• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU PAI DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMK MUHAMMADIYAH 9 WAGIR KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA GURU PAI DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMK MUHAMMADIYAH 9 WAGIR KABUPATEN MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU PAI DALAM MEMOTIVASI SISWA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMK MUHAMMADIYAH 9 WAGIR KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh :

KIKI DAIS ROSDISAH NIM. 201110010322131

Dibiayai Oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur Pada Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah

Angkatan 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

SKRIPSI

DiajukankepadaFakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Malang Untukmemenuhisalahsatupersyaratan

Dalammenyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh :

KIKI DAIS ROSDISAH NIM. 201110010322131

Dibiayai Oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur Pada Program PeningkatanKualitas Guru Madrasah Diniyah

Angkatan Tahun 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depanDewanPenguji Skripsi

Fakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Malang, dan diterima untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada tanggal: 26 Agustus 2015

Dewan Penguji Tanda tangan

1. Drs. Faridi, M. Si 1... 2. Drs. Syamsurizal Yazid, MA 2... 3. Saiful Amien, S. Ag, M.Pd 3... 4. Dra. Romelah. M.Ag 4...

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

UniversitasMuhammadiyah Malang Dekan,

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan segala rahat serta hidayah- Nya kepada kita sekalian, sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk yang lurus yaitu agama Islam kepada seluruh umat manusia.

Dalam memenuhi tugas skripsi dengan judul “Upaya Guru PAI Dalam Memotivasi Siswa untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMK

Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malng”. Maka dari itu peneliti menghaturkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Huna Sutisna dan Almarhumah Ibu kholiyah yang dengan ikhlas merawat ananda dengan penuh kesabaran, semoga almarhumah diberi tempat yang mulia di sisi Alloh SWT.

2. Pemerintah propinsi Jawa Timur yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammmadiyah Malang

3. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang bersama jajarannya yang telah memfasilitasi proses pembelajaran di kampus.

(5)

5. Bapak dan Ibu dosen FAI yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, telah memberikan ilmunya kepada kami.

6. Drs. Abdul Manan Umar M. Pd selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang bersama jajarannya yang memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Keluarga besar peneliti yang senantiasa memberikan dukungan moril dan spirituil kepada peneliti, sehingga peneliti dapat meneyelesaikan tulisan ini. 8. Rekan-rekan mahasiswa Program Beasiswa pemerintah propinsi 2011-2015

yang selalu membantu dalam segala hal.

9. Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu peneliti mengucapkan terimakasih atas kontribusi motivasi dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, semoga Alloh SWT mencatatnya sebagai amal shalih dan membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Malang12 Oktober 2015

(6)

DAFTAR ISI

F. Sistematika Pembahasan 11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Aktivitas Belajar dan pembelajaran 13

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran 13

2. Tujuan Belajar dan Pembelajaran 14

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 18 B. Motivasi Belajar dan Ruang Lingkupnya 25

1. Pegertian Motivasi 25

2. Macam-mavam Motivasi 26

3. Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran 27 4. Fungsi Motivasi dalam Pembelajaran 30 C. Upaya Guru PAI dalam MeningkatkanKualitas Pembelajaran ...31

1. Karakteristik PAI 31

2. Upaya Guru PAI dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar 33 3. Hubungan Antara Usaha Guru Memotivasi dengan

(7)

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian 44

B. Lokasi Penelitian 45

C. Informan 45

D. Tehnik Pengumpulan Data 46

E. Tehnik Analisis Data 50

BAB 1V : HASIL PENELITIAN

A. Latar belakang Obyek Penelitian 53

1. Sejarah Berdirinya SMK Muhammadiyah 9 Wagir

Kabupaten Malang 54

2. Visi dan Misi SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten

Malang 56

3. Data guru SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten

Malang 59

4. Data siswa SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten

Malang 65

B. Pembahasan Hasil Penelitian 62

1. Pelaksanaan Aktifitas Belajar PAI di SMK

Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang 62 2. Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PAI

di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malng 68 3. Upaya Guru PAI dalam Memotivasi Siswa untuk

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAI di SMK

Muhammadiya 9 Wagir Kabupaten Malang 69 BAB V : Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan 73

B. Saran-saran 74

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa Al-Qur’an terjemahan, Departemen agama, (1989), Ali-Imron, [3]: 79 Surabaya:

Mahkota

Amidjaja Tisna,( 1992), Iman, ilmu dan Amal, Jakarta, Rajawali Pers.

AM. Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arief s. Sardiman, R. Raharjo, Anung Haryono, (2007), Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi, (1986), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bina Aksara.

Muzayyin Arifin, (2003), Filsafat Pendidikan Islam, (rev. Ed), (Jakarta: PT. Bumi aksara,

Ahmad, Abu Bakar, (1991), Kepada Para Pendidisk Muslim, (Jakarta: Gema Insani Press.

Azwar Saifuddin, (2014), Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barnadib Imam, 1988, Dasar-Dasar Pendidikan Perbandingan, Yogyakarta: Institut Press, IKIP.

Bungin Burhan, (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Ideoligis

kearah Ragam VariasiKontemporer, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

(9)

Daradjat, Zakiyah 1978, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang.

Daradjat Zakiah dkk,(2011), Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: BUMI AKSARA.

Definisi Reaksi, diakses pada tanggal 12 Agustus 2015, jam 14.30, dari

http://www. Kamus Besar. Com. Reaksi. html.

Djamarah, Syaiful Bahri, (2002),Psikologi Belajar, Jakarta: Rieneka Cipta. Eti Rochaety, (2006), Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Effendi E. Usman dan Juhaya S. Praja, (1989), Pengantar Psikologi, (Bandung, Angkasa.

Kosasih E. (2009), Menulis Karangan Ilmiah, Jakrta Timur: NOBEL EDUMEDIA.

Hafid Anwar dkk, (2013), Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Bandung: ALFABETA.

Hakim Thursan, (2005), Belajar Secara Efektif, Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Hamali Oemar, (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. HM. Arifin, (2009), Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan

Sekolah dan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang.

http://awik87.blogspot.com/2010/07/Meningkatkan-mutu-pendidikan.html.diakses

pada 10 April 2015

Indrakusuma, Amir Daien, (1973), Pengantar Ilmu Pendidkan, Surabaya: Usaha Nasional.

(10)

http :///Interasi-Kurikulum-Berbasis-Karakter. html

Majid Abdul, Ahmad Zayadi, Tadzkiroh, 2005 Pembelajaran Agama Islam(PAI)

Berdasarkasn Kontekstual, Jakarta: PT. RajaGrapindo Persada.

Moleong, Lexy. J, (2001), Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Muhaimin, (2002), Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mudjiono, Dimyati, (2009), Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rieneka Cipta,

Pendidikan, diakses pada tanggal 18 mei 2015 dari http//id. www.Belajar.

Blogspot.Com

Riyanto Yatim, (2010), Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: SIC.

Rusyan A Tabrani,(1989), Atang Kusdinar dan Zainak Arifin, Pendekatan dalam

Proses Berlajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya.

Sanjaya, Wina(2010), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto, (1988), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara.

Sobry Sutikno Pupuh Faturrohman, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui

penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung Refika Aditama.

Sudjana, Djudju, (2006), Evaluasi program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(11)

Suprayogo, (2001), Imam dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata Soemadi, (1990), Psikologi Pendidikan, Jakarata: Rajawali Press. Suprihatiningrum, Jamil, (2013), Guru Profesional, Yogyakarta: AR-Ruzz. Tilaar Ace Suryada, H. A. R. (1993), Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu

Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tim penyususn Kamus Pembinaan dan Pengembanagan Bahasa, Jakarta :

Balai Pustaka.

Uno, Hamzah B. (2009), Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara.

Warsita Bambang, (2008), Teknologi Pembelajaran, jakarta: Rineka Cipta.

WWW.Dunia Pelajar. (2005).Com, Pengetian Siswa Menurut Para Ahli, diakses pada tanggal 8 agustus.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan saat ini masih dihadapkan dengan berbagai masalah. Rendahnya kualitas pada jenjang sekolah dasar sangat penting untuk segera diatasi, karena sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya. Untuk itu ada beberapa masalah internal yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan antara lain:

“(1) Rendahnya pemerataan kesempatan belajar(equity), Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan. (2) Rendahnya mutu akademik (3) Rendahnya efisiensi internal, karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang sudah ditentukan. (4) Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat. (5) Kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran

pelajar dan kenakalan remaja”1

.

Selain itu, permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah: Sarana prasarana, gaji guru, dan dana.

Bertolak dari persoalan di atas, maka dalam hal ini persoalan pembelajaran persekolahan akan lebih difokuskan, alasannya bahwa pendidikan merupakan hal terpenting yang harus dimiliki

oleh setiap generasi penerus bangsa dengan tujuan untuk mencerdasakan dan meningkatkan kemampuan dalam segala bidang. Tentunya sudah menjadi

(13)

2

tanggung jawab seorang guru, dimana seorang guru harus mampu menjadikan peserta didik sebagai generasi yang berpengetahuan luas, baik pengetahuan umum maupun ilmu agama. Pengajaran yang dilakukan oleh guru sering kali berbenturan dengan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, seperti memotivasi atau menumbuhkan motivasi pada diri peserta didik secara efektif. Terkadang hal ini, guru telah mengalami kesulitan untuk memotivasi peserta didik, artinya: Guru belum paham kiat-kiat untuk memotivasi dan tidak ada teknik atau metode yang dapat dijadikan alat untuk memotivasi peserta didik dengan cara atau hasil yang sama.

Berdasarkan permasalahan di atas, seorang guru harus mempunyai keahlian lebih, dalam hal memberikan arahan atau bimbingan kepada peserta didik sesuai

dengan kreatifitas yang dimilikinya. Mengingat “Peserta didik merupakan

makhluk yang memiliki kreatifitas dan serba aktif serta menuntut agar dalam pendidikan anak benar-benar dibimbing dan diarahkan agar ia dengan sendirinya

juga menampakkan kreatifitas”2

.

Usaha untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, “banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar, seperti guru, siswa, metode, alat/teknologi, sarana, tujuan” 3. masing-masing komponen itu akan saling merespon dan mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain, sehingga tugas

2 Imam Barnadib, Dasar-Dasar Pendidikan Perbandingan , (Yogyakarta: Institut Press, IKIP, 1988), Hal. 29-30

(14)

3

guru adalah mendesain masing-masing komponen supaya dapat menciptakan proses belajar mengajar yang diharapkan.

Disamping itu ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, yaitu soal hubungan antara guru dan siswa. Bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru dengan siswa tidak harmonis maka akan menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan. Hal ini, salah satu cara

mengatasinya adalah melalui “contact hours” di dalam hubungan guru dan siswa

atau jam bertemu antara guru dengan siswa.4 Hal ini diperkuat oleh pendapat

Muzayyin Arifin bahwa: “guru harus dapat memahami jiwa anak didiknya,

artinya guru harus mempelajari jiwa mereka agar tidak salah mendidik, guru juga harus dapat mendidik keimanan kedalam pribadi anak didiknya, sehingga akal

pikirannya tunduk kepada ajaran agama”5

.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas pengembangan pembelajaran di sekolah perlu diupayakan terutama pembelajaran PAI bagaimana caranya agar dapat mempengaruhi dan menimbulkan motivasi untuk menumbuhkan semangat belajar pada peserta didik, baik secara intrinsik (seperti penataan metode, media, sarana prasarana, materi serta kesiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran). maupun ekstrinsik (mampu menciptakan suasana lingkungan yang religius sehingga tumbuh motivasi untuk mencapai tujuan PAI yang telah ditetapkan). Guru dituntut untuk melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran yaitu memberikan arahan yang diinginkan oleh

4 Ibid, hal 147

(15)

4

lembaga atau sekolah maupun orangtua. Pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah harus selalu terkait, antara hubungan guru dan siswa juga harus bersifat edukatif.

Sehubungan dengan interaksi di sekolah, maka guru harus mampu menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan semangat dalam hal pembelajaran, agar tercipta kegiatan belajar mengajar yang optimal. Untuk itu, perlu direalisasikannya penyemangat belajar untuk mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan seperti pemberian hadiah atau penghargaan, pujian, dan lain sebagainya, supaya mampu menjadikan peserta didik yang berpengetahuan luas, berakhlakul karimah serta mampu menjadikan lulusan yang berkompeten

Berbagai arahan yang sudah diberikan oleh guru akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Kualitas pembelajaran tersbut diharapkan dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Dengan demikian, dampak direalisasikannya motivasi dalam pembelajaran

yaitu: “Untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti

menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik”6

.

(16)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Upaya Guru PAI dalam Memotivasi Siswa untuk Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran di SMK Muhammadiyah 9 Wagir” dengan lebih

memfokuskan pada upaya yang telah ditempuh oleh guru PAI.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan aktifitas belajar PAI di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang ?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Malang ?

3. Bagaimana upaya guru PAI dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMK Muhmmadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang?

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi aktifitas belajar siswa di SMK Muhammadiyah 9 Wagir

Kabupateasn Malang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah 9 Wagir

Kabupaten Malang

(17)

6

kalitas pembelajaran di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat

1. Bagi penulis, selain menambah pengalaman meneliti, juga menambah pengetahuan tentang usaha guru PAI memotivasi siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Bagi guru, sebagai bahan informasi tentang motivasi belajar siswa

3. Bagi Kepala Sekolah, sebagai masukan dalam rangka memotivasi guru-guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain, dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana caranya meningkatkan kualitas pembelajaran

5. Bagi siswa, sebagai motivasi untuk meningkatkan semangat belajar

E. Definisi Operasional 1. Upaya

Upaya dapat diartikan sebagai “usaha untuk menyampaikan maksud, akal dan

(18)

7

fungsi serta manfaat suatu hal tersebut untuk dilaksanakan”7

. Sedangkan menurut pendapat lain upaya adalah Kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan.8

Jadi yang dimaksud dengan upaya disini adalah usaha atau upaya guru PAI memotivasi siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Muhammadiyah 9 Wagir.

2. Guru PAI

Undang-undang no 14 tahun 2005 menyebutkan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah”9

. Maksud dengan guru pendidikan agama Islam dikaitkan dengan

PAI adalah “seorang guru yang memberikan ilmu pengetahuan agama islam

dengan tujuan mencerdaskan dan membina akhlak peseta didik agar menjadi

orang yang berkepribadian baik”10

.

Sedangkan pengertian PAI adalah “sebagai mata pelajaran untuk mempersiapkan peserta didik supaya mamapu meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan“11

.

7 Pendidikan, diakses pada tanggal 18 mei 2015 dari http//id. www. Belajar. Blogspot.Com

8Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern Inggris

Press, 1995), hal. 1691

9 Anwar Hafid, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2013) hal. 203 10 Dr. Zakiah Daradjat dkk, Ilmu Pendidkan Islam, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2011) hal.25

11 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah (Bandung:

(19)

8

Dengan demikian, guru PAI dapat diartikan sebagai orang yang mengajarkan pendidikan agama Islam kepada siswa dalam rangka mencerdaskan, meningkatkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan yang maha Esa serta menambah wawasan dalam beragama.

3. Motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai pengerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai12. Menurut Thursan Hakim motivasi yaitu “suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatana untuk

mencapai tujuan tertentu”13

. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang di pikirkan atau yang diinginkan.

4. Siswa

Pengertian siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu”14. Sedangkan dalam Undang-undang Republik indonesia No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4 menyatakan bahwa

siswa atau peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha

12 Pupuh Faturrohman, Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui penanma Konsep Umu dan Konsep Islamii, (Bandung Rfika Aditama , 2007), hal 19

13 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 2005) hal. 26

(20)

9

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”15. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa siswa adalah sekelompok orang atau anggota masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan potensi diri menjadi lebih maju dan lebih baik dengan melakukan aktifitas belajar pada jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan siswa dalam penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang

5. Meningkatkan

Meningkatkan adalah “sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan katerampilan atau kemampuan menjadi lebih baik”16. Kata

meningkatkan dalam kamus besar indonesia adalah “proses, cara, perbuatan

meningkat (usaha, kegiatan)”17

.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan adalah Proses atau usaha perbaikan pengetahuan menuju tingkat yang lebih baik supaya menghasilkan pengetahuan yang berkualitas.

6. Kualitas

kualitas adalah “usaha memenuhi atau melebihi harapan yang akan dicapai disebuah lembaga pendidikan, semakin tinggi mutu pendidikan akan semakin tinggi pula kemampuan peserta didik dalam hal prestasi baik secara akademik

maupun non akademik”18

. Sedangkan Kualitas pendidikan menurut Ace

15 Hafid Anwar dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan (Bandung: ALFABETA, 2013) Hal. 178 17Tim penyususn Kamus Pembinaan dan Pengembanagan Bahasa, (Jakarta : Balai Pustaka, 1983), hal. 964

(21)

10

Suryadi dan H.A.R.Tilaar merupakan “kemampuan lembaga pendidikan

dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan

kemampuan belajar seoptimal mungkin”19

.

Pengertian meningkatkan kualitas disini adalah usaha guru PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agar menghasilkan serta mampu mencetak generasi penerus bangsa berkualitas yaitu lulusan yang memiliki prestasi akademik agar mampu menjadi pelopor pembaharuan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang.

7. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling memepengaruhi untuk menapai tujuan pembelajaran.20 Sedangkan menurut DR. Ahmad Zayadi dan Abdul Majid mengatakan bahwa pembelajaran adalah

“upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok melalui berbagai upaya

dan berbagai strategi, metode dan pendekatan, kearah pencapaian tujuan yang

telah direncanakan”21

.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses terjadinya transver ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peseta didik agar tercipta sebuah pengalaman dan pengetahuan baru yang bernilai positif.

19 Ace Suryada, H. A. R. Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 159

(22)

11

F. Sistematika pembahasan

Uraian dari penelitian ini terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis yakni :

BAB I Pendahuluan, bersisi tentang : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika pembahasan.

BAB II Tinjauan pustaka, berisi tentang:

A. Aktivitas belajar dan pembelajaran meliputi: 1. Pengetian belajar dan pembelajaran, 2. Tujuan belajar dan pembelajaran 3. Jenis-jenis aktivitas belajar, 4. Faktor-faktor yang mepengaruhi belajar.

B. Motivasi belajar dan ruang lingkupnya meliputi: 1. Pengertian Motivasi, 2. Macam-macam motivasi, 3. Pentingnya motivasi dalam pembelajaran, 4. Fungsi motivasi dalam pembelajaran C. Upaya guru PAI dalam menigkatkan kualitas pembelajaran

meliputi: 1. Karakteristik PAI, 2. Upaya guru PAI dalam menumbuhkan motivasi belajar, 3. Hubungan antara usaha guru memotivasi dengan aktivitas belajar.

(23)

12

metode analisis data, tehnik yang penulis gunakan dalam metode analisis data.

BAB IV Hasil penelitian, bab ini membahas tentang:

A. Latar belakang obyek penelitian meliputi: 1. Sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang 2. Visi dan misi SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang 3. Data guru SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang 4. Data murid SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang.

B. Pembahasan hasil penelitian meliputi: 1. Pelaksanaan aktifitas belajar PAI di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang, 2. Motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang, 3. Upaya guru PAI dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMK Muhammadiyah 9 Wagir Kabupaten Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Terdiri dari manajemen data rumah, penentuan bobot kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam perhitungan, tampilan setiap proses perhitungannya hingga tampilan

Obligasi perusahaan adalah suatu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari suatu lembaga atau individu dan berjanji untuk

The were alternative hypothesis; there was any correlation between the English vocabulary mastery and writing students‟ ability at SMP Muhammadiyah Palangka Raya, and

Metodik senam lantai Demonstrasi Latihan Tugas kelom n dan ngajar obik Memilih materi Merencanakan materi pembelajaran Mengajarkan materi Peer teaching n dan ngajar obik Memilih

Sehingga peneliti mengangkat rumusan masalah “seberapa besar tingkat kesesuaian antara agenda Jawa Pos dengan agenda pembaca ?” Penelitian ini bertujuan untuk

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Membandingkan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Penilaian hasil belajar anak dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar anak sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang