iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “ Pengaruh Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio,
dan Current Ratio Terhadap Financial Distress Perbankan yang Go Public di BEI
periode 2010-2013”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagain
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Selain itu, penulis juga berharap
kiranya skripsi ini dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan
pembaca, secara khusus mahasiswa/i Jurusan Manajemen.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaikan skripsi ini,
khususnya:
1 Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2 Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen pembimbing
skripsi penulis yang sudah bersedia menyediakan waktu dan
memberikan arahan kepada penulis selama proses Pengerjaan skripsi
ini berlangsung.
3 Bapak Drs.Thamrin, M.Si, selaku pembantu Dekan 1 Fakultas
v
4. Ibu T.Teviana,SE,M.Si, selaku ketua Jurusan Manajemen Universitas
Negeri Medan
5. Ibu Dita Amanah Mba, Selaku sekertaris Jurusan Manajemen
Universitas Negeri Medan
6. Ibu Fauzia Agustina SE.Mba selaku dosen pembimbing akademik
penulis dari semester satu hingga semester akhir yang telah
memberikan saran dalam menyempurnakan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
8. Terkhusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada orangtua penulis Ayahanda Amril dan Ibunda Alm. Deliyarna
beserta kedua kakakku Adetya Maharani dan Alfina Adewati.
Terima kasih buat kasih yang tanpa batas yang telah diberikan kepada
penulis dan juga telah memberikan doa, semangat,dukungan,nasihat
bimbingan selama ini kepada penulis.
9. Buat semua temen seperjuangan Manajemen 2011 A dan Manajemen
2011 B khususnya Lisa hartika, Kosmayanti, (Temen- temen
seperjuangan waktu seminar) Evie Agustina, Cristina Windi
Tambunan, Nur Sakinah, dan Mudrika Rizky Nasution yang
selama proese pembuatan skripsi ini memberikan dukungan dan
vi
10. Buat abang, dan kakak alumni terutama Kak Yohana Situmeang serta adek
–adek PKL yang telah membantu dalam hal memberikan informasi
dan memberikan arahan dalam penyelesaian berkas.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan kerena
keterbatasan kemampuan penulis, oleh kerena itu, penulis mengharapkan dan
menerima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2015
ii ABSTRAK
Alfara Huda, NIM 7113210002. “ Pengaruh Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Current Ratio Terhadap Financial Distress Perbankan yang Go Public di BEI periode 2010 –2013”.
Financial Distress telah terjadi pada perbankan yang Go Public di BEI. Hal ini berdasarkan data hasil laporan keuangan perbankan pada tahun 2010-2013, Kerenannya penelitian ini dilakukan untuk melihat beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap Financial Distress diantaranya Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Current Rasio.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan Terhadap Financial Distress, pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Financial Distress, Pengaruh Current Rasio Terhadap Financial Distress ,Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio dan Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Current Rasio pada perbankan yang Go Public di BEI periode 2010-2013.
Data dalam penelitian ini adalah data Capital Adequacy Ratio Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Current Rasio. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbankan yang Go Public di BEI yang berjumlah 39 bank.,berdsarkan teknik purposive sampling sebanyak 27 bank yang digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang di gunakan laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia untuk data tahun 2010-2013 yang ada di situs www.idx.co.id dan www.bi.go.id. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur dengan hasil persamaan X2= 0,172 X1 + 0,02 ε1 ; X3= - 0,228 X1 + 0,04 ε2 dan X4= -0.120 X1+ 0.031 X2 + 0,313 X3+0,05 ε3 . Uji hipotesis menujukkan hasil koefisien jalur Non Performing Loan terhadap Financial Distress sebesar -0.120 pada taraf signifikan 0,003 , pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Financial Distress sebesar 0.031 pada taraf signifikan 0,000, Current Rasio terhadap Financial Distress sebesar 0.313 pada taraf signifikan 0,001, pengaruh Non Performing Loan terhadap Loan to Deposit Ratio sebesar 0.172 pada taraf signifikan 0,043, pengaruh Non Performing Loan terhadap Current Rasio sebesar -0,228 pada taraf signifikan 0,001
Hasil Hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh Non Perform ing Loan terhadap Financial Distress, terdapat pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Financial Distress, terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Financial Distres, terdapat pengaruh Non Performing Loan terhadap Loan to Deposit Ratio, tidak terdapat pengaruh Non Performing Loan terhadap Current Ratio
iii ABSTRACT
of Alfara Huda, NIM 7113210002 " Influence of is Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio and of Current Ratio To Financial Distress Banking which is Go Public in BEI period 2010 - 2013". Financial Distress have happened at banking which is Go Public in BEI.
This Matter pursuant to data result of banking financial statement in the year 2010-2013, Him of this research was done to see some anticipated factors have an effect on to Financial Distress among others Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio and of Current Ratio. Intention of this research to know influence of is Non Performing Loan To Financial Distress, influence of Loan Deposit Ratio to To Financial Distress, Influence Of Current Ratio To Financial Distress, Influence of[is Non Performing Loan To Loan Deposit Ratio to and Influence of is Non Performing Loan To Current Ratio at]banking which is Go Public in BEI period 2010-2013.
Data in this research is data of Capital Adequacy Ratio of[is Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio and of Current Ratio. Population which used in this research is to banking which was Go Public in BEI amounting to 39 banks., technique of purposive sampling counted 27 used as by banks is research sampel.
Technique data collecting which in using banking company's finance report in Effect Exchange Indonesia for the data of year 2010-2013 which in www.idx.co.id situs and of www.bi.go.id.Analysis technique which used in this research is path analysis with result equation X2= 0,172 X1 + 0,02 ε1 ; X3= -
0,228 X1 + 0,04 ε2 dan X4= -0.120 X1+ 0.031 X2 + 0,313 X3+0,05 ε3.
Hypothesis test of result of path coefficient of is Non Performing Loan to Financial Distress equal to - 0.120 at level isn't it 0,003 , influence of Loan Deposit Ratio to to Financial Distress equal to 0.03 at level isn't it 0,000, Current Ratio to Financial Distress equal to 0.313 at level isn't it 0,001, influence of is Non Performing Loan to Loan Deposit Ratio to equal to 0.172 at level isn't it 0,043, influence of is Non Performing Loan to Current Ratio equal to - 0,228 at level isn't it 0,001.
Result of Hypothesis indicate that do not there are influence of[is Non Performing Loan to Financial Distress, there are influence of Loan Deposit Ratio to to Financial Distress, there are influence of Current Ratio to Financial Distres, there are influence of is Non Performing Loan to Loan Deposit Ratio to, do not there are influence of is Non Performing Loan to Current Ratio
vii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN... i
ABSTRAK... ii
ABSTRACT... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB 1 PENDAHULUAN...` 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2Identifikasi Masalah... 9
1.3 Pembatasan Masalah... 10
1.4 Rumusan Masalah... 10
1.5 Tujuan Penelitian... 11
1.6 Manfaat Penelitian... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis... 14
viii
2.1.2 Non Performing Loan... 18
2.1.3 Rasio Loan To Deposite Ratio ( LDR)... 23
2.1.4 Rasio Lancar (Current Ratio)... 24
2.2 Penelitian yang Relevan... 27
2.3 Kerangka Berpikir... 29
2.4 Hipotesis... 32
BAB III METODE PENELITIAN... 33
3.1 Lokasi Penelitian... 33
3.2Populasi dan Sampel... 33
3.3 Variabel Peneltian dan Defenisi Operasional... 34
3.3.1 Variabel Penelitian... 34
3.3.2 Defenisi Operasional... 35
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 36
3.5 Teknik Analisis Data... 37
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif... 37
3.5.2 Analisis Statistik Infrensial... 37
3.5.2.1 Uji Asumsi Klasik... 37
3.5.2.2 Analisis Jalur... 39
3.5.2.3 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43
4.1 Gambaran Umum perusahaan... 43
4.2 Deskripsi variabel penelitian... 44
ix
4.3.1 Uji Asumsi Klasik... 49
4.3.2 Analisis Jalur... 54
4.4.3 Uji Hipotesis... 57
4.4 Pembahasan... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 65
5.1 Simpulan... 67
5.2 Saran... 68
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Gambaran Data Capital Adequacy Ratio Perbankan yang
Go Public Periode 2010-2013 ( Posisi Desember)... 2
Tabel 1.2 Gambaran Data NPL Perbankan Yang Go Public Periode 2010-2013 (Posis Desember)... 4
Tabel 1.3 Gambaran LDR Bank secara keseluruhan... 5
Tabel 4.1 Daftar Bank yang Go Public... 43
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Statistik Deskriptif ... 44
Tabel 4.3 Hasil Uji Distribusi Normal... 49
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi... 52
Tabel 4.5 Hasil Uji Lineritas... 53
Tabel 4.6 Pengaruh Masing-Masing variabel... 55
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka berfikir... 32
Gambar 3.1. Diagram Jalur... 41
Gambar 4.1 Analsis Deskriptif Capital Adequacy Ratio ... . 45
Gambar 4.2 Analsis Deskriptif Non Performing Loan... 46
Gambar 4.3 Analsis Deskriptif Loan to Deposit Ratio... 47
Gambar 4.4 Analsis Deskriptif Current Ratio... 48
Gambar 4.5 Grafik Scatterplot... 51
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Sampel... Lampiran 1
Data CAR,NPL.LDR dan CR... Lampiran 2
Hasil Olah Data SPSS... Lampiran 3
Data T .Tabel... Lampiran 4
Daftar Riwayat Hidup
Nota Tugas
Lembar Persetujuan Judul Skripsi
Surat Perubahan Judul Setelah Sminar
Surat Izin Mengadakan Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi dunia akhir-akhir ini berpengaruh terhadap
melemahnya aktivitas bisnis secara umum yang disebabkan Global Financial
Crisis tahun 2008. Menurut Pranowo (2010), terjadinya de-listing beberapa
perbankan yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia (IDX) disebabkan karena
kesulitan keuangan atau berada pada kondisi financial distress. Contohnya Pada
Oktober 2010, ada tiga bank besar BUMN yakni PT Bank Mandiri Tbk , PT Bank
BNI Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk meminta bantuan likuiditas dari
pemerintah masing-masing Rp. 5 triliun. Total dana untuk menginjeksi ketiga
bank tersebut sebesar Rp. 15 triliun. Dana tersebut bersumber dari uang
pemerintah yang berada di BI. Bantuan likuiditas itu dipakai untuk memperkuat
cadangan modal bank atau komitmen kredit infrastruktur tanpa harus terganggu
likuiditasnya. Sehingga agar bank dapat tumbuh dan melaju dengan baik, pertama
di perlukan modal yang cukup (Capital Adequacy Ratio) sebagai bamber untuk
menanggung risiko kredit macet yang sewaktu-waktu harus di hapus bukukan.
dan untuk menciptakan keseimbangan dan menyerap kerugian, sehingga
memberikan langkah perlindungan terhadap nasabah dan kreditur lainnya saat
2
Tabel 1.1 Gambaran Data Capital Adequacy Ratio Perusahaan Perbankan Yang Go Public Periode 2010-2013 ( Posisi Desember)
No. Nama Bank Capital Adequacy Ratio (%)
2010 2011 2012 2013
1 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 18,6 17,63 16,67 15,68
2 Bank Bukopin Tbk 12,06 12,71 16,34 15,12
3 Bank Kesawan Tbk 7,79 7,78 7,73 7,75
5 Bank Sinar Mas Tbk 7,12 7,79 7,73 7,78
6 Bank Mutiara Tbk 14,03 10,09 12,23 9,73
7 Bank Pundi Indonesia Tbk 14,85 10,74 13,27 11,43 8 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 16,74 15,03 17,69 15,62 9 Bank Mandiri (Persero) Tbk 16,32 19,98 19,53 15,41 10 Bank Central Asia Tbk 13,50 12,75 14,24 15,66
11 Bank CIMB Niaga Tbk 13,24 13,09 15,08 15,38
12 Bank Capital Indonesia Tbk 14,58 10,74 13,27 11,34 Sumber :www.idx.com (data diolah)
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa Capital Adequacy Ratio
Bank Kesawan Tbk, dan Bank Sinar Mas Tbk periode 2010-2013 kedua bank
tersebut masih berkisar pada angka 7,73%- 7,79% hal ini menunjukkan kedua
perbankan tersebut dalam keadaan yang tidak sehat dan mengalami kesulitan
keuangan atau berada pada kondisi financial distress kerena tidak dapat
memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.3/21/ PBI 2001 mengenai CAR yang
harus di capai oleh semua bank minimal 8%, Sedangkan dalam Arsitektur
Perbankan Indonesia (API) Untuk menjadi bank Umum harus memiliki CAR
minimal 12%. Peraturan ini dimaksudkan untuk meningkatkan disiplin dan
profesionalisme bagi setiap bank untuk mengelola seluruh aktiva yang dimiliki
untuk mendapatkan keuntungan bagi bank. Jadi semakin tinggi CAR maka
semakin baik kondisi sebuah bank yang mengindikasikan bank tersebut semakin
sehat permodalannya dan terhindar dari financial distress.Namun, apabila CAR
3
untuk menanggung aktiva beresiko, sehingga semakin besar kemungkinan bank
akan mengalami kondisi bermasalah kerena modal yang dimiliki bank tidak cukup
menanggung penurunan nilai aktiva beresiko. Semakin tinggi rasio CAR
mengindikasikan bank tersebut semakin sehat permodalannya dan terhindar dari
financial distress
Penelitian Luciana dan Winny (2005) menyatakan bahwa rasio CAR
(Capital Adequacy Ratio) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
financial distress, dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio CAR,
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Pada penelitian Titis
Juniarsi dan Agus Endro Suwarno (2005) rasio CAR berpengaruh negatif dan
signifikan dalam memprediksi kegagalan bank umum swasta nasional non devisa.
Karena modal yang dimiliki bank tidak mampu menutupi resiko kerugian yang
timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva produktif yang mengandung
risiko, serta tidak dapat digunakan untuk pembiayaan penanaman dalam aktiva
tetap dan investasi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya financial distress.
Selain masalah kecukupan modal permasalahan keuangan perbankan yang
sering terjadi di indonesia ialah kredit bermasalah. Bagi perbankan, mulai dari
aktivitas penghimpunan sampai penyaluran dana seperti kebijakan dalam hal
pemberian kredit akan menimbulkan resiko kredit. Resiko kredit berkaitan dengan
NPL ( Non-performing Loan) yaitu suatu keadaan dimana klien gagal membayar
4
Tabel 1.2 Gambaran Data NPL Perusahaan Perbankan Yang Go Public Periode 2010-2013 ( Posisi Desember)
NO. Nama Bank Non-Performing Loan (%)
2010 2011 2012 2013
1 Bank Central Asia Tbk. 0,71 0,49 0,40 0,47
2 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1,21 3,61 2,80 0,47 3 Bank Rakyat Indonesia( Persero) Tbk. 2,00 2,87 1,44 1,26 4 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3,09 2,31 3,75 3,72
5 Bank Bukopin Tbk. 3,40 3,00 2,89 2,52
6 Bank Capital Indonesia Tbk 1,03 0,85 2,10 0,36
7 Bank CIMB Niaga Tbk 2,51 2,66 2,30 2,30
8 Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,05 1,94 1,79 1,88
9 Bank Mutiara Tbk. 2,26 1,24 3,80 2,20
10 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,87 0,66 0,90 0,91
11 Bank Mega Tbk 0,89 0,98 2,37 2,43
12 Bank Pundi Indonesia Tbk 5,48 5,19 3,36 3,31
Sumber : www.idx.co.id ( data diolah)
Berdasarkan tabel 1.2 diatas ,dapat di lihat bahwa Bank Pundi Indonesia
Tbk. periode 2010-2011 memiliki NPL berkisar pada angka 5,19%-5,48% bank
tersebut memiliki NPL di atas 5%, dimana yang kita ketahui bahwa Bank
Indonesia menetapkan nilai NPL Maksimum adalah sebesar 5%, apabila bank
melebihi batas yang diberikan maka bank tersebut dikatakan tidak sehat. Semakin
tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan
jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin besar yaitu kerugian yang diakibatkan tingkat
pengembalian kredit macet.
Seperti negara berkembang pada umumnya, penyaluran kredit perbankan
mendominasi sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia yang diharapkan
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun kredit memiliki peranan
5
dana yang dihimpun dari masyarakat bisa disalurkan oleh bank secara optimal dan
sesuai dengan tolak ukur yang telah di tetapkan. Hal ini dapat di lihat dari Loan to
Deposit Ratio ( LDR). Bank BUSN Devisa Konvensional periode 2010- 2013
yang masih berkisar pada angka 73,16% - 83,77%, Bank BUSN Non Devisa
Konvensional berkisar pada angka 79,11% - 85,10%, Bank Umum Konvensional
berkisar pada angka 71,54% - 86,70%, dan Bank Persero Konvensional berkisar
pada angka 71,54 %- 86,70%, ( dapat dilihat pada tabel 1.3) ,masih berada di
bawah harapan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, angka
LDR yang ideal pada 85% -110%.
Tabel 1.3 Gambaran LDR Bank Umum Konvensional , Bank Persero Konvensional , Bank BUSN Devisa Konvensional, Bank BUSN Non Devisa
Konvensional , BPD Konvensional , Bank Campuran Konvensional , Bank Asing Konvensional Periode 2010-2013 ( Posisi Desember)
Loan to Deposit Ratio (%)
NO. 2010 2011 2012 2013
1
Bank Umum Konvensional
75,21 78,77 83,58 89,70
2
Bank Persero Konvensional
71,54 74,75 79,84 86,70
3
Bank BUSN Devisa Konvensiona
73,16 78,16 81,58 83,77
4
Bank BUSN Non Devisa Konvensional
79,11 79,85 82,73 85,10
5
Bank Pembangunan Daerah Konvensional
78,26 74,74 78,57 92,34
6
Bank Campuran Konvensional
100,61 108,03 115,63 122,20
7
Bank Asing Konvensional
90,86 96,47 111,21 124,98
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
Berdasarkan SEBI No.6./23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, rasio LDR di
6
antar bank) dengan Dana Pihak Ketiga ( DPK) yang mencakup giro , tabungan ,
dan deposito (tidak termasuk antar bank). Rasio LDR itu sendiri dapat digunakan
bank sebagai proksi dalam hal likuiditas. Jadi semakin besar tingkat LDR dapat
memunculkan masalah bagi bank kerena LDR yang terlampau tinggi dapat
mengurangi tingkat likuiditas bank tersebut. Dana pihak ketiga (DPK) dibutuhkan
suatu bank dalam menjalankan operasinya.
Meskipun tidak dapat menghindari penuh resiko kredit, tetapi diusahakan
agar jumlah kredit yang bermasalah berada dalam batas yang wajar dan
perusahaan perbankan yang bersangkutan mampu memenuhi seluruh kewajiban
jangka pendeknya dengan sejumlah alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan
tersebut.Oleh kerena itu Current Rasio perbankan harus dalam keadaaan likuid
agar bank yang bersangkutan tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya
terutama simpanan giro, tabungan, dan deposito pada saat ditagih oleh para
nasabah penyimpan dana serta dapat pula memenuhi semua permohonan kredit
dari calon debitur yang layak untuk di biayai.
Menurut data yang bersumber dari www.idx.co.id (data diolah). Current
ratio bank yang Go Public pada tahun 2013 ialah: PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk sebesar 122,85%, PT. Bank Negara Indonesia sebesar 114,06%, PT. Bank
Rakyat Indonesia sebesar 114,5%, PT. Bank Tabungan Negara sebesar 109,6%,
PT. Bank Central Asia sebesar 115,18%, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
Tbk sebesar 119, 5%, PT Bank Bukopin Tbk sebesar 109, 82%, PT Bank CMB
Niaga Tbk sebesar 113,41%, PT Bank Mega Tbk sebesar 110,13%, PT Bank Ina
7
Parahyangan Tbk sebesar 111,78%. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia
Current Ratio perbankan ideal nya adalah sebesar 200%
Berdasarkan data di atas, belum ada perbankan yang mampu memenuhi
rasio likuiditas sebesar 200%, hal ini menunjukkan bahwa bank –bank tersebut
dalam kondisi illikuid. Rasio likuiditas yang nilainya kurang dari 200% dianggap
kurang baik sebab apabila aktiva lancar nilainya turun maka jumlah aktiva lancar
tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka pendeknya, dimana hal ini
yang sering di sebut dengan kondisi illikuid, sedangkan apabila jumlah aktiva
lancar nilainya terlalu besar, maka akan berdampak timbulnya dana yang
mengganggur yang disebut dengan munculnya idle fund.
Adanya faktor- faktor yang mempengaruhi financial distress perbankan
menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan
komposisi dalam mengoptimalkan kredit yang disalurkan kepada masyarakat.
Menurut Dendawijaya (2009) financial distress perusahaan perbankan di
pengaruhi oleh berbagai hal yang dapat di tinjau dari sisi internal dan eksternal
bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi oleh modal bank dalam
memberikan kredit (rasio solvabilitas) yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),
Tingkat kolektibilitas kredit ( kredit macet) yaitu Non Performing Loan (
NPL), aspek likuiditas yaitu Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Current Ratio,
nilai tukar (Kurs), jumlah SBI dan penetapan tingkat suku bunga (BI Rate) Dan
dari sisi eksternal bank di pengaruhi oleh peraturan pemerintah, bencana alam
8
Governance) yang kurang baik atau dikarenakan oleh kondisi perekonomian
negara yang kurang stabil yang memicu timbulya krisis keuangan.
Long dan Evenhouse (1989) menemukan bahwa faktor-faktor penyebab
financial distress dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu kondisi ekonomi
secara makro, kebijakan industri dan finansial, perilaku debitor dan kreditor
Melalui penelitian Heriyana (2007), menemukan bahwa CAR memiliki
pengaruh yang positif dan paling dominan terhadap financial distress. Hasil yang
serupa juga ditemukan oleh Benny Pratama (2010), Ayulasi (2011) dan Oktaviani
(2012). Sementara hasil ditemukan oleh Rangga Bagus (2010) menyatakan CAR
tidak berpengaruh terhadap financial distress
Melalui Penelitian Ayulasti (2011) menemukan bahwa Non performing
Loan (NPL) yang positif dan paling dominan terhadap financial distress
perbankan. Sementara melalui penelitian yang dilakukan oleh Meydianawati
(2007) Non Performing Loan ( NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
financial distress. Hasil yang serupa juga ditemukan oleh Benny Pratama (2010).
Sementara hasil yang ditemukan oleh Rangga Bagus ( 2010) dan Oktaviani (2012)
menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap financial distress
Menurut penelitian yang dilakukan oleh heryanawati (2007) Loan to
Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress. Hasil
serupa juga ditemukan oleh Ayulasti (2011). Sementara hasil yang ditemukan
oleh Oktaviani ( 2012) menyatakan Loan to deposit Ratio tidak berpengaruh
9
Penelitian mengenai Current Ratio oleh Dinalisa (2010) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap financial distress perbankan. Sementara itu hasil
yang ditemukan oleh Ayulasti (2010) menemukan bahwa Current Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas terdapat fenomena
financial distress yang terjadi serta adanya research gap dari hasil penelitian
terdahulu yang belum memberikan hasil yang memuaskan dan tidak konsisten,
maka perlu diadakan penelitian kembali mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi Financial Distress. Sehingga dalam hal ini penulis terdorong
untuk mengangkat penelitian dengan judul : Pengaruh Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Current Ratio Terhadap Financial Distress Perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang di paparkan pada latar belakang, maka yang
menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah :
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi financial distress perbankan?
2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap financial distress
perbankan ?
3. Bagaimana pengaruh Non-Performing Loan terhadap financial distress
perbankan ?
4. Bagaimana pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap financial distress
perbankan ?
10
1.3Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh Non-Performing Loan , Loan to
Deposit Ratio dan Current Ratio terhadap Financial Distress Perbankan yang Go
Public di BEI.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh Non-Performing Loan terhadap financial distress
perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013?
2. Apakah ada pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap financial distress
perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013?
3. Apakah ada pengaruh Current Ratio terhadap financial distress perbankan
yang Go Public di BEI Periode 2010-2013?
4. Apakah ada pengaruh Non-Performing Loan terhadap Loan to Deposit
Ratio perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013?
5. Apakah ada pengaruh Non-Performing Loan terhadap Current Ratio
11
1.5Tujuan Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian perlu di tentukan terlebih dahulu tujuan
penelitian agar tidak kehilangan arah dalam melakukan penelitian. Adapun
tujuan-tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap financial
distress perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013
2. Untuk mengetahui pengaruh Non-Performing Loan terhadap financial
distress perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013
3. Untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap financial
distress perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013
4. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap financial distress
perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013
5. Untuk mengetahui pengaruh Non-Performing Loan terhadap Loan to
Deposit Ratio perbankan yang Go Public di BEI Periode 2010-2013
6. Untuk mengetahui pengaruh Non-Performing Loan terhadap Current
12
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan literature yang dapat
membantu dalam menambah wawasan terhadap kondisi financial distress
perbankan.
2. Bagi Peneliti
Untuk memperkuat penelitian terdahulu dan mengembangkan wawasan
pengetahuan penulis khususnya mengenai pengaruh Non Performing Loan, Loan
to Deposit ratio dan Current Ratio terhadap kondisi financial distress perbankan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi
pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Non
Performing Loan, Current Ratio dan Loan to Deposit Ratio terhadap financial
distress perbankan yang Go Public di BEI
4. Bagi Perbankan
Dapat menjadi masukan pihak bank dalam mendeteksi kesulitan keuangan
/financial distress suatu perusahaan. Dan diharapkan hasil penelitian ini dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi
13
5. Bagi Debitur
Informasi adanya prediksi kondisi financial distress memberikan masukan dalam
menanamkan modal. Apakah debitur akan terus menanamkan modal atau
menghentikan ataupun membatalkan penanaman modal pada perusahaan supaya
tidak terjadi kerugian terhadap debitur.
6. Bagi kreditor
Prediksi kondisi financial distress dapat digunakan untuk memberikan gambaran
secara jelas tentang kelayakan usaha sehingga dapat mempermudah untuk
menganalisis dalam memberikan modal.
7.Bagi pihak lain
64
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan , maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut
1.Terdapat pengaruh negatif dan signifikan Non performing Loan berpengaruh
terhadap Financial distress. Hal ini dikerenakan NPL yang tinggi akan
mengurangi modal untuk menutupi resiko kerugian yang ditimbulkan oleh kredit
bermasalah. Hal ini sejalan dengan fenomena dimana NPL yang tinggi akan
menyebabkan bank harus membentuk cadangan penghapusan yang lebih besar
sehingga dana yang dapat disalurkan lewat pemberian kredit juga
semakin berkurang. Dalam melakukan kegiatan pengendalian kredit harus dilakuk
an untuk menghindar terjadinya kredit bermasalah. Pengendalain tersebut dapat
dilakukan melalui pengawasan langsung, tidak langsung maupun kombinasi
keduanya. Oleh kerena itu pemberian kredit harus dilakukan dengan pengendalian
yang baik dan benar serta memegang prinsip kehati- hatian. Bank biasanya
memiliki kriteria-kriteria serta aspek penilaian terhadap calon nasabah yang akan
menerima fasilitas kredit.
2.Terdapat pengaruh berpengaruh positif dan signifikan Loan to Deposit Ratio
terhadap financial distress. Menurut teori Agustinus Besarnya rasio LDR akan
mempengaruhi tingkat profitabilitas bank dalam kesempatan mendapatkan bunga
65
meningkatkan pendapatan bank, namun nilai LDR yang terlalu tinggi akan
mengganggu likuiditas bank. Besarnya rasio LDR yang aman bagi bank yang
diperkenalkan oleh bank Indonesia adalah berkisar antara 85% sampai dengan
110%. Apabila besarnya rasio LDR melebihi 110%, maka bank tersebut akan
mengalami kesulitan mengembalikan dana yang dititipkan oleh masyarakat
kepada bank.
3.Terdapat pengaruh berpengaruh positif dan signifikan Current Rasio terhadap
financial distress Menurut teori lukman, apabila current rasio tinggi belum tentu
mengindikasikan kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi kerena
kas tidak digunakan sebaik mungkin sehingga menimbulkan Financial distress.
Oleh kerena itu perbankan harus dalam keadaan likuid kerena semakin mampu
suatu perusahan untuk membayar hutangnya dengan segera, maka semakin kecil
risikonya untuk menghadapi kondisi financial distress sehingga perbankan yang
bersangkutan dapat mengembangkan dan mengelola sumberdaya finansial nya
untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi terjadi finansial
distress perbankan.
4.Terdapat pengaruh positif dan signifikan Non Performing Loan terhadap Loan
to Deposit Ratio. Hal ini sejalan dengan fenomena tingginya NPL yang
mengindikasikan bahwa bank tersebut tidak berhasil dalam menyalurkan kredit
secara optimal sehingga menimbulkan kredit bermasalah, Oleh kerena itu dengan
besarnya rasio LDR yang dimiliki dapat dijadikan sumber daya finansial yang
dapat digunakan untuk mengantisipasi potensi resiko kredit yang diakibatkan oleh
66
prinsip- prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan adananya kepada masyarakat
sehingga supaya tidak terjadi menimbulkan kredit bermasalah
5.Terdapat pengaruh negatif dan signifikan Non Performing Loan terhadap
Current Rasio Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa dilihat bahwa Nilai
NPL yang tinggi akan menyebabkan jumlah kredit yang bermasalah berada dalam
batas yang tidak wajar oleh kerena itu setiap perbankan harus dalam keadaan
likuid agar bank yang bersangkutan dapat menggunakan sumber daya finansialnya
untuk keperluan pengembangan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi
kerugian yang diakibatkan oleh nilai NPL yang tinggi.
5.2Saran
Setelah melakukan penelitian, pembahasan dan perumusan simpulan dari hasil
penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang bekaitan dengan
penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
yang berguna bagi pihak –pihak yang berkepentingan antara lain sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini, Perbankan telah memiliki LDR dan CAR yang
cukup rendah dari batas minimum yang ditentukan oleh bank
indonesia. Untuk meningkatkan nilai CAR yang cukup tinggi
mengharuskan manajemen bank lebih optimal dalam memanfaatkan
kegunaan sumber daya finansial (modal) yang dimiliki melalui
penyaluran kredit (sektor produktif).
2. Manajemen bank juga harus memperhatiakan tingkat resiko kredit
67
Bank Indonesia. Untuk menjaga agar tidak terjadinya kredit
bermasalah, manajemen bank harus menggunakan prinsip- prinsip
kehati-hatian dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat hal ini
kerena manyangkut akan pengembalian dana dimasa yang akan
datang. Begitu juga Current Ratio bank harus ditingkatkan, kerena
semakin mampu suatu perusahan untuk membayar hutangnya dengan
segera, maka semakin kecil risikonya untuk menghadapi kondisi
financial distress.
3. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Financial
Distress yang di proksikan Capital Adequacy Rasio sebagai variabel
endogen. Non Performing Loan , Loan to Deposit Ratio, dan Current
Rasio sebagai variabel eksogen dengan periode pengamatan yaitu
2010-2013. Hendaknya penelitian berikutnya menggunakan variabel
yang berbeda atau menambah lagi variabel lainnya untuk mendapatkan
hasil penelitian yang berbeda dan lebih relevan dengan kondisi saat ini
dan diharapkan juga untuk lebih mempengaruh dan menambah periode
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rodoni dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, , Jakarta : MitraWacana Media,
Almilia, L. S. 2006. Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go Public dengan Menggunakan Analisis Multinomial Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume XII, No. 1. (Maret): hal. 1-26.
Almilia, L. S. dan Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI. Volume 7, No.2. (Desember): hal. 183-210.
Anggrainy Putri Ayunigrum. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA
Astuti, Fitria. 2008. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank. Universitas Widyatama Bandung. Skripsi. Diakses 18 Desember 2013 jam 1.20
Ayu, Fitriya.2011.Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performance Loan (NPL), Return On Assets ROA dan Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap Volume kredit yang Disalurkan Bank
Persero. Universitas Dipenogoro: Semarang. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Volume 1, Nomor 1 Desember 2012. Diakses 13 Oktober jam 20.32
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia Desemeber 2013,Volume.9 Nomor 3 Desember 2013. Jakarta : Bank Indonesia .Terpublikasikan melalui website : www.bi.go.id Di akses 19 januari 2015 jam 15.02
.Statistik Perbankan Indonesia Desemeber 2012,Volume.4 Nomor 3 Desember 2013. Jakarta : Bank Indonesia .Terpublikasikan melalui website : www.bi.go.id Di akses 19 januari 2015 jam 19.32
. Statistik Perbankan Indonesia Desemeber 2011,Volume.2 Nomor 5 Desember 2013. Jakarta : Bank Indonesia .Terpublikasikan melalui website : www.bi.go.id Di akses 19 januari 2015 jam 12.09
Dendawijaya, Lukman.(2005). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Bogor Jakarta : Ghalia Indonesia
Hasibuan, Malayu. S.P. 2004. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hestina Wahyu Dewanti. 2009. Analisis Pengaruh Perubahan NPM, LDR, NPL, dan BOPO terhadap Perubahan Laba.. I Putu Suabawa. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Rasio CAMELS. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Bali.
Indira Januarti, 2002, Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia . Jurnal Bisnis Strategi, Vol.10, Desember, hal.1-26.
Iramani Rr, 2008, Model Prediksi Financial Distress Perusahaan Go Public di Indonesia (Studi pada Sektor Manufaktur), Jurnal Aplikasi Manajemen.
Volume 6, Nomor I . April, hlm.183-194
Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI). Volume 7. No. 2.
Luciana Spica Almilia. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol 7. No.1.
Luciana Spica Almilia Emanuael Kristijadi. Jurnal Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta” : hal.23-45
Lalu Gede Sava Ahmad, 2011. Jurnal Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dinilai Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/2011 (Studi Pada Bank Umum Swast Nasional (BUSN) Devisa yang Go Public): 17-30
Meydianawati,Luh Gede. 2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia. Jurnal Ekonomi.Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007. Diakses 13 Oktober jam 19.24.
Miswanto dan Eko Widodo.1998, Manajemen keuangan, Edisi Pertama, Jakarta : Mitra Wacana Media : hal. 83
Riyaldi,Slamet 2004. ‘Pengaruh resiko kredit dan Current rasio terhadap Kesehatan Bank di BEJ”. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sudarsono, Heri .2008. Pengaruh Performing Loan Terhadap Kinerja Keuangan Bank Berdasarkan Current Rasio, dan Rasio Profitabilitas pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.Universitas Islam Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam.Volume III No. 1 , Juli 2009. Diakses pada tanggal 02 Desember 2013.jam 4.30
Yulia Purwanti. 2005. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Keuangan Financial Distress Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi,Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Tarmidzi Achmad, dan Wilyanto Kartiko Kusumo, 2003, Analisis Rasio-rasio Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV 1 -Juni –
2003 FE-UNDIP, Semarang.
Pratama, Billy Arma .2010. Analisis Tingkat Likuiditas dan Current rasio . Unversitas diponogoro: Semarang Tesis.
Wilopo, 2000, Prediksi Kebangkrutan Bank. Simposium Nasional Akuntansi- Ikatan Akuntan Indonesia, 2000, hal. 44-64.
______, 2012b, Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan pada Era
Globalisasi dengan Menggunakan Analisis Logit, Laporan Akhir Penelitian DIPA, Politeknik Negeri Padan