• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Pada PT. Bank CIMB Niaga Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Pada PT. Bank CIMB Niaga Medan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

SKRIPSI

SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI (SPT) ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) PADA PT. BANK CIMB NIAGA MEDAN

OLEH :

NAMA : DEWI MAYA

NIM : 060522067

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Pada PT. Bank CIMB Niaga Medan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 28 Desember 2009 Yang Membuat Pernyataan

(3)

iii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberkan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Pada PT. Bank CIMB Niaga Medan”

Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, terutama :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

(4)

iv

II yang telah banyak memberikan arahan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Teristimewa untuk kedua orangtua saya yang sangat saya sayangi, Ayahanda (Iskandar Yacob) dan Ibunda (Anlayli) yang telah memberikan semua waktunya mengasuh, membimbing, memberi dukungan dan semangat baik berupa moril, material, perjuangan yang tidak ada habisnya, kasih sayang yang tulus selalu diberikan dalam setiap langkah sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan Program Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 28 Desember 2009 Penulis

(5)

v ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Cimb Niaga Medan yang beralamat di jalan Bukit Barisan No. 5 Medan. Jadwal penelitian dimulai dari bulan Juli 2009 sampai bulan Oktober 2009. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan teknik kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisa data deskriptif dan metode analisa data komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CIMB Niaga memberlakukan sistem pemrosesan transaksi ATM dan sistem pengawasan intern dalam pemrosesan transaksi ATM di CIMB Niaga. Sistem pemrosesan transaksi ATM CIMB Niaga terdiri dari tiga infrastruktur yaitu kartu ATM, mesin ATM, dan saluran komunikasi; yang meliputi kondisi transaksi ATM secara online dan offline, transaksi pembukuan pengambilan uang ATM dari NCM, pembukuan restocking/ pengisian uang di mesin ATM, pembukuan transaksi tarik tunai ATM, dan pembukuan transaksi pemindah bukuan ATM. Sistem pengawasan intern dalam pemrosesan transaksi ATM di CIMB Niaga adalah dengan berdasarkan komunikasi (ATM Down) dan Error Device(ATM Hard Fault)

(6)

vi ABSTRACT

This research aims to describe the process of transaction system used at Bank CIMB Niaga Coorporation.

This research is desriptive research. Kinds of data and the sources of this research are primary and secondary data. This research was held at Bank CIMB Niaga Medan Coorporation at Bukit Barisan street No. 5 Medan. The research was started from July 2009 to Ocober 2009. The technique of collecting data is by interview and library research. The research uses descriptive analytic method and comparative analytic method.

The result of this research shows that CIMB Niaga uses ATM transaction processing system and internal controlling system toward the ATM transaction at CIMB Niaga. The ATM transaction processing system has three different infrastructures: ATM cards, the transaction machines, and communication lines; which includes online and offline transaction, cash payment transaction from NCM, money restocking at ATM machines, cash withdrawal at ATM machine, overbooking or transferring money at ATM machines. Internal controlling system toward the ATM transaction processing at CIMB Niaga is based on communication controlling (ATM Down) and Error Device controlling (ATM Hard Fault).

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Kerangka Konseptual ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis... 7

1. Sistem ... 7

2. Sistem Pemrosesan Transaksi ATM ... 14

3. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM ... 25

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 30

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat ... 31

2. Jenis Penelitian ... 32

3. Jenis Data Penelitian ... 32

4. Teknik Pengumpulan Data ... 33

(8)

viii BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian ... 35

1. Sistem Pemrosesan Transaksi ATM di PT. Bank CIMB Niaga43 2. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM di CIMB Niaga Medan ... 46

B. Analisis Hasil Penelitian ... 54

1. Sistem Pemrosesan Transaksi ATM di CIMB Niaga ... 54

2. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM di CIMB Niaga ... 69

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 72

B. Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 30

3.1 Jadwal Penelitian ... 31

4.1 Rekapitulasi Transaksi dan Performance ATM Regional Center Medan Periode Januari – Mei 2009……….56

4.2 Pemanfaatan Fungsi Atm Oleh Responden ... 57

4.3 Faktor Penghambat Penggunaan ATM ... 58

4.4 Swith Dari Posisi Normal Ke Posisi Supervisor ... 59

4.5 Pengambilan Counter Awal ... 60

4.6 Proses Penggantian Kotak Uang Baru ... 60

4.7 Proses Test Dispenser ... 61

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1.1 Kerangka Konseptual Sistem Pemrosesan Transaksi ATM

PT. Bank CIMB Niaga Medan ... 5

2.1 Modul Sistem ... 8

2.2 Piramida secara Hierarki ... 19

4.1 Struktur Organisasi PT. Bank CIMB Niaga Medan ... 41

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Flow Transaksi ATM Nasabah Cabang Sendiri ... 78

2. Flow Transaksi ATM Nasabah Cabang Lain ... 79

3. Proses Transaksi Open Transfer... 80

4. Flow Reversal ATM ... 81

5. Command reject (Reversal 02) ... 82

6. Destination Not Available (Reversal 03)... 83

(12)

v ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Cimb Niaga Medan yang beralamat di jalan Bukit Barisan No. 5 Medan. Jadwal penelitian dimulai dari bulan Juli 2009 sampai bulan Oktober 2009. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan teknik kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisa data deskriptif dan metode analisa data komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CIMB Niaga memberlakukan sistem pemrosesan transaksi ATM dan sistem pengawasan intern dalam pemrosesan transaksi ATM di CIMB Niaga. Sistem pemrosesan transaksi ATM CIMB Niaga terdiri dari tiga infrastruktur yaitu kartu ATM, mesin ATM, dan saluran komunikasi; yang meliputi kondisi transaksi ATM secara online dan offline, transaksi pembukuan pengambilan uang ATM dari NCM, pembukuan restocking/ pengisian uang di mesin ATM, pembukuan transaksi tarik tunai ATM, dan pembukuan transaksi pemindah bukuan ATM. Sistem pengawasan intern dalam pemrosesan transaksi ATM di CIMB Niaga adalah dengan berdasarkan komunikasi (ATM Down) dan Error Device(ATM Hard Fault)

(13)

vi ABSTRACT

This research aims to describe the process of transaction system used at Bank CIMB Niaga Coorporation.

This research is desriptive research. Kinds of data and the sources of this research are primary and secondary data. This research was held at Bank CIMB Niaga Medan Coorporation at Bukit Barisan street No. 5 Medan. The research was started from July 2009 to Ocober 2009. The technique of collecting data is by interview and library research. The research uses descriptive analytic method and comparative analytic method.

The result of this research shows that CIMB Niaga uses ATM transaction processing system and internal controlling system toward the ATM transaction at CIMB Niaga. The ATM transaction processing system has three different infrastructures: ATM cards, the transaction machines, and communication lines; which includes online and offline transaction, cash payment transaction from NCM, money restocking at ATM machines, cash withdrawal at ATM machine, overbooking or transferring money at ATM machines. Internal controlling system toward the ATM transaction processing at CIMB Niaga is based on communication controlling (ATM Down) and Error Device controlling (ATM Hard Fault).

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat sehingga membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini membuat para pengusaha bisa ketinggalan dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. Sehingga, informasi sebagai salah satu komponen penting dalam perusahaan akan berperan penting untuk pencapaian tujuan perusahaan yaitu mencapai laba maksimal dan kontinuitas usaha. Pemakai informasi ini ada dua kelompok utama, yaitu :

1. Pemakai internal, yaitu pengambil keputusan yang secara langsung mempengaruhi kegiatan internal perusahaan

2. Pemakai eksternal, yaitu pengambil keputusan yang menyangkut hubungan mereka dengan perusahaan.

Para pemakai internal membutuhkan informasi untuk membantu mereka merencanakan dan mengendalikan kegiatan serta mengelola sumber daya perusahaan. Hampir semua sistem akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi baik untuk pelaporan eksternal maupun internal. Pada umumnya, informasi eksternal jauh lebih ringkas penyajiannya dibanding dengan penyajian untuk tujuan internal.

Menurut Arifin dan Sumaryono (2007 : 19) menyatakan “Sistem akuntansi yang terdiri dari unsur formulir dan catatan. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat atau merekam transaksi bisnis yang terjadi. Catatan

(15)

dalam sistem akuntansi terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan”.

Bagi perusahaan perbankan yang melayani kebutuhan nasabah terutama transaksi bisnis ini tentu membutuhkan komputer sebagai jaringan dalam berkomunikasi bisnis yang cepat, akurat dan memudahkan nasabah untuk melakukan segala transaksi.

Bank sebagai suatu perusahaan juga menggunakan komputer sebagai sarana dalam sistem informasinya, dan informasi yang dihasilkan berguna bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan juga bagi pihak lain terutama kepada nasabah.

Anoraga (2004 : 315) menyatakan “ Komputer adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk menginput, menyimpan, dan memproses data dan mengeluarkan data sebagai informasi yang bermanfaat”.

Seorang nasabah biasanya membutuhkan informasi saldo rekening yang terdapat pada bank tempat ia menyimpan uang. biasanya diperoleh dengan cara nasabah membawa buku tabungan ke bank tempat ia menabung. Jika bank masih menggunakan cara manual jika seorang nasabah mengambil uang tunai maka teller akan mendebet sejumlah uang pada buku tabungan nasabah dan mengkredit kas teller. Akan tetapi sat ini bank-bank menggunakan komputer sebagai alat pengolah data transaksi yang terjadi.

(16)

Kasmir (2008 : 348) menyatakan “ ATM ini merupakan mesin yang dapat melayani kebutuhan nasabah secara otomatis setiap saat selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu termasuk hari libur”.

Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi sehingga fungsi ATM saat ini bukan hanya untuk sekedar transaksi informasi saldo dan penarikan uang tunai saja. Keberadaan ATM pun sangat membantu kalangan perbankan dalam melayani nasabahnya. Oleh karena itulah dewasa ini pihak perbankan menjadikan ATM sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan nasabah dan juga sebagai alat untuk memikat masyarakat umum untuk menjadi nasabahnya. ATM ini sangat membantu perbankan untuk melayani nasabah baik di hari kerja maupun di hari libur.

Transaksi penarikan tunai yang baik adalah jika nasabah meng-input data permintaan sejumlah uang kemudian nasabah menerima uang sesuai dengan permintaannya dan slip (bukti) transaksi tersebut yang menunjukkan sisa saldo rekeningnya.

(17)

demikian untuk mencegah terjadinya kesalahan diperlukan sistem informasi dengan program yang cukup baik.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pengawasan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian skripsi adalah :

1. Bagi penulis sendiri agar dapat mengetahui sistem pemrosesan transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.

2. Bagi perusahaan dapat memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengatasi masalah

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan bahan masukan sehubungan dengan sistem pemrosesan transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.

D. Kerangka Konseptual

(18)

yang telah direncanakan. Tujuan pengawasan adalah agar proses pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan dan perencanaan serta melakukan tindakan perbaikan jika ada penyimpangan dan menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut.

Dari kutipan di atas diketahui bahwa ATM untuk membantu dan mempermudah nasabah dalam bertransaksi. Kemajuan teknologi ATM membalikkan postulat yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada bank, pertama kali selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening karena ATM dapat digunakan secara online secara 24 jam walaupun hari libur.

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Sistem Pemrosesan Transaksi ATM PT. Bank CIMB Niaga Medan

Sumber : PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Cabang Medan, 2009 PT. Bank CIMB

Niaga Medan

Fasilitas Perbankan

ATM CIMB Niaga

Pengawasan Sistem

(19)
(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem

Sistem memegang suatu peranan yang sangat penting dalam melaksanakan aktivitas usaha suatu perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tentu kegiatannya juga semakin banyak sehingga perlu dilakukan pendelegasian tugas kepada masing-masing organisasi yang berbeda dalam perusahaan. Suatu perusahaan sangat membutuhkan sistem yang baik dan inilah yang menyebabkan kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar serta tujuan perusahaan akan tercapai.

Mc Leod dan Schell (2004 : 9) mendefinisikan: “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Bodnar dan Hopwood (2001 : 1) mendefinisikan: “Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.

Suatu sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Sistem ini berkaitan erat dengan prosedur sehingga melibatkan beberapa orang dalam suatu organisasi ataupun departemen yang dibuat untuk menjamin penerangan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.

(21)

Modul sistem digambarkan di bawah ini sebagai berikut:

Umpan Balik/Kontrol Gambar 2.1 Modul Sistem Sumber : Amsyah (2003 : 27)

Modul sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu: 1. Masukan

2. Pengolahan 3. Keluaran

4. Umpan Balik/Kontrol

Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Mempunyai Komponen

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata atau abstrak.

b. Mempunyai Batas

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem.

c. Mempunyai Lingkungan

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Lingkungan menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan

(22)

sistem sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin bahkan jika mungkin ditiadakan. d. Mempunyai Penghubung/Antar Muka

Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.

e. Mempunyai Masukan

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

f. Mempunyai Pengolahan

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. g. Mempunyai Keluaran

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

h. Mempunyai Sasaran dan Tujuan

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

(23)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

j. Mempunyai Umpan Balik

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali sehingga sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Transaction Processing Systems (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation Systems (OAS) dan pendukung

Knowledge Work Systems (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Decision Support Systems (DSS). System ahli menerapkan keahlian pembuatan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support Systems (ESS). Group Decision Support Systems (GDSS) dan lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaborative Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragam organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.

(24)

Keanekaragaman sistem informasi sehingga penganalisis bisa berkembang ditunjukkan dalam gambar di atas perlu diingat bahwa gambar tersebut menampilkan sistem-sistem tersebut dari bawah ke atas, menunjukkan bahwa operasional, atau level organisasi yang paling rendah, didukung oleh TPS dan level tertinggi atau level strategis dari keputusan semi terstruktur atau tak terstruktur, didukung oleh ESS, GDSS dan CSCWS dibagian atas. Sistem informasi manajemen, sistem informasi (SI), sistem informasi terkomputerisasi, dan sistem informasi bisnis terkomputerisasi yang saling bertukar tempat untuk menunjukkan sistem informasi terkomputerisasi yang mendukung jangkauan kegiatan bisnis yang lebih luas melalui informasi yang mereka hasilkan yakni kedudukan ATM sebuah sistem.

Transaction Processing Systems (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti transaksi ATM. Transaction Processing Systems merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

(25)

electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email (electronic mail), dan video conferencing.

Sistem informasi manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer), dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, Sistem informasi manajemen mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.

Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.

Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang tinggi adalah

(26)

Kecerdasan Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli, daya tolak/dorong umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya seerta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis.

Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan perangkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (disebut sebagai knowledge based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Sistem ini tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus.

Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL (structured query language), dan antarmuka pengguna.

Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision Support Systems

(27)

berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, kunsultasi, dan scenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, dominasi oleh anggota kelompok vocal dan pembuatan keputusan.

Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support Systems (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem-problem strategis. ESS mmperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.

2. Sistem Pemrosesan Transaksi ATM

(28)

Pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi pelayanan teller dan customer service serta keberadaan toilet, tetapi harus dilihat secara holistik dengan hal-hal lain, seperti penganekaragaman produk bank dan peningkatan layanan ATM.

“ATM memberikan kelebihan lain seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu yang sangat cepat melalui pendebetan”, Kasmir (2005 : 3).

Salah satu produk perbankan yang memberikan pelayanan dan kemudahan kepada nasabah perbankan adalah ATM (Anjungan Tunai Mandiri). ATM merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk menarik uang secara tunai.

Ada lima kepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksi dengan ATM, yaitu:

1. Kemudahan penggunaan jasa perbankan. 2. Keleluasaan waktu pelayanan selama 24 jam. 3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan.

4. Keamanan pelayanan.

5. Keanekaragaman jenis pelayanan.

Penggunaan ATM bagi perbankan di negara kita boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa (sepuluh tahun) yang lalu, latar belakang pembentukan ATM ini dilakukan oleh pihak perbankan bertujuan untuk menunjukkan ;

(29)

 Sumber pendapatan (fee generating) bagi pihak perbankan dikarenakan setiap bulan nasabah harus membayar iuran ATM.

 Sarana meningkatkan daya saing (competitive advantage) dalam menghadapi dunia perbankan dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

 Citra sebuah bank (flag carrier)

2. Permintaan tambahan layanan ATM oleh nasabah dari berbagai wilayah / cabang cukup banyak, diantaranya untuk;

 Pengembangan bisnis cabang dengan mudah dan cepat.

 Peningkatan layanan bagi nasabah yang memerlukan layanan ATM perbankan.

 Alternatif delivery channel

 Untuk strategi peningkatan dana

3. Untuk menghadapi persaingan teknologi informasi perbankan antar bank dalam melayani kebutuhan nasabahnya.

4. Kebutuhan masyarakat / keterbatasan waktu nasabah untuk ke bank seperti hari libur nasabah ingin melakukan transaksi dapat dilakukan di ATM. 5. Sebagai sarana promosi perbankan dalam menarik minat masyarakat

dalam menggunakan jasa perbankan.

Secara umum fungsi ATM mungkin sudah diketahui oleh kebanyakan orang, yaitu dapat melakukan penarikan uang tunai (cash withdrawal), namun selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:

(30)

2. Pembayaran tagihan handphone yang menggunakan SIM Card Telkomsel, Satelindo dan IM3 SMART Indosat.

3. Pembayaran kartu kredit. 4. Pembayaran telefon.

5. Pembayaran pinjaman/personal loan. 6. Pemindahbukuan (over booking). 7. Pengubahan PIN.

Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM tersebut adalah:

1. Melakukan pelayanan sendiri.

2. Waktu tidak terbatas dapat digunakan selama 24 jam. 3. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak.

Sedangkan manfaat bagi bank sendiri: 1. Kemampuan menarik nasabah baru lebih banyak.

2. Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru. 3. Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan. 4. Meningkatkan pelayanan.

5. Efisiensi.

6. Meningkatkan pendapatan. 7. Sebagai media promosi.

8. Mengurangi antrian di counter.

9. Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada.

(31)

sendiri. Dengan penggunaan ATM ini nasabah dapat mencetak data transaksi yang dilakukan pada saat itu juga. Proses pengolahan data pada ATM terjadi pada saat nasabah memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi sehingga data tabungan nasabah dapat menunjukkan berkurang maupun bertambah sesuai dengan transaksi yang dilakukannya.

Amsyah (2003 : 118) menyatakan “ Pada umumnya EDP hanya berfungsi membantu pengolahan data, sedangkan rancangan sistemnya disusun oleh unit kerja masing-masing, karena unit kerja bersangkutan pasti lebih tahu akan jenis dan bentuk informasi yang diperlukannya”.

(32)
[image:32.595.146.421.133.431.2]

Gambar 2.2

Piramida secara Hierarki Sumber : Kenneth & Jame Kendall (2006 : 23)

Berdasarkan gambar 2.2 piramida secara hierarki yang menunjukkan semua sistem informasi terkomputerisasi memiliki basisdata dasar yang menyimpan data-data yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis.

Transaction processing systems (TPS) mendukung transaksi-transaksi bisnis besar dan rutin seperti upah dan inventaris. Office Automation Systems (OAS) mendukung data-data pekerja yang menggunakan word processing, spreadsheet, dan lain-lain untuk menganalisis, mentransformasikan, atau memanipulasi data.

Knowledge Work Systems (KWS) mendukung pada profesional. Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi terkomputerisasi yang lebih berfungsi mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnis dibanding melakukan

ESS GDSS CSCES

Sistem ahli

Decision Support Systems

Sistem Informasi Manajemen

Knowledge Work Systems Office Automation Systems

(33)

transaction processing systems. Output SIM memberi laporan kepada para pembuat keputusan. Decision Support Systems (DSS) adalah sistem informasi yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna mereka dan membantu mendukung para pembuat keputusan dalam membuat keputusan-keputusan semi-terstruktur. Sistem ahli menangkap keahlian pembuat keputusan untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah. Penganalisis bisa dipanggil berdasarkan hal itu untuk merancang berbagai jenis sistem baru, termasuk sistem-sistem rekomendasi, yang mengkombinasikan intelligent agents, sistem ahli, dan teknologi-teknologi berbasis Web lainnya yang memungkinkan interactivity dengan filtering dan

polling yang canggih. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer Supported Collaborative Work Systems (CSCWS) bersama-sama membawa anggota kelompok dalam beberapa cara elektronik tertentu untuk membantu kelompok menyelesaikan problem semi-terstruktur dan problem tak-terstruktur.

Executive Support Systems (ESS) membantu pihak eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan jalan menyediakan dukungan grafik dan komunikasi di lokasi-lokasi yang bisa diakses.

ATM yang dipasang oleh pihak perbankan untuk mempermudah nasabah dalam menarik uang dan transaksi lain. Adapun sistem dan prosedur operasional yang dilakukan adalah sebagai berikut;

a. Persiapan Restocking/Replenishment

(34)

menindaklanjuti EDMS (Electronic Delilens Manitoring System) permasalahan yang terkait. Adapun pemantauan dilaksanakan sebagai berikut;

1. Monitoring ATM dilakukan secara berkala pada hari kerja mulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB.

2. Khusus di luar jam kerja atau hari libur pelaksanaanya tergantung dari kondisi ATM-ATM yang dikelola masing-masing ATM RC.

3. Monitoring dilakukan oleh Pemimpin ATM RC atau petugas yang ditunjuk.

4. Hasil monitoring ATM dicatat dalam sebuah registrasi tabulasi atau white board.

b. Penyediaan uang

Permintaan uang ke cabang sentra kas harus dikendalikan dengan baik atas dasar prediksi kebutuhan kurang lebih dua hari untuk masing-masing ATM Dilakukan penyortiran uang okleh petugas cash vault dan petugas restocking

terhadap uang palsu, uang tidak layak pakai (lusuh) atau pecahan yang tidak sesuai untuk segera di-register dan dikembalikan ke cabang sentra kas guna mendapatkan pergantian sesuai dengan pendekatan ATM RC dengan cabang sentral kasnya.

c. Pelaksanaan Restocking

(35)

Apabila terjadi kerusakan hardware mesin ATM (berikut sarana pendukungnya) serta gangguan komunikasi maka ATM RC harus segera melaporkan kepada provider/vendor pada kesempatan pertama yakni pihak yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan.

Bentuk dari sistem jaringan kerja serta peralatan pendukung yang diterapkan suatu perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi bentuk dan kecepatan pengolahan data. Ada dua metode pengolahan data elektronik yang pada umumnya dapat diterapkan dalam sistem informasi akuntansi adalah:

1. Batch Processing

2. Immediate Processing (On-line Processing)

Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut: Ad. 1. Batch Processing

Sistem pengolahan data secara Batch atau tumpuk pada dasarnya dilakukan secara periodik atau nerkelompok, artinya data yang akan diproses dikumpulkan dan disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat ditentukan secara periodik. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.

(36)

Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut run. Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run berikutnya dilaksankan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap. Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara berkelompok. Jadi setelah suatu run diselesaikan, operator komputer harus mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya. Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimuktahirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara periodik.

Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data.

Ad. 2. Immediate Processing (On-line Processing)

(37)

Sebagai contoh yang paling mudah dikenali adalah sistem pencatatan tabungan pada bank. Para penabung yang ingin menyetor atau menarik tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank di bagian depan bank. Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia. Komputer akan mengecek kebenaran nama, nomor, jumlah tabungan yang ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan. Selanjutnya dengan dimasukkannya data penarikan tabungan, komputer dengan seketika melakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpangan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.

(38)

di kertas), sistem on-line juga dapat menyajikan output dalam bentuk softcopy

atau tampilan yang disajikan pada layar komputer cathode-ray-tube (CRT).

Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem

immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display Terminal (VDT). Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung untuk menerima output digunakan monitor. Proses transaksi yang terjadi di mesin ATM ini akan diolah langsung ke dalam perangkat data tersebut sehingga data transaksi dapat ditampilkan pada layar monitor yang berada di mesin ATM pada saat itu juga.

3. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM

Menurut AICPA semakin meningkatnya kesadaran mengenai arti pentingnya pengawasan intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur sebagai berikut:

a. Mendorong efisiensi

b. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen Purwono (2004 : 121) mengatakan,

“Sebuah sistem pengendalian intern tidak dibatasi pada metode pengendalian yang dianut oleh bagian akuntansi atau keuangan. Sistem pengendalian tersebut meliputi pengendalian terhadap anggaran, analisis statistik, program-program latihan untuk membantu pegawai agar mengerti dan melaksanakan pekerjaannya dengan baik, serta adanya sejumlah pegawai yang bertugasuntuk melakukan pemeriksaan internal dalam rangka memberikan tambahan keyakinan pada pimpinan bahwa prosedur yang ditetapkannya telah dijalankan dengan benar”.

Pengendalian intern dalam lingkungan pengolahan data elektronik terdiri atas:

1. Pengendalian Umum.

(39)

ad.1. Pengendalian Umum

Pengendalian umum membuat kerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas SPT dan untuk memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian intern secara keseluruhan dapat tercapai. Pengendalian umum meliputi:

1. Pengendalian organisasi dan manajemen.

Didesain untuk menciptakan kerangka organisasi aktivitas EDP yang mencakup:

a. Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan fungsi pengendalian.

b. Pemisahan semestinya fungsi yang tidak sejalan seperti penyiapan transaksi masukan, pemrograman, dan operasi komputer.

2. Pengendalian terhadap pengembangan dan peneliharaan sistem aplikasi. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa sistem dikembangkan

dan dipelihara dalam suatu cara yang efisien dan melalui proses otorisasi semestinya. Pengendalian ini juga didesain untuk menciptakan pengendalian atas:

a. Pengujian, perubahan, implementasi, dan dokumentasi sistem baru atau sistem yang direvisi.

b. Perubahan terhadap sistem aplikasi. c. Akses terhadap dokumentasi sistem.

(40)

Didesain untuk mengendalikan operasi sistem dan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

a. Sistem digunakan hanya untuk tujuan yang telah diotorisasi.

b. Akses ke operasi komputer dibatasi hanya bagi karyawan yang telah mendapat otorisasi.

c. Hanya program yang telah diotorisasi yang digunakan. d. Kekeliruan pengolahan dapat dideteksi dan dikoreksi. 4. Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem.

Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perangkat lunak sistem diperoleh atau dikembangkan dengan cara yang efisien dan melalui proses otorisasi yang semestinya, mencakup:

a. Otorisasi, pengesahan, pengujian, implementasi, dan dokumentasi perangkat lunak sistem baru dan modifikasi perangkat lunak sistem.

b. Pembatasan akses terhadap perangkat lunak dan dokumentasi sistem hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.

5. Pengendalian terhadap data entry dan program. Didesain untuk memberikan keyakinan bahwa:

a. Struktur otorisasi telah ditetapkan atau transaksi yang dimasukkan ke dalam sistem.

b. Akses ke data dan program dibatasi hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.

ad.2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi

(41)

memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah seluruhnya, dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi meliputi:

1. Pengendalian atas masukan.

Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

a. Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum dioleh dengan komputer.

b. Transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file komputer.

c. Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan, atau diubah tidak semestinya.

d. Transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi, dan jika perlu dimasukkan kembali secara tepat waktu.

2. Pengendalian atas pengolahan data dan file data komputer. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

a. Transaksi, termasuk transaksi yang dipicu melalui sistem, diolah semestinya oleh komputer.

b. Transaksi tidak hilang, ditambsh, digandakan, atau diubah tidak semestinya.

c. Kekeliruan pengolahan didentifikasikan dan dikoreksi secara tepat waktu. 3. Pengendalian atas keluaran.

Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa: a. Hasil pengolahan data adalah cermat.

(42)

c. Keluaran disediakan secara tepat waktu bagi karyawan yang mendapat otorisasi semestinya.

4. Pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran dalam sistem online.

- Pengendalian masukan pada sistem online, didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

a. Transaksi di-entry ke terminal yang semestinya. b. Data di-entry dengan cermat.

c. Data di-entry ke periode akuntansi semestinya.

d. Data yang di-entry telah diklarifikasikan dengan benar dan pada nilai transaksi yang sah.

e. Data yang tidak sah tidak di-entry pada saat transmisi.

f. Data yang di-entry tidak hilang selama masa transmisi berlangsung. g. Transaksi tidak di entry lebih dari sekali.

h. Transaksi yang tidak diotorisasi tidak di-entry selama transmisi berlangsung.

- Pengendalian pengolahan pada sistem online, didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

a. Hasil perhitungan telah deprogram dengan benar.

(43)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dari peneliti terdahulu dapat disajikan dalam tabel di bawah ini sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Teknik analisa data Hasil penelitian Sri Dewi Yanti Proses Transaksi

ATM dan Sistem Pengamannya Pada PT. BCA, Tbk Wilayah V ATM Center Medan

Menggunakan metode deskriptif di mana

data yang dikumpulkan, diolah,

dan diinprentasikan sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk memecahkan masalah ATM yang dihadapi.

Peranan EDP dengan pengawasan EDP terhadap proses transaksi ATM memiliki hubungan yang signifikan antara satu dengan lainnya pada saat nasabah sedang menggunakan layanan transaksi melalui ATM.

Vina Aplikasi Sistem ATM Pada PT. HSBC Cabang Medan

Metode deskriptif yaitu metode analisa data yang dilakukan dengan

mengumpulkan data, menyusun,

[image:43.595.109.521.204.737.2]

merumuskan dan menafsirkan serta menganalisa data yang telah sehingga memberikan

gambaran yang nyata mengenai aplikasi sistem ATM Bank HSBC.

Penggunaan ATM pada Bank HSBC termasuk dalam kategori services karena ditujukan kepada pembentukan loyalitas nasabah. Pada saat ini Bank HSBC sedang berupaya untuk masuk ke dalam kategori

Distribution Channell. Seiring dengan kesigapan Bank HSBC untuk berada dalam kategori

distribution channel, perusahaan membentuk sentralisasi dalam pengeololaan ATM. Unit ATM yang bernama ATM Regional Center Medan mempunyai 20 orang pegawai dan 2 orang penyelia yang dibantu oleh staf-staf operasional baik yang bertugas dalam penanganan keluhan nasabah maupun untuk menjaga kebutuhan uang tunai di ATM.

Elis Pengendalian Sistem informasi Keuangan Berbasis Komputer Dengan Studi Kasus Proses Transaksi ATM Pada PT. HSBC

Metode deskriptif yang memberikan gambaran mengenai pengendalian sistem informasi keuangan berbasis komputer dengan proses transaksi ATM dalam penarikan uang tunai di mesin ATM PT. HSBC.

Pengawasan aplikasi dilakukan melalui audit trail yang cetak setiap hari guna mengecek kebenaran dari transaksi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada parameter system, tetapi perubahan terhadap program komputer tidak dapat dideteksi segera.

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

1 Tempat

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Cimb Niaga Medan yang beralamat di jalan Bukit Barisan No. 5 Medan. Jadwal penelitian diperkirakan mulai dari bulan Juli 2009 sampai bulan Oktober 2009.

[image:44.595.106.537.316.571.2]

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009

Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan proposal

2. Bimbingan proposal

3. Seminar proposal

4. Perbaikan proposal

5. Riset

6. Penyusunan skripsi

7. Pengajuan ujian skripsi

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang berkompeten yaitu bagian akuntansi dan bagian lain yang berhubungan dalam penerapan system pemrosesan transaksi ATM Bank Niaga.

(45)

2 Jenis Penelitian

Sebelum penulis melakukan penelitian ini terlebih dahulu harus menentukan jenis-jenis penelitian dan metode yang dapat dipakai dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode pengumpulan data. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian deskriptif.

Kuncoro (2006 : 8) menyatakan “penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian”.

Penelitian deskriptif ini memberikan gambaran mengenai sistem pemrosesan data transaksi yang terjadi di ATM dengan menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh pihak perbankan dalam melayani kebutuhan nasabah umumnya.

3 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penyelesaian skripsi ini adalah ;

a. Data primer yang diperoleh penulis secara langsung dari perusahaan sehubungan dengan sistem pemrosesan data transaksi ATM dengan menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh pihak perbankan.

(46)

b. Indriantoro dan Supomo (2002 : 147) mendefinisikan, “Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”. Data sekunder diperoleh penulis merupakan data sejarah perusahaan, struktur

organisasi, uraian tugas masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi dan gambaran aplikasi sistem ATM yang digunakan pihak perbankan.

4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah :

a. Indriantoro & Supomo (2002 : 152) menyatakan “ Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian”.

Dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan khususnya bagian akuntansi yang berhubungan dengan sistem pemrosesan transaksi ATM Bank Niaga.

b. Teknik perpustakaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai teori-teori tentang penerapan sistem pemrosesan transaksi ATM.

5 Metode Analisis Data

(47)

a. Umar (2003 : 55) menyatakan “ Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pad saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”.

`Metode deskriptif adalah metode di mana data dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

b. Kuncoro (2006 : 254) menyatakan “ Hasil penelitian kausal – komparatif adalah hubungan sebab akibat yang diperoleh bisa jadi berkebalikan dengan hipotesis penelitian (sebab yang diduga justru merupakan akibat, dan sebaliknya), atau mungkin terdapat faktor ketiga, yang bisa jadi merupakan sebab yang “nyata” bagi sebab yang diduga (variabel

independen), dan akibat (variabel dependen)”.

(48)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Visi Bank Niaga untuk menjadi satu dari lima bank terbesar di Indonesia dan Misi Bank Niaga menjadi bank ritel terkemuka menjadi pendorong yang kuat untuk terselenggaranya program pelatihan dan pengembangan yang fokus, terpadu dan berkualitas yang dapat meningkatkan kompetensi dan kapabilitas karyawan dalam mencapai Visi dan Misi Bank Niaga tersebut. Tantangan tersebut dijawab dan tercermin dalam misi dan misi Learning Management Group (LMG). Dengan visi menjadikan LMG sebagai “Knowledge Enterprise” terbaik dan pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul dalam industri perbankan Indonesia, serta Misi yang bertujuan untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan yang komprehensif

dan terintegratif agar dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan sesuai dengan misi perusahaan, melaksanakan program pelatihan secara professional dengan penekanan pada peningkatan potensi karyawan dan efektifitas investasi, serta menciptakan lingkungan kerja yang mengedepankan budaya “knowledge sharing” guna memaksimalkan intellectual capital.

Dengan adanya karyawan baru yang bergabung dengan Bank Niaga dengan berbagai latar belakang (pendidikan ,budaya, pengalaman, dan sebagainya), maka dirasakan penting oleh LMG untuk menyelenggarakan suatu pelatihan yang akan memperlengkapi kompetensi karyawan baru untuk mengenal Bank Niaga secara lebih mendalam sehingga mereka dapat cepat beradaptasi

(49)

dengan lingkungan dan tuntutan (target) kerja di mana mereka bekerja. Keberadaan Bank Niaga sebagai salah satu Bank Swasta terkemuka saat ini telah semakin diakui masyarakat. Ini merupakan prestasi yang membanggakan yang hanya dapat dicapai melalui kerja keras segenap karyawan Bank Niaga. Sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan image yang posistif tersebut, Bank Niaga menetapkan hal-hal pokok yang memberikan ciri khas perusahaan, yang membedakannya dari perusahaan lain. Ciri khas tersebut terbentuk melalui budaya perusahaan, yang didasari atas nilai-nilai yang dianut oleh karyawan yang memberikan warna atas perusahaan. Nilai-nilai yang dianut perusahaan tergambar melalui profil karakteristik karyawan, yang dikenal sebagai corporate competencies and value.

Bank CIMB Niaga memiliki ATM yang dapat digunakan di mesin ATM CIMB Niaga sendiri dan di mesin ATM bersama. Nasabah dapat melakukan penarikan tunai dan transfer antar bank (online) di jaringan ATM Bersama, dengan anggota :

- Bank Agro Niaga - Bank BNI

- Bank BRI - Bank Bukopin

(50)

- Bank Permata - Bank Panin

Cara Menggunakan Layanan

Cara Transfer ke Bank lain anggota ATM Bersama 1. Masukkan Kartu Niaga dan PIN Anda.

2. Pilih menú transfer Bank lain.

3. Masukkan nomor rekening tujuan diawali dengan 3 digit Kode Bank (Kode Bank dapat dilihat dengan memilih menú “Info Kode Bank”).

4. Masukkan nominal transaksi.

5. Masukkan nomor referensi pada screen referensi. 6. Konfirmasi pembayaran.

7. Selesai.

Tips Aman Bertransaksi

Demi keamanan dan kenyamanan Anda dalam bertransaksi e-banking. Ikuti tips berikut ini :

1. Jangan pernah memberitahukan PIN dan nomor kartu Niaga Anda kepada siapapun.

2. Ubahlah PIN Anda secara berkala. 3. Jangan pernah menuliskan PIN Anda.

4. Untuk 3 kali kesalahan pengisian Password, maka Account / Kartu Niaga Anda akan diblokir secara otomatis.

(51)

Cara mudah memperoleh layanan untuk dapat menggunakan layanan ATM Niaga, Anda membutuhkan kartu Niaga dan PIN.

Fitur Pembayaran Tagihan / Pembelian Pulsa : 1. Telkom.

2. PLN (Bali, Kaltim).

3. Selular pascabayar (Telkom, Stelindo, IM3 – Bright, Lippotelecom, khusus jawa timur).

4. Selular isi ulang (IM3 – Smart, Simpati – Telkom, Mentari - Satelindo). 5. Kartu kredit (Bank Niaga, Citibank, HSBC, StAndard Chartered, GE

Finance terdiri dari GE Ekstra Master Card, Kartu Belanja Carrefour, Sumber Kredit, Smart Shopping Card).

6. Pinjaman :

a. Citibank (Citibank Ready Cash, Citibank Personal Loan). b. ABN AMRO (Personal Loan, Pinjaman Ekspres, Money Card). c. StAndard Chartered Bank.

7. TV Kabel (Kabelvision). 8. Internet (Indosatnet).

9. Pendidikan (Perbanas Surabaya, Kidsport, Jakarta, BSI Jakarta).

10.Reksadana (PT. Trimegah Securities, PT. BNI Securities, PT. Mega Capital Indonesia, PT. Jisawi Finas).

Cara menggunakan layanan untuk pembayaran tagihan kartu kredit, yaitu : 1. Masukkan Kartu Niaga dan PIN Anda.

(52)

4. Pilih menú Transfer dan Pembayaran. 5. Pilih menú Pembayaran Tagihan. 6. Pilih menú Pembayaran Kartu Kredit. 7. Pilih menú Niaga.

8. Masukkan nomor Kartu Kredit.

9. Masukkan nilai nominal yang dibayar. 10.Display konfirmasi.

11.Transaksi Anda telah berhasil.

Cara menggunakan layanan untuk pembayaran pulsa isi ulang voucher yaitu :

1. Masukkan Kartu Niaga dan PIN Anda. 2. Pilih rekening Anda.

3. Pilih menú Transaksi Lain.

4. Pilih menú Transfer dan Pembayaran. 5. Pilih menú pembelian.

6. Pilih menú Voucher Prabayar. 7. Pilih jenis voucher yang dibeli. 8. Pilih Nominal Voucher.

9. Masukkan No HP yang akan diisi. 10.Display Konfirmasi.

11.Transaksi Anda telah Berhasil. Pulsa akan terisi secara otomatis.

(53)

garis dan staff. Uraian tugas dan wewenang dari puncak pimpinan yang dilanjuti oleh staff head teller dan marketing serta divisi-divisi bawahan lainnya.Masing-masing divisi-divisi mempunyai tugas dan tanggungjawab sepenhnya terhadap pekerjaan yang diperoleh. Pembentukan Struktur Organisasi Perusahaan dimaksudkan agar terlihat jelas tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian yang terdapat dalam perusahaan, dan juga untuk menciptakan suatu kerja sama yang baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik adalah :

1. Memperjelas pembagian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari pada masing-masing pegawai atau masing-masing bagian yang ada didalam perusahaan.

2. Dapat diperoleh hubungan atau relasi yang baik antara tiap-tiap pegawai atau bagian yang ada di dalam perusahaan.

3. Adanya pembagian tugas yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan dari masing-masing pegawai atau bagian yang ada di dalam perusahaan.

(54)
[image:54.595.115.499.83.288.2]

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Bank CIMB Niaga Medan Sumber : PT. Bank CIMB Niaga Medan, 2009

Adapun uraian tugas dari PT. Bank CIMB Niaga Medan adalah sebagai berikut :

Pimpinan

- Koordinasi karyawan/bawahan

- Orang yang berhak mengambil, keputusan apabila terjadi masalah di kantor

- Memberi prestasi karyawan,sehingga karyawan dapat naik jabatan tergantung dulu pernilaian pimpinan & bonus akhir tahunan tergantung dulu pernilaian prestasi yang dilihat pimpinan

- Mencari masalah/dana (target), agar kantor (capem) yang dipegang pimpinan tetap mencapai target

Marketing

- Mencari dana/target

- Mensurvei kredit bersama pimpinan

- Menjalin hubungan supaya akrab dengan nasabah Teller

AM Operation

CS

Pimpinan Cab / Capem Sumatera Area

Marketing AM Service

(55)

Kredit

- Melakukan ADM yang beerhubungan dengan kredit - Membantu marketing

- Membukukan segala sesuatu pencairan kredit Pembukuan

- Melakukan pencatatan segala biaya yang terjadi sehari-hari

- Mensuport kinerja frontliner, marketing dan backoffice itu sendiri Teller

- Berhak mengambil keputusan apabila terjadi masalah terhadap teller (anak Buahnya)

- Mengisi uang ATM capem tersebut - Menyortir uang

Customer Service

- Membuka & menutup rekening nasabah - Melayani nasabah

- Menanggapi semua complain nasabah - Menjalin hubungan baik dengan nasabah - CS juga merangkap operator

Sundries

(56)

1. Sistem Pemrosesan Transaksi ATM di PT. Bank CIMB Niaga

Dalam pengoperasiannya, PT. Bank CIMB Niaga Medan menggunakan infrastruktur ATM seperti:

1. Kartu ATM

Kartu ATM yang dikeluarkan oleh PT. Bank CIMB Niaga Medan disebut Kartu Plus, yang berupa kartu plastic yang digunakan untuk kemudahan dalam melakukan transaksi yang diperkenankan oleh Bank. Kartu ini memiliki fungsi sebagai kartu ATM, cashing card di counter PT. Bank CIMB Niaga Medan dan sebagai Bill Payment.

2. Mesin ATM

Mesin ATM yang digunakan untuk proses transaksi dan pelaporannya adalah sebagai berikut:

a. Komputer, perangkat komputer yang dengan spesifikasi minimal PC IBM

Compatible dengan standar memori minimum 16 Mb, dan memiliki kapasitas sisa hard disc minimum 40 Mb.

b. Sistem operasi mempergunakan Windows versi 95 ke atas. c. Mempunyai port serial komunikasi.

d. Printer, menggunakan printer dengan lebar kertas minimum 132 kolom. 3. Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi yang digunakan adalah modem. Adapun tujuan prosedur operasional Bersama adalah:

(57)

anggota konsorsium serta syarat-syarat pengoperasian ATM Bersama yang harus dipatuhi oleh segenap anggota.

2. Ketentuan internal, adalah kebijakan PT. Bank CIMB Niaga Medan dalam ruang lingkup pengoperasian jaringan ATM Bersama yang ditujukan untuk mengatur hubungan antar unit operasional PT. Bank CIMB Niaga Medan dan merupakan penduan handling operasional rutin termasuk tata cara pembukuan, pengadministrasian serta laporan.

Adapun jaringan ATM Bersama yang dibangun, dimiliki dan dioperasikan oleh anggota jaringan Link yang terhubung dan terintegrasi satu dengan lainnya melalui Back-end Suitch, yaitu sistem terintegrasi yang terdiri dari

Switching Sistem Utama dan Disaster Recovery System (Switching sistem kedua) yang menghubungkan satu host jaringan ATM dengan yang lainnya, artinya sistem komputer yang dioperasikan oleh anggota jaringan ATM Link dalam mengelola jaringan ATM-nya yang dihubungkan dengan Switching System melalui jaringan komunikasi.

Proses transaksi ATM sebagai berikut: 1. Kondisi transaksi

Di dalam pelayanannya, PT. Bank CIMB Niaga Medan membagi proses transaksi ATM ke dalam 2 kondisi, yaitu:

a. Transaksi On-line

Transaksi On-line adalah transaksi ATM yang terjadi dalam keadaan di mana server cabang nasabah yang melakukan transaksi dalam keadaan hidup ( on-line) sehingga transaksi tersebut akan diotorisasi secara langsung oleh server

(58)

b. Transaksi Off-line

Transaksi Off-line adalah transaksi ATM yang terjadi dalam keadaan di mana server cabang nasabah yang melakukan transaksi dalam keadaan mati/rusak (off-line) sehingga transaksi tersebut akan diotorisasi oleh kantor pusat.

2. Pembukuan pengambilan uang dari NCM (Niaga Cash Managemen/Bagian Kas Besar)

Dalam hal penyediaan uang untuk diisi ke dalam mesin-mesin ATM. ATM RC melakukan pengambilan uang dari Niaga Cash Managemen/Bagian Kas Besar (NCM). Uang yang diambil oleh ATM RC itu telah disortir untuk dijadikan sebagai uang yang layak dalam pengisian ATM. ATM RC dan Bagian NCM melakukan serah terima uang dengan cara menghitung kembali uang yang akan diserahkan tersebut. Setelah dihitung ATM RC akan memasukkan uang itu kembali ke dalam cassete ATM dan casssete ATM tersebut diberi nama, kunci dan dimasukkan dalam box uang kemudian dikunci. Bagian NCM akan membukukan uang yang diserah terima tersebut untuk diisi ke ATM.

3. Pembukuan restocking

(59)

4. Pembukuan transaksi penarikan tunai ATM

Pencatatan pembukuan transaksi penarikan tunai terbagi atas: a. Transaksi ATM Nasabah Cabang Sendiri

b. Transaksi ATM Nasabah Cabang Lain

5. Pembukuan transaksi pemindahbukuan (Open Transfer)

Adapun langkah-langkah yang terjadi dalam transaksi pemindahbukuan via ATM adalah sebagai berikut:

a. Nasabah melakukan transaksi pemindahbukuan dengan memasukkan nomor rekening nasabah penerima (tujuan) ke ATM.

b. Sipengirim dana wajib yakin dengan nama dan nomor rekening nasabah penerima yang tertera di layar ATM, jumlah uang yang akan dikirm ke rekening tujuan dan nasabah akan melanjutkan transaks sampai dinyatakan sukses.

2. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM di CIMB Niaga Medan

Pengawasan ATM mempunyai dua ruang lingkup, yaitu: a. Pengawasan ATM Down (Komunikasi)

Dalam melakukan pengawasan ATM dari sisi komunikasinya, dilakukan melalui Base-24 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(60)

2) Apabila status ATM “Up”, dari sisi komunikasi tidak terdapat masalah, namun bila statusnya “Closed”, perlu dilakukan OPEN ATM dengan cara menekan F3 pada menu DCT atau melakukan Loading ATM.

3) Apabila status ATM “Closed”, hubungi pengelola ATM dan melakukan pencatatan meliputi pengelola ATM, ATM TERMID, address, status, date,

time, contact person, dan keterangan.

4) Melakukan pengecekan ulang terhadap kondisi ATM yang bermasalah, apabila kondisinya baik, lakukan pencatatan pada lembar monitoring penyelesaian.

b. Pengawasan ATM Hard Fault (Error Device)

1) Melakukan pengecekan device status ATM. Pengecekan device status 2) ATM dilakukan melalui layar DCT. Bila status “OK”, kondisi

hardware ATM tidak bermasalah dan dapat melakukan transaksi.

3) Apabila terdapat error device, hubungi pengelola ATM, ATM TERMID, device status, date, time, addreas, jam dihubungi.

4) Melakukan pengecekan ulang terhadap kondisi ATM yang bermasalah, apabila kondisinya baik (ATM bisa bertransaksi), lakukan pencatatan pada lembar monitoring penyelesaian.

(61)

Meskipun PT. Bank CIMB Niaga Medan telah memaksimalkan penyediaan jasa layanannya terhadap para nasabahnya, masih juga terdapat beberapa kendala dalam transaksi via ATM CIMB Niaga yang menyebabkan adanya keluhan/komplain dari nasabah. Keluhan nasabah penggunaan ATM dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu Transaksi On-Us (Transaksi pada ATM CIMB Niaga yang dilakukan oleh pemegang kartu ATM/kartu kredit CIMB Niaga) dan transaksi Not On-Us (Transaksi pada ATM CIMB Niaga yang dilakukan oleh pemegang kartu bank lain).

Keluhan para nasabah pengguna ATM CIMB Niaga dapat berupa masalah teknis maupun keuangan (pembukuan):

1. Masalah Teknis

Beberapa masalah teknis ATM CIMB Niaga yang sering terjadi baik dari sisi ATM maupun telekomunikasi adalah sebagai berikut:

a. Resource Not Available

Message ini akan muncul apabila terjadi blocking data oleh modem atau mesin ATM itu sendiri pada waktu ATM di-start. Untuk mengatasi masalah tersebut, cek hubungan antara ATM dengan DIU, apakah terjadi

hand shaking atau tidak (dapat dilihat pada lampu indikator pada modem). Apabila tidak maka:

1) Pastikan bahwa tidak terjadi perubahan pada konfigurasi modem. 2) Cek koneksi kabel, lakukan penguatan koneksinya.

(62)

4) Setelah layar ATM muncul message”Maaf…” perhatikan apakah telah terjadi hand shaking antara modem dengan ATM. Jika belum terjadi, ulangi langkah-langkah di atas, jika sudah ada lakukan Start ATM.

b. ATM menolak semua kartu nasabah

Kemungkinan penyebab masalah ini adalah Card Reader ATM error atau

Master Key di ATM hilang. Masalah error pada Card Reader ATM dapat diatasi dengan melakukan perbaikan pada card reader dan kemudian melakukan loading ATM, sedangkan untuk meng-install Master Key

dilakukan pada mesin ATM oleh pegawai PT. Bank CIMB Niaga Medan yang berwenang.

c. ATM tidak dapat mengeluarkan uang Beberapa penyebab masalah ini adalah: 1) Jurnal roll dan receipt printer error

2) Cash handler/transport money fatal error

3) Uang di hopper habis

4) ATM droped tidak sampai ke host

Untuk mengatasi masalah-masalah ini hubungi petugas cabang atau petugas ATM RC setempat agar melakukan replenishment restocking. d. Destination (Host) not available

Kemungkinan penyebab masalah ini adalah: 1) Server cabang down/dropped

(63)

3) Respon dari host lambat. Bila dalam waktu 15 detik setelah request dari

host interface ke host tidak memperoleh jawaban dari host, maka host interface akan menganggap host not available, selanjutnya proses akan dikembalikan ke Base-24. Untuk mengatasi masalah ini hubungi Divisi Teknologi untuk membantu penyelesaiannya.

2. Masalah Keuangan (pembukuan)

Beberapa masalah keuangan pada transaksi via ATM yang sering terjadi adalah sebagai berikut:

a. Penarikan tunai

1) Nasabah tidak terdebet tapi telah menerima sejumlah uang dari ATM. Hal ini dapat terjadi karena hal sebagai berikut:

a) Base-24 tidak menerima completion dari ATM.

b) Base-24 menerima completion yang tidak sama dengan transaksi yang telah terjadi.

c) Untuk mengatasi masalah tersebut, informasikan kepada pengelola ATM untuk melakukan tindakan:

(1) Restocking.

(2) Lakukan perhitungan jumlah uang apakah jumlah sisa fisik sama dengan jumlah sisa menurut admin.

(3) Cetak R/C kas ATM di cabang.

(4) Telling jurnal Roll (EJP/Electronic Jurnal Printer).

(64)

2) Nasabah terdebet tetapi tidak menerima sebagian atau seluruh uang yang ingin ditarik dari ATM.

Hal ini dapat terjadi karena hal sebagai berikut: a) Possible Dump (IBM)/Presenter Error (NCR)

Dalam transaksi ATM tersebut, uang tertelan kembali sebagian atau seluruhnya yang dikarenakan nasabah tidak segera mengambil uang yang keluar dari mesin ATM dalam 30 detik atau adanya kerusakan pada hardware/mesin ATM.

b) Putus komunikasi dengan host/pusat.

c) Lakukan perhitungan jumlah uang apakah jumlah sisa fisik sama dengan sisa menurut admin.

Demikian juga mesin-mesin ATM yang tersebar di berbagai pelosok dan tempat yang strategis di setiap kota di seluruh wilayah Indonesia. Adapun sistem dan prosedur operasional yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Persiapan Restocking/Replenishment

Monitoring ATM, adalah merupakan aktivitas pemantauan secara berkala kondisi ATM-ATM yang dikelola ATM Regional Center melalui Terminal B24, untuk mengetahui status dan saldo ATM, sebagai acuan untuk menindaklanjuti permasalahan yang terkait. Adapun pemantauan dilaksanakan dengan menggunakan checklist aktivitas pemantauan ATM sebagai berikut:

(65)

2) Khusus di luar jam kerja atau hari libur pelaksanaannya tergantung dari kondisi ATM-ATM yang dikelola oleh masing-masing ATM RC CIMB Niaga.

3) Monitoring dilakukan oleh Pemimpin ATM RC atau petugas yang ditunjuk.

4) Hasil monitoring ATM dicatat dalam sebuah registrasi tabulasi atau

white board dari cetak/printer setiap harinya. b. Penyediaan Uang

Permintaan uang ke NCM harus dikendalikan dengan baik atas dasar prediksi kebutuhan kurang lebih dua hari untuk masing-masing ATM. Dilakukan pernyortiran uang oleh petugas sortir uang yang ada di NCM terhadap uang palsu, uang tidak layak pakai (lusuh) atau pecahan yang tidak sesuai. Bagian NCM yang akan memisahkan uang tidak layak dan uang layak pakai. Uang layak pakai yang digunakan untuk uang kas dan uang yang tidak layak pakai disetor ke Bank Indonesia.

c. Pelaksanaan Restocking

Restocking dilaksanakan o

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sistem Pemrosesan Transaksi ATM
Gambar 2.1  Modul Sistem
Gambar 2.2 Piramida secara Hierarki
gambaran yang nyata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengolah informasi dari marketing bukanlah satu-satunya metode dalam pengerjaan sebuah produk kelistrikan, diperlukan juga pengetahuan tentang standar konduktor /

Proses perbaikan striping dengan formula editor berhasil dilakukan pada citra landsat-7 ETM+ liputan 25 Februari 2006, sedangkan pada citra landsat -7 ETM+

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disim- pulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media animasi terhadap nilai posttest (hasil belajar mahasiswa). Dengan kata

Selanjutnya, dalam Pasal 1 angka 21 Perda Kabupaten Brebes Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Brebes Tahun 2010–2030 telah dijelaskan

Kebenaran penelitian kuantitatif lebih menekankan pada teori yang digunakan (etik),. sehingga kebenaran penelitian mengacu pada ketepatan teori yang

Sistem perwilayahan Kota Salatiga berdasarkan RTRWP termasuk kedalam sistem perwilayahan Kedungsepur yang meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak,

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang hasilnya diharapkan dapat mengetahui tentang :

Penicillium marneffei PCR/hibridizáció specifikus próbával (18S rDNS), specifikus primerek (egyszerű, seminested, nested PCR) RFLP ( Hae III), RAPD (6 primer kombináció),