• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Sel Mast pada Ikan Konsumsi Air Tawar dan Laut yang Terinfestasi Cacing Parasitik sebagai Pemicu Reaksi Alergi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Distribusi Sel Mast pada Ikan Konsumsi Air Tawar dan Laut yang Terinfestasi Cacing Parasitik sebagai Pemicu Reaksi Alergi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

DISTRIBUSI SEL MAST PADA IKAN KONSUMSI AIR TAWAR DAN LAUT YANG TERINFESTASI CACING PARASITIK SEBAGAI PEMICU REAKSI

ALERGI

Risa Tiuria1), Adhi Rahmat S. Haryadi1), Bambang P. Priosoeryanto2) 1)

Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan IPB

2)

Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB

Abstrak

Ikan sebagai salah satu bahan pangan asal hewan yang memiliki kandungan protein cukup tinggi sangat rentan terhadap berbagai pencemaran baik biologis kimia dan fisik. Ikan merupakan salah satu penyebab reaksi anaphilaksis pada manusia apabila dikonsumsi mentah atau kurang matang. Pada reaksi anaphilaksis akan dilepaskan histamin oleh sel mast dan sel basofil akibat rangsangan alergen cacing yang terikat pada imunoglobulin E (Ig E) dan sel eosinofil. Tingginya jumlah sel mast mengindikasikan tingginya histamin dalam granul sel mast dan diketahui akan menggertak terjadinya reaksi anaphilaksis/alergi pada manusia yang mengkonsumsi ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis cacing parasitik yang menginfestasi ikan konsumsi air tawar dan laut serta distribusi sel mast dan sel goblet pada ikan konsumsi yang terinfestasi cacing parasitik. Ikan dengan ukuran berat sekitar 100 - 300 gram dari masing-masing jenis ikan konsumsi air tawar (mas, gurame, mujair, lele) dan ikan air laut (tongkol, kakap, kembung) diambil secara acak dari kolam budidaya dan tempat pelelangan ikan. Cacing parasitik yang ditemukan dalam insang dan saluran cerna diletakkan dalam wadah yang berisi larutan fisiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat infestasi cacing pada ikan yang sering dikonsumsi baik ikan air tawar maupun ikan air laut. Jenis cacing trematoda lebih banyak dibandingkan cacing nematoda terutama pada ikan mujair, ikan mas, ikan tongkol dan ikan kembung. Disamping itu terdapat peningkatan jumlah sel mast (mastositosis) sertaproliferasi hiperplasia sel goblet pada insang dan saluran cerna ikan gurame, ikan mas, ikan mujair dan ikan lele. Ikan mas menunjukkan jumlah sel mast dan sel goblet terbanyak dibandingkan dengan ikan air tawat lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Matakuliah ini menekankan pada pemahaman mahasiswa terkait dengan pengetahuan dalam pekerjaan pengembangan sumber daya air yang meliputi teknik perancangan SDA, penyusunan

1) Tidak untuk mencari laba atau keuntungan atau tidak merupakan bagian perusahaan yang mencari keuntungan semata. 2) Umendidik dan memajukan masyarakat dalam

Assalamualaikum Wr. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-Nya maka Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2020 dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi pemberian ASI eksklusif di Kementerian Kesehatan RI tahun 2012, hubungan antara faktor predisposisi (umur, pendidikan,

Mendengarkan musik tentunya tidak terlepas dari beberapa masalah, berdasarkan survei dari kuesioner yang dilakukan kepada para responden pendengar musik indie,

[r]

Berdasarkan latar belakang, pemasalahan yang muncul adalah bagaimana komposisi fase gerak dan kecepatan alir yang optimal untuk menghasilkan pemisahan yang baik dengan

3. Sikap apakah yang kita perlukan dalam mencapai prestasi sekolah yang lebih baik?.. Kelas Dayu adalah kelas yang peduli lingkungan. Semua anak sudah dibiasakan peduli