PERANAN DAN KINERJA SEKTOR PERIKANAN PADA
PEREKONOMIAN JAWA TENGAH
ABDUL KOHAR MUDZAKIR
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi, Peranan dan Kinerja Sektor Perikanan pada Perekonomian Jawa Tengah adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing akademik dan belum diajukan dalam bentuk apapun melalui perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini
Bogor, Februari 2009
ABSTRACT
ABDUL KOHAR MUDZAKIR. Role and Performance of Fishery Sector to Central Java Economics. Under direction of MULYONO S. BASKORO, BUNASOR SANIM, SOEPANTO SOEMOKARYO, and SUGENG HARI WISUDO.
The objectives of the research are to analyze the role of fishery sector at Central Java economics, to analyze the influence between environment of fishery effort (LUP), central government policy (KEBIJ_PUS), local government policy (KEBIJ_DAE), performance of captured fishery effort (KUP_TANG), performance of processing industry (KI_PROS), and the development target of Central Java fisheries (TUJ_PEM_PI), and dominant factors. The analysis was carried out by using input output analysis (IO) from Central Java IO table 2007 up dating, on the basis of price to 19 sectors and processed with GRIMP Version 7.1 software. The complex relation among the variables of fishery effort environment, central government policy, local government policy, performance of capture fishery effort, performance of processing industry, and development target of Central Java fisheries were analyzed using structural equation modelling (SEM) with AMOS version 6 software. Data for SEM analysis were collected from 228 respondents to identity their opinions which were measured in scale number which have 1-5 likert scale. The role of fishery sector at Central Java economics is still minimum , which is posed from lowering related value forward and backward linkage and multiplier effect value of output, income and employment, so fishery sector were more influenced by other sector in forming of input and output which are yielded. The SEM full model equation of the SEM showed chi-square value (1128,994), probability (0,000), CMIN/df (1,634), GFI (0,805), AGFI (0,769), TLI (0,912) and RMSEA (0,053), at recommended value gyration, so the model have fit and can be accepted. Only six from the 15 hypothesis were rejected; these were the effect of KEBIJ_PUS to KI_PROS, the effect of KEBIJ_PUS to KEBIJ_DAE, the effect of KEBIJ_PUS on TUJ_PEM_PI, the effect of KEBIJ _DAE on TUJ_PEM_PI, and the effect of KUP_TANG on TUJ_PEM_PI, while influence of LUP on KUP_TANG, LUP on KI_PROS, LUP on TUJ_PEM_PI, KEBIJ_PUS on LUP, KEBIJ_PUS on KUP_TANG, KEBIJ_DAE on LUP, KEBIJ_DAE to KUP_TANG, KUP_TANG on KI_PROS, and the effect of KI_PROS on TUJ_PEM_PI were not significant. This finding indicate that central government policy was dominant factor in realizing efficacy of fishery development of Central Java with the policy component that is training and tuition which can be accessed.
RINGKASAN
ABDUL KOHAR MUDZAKIR. Peranan dan Kinerja Sektor Perikanan pada Perekonomian Jawa Tengah. Dibimbing oleh MULYONO S. BASKORO, BUNASOR SANIM, SOEPANTO SOEMOKARYO, dan SUGENG H. WISUDO.
Perubahan orientasi pembangunan suatu negara dapat menyebabkan aspek lingkungan strategis (internal dan eksternal) mengalami perubahan antar lain terhadap kebijakan pemerintah (pusat maupun daerah), kinerja dan tujuan pembangunan. Penelitian ini bertujuan ; 1) menganalisis peranan sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah, 2) menganalisis keterkaitan hubungan dan faktor-faktor dominan antara lingkungan usaha perikanan (LUP), kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS), kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE), kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG) dan kinerja industri pengolahan (KI_PROS) terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah (TUJ_PEM_Pi), dan 3) merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan pembangunan perikanan Jawa Tengah. Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis: a) pengaruh lingkungan usaha perikanan terhadap kinerja usaha perikanan tangkap, b) pengaruh lingkungan usaha perikanan terhadap kinerja industri pengolahan, c) pengaruh lingkungan usaha perikanan terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah, d) pengaruh kebijakan pemerintah pusat terhadap lingkungan usaha perikanan, e) pengaruh kebijakan pemerintah pusat terhadap kinerja usaha perikanan tangkap, f) pengaruh kebijakan pemerintah pusat terhadap kinerja industri pengolahan, g) pengaruh kebijakan pemerintah pusat terhadap kebijakan pemerintah daerah, h) pengaruh kebijakan pemerintah pusat terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah, i) pengaruh kebijakan pemerintah daerah terhadap lingkungan usaha perikanan, j) pengaruh kebijakan pemerintah daerah terhadap kinerja usaha perikanan tangkap, k) pengaruh kebijakan pemerintah daerah terhadap kinerja industri pengolahan, l) pengaruh kebijakan pemerintah daerah terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah, m) pengaruh kinerja usaha perikanan tangkap terhadap kinerja industri pengolahan, n) pengaruh kinerja industri pengolahan terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah, o) pengaruh kinerja usaha perikanan tangkap terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah.
tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah (TUJ_PEM_Pi), dengan bantuan piranti lunak AMOS Versi 6.
Hasil analisis dengan pendekatan model input output (IO) menunjukkan bahwa peranan sektor perikanan masih rendah antara lain perananya terhadap perekonomian Jawa Tengah, yang ditunjukkan dari nilai input (0,61%) maupun output (0,61%) yang masih kecil. Analisis Keterkaitan (linkage), yaitu keterkaitan ke depan sektor perikanan sebesar 1,0214 (urutan ke-15) lebih kecil daripada ke belakang sebesar 1,1401 (urutan ke-5). Hal ini menunjukkan bahwa sektor perikanan lebih mampu menarik sektor hulu, dibandingkan sektor hilir atau lebih banyak menyediakan input untuk proses produksi sektor yang lain (yaitu: ke sektor industri makanan, minuman dan tembakau (4,50%), industri pengilangan minyak (2,43%), dan sektor perdagangan (2,04%), sedangkan untuk keterkaitan ke depan sektor perikanan lebih banyak digunakan untuk sektor perikanan sendiri yang ditunjukkan dengan nilai own multiplier sebesar 98,76%. Dari hasil perhitungan analisis dampak pengganda (multiplier effect) baik multiplier output (urutan ke-13), pendapatan (urutan ke-10), maupun tenaga kerja (urutan ke-10) masih pada urutan terbawah dari 19 sektor perekonomian. Dari kecilnya peranan sektor perikanan tersebut mengakibatkan sektor perikanan lebih banyak dipengaruhi oleh sektor yang lain dalam pembentukan input maupun output pada perekonomian Jawa tengah. Untuk perhitungan proporsi pendapatan dari tabel IO versi Miyazawa yang digunakan untuk mengetahui distribusi pendapatan, menunjukkan bahwa penyumbang terbesar dari distribusi pendapatan adalah dari kelompok pendapatan sedang (33,97%), rendah (35,88%), dan tinggi (30,15%).
Dari uji model Unidimensional dengan piranti lunak AMOS Versi 6 terhadap 6 variabel laten menunjukkan bahwa variabel telah fit, keenam variabel tersebut adalah lingkungan usaha perikanan (LUP), kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS), kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE), kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG), kinerja industri pengolahan (KI_PROS) dan tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah (TUJ_PEM_PI). Dengan
usaha perikanan (LUP) terhadap kinerja industri pengolahan (KI_PROS) (hipotesis 2), pengaruh lingkungan usaha perikanan (LUP) terhadap tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah (TUJ_PEM_PI) (hipotesis 3), pengaruh kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS) terhadap lingkungan usaha perikanan (LUP) (hipotesis 4), pengaruh kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS) terhadap kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG) (hipotesis 5), pengaruh kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE) terhadap kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG) (hipotesis 9), pengaruh kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE) terhadap kinerja industri pengolahan (KI_PROS) (hipotesis 10), pengaruh kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG) terhadap kinerja industri pengolahan (KI_PROS) (hipotesis 13), dan pengaruh kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG) terhadap kinerja industri pengolahan (KI_PROS) (hipotesis 14). Hal ini membuktikan bahwa diantara ke-6 (enam) faktor laten lingkungan usaha perikanan (LUP), kebijakan pemerintah pusat (KEBIJ_PUS), kebijakan pemerintah daerah (KEBIJ_DAE), kinerja usaha perikanan tangkap (KUP_TANG), kinerja industri pengolahan (KI_PROS) dan tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah (TUJ_PEM_PI) akan saling berhubungan dan mempengaruhi secara positif atau negatif. Dengan demikian setiap perubahan yang semakin positif atau negatif dari salah satu faktor mempengaruhi kinerja faktor berikutnya dan besar kecilnya pengaruh tergantung dari besaran hasil nilai signifikansi yang dihasilkan.
Simulasi model merupakan simulasi dilakukan untuk mendapatkan pola hubungan yang optimal dari ke-enam variabel laten, simulasi ini dilakukan pada model konseptual awal, dimana variabel, dimensi dan indikator tidak mengalami perubahan, tetapi memiliki pola hubungan hipotesis yang hasilkan untuk simulasi dibalik dari awal model, yaitu simulasi 1 dengan membalik pola hubungan hipotesis 1, simulasi 2 dengan membalik pola hubungan hipotesis 13, dan simulasi 3 meupakan gabungan simulasi 1 dan simulasi 2. Dari ketiga simulasi model menunjukkan bahwa dari uji estimasi persamaan full model dengan membandingkan nilai hasil criteria goodness of fit (Chi-square, probability, CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI dan RMSEA) dari ke-3 simulasi yang dilakukan menunjukkan ketiga simulasi model yang diperoleh model telah fit, sehingga dapat diterima. Sementara itu, dari hipotesis penelitian yang diuji penerimaan atau ditolaknya suatu hipotesis tidak mengalami perubahan dari model awalnya, akan tetapi pada simulasi model 3 untuk pengujian hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3 tidak muncul dari hasil pengolahan dengan AMOS versi 6.
Model tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk merumuskan strategi pembangunan perikanan daerah antara lain, dengan menambah variabel pembentuk faktor pada lingkungan usaha perikanan, kebijakan pemerintah pusat, kebijakan pemerintah daerah, kinerja usaha perikanan tangkap, serta kinerja industri pengolahan, maupun menambah variabel laten yang membentuknya, seperti variabel laten kinerja budidaya maupun variabel-variabel yang lain serta bagaimana tujuan pembangunan akan dilakukan. Penambahan variabel laten maupun indikatornya tentu saja harus tetap didasarkan pada telaah pustaka yang cermat mengingat penelitian ini bersifat eksplorasi.
© Hak cipta milik IPB, tahun 2009
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut merugikan kepentingan yang wajar IPB.
PERANAN DAN KINERJA SEKTOR PERIKANAN PADA
PEREKONOMIAN JAWA TENGAH
ABDUL KOHAR MUDZAKIR
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Teknologi Kelautan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Penguji pada Ujian Tertutup : Dr.Ir. Eko Sri Wiyono, M.Si Dr. Ir. H. Fedi M. Sondita, M.Sc
Judul Disertasi : Peranan dan Kinerja Sektor Perikanan pada Perekonomian Jawa Tengah
Nama : Abdul Kohar Mudzakir
NIM : C561040011
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, M.Sc.
Ketua Anggota
Prof. Dr. Ir. Soepanto Soemokaryo, MBA Dr. Ir. Sugeng H. Wisudo, M.Si.
Anggota Anggota
Mengetahui
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Kelautan
ii
PRAKATA
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena hanya dengan limpahan Rahmad dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan disertasi ini dengan baik dan tepat waktu. Pembangunan sektor perikanan merupakan bagian dari pembangunan perekonomian nasional yang mengalami pasang surut pada saat tertentu sektor perikanan merupakan sektor unggulan dan dijadikan sebagai arus utama pembangunan nasional, tetapi pada saat yang lain diposisikan sebagai sektor pinggiran (peripheral sector), dan berimplikasi bukan merupakan sektor unggulan, di mana pada era pasar bebas dan globalisasi tantangan dan persaingan dengan berbagai bentuk permasalahan semakin komplek. Disertasi ini berjudul “Peranan dan Kinerja Sektor Perikanan pada Perekonomian Jawa Tengah.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada; Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc, Prof. Dr.Ir. Bunasor Sanim, MSc, Prof. Dr. Ir. Soepanto Soemokaryo MBA dan Dr. Ir. Sugeng H. Wisudo, M.Si, selaku ketua dan anggota komisi pembimbing, yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc, yang penuh dengan perhatian dan kesabaran mengarahkan penulis dalam perkuliahan, penyusunan disertasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Jurusan Perikanan, Dekan FPIK, dan Rektor Universitas Diponegoro, yang memberikan kesempatan penulis untuk menempuh S3 di Sekolah Pascasarjana IPB, Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional yang telah menfasilitasi Beasiswa Program Pasca Sarjana (BPPS) pada tahun 2004, dan beasiswa bantuan penulisan Disertasi Program Mitra Bahari-COREMAP T.A 2008. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada keluarga tercinta, Ibu Hj. Muzayanah, dan Bapak Drs. H. Mudzakir Muhsin (Almarhum, 2006), Bp dan Ibu mertua, istri tercinta dr. Afiana Rohmani, dan kedua anak Muhammad Fikri Maulana Kofi dan Naila Ramadhani Kofi, dan Staf pengajar Laboratorium Sosek, PS PSP dan Jurusan Perikanan, FPIK, Undip.
Penulis menyadari bahwa disertasi ini masih ada beberapa kekurangan, yang akan ditemui oleh pembaca. Harapan penulis disertasi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, dan atas kritikan yang membangun kami ucapkan terima kasih.
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Abdul Kohar Mudzakir, dilahirkan di Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 22 Januari 1974, putra ke enam dari tujuh bersaudara dari pasangan Drs. H Mudzakir Muhsin (Almarhum, 2006) dan Hj Muzayanah. Pada tahun 1993 penulis diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan melalui Jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), dan pada tahun 1998, penulis manamatkan jenjang S1. Selama kuliah penulis aktif di beberapa kegiatan kemahasiswaan, mulai dari tingkat Jurusan Perikanan sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Perikanan (HMJ) periode 1997/1998, tingkat fakultas, di Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan, di tingkat universitas pada Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) UNDIP, dan ditingkat nasional pada Himpunan Mahasiswa Perikanan se Indonesia (HIMAPIKANI).
iv
1.4 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 10
2 TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Model Input Output ... 12
2.1.1 Konsep model input output ... 13
2.1.2 Model dasar input output ... 13
2.1.3 Pengembangan model input output versi Miyazawa ... 18
2.1.4 Pemuktahiran matrik input-output dengan metode RAS ... 19
2.2 Model Persamaan Struktural ... 26
2.3.3 Lingkungan eksternal ... 38
2.4 Kebijakan Pemerintah ... 40
2.5 Kinerja ... 43
2.6 Tujuan Pembangunan Perikanan ... 45
2.7 Penelitian Terdahulu yang Terkait ... 47
4.1.3 Peranan sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah .. 85
4.2 Kondisi Umum Responden ... 94
4.2.1 Karakteristik responden ... 94
v
4.3 Analisis SEM (Structural Equation Modelling) ... 133
4.3.1 Uji model Unidimensional masing-masing variabel laten dengan confirmatory factor analysis (CFA) ... 133
4.3.2 Estimasi persamaan full model ... 184
4.4 Pengujian Hipotesis ... 193
4.5 Simulasi Model ... 199
4.5.1 Simulasi 1 ... 200
4.5.2 Simulasi 2 ... 202
4.5.3 Simulasi 3 ... 204
4.6 Pembahasan ... 208
4.6.1 Peranan sektor perikanan dalam pembangunan ekonomi ... 208
4.6.2 Faktor-faktor dalam pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 214
5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 224
5.1 Kesimpulan ... 224
5.2 Saran ... 227
DAFTAR PUSTAKA ... 230
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Kerangka dasar Tabel I-O untuk tiga sektor ... 15
2 Matriks-matriks structural equation model ... 30
3 Goodness of Fit Creation Index pada structural equation model.... 32
4 Distribusi responden berdasarkan lokasi penelitian ... 55
5 Variabel dan indikator penelitian pada analisis model persamaan struktural ... 64
6 Goodness of fit statistics ... 71
7 PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun 1993 serta perkembangannya di Jawa Tengah, tahun 2001-2005 .... 75
8 Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, tahun 2002-2006 ... 76
9 Pendapatan per kapita Jawa Tengah, tahun 2002-2006 ... 76
10 Luas daerah dan potensi sumberdaya ikan di perairan utara dan selatan Jawa ... 77
11 Perkembangan jumlah rumah tangga perikanan (RTP) di kabupaten dan kota Provinsi Jawa Tengah, tahun 1999-2006 ... 79
12 Perkembangan jumlah perahu di kabupaten dan kota pada Provinsi Jawa Tengah, Tahun 1999-2006 ... 80
13 Perkembangan jumlah unit penangkapan di kabupaten dan kota pada Provinsi Jawa Tengah, Tahun 1998-2006 ... 81
14 Fluktuasi volume dan nilai produksi perikanan laut di Jawa Tengah, tahun 1998-2006 ... 84
15 Keterkaitan output langsung ke depan dan ke belakang perekonomian Jawa Tengah, tahun 2007 ... 86
16 Distribusi multiplier keterkaitan ke depan dan ke belakang sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah, tahun 2007 ... 88
17 Dampak pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja sektor pada perekonomian jawa tengah, tahun 2007 ... 89
18 Komposisi responden berdasarkan kisaran umur, tahun 2008 ... 95
19 Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin, tahun 2008 ... 95
20 Komposisi responden berdasarkan status pernikahan, tahun 2008 ... 96
21 Komposisi responden berdasarkan jumlah responden, tahun 2008... 96
22 Komposisi responden berdasarkan pendidikan terakhir, tahun 2008 .... 97
23 Komposisi responden berdasarkan jenis pekerjaan, tahun 2008 ... 98
24 Komposisi responden berdasarkan lama bekerja, tahun 2008 ... 99
vii
27 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator skill dan
knowledge sumberdaya manusia ... 101 28 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator penggunaan
teknologi tepat guna ... 102 29 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator modal kerja yang
cukup ... 102 30 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator budaya sebagai
nelayan dan pedagang yang dilestarikan ... 103 31 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator perijinan sesuai
potensi ... 103 32 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya
logistik ... 104 33 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator penguasaan
akses ke pasar yang kompetitif ... 105 34 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tingkat suku
bunga yang murah ... 105 35 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator kredit yang dapat di
akses ... 106 36 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator perijinan yang
cepat dan biaya yang murah ... 106 37 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pendidikan yang
dapat di akses dan bermutu ... 107 38 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator permodalan
dengan tingkat suku bunga yang murah dan dapat di akses... 108 39 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelatihan dan
bimbingan yang dapat di akses ... 109 40 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya
fasilitas sekolah yang memadai ... 109 41 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya
fasilitas puskesmas yang memadai ... 110 42 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelatihan dan
penyuluhan yang dapat di akses dan bermutu ... 111 43 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelabuhan dan
tempat pelelangan ikan yang baik ... 111 44 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator proses perizinan
yang cepat dengan biaya yang wajar ... 112 45 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator kelembagaan
koperasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berjalan dengan baik ... 113 46 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator teknologi yang
memberi nilai tambah ke prosesing ... 113 47 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pelatihan dan
viii
48 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pungutan pajak, biaya operasi, retribusi yang membebani ... 115 49 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya
fasilitas sekolah yang memadai ... 115 50 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya
fasilitas puskesmas yang memadai ... 116 51 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator laba dan rugi.. 117 52 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tingkat
pengembalian investasi ... 117 53 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator informasi
daerah penangkapan ikan ... 118 54 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator peningkatan
pendapatan anak buah kapal ... 118 55 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator ikut menciptakan
keamanan ... 119 56 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator kebersihan
lingkungan ... 120 57 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tersedianya
sarana dan prasarana pada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ... 120 58 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator ketersediaan es
atau garam ... 121 59 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator laba dan rugi ... 122 60 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator tingkat
pengembalian investasi ... 122 61 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator peningkatan
pendapatan pekerja ... 123 62 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator peningkatan
pendapatan pekerja ... 123 63 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator informasi
harga ikan ... 124 64 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator teknologi dan
nilai tambah ... 125 65 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator ketahanan
pangan ... 126 66 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator devisa ... 126 67 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pendapatan
daerah ... 127 68 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator kenaikan
pendapatan masyarakat ... 127 69 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator penyerapan
ix
70 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pemerataan
kesempatan usaha antar pelaku bisnis ... 128 71 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator pemerataan
konsumsi ikan ... 129 72 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator kelestarian
lingkungan ... 130 73 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator plasma nutfah .. 130 74 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator menumbuhkan
bisnis yang lain ... 131 75 Rata-rata skor jawaban responden terhadap indikator menurunkan
eksternalitas negatif ... 131 76 Regression weights (loading factor) measurement model awal lingkungan
usaha perikanan ... 134 77 Modification index model awal lingkungan usaha perikanan ... 134 78 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 1
lingkungan usaha perikanan ... 136 79 Modification index model revisi 1 lingkungan usaha perikanan ... 136 80 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 2
lingkungan usaha perikanan ... 138 81 Modification index model revisi 2 lingkungan usaha perikanan ... 138 82 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 3
lingkungan usaha perikanan ... 139 83 Modification index model revisi 3 Lingkungan Usaha Perikanan... 140 84 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 4
lingkungan usaha perikanan ... 141 85 Modification index model revisi 4 lingkungan usaha perikanan ... 142 86 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 5
lingkungan usaha perikanan ... 143 87 Modification index model revisi 5 lingkungan usaha perikanan ... 144 88 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model lingkungan usaha
perikanan ... 145 89 Regression weights (loading factor) measurement model kebijakan
pemerintah pusat ... 146 90 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model kebijakan pemerintah
pusat ... 147 91 Regression weights (loading factor) measurement model awal kebijakan
pemerintah daerah ... 149 92 Modification index model awal kebijakan pemerintah daerah ... 149 93 Regression weights (loading factor) measurement model revisi1
x
95 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 2
kebijakan pemerintah daerah ... 153 96 Modification index model revisi 2 kebijakan pemerintah daerah ... 153 97 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 3
kebijakan pemerintah daerah ... 155 98 Modification index model revisi 3 kebijakan pemerintah daerah ... 155 99 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 4
kebijakan pemerintah daerah ... 156 100 Modification index model revisi 4 kebijakan pemerintah daerah ... 157 101 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 5
kebijakan pemerintah daerah ... 158 102 Modification index model revisi 5 kebijakan pemerintah daerah ... 159 103 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 6
kebijakan pemerintah daerah ... 160 104 Modification index model revisi 6 kebijakan pemerintah daerah ... 161 105 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 7
kebijakan pemerintah daerah ... 163 106 Modification index model revisi 7 kebijakan pemerintah daerah ... 163 107 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 8
kebijakan pemerintah daerah ... 164 108 Modification index model revisi 8 kebijakan pemerintah daerah ... 165 109 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model kebijakan pemerintah
daerah ... 166 110 Regression weights (loading factor) measurement model awal kinerja
usaha perikanan tangkap ... 167 111 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 1
kinerja usaha perikanan tangkap ... 169 112 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model kinerja usaha
perikanan tangkap ... 170 113 Regressionweights (loading factor) measurement model awal kinerja
industri pengolahan ... 170 114 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 1
kinerja industri pengolahan ... 172 115 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 2
kinerja industri pengolahan ... 173 116 Modification index model revisi 2 kinerja industri pengolahan ... 174 117 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model kinerja industri
pengolahan ... 175 118 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model kinerja industri
xi
119 Regression weights (loading factor) measurement model awal tujuan
pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 177
120 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 1 kinerja usaha perikanan tangkap ... 178
121 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 2 kinerja usaha perikanan tangkap ... 179
122 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 3 kinerja usaha perikanan tangkap ... 180
123 Regression weights (loading factor) measurement model revisi 4 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 182
124 Modification index model revisi 4 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 182
125 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 183
126 Hasil uji analisis faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis (CFA)) dari indikator yang membentuk suatu variabel laten pada full model . 185 127 Evaluasi model tiap variabel laten penelitian terhadap nilai reliabilitas dan variance extracted ... 186
128 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian full model awal penelitian .. 188
129 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian full model revisi 18 penelitian 189 130 Variabel indikator yang paling berpengaruh terhadap variabel laten pada penelitian ... 191
131 Hasil pengujian hipotesis penelitian ... 194
132 Pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung ... 198
133 Pola hubungan dan tingkat penerimaan pada hipotesis penelitian ... 199
134 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model pada simulasi 1... 202
135 Hasil pengujian hipotesis penelitian pada simulasi model 1 ... 202
136 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model pada simulasi 2 ... 204
137 Hasil pengujian hipotesis penelitian pada simulasi model 2 ... 204
138 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model pada simulasi 3... 206
139 Hasil pengujian hipotesis penelitian pada simulasi model 3 ... 206
140 Pengaruh simulasi terhadap pola hubungan dan tingkat penerimaan pada hipotesis ... 207
xii
3 Strategi kebijakan pemerintah dalam mendukung industri perikanan (Porter.1990) ... 42
4 Kerangka pemikiran penelitian ... 54
5 Hubungan antara lingkungan usaha perikanan, kebijakan pemerintah, kinerja sektor perikanan dan tujuan pembangunan Jawa Tengah ... 61
6 Model path diagram tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah .. 63
7 Perkembangan jumlah nelayan perikanan laut di Jawa Tengah tahun 2001–2005... 78
8 Perkembangan volume produksi perikanan tangkap di pantai utara dan pantai selatan Jawa Tengah, tahun 1998-2006 ... 82
9 Perkembangan nilai produksi perikanan tangkap di pantai utara dan pantai selatan Jawa Tengah, tahun 1998-2006 ... 83
10 Keterkaitan output langsung ke depan dan ke belakang perekonomian Jawa Tengah, hasil up dating tahun 2007 ... 92
11 Keterkaitan output langsung dan tidak langsung sektor perikanan pada perekonomian jawa tengah, Tahun 2004 ... 93
12 Output path diagram model awal lingkungan usaha perikanan ... 133
13 Output path diagram model revisi 1 lingkungan usaha perikanan ... 135
14 Output path diagram model revisi 2 lingkungan usaha perikanan ... 137
15 Output path diagram model revisi 3 lingkungan usaha perikanan ... 139
16 Output path diagram model revisi 4 lingkungan usaha perikanan ... 141
17 Output path diagram model revisi 5 lingkungan usaha perikanan ... 142
18 Output path diagram model revisi 6 lingkungan usaha perikanan ... 144
19 Output path diagram model kebijakan pemerintah pusat ... 146
20 Output path diagram model awal kebijakan pemerintah daerah ... 148
21 Output path diagram model revisi 1 kebijakan pemerintah daerah ... 150
22 Output path diagram model revisi 2 kebijakan pemerintah daerah ... 152
23 Output path diagram model revisi 3 kebijakan pemerintah daerah ... 154
24 Output path diagram model revisi 4 kebijakan pemerintah daerah ... 156
25 Output path diagram model revisi 5 kebijakan pemerintah daerah ... 158
26 Modification index model revisi 6 kebijakan pemerintah daerah... 160
xiii
28 Output path diagram model revisi 8 kebijakan pemerintah daerah ... 164
29 Output path diagram model revisi 9 kebijakan pemerintah daerah ... 166
30 Output path diagram model awal kinerja usaha perikanan tangkap .. 168
31 Output path diagram model revisi 1 kinerja usaha perikanan tangkap 169 32 Output path diagram model awal kinerja industri pengolahan ... 171
33 Output path diagram model revisi 1 kinerja industri pengolahan ... 173
34 Output path diagram model revisi 2 kinerja industri pengolahan ... 174
35 Output path diagram model revisi 3 kinerja industri pengolahan ... 175
36 Output path diagram model awal tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 177
37 Output path diagram model revisi 1 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 178
38 Output path diagram model revisi 2 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 179
39 Output path diagram model revisi 3 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 180
40 Output path diagram model revisi 4 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 181
41 Output path diagram model revisi 5 tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah ... 183
42 Output path diagram full model awal penelitian ... 187
43 Output path diagram full model revisi ke-18 penelitian ... 189
44 Output path diagram penelitian pada uji model simulasi 1 ... 201
45 Output path diagram penelitian pada uji model simulasi 2 ... 203
46 Output path diagram penelitian pada uji model simulasi 3 ... 205
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Klasifikasi 19 Sektor, 38 Sektor, dan 85 Sektor Tabel Input Output
Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2004 ... 239
2 Sektor kelautan dan perikanan dalam Tabel IO Indonesia 172x172... 243
3 Hasil penggabungan dan modifikasi untuk sektor-sektor yang kemungkinan masuk dalam kelompok sektor kelautan dan perikanan dalam Tabel Input Output 172 sektor ... 244
4 Tabel transaksi domestik atas harga produsen klasifikasi 19 sektor hasil up dating Tabel IO Jawa Tengah tahun 2007 ... 246
5 Hasil perhitungan proporsi pendapatan pada kelompok pendapatan rendah, sedang dan tinggi pada perekonomian Jawa Tengah, hasil olahan dari Tabel Input Output Jawa Tengah Tahun 2004 dan data Susenas tahun 2004 ... 250
6 Perkembangan jumlah
produksi
di kabupaten dan kota pada Provinsi Jawa Tengah, Tahun 1998-2006 ... 2517 Perkembangan nilai produksi di kabupaten dan kota pada Provinsi Jawa Tengah, Tahun 1998-2006 ... 252
8 Kuisioner penelitian peranan dan kinerja sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah ... 253
9 Data primer dari hasil kuesioner yang disebarkan untuk menganalisis model persamaan stuktural ... 259
10 Output path diagram full model dari revisi ke-1 sampai ke-18 ... 273
11 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model dari simulasi ke-1 sampai dengan ke-18 ... 291
12 Hasil perhitungan normalitas full model ... 292
13 Evaluasi outlier full model penelitian ... 293