) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Peningkatan rata-rata hasil
belajar kognitif sebesar 0,26 atau 26%. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar
siswa sebesar 0.33 atau 33%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
siswa. Selain memiliki keunggulan-keunggulan yang membedakannya dengan
model lainnya model pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kekurangan
yakni tidak memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat secara
mendalam dalam pembelajaran. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah
dengan menggunakan peta pikiran Mind Map. Penggunaan Mind Map
mempermudah guru dan siswa. Materi yang banyak disampaikan dengan satu
tempat sehingga penggunaan waktu lebih efisien.Mind Mapdapat membuat siswa
melihat hubungan antara satu ide dengan ide yang lainnya. Selain itu denganMind
5
dicerna dan diingat. Hasil uraian di atas maka penulis perlu melakukan penelitian
dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Peta
Pikiran (Mind Map) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum
Newton Tentang Gerak dan Gravitasi Dikelas XI Semester I SMA Negeri 3
Binjai T.P. 2016/2017.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Penggunaan peta pikiran (Mind Map) dalam model pembelajaran berbasis
masalah belum pernah digunakan dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri
3 Binjai.
2. Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
3. Siswa menganggap pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
4. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.
5. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu
dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis
masalah berbantuan peta pikiran (mind map) untuk kelas eksperimen dan
model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol.
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas XI semester I
yaitu materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI semester I SMA Negeri 3 Binjai
6
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map) pada
materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi kelas semester I
SMA Negeri 3 Binjai T.A. 2016/2017?
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional pada materi pokok hukum newton tentang gerak
dan gravitasi kelas XI semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A. 2016/2017 ?
3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan
peta pikiran (mind map) terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok
hukum newton tentang gerak dan gravitasi?
4. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung
dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind
map)pada materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi kelas XI
semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A. 2016/2017?
1.5. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta
pikiran (mind map) pada materi pokok hukum newton tentang gerak dan
gravitasi kelas XI semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A.2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi hukum
newton tentang gerak dan gravitasi kelas XI semester I SMA Negeri 3
Binjai T.A 2016/2017.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
7
hukum newton tentang gerak dan gravitasi XI semester I SMA Negeri 3
Binjai T.A. 2016/2017.
4. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung
dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran
(mind map) pada materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi
kelas XI semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A. 2016/2017?
1.6. Manfaat Penelitian
1. Siswa
Sebagai bahan informasi hasil belajar dalam meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya nilai pelajaran fisika.
2. Peneliti
Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi peneliti sebagai
calon guru dalam mengajar fisika terutama pada materi Hukum Newton
tentang Gravitasi dimasa yang akan datang.
1.7. Definisi Operasional
1. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran yang
dapat membangun di sekitar suatu masalah nyata dan kompleks yang secara
alami memerlukan pemeriksaan, panduan informasi, dan refleksi,
membuktikan hipotesis sementara, dan diformulasikan untuk dicarikan
kebenarannya.
2. Mind Map adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan mencatat dan
menggambar kreatif, karena menggunakan gambar, simbol dan
menggunakan warna-warni.
3. Hasil belajar adalah melukiskan tingkat pencapaian siswa atas tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai kurikulum. Siswa yang berhasil
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan :
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind map pada materi hukum newton tentang gerak dan gravitasi memiliki nilai rata-ratapre-test sebesar 38,81 dan nilai rata-ratapost-test67,50.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi hukum newton tentang gerak dan gravitasi memiliki nilai rata - ratapre-test35,15 dan nilai rata-ratapost-test 54,68.
3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung 6,10 sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi di kelas XI semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2016/2017
4. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan peta pikiran (mind map)pada materi pokok hukum newton tentang gerak dan gravitasi lebih baik dibandingkan kelas yang diajarkan dengan model konvensional.
5.2.Saran
Penelitian ini nilai rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimumnya (KKM) disekolah tersebut 75, tapi ketika melakukan post-test kepada kelas eksperimen nilai rata-rata yang dicapai hanya 69 sehingga dikategorikan belum mencapai KKM atau belum tuntas. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, kurangnya pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran dan kurang kondusifnya kelas pada saat melakukan praktikum. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar mampu menemukan solusi dari kekurangan penelitian saya sehingga hasil dari penelitian yang dilakukan lebih baik.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L., dan Krathwohl, D. R., (2015), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Bloom, Pustaka, Yogyakarta.
Annovasho, J., dan Budiningarti, H., (2014), Pengaruh model pembelajaran Berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa kelas X peminatan MIPA pada pelajaran Fisika Materi Fluida Statik di SMA Negeri 1 Baureno Bojonegoro,Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika03: 20-26
Arends, R. I., (2008),Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9.Salemba Humanik
Arikunto, S., (2012), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Buzan, T., (2005), Buku PintarMind Map. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fatima, S., Sarwanto., dan Nonoh, S, A. Pembelajaran Fisika Dengan
Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Model Dan Buletin Ditinjau Dari Kemampuan Verbal dan Motivasi Berprestasi Siswa. Jurnal Inkuiri2: 114 - 120
Hamdani, D., Prasetya, D. A., dan Connie., (2015), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dengan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas VIII.A 12 Kota Bengkulu,Prosiding seminar Nasional Fisika(e-journal)04
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun,E., (2011), Models Of Teaching,Percetakan Pustaka Belajar,Yogyakarta
Kharida., Susilowati., dan Pratiknyo., (2009), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Elastisitas Bahan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5:83 - 89 Kurniasih, I dan Sani, B., (2015),Model Pembelajaran, Kata Pena, Jakarta. Purwanto., (2011),Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta Sadiman, A. S., (2009),Media Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta. Sagala, S., (2003),Konsep dan makna pembelajaran, Alfabeta, Bandung Sanjaya, W., (2006),Strategi Pembelajaran, Kencana, Bandung.
51
Siswati, H, K,. Sumarno, W., dan Suparni., (2012).Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Diskusi Dan Eksperimen Ditinjau Dari Kemampuan Verbal Dan Gaya Belajar. Jurnal Inkuiri2: 132 - 141
Slameto., (2012), Belajar Dan Faktor–faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta Jakarta
Sudjana, N., (2010),Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung
Sudjana., (2005),Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep,
Landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan