• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA GURU PADA SMKN 4 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA GURU PADA SMKN 4 MALANG"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN

TERHADAP KINERJA GURU PADA SMKN 4

MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Oleh:

OCTAVIAN WAHYU IRAWAN

201110160311022

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis tujukan terhadap kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta hidayahNya yang derikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Sholawat serta salam penulis tujukan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia keluar dari jaman jahiliyah yaitu jaman kebodohan hingga sampai kepada jaman yang terang benderang penuh keindahan bersama dengan Islam.

Penyusunan skripsi penulis mengambil judul ” PENGARUH MOTIVASI

KERJA DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA GURU PADA SMKN 4 MALANG. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana atau gelar Strata 1.

Terealisasinya skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta bimbingan dengan penuh ketelatenan atau kesabaran dari banyak pihak. Tiada kata yang pantas penulis tujukan selain ucapan terima kasih:

1. Bapak Dr. H. Muhajir Efendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dra. Uci Yuliati, M.M selaku Dosen Wali Kelas A Manajemen 2011.

5. Ibu Dra. Titiek Ambarwati, M.M selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah

memberikan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk memberikan bimbingan dengan

(5)

6. Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah

memberikan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk memberikan bimbingan dengan

penuh kesabaran serta ketelatenan hingga penulisan skripsi ini selesai.

7. Bapak/Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan pengetahuan akan ilmu

pengetahuan selama masa perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Seluruh guru tetap SMKN 4 Malang pada khususnya yang telah bersedia dan

bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak M. Asrofi selaku staff guru bagian SDM pada SMKN 4 Malang yang

bersedia menjadi narasumber, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a, motivasi dan materi yang

menjadikan saya termotivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan yang disebabkan keterbatasan peneliti, oleh karena itu peneliti

mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

7. Hubungan Antara Variabel Motivasi, Kemampuan dan Kinerja……… 23

(7)

D. Hipotesisi Penelitian ... ... 25

III. METODE PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

B. Jenis Penelitian ... 26

C. Definisi Operasional Variabel ... 26

D. Populasi dan Sampel ... 32

E. Jenis dan Sumber Data ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 34

H. Pengujian Instrumen ... 36

I. Teknik Analisa Data ... 38

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Sejarah SMKN 4 Malang ... 44

B. Visi dan Misi ... 45

C. Struktur Organisasi ... 46

D. Tugas dan Wewenang Anggota Organisasi ... 47

E. Gambaran dan Karakteristik Responden ... 75

F. Uji Instrumen ... 81

G. Hasil Analisis Data ... 84

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 24

Gambar 3.1 Uji Pihak Kanan ... 43

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 47

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Ujian Nasional SMKN 4 Malang .... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 3.1 Item Pertanyaan Variabel Bebas. ... 31

Tabel 3.2 Item Pertanyaan Variabel Terikat ... 32

Tabel 3.3 Pengukuran Skor ... 35

Tabel 3.4 Rentang Sakala ... 38

Tabel 4.1 Data Jumlah Guru SMKN 4 Malang ... 75

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 76

Tabel 4.3 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 77

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 78

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 79

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 80

Tabel 4.7 Uji Validitas Motivasi Kerja (X1) ... 81

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Kemampuan (X2) ... 82

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Kinerja Guru (Y) ... 83

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ... 84

Tabel 4.11 Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Motivasi ... 85

Tabel 4.12 Hasil Analisis Rentang Skala Variabel kemampuan ... 86

(10)
(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Skor Jawaban Responden

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi, Kemampuan

dan Kinerja

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Bangun Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Jakarta

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang.

Hadari Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Husein, Umar. 2001. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

Kreitner, Robert dan Angelo Knicki. 2014. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Ma’arif, Syamsul. 2011. Guru Profesional Harapan dan Kenyataan. Semarang: Walisongo Press

Malayu S.P. Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Malayu S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemaen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Robert L. Mathis Jackson dan John H Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia

Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI.

(13)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alphabeta

Sutrisno Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media Group

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 10.

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu masalah yang masih banyak

membutuhkan perhatian dari pemerintah. Indonesia pada era globalisasi seperti

sekarang ini harus mampu meningkatkan standart mutu pendidikan yang sudah ada

agar tidak kalah bersaing oleh Negara-negara lain. Indonesia diharuskan untuk

mampu menciptakan orang-orang yang mandiri dan berdaya saing. Sebuah negara

dikatakan maju salah satunya adalah memiliki SDM yang mampu mengangkat

harkat dan martabat suatu bangsa itu sendiri. Pemenuhan akan pendidikan merupakan

salah satu alasan mengapa pemerintah pada saat ini menjalankan program wajib

belajar 12 tahun untuk menciptakan SDM yang berkualitas.

Proses menciptakan lulusan-lulusan yang handal tentunya melibatkan

tenaga-tenaga pengajar yang berkompeten dan memiliki kemampuan, yang dimaksud proses

disini adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta

didik dalam sarana mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan lulusan yang

berkompeten dan mempunyai daya saing. Tugas guru disini tidak mudah karena

berkaitan langsung dengan penciptaan SDM yang akan menjadi generasi penerus

bangsa, apabila generasi penerus bangsa lahir dengan kemampuan berdaya saing

(15)

2

Kelangsungan hidup suatu bangsa akan terancam karena lemahnya suatu

Negara dalam persaingan dunia. Dibutuhkan dorongan bagi guru dalam

menciptakan orang-orang yang berkompeten dan mempunyai daya saing. Dorongan

yang dimaksud adalah motivasi yang hadir pada diri seorang tenaga pengajar maupun

dari luar dalam menciptakan lulusan yang berkompeten dan mempunyai daya saing.

Kewajiban atau tugas utama seorang guru menurut UU no. 14 tahun 2005 ayat

1 tentang guru dan dosen yaitu guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik. Seorang guru bekewajiban untuk menjadikan lulusan-lulusan yang

mempunyai nilai lebih dan berdaya saing untuk kompetisi diluar.

Berdasarkan dari objek penilitian yang diambil oleh peneliti yaitu dengan objek

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka seorang guru diwajibkan untuk

menguasai ilmu-ilmu praktek yang ada pada setiap jurusan yang terdapat pada

Sekolah Menengah Kejurun (SMK). Proses penanaman akan ilmu-ilmu praktek pada

SMK menjadikan sebuah modal utama dalam kelangsungan hidup siswa-sisiwi SMK.

Tujuan dari SMK yaitu menyiapkan lulusan-lulusan yang siap kerja, maka

penanaman akan ilmu-ilmu praktek yang ada pada setiap jurursan merupakan modal

utama yang harus dikuasai oleh siswa-sisiwi lulusan dan juga para guru sebagai

pembina dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan dari mencerdaskan

kehidupan bangsa adalah dengan meningkatkan kualitas dari Sumber Daya Manusia

(16)

3

Mangkunegara (2001:67) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah 1) Motivasi, dan 2) kemampuan. Maksudnya adalah ketika seseorang

melakukan pekerjaan dengan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki serta

dorongan untuk mencapai hasil pekerjaan yang tinggi pula membuat seseorang

mampu bekerja secara professional dan ketika dia hanya memiliki salah satu maka

cenderung dia bekerja tidak secara professional, disini guru dalam mengemban

misinya mencerdaskan bangsa diwajibkan memiliki kedua-duanya yaitu motivasi dan

kemampuan.

Kemampuan dari sorang guru memiliki kaitan kepada hasil yang yang akan

mereka dapatkan dalam proses belajar mengajar, ketika seorang guru kurang

menguasai akan teori serta praktik dari proses belajar mengajar maka akan

berpengaruh kepada peserta didik dalam menghadapi dunia kerja. SMKN 4 Malang

merupakan institusi pendidikan yang bersifat kejuruhan yaitu didalamnya terdapat

berbagai macam program studi jurusan yang ditawarkan, maka kemampuan seorang

tenaga pengajar dalam menguasai ilmu praktik dari setiap jurusan harus bisa

menguasai dengan baik dikarenakan mayoritas peserta didik yang belajar dengan

berbasis SMK langsung terjun di dunia kerja.

Pendapat dari Bapak M Asrofi selaku bagian SDM pada SMKN 4 Malang

mengenai variabel motivasi, kemampuan, dan kinerja secara rill, yaitu seorang guru

dapat memperoleh jabatan di SMKN 4 Malang, maka dia harus memberikan prestasi

kerja terlebih dahulu terhadap instansi pendidikan yang terkait. Pengembangan SDM

(17)

4

4 Malang agar termotivasi untuk mendapatkan prestasi kerja, akan tetapi masih ada

guru yang belum maksimal dalam pengembangan potensi, seperti halnya mereka

kurang berkemauan untuk membuat tulisan seperti karya ilmiah, melanjutkan sekolah

dan lain sebagainya.

Masalah-masalah yang terjadi pada SMKN 4 Malang dari segi keterampilan

yaitu masih banyak masalah yang tidak bisa dihadapi seorang guru dalam proses

belajar mengajar. Seperti halnya pada jurusan program studi Produksi (PD).

Berdasarkan hasil perbincangan yang peneliti lakukan dengan salah seorang guru

bagian SDM yaitu Bapak M Asrofi, masih sering terdapat masalah pada mesin

pencetak kertas yang kurang bisa ditangani oleh seorang guru, dengan kata lain

mereka harus meminta bantuan kepada guru lain yang lebih berpengalaman untuk

bisa menangani hal-hal atau masalah-masalah yang timbul.

Kinerja guru pada SMKN 4 Malang yang berkaitan pada proses belajar

mengajar dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik menurut bapak M asrofi masih ada

guru yang kurang maksimal dalam mentransfer bahan ajar kepada peserta didik,

apalagi mereka dituntut untuk bisa menguasai adanyan kurikulum baru yaitu

kurikulum 13 pada SMKN 4 Malang yang mengharuskan para peserta didik untuk

mampu bersaing pada tingkatan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Kurikulum baru

ini menekankan pada pendidikan karakter dan budaya bangsa yang meliputi

(18)

5

Berikut data rekapitulasi nilai rata-rata hasil ujian nasional (UN) pada SMKN 4

Malang.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Ujian Nasional

SMKN 4 Malang

Berdasarkan dari tabel rekapitulasi nilai rata-rata hasil UNAS selama 3 tahun

terakhir di atas, dapat dilihat dari kecenderungan rata-rata nilai hasil UNAS yang

didapat pada setiap tahunya bersifat fluktuatif, walaupun nilai rata-rata UNAS sudah

melebihi standart kelulusan nilai minimal yaitu pada tahun 2011/2012 sebesar (4,50),

tahun 2012/2013 sebesar (4,50), dan tahun 2013/2014 sebesar (5,00).

Pada tahun 2012/2013 dan tahun 2013/2014 sekolah mulai membuat kebijakan

membagi dua nilai rata-rata ketika peserta UNAS lebih dari 1000 peserta. Data

pendukung yang timbul pada penelitian ini salah satunya dapat dilihat pada tabel

1.1pada mata pelajaran matematika yang perolehan nilai rata-rata dari tahun

(19)

6

terdapat rentang atau gap yang cukup jauh dari penurunan nilai rata-rata hasil UNAS

pada SMKN 4 Malang. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti mengangkat

judul “PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN TERHADAP

KINERJA GURU PADA SMKN 4 MALANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka dapat disajikan beberapa masalah pokok yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi dan kemampuan yang terjadi pada SMKN 4 Malang?

2. Apakah secara parsial motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMKN

4 Malang?

3. Apakah secara parsial kemampuan berpengaruh terhadap kinerja guru pada

SMKN 4 Malang?

4. Apakah motivasi dan kemampuan berpengaruh terhadap kinerja guru SMKN 4

Malang?

5. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru SMKN 4

Malang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendiskripsikan motivasi kerja yang terjadi pada SMKN 4 Malang.

(20)

7

3. Menguji pengaruh motivasi kerja dan kemampuan terhadap kinerja guru SMKN

4 Malang.

4. Untuk mengetahui vriabel yang paling berpengaruh antara motivasi dan

kemampuan.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat sebagai bahan informasi

maupun bahan pertimbangan berbagai pihak antara lain:

1. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai acuan atau pendorong bagi institusi pendidikan

untuk dipakai sebagai acuan dalam memotivasi tenaga pengajar, agar tenaga pengajar

bisa bekerja secara maksimal dan dapat menciptakan siswa didik yang berkompeten.

2. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan refrensi kepada peneliti lain untuk menjadikan penelitan ini

menjadi dasar dalam kegiatan penelitian tentang pengaruh motivasi kerja dan

kemampuan guru terhadap kinerja guru.

E. Batasan Masalah

Untuk menghindari simpang siur dalam penelitian ini maka perlu adanya

pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah

motivasi dan kemampuan seorang tenaga pengajar terhadap kinerja dalam proses

(21)

8

1. Teori motivasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Hirarki

Kebutuhan Maslow yaitu menggunakan indikator kebutuhan fisiologis,

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebuthan harga diri, dan kebutuhan

aktualisasi diri.

2. Kemampuan guru dibatasi pada pengetahuan dan keterampilan seperti yang

dijelaskan oleh Keith Davis dalam Mangkunegara (2006 : 67).

3. Pada kinerja guru yang ada di SMKN4 Malang peneliti membatasi variabel

kinerja ini hanya pada kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

guru di SMKN4 Malang.

4. Responden yang diangkat dalam penelitian ini yaitu guru tetap yang ada pada

(22)

9 BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Abu Samman Lubis (2010), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai (studi pada KPPN kupang).

Pada penelitian terdapat dua variabel bebas yaitu motivasi dan kemampuan dan satu

variabel terikat yaitu kinerja. Adapun hasil penelitian yaitu :

1. Secara simultan (bersama-sama) variabel kemampuan yang terdiri dari

pengetahuan (X1.1) dan keterampilan (X2.2) berpengarh signifikan terhadap

variabel kinerja (Y). besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap

kinerja adalah 30,10%

2. Secara parsial (sendiri-sendiri) vriabel pengetahuan dan keterampilan juga

berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

3. Secara simultan (bersama-sama) variabel motivasi yang terdiri dari variabel

fisiologis (X2.1), keamanan dan keselamatan (X2.2), kebutuhan social (X3.3),

penghargaan (X2.4) dan aktualisasi diri (X2.5) berpengaruh signifikan terhadap

variabel kinerja. Besarnya pengaruh kelima variabel tersebut terhadap kinerja

adalah 46,80%.

4. Secara parsial hanya variabel fisiologis (X2.1), keamanan dan keselamatan

(23)

10

berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja, sedangkan variabel

penghargaan (X2.4) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel kinerja.

Wangsit Adi Winoto (2013), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

Motivasi dan Kemampuan Tehadap Kinerja Karyawan CV. Cahaya Mas Malang.

Pada penelitian terdapat dua variabel bebas yaitu: Motivasi dan Kemampuan, serta

satu variabel terikat yaitu: Kinerja. Hasil dari penelitian ini adalah variabel motivasi

masuk dalam kategori tinggi, varibel kemampuan masuk dalam kategori tinggi, dan

varibel kinerja masuk dalam kategori tinggi, varibel motivasi dan kemampuan

berpengaruh secara simultan dan signifikan, dan variabel motivasi lebih berpengaruh

(24)

11

TABEL 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil Penelitian

(25)

12

Posisi Peneliti

Posisi peniliti dibandingkan dengan peniliti lain yang memanfaatkan hasil

penelitian sebelumnya untuk dijadikan sebagai acuan dalam melanjutkan penelitian

serta membandingkan hasil penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Perbedaan

dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah terletak pada tahun

pembuatan yang peneliti lakukan yaitu pada tahun 2015, objek penelitian yang diteliti

yaitu pada SMKN 4 Malang.

Indikator yang dipakai dalam penelitian ini pada motivasi kerja menggunakan

teori dari Abraham Maslow dalam Wilson Bangun (2012:316) yaitu kebutuhan

fisiologis, rasa aman, kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Indikator

kemampuan menggunakan teori dari Mangkunegara (2001:67) yaitu pengetahuan dan

keterampilan. Indikator dari kinerja menurut UU no. 14 tahun 2005 yaitu mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Alat

analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Uji Validitas, Uji Reliabilitas,

Rentang Skala, Regresi Linier Bergandan, Uji F, dan Uji t.

B. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Motivasi

Menurut T. Hani Handoko (2003:252) menyatakan motivasi adalah keadaan

pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan

(26)

13

Hadari Nawawi (2003:351) yaitu suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab

seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003:143) menyatakan bahwa motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terinteregasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan, sedangkan menurut Robert L Mathis dan H.

Jackson (2001:89) motivasi merupakan didalam diri seseorang yang menyebabkan

orang tersebut melakukan tindakan.

2. Teori-Teori Motivasi

a. Teori Hirarki Kebutuhan

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam Wilson Bangun

(2012:316), mungkin bisa dikatakan teori inilah yang paling popular bila

dibandingkan dengan teori-teori motivasi lainya. Teori ini menjelaskan bahwa setiap

manusia mempunyai kebutuhan (need) yang munculnya sangat bergantung kepada

kepentingannya secara individu. Berdasarkan hal tersebut, Maslow membagi

kebutuhan manusia tersebut menjadi lima tingkatan, sehingga teori motivasi ini

disebut sebagai “The Five Hierarchy Need” mulai dari kebutuhan yang pertama sampai pada kebutuhan yang tertinggi. 5 tingkatan teori hirarki kebutuhan Abraham

(27)

14

1) Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling dasar dalam kehidupan

manusia. Manusia dalam hidupnya lebih mengutamakan kebutuhan fisiologis, karena

kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi hidup manusia.

Setelah kebutuhan ini terpenuhi, manusia baru dapat memikirkan kebutuhan yang

lebih tinggi. Kebutuhan fisiologis ini sering juga disebut sebagai kebutuhan tingkat

pertama (the first need), antara lain, kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, seks,

dan istirahat.

2) Kebutuhan Rasa Aman

Setelah kebutuhan tingkat pertama terpenuhi maka muncul kebutuhan tingkat

kedua sebagai penggantinya, yaitu kebutuhn rasa aman. Ini merupakan kebutuhan

akan keselamatan dan perlindungan atas kerugian fisik. Manusia mendirikan rumah

yang bebas dari bahaya, seperti mendirikan rumah bukan ditepi pantai, atau

mendirikn rumah yang bebas dari ancaman binatang buas, dan bebas dari

banjir.Dalam sebuah perusahaan, dimisalkan adanya rasa aman tenaga kerja untuk

mengerjakan pekerjaanya, misalnya adanya asuransi, tunjangan kesehatan, dan

tunjangan pensiun.

3) Kebutuhan Sosial

Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan sosial, setiap manusia ingin hidup

untuk berkelompok. Kebutuhan sosial mencakup kasih sayang, rasa memiliki,

diterima dengan baik dalam kelompok tertentu, dan persahabatan. Umumnya manusia

(28)

15

kebutuhn social. Pada tingkat ini manusia sudah ingin bergabung dengan

kelompok-kelompok lain ditengah masyarakat.

4) Kebutuhan Harga Diri

Kebutuhan harga diri menyangkut faktor kehormatan diri seperti, harga diri,

otonomi dan prestasi; dan faktor penghormatan dari luar, misalnya, status,

pengakuan, dan perhatian.Pada tingkat ini, manusia sudah menjaga image, karena

merasa harga dirinya sudah meningkat dari sebelumnya. Perilakunya sudah berbeda

dari sebelumnya baik cara bicara, tidak sembarang tempat untuk berbelanja, dan lain

sebagainya.

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Akhirnya sampailah kebutuhan yang tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan ini muncul setelah keempat kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Kebutuhan

ini merupakan dorongan agar menjadi seseorang yang sesuai dengan ambisinya dan

mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan

diri.Demikianlah setiap kebutuhan yang telah dapat memberikan kepuasan, maka

kebutuhan yang berikutnya menjadi dominan. Dari titik pandang motivasi, teori ini

mengatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang pernah dipenuhi secara

lengkap, suatu kebutuhan yang dapat memberikan kepuasan yang cukup banyak tidak

(29)

16

b. Teori Motivasi Prestasi

Edy Sutrisno (2011:128) teori kebutuhan yang dikemukakan oleh David

McCleland disebut juga dengan teori motivasi prestasi. Menurut teori ini ada tiga

komponen dasar yang digunakan untuk memotivasi orang bekerja yaitu:

a) Need for Achievement

Merupakan kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur berdasarkan standar

kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan berhubungan erat dengan

pekerjaan, dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi

tertentu.

b) Need for Affiliation

Merupakan kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam hubunganya

dengan orang lain. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan

hubungan secara akrab dengan orang lain.

c) Need for Power

Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi terhadap orang lain.

Kebutuhan ini, menyebabkan orang yang bersangkutan tidak atau kurang

memedulikan perasaan orang lain.

c. Teori X dan Y

Teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam Wilson Bangun

(2012:320). Dalam teori ini akan dikemukakan dua pandangan berbeda mengenai

manusia, pada dasarnya yang satu adalah negatif yang ditandai dengan teori X, dan

(30)

17

menyimpulkan bahwa pandangan seorang manajer mengenai sifat manusia

didasarkan pada suatu pengelompokan dengan asumsi-asumsi tertentu.

d. Teori ERG

Clayton P Alderfer dalam Edy Sutrisno (2011:135) mengemukakan teorinya

dengan nama teori ERG (Exsistence, Relatedness, Growth). Teori ini merupakan

modifikasi dari teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, dalam memodifikasi ini

memanfaatkan kelima tingkatan kebutuhan maslow menjadi tiga macam kebutuhan

saja.

a) Exsistence

Merupakan kebutuhan seseorang untuk dapat dipenuhi dan terpeliharanya

keberadaan yang bersangkutan sebagai seorang manusia di tengah-tengah

masyarakat atau perusahaan. Exsistence disini meliputi kebutuhan psikologi

(rasa lapar, haus, tidur).

b) Relatedness

Merupakan keterkaitan antara seseorang dengan lingkungan sosial sekitarnya.

Dalam teori ini mencakup semua kebutuhan yang melibatkan hubungan

seseorang dengan orang lain.

c) Growth

Kebutuhan akan pertumbuhan dan perkembangan ini merupakan kebutuhan

yang berkaitan dengan pengembangan potensi diri seseorang, seperti

(31)

18

3. Pengertian Kemampuan

Mangkunegara (2001:67) secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai

terdiri dari :

1. Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan potensi (IQ)

2. Keterampilan (Skill) / kemampuan reality

Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan

pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2014:135) keterampilan yaitu

kapasitas spesifik untuk memanipulasi objek secara fisik, Sedangkan kecerdasan yang

juga dikemukan oleh Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2014:137) yaitu

melakukan pemikiran, penalaran dan pemecahan masalah yang konstruktif.

Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas

dalam suatu pekerjaan, Stephen P. Robbins (2008:57). Pengertian lain dari

kemampuan yaitu, kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat

dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri

atas dua kelompok faktor: faktor intelektual dan faktor fisik.

1. Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual (intellectual ability) adalah kemampuan yang

dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental-berpikir, menalar, dan

memecahkan masalah. Individu dalam sebagian besar masyarakat menempatkan

(32)

19

biasanya mendapatkan lebih banyak uang dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Individu yang cerdas juga lebih mungkin menjadi pemimpin dalam suatu kelompok.

2. Kemampuan Fisik

Pada tingkat yang sama dimana kemampuan intelektual memainkan sebuah

peran yang lebih besar dalam pekerjaan kompleks dengan tuntutan kebutuhan

pemrosesan informasi, kemampuan fisik (physical abilities) tertentu bermakna

penting bagi keberhasilan pekerjaan yang kurang membutuhkan keterampilan dan

lebih terstandar. Misalnya, pekerjaan-pekerjaan yang menuntut stamina, ketegangan

fisik, kekuatan kaki, atau bakat-bakat serupa yang membutuhkan manajemen untuk

mengidentifikasi kemampuan fisik seorang karyawan.

4. Pengertian Kinerja

Kinerja guru berarti tingat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seorang guru

dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi Samsudin (2006:159). Menurut

Wirawan (2009:5) menyatakan konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika

energy kerja yang dalam bahasa inggris adalah performance, kinerja adalah keluaran

yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekrjaan atau suatu

profesi dalam waktu tertentu.

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian

(33)

20

kuantitas yang dicapai seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara (2001:67)).

Menurut Hasibuan (2002:94) prestasi kerja adalah suatu hasil dari proses kerja

yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta

waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan

dan minat seorang karyawan, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi

tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang karyawan. Semakin tinggi ketiga

faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan.

5. Kinerja Guru

Kinerja guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Peran guru ini

semata-mata untuk meningkatkan serta mengembangkan potensi anak didik yang ada.

Dimana ini bertujuan untuk menjadikan kualitas sumber daya manusia menjadi

meningkat dan mampunyai daya saing.

Definisi indikator kinerja guru yaitu:

(34)

21

2) Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik Sardiman

(2012:47).

3) Membimbing adalah kegiatan menuntun anak didik dalam perkembanganya

dengan jalan memberikan lingkungan dan arah yang sesuai dengan tujuan

pendidikan Sardiman (2012:140).

4) Mengarahkan yaitu berkaitan dengan jiwa kepemimpinan yang ada dalam diri

seorang guru. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan

kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan Sardiman

(2012:145).

5) Menurut Syamsul Ma’arif (2011:37) melatih yaitu proses memberikan latihan

kepada peserta didik dengan sejumlah keterampilan , harapanya peserta didik

memiliki ketrampilan dasar yang dapat dikembangkan sendiri dan siap untuk

berdaya saing.

6) Menilai yaitu otoritas dari seorang guru untuk menilai prestasi anak didik dalam

bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan

anak didiknya berhasil atau tidak Sardiman (2012:146)

7) Mengevaluasi menurut Ralph and Tyler dalam Suharsimi Arikunto (2009:3)

menyatakan bahwa:

Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh

mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.

(35)

22

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill). Artinya, pegawai yang

memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk

jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih

mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlianya (the right man in the

right place, the right man on the right job).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri

pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

Menurut Simanjutak (2005:10) dijelaskan bahwa kinerja setiap orang dipengaruhi oleh

banyak faktor yang dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu:

1) Kompetensi individu

Kompetensi ini merupakan kemampuan dan ketrampilan dalam melakukan

pekerjaan. Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa fakto yang dapat

dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu:

a) Kemampuan dan ketrampilan kerja

(36)

23

2) Dukungan organisasi

Dukungan organisasi disini berarti kinerja setiap orang dalam perusahaan

bergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengawasan, penyediaan sarana

dan prasarana kerja, bentuk pengorganisasian, pemilihan teknologi, kenyamanan

motivasi kerja serta kondisi dan syarat kerja.

3) Dukungan Manajemen

Dukungan Manajemen berarti kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga

sangat bergantung kemampuan manajerial para manajer atau pimpinan, baik itu

sengan membengun sisem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis

maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja.

7. Hubungan Antara Variabel Motivasi, Kemampuan, Dan Kinerja

Hubungan antar variabel ini sesuai dengan pendapat Keith Davis dalam

Mangkunegara (2001:67) yang merumuskan bahwa:

Human Performance = Ability + Motivation

Motivation = Attitude + Situation

(37)

24

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Sumber : Mangkunegara (2001:67)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Pada kerangka konseptual diatas dapat dilihat dalam hal ini motivasi serta

kemampuan tenaga pengajar mempunyai pengaruh terhadap kinerja para tenaga

pengajar kepada institusi pendidikan yang terkait. Peran motivasi menjadikan faktor

yang dapat memicu meningkatnya tingkat kinerja pada seorang tenaga pengajar.

Semisal ketika seorang tenaga pengajar tersebut mengalami kesulitan dalam

meningkatkan kualitas didik siswa-sisiwi nya peran motivasi dapat membantu untuk

menghindari penurunan kinerja pada guru. Kemampuan dapat memicu seorang

tenaga pengajar dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik. Kemampuan (X2)

- Kebutuhan Harga Diri

(X1.4)

- Kebutuhan Aktualisasi

(38)

25

Teori yang menghubungkan antara variabel motivasi dan kinerja menurut

Abraham Maslow dalam Wilson Bangun (2012:316) dengan teori hierarki 5

kebutuhan. Teori yang menghubungkan antara variabel kemampuan terhadap kinerja

dikemukakan oleh Mangkunegara (2001:67) yaitu dengan indikator kemampuan

pengetahuan dan ketrampilan. Teori yang menghubungkan antara motivasi dan

kemampuan berpengaruh terhadap kinerja Mangkunegara (2001:67) yaitu Human

Performance = Ability + Motivation.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Berlandaskan landasan teori yang dijelaskan sebelumnya Mangkunegara

(2001:67) merumuskan bahwa Human Performance = Ability+Motivation atau

Kinerja Seseorang = Kemampuan+Motivasi dan juga dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wangsit Adi Winoto (2013) dengan hasil penelitian variabel motivasi

lebih berpengaruh terhadap kinerja, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai

berikut:

1. Motivasi secara parsial diduga berpengaruh secara posistif dan signifikan

terhadap kinerja guru pada SMKN 4 Malang.

2. Kemampuan secara parsial diduga berpengaruh secara posistif dan signifikan

terhadap kinerja guru pada SMKN 4 Malang.

3. Motivasi dan kemampuan diduga berpengaruh secara posistif dan signifikan

(39)

26

4. Diduga variabel motivasi lebih berpengaruh terhadap kinerja guru pada

Gambar

Tabel 1.1
TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Dividen harus dibayarkan dari laba ditahan saat ini atau periode yang lalu.Selain itu dividen tidak dapat dibayarkan dari modal saham.Pembayaran dividen tidak

Kajian ini memberikan tumpuan khusus terhadap cara masyarakat Melayu mengkomunikasikan objek makanan, sebagai unsur gastronomi, melalui peribahasa untuk

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi..

Peran sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, penulis realisasikan dengan mendatangi lokasi penelitian tersebut secara resmi membawa surat permohonan izin untuk

sebesar 76,33%, mendengarkan penjelasan guru tentang materi secara garis besar diperoleh rata-rata 74%, siswa membentuk kelompok yang diperintah guru diperoleh

Kepala keluarga yang berhasil dalam keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti.. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan lain

Selain dari data hasil observasi, yang dilakukan, peneliti juga memperoleh data hasil tes kemampuan membaca siswa, dari hasil tes membaca siswa tersebut diperoleh

membaca, group program yang dapat mengurangi perilaku klien yang.. tidak sesuai dan ini dapat dimodifikasi dengan melakukan terapi. kognitif untuk meningkatkan adaptasi sosialnya.