• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF PADA INTERAKSI ANTARPEMUDA DALAM KOMUNITAS MEDAN LIVERPUDLIAN COMMUNITY (KAJIAN PRAGMATIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF PADA INTERAKSI ANTARPEMUDA DALAM KOMUNITAS MEDAN LIVERPUDLIAN COMMUNITY (KAJIAN PRAGMATIK."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF PADA INTERAKSI

ANTARPEMUDA DALAM KOMUNITAS MEDAN

LIVERPUDLIAN COMMUNITY

(KAJIAN PRAGMATIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh,

WILLY FIRDAUS

NIM 209210030

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Willy Firdaus. 209210030. Analisis Kesantunan Imperatif pada Interaksi Antarpemuda dalam Komunitas Medan Liverpudlian community (Kajian Pragmatik). Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kesantunan imperatif pada interaksi antarpemuda dalam Komunitas Medan Liverpudlian dengan kajian pragmatik. Jenis penelitian yang dipakai penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan agar memperoleh data secara mendetail dan menyeluruh adalah teknik simak dan teknik cakap.

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa terdapat 52 wujud pemakaian kesantunan imperatif, meliputi 25 wujud imperatif (tuturan bermakna pragmatik) dan 27 kesantunan imperatif, meliputi kesantunan linguistik (faktor panjang pendek tuturan, faktor urutan tutur, faktor intonasi tuturan dan isyarat-isyarat kinesik, dan faktor ungkapan-ungkapan penanda kesantunan yang meliputi penanda kesantunan tolong, dan ayo) dan kesantunan pragmatik (kesantunan pragmatik imperatif dalam tuturan deklaratif dan kesantunan pragmatik imperatif dalam tuturan interogatif). Makna dasar pragmatik imperatif nonstruktural, yaitu makna perintah, makna permintaan, dan makna nasehat (rekomendasi). Strategi kesantunan imperatif, yaitu strategi 1 (kurang santun), strategi 2 (agak santun), strategi 3 (lebih santun), dan strategi 4 (paling santun).

Penulis berharap ada penelitian lanjutan yang lebih spesifik terhadap kesantunan imperatif dengan kajian yang menarik, sampel besar, dan teknik analisis yang lebih mendalam untuk mendapatkan hasil kajian yang lebih baik.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

berjudul “ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF ANTARPEMUDA

DALAM KOMUNITAS MEDAN LIVERPUDLIAN COMMUNITY (KAJIAN

PRAGMATIK)”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Sastra.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Skripsi ini banyak

kendala yang dihadapi. Tapi, berkat bantuan dan bimbingan, serta kerjasama dari

berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu,

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia, sekaligus

Dosen Penguji.

6. Dr. Malan Lubis, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik.

(8)

iii

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai di Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

10.Teristimewa kedua orang tua penulis, Bapak Bukhari dan Ibu Erni Fauziah

Lubis. Saudara-saudara penulis, Yudhi Ari Fauzi, A.Md. dan Anggi Maghfira

Utami, S.E., serta semua anggota keluarga yang selalu memberikan dorongan

agar penulis dapat menyelesaikan studi S-1 di FBS Unimed.

11.Pengurus dan member dari komunitas Medan Liverpudlian Community yang

membantu dalam penelitian.

12.Kepada teman-teman seangkatan, yang terus berjuang hingga akhir bersama

penulis, Mely, Jekky, dan Arief.

13.Teman-teman angkatan 2009, terkhusus kelas Nondik 2009 yang selalu

memberikan dukungan dan semangat selama perkuliahan. Kalian semua akan

penulis rindukan. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Biarlah Allah SWT yang membalas kebaikan kalian berupa berkat

kemudahan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Medan, September 2016 Penulis,

(9)

iv

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 7

c. Strategi Kesantunan Imperatif. ... 31

5. Pemuda.. ... 33

6. Medan Liverpudlian Community.. ... 34

B. Pertannyaan Penelitian ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Metodologi Penelitian ... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

C. Sumber Data ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 40

E. Teknis Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

(10)

v

2. Makna Dasar Pragmatik pada Interaksi Antarpemuda dalam komunitas Medan

Liverpudlian Community ... 48

3. Strategi Kesantunan Imperatif pada Interaksi Antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community ... 50

B. Pembahasan ... 52

1. Wujud Kesantunan Imperatif pada Interaksi Antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community ... 52

a. Kesantunan Imperatif. ... 61

2. Makna Dasar Pragmatik pada Interaksi Antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community ... 76

3. Strategi Kesantunan Imperatif pada Interaksi Antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community.. ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Anggota pada Komunitas Medan Liverpudlian

Community Periode 2014-2016... 38

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Kesantunan Imperatif ... 41

Tabel 4.1 Klasifikasi Wujud Pragmatik Imperatif ... 48

Tabel 4.2 Jenis-jenis Makna Dasar Pragmatik Imperatif ... 49

Tabel 4.3 Strategi Kesantunan Imperatif ... 51

Tabel 4.4 Klasifikasi Kesantunan Imperatif ... 61

Tabel 4.5 Wujud Kesantunan Imperatif ... 75

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif

Perintah... 100

Lampiran 2 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif Permintaan... 100

Lampiran 3 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif Desakan... 101

Lampiran 4 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif Bujukan... 102

Lampiran 5 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif Imbauan... 103

Lampiran 6 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif Persilaan... 104

Lampiran 7 Transkripsi Tuturan Bermakna Pragmatik Imperatif Larangan... 104

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian... 107

Lampiran 9 Surat Balasan Izin Penelitian... 108

Lampiran 10 Lembar Revisi Skripsi... 109

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa sudah menjadi hal yang sangat penting dan tidak akan pernah

terlepas dari kehidupan manusia. Hal ini disebabkan, karena semua kegiatan yang

dilakukan manusia selalu disertai dengan bahasa. Melalui bahasa, manusia dapat

terhubung dengan manusia lainnya di berbagai daerah yang berbeda, dengan

menggunakan sebuah bahasa yang telah disepakati bersama.

Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan berbagai macam ide,

gagasan, maksud, informasi, serta perasaan kepada lawan bicaranya. Ide, gagasan,

maksud, informasi dan perasaan ini dapat disampaikan melalui lisan ataupun

tertulis. Penyampaian bahasa secara lisan ini memanfaatkan alat ucap dengan

menggunakan fonem sebagai dasarnya, sedangkan penyampaian secara tertulis

memanfaatkan huruf sebagai unsur penyampaiannya. Akan tetapi, di dalam

kehidupan sehari-hari penyampaian bahasa secara lisan lebih sering digunakan

daripada penyampaian bahasa secara tulisan, karena keefisienannya serta lebih

efektif untuk dipahami.

Dalam berbahasa, kita akan menemukan kesantunan berbahasa yang harus

diperhatikan. Kesantunan berbahasa diperlukan agar terciptanya komunikasi yang

baik serta mampu membina karakter positif penuturnya. Kesantunan berbahasa

tercermin dalam tatacara berkomunikasi lewat tanda verbal atau tatacara

(14)

2

Kesantunan berbahasa dapat kita lakukan dengan cara pelaku tutur

mematuhi prinsip sopan santun berbahasa yang berlaku di masyarakat

pemakaibahasa itu. Jadi, pelaku tutur ketika bertutur dengan lawan bicaranya,

tidak mengabaikan prinsip sopan santun. Hal ini agar menjaga hubungan baik

dengan lawan bicaranya.

Kesantunan berbahasa merupakan elemen penting dalam sebuah

komunitas. Di sebuah komunitas, kesantunan berbahasa memiliki peran untuk

menciptakan komunitas yang baik. Karena banyaknya watak dan sifat pemuda

yang berbeda di sebuah komunitas, kesantunan berbahasa memiliki andil yang

sangat penting untuk menjaga hubungan baik antarpemuda di komunitas tersebut.

Seperti dalam komunitas Medan Liverpudlian Community.

Komunitas Medan Liverpudlian Community dipilih sebagai objek

penelitian karena komunitas tersebut dihuni oleh pemuda yang memiliki karakter

yang berbeda-beda. Pada komunitas ini juga, pemudanya memiliki usia yang

hampir sama. Sehingga, terkadang tutur yang disampaikan cenderung kurang

santun dan kasar. Namun, herannya mereka tidak memperdulikan hal tersebut.

Sebaiknya, sebuah komunitas yang dihuni oleh pemuda haruslah mempunyai

tindak tutur yang baik pula antar sesamanya. Karena pemudalah yang merupakan

tiang-tiang pembangun bangsa. Itulah gambaran sekilas tentang penggunaan

bahasa pada komunias ini, sehingga peneliti tertarik untuk menelitinya.

Di dalam kesantunan berbahasa terdapat kesantunan imperatif yang akan

dituturkan pada sebuah percakapan. Rahardi (2005: 71) mengungkapkan kalimat

(15)

3

melakukan sesuatu sebagaimana diinginkan si penutur. Kalimat imperatif dalam

bahasa Indonesia dapat berkisar antara suruhan yang sangat keras atau kasar

sampai dengan permohonan yang sangat halus atau santun. Kalimat imperatif

dapat pula berkisar antara suruhan untuk melakukan sesuatu sampai dengan

larangan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia itu kompleks dan memiliki banyak

variasi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Tuty Gustina Purba mengenai

“Kesantunan Imperatif dalam Bahasa Batak Toba di Balige Tobasa”. Tetapi, dari

penelitian tersebut saudari Tuty hanya meneliti wujud pemakaian kesantunan

imperatif dalam konteks “Dalihan Na Tolu” secara umum percakapan masyarakat

di Tobasa. Beranjak dari penelitian Tuty, maka peneliti tertarik meneliti

bagaimana kesantunan imperatif pada interaksi antarpemuda dalam komunitas

Medan Liverpudlian Community. Peneliti tidak hanya meneliti wujud pemakaian

kesantunan imperatif saja, tetapi juga meneliti makna dasar pragmatik imperatif

dan strategi kesantunan imperatifnya.

Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji penelitian

mengenai “Analisis Kesantunan Imperatif pada Interaksi Antarpemuda dalam

Komunitas Medan Liverpudlian Community (Kajian Pragmatik).”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat

(16)

4

1. Adanya berbagai wujud penggunaan kalimat kesantunan imperatif yang

dituturkan antarpemuda.

2. Terdapat perbedaan makna dasar pragmatik imperatif yang digunakan pada

interaksi antarpemuda.

3. Adanya perbedaan strategi kesantunan imperatif yang digunakan

antarpemuda, sehingga dapat menimbulkan perbedaan persepsi.

4. Adanya penyimpangan prinsip kesantunan imperatif pada interaksi

antarpemuda.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini mengarah dan mengena

pada sasaran yang diinginkan. Sebuah penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya

agar wilayah kajiannya tidak terlalu luas yang dapat berakibat penelitian tidak

terfokus. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi hanya pada wujud penggunaan

kalimat kesantunan imperatif pada interaksi antarpemuda di dalam komunitas

Medan Liverpudlian Community, makna dasar pragmatik imperatif yang

digunakan pada interaksi antarpemuda di dalam komunitas Medan Liverpudlian

Community, dilihat dari tingkat ilmu, dan strategi kesantunan imperatif yang

digunakan pada interaksi antarpemuda di dalam komunitas Medan Liverpudlian

Community, dilihat dari tingkat ilmu.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan kelanjutan uraian terdahulu. Dalam

(17)

5

diteliti. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

sebagai berikut.

1. Bagaimanakah wujud penggunaan kalimat kesantunan imperatif pada

interaksi antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community?

2. Bagaimanakah makna dasar pragmatik imperatif yang digunakan pada

interaksi antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community

dilihat dari tingkat ilmu?

3. Bagaimanakah strategi kesantunan imperatif yang digunakan pada interaksi

antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community dilihat dari

tingkat ilmu?

E. Tujuan Penelitian

Sebuah penelitian pasti memiliki tujuan untuk menjawab masalah-masalah

yang timbul. Maka, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari

wujud penggunaan kalimat kesantunan imperatif pada interaksi antarpemuda

dalam komunitas Medan Liverpudlian Community pada interaksi antarpemuda

dalam komunitas Medan Liverpudlian Community, dan strategi kesantunan

imperatif yang digunakan pada interaksi antarpemuda dalam komunitas Medan

Liverpudlian Community.

F. Manfaat Penelitian

Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat. Penelitian yang baik,

harus dapat dimanfaatkan. Inilah sifat pragmatis dari penelitian. Adapun manfaat

(18)

6

1. Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada

perkembangan ilmu pengetahuan. Hasilnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut

baik sebagai bacaan bagi generasi penerus dan menjadi bahan acuan dalam

penelitian yang lebih lanjut, serta memberikan informasi bagi para pembaca

tentang kesantunan berbahasa, khususnya kesantunan imperatif.

2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan informasi khususnya kepada para orangtua, instansi pendidikan,

(19)

97

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan,

maka kesimpulannya adalah sebagai berikut.

1. Kalimat imperatif pemuda yang masih SMA dengan pemuda yang sedang

kuliah/ sudah bekerja bisa dipastikan tidak ada. Salah satu faktor

penyebabnya yaitu status sosial pemuda tersebut.

2. Berdasarkan tiga jenis makna dasar yang telah diungkapkan Kashiwazaki,

maka dapat diketahui bahwa tujuh jenis makna imperatif pragmatik pada

interaksi antarpemuda dalam komunitas Medan Liverpudlian Community

dilihat dari tingkat ilmu, bisa dikelompokkan menjadi (1) imperatif

pragmatik yang mengandung makna dasar ‘perintah’, yaitu makna

perintah dan permintaan, (2) imperatif pragmatik yang mengandung

makna dasar ‘permintaan’, yaitu makna permintaan, bujukan, dan

larangan, serta (3) imperatif pragmatik yang mengandung makna dasar

‘nasehat/ rekomendasi’, yaitu makna desakan, bujukan, imbauan,

persilaan, dan larangan.

3. Tuturan pendek dinilai lebih santun/ lebih akrab jika digunakan dalam

berinteraksi antarpemuda karena sifatnya tegas, sedangkan tuturan yang

lebih panjang dinilai kurang santun/ kurang akrab karena bertele-tele.

(20)

98

semakin menunjukkan bahwa pemuda tersebut semakin santun dalam

berinteraksi dengan pemuda lainnya di dalam komunitas Medan

Liverpudlian Community.

B. Saran

Semoga penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk

penelitian-penelitian selanjutnya. Diantaranya kesantunan berbahasa antarpemuda dilihat

dari daerah asal pemudanya. Selain itu, bisa juga dilakukan penelitian

mengenai interaksi yang asimetris antara pemuda dengan masyarakat yang

lebih tinggi, seperti di lingkungan kampus. Sedangkan, untuk penelitian lebih

luas perlu dilakukan studi komparasi kesantunan berbahasa antara pemuda

kota dengan desa, mengingat setiap kota dan desa memiliki pemuda yang

berbeda-beda.

Saran terhadap komunitas Medan Liverpudlian Community dan juga

komunitas lainnya, komunitas sepakbola terdiri dari pemuda yang masih

dalam usia produktif, yang sebaiknya kegiatannya diisi dengan berbagai hal

positif. Karena pemudalah yang akan menjadi pondasi sebuah negara untuk

maju ke depannya. Dengan menjaga tindak tuturnya terhadap sesama pemuda,

baik itu dengan pemuda sebaya, dengan yang lebih muda, serta terhadap yang

(21)

98

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, S. Takdir. 1978. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Eresco.

Keraf, Gorys. 1991. Tatabahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.

Leech, Geofrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Moleong, Lexy. J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nadar. F. X. 2008. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Surakhmad, W. 2000. Metode Penelitian Ilmiah. Yogyakarta: Dianloka.

Wijana, I Dewa. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi.

Anggraeni, Bea. 2005. Faktor-faktor Penanda Kesantunan Tuturan Imperatif: Dalam Bahasa Jawa Dialek Surabaya: Analisis Pragmatik. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.

Ilmalyaqien. 2012. Wujud Pragmatik Imperatif Pada Acara Televisi “Wisata Hati”. Malang: Universitas Negeri Malang.

(22)

99

Purba, Gustina Tuty. 2007. Kesantunan Imperatif dalam Bahasa Batak Toba di Balige Tobasa. Medan. Universitas Negeri Medan.

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Anggota pada Komunitas Medan Liverpudlian Community Periode 2014-2016......................................................

Referensi

Dokumen terkait

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana

pendidikan.Buku pedoman ini berisi tentang informasi umum yang menyangkut pendaftaran, jalur penerimaan mahasiswa baru, ketentuan registrasi, ketentuan pengunduran

Hasil pengujian terhadap fungsi produksi ini menunjukkan pula bahwa tenaga kerja produksi dan tenaga kerja non produksi mempunyai peranan yang penting dalam

Penulis.. Dimas Zulfadly, 2015 KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia

Guna menghindari hal tersebut dan agar dapat menyampaikan maksud dari penulis dengan baik maka hendaklah tulisan tersebut ditulis dengan baik dan benar, baik

Di artikel ini telah diperlihatkan skema teleportasi kuantum terkontrol yakni pengiriman informasi dua kubit sembarang dari Alice kepada Bob di kejauhan dibawah kontrol dari Char-

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pronomina impersonal it adalah pronomina yang tidak memiliki rujukan yang jelas, namun secara sintaksis

يدلا فيرش دممح نب نلدع دممح يزيلالما يرايدلا رفعج نب دحمأ نب ن ( 0202 .) نآرقلا في ءاعدلا تايآ.. Mohd `Adlan Bin