• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ BENTUK – BENTUK KEKERASAN DALAM SERIAL ANAK ” ( Analisis Isi Dalam Serial “ Naruto Season 1, Episode 4-5 “ Karya Masashi Kishimoto )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“ BENTUK – BENTUK KEKERASAN DALAM SERIAL ANAK ” ( Analisis Isi Dalam Serial “ Naruto Season 1, Episode 4-5 “ Karya Masashi Kishimoto )"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

“ BENTUK –BENTUK KEKERASAN DALAM SERIAL ANAK ” ( Analisis Isi Dalam Serial “ Naruto Season 1, Episode 4-5 “ Karya Masashi

Kishimoto )

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

R. Dafit Radityo Putra 06220048

M. Himawan, M.Si

Drs. Sulismadi, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI AUDIO VISUAL

FAKUTLAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : R.Dafit Radityo Putra

Nim : 06220048

Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Malang

Fak./Jur./Konsentrasi : Ilmu Sosial dan Politik / Ilmu Komunikasi / Audio Visual

Judul Skripsi : BENTUK-BENTUK KEKERASAN PADA SERIAL ANAK

(Analisis isi pada serial naruto, season 1, episode 4-5)

Mengetahui,

Pembimbing I

M.Himawan, M.Si.

Pembimbing II

Drs.Sulismadi, M.Si

Disetujui,

Dekan FISIP,UMM

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : R.Dafit radityo putra NIM : 06220048

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : KEKERASAN DALAM SERIAL NARUTO SEASON 1, EPISODE 4-5 (Analisis isi dalam serial “Naruto season 1, episode 4-5” )

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan LULUS / TIDAK LULUS

Pada Hari : Senin

Tanggal : 14 November 2011 Tempat : Ruang Jurusan (605)

Mengesahkan, Dekan FISIP, UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

1. Widiya Yutanti, MA. ( )

2. Isnani Dzuhrina, S.Sos ( )

3. M. Himawan Sutanto, M.Si ( )

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : R. Dafit Radityo Putra

Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 06 Juni 1988

Nomor Induk Mahasiswa : 06220048

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

BENTUK – BENTUK KEKERASAN PADA SERIAL ANAK

(ANALISIS ISI PADA SERIAL NARUTO SEASON 1, EPISODE 4-5)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan saknsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 21 Oktober 2011

Yang menyatakan

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI 1. Nama : R. Dafit Radityo Putra

2. NIM : 06220048

3. Jurusan : Ilmu Komunikasi 4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Judul Skripsi : BENTUK-BENTUK KEKERASAN PADA FILM ANAK (Analisis isi pada film naruto, season 1, episode 4-5)

6. Pembimbing : 1. M.Himawan,M.Si 2. Drs.Sulismadi,M.Si 7. Kronologi Bimbingan :

Tanggal

Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

22 Maret 2011 Acc. Judul

10 April 2011 Acc. Proposal

14 April 2011 Seminar Proposal

20 Juni 2011 Acc. BAB I

16 Juli 2011 Acc. BAB II

11 0ktober 2011 Acc. BAB keseluruhan

skripsi

Malang, 24 Oktober 2011

Mengetahui, Pembimbing I

M.Himawan, M.Si.

Pembimbing II

Drs.Sulismadi, M.Si.

Menyetujui, Dekan FISIP,UMM

(6)

ABSTRAK

R.Dafit Radityo Putra, 06220048

BENTUK – BENTUK KEKERASAN DALAM SERIAL ANAK

ANALISIS ISI DALAM SERIAL”NARUTO SEASON 1,EPISODE 4-5”KARYA MASASHI KISHIMOTO

Pembimbing: M. Himawan Sutanto, M.Si dan Drs. Sulismadi, M.Si Bibliografi: 20 buku, 6 web site

Kata kunci : Kekerasan dalam Serial Anak

Dasar dari pada film itu adalah menghibur masyarakat agar tidak jenuh setelah beraktifitas sekian hari.tapi hiburan disini tidak serta merta memiliki efek atau dampak yang selalu menghibur dan mendidik tapi juga tanpa tersadar adanya tindakan atau adegan yang seharusnya tidak untuk di publikasikan kepada masyarakat,khususnya pada film yang diperuntukkan anak-anak dibawah umur,NARUTO adalah perkembangan tayangan kartun yang mengatasnamakan hiburan untuk anak, namun nyatanya berisi berbagai hal buruk. Mereka yang masih berusia dini, pikiran dan tingkah laku mereka masih polos serta masih dalam tahap pertumbuhan, dimanfaatkan oleh beberapa pihak tertentu.

Seberapa besar bentuk kekerasan dan Dari fenomena itulah peneliti ingin mencoba menganalisis kekerasan apa saja yang akan muncul pada serial“ Naruto season 1, Episode 4-5 “. Dari situ akan ditemukan bagaimana perbandingan dari bentuk-bentuk kekerasan yang sudah dikategorikan dalam tiap-tiap episodenya.

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi pendekatan kuantitatif dengan tipe statistik deskriptif yang menggunakan table frekuensi dan satuan ukur perdetik dalam tiap scene. Tujuan dari analisis isi adalah merepretasikan kerangka pesan secara akurat. Struktur kategori yang digunakan terbagi menjadi 3 : kekerasan verbal yang terbagi lagi menjadi 5 indikator yaitu 1.mencaci, 2.mengejek, 3.mencela, 4.membentak, 5.berbicara dengan nada tinggi. Struktur kategori berikutnya adalah kekerasan non verbal yang juga sama terbagi menjadi 5 indikator yaitu 1.memukul, 2.menendang, 3.membanting, 4.menggunakan senjata tajam, 5.menggunakan jurus.dan yang terakhir adalah kategori kekerasan psikologi yang terbagi menjadi 3 indikator yaitu 1.tatapan sinis, 2.ekspresi wajah tidak suka/marah, 3.perkataan ancaman.dari sekian kategori dan indikator diatas untuk dapat mengumpulkan data digunakanlah teknik pengkodingan.

(7)

Dan hasil penelitian Episode 5 juga menunjukkan bahwa berdasarkan kategori kekerasan verbal sebesar 72 detik, indikator membentak 40 detik, mencela 11 detik, Berbicara dengan nada tinggi 18 detik, mencaci 3 detik, mengejek 0 detik.dan kategori kekerasan non verbal sebesar 83 detik, indikator menggunakan senjata 15 detik, menendang 15 detik, membanting 9 detik, memukul 0 detik. Total keseluruhan episode 5 dari kategori kekerasan verbal, non verbal dan psikologi adalah 213 detik. Sehingga dapat diketahui bahwa 213 detik < 1213 detik dari total durasi film Naruto episode 5, disimpulkan bahwa porsi unsur kekerasan tidak mendominasi dalam film Naruto episode 5, karena hasilnya kurang dari setengah jumlah total durasi film.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa film naruto episode 4-5 mengandung unsure-unsur kekerasan :mencaci, mengejek, mencela, membentak, berbicara nada tinggi, memukul, menendang, menggunakan jurus, menggunakan senjata, tatapan sinis, ekspresi marah/tidak suka, dan perkataan ancaman.hal ini dapat diketahui peneliti dari hasil analisis dengan perhitungan yang akurat sehingga film kartun ini memang benar ada unsur kekerasan.disarankan untuk para peminat dan bagi orang tua untuk bisa menyeleksi film kartun yang aman untuk dikonsumsi oleh anak yang masih dibawah umur dan selalu menemani dan memberi pencerahan terhadap psikologi anak.

Peneliti,

R. Dafit Radityo Putra

Mengetahui,

Pembimbing I

M.Himawan, M.Si.

Pembimbing II

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

hidayah, kekuatan, dan kasih sayang-Nya serta memberikan jalan terbaik kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kekerasan dalam Serial

Naruto Season 1, Episode 4-5 (Analisis isi dalam serial “Naruto Season 1, Episode 4-5”) sebagai persyarat untuk meraih gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Mengungkap seluk beluk mengenai film khususnya film kartun atau serial kartun

yang dimana memiliki banyak penafsiran mengenai manfaat dan dampaknya.jika dilihat

dari definisi film itu sendiri memiliki arti yaitu suatu gambar nyata yang bergerak dan

bisa mengeluarkan suara yang bisa didengan hanya melalui layar kaca saja.kartun itu

sendiri berbeda dengan film,kartun disini bisa diartikan bahwa suatu gambar kartun yang

tidak nyata di ciptakan melalui proses yang lama dan pengerjaannya dengan satu persatu

dalam menciptakan suatu proses hingga bergerak.

Kartun lahir karena digemari anak-anak,jadi sudah bukan menjadi sesuatu yang

aneh jika film kartun memang didedinasikan untuk anak-anak yang kebanyakan memang

menggemari kartun dari pada tayangan lainnya.tetapi sayangnya kartun yang sejatinya

diperuntukkan untuk anak-anak tidak sepenuhnya selalu aman dikonsumsi,tidak jarang

telah ditemukan adanya penyimpangan-penyimpangan yang kurang pantas untuk

psikologi mental pertumbuhan pada anak yang memang masih mudah untuk terpengaruh

(9)

Dengan ketulusan dan kelapangan hati, Peneliti ingin menghanturkan banyak terima kasih yang sangat kepada bapak M. Himawan Sutanto, M.Si dan bapak Drs. Sulismadi, M.Si. selaku dosen pembimbing atas arahan, kesempatan, dukungan, kepercayaan, perhatian, dan kesabaran dalam proses bimbingan sampai skripsi ini dapat diselesaikan peneliti.

Terimakasih juga saya haturkan kepada mama saya tercinta, beliau yang telah banyak memberikan suprort dan dukungan selama pengerjaan skripsi ini, tidak lepas juga saya ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada rahayu dyah kusuma dewi yang selalu mendukung pengerjaan skripsi ini dan selalu meluangkan waktu untuk bisa menemani dalam melakukan bimbingan dan penggarapan mulai dari proposal hingga skripsi ini menjadi sempurna.

Malang, 15 November 2011

(10)

DAFTAR ISI

Lembar Judul

Daftar Isi ...i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan peneliti ...4

D. Kegunaan Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Film Sebagai Komunikasi Massa ...5

B. Pengertian Film Kartun dan Animasi ...6

C. Kekerasan dalam Film ...7

D. Definisi Kekerasan …...8

D.1. Kekerasan dalam Media ...9

D.2. Teori-Teori Kekerasan ...10

D.3. Efek Dari Kekerasan Film ...13

E. Definisi Konseptual ...15

E. 1. Pesan Kekerasan ...15

E. 2. Kartun ...15

F. Analisis Isi ...15

BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian ...17

B. Satuan Ukur ………. ...17

C. Ruang Lingkup Penelitian ...17

D. Struktur Kategori ...18

E. Unit Analisis Data ... 19

F. Teknik Pengumpulan Data ………...20

G. Teknik Analisis Data ………...20

(11)

BAB IV OBYEK PENELITIAN

A. Sekilas Tentang Naruto ...24

B. Profil Masashi Kishimoto ...25

C. Sinopsis Film Naruto ………...26

D. Fenomena Kekerasan dalam Media Massa ……….………28

BAB V ANALISIS DATA DAN PENYAJIAN DATA A. Penyajian data ………...30

A.1. Penggalan scene dan Analisis pesan kekerasan dalam film “ naruto” ...30

B. Uji reliabilita ……...65

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan …...87

B. Saran ...………...90

B.1. akademis. ..…...90

B.2. praktis ...……...…………..………...90

DAFTAR PUSTAKA ……...92

(12)

DAFTAR TABEL

1. Table coding ………21

2. Table Distribusi Frekuensi ………..21

3. Table Kategori Kekerasan Verbal Episode 4 ………30

4. Table Kategori Kekerasan Non Verbal Episode 4 ………36

5. Table Kategori Kekerasan Psikologi Episode 4 ………39

6. Frekuensi Kemunculan Unsur Kekerasan Episode 4 ………44

7. Frekuensi Kemunculan Kekerasan Verbal Episode 4 ………45

8. Frekuensi Kemunculan Kekerasan Non Verbal Episode 4 ………...46

9. Frekuensi Kemunculan Kekerasan Psikologi Episode 4 ………...47

10. Table Kategori Kekerasan Verbal Episode 5 ………48

11. Table Kategori Kekerasan Non Verbal Episode 5 ………53

12. Table Kategori Kekerasan Psikologi Episode 5 ………56

13. Frekuensi Kemunculan Unsur Kekerasan Episode 5 ………... 61

14. Frekuensi Kemunculan Kekerasan Verbal Episode 5 ………62

15. Frekuensi Kemunculan Kekerasan Non Verbal Episode 5 ………...63

16. Frekuensi Kemunculan Kekerasan Psikologi Episode 5 ………...64

17. Koding Peneliti Episode 4 ………..67

18. Koding Koder I Episode 4 ………..67

19. Koding Peneliti dan Koder I Episode 4 ……….68

20. Koding Peneliti Episode 5 ………..72

21. Koding Koder I Episode 5 ………. 73

22. Koding Peneliti dan Koder I Episode 5 ……….73

23. Koding Koder II Episode 4 ………..77

24. Koding Peneliti dan Koder II Episode 4 ……….78

25. Koding Koder II Episode 5 ………. 82

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Berita Acara Seminar Proposal

2. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal 3. Surat Pernyataan Koder I

4. Surat Pernyataan Koder II 5. Koding Peneliti Episode 4 6. Koding Koder I Episode 4

7. Koding Kesepakatan Peneliti dan Koder I Episode 4 8. Koding Koder II Episode 4

9. Koding Kesepakatan Peneliti dan Koder II Episode 4 10. Koding Peneliti Episode 5

11. Koding Koder I Episode 5

12. Koding Kesepakatan Peneliti dan Koder I Episode 5 13. Koding Koder II Episode 5

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Kusno, 2009. Kebijakan Kriminal Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Oleh Anak, Malang : Umm Press.

Ardianto,Lukiati Komala,dan Siti Karlinah.2007.KomunikasiMassa.Bandung:Simbiosa Rekatama Media.

Atmasasmita, Romli, 1983. Problem Kenakalan Anak-Anak Remaja, Bandung : Armico.

Chen, Milton, 1996. Anak-Anak dan Televisi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Danesi, Marcel, 2010. Pesan,Tanda, Dan Makna. Yogyakarta : Penerbit Jalasutra

Dr.Haryatmoko,2010. Etika Komunikasi : Manipulasi Media,Kekerasan dan Pornografi. Yogyakarta:Kanikus

Drs. H. Anwar Arifin, 1988. Ilmu Komunikasi, Jakarta : CV. Rajkawali.

Drs. Moekijat, 1993. Teori Komunikasi, Bandung : Penerbit Mandar Maju.

Ivvaty, Susi. 2007. 17 Tahun Membangun Imajinasi Bersama Doraemon, Jakarta : Kompas

Krippendorf, Klaus. 1991. Content Analysis : Introduction ti its Theory and Methodology dalam Farid Wajidi, penerjemah, ANALISIS ISI Pengantar Teori dan Metodologi, Jakarta: Pajawali.

McQuail, Denis. 2000. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga

Mulkan, Dede.2007. Pemahaman Dan Penerapan Kode Etik Jurnalistik Dan Kode Etik

Penyiaran Dalam Program Berita Di Metro Tv Dan Tv One, Bandung : Unpad

Mulyana, Deddy, Prof, MA, Ph.D. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nurudin, 2004. Komunikasi Massa, Malang : Cespur.

Nurudin, 2010. Kutu-Kutu Media, Malang : Umm.

Santoso, Thomas, 2002. Teori-Teori Kekerasan, Surabaya : Ghalia Indonesia.

(15)

Sumarno, Marselli and Nan Triveni achnas. 2002. Indonesia : in Two Wolds”.Dalam The

Cinemas of Asia: Being and Becoming, New Delhi:Macmillan.

Sunarto, 2009. Televise, kekerasan & perempuan. Jakarta : Kompas

Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa, Jakarta : PT Grasindo.

Winarni, 2003. Kamunikasi Massa Suatu Pengaturan, Malang : UMM press

Windhu, I.Marsana. 1992. Kekuasaan & kekerasan menurut Johan Galtung,Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Wijaya HAW, 1998.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Bandung : Rineka Cipta

Zilman, Dolf, 1991. Media effect, New Jersey : LEA Publisher

Non Buku :

Biografi Masashi Kishimoto-Pengarang Komik Naruto.7 Februari 2010.Anonym (diakses pada 18 Agustus 2011 09:30:00 AM)

(http://gudang-biografi.blogspot.com/2010/02/biografi-masashi-kishimoto-biografi.html)

Efek Kekerasan Film, 29 Maret 2010. Aditya (diakses pada 14 junio 2011 13:00:10 PM) (http://yakomapgi.org)

Histoy of Naruto (Sejarah Naruto).27 Desember 2007.Sinzo. (diakses pada 15 september 2011 12:00:00 AM)

(http://sinzo.wordpress.com/2007/12/27/histoy-of-naruto-sejarah-naruto/ )

Profil Masashi Kishimoto.06, 2010. Cthgila (diakses pada 14 agustus 2011 03:40:00 AM) ( http://cthgila.blogspot.com/2010/06/profil-masashi-kishimoto.html )

Sejarah Komuk Naruto.29 juni 2011.Kessa(18 agustus 2011 07:08:45 PM)

(http://kessa-sensei.blogspot.com/2011/06/sejarah-komik-naruto.html)

Tahukah Kamu Sejarah Kartun.27 November 2010.Riahaya(06 september 2011 05:21:00 PM)

(http://riahaya.blogspot.com/2010/11/tahukah-kamu-sejarah-kartun.html)

Violence in films:Critique to the Film Kado Hari Jadi.30 November 2009. Hafiz.(diakses pada 16 November 2011 08:24:00 AM)

(16)
(17)
(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi yang kian berkembang mengakibatkan sernakin pesat pula

perkembangan intelektualitas masyarakatnya, hal ini bersifat positif dan meningkatkan

sumberdaya manusia Indonesia, namun jika hal ini berbuntut pada hal-hal yang berbau

negatif, seperti film menjadi panduan seseorang untuk melakukan kekerasan maka hal ini

harus segera dihentikan sebelum tindak kekerasan di Indonesia semakin meningkat pesat.

Film juga menjadi media yang banyak disusupi tutorial bagaimana rnenghabisi

lawan, bagaimana menghilangkan jejak dan banyak lagi teknik-teknik kejahatan yang

secara tidak sadar ditayangkan oleh film.

Media televisi merupakan salah satu media yang paling lengkap fiturnya, serta

media yang paling terupdate. Dengan kemajuan teknologi serta zaman yang semakin

modern, masyarakat tentunya tidak dapat berpaling dari mewabahnya vurus menonton.

Seperti ada istilah yang berbunyi,”televisi menghibur sampai mati”. ini semua merupakan

dampak dari globalisasi media massa yang prosesnya itu terjadi secara natural.

Kerusakan moral dan akhlak anak-anak bangsa kini telah meluas. Anak-anak

merupakan penerus bangsa ini kedepannya, merekalah kelak yang akan memimpin serta

membimbing kehidupan bangsa ini dalam melewati berbagai dampak buruk dari

globalisasi. Namun harapan bangsa kini mulai tumbang seiring dengan makin pesatnya

perkembangan teknologi modern. Diusia dini, anak-anak telah disuguhi dengan berbagai

(19)

2

perkembangan tayangan yang mengatasnamakan hiburan akan – anak, namun nyatanya

berisi berbagai hal buruk.tayangan-tayangan tersebut adalah film kartun. Mereka yang

masih berusia dini, pikiran dan tingkah laku mereka masih polos serta masih dalam tahap

pertumbuhan, dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk dapat menjerumuskan mereka.

Film kartun yang sampai saat ini masih didominasi produsen Jepang dan Amerika

Serikat ini selain mengandung unsur hiburan juga mengandung unsur pendidikan,

meskipun kadang terselip unsur permusuhan dan kekerasan. Dua hal yang senantiasa kita

hindarkan pengaruhnya bagi anak-anak. anak-anak sebagai konsumen terbesar film

kartun jika dibiarkan bebas biasanya akan semakin cinta pada film kartun bahkan sampai

melupakan sebagian besar waktunya untuk belajar dan membantu bekerja. Yang lebih

memprihatinkan setelah selesai menonton film kartun mereka tidak dapat menangkap

pesan moral dari film tersebut, yang membekas di benak mereka justru unsur negatifnya

saja. Misalnya tokoh jagoannya, aksi pukul, bicara kasar/keras, pertengkaran dan

kekerasan lainnya yang dikemas secara lucu dan menggelikan.Tak jarang mereka

menirukan aksi-aksi tokoh kartunnya.

Film naruto adalah salah satu dari sekian banyak film anak-anak yang sangat jelas

unsur kekerasannya. Sosok naruto itu sendiri adalah sosok tokoh yang menjadi pemeran

utama pada film yang berjudul naruto.film ini banyak digemari mulai dari kalangan

anak-anak sampai dewasa pun menyukai film ini itu karena alur cerita yang menarik dan

berbagai macam tokoh yang selalu dimunculkan dengan ciri khas yang berbeda-beda dan

menarik.sayangnya ada kekurangan dalam film ini yaitu mengenai kekerasan.adegan

kekerasan ini dapat dilihat dari cerita dimana setiap ada permasalahan selalu diselesaikan

(20)

3

yang kita tau film naruto tersebut ditujukan untuk kalangan anak-anak yang seharusnya

lebih bersifat pendidikan bukan kekerasan.

Salah satu contoh nyata yang terjadi dilingkungan masyarakat adalah tayangan

film kartun Naruto di televisi swasta nasional disinyalir menjadi penyebab Kematian

Revino Siahaya, anak berusia 10 tahun, yang bunuh diri akibat meniru gaya dalam film

kartun Naruto. Kasus mengenaskan di Semarang Jawa Tengah pada awal tahun 2008 ini

dalam proses Investigasi Komisi Penyiaran Indonesia(KPI). Terlepas dari ada atau tidak

adanya pengaruh Naruto terhadap kematian Revino, kasus ini memperlihatkan kembali

kepada publik luas betapa tayangan film kartun memiliki pengaruh buruk terhadap

perilaku anak.Catatan itu menjadi penting diangkat karena selama ini masyarakat

cenderung memandang film kartun merupakan komsumsi aman untuk anak. Padahal,

banyak film kartun yang isinya dominan nilai negatif dengan menekankan tokoh kartun

menyelesaikan persoalan dengan cara-cara kekerasan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diangkat

dalam penelitian ini adalah

1. Kekerasan apa saja yang muncul pada serial film “ Naruto season 1, Episode 4

-5 “.

2. Seberapa banyak frekuensi kemunculan dalam serial film “ Naruto season 1,

Episode 4-5 “.

(21)

4 C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengungkap macam-macam kekerasan pada serial film “ Naruto season 1,

Episode 4-5 “,

2. Mengetahui frekuensi kemunculan kekerasan dalam serial film “ Naruto

season 1, Episode 4-5 “.

3. Akan ada perbandingan dari Episode 4 dan 5 pada serial film “ Naruto season 1.

D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Manfaat Akademis :

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu wawasan atau

pengetahuan baru bagi pembaca tentang pembahasan yang ada dan diharapkan

dapat bermanfaat sebagai bahan referensi, di Jurusan Ilmu Komunikasi,

khususnya konsentrasi Audio Visual tentang kajian kekerasan dalam film

kartun.

2. Manfaat Praktis :

Dapat memberikan informasi tentang adanya unsur kekerasan yang ada dan

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa jurusan tersebut, tampak bahwa jurusan-jurusan tersebut dibuka bukan hanya untuk mendalami studi hukum Islam, tetapi juga jenis pekerjaan apa

[r]

Gambaran inovasi pemerintah daerah dalam program inovasi Brigade Siaga Bencana di Kabupaten Bantaeng dapat dilihat pada: (1) layanan terintegrasi di mana tersedianya layanan

Maka dari itu penulis membuat film interaktif menggunakan kontrol suara yang dapat memberi penonton pengalaman emosional dari segi narativitas maupun interaktivitas.. Film

Kinerja auditor adalah Akuntan Publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain

Dalam penelitian ini, penyusun akan memfokuskan penelitian pada proses menemukan keterkaitan antara konsep keadilan sosial yang termuat dalam sila kelima Pancasila

adalah untuk menjelaskan kebijakan pemerintah dan dampak yang terjadi terhadap kehidupan masyarakat keturunan Etnis Tionghoa dari masa Orde lama, Orde Baru, terhadap

Penelitian ini membandingkan kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol positif dan kontrol negatif.. Perlakuan yang diberikan yaitu dengan pemberian ekstrak