• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi Masyarai{at dengan Taman Nasional Alas Purwo (Studi Kasus di Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Interaksi Masyarai{at dengan Taman Nasional Alas Purwo (Studi Kasus di Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

INTERAKSI MASYARAKAT SEKITAR DENGAN

TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

(Studi Kasus Di Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo

Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)

Oleh:

ENDAH PRAMUSANTI

E.

31.0808

JURUSAN KONSERV ASI SUMBERDAYA HUT

AN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGaR

(83)

ー・セァ・エ。rオ。ャエ@ 。、。セ。r@

satu-saiult9a

セ・ャR。セ。。セ@

9altg tidal< bisa

、ゥセ・jエY。ーセ。ャエ@

r。セY。@

l2e .. atiQ" 9alt9 ..a--ru lIteMClup12alt

セ・ャエゥ・NQ{q@

pe<tgetaRualt 9alt9 ada

di

、。セ。@

.. dil:i..u

l2ef2a9aalt 9alt9 seb",Qlut9a dm.i suatu baltgsa bu/2alt ゥ・jャセ・エ。ャR@

pada ju ..

セ。r@

e

.. as dalt poo12

9altg ie!1kaltdultg

di

、。セ。@

.. su..beJl a[a,Ut9a, ietapi

ゥ・jャセ・エ。ャR@

paOO

peJtgetaRualt, 12ebua!2saltaalt OOIt

iRセuェuゥャ。エエ@

a"al2-altal2 baltgsa"9a.

d

a

It

。ー。「ゥセ。@

peltgetaRualt .. u iiOO12 Il!eIt\lajQJti .. u U.iul2 .. e"\latasi ウ・ァ。セ。@

l2e[e .. aRa"

dalt peltdeJlitaalt oWltg

セ。ゥャエ@

dalt iidaQ Il!ettmdUIt sesallta .. o.usiO 12e

ェ。セッN@

90"\l beltOll,

"'gl2ou sUlt\lguR ..a.usiO gal,g iidol2 baltgo!2 beJtgulta

00. eJ'lll2ou ietap sepeJLil iiu salltpo;

<Pl0ll;

PeltgRa!2i..a1t ilbo

(koR[i[ Gibwlt)

(84)

RINGKASAN

Endah Pramusanti. E. 3l.0808. Interaksi Masyarai{at dengan Taman Nasional Alas Pur-wo (Studi Kasus di Dcsa Kcndalrejo Kecamatan Tcgaldlimo Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur), di bawah bimbingan Ir. Tutut Sunanninto, M.Si.

8erubahnya status suatu kawasan melljadi taman nasional tclah mellgakibatkan masyarakat

sekitar yang sudah sejak dulu berinteraksi dengall kawasan taman nasional secara de jure kehilangan

akses terhadap sumberdaya di dalam kawasan tersebut. Bahkall mcreka seringkali dianggap sebagai

ancaman terhadap upaya kOllservasi dan peiestarian taman nasional. Inilah yang kemudian

menyebabkan hubungan antara pengelola dengan masyarakat sekitar ュ・ャセ。、ゥ@ kurang hannonis, dan

pada akhirnya dapat memicu konflik kepentingan di antara keduallya.

Tujuall pellelitian adalah ulltuk mengetahui belltuk-bentuk interaksi masyarakat sekitar dengan

TNAP, mengetahui persepsi dan rnotivasi masyarakat sehubungan dengan interaksinya tersebut, dan

mengetahui belltuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan TNAP. Pengumpulan

data persepsi rnasyarakat dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap responden.

Wawancara dilakukan dengan mendatangi langsung ke rumah tiap-tiap responden, dengan

pertimbangan responden akan merasa lebih santai pad a saat mereka berada di rumah dibandingkan

dengan ketika mereka sedang berada di dalam TNAP. Selain itujuga dilakukan observasi langsung ke

lokasi pemanfaatan yang dilakukan masyarakat di dalam TNAP. Untuk anal isis data dilakukan dengan

anal isis tabel dengan pendekatan persentase. Anal isis ini dilakukan secara deskriptif, yaitu suatu

analisis yang memberikan penjeIasan, keterangan, dan gambaran tentang subyek penelitian.

Bentuk interaksi masyarakat dengan TNAP yang teramati adalah kegiatan pemungutan hasil

hutan yang ada di dalam taman nasional tersebut dan pelibatan masyarakat dalam kegiatan wisata di

TNAP. Pemungutan hasil hutan terjadi di tiga lokasi yang berbeda, yaitu di sekitar pantai untuk

memungut biota Iaut, pemungutan di perairan mangrove atau caca/an, dan terakhir pemungutan hasil

hutan. Biota laut yang dipungut oleh masyarakat antara lain kremis, udoJ1g bw·ong atau lobster dan

ikan laut, kerang kUlVUk, dan rumput Iaut atau mbulung. Oi perairan mangrove masyarakat biasa

memungut kerang, kepiting, udang dan ikan. HasH dad hutan alam yang dipungut masyarakat berupa

madu hutan, kayu bakar, bambu, manon, pupus atau daun muda dad pohon gebang, dan buah-buahan

seperti kemiri, melinjo, dan kedawung. 8eberapa pemungut ada yang sangat tergantung kepada peran

pengepul, yaitu pada pemanfaatan kremis, lobster, kerang kuwuk, kerang, kepiting, udang, manon dan

jJlfPllS gebang. Sedangkan untuk ikan, madu, kayu bakar, dan bambu biasa dijual langsung oleh

pelllungut ke konsumen ataupun ke pasar lokal, tetapi bisajuga dijual kepada pengepu1.

Jumlah seluruh responden yang diwawancarai adalah 65 orang, terdiri dari 50 orang kepala

keluarga. Data keseluruhan responden digunakan untuk membahas karakteristik responden yang

(85)

kondisi ekonomi responden, menggunakan keluarga sebagai unit analisis terkecilnya. Responden

terbanyak (32 orang atau 49,2 %) yang melakukan pemungutan hasiI hutan ada1ah pada kisaran usia

antara 35-54 tahun. Urutan kedua (22 orang) adalah responden yang berumur 16-34 tahun. Kelompok

umur yang paling sedikit melakukan kegiatan pemungutan adalah mereka yang berusia di atas 54

tahun (1 J orang). Sebagian besar responden, yaitu 45 orang (69,3 %) adalah gabungan dari mereka

yang tidak pernah menikmati pendidikan formal apapun dan yang tidak sempat menyelesaikan

pendidikan sekolah dasar. Proporsi terbanyak kedua (18 orang) adalah responden yang berhasil

menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sekolah dasar. Selanjutnya terdapat masing-masing seorang

responden yang telah menyelesaikan pendidikan hingga SMP dan SMA. Sebesar 66 % (33 orang)

adalah kelompok petani penyewa dan orang-orang yang tidak memiliki dan tidak menyewa lahan atau

dapat dikatakan sebagai lUna kisma atau tidak beriahan. Para luna kisma ini termasuk buruh tani,

pemungut bambu, pemungut lobster, pedagang dan buruh bangunan. lumlah kepala keluarga yang

memi1iki sawah hanya J 7 orang (34 %), dengan sebaran luas kepemilikan lahan yang tidak merata.

Yaitu terakumulasinya kepemilikan pada luas lahan tersempit

«

0,2 hal, sebanyak 8 kepala keluarga.

Jumlah terbesar responden (34 %) bermatapencaharian utama sebagai petani pemilik, yaitu 17 kepala

keluarga. Angka ini adalah proporsi terbesar dari ketujuh jenis matapencaharian yang ada. Tetapi ini

merupakan jumlah semu, sebab justru prosentase terbesar dari total responden adalah jika kategori non

pertanian digabungkan. Yaitu sebanyak 22 kepala keluarga berprofesi sebagai buruh tani, pemungut

hasil hutan, pedagang, dan buruh 「。ョァセNュ。ョN@ Bahkan 13 kepala keluarga di antaranya mengakui bahwa

sumber utama pendapatan mereka berasal dari hasil pemungutan lobster dan pemungutan bambu dari

dalam taman nasional. Kegiatan pemungutan yang dilakukan masyarakat juga dipengaruhi oleh

keterlibatan mereka dalam melaksanakan kewajiban sosialnya, yaitu tradisi/kebiasaan yang berlaku

dalam kehidupan bennasyarakat di Desa Kendalejo. Seperti perayaan pernikahan, khitanan, dan juga

kegiatan membangun rumah. Mereka merasa wajib menghadiri undangan dan menyumbang atau

memberikan sesuatu kepada orang yang mengundang pada acara hajalan tersebut.

Yang selalu menjadi permasalahan dalam kegiatan pemungutan yang diiakukan Illasyarakat,

seiallla ini adaiah bahwa selain memberikan nikai ekonomis kepada masyarakat, kegiatan ini juga

cenderung berakibat rusaknya sumberdaya a1am tersebut. Sejalan dengan tulisan Aliadi (in. prep),

yang menyatakan bahwa ketika posisi masyarakat lokal dan pengelola kawasan lindung yang selalu

berseberangan ini membuktikan bahwa hubungan yang terjadi di antara keduanya tidak harmon is.

maka jika konflik tersebut Illenjadi berkelanjutan, suatu hal yang sangat merugikan bagi sumberdaya

yang ada di dalamnya, terutama sumberdaya hayati. Pengeioia taman nasional memiliki aturan atau

pengkategorian. gangguan, pertama adalah kategori tingkat peianggaran tillggi, yaitu semua bentuk

kegiatan yang mengakibatkan kematian atau hilangnya suatu sumberdaya, seperti perburuan burung.

perburuan tradisional, perburuan liar, penebangan pohon, menggunakan bom di laut, dan membakar

(86)

barang buktinya. Kategori gangguan dengan tingkat peianggaran sedang meliputi pemungutan bambu

dan gebang. Kegiatan pemungutan kayu bakar dan hasil hutan lainnya termasuk ke daiam kategori

gangguan dengan tingkat pelanggaran rendah.

Berdasarkan iaporan kegiatan potret desa sekitar taman nasionai direkomendasikan beberapa

alternatif kegiatan yang bisa ditawarkan kcpada masyarakat. Untuk pemungutan lobster, ditekankan

oleh pengeJola sebagai kegiatan yang dilarang, mengingat jenis yang ditangkap oleh masyarakat

merupakan jenis yang dilindungi dengan undang-undang. Pengelola TNAP sebenarnya sudah

mengusulkan pembagian zonasi baru dalam laporan evaluasi penataan zonasi TNAP. Pada Blok

Marengan (50 Ha) rencananya akan dijadikan zona pemanfaatan tradisional bagi kegiatan pcmungutan

cabe jawa. Selain itu di Wilayah Segoro Anak (± 10 Ha), juga diusulkan menjadi zona pemanfaatan

tradisional. Oi samping mcnjadi tempat kegiatan pemungutan bagi masyarakat, rencananya wilayah

ini juga akan dikelola sebagai tempat atraksi wisata. Sedangkan untuk kegiatan pemanfaatan yang

termasuk dalam zona pemanfaatan intensif untuk wisata di Plengkung, dalam pengembangan

selanjutnya akan ditetapkan wilayah seluas 50 ha di darat dan 150 ha di wilayah perairan. Selain itu,

masih ada beberapa lokasi yang rencananya akan dijadikan zona pemallfaatan intensif, yaitu di

Sembulungan (50 hal; Batu lawang (10 ha di darat dan 50 ha di wilayah perairan); Pantai Trianggulasi

(SO ha), semuanya memiliki panorama pantai yang indah. Penambahan menyangkut zona pemanfaatan

tradisional dan pemanfaatan intensiftersebut diambil dari zona rimba TNAP.

Hampir semua responden yang .diwawancarai mengetahui akan keberadaan TNAP, dan hanya 2

orang yang mengatakan tidak tahu. Sebanyak 96,9 % respond en (63 orang) dari mereka yang

mengelahui keberadaan TNAP, juga mengetahui larangan-Iarangan yang diberlakukan di dalam

kawasan. Dari seluruh responden yang mengetahui larangan-Iarangan di kawasan TNAP, yang juga

tahu akan arti peiestarian adalah 51 orang. Persepsi masyarakat ten tang manfaat taman nasional

memang sebagian besar masih terbatas pada manfaat ekonomi. Hal ini sesuai dengan kenyataan,

bahwa masih banyak masyarakat yang menjadikan kegiatannya di dalam taman nasional sebagai

kegiatan matapencailarian pokok. Meski demikian, tidak semua responden mengakui keberadaan

TNAP. Jumlah responden yang mengakui TNAP adalah 36 orang dan yang tidak mengakui seballyak

7 orang. Sejumlah 30 orang responden (46,1 %) mengatakan bahwa alasan mereka melakukan

kegiatan pemungutan di dalam taman nasional adalah karena keterpaksaan. Yaitu mereka tidak

memiliki pekeljaan lain yang dapat dilakukan ulltuk mellyambung hidupnya. Para petani penyewa,

bumh tani, dan para tuna kisma merupakan responden yang tergolong memiliki ketergantungan tinggi

terhadap sumberdaya taman nasional. Yang mengemukakan alasan karena mencari penghasilan

tambahan, yaitu sebanyak 23 orang (35,4 %). Motivasi ketiga adalah untuk mengisi waktu luang,

alasan ini dikemukakan oleh 15 orang. Misalnya selama mereka tidak melakukan kegiatan pertanian,

(87)

Luas zona penyangga adalah 1.203 Ha, kawasan ini berupa hutan tanaman dan letaknya di

dalam kawasan TNAP. Pihak departemen sebenarnya sudah memutuskan serah terima wilayah yang

kemudiall disebut sebagai wilayah ex. zona penyangga inl melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan

dan Perkebunan No. 308/Menhutbun-IV/99 tanggal7 April 1999, tentang penetapan batas kawasan TN

8aluran dan TNAP. Pengelola TNAP merencanakan akan menetapkan beberapa lokasi yang tersebar

dengan luas total 500 Ha. Wilayah ini oleh pengelola ditunjuk sebagai zona khusus, yaitu memberikan

kesempatan kepada masyarakat desa yang sebagian besar petani dan buruh tani untuk menggarap lahan

terse but dengan mengusahakan tanaman sela disamping juga melakukan pemeliharaan tanaman pokok.

J ika tanaman pokok sudah tumbuh besar, rencananya akan diteruskan dengan menallam gebang.

bambu dan tanaman lain yang selama ini dipungut oleh masyarakat dari dalam taman nasional.

Program partisipasi masyarakat di taman nasion ai, biasanya berbentuk kegiatan "padat karya".

Padat karya adalah program yang dilaksanakan untuk memberi kesempatan kerja kepada segolongan

rakyat dengan tujuan untuk memberi nafkah karena adanya musibah yang mengakibatkan segolongan

rakyat terse but kehilangan lapangan kerja yang biasa diupayakannya. Belltuk-bentuk program padat

karya antara lain membangun dan memperbaiki jaJan yang memang sudah menjadi rencana kelja

pemerintah daerah yang bersangkutan. Dari kerja itu petani mendapatkan natkah untuk hidup.

Berdasarkan pengalaman, program ini sebenarnya menyentuh sedikit sekali masyarakat pemungut.

Selain dari upaya-upaya di atas, pengelola juga telah beberapa kali memberikan paket bantuan

pembinaan daerah penyangga yang sudah selama empat tahun berturut-turut dilaksanakan. Untuk desa

Kendalrejo sendiri pernah satu kali menerima paket bantuan tersebut, yaitu pada tahun anggaran

1997-1998.

Kawasan TNAP memiliki berbagai hasil alam yang telah sejak dulu dimanfaatkan olel1

masyarakat sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan masih banyak yang

mengandalkan kegiatan pemungutan tersebut sebagai matapencaharian pokoknya. Aktivitas

pemungutan ini selain memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, juga menimbulkan dampak pad a

kelestarian sumberdaya alam itu sendiri. Yang dapat dijelaskan dari hal ini adalah masih belum

diakuinya kegiatan masyarakat dalam kegiatan pengeJolaan taman nasional, sehingga tidak ada suatu

peraturan atau kebijaksanaan yang mengakomodir masalah inL Sehingga pada akhirnya yang menjadi

korban adalah sumberdaya alam taman nasional itu sendiri. Padahal baik pengelola maupun

masyarakat lokal sama-sama memiliki kebutuhan akan terjaminnya kelestarian sumberdaya alam

TNAP. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengikutsertakan masyarakat dalam

kegiatan pengelolaan taman nasional sebagai mitra. Karel1a dengall diakuinya kegiatan pemungutan

masyarakat, berarti masyarakat merasakan langsung manfaat dari keberadaan taman nasional tersebut,

dan sekaligus memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan dari pemanfaatan yang

(88)

INTERAKSI MASYARAKAT SEKITAR DENGAN

TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

(Studi Kasus Di Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo

Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)

Karya I1miah

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kchutanan Institut Pertanian Bogor

Oleh :

ENDAH PRAMUSANTI

E.31.0808

JURUSAN KONSERV ASI SUMBERDAY A HUT AN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(89)

Judul Penelitian

: INTERAKSI MASYARAKAT SEKITAR DENGAN

TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

(Studi Kasus di Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo

Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur)

Nama Mabasiswa

: ENDAH PRAMUSANTI

Nomor Pokok

: E.31.0808

Tanggal Lulus :

Menyetujui :

Dosen Pembimbing

Ir.Tutut Sunarminto, M.Si

Tanggal:

Mengetahui,

kセセセセl。ョ@

Konservasi Sumberdaya Hutan

(90)

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah puteri pertama pasangan j3apak Djoko Sulolllo dan Ibu Sri Sulastri. Sebagai

puteri sulung dari tiga bersaudara yang lahir pad a tanggai 1 Oktober 1975, penulis dikaruniai seorang

adik perempuan dan seorang adik laki-laki.

Penulis berkesempatan untuk menikmati pendidikan formal, mulai dari Taman Kanak-kanak

Tunas Mldia (1981) di Ciracas Jakarta Timur, SD Negeri 03 Pagi Ciracas Jak3lta Timur (1982-1988),

SMP Negeri 49 Jakarta Timur (1988-1991), SMA Negeri 62 Jakalta Timur (1991-1994). Pada tahun

1994 melalui jalur UMPTN penulis diterima di Intitut Pertanian Bogor.

Selanjutnya, tahun 1995 penulis diterima di Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas

Kehutanan lPB. Selain mengikuti kegiatan perkuliahan penulis juga melakukan beberapa kegiatan

praktek, yaitu Praktek Umum Kehutanan di KPH Purwakarta dan KPH Bandung Utara (1996), Praktek

Umum Pengelolaan Hutan di KPH Madiun (1997) dan Praktek Lapang di HTI Arara Abadi (1998).

Terakhir penulis melaksanakan Praktek Khusus atau penelitian yang ditujukan untuk memperoleh

gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan IPB.

Penelitiao yang berjudul "Interaksi Masyarakat di Taman Nasional Alas Purwo", ini mendapat

bimbingan penuh dari Bapak Ir.Tutut Sunanninto, lvl.Si. Penelitian dilak-llkan di Taman Nasional Alas

Purwo dan Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, mulai bulan

(91)

KATA PENGANTAR

ALHAI\"IDULlLLAHI RABBIL' AALAMIN. Seharusnya sederhana saja tetapi kemudian menjadi rumit,

karena penulis sendiri. Terlalu banyak keinginan, tapi usaha kurang. Kesadaran mulai l11uncuJ ketika

penulis l1lencoba memahami bahwa tulisan ini bukanlah, kalau baleh dikatakan tidak mUllgkin menjadi

abat mujarab yang bisa menyembuhkan penyakit. Harapan, usaha dan do'a merupakan

sekeras-kerasnya kesanggupan daya mallusia, hanya Allah SWT yang akan menentukan hasilnya nanti.

Tanpa bantuan m3syarakat desa Kendalrejo dan penerimaannya yang tulus, tulisan ini tidak

akan terwujud. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada setiap orang yang telah meluangkan

waktunya demi menanggapi segala pertanyaan dan rasa ingin tahu penulis. Dan penulis mohon maaf

bila di antara pertanyaan tersebut tanpa sengaja bernada menyudutkan. Rasa terima kasih penulis

sampaikan kepada Bapak Ir.Tutut Sunarminto, M.Si atas kesabarannya dalam membimbing dan

mengarahkan penulis. Tanpa dorollgan yang kuat dari Bapak, entah kapan penulis akan merasa siap

untuk maju. Terimakasih atas kesediaan Ibu Dr.Ir.Ulfah Juniarti, M.Agr selaku wakil dosen penguji

dari Jurusan Manajemen Hutan, dan Bapak Ir.Deded S. Nawawi, M.Sc. selaku wakil dosen penguji

dari JlIrusan Teknologi Hasil Hutan. Penulis berhutang budi kepada pihak UPT Taman Nasional Alas

Purwo, baik yang bertugas di kata Banyuwangi dan terlebih Bapak dan Ibu Petugas di Pasar Anyar.

Mas Gatat "Ajir" Sujirno dan Mas Marni, terima kasih atas bantuan dan arahannya yang 1ak ternilai

selarna pelaksanaan penelitian. Terirna kasih atas dorongan dan toleransi ternan-ternan yang sangat

besar terhadap temperamen penulis yang buruk ketika penulis mengaiami frustasi akibat kemacetan

dalam proses penulisan skripsi ini, dan ketika kemacetan itu kemudian tumbuh menjadi kebiasaan.

Penulis juga sangat berhutang budi kepada Mas Bowie atas kesediaan dan keikhlasannya mentransfer

pengetahuan yang sangat berharga selama inL Terutama sekali penlllis mempersembahkan tulisan ini

kepada Bapak dan Ibu yang merupakan semangat, pendukung dan motivator utama yang telah dengan

sabar mempercayai penlliis melakukan segal a keinginannya.

Semoga segala jerih payah yang telah diberikan seiama ini akan diterima dan mendapatkan

balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Akhirnya, harapan penlllis semoga tulisan yang masih jauh dari sempurna ini bisa memberikan

informasi bagi keingintahuan. Juga baik penulis dan siapapun hendakllya mau untuk terus belajar dan

merefleksi diri atas tindakannya selama ini, dengall segala keikhlasan hati.

Bogor, Pebrllari 200 I

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan sistem SMS Gateway untuk mendistribusikan informasi jadwal ujian skripsi akan mengkolaborasikan data ujian skripsi yang diinput melalui sistem Smart Campus3.

Selain daripada itu, kajian ini telah mencirikan dengan jelas aturan morfologi dan aturan fonologi yang berlaku mengikut hierarki dalam pembentukan kata terbitan

Dari hasil uji korelasi parsial terlihat nilai variabel harga yang paling besar pengaruhnya dimana hasil uji penelitian t hitung untuk variabel harga diikuti variabel

Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap keluarga Bapak I Komang Dangin ditemukan bahwa terdapat permasalahan kesehatan.Masalah kesehatan yang dialami adalah

a) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksdukan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

Serangan hebat hama tersebut pada musim kemarau dengan memakan bagian dalam bunga atau putik bunga dengan mengorek sel pokok dan menghisap cairan makanan pada permukaan daun di

Allah yang telah membimbing penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam penulis aturkan pada Uswah tercinta Rasullullah SAW semoga penulis selalu dapat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Ganda Perempuan Pedagang di Pasar Jalan Trem Pangkalpinang menunjukkan sudah terjadi begitu saja dan tanpa ada