68
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis mengambil kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan sebagai berikut :
69
Polsek dan membetuk citra dan stigma yang baik kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak memandang buruk profesi polisi. Contohnya Polda DIY membuat slogan diawal 2011 “ polisi simpati kesan pertama dari sebuah senyuman ” serta yang terpenting dalam hal penegakan hukumnya sebagai
Divpropam menindak tegas tanpa pandang bulu terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran kode etik profesi dan disiplin Polri sesuai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Polisi dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2003 tentang Peraturan disiplin Anggota Polri.
B. Saran
Atas dasar pengamatan dan penelitian yang dilakukan penulis mengenai upaya divpropam dalam mencegah pelanggaran kode etik profesi dan disiplin anggota polisi di daerah istimewa Yogyakarta, maka perlu dipertimbangkan saran-saran sebagai berikut :
2. Mengingat Polri merupakan bagian dari warga sipil, hendaknya hukum militer yang diadopsi dari TNI dipertimbangkan eksistensinya untuk memenuhi pelayanan masyarakat yang lebih baik.
3. Diperlukan sebuah master plan atau langkah-langkah tepat dan cerdas yang bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan pelanggaran kode etik profesi dan disiplin Polri, sehingga eksistensi Polri dalam menjalankan perannya sebagai fungsi propam tetap terjaga. Penulis ambil contoh Polri manfaatkan peluang sekecil apapun dengan melakukan terobosan atau inovatif baru, misal sosialisasi lewat web atau melakukan kegiatan yang sekiranya akan membentuk sinergi antara Polri dengan masyarakat.
4. Pelayanan menjadi modal utama bagi Polri karena dengan adanya pelayanan yang baik kepada masyarakat menjadi salah satu barometer masyarakat dalam membentuk citra Polri.
5. Untuk menyelesaikan pelanggaran kode etik profesi dan disiplin Polri, disamping berdasarkan ketentuan dan peaturan yang berlaku hendaknya Polri menerapkan multidisipliner yaitu pendekatan dengan disiplin-disiplin ilmu lain. Karena terkadang permasalahan pelanggaran yang semakin kompleks tidak dapat diselesaikan dengan disiplin ilmu hukum semata.
71
memakai sapu yang kotor malah akan semakin membuat kotor. Mengingat masih banyak pekerjan rumah yang harus diselesaikan oleh fungsi propam yaitu masih banyak pelanggaran yang dilakukan anggota Polri dan belum terselesaikan
7. Pengawasan anggota Polri bukan hanya sebatas internal Polri saja, hendaknya seluruh warga Negara Indonesia ikut berpartisipasi. Tanpa kita sadari atau tidak, kita sangat membutuhkan eksistensi organisasi Polri dalam menjalankan roda pemerintahan Negara Indonesia. Polri sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat walau terkadang sebagian masyarakat tidak mengakui eksistensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Bertens, K, 1994, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Kunarto, 1997, Etika Kepolisian, Cipta Manunggal, Jakarta.
Prodjodikoro, Wirjono , 2004, Azas-azas Hukum Pidana di Indonesia, PT. Refika Aditama, Bandung.
Rahardi, Pudi H, 2007, Hukum Kepolisian ( Profesional dan Reformasi Polri ), Laksbang Mediatama, Surabaya.
Sadjijono, 2010, Memahami Hukum Polisi, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta. ---, 2006, Etika Profesi Kepolisian, Suatu telaah folosofis : Konsep dan
implementasinya dalam pelaksanaan tugas, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta
Shidarta, 2006, Moralitas Profesi Hukum, Refika Aditama, Bandung
Soekanto Soerdjono, 2004, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suseno, Franz Magnis, 2006, Etika Abad ke 20, Kanisius, Yogyakarta
Tabah, Anton, 1998, ReformasiKepolisian Polri harus Otonom dan terpisah dari ABRI, CV. Sahabat, Klaten.
Karta Ilmiah Website :
73
www.propam.Polri.com, Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 9 Oktober 2010
www.jogja.Polri.go.id, Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, 20 Januari 2011
http://propam.Polri.go.id, Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 19 Februari 2011
www.vhrmedia.com, news & berita, 16 Februari 2011
Peraturan Perundang-undangan :
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Undang-Undang No. 40 tahun 1947 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Disiplin Tentara (KUHDT)
Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri
Peraturan Pemerintah No 1 tahun 2003 tentang Pemberhentikan Anggota Polri
Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian
Keputusan Kapolri Nomor : Kep /54/X/2002 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Satuan-satuan Organisasi Pada Tingkat Kepolisian Negara
Keputusan Kapolri No.Pol.Kep 32/VII/2003 tentang Pengesahan berlakunya Rumusan Kode Etik Profesi Polri
Keputusan Kapolri No. Pol Kep/33/VII/2003 tentang Tata Cara Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polisi
Keputusan Kapolri Nomor : Kep /97/XII/2003 tentang Divisi Profesi dan Pengamanan ( DivPropam )
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol : 43/IX/2004 tentang Tata Cara Sidang Disiplin bagi Anggota Polri .
Peraturan Kapolri No. Pol. : 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia
Peraturan Kapolri Nomor 8 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Polri
Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polri
Daftar Pertanyaan :
1. Jenis-jenis apakah penyebab terjadinya pelanggaran kode etik profesi polisi dan disiplin Polri yang terjadi di DIY?
2. Faktor-faktor apakah penyebab terjadinya pelanggaran kode etik profesi polisi dan disiplin Polri yang terjadi di DIY?
3. Upaya apakah yang dilakukan Divpropam dalam mencegah terjadinya pelanggaran kode etik profesi polisi dan disiplin Polri yang terjadi di DIY?
4. Bagaimanakah proses pemeriksaan dan penyelesaian permasalahan pelanggaran kode etik profesi polisi dan disiplin Polri oleh Divpropam di DIY?
I
o
c{
ol <o
L LIN
-8=
zlS
E$
FIF
-*
glB
=
=l'
5'
?
crrlo-E"
glg
tt
o
$
(O r@
o
--(\
tll
(o
r O')
EE
Eg
-c (E
(o:O
E-E
(n
t-tl .c(lt Pre
60
8E
BEE
8EE
(E C.E
Hg
c5.= (E
o-coF
rsc)
L J6
cn (l) .Y !L$!D
F._L F#u.. =
(s (U 5o-o-{lt.rl (7t (o L (l) (l) \z o-lr.lv
\4 g, z.a
h
(Lu-o
g. L2
J
..? z. qJ YI
}zo
tr Io
F (L J E..: lf) f{ t GI 6
F o(, I
(Il
{
O) 6l e.) C\l t\o- cot
=
a
F -fF
o- io<r
4
o
.L
J
=
-
r().+ (o $t (0F -l:f
oo (r).+ CD
(L str(t
L>
.+F
o- <3-f,
o
o
F
J
..? d:cfl I
F co(f)
ra<
(L< €&
o-= |r)
ra I F
o- <fcn I
o
F J=
5 lt) tvtF $t<o
o<
(v) q-< (3 c4l Ie>
Ot c\l FCL co6J
-r(}
>2.
a< l,r: :f $t c.) .+
-r (9
>if,
- tt)
u: <\t (q .+
-3 F U)
ul
v
tf
a
Jo
L :za
UJ d) F Jo
!-z, lr.l Ja
v, ril t J :f F 2 !o U' ut do
(,o
v
& J :c at, ril E-Je
:l z. (9 v,tut
:tr5
=
=
-o
z
c{ I.)*
rcl (o F*o-I! :< }4 U) z. U) F f o-o z,
5
3 :<o
J=
a Fr!
F (o6I
60< (\Irr) I
s-<
{
st IaL> (9GI
F-& <\tc! I
lr-= F
z
J=
a 6t (\l <\t F (3t\l
co (t) a
(L o
=
CL t\ GI 6t
F L <o
5
lr.lo
g. [J F J=
..?
€
Its .rf
€o (f, I
o_ (\l
=
c- I F o- o F :c (t z. o-l- ctt ([r< oF.
l\<rtt-{>a (o sl 6l
{-cr ra,r(D
=z
-?< rt c{ $l
-r (9
>o
1an (f, $t c!
z. 3 F U' r! :< GI
o
o
Jo
o-Y CI' Lu 6 F Jo
fL r!J (t at, UJ oa J :) l-2 TDa
UJ E.o
(9o
d. o-J !za
ult
Jo
:lz
(9 6UI E. :EJ
=
..:I - F c\l(')rf rt)(oF
a-UJ :<
!c
5;
rnO 4 C\l
6=
u)=
z.<
<F
Z-A#=
}<O
5d
[u
o_o-z
-as
5=
J<
*H
Y
trl d.2==l
=*El
gRFI
ft
x;l
$*fil
z.-
El
=#bl
6
-tilzl
3661
o-
(IllEY
0@
|.-lt
o
4lz
m
*l-r
Eg
dIR
.g a) ts
-*3
l9
o
J(S
H5
Eg
_c (u
(O r6t
6.9
cn*
(rd3ffi
L-da
L-5s
.6 PB,
6(ue
trEE
ltatf
COrr (\ r'\f
rOOr
(o
fir= = (E1t (s .= fit
o-mF
ll1 c (o ! L J6
a (t) g,cc
(oq
F._L FgL ..= cr fit
5(r-o-c
cgfrl g, (g o) 0) :< fL UJ \l )a .J'2
a
=
F D o-LLo
Eo-=
5
'-uI=
\aI
\(o
Fr
o
F (LCD t C\t
*
o- or+
=
(L a.-rf
F CL (0 Cf o-J =
.a r.)t <a <.,
F $.+
co (f,.+ (o (D
(L C\I<t
o_= sf
F
o- o\t
o
o
F
J
=
-? o)6D
F coaYt
co< t*(f,
(L.< CO
oa
L>
rf,(9 IF I .+(f,
o
F J = a (Yt (Y)F (\Ia.)
D<
a.)o-< o(f,
L= (t)GI
F
o- 6f\l
J(9
>2.
?< (() I€
JC'
=o
-A <o 6 z. J F UJ u.t :<o
a
Jo
o_ :ca
ut co5
() 6_z
=
utJ en g, UJ d-J 3 F z.o
a
utt
o
(9o
E TL J :< U) uJ t_ Jo
!lz
(,a
rrl &-5
?o
z. (\, 6.) .sf l.() (g
t-(L UJ )a :a c/) z.
a
=
F J o-Yo rL<
s
AIa=
(f)(\l I
F
a- c!(\t
lJ-F
z
=J
=
"a c!F o6l
(lt (t, (L @
=
& F F o_ (0 5 [! CJ d ut F J=
-
ra) F{
dt c.) (L c\r EL F CL o F :< (,z
o-F o,o<
@Eo
F\<uJ-L>a ao I I
{-o- l- lt:
J(t >2, .?< !+ J(9
>o
-Ut (oz
f F a ul:l (\I (fo
Jo
o-v
(t, UJ co5
o
L z.=
UJ J U' .u trl E J F z, rn C'> trJ Eo
o
o
& o-J \l (t, LU E. J 3 ()g
z. (,a
rrl d TI
=
?9 F F GlcO'<flfr(OF-
o-r.u \<
!(s
9E
.z
c\tt=
cn-z.<
<F
<-u)
<.:<o
Jd
H=
6*
1i
J<
FE
g
(/)LI
E.
u)l
lJ -l
6s9l
3s=t
d6ffil
d90-l
HFfiI
IU(/)OI
z.- tl
=*&l
c,D LU 1'
3661
o-
colSURAT KETERANGAN
/
IJINNomor
:
070/6660 Nt2O1O.Membaca Surat
:
Dekan Fak. Hukum UAJyogyakarta
Nomor iTO4llVTanggalSurat
:
25 Nopember2010.
perihal :ljin penetitianMengingat
:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Asing,Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang nsing Oatam
Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di lndonesia;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyelenggaraan
'
Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintihan Daerah;3. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas dan
Fungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Penvakilan
RakyatDaerah.
4. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang pedoman Pelayanan Perijinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa Yogyakarta.
DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan *)
kepada :
Nama
Alamat
Judul
Lokasi Waktu
UPAYA DEVISI PROFESI DAN PENGAMANAN (DIVPROPAM
}
DALAM MENCEGAHPELANGGARAN KODE ETIK PROFESI DAN DISIPLIN ANGGOTA POLISI
DI
DAERAHISTI It,'I EWA YOGYAKARTA
Mulaitanggal
:
26 November s/d 26 pebruari20l'1Dengan ketentuan :
1.
Menyerahkan surat keterangan/ijin surv_ei/penelitian/pendataanipengembangan/pengkajian/studi lapangan *)dari Pemerintah Provinsi DIY kepada Bupati/VValikota melalui 'institusi y",ig Ub*"nang mengeluarkan ijin
dimaksud;
2.
Menyerahkan softcopy hasil penelitianny_afepada, Gubernur Daerah lstimewa yogyakarta melalui Biro
Administrasi Pembangunan Setda Provinsi DIY dalam compact disk (CD) dan menunjukkan cetakan asti yang
sudah disahkan dan dibubuhicap institusi;
3'
ljin inihanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, dan pemegang ijin wajib mentaati ketentuan yang berlaku di lokasikegiatan;ljin penelitian d.apat diperpanjang dengan mengajukan surat ini kembalisebelum berakhirwaktunya;
ljin yang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-wit<tu apabila pemegang ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
Dikeluarkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 26
Nopember 2o1o
Sekretaris Daerah
dan Pembangunan i Pembangunan
Tembusan disampaikan kepada Yth.
1. Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta (sebagai laporan);
2. Walikota Yogyakarta Cq. Dinas Perizinan
3- KAPOLDA DIY
4, Dekan Fak. Hukum UAJ Yogyakarta 5. Yang bersangkutan
NIP/NlM
:
86357410004FA.ENJI PUSPOSUGONDO
Mrica Baru 28 Yogyakarta
Kota Yogyakarta 3(tiga) Bulan
4.
5.
---\\
:
i
KEPOUSIAN NEGARA REPUBLIK INDONESI.A DAERAH ISTTMEWA YOGYAKARTA
SUMT KETEMNGAN
Nomor
:SKlIeT
lIl?:A11
Yang beftanda tangan dibawah ini :
Nama
Pangkat/ NRP
Jabatan Kesatuan
Menerangkan bahwa
Nama
No Mahasiswa
Fakultas
/
Program studiUniversitas
EKO SUMARDIYANTO, SH
AKBP NRP 60121276
KABID PROPAM
POLDA D.I YOGYAKARTA
FA. ENJI PUSPOSUGONDO
8635
FAKULTAS HUKUM
/
PERADII.AN DAN PENYEI.ESAIAN SENGKETA HUKUMUNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAIGRTA
Telah
selesai
mengadakan penelitiandan
pengumpulandata
di
Bid
Propam Polda D.I. Yogyalorta sebagai syarat penyusunan skipsi yang berjudul" UPAYA BIDANG. PROFESIDAN PENGAMANAN DAI.AJVI MENCEGAH PELANGGAMN KODE
FNK
PROFESI DAN DISIPLIN ANGGOTA POUSIDI
DAEMHSnMfWA
YOGYAKARTA"
dari tanggal 23 Desember 2010 s.d06 Januari 2011.
Demikian untuk menjadikan maklum dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.