• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Sengketa Alternatif Oleh Kepala Desa Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penyelesaian Sengketa Alternatif Oleh Kepala Desa Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Penyelesaian Sengketa Alternatif Oleh Kepala Desa

Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak

Erna Herlinda

Program Studi Ilmu Hukum Perdata Program Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Abstrak

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah jo Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa telah memberikan landasan hukum kepada

Kepala Desa untuk menyelesaikan sengketa masyarakat di Desa dengan dibantu oleh Lembaga Adat Desa. Apabila peran Kepala Desa dan Lembaga Adat ini didayagunakan dengan semaksimal mungkin dapat diyakini lembaga ini sebagai lembaga alternatif dalam penyelesaian sengketa. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran bagaimana penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh Kepala Desa.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak yang terdiri dari 7 desa. Responden dari penelitian adalah masyarakat Kecamatan Tualang yang ditetapkan secara purposive yaitu masyarakat yang pernah atau sedang terlibat dalam suatu persengketaan yang penyelesaiannya dilakukan oleh Kepala Desa. Kepada responden dilakukan wawancara langsung dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap wawancara juga dilakukan dengan kepala desa dari masing-masing desa, tokoh adat, tokoh masyarakat dan Camat. Data dianalisis secara sistematis dengan memakai metode induktif dan deduktif Untuk melengkapi hasil penelitian juga dilakukan studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan pola sengketa masyarakat di Kecamatan Tualang sangat beraneka ragam dan kompleks, baik dari sudut subjek, objek maupun faktor penyebab sengketa. Para pihak yang bersengketa bukan hanya individu tetapi juga kelompok dan badan hukum. Objek sengketa yang menonjol adalah sengketa tanah. Faktor penyebab sengketa adalah kehilangan sumber-sumber dan pembelaan harga diri. Proses dan mekanisme penyelesaian sengketa oleh Kepala Desa ini dimulai dari adanya laporan pihak yang bersengketa kepada Kepala Desa. Dalam persidangannya Kepala Desa selalu melibatkan perangkat desa dan BPD yang keanggotaannya sudah mewakili Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Cerdik Pandai. Persidangan dipimpin oleh Kepala Desa dalam suatu musyawarah bersama dimana Kepala Desa bertindak sebagai penengah (mediator) untuk mengarahkan para pihak kepada suatu kesepakatan. Waktu yang diperlukan untuk penyelesaian sengketa ini tergantung pada sengketa yang akan diselesaikan, biasanya penyelesaian di tempat hanya dalam satu kali pertemuan. Namun untuk sengketa yang melibatkan perusahaan waktu yang dibutuhkan ± 3 - 5 bulan. Penyelesaian sengketa dilakukan dengan prinsip musyawarah, mufakat dan kekeluargaan sesuai dengan pepatah Melayu “Bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Selain

(2)

itu ada beberapa asas yang melengkapi asas kekeluargaan yaitu sikap yang mengandung asas kesabaran, asas pendekatan dan kewibawaan pemimpin serta asas keadilan dan persamaan. Keputusan dalam penyelesaian sengketa oleh Kepala Desa adalah hasil kesepakatan para pihak yang bersengketa. Keputusan yang dihasilkan bersifat mengikat para pihak yang bersengketa. Hasil keputusan biasanya tidak tertulis, tetapi dalam hal sengketa antara masyarakat dengan perusahaan keputusan dibuat tertulis dalam bentuk nota kesepakatan.

Kata kunci : Penyelesaian sengketa alternatif, Kepala Desa.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas V SD Negeri Mranggen Kidul

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ini efektif digunakan karena rata-rata yang didapatkan di kelas eksperimen 95 dan terdapat 100% siswa yang

Basuki Pratama Engineering Dengan PT Hitachi Construction Machinery Indonesia bahwa seringkali terjadi gesekan antara kepentingan perusahaan dengan kesejahteraan

ABSTRAK : Tujuan penelitian sistem tata udara pada auditorium ini adalah apakah sistem tata udara eksisting sudah sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan oleh

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) menunjukan adanya hubungan antara leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang memberikan

misalnya: karet nitril (0,4 mm), karet kloroprene (0,5 mm), polivinilklorida (0,7 mm) dan lain-lain Catatan tambahan : Spesifikasi produk tergantung pada pengujian, dari data

Hasil pengujian menunjukkan pendekatan metode SURF untuk ekstraksi ciri dan hierachical k-means nearest-neighbor dalam pengenalan relief Candi Borobudur

Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat (local wisdom) sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman pra-sejarah hingga