• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA MAKAN REMAJA OBESITAS DENGAN KECUKUPAN ZAT GIZI KARBOHIDRAT DI PERGURUAN ISLAM AL-ULUM TERPADU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN POLA MAKAN REMAJA OBESITAS DENGAN KECUKUPAN ZAT GIZI KARBOHIDRAT DI PERGURUAN ISLAM AL-ULUM TERPADU."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLA MAKAN REMAJA OBESITAS DENGAN

KECUKUPAN ZAT GIZI KARBOHIDRAT DI PERGURUAN

ISLAM AL-ULUM TERPADU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

Oleh :

RIA ISTIAN

5103142032

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

RIA ISTIAN. NIM : 5103142032. Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas Dengan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga), (2) Untuk mengetahui pola makan remaja obesitas, (3) Untuk mengetahui kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas, dan (4) Untuk mengetahui hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi karbohidrat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Lokasi penelitian di SMA Islam Al-Ulum Terpadu. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria siswa yang memiliki berat badan lebih yang tergolong obesitas. Teknik pengumpulan data berupa data primer yang dikumpulkan yaitu data karakteristik keluarga meliputi usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu. Data pola makan remaja obesitas dikumpulkan melalui metode semi frekuensi makanan (food frequency). Data kecukupan zat gizi karbohidrat dikumpulkan dengan menggunakan metode food recall 2 x 24 jam. Tekni analisis data krakteristik keluarga secara deskriptif. Data pola makan dianalisis kedalam kategori baik dan kurang. Data kecukupan zat gizi karbohidrat dianalisis kedalam kategori baik, sedang, kurang dan defisit. Untuk melihat hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi karbohidrat di analisis menggunakan uji Korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik keluarga dilihat dari rataan umur ayah yaitu 48,48 tahun, sedangkan umur ibu rataannya yaitu 44,45 tahun. Jumlah anggota keluarga rataan 6,09 orang dengan kategori keluarga sedang. Rataan tingkat pendidikan ayah yaitu 14,94 tahun (akademi/PT) dan rataan tingkat pendidikan ibu yaitu 14,2 tahun (akademi/PT). Pekerjaan ayah yaitu wiraswasta, wirausaha PNS, TNI, polisi, pegawai, dosen dan pengacara, sedangkan pekerjaan ibu yaitu ibu rumah tangga, wiraswasta, PNS, wirausaha, guru, pegawai BUMN, agen asuransi dan polwan. Pendapatan keluarga rataan Rp 10.524.424 perbulan. Pola makan remaja obesitas keseluruhannya termasuk kategori baik yaitu 75,76 persen. Kecukupan zat gizi karbohidrat sebagian besar termasuk kategori baik yaitu 87,88 persen. Hasil uji statistik korelasi spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan remaja obesitas (ρ=0,000, r=0,815) dengan kecukupan zat gizi karbohidrat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pola makan remaja obesitas maka akan semakin baik kecukupan zat gizi karbohidratnya.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan

Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan

dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtiyas, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tata Boga

dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan yang baik selama perkuliahan.

6. Ibu Dra. Ade Chairunnisa Gultom, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi

dorongan sampai proposal ini terwujud.

7. Bapak kepala sekolah SMA Islam Al-Ulum Terpadu yang telah membantu

penyempurnaan data-data yang dibutuhkan penulis.

8. Teristimewa kepada Ayahanda Sriyono dan Ibunda Tuminah yang sangat

penulis banggakan serta Abangda Ismawan, Kakanda Yusnita, Robby, Shella,

Wisma, Rendi, Putri dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dengan

(7)

9. Teristimewa kepada sahabat hati Andi Kurniawan yang selalu memberikan

dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan

sebaik-baiknya.

10.Teristimewa kepada Nurul Fatimah, Nurainun Br. Ginting, Sri Diana,

Rukiyah, Desi Purnama Sari, Sri Lestari, Sylvi Maulida Barus dan seluruh

teman-teman seperjuangan stambuk 2010 pendidikan tata boga Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan

pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penyelesaian skripsi

ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari

masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini.

Medan, Januari 2015

Ria Istian

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS ... 8

A.Deskripsi Teoritis ... 8

B.Penelitian yang Relevan ... 21

C.Kerangka Berfikir ... 22

D.Pengajuan Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A.Desain Penelitian ... 24

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 30

I. Karakteristik Responden ... 30

II. Karakteristik Keluarga ... 30

III.Pola Makan Remaja Obesitas ... 36

IV.Kategori Pola Makan Remaja Obesitas... 43

V. Kecukupan dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat.. 44

VI.Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN DARAN ... 47

A.Kesimpulan ... 47

B.Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Angka Kecukupan Karbohidrat Pada Remaja... 19

2. Sebaran Populasi Penelitian ... 25

3. Sebaran Sampel Penelitian ... 25

4. Sebaran Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 30

5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ayah ... 31

6. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ibu ... 31

7. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 32

8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah ... 33

9. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu ... 33

10.Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ayah ... 34

11.Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ibu ... 35

12.Sebaran Responden Menurut Pendapatan Keluarga ... 35

13.Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Makanan Pokok Perminggu ... 36

14.Kategori Pola Makan Pada Makanan Pokok ... 37

15.Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Lauk Pauk Perminggu .. 37

16.Kategori Pola Makan Pada Lauk Pauk... 38

17.Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Sayuran Perminggu ... 38

18.Kategori Pola Makan Pada Sayuran ... 39

19.Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Buah-buahan Perminggu ... 40

20.Kategori Pola Makan Pada Buah-buahan ... 40

21.Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Makanan Jajanan Perminggu ... 41

22.Kategori Pola Makan Pada Makanan Jajanan ... 42

23.Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Minuman Perminggu ... 42

24.Kategori Pola Makan Pada minuman ... 43

25.Sebaran Responden Berdasarkan Kategori Pola Makan Remaja Obesitas ... 43

26.Rataan Konsumsi Karbohidrat dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat Remaja Obesitas ... 44

27.Sebaran Responden Berdasarkan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat ... 45

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 53

2. Cara Menentukan Z-score ... 57

3. Data Status Gizi Responden Berdasarkan Z-score... 59

4. Karakteristik Keluarga ... 60

5. Kategori Skor Pola Makan Setiap Responden ... 63

6. Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat Berdasarkan Hasil Recall 2x24 Jam ... 65

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang

memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan prima disamping

penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas SDM dipengaruhi

antara lain oleh faktor kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Dari segi kesehatan

beberapa faktor penentu kualitas SDM adalah jumlah penderita gizi kurang, usia

harapan hidup dan lain lain yang sangat erat hubungannya dengan masalah gizi.

Masalah gizi di Indonesia saat ini dikenal dengan masalah gizi ganda. Maksudnya

disuatu sisi masalah gizi kurang masih banyak disisi lain masalah gizi terus

meningkat, hal ini terjadi disetiap kelompok usia mulai di perkotaan sampai

pedesaan (Azwar, 2014).

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.

Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan

perubahan sosial. Usia remaja ( 10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi

karena berbagai sebab. Pertama, remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi

karena peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang drastis itu. Kedua,

perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi baik asupan

(12)

Kecenderungan dalam mengkonsumsi fast food terlalu sering dapat

menimbulkan ketidakseimbangan gizi menyebabkan gizi lebih (obesitas).

Penelitian Martha (2013) yang dilakukan pada sebuah SMA di Medan sebanyak

40,33% responden mengalami obesitas dan 9,24% mengalami overweight serta

37,88% mengalami berat badan normal dan 12,55% mengalami berat badan

kurang, hal ini disebabkan oleh pola makan berlebih.

Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah,

yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang

dianjurkan. Salah satu masalah gizi pada remaja adalah gizi lebih yaitu ditandai

dengan berat badan yang relative berlebihan bila dibandingkan dengan usia atau

tinggi badan remaja sebaya, sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang

berlebihan dalam jaringan lemak tubuh. Secara umum dapat dikatakan bahwa

kegemukan (obesitas) adalah dampak dari konsumsi energy yang berlebihan,

dimana energy yang berlebihan tersebut disimpan di dalam tubuh sebagai lemak,

sehingga akibatnya dari waktu ke waktu badan menjadi bertambah berat

(Sulistyoningsih, 2011).

Dilihat dari faktor-faktor penyebab obesitas, salah satunya berhubungan

dengan pola makan atau jenis makanan yang dikonsumsi dan jenis kegiatan yang

dilakukannya. Ini berarti, jika individu dapat mengatur pola makan dan jenis

makanan yang dikonsumsinya, serta jenis kegiatan yang dilakukannya, maka

dirinya dapat menanggulangi obesitas atau paling tidak dapat mengurangi dampak

negatifnya. Perubahan pola makan remaja yang cenderung mengkonsumsi kalori

(13)

badan lebih dan obesitas pada remaja cenderung semakin meningkat

(Wirakusumah, 2013).

Ditinjau dari pola makan, remaja merupakan kelompok yang peka terhadap

pengaruh lingkungan luar seperti maraknya iklan makanan siap santap (fast food)

yang umumnya mengandung kalori tinggi, kaya lemak, tinggi natrium dan rendah

serat. Hal ini memungkinkan terjadinya kasus kegemukan di kalangan remaja

(Leane, 2012).

Perubahan pola makan yang menyebabkan remaja obesitas faktor yang

sering ditemukan sehingga akan menyebabkan asupan energi melebihi kebutuhan

adalah gangguan emosional dan juga riwayat kebiasaan makan serta frekuensi

asupan makanan berkalori tinggi yang perlu digali dari orangtua remaja obesitas.

Selain itu, remaja juga cenderung mengonsumsi fast-food dan soft-drink untuk

menciptakan citra diri yang modern dalam komunitasnya. Remaja usia sekolah

juga merupakan suatu kelompok masyarakat yang relatif rentan terhadap iklan

terutama iklan makanan cepat saji di televisi. Adanya iklan-iklan produk makanan

cepat saji di televisi dapat meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup

masyarakat pada umumnya (Alfadilah, 2011).

Pola makan remaja akan menentukan jumlah zat-zat gizi yang diperoleh

untuk pertumbuhan dan perkembanganya jumlah makanan yang cukup sesuai

dengan kebutuhan akan menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk remaja, guna

menjalankan kegiatan fisik yang akan dilakukanya, apabila asupan tersebut

kurang maka akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembanganya serta

(14)

makan dan gaya hidup remaja. Perubahan pola makan mulai terjadi di kota-kota

besar, yaitu dari pola makanan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat,

protein, serat, vitamin dan mineral bergeser ke pola makanan berat yang

cenderung banyak mengandung karbohidrat serta miskin serat, vitamin dan

mineral sehingga mudah merangsang terjadinya penyakit-penyakit gangguan

saluran pencernaan, penyakit jantung, obesitas dan kanker. Remaja yang

mengalami obesitas kemungkinan disebabkan pola makan yang berlebihan atau

tidak teratur, terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) yang

banyak mengandung karbohidrat namun rendah serat sehingga akan menghasilkan

lemak dan menumpuk didalam tubuh jika tidak diikuti dengan aktivitas fisik,

sedangkan pola makan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi

remaja obesitas pada waktu tertentu. (Almatsier, 2011)

Proses kegemukan yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain

konsumsi, genetik, sosio budaya, kejiwaan dan aktivitas fisik. Obesitas atau

kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan

penumpukan adipose (adipocytes; jaringan lemak khusus yang disimpan tubuh)

secara berlebihan. Salah satu masalah gizi lebih adalah obesitas yang timbul oleh

karena kelebihan konsumsi makan yang berasal dari makanan sumber energi yang

tinggi, seperti kelebihan karbohidrat dan lemak, tanpa diikuti aktivitas yang

cukup. Obesitas bukan hanya ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga

ditemukan pada remaja. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka obesitas pada

(15)

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan siswa di SMA Islam AL-Ulum

Terpadu pada tanggal 17 Oktober 2014, terdapat 33 siswa yang mengalami

obesitas. Setiap jam istirahat mereka biasa mengkonsumsi makanan cepat saji

seperti mie goreng maupun mie kuah yang dijual di kantin sekolah yang hanya

sedikit bahkan tidak ada menambahkan sayuran didalamnya. Mereka juga biasa

makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan porsi makan yang

banyak seperti makan mie goreng, bakso kuah, mie kuah dan setelah itu

dilanjutkan lagi dengan jajan camilan yang mungkin memiliki kadar karbohidrat

dan lemak yang tinggi namun rendah serat. Selain itu, makanan cepat saji yang

dikonsumsi mungkin banyak mengandung karbohidrat yang apabila dikonsumsi

dalam porsi yang banyak akan melebihi angka kecukupan zat gizi karbohidrat

yang dianjurkan dan akan mengakibatkan penimbunan lemak dalam tubuh

sehingga berdampak pada berat badan yang berlebih maupun hingga obesitas.

Berdasarkan pernyataan diatas, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul

Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana asupan gizi remaja obesitas ?

2. Bagaimana dengan pola makan remaja obesitas ?

(16)

4. Bagaimana makanan yang dikonsumsi remaja obesitas ?

5. Bagaimana remaja obesitas memilih makanan yang bergizi ?

6. Bagaimana dengan makanan yang dijual di kantin sekolah ?

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan

ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga).

2. Pola makan remaja obesitas.

3. Kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas .

4. Hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi karbohidrat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka permasalahan yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga,

pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga).

2. Bagaimana pola makan remaja obesitas ?

3. Bagaimana kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas ?

4. Bagaimana hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi

(17)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar

keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan

keluarga).

2. Untuk mengetahui pola makan remaja obesitas.

3. Untuk mengetahui kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas.

4. Untuk mengetahui hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan

zat gizi karbohidrat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan

kepada para pembaca bagaimana pola makan remaja obesitas dalam memenuhi

kecukupan zat gizi karbohidrat. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis

tentang pelaksanaan penelitian ilmiah dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahan

masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun sebagai guru

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Achadi, Endang, 2007, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi Rajawali Per Jakarta.

Alfadillah. (2010). Fast Food Bagi Kehidupan Masyarakat. Dikutip dari http://wans84.wordpress.com (diakses 27 Januari 2015)

Almatsier, S, 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT.Gramedia pustaka Utama

_________,S, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

_________,S dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam daur kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Asdie, A.H. 2011, Patogenesis dan Terapi Diabetes Melitus Tipe 2, MEDIKA

Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Hal;77-125.

Azwar, A, 2014. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang. Disamping dalam advokasi perbaikan gizi menuju kadarzi.

Badan Pusat Statistik, 2008. Kategori Upah Minimum Regional. Diakses pada tanggal 27 November 2014 pukul 14.20 wib

Baliwati, 2006, Pengantar Gizi dan Pangan Cetakan ke 2, Penebar Swadaya, Jakarta.

Berg, A. 1986. Pendidikan Untuk Gizi Yang Lebih Baik. Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta. Rajawali.

BKKBN. 2008. Kurikulum Dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Jakarta : Direktorat Remaja Dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi.

Damopolii. W. dkk. 2013. Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Kejadian Obesitas di Kota Manado. Manado: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.

Devi Sulviana. 2012. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja Di Sma Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie. Sekolah Tinggi

(19)

Dwi Anggraini, Fitri. 2013. Sayuran dan Hasil Olahannya. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015 pukul 15.00 wib.

Hardinsyah, Briawan D. 2004. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Diktat yang Tidak dipublikasikan. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hermana. 1993. Keamanan Pangan dan Status Gizi. Di dalam : Winarno FG et al, editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V. Jakarta, 20-22 April 1993. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 521-522.

Hidayat.2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Ed. Ke-1,

Jakarta: Salemba Medika.

Hudha, 2006, Hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik dengan obesitas pada remaja, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Hurlock B.E, 2007. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Penerbit Erlangga. Jakarta.

I Dewa Nyoman Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Indri. 2014. Indeks Glikemik Pangan, Cara Mudah Memilih Pangan Yang Menyehatkan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Irianto, Djoko, Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Irianto dan Waluyo, 2007, Gizi dan Pola Hidup Sehat, Irama Widya, Bandung.

Irmawati. A. 2014, Kesehatan dan Gizi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Makasar.

Judarwanto. W. 2005. Mengatasi Kesulitan Makan Anak. Puspaswara, Puplisher. 2005.

Kartika Suryaputra, Siti Rahayu Nadhiroh. 2012. Perbedaan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Antara Remaja Obesitas Dengan Non Obesitas. Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya.

Khomsan, A, 2003. Solusi Makanan Sehat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(20)

Mayer, 1973 dalam Pudjiadi. 1990. Obesitas Pada Anak, Ilmu gizi klinis pada anak. Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Martha, 2013. Perbedaan Pola Makan dan Aktivitas Fisik antara Remaja Obesitas dengan Non Obesitas. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi Kesehatan.

Muchtadi, D. 2001. Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Depdikbud PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Mujur, Andriardus, 2011. Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Berat Badan Lebih Pada Remaja. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Nachiyah, Siti. 2012. Pengaruh Pekerjaan Orang Tua Terhadap Semangat Belajar Siswa Di Mi Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang Tahun Ajaran 2011/2012. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Salatiga.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nuri Rahmawati. 2009. Pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan obesitas pada siswa kelas 6 SD N 2 Tempelan Blora.

Paath, Francin E., Rumdasih Y., Heryati. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: ECG.

Riyadi H. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Bogor. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian Bogor.

Rizqie Aulia,M.Kes. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Santoso dan Rianti, 2004, Kesehatan dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta.

Santoso, Soegeng. 2013. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sarwono Sarlito W, 2008, Psikologi Remaja, Raja Grafindo, Jakarta.

Singarimbun. 1988. Metode Penelitian Survey. Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta.

Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Anak dan Remaj. Buku Ajar 1, Jakarta.

Suhardjo. 1988. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

(21)

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supariasa dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC

Suryani. 2007. Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Balita. FK UNSRAT. Skripsi

Sutarto, Asmira. 1980. Ilmu gizi untuk STO. Jakarta: New Ngua Press.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahyuni, Sri. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Konsumsi Karbohidrat Pada Remaja Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh. Aceh. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Program Studi Diploma Iv Kebidanan

Winarno, F.G., 1991. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarti, S., 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana, Surabaya.

Wirakusumah ES. 2013. Cara Asuh Anak dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

kooperatif dengan tipe NHT (Numbered Head Together). Kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari kemampuan siswa dalam. penyelesaian soal dengan benar.. Peneliti hanya meneliti

Untuk mengukur kinerja unit pelayanan pelanggan tersebut, dibutuhkan unsur sebagai acuan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kinerja penyedia layanan publik,

283 MLBI MULTI BINTANG INDONESIA Tbk SIDP1 - SIRCA DATAPRO PERDANA, PT 1000. 284 MLIA MULIA INDUSTRINDO Tbk BLCM1 - BLUE CHIP MULIA,

Secara teknis, perkawinan ngengat di dalam kandang kasa lebih efisien karena masa bertelur lebih singkat daripada kandang plastik, jumlah telur yang dioviposisikan sampai hari

[r]

Berdasarkan Peraturan Walikota Kotamobagu Nomor 42 Tahun 2016 Tentang kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Tesco Santosa selalu berubah-ubah baik dalam rupiah maupun dalam unit, Perubahan ini disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi baik pada biaya

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator yang paling dominan dari variabel gaya kepemimpinan