• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis jaringan komputer gedung pengelolaan dari kabel menjadi nirkabel di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis jaringan komputer gedung pengelolaan dari kabel menjadi nirkabel di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta : laporan kerja praktek"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Lengksp : Fahmi Dwi Payana Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 22 April 1990 Alamat : Jalan Sekeloa, Bandung

Email : fahmidwipayana@yahoo.com.

(2)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

FAHMI DWI PAYANA 10508666

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(3)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan dengan judul,

“Analisis Jaringan Komputer dari Kabel menjadi Nirkabel pada Gedung Pengelolaan Taman

Mini Indonesia Indah“. Laporan ini adalah salah satu tugas wajib bagi mahasiwa Universitas Komputer Indonesia Bandung, khususnya Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan kritik yang berguna dari pembaca akan sangat kami hargai, juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya :

1. Kepada Tuhan YME yang telah memberikan berkat dan rahmat nya kepada kami 2. Kepada Kedua orang tua kami yang selalu memberi dukungan kepada kami

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

4. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer 5. Bapak Dadang Munandar, SE M,Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi 6. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat. selaku Dosen wali kami

(4)

Bandung, 29 Oktober 2011

(5)

iii LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Analisis Sistem ... 5

2.1.1. Langkah-langkah Analisis Sistem... 5

2.2. Pengertian Jaringan Komputer ... 6

2.3. Klasifikasi Jaringan Komputer ... 6

2.3.1. Local Area Network (LAN) ... 7

2.3.2. Metropolitan area Network (MAN) ... 7

2.3.3. Wide Area Network (WAN) ... 7

(6)

iv

2.5.1. Mode Infrastruktur ... 11

2.6. Komponen Wireless LAN ... 12

2.7. Radio Frequency (RF) ... 13

2.7.1. Memahami sinyal RF ... 14

2.7.2. Sifat-sifat Sinyal RF ... 14

2.7.3. Kelebihan dan kelemahan Sinyal RF ... 16

2.8. Jaringan Kabel dan Jaringan Nirkabel ... 17

2.8.1. Jaringan Kabel ... 17

2.8.2. Jaringan Nirkabel ... 19

Bab III PROFIL TAMAN MINI INDONESIA INDAH 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 20

3.2. Struktur Organisasi ... 21

3.3. Bagian Pelayanan Informasi ... 24

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Perancangan WLAN di Gedung Pengelolaan TMII ... 27

4.2. Topologi WLAN di Gedung pengelolaan TMII ... 27

4.3. Konfigurasi Access Point ... 28

4.4. Konfigurasi Client ... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 40

(7)

v

(8)

41

http://www.rampok.org/blog/ [Akses: Juni 2008]

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dunia teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan sebutan IT memang

tidak bisa dipisahkan dengan kabel. Dunia IT yang erat hubungannya dengan dunia elektronik, masih menggantungkan hidupnya pada dunia kabel. Namun, seiring dengan kemajuan waktu dan teknologi, juga kebutuhan manusia akan mobilitas dan fleksibilitas yang tinggi menuntut sesuatu yang lebih praktis. Dan teknologi wireless memberikan jawaban untuk kebutuhan tersebut.

Teknologi wireless menawarkan beragam kemudahan,kebebasan dan fleksibilitas yang tinggi. Teknologi wireless memiliki cukup banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi kabel yang sudah ada. Teknologi wireless sangat nyaman unutk digunakan . Anda bisa mengakses internet di posisi mana pun selama masih berada dalam jangkauan wireless.

(10)

Untuk memberikan solusi tersebut dari permasalah ini dan sekaligus sebagai topik Praktek Kerja Lapangan, maka penulis mencoba mengajukan perancangan konversi jaringan komputer dari kabel menjadi nirkabel pada gedung pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah.

1.2.Identifikasi dan Rumusan masalah

Dari latar belakang yang ada diatas penulis melakukan identifikasi masalah dan membuat rumusan masalah, sebagai berikut :

a. Identifikasi Masalah

Belum luasnya jangkauan jaringan yang terdapat di Gedung Pengeloalaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang wireless Local Area Network di area Gedung pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah sebagai perluasan dari jaringan LAN yang sudah ada

2. Berapa titik area dari gedung pengelolaan yang akan mengimplementasikan WLAN tersebut

(11)

4. Bagaimana menkonfigurasi perangkat client yang akan terkoneksi dengan WLAN tersebut

1.3.Maksud dan Tujuan

Maksud dari Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan ini adalah: Bagi Penulis

1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan starata satu (S1), Sistem Informasi fakultas Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

2. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah

3. Mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia kerja 4. Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan

mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja.

Bagi Universitas

1. Mengetahui bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

(12)

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

1. Merancang dan mengimplementasikan WLAN di area Gedung Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah

2. Mempelajari dan menganalisa jaringan computer di Gedung Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah, baik yang menggunakan kabel biasa atau pun WLAN yang akan diimplementasikan.

1.4.Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfokus maka penulis membatasi masalah hanya pada perancangan Konversi Jaringan Komputer dari kabel menjadi nirkabel pada Gedung Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah. 1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Prakte

No

Aktivitas

Tahun 2011

Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pelaksanaan PKL

2 Observasi

3 Interview

4 Dokumentasi

5 Kepustakaan

6 Penyusunan laporan

(13)

5

LANDASAN TEORI 2.1. Analisis Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kubutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas system yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari system yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbikannya. Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut sistem analis.

2.1.1. Langkah-langkah Analisis Sistem

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis system :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

(14)

2.2. Pengertian Jaringan Komputer

Sebuah jaringan komputer paling sedikit terdiri dari dua komputer yang saling terhubung dengan sebuah media sehingga computer-kommputer tersebut dapat saling berbagi resource dan saling berkomunikasi. Semua network berbasis pada konsep pembagian (sharing).

Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan untuk berbagi data di antara para pengguna. Sekelompok komputer dan device lain yang saling terhubung membentuk sebuah network, sedangkan konsep dari komputer-komputer yang slaing berbagi resource dikenal dengan istilah networking. Komputer-komputer yang termasuk ke dalam sebuah jaringan dapat saling berbagi resource berupa:

1. Data . 2. Printer. 3. Mesin fax. 4. Dan lain-lain.

2.3. Klasifikasi Jaringan Komputer

(15)

2.3.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Netwok (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk

menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai sumberdaya bersama (misalnya dan scanner) dan saling bertukar informasi.

2.3.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

2.3.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah

(16)

Gambar 2.1: Internet working (WAN,MAN,LAN)

Namun secara umum, dan pada praktisnya saat ini kita mengenal ada dua jenis jaringan yaitu: LAN dan WAN. Keuntungan utama yang langsung terasa dari network sharing itu adalah Internet yang mendunia, karena pada intinya Internet itu sendiri adalah serangkaian komputer (ribuan bahkan jutaan komputer) yang saling terhubung satu sama kompleks seperti yang kita rasakan saat ini.

2.4. Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN)

(17)

sebagai media transmisi data. Wireless LAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.

Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculnya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.

(18)

2.5. Mode Jaringan Wireless LAN

Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan, node pada WLAN menggunakanchannel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan: infrastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan pirantiwireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

2.5.1 Mode Ad-Hoc

(19)

Gambar 2.3: Mode Jaringan Ad-Hoc 2.5.2 Mode Infrastruktur

Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur (gambar 2.4). Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Gambar 2.4: Mode jaringan Infrastruktur

(20)

2.6. Komponen-komponen Wireless LAN

Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:

a. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

b. Wireless LAN Inter face, merupakan peralatan yang diapasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara missal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card international Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

c. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan

desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).

(21)

Secara relative perangkat access point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu access point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bias menampung banyak client, namun akan terjadi kinerja yang menurun Karena factor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Acces Point.

Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set Identtification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11.

pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bias terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan bebrapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari client ke Access Point.

Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encryp data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan meng-decryp kembali data dari sinyal RF.

2.7. Radio Frequency (RF)

(22)

2.7.1. Memahami Sinyal RF

Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless.

2.7.2. Sifat-sifat Sinyal RF

Sinyal RF merambat di antara antenna pemancar, pengirim dan penerima. Seperti yang diilustrasikan gambar 2.8, sinyal yang dipasok pada antenna memiliki amplitude, frekuensi dan interval. Sifat-sifat tersebut berubah-ubah setiap saat unutk merepresentasikan informasi.

(23)

Gambar 2.7. Amplitudo, Frekuensi dan Interval sinyal RF

Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan amplitudo. Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal menurun secara eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalami apa yang disebut para enginer sebagai free-space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan. Kondisi tersebut menyebabkan sinyal yang telah di modulasi melemah secara eksponensial saat sinyal merambat semakin jauh dari antenna. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki cukup energy untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bias diterima sesuai yang dibutuhkan receiver. Kemampuan receiver dlaam menerima sinyal tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain yang berada di dekatnya.

(24)

siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh, LAN nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup 2.400.000.000 siklus per detik. Interval berkaitan dengan seberapa jauh suatu sinyal tetap konstan pada titik acuan.

2.7.3 Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF

Jika dibandingkan dengan sinyal cahaya, sinyal RF memiliki karakteristik yang dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2.1: Kelebihan dan kelemahan RF

Kelebihan tersebut mengefektifkan penggunaan sinyal RF pada aplikasi jaringan nirkabel. Sebagian besar standar jaringan nirkabel, seperti 802.11 dan Bluetooth, menentukan penggunaan sinyal RF. Kelebihan Sinyal RF Kelemahan Sinyal RF Menjangkau jarak yang relatif jauh. Garis

pandangnya dapat mencapai 20 mil.

Dengan jangkauan Mbps, throughtput-nya lebih rendah.

Dapat dioperasikan dalam kondisi kabur dan berkabut, kecuali hujan deras yang dapat menyebabkan kinerjanya menjadi lemah.

Sinyal RF mudah terganggu oleh sistem berbasis RF eksternal lainnya.

Operasi bebas lisensi (hanya untuk sistem berbasis802.11).

(25)

2.8. Jaringan Kabel dan Jaringan Nirkabel

Pada jaman sekarang ini jaringan sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mempermudah koneksi itu sendiri.

2.8.1 Jaringan Kabel

Jaringan kabel adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke switch/hub dan lain-lain. Jaringan kabel juga sebagai perantara antara user dengan user yang lain dalam satu wilayah lokal.

(26)

Gambar 2.8: Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Terlihat pada gambar ada rangkaian warna-warni kabel yang digulung menjadi satu pasang warna.

1. Putih oren – oren 2. Putih biru – biru 3. Putih coklat – coklat 4. Putih hijau – hijau

Kenapa semua kabel LAN berbeda warnanya, karena warna tersebutmempunyai fungsi untuk membentuk kombinasi kabel Straight atau Cross.

(27)

Kabel Cross menggunaka EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.

2.8.2. Jaringan Nirkabel

Adalah sebuah sistem komunikasi yang diimplementasikan sebagai pengembangan, atau alternatif untuk Wired Local Area Network. Menggunakan teknologi frekuensi radio (RF), jaringan

komputer nirkabel mengirim dan menerima data melalui udara, mengurangi/meniadakan kebutuhan penggunaan koneksi melalui kabel. Karena itu, jaringan komputer nirkabel mengkombinasikan konektivitas data dengan kebutuhan pengguna yang berpindah-pindah (mobile) atau dibatasi dengan kondisi yang menyulitkan penggunaan jaringan komputer menggunakan kabel.(misalnya di daerah pedalaman). Wireless LAN (jaringan komputer nirkabel) telah berkembang dengan pesat hampir di semua tingkat group pengguna komputer, termasuk lingkungan kesehatan, bisnis retail, pabrik, gudang dan akademis. Industry-industri tersebut telah memperoleh keuntungan dari produktifitas yang diperoleh dari penggunaan komputer genggam dan notebook untuk mengirmkan informasi real-time ke komputer pusat

untuk diproses.

(28)

20 3.1. Tinjauan Umum

Taman MINI Indonesia Indah (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Diawali dari gagasan dan prakarsa Ibu Tien Soeharto, pembangun TMII dimulai pada tahun 1971 dan diresmikan pembukaannya pada tanggal 20 April 1975.

(29)

perkantoran ini, selain pintu depan di serambi, terdapat pula dua pintu samping yang terletak dibelakang Sasono Adiguno . di gedung inilah kegiatan ketata-usahaan dan pengeloalaan TMII dilaksanakan

3.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Bidang Informasi TMII

(30)

mengenal tentang bagian-bagian yang ada di TMII. Deskripsi struktur organisasi bidang informasi Tmana Mini Indonesia Indah. Bidang informasi membawahi tiga bagian yaitu: Bagian Humas, Bagian Penelitian dan Pengembangan, dan yang terakhir bagian pelayanan Informasi.

Pada bagian humas, bidang ini membawahi tiga bagian, yaitu: Sub bagian Publikasi, Sub Bagian Dokumentasi dan Sub Bagian penerbitan. Pada bagian Penelitian dan Pengembangan, bidang ini membawahi tiga bagian yaitu: Sub Bagian Penelitian, Sub Bagian Pengembangan dan Sub Bagian Pelayanan Masyarakat. Yang terakhir adalah bagian Pelayanan Informasi, bidang ini membawahi tiga bagian juga yaitu: Sub Bagian Keperpustakaan, Sub Bagian Audio Visual dan yang terakhir Sub Bagian Pemanduan.

Bidang informasi dipimpin oleh Manajer Informasi, dan bertugas membantu Jendral Manajer dalam menyelenggarakan pengelolaan dan pengembangan Bidang Informasi, khususnya manajemen informasi tentang kebudayaan dan kepariwisataan, guna mendukung fungsi dan kegiatan TMII. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut, Bidang Informasi melaksanakan fungsi:

(31)

b. Menyelenggarakan penelitian dalam aspek kebudayaan, kepariwisataan dan aspek-aspek pengembangan TMII, yang hasil-hasilnya dapat dipergunakan untuk mendukung pengembangan TMII dalam arti luas. c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan program

komunikasi eksternal, publikasi dan informasi dalam rangka peningkatan pelayan masyarakat.

d. Merencanakan dan mengelola sistem pendokumentasian bahan-bahan informasi dalam bentuk pustaka, kliping, udio visual (kaset, video, film, foto, slide dan sebagainya).

e. Merencanakan dan mengelola kegiatan-kegiatan penulisan dan penerbitan bahan-bahan informasi di lingkungan TMII, khususnya di bidang kebudayaan dan kepariwisataan.

f. Mengurus dan mengelola perpustakaan sert berbagai jenis bahan-bahan pustaka sebagai sumber informasi di lingkungan TMII.

g. Merencanakan dan melaksanakan pembinaan terhadap pemandu dan petugas-petugas informasi di lingkungan TMII, sebagai salah satu ujung tombak sistem sistem pelayanan informasi yang efektif.

h. Pembinaan, bimbingan dan pelayanan penelitian, karya tulis dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lingkungan TMII.

i. Pembinaan dan pengembangan kehumasan.

(32)

3.3. Bagian Pelayanan Informasi

Bagian pelayanan informasi dipimpin oleh Kepala bagian Informasi, dan bertugas membantu Manajer Bidang Informasi dalam mengelola, mengurus dan mengembangkan perpustakaan penulisan/penerbitan informasi, media audio visual, pemanduan dan pelayanan masyarakat, khususnya dibidang kebudayaan dan kepariwisataan. Bagian Pelayanan Informasi terdiri dari:

1. Sub Bagian Perpustakaan

Sub Bagian Perpustakaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Perpustakaan, dan bertugas membantu Kepala Bagian Pelayanan Informasi dalam menyelenggarakan mengelola dan mengembangkan perpusatakaan di lingkungan TMII. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Perpustakaan melaksanakan fungsi:

a. Menegelola perpustakaan TMII dan melakukan fungsi-fungsi pengelolaan bahan pustaka, yang meliputi klasifikasi, katalogisasi, indeksing, kakrkotik serta pelayanan penggunaannya.

b. Melakukan usaha-usaha pengembangan perpustakaan dengan melakukan pendataan, pencarian dan pengadaan bahan pustaka meliputi buku-buku, majalah dan dokumen lainnya secara berkala dan berkesinambungan.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kuantitas koleksi perpusatakaan TMII dengan melakukan dan pendataan dan pencarian buku, majalah

(33)

d. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengelolaan dan pengembangan

perpustakaan di lingkungan TMII.

e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan perpustakaan,

sumber-sumber pengadaan buku-buku pelengkap perpustakaan, dan

lembaga-lembaga percetakan lainnya dalam upaya mengembangkan

perpustakaan di lingkungan TMII

f. Memelihara dan merawat bahan-bahan pustaka dan peralatan/pelengkapannya termasuk bangunan di lingkungan TMII.

2. Sub Bagian Informasi dan Audio Visual

Sub Bagian Informasi dan Audio Visual sipimpin oleh Kepala Sub Bagian

Informasi dan Audio Visual, dan bertugas membantu Kepala Bagian

Pelayanan Informasi dalam merencanakan dan mengelola pelayanan

informasi kepada masyarakat secara luas. Dalam menyelenggarakan tugas

tesebut, Sub Bagian Informasi dan Audio Visual melakasanakan fungsi:

a. Merumuskan, mengumpulkan dan mengkoordinasikan penyajian data

informasi kebudayaan, pariwisata dan aspek-aspek yang terkait

dengan TMII dalam bentuk audio visual.

b. Pengurusan dan pelayanan informasi kepada pengunjung maupun

masyarakat luas.

c. Menyusun sistem informasi yang efektif berbasis data komputer yang

dapat diakses masyarakat tentang kebudayaan dan pariwisata.

d. Melakukan usahs-usaha pengembangan pelayanan informasi melalui

media audio visual, khususnya melalui teater mini Bidang Informasi.

(34)

Sub Bagian Pemanduan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Pemanduan,

dan bertugas membantu Kepala Bagian Pelayanan Informasi dalam

menangani dan mengelola kegiatan pemanduan dan penerangan yang

diperlukan oleh wisatawan/pengunjung di lingkungan TMII. Dalam

menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Pemanduan melaksanakan

fungsi:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemanduan di lingkungan TMII.

b. Menyusun, melaksanakn dan mengembangkan sistem pengelolaan

pelyanan pemanduan di lingkungan TMII.

c. Merencanakan, menyiapkan dan mengembangkan bahan-bahan

panduan bagi pengunjung TMII baik wisatawan mancanegara maupun

wisatawan nusantara.

d. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait

dengan pelayanan wisatawan seperti biro perjalanan dan

(35)

27

ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Perancangan Nirkabel di Gedung Pengeloalaan TMII

Perancangan yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak TMII sebagai perluasan dari jaringan LAN yang sudah ada. Sesuai dengan keperluan TMII, maka penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan Wireless LAN.

Lokasi dari penempatan acces point tersebut adalah, ruang kantor, ruang Sasono Ondrowino, ruang Sasono Adiguno dan lobi Pendopo Agung Sasono Utomo.

4.2. Topologi WLAN di Gedung Pengelolaan TMII

[image:35.595.120.506.524.691.2]

Dari hasil rancangan yang telah dilakukan, maka topologi jaringn WLAN di Gedung Pengelolaan TMII dapat digambarkan secara sederhana seperti di bawah ini:

(36)

4.3. Konfigurasi Access Point

Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Letakkan Access Point pada tempat optimum, biasanya berada di tengah-tengah dan line of sight dengan PC maupun wireless accessories (adapter dan ruter).

2. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi yang paling baik

adalah antenna diletakkan ditempat pada tempat paling tinggi. 3. Hubungkan AC power adapter ke socket power access point.

[image:36.595.191.427.440.559.2]

4. Hubungkan ujung kabel UTP straight ke access point dan ujung kabel lainnya ke switch.

Gambar 4.2: Instalasi access point

(37)

Gambar 4.2: Jendela Network Connection

[image:37.595.196.400.474.714.2]

7. Klik properties pada Local Area Connection Status, lalu klik properties pada Internet Protocol TCP/IP.

(38)

8. Setting Ip address komputer Anda dengan IP 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1

Gambar 4.4: Setting Alamat IP

9. Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net browser anda kosong.

10.Ketik 192.168.1.1 dalam address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari access point Linksys ini.

11.Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default acess point Linksys ini adalah admin).

(39)

12.Setting tab setup seperti dibawah ini: - Internet setup

- Internet connection type : Automatic Configuration - DHCP - Optional Setting

- Router Name : WRT54G (default)

- Host Name : (kosong)

- Domain Name : (kosong)

- MTU : Auto (default) Network setup

- Router IP :

- Local IP Address : 192.168.1.1 (default) - Subnet Mask : 255.255.255.0 - Network Address Server Setting

- DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing Host secara otomatis)

- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan mulai dari 192.168.1.100)

- Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP oleh access point dibatasi hanya 50 host) of DHCP User

- Client Lease Time : 0 (default) - Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)

- WINS : 0.0.0.0 (default)

- Time Setting

(40)
[image:40.595.150.501.147.497.2]

- Klik Save Setting

Gambar 4.5: Basic Setup Access Point

13.Klik tab wireless, lalu konfiguarsi seperti berikut:

- Wirelesss network mode : Mixed (default Access Point yang akan support pada standar 802.11b dan 82.11g)

- Wireless network name : Lab wireless (Nama access point yang akan terdeteksi di jaringan wireless)

(41)

- Wireless SSIDBroadcast : Enabled (SSID akan di broadcast ke jaringan wireless)

[image:41.595.134.491.227.410.2]

14.Klik save setting

Gambar 4.6: Basic Wireless Security

4.3. Konfigurasi Client

Hubungkan kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB pada port USB komputer .

[image:41.595.205.417.559.710.2]
(42)

1. Windows Xp akan secara otomatis mendeteksi adapter. Masukkan CD-ROM setup pada CD-ROOM drive. Kemudian setup wizard akan otomatis muncul.

[image:42.595.169.419.512.695.2]

(jika tidak, run manual dengan setup.exe dari driver).

Gambar 4.8: Instalasi USB Wireless adapter

2. Klik pada tombol next setelah memilih install. 3. Pada license agreement klik Next.

(43)

4. Setelah tahap instalasi selesai akan tampil window Creating a profile dan secar otomatis wireless adapter akan mencari sinyal di sekitar yang aktif. 5. Klik SSID Lab Wireless lalu klik connect. Maka usb Wireless adapter

[image:43.595.160.461.227.453.2]

akan terhubung dengan Access Point Lab wireless

Gambar 4.10: Koneksi ke Access Pont pada Linksys

Apabila ingin menggunakan Wireless Network Connection di Windows, maka kita harus me-non aktifkan Linksys Network Monitor terlebih dahulu. Langkahnya sebagai berikut yaitu:

(44)
[image:44.595.197.426.112.211.2]

Gambar 4.11: Me-non aktifkan Linksys

[image:44.595.192.427.361.448.2]

2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar, lalu pilih View Available Wireless Network.

Gambar 4.12: Membuka Wireless Network Connectiondi windows

3. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka USB Wireless adapter akan terhubung dengan Access Point Lab wireless.

[image:44.595.216.408.568.727.2]
(45)

Pada mode Ad-Hoc ini, untuk melakukan interaksi dengan komputer lain, semua komputer yang akan dihubungkan harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi. Salah satu koputer mode ini dijadikan SSID Broadcaster. Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya pada salah satu komputer yang ingin dijadikan SSID broadcaster:

1. Aktifkan Wireless adapter masing – masing komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan.

2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada taskbar. 3. Klik Change the order preferred Network.

4. Klik add pada kolom Preferred Network, lalu ketikkan Nama Network yang akan digunakan pada kolom Network Name, contoh

[image:45.595.178.449.498.668.2]

nama SSID Broadcasternya adalah Ad Hoc. 5. Klik Ok

(46)
[image:46.595.116.520.166.412.2]

6. Klik refresh network list maka akan muncul koneksi Ad-Hoc dengan nama SSID Ad-Hoc.

Gambar 4.15: Setting IP Address

7. Kemudian pilihlah opsi Change advance setting. Klik 2 kali pada opsi internet protocol(TCP/IP).

8. Kemudian setting pada masing-msaing komputer dengan IP address yang berbeda dengan aturan 192.168.xxx dengan xxx adalah sesuai angka yang diharapkan dalam range 1 s/d 254, missal (192.168.1.65).

9. Tentukan Subnet mask-nya dengan 255.255.255.0 untuk membentuk jaringan local. Kosongkan gatewaynya.

(47)
(48)

40 5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan PKL ini penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kelebihan utama dari jaringan wireless adalah mobilitas dan terbebasnya perangkat dari kerumitan bentangan kabel.

2. Kekurangannya adalah adanya interfensi radio oleh cuaca, perangkat wireless lain, halangan tembok, gedung atau bahkan pohon besar yang

tinggi.

3. Pemanfaatan wireless network atau WLAN dapat digunakan sebagai perluasan dari jaringan LAN kabel yang sudah ada

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang dilakukan selama PKL, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pastikan untuk melakukan observasi lapangan (survey site) dan mengumpulkan data-data yang ada agar dapat mendesain jaringan dengan cepat.

Gambar

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Prakte
Gambar 2.1: Internet working (WAN,MAN,LAN)
Gambar 2.2: pemanfaatan WLAN pada small office
Gambar 2.4: Mode Jaringan Infrastruktur
+7

Referensi

Dokumen terkait

menghilangkan nasab (garis keturunan), Islam mewajibkan pemeliharaan nasab, kloning mencegah pelaksanaan banyak hukum syara (hukum perkawinan, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya dan karunia yang telah dilimpahkan penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan

Di Kecamatan Sampang Madura Jawwa Timur khusunya di DAS Kemuning diperoleh 5 klas kerentanan banjir, yaitu mulai dari sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat

The Media Viewpoint on the Issue of the resignation of South Korea’s Prime Minister in The Korea Herald and in The New York Times , Yogyakarta: Program Studi

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA TIMUR ; Nora Devi Yanti; 110810301040;

Rata-rata alokasi dana pengeluaran untuk sektor pertanian sebesar 1,92 persen, dalam lima tahun ini digunakan untuk meliputi kegiatan sektor pertanian, yang dapat meningkatkan

grafik Hotelling T 2 , diperoleh nilai prosentase titik di atas BPA mendekati α = 0.0027 untuk titik sampel yang cukup besar dan perhitungan indeks kemampuan proses.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 88.89% guru bersertifikasi di Daerah Binaan 2 Kecamatan Parakan memiliki kinerja mengajar yang baik, dan 11.11% sangat baik pada