• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENTS HAVE DENGANMENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITASDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI SMA PADA POKOKBAHASAN KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENTS HAVE DENGANMENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITASDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI SMA PADA POKOKBAHASAN KOLOID."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENTS HAVE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP

AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA PADA POKOK

BAHASAN KOLOID

Oleh:

Sikstin Nopembri Purba NIM 409131074

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Penerapan Model Pembelajaran Question Students Have dengan Menggunakan Media Handout terhadap Aktivitas

dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA pada Pokok

Bahasan Koloid

Sikstin Nopembri Purba (NIM 409131074)

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran question students have dengan menggunakan media handout terhadap aktivitas dan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA pada pokok bahasan koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran question students have dan kelas kontrol yang diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran question students have. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah valid dengan realibilitas adalah 0,806.

Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 26,17 dan rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 27,17. Setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 81,5 dan kelas kontrol adalah 71,83. Semua data pre-test, post-test berdistribusi normal dan kedua kelas sampel homogen. Dari data tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah sebesar 75% dan peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah sebesar 61%. Dan sesuai dengan uji-t diperoleh bahwa thitung >ttabel yaitu 3,82>1,671 maka hipotesis diterima

(Ho ditolak) maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout lebih tinggi dari hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan sistem koloid.

Dari hasil observasi yaitu melihat aktivitas siswa diperoleh hubungan aktivitas siswa dengan hasil belajar. Untuk melihat hubungan tersebut maka dilakukan uji regresi linier dengan membandingkan nilai F yang diperoleh (F-hit) dengan F tabel(0,05)(1)(28)=4,22 pada α=0.05, dengan kriteria : jika F-hit > F-tabel

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

i

RIWAYAT HIDUP

ii

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BABI PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

1.7.Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1.Hakikat Belajar dan Mengajar 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 10

2.1.4. Aktivitas Belajar 12

(5)

vii

2.2.1. Implementasi Pembelajaran Aktif 15

2.2.2. Indikator – Indikator Pembelajaran Aktif 16 2.3.Model Pembelajaran Question Students Have 17

2.4.Model Pembelajaran Konvensional 20

2.5.Handout 22

2.6.Materi Koloid 26

2.6.1. Pengertian Koloid 26

2.6.2. Jenis-Jenis Koloid 27

2.6.3. Sifat-Sifat Koloid 28

2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 29

2.6.5. Pembuatan Sistem Koloid 30

2.6.6. Pemurnian Koloid 32

2.6.7. Penggunaan Sistem Koloid 32

2.7.Kerangka Konseptual 33

2.8.Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 37

3.2.Populasi dan sampel 37

3.3.Variabel Penelitian 37

3.4.Rancangan Penelitian 38

3.5.Prosedur Penelitian 38

3.6.Instrumen Penelitan 41

3.7.Alat Pengumpul Data 41

3.7.1. Validitas Tes 41

3.7.2. Taraf Kesukaran Tes 42

3.7.3. Daya Pembeda 42

3.7.4. Reliabilitas tes 42

3.8.Tehnik Analisis data 43

3.8.1. Uji Normalitas Data 43

(6)

viii

3.8.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 44

3.8.4. Uji Aktivitas Siswa 45

3.8.5. Uji Analisis Regresi Linier 46

3.8.6. Peningkatan Hasil Belajar 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48

4.1. Hasil Penelitian 48

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 48

4.1.2. Validitas Test 48

4.1.3. Taraf Kesukaran Test 48

4.1.4. Daya Beda Test 48

4.1.5. Realibilitas Test 48

4.2. Analisis Data 49

4.2.1. Menghitung Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test 49

4.2.2. Analisis Data Awal 49

4.2.2.1.Uji Normalitas 49

4.2.2.2.Uji Homogenitas 50

4.2.2.3. Uji Hipotesis 50

4.3.Uji Regresi Linier 51

4.4.Peningkatan hasil belajar 52

4.5.Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54

5.1. Kesimpulan 54

5.2.Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 56

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan Question Student Have dan Konvensional 22

Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 27

Tabel 2.3. Perbedaan Sifat Sol hidrofil dan Sol hidrofob 30

Tabel 2.4. Aplikasi Koloid 33

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 38

Tabel 4.1. Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 49

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre-test 50

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre-Test 50

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Post-Test 50

Tabel 4.5. Uji Hipotesis Penelitian 51

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran 61

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen 85

Lampiran 4. Instrumen Tes 89

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes 102

Lampiran 6. Handout 104

Lampiran 7. Kunci Jawaban handout 113

Lampiran 8. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 117

Lampiran 9. Deskriptor Penilaian Aktivitas 121 Lampiran 10. Lembar Hasil Aktivitas Belajar Siswa 122

Lampiran 11. Validitas 126

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal 129

Lampiran 13. Daya Beda 131

Lampiran 14. Reabilitas 133

Lampiran 15. Deskripsi Data Penelitian 136

Lampiran 16. Normalitas Data 143

Lampiran 17. Homogenitas Data 146

Lampiran 18. Uji Hipotesis 148

Lampiran 19. Nilai Rata-rata Aktifitas Siswa 152

Lampiran 20. Uji Regresi Linier 153

Lampiran 21. Persen Peningkatan Hasil Belajar 158 Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 162

Lampiran 23. Tabel Nilai r-Product Moment 165

Lampiran 24. Nilai Chi Kuadrat 166

Lampiran 25. Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t) 167

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang

Era globalisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini berkaitan dengan peran serta pendidikan yang mempunyai prioritas penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia itu sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tentu dengan cara penggunaan model yang tepat untuk materi yang diajarkan. Ini berlaku pada semua bidang ilmu, termasuk kimia.

Dalam konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa dikatakan tuntas belajar apabila ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Sekolah perlu memberikan perlakuan khusus terhadap siswa yang mendapat kesulitan belajar melalui kegiatan remidi. Peserta didik yang cemerlang diberikan kesempatan untuk tetap mempertahankan kecepatan belajarnya melalui kegiatan pengayaan. (Mulyasa, 2006).

Menurut Adi W. Gunawan (Gunawan, 2007), dalam setiap pembelajaran selalu ada 3 komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Ketiga komponen itu adalah: (1)Kurikulum, materi yang diajarkan, (2) Proses, bagaimana materi diajarkan, (3) Produk, hasil dari proses pembelajaran. Keterkaitan antara ketiga komponen inilah yang harus melibatkan guru dan siswa harus bisa saling memahami dan saling bertindak aktif. Keaktifan ini berarti dua pihak. Artinya siswa punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan sesuatu kepada guru. Untuk membangun pengetahuan dan kompetensi siswa secara aktif di dalam proses belajar mengajar.

Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu guru sebagai pengajar hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak

(10)

2

tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi ril anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional (Hartono, 2008).

Peran guru dalam hal ini adalah untuk mengaktifkan siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar sehingga siswa bebas untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahuinya. Pada kenyataannya tidak jarang didapati siswa yang belum paham mengenai materi yang disampaikan guru justru tidak mau mengungkapkan pertanyaannya karena malu. Siswa tersebut malah memilih untuk diam, yang artinya diam akan tetap tidak tahu. Oleh karena itu strategi penyampaian materi juga merupakan faktor yang penting dalam berhasilnya pemberian materi pengajaran (Sri Nurhayati,dkk, 2009).

Apa yang membuat kegiatan belajar “aktif”? pada saat kegiatan belajar itu aktif, peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dansecara pribadi menarik hati (Silberman, 2009).

Suatu cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan jawaban yang tidak atau belum diketahui adalah dengan bertanya. Rasa ingin tahu merupakan dorongan atau ransangan efektif untuk belajar dan mencari jawaban. Kegiatan bertanya di kelas adalah aktivitas yang penting dalam proses balajar mengajar (Rahayu, dkk, 2011).

(11)

3

berani mengemukakan gagasan dalam kegiatan belajar dan kurang peduli di kelas. Mungkin sebagian dari siswa sering mengemukakan pendapatnya, tetapi jumlahnya sangat terbatas dan cenderung siswa pemberani hanya didominasi oleh siswa yang pintar. Sehingga sebagian besar hanya mengikuti walaupun tidak paham.

Yamin (2007) mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki, berfikir kritis dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran aktif Question Students Have merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah di atas. Pertanyaan dari siswa (Question Student Have) adalah pertanyaan dari siswa atau pertanyaan yang dimiliki atau kepunyaan

siswa. Dalam pelaksanaan model ini siswa diberikan kertas kosong kemudian meminta siswa menyusun pertanyaan pada materi yang telah diajarkan sehingga diharapkan mampu melatih ketrampilan berpikir dan ketrampilan bertanya siswa serta mampu memunculkan aktivitas-aktivitas yang selama ini tidak terlihat dalam kegiatan belajar mengajar (Rahayu, dkk, 2011).

Silberman (2009) mengungkapkan Question Students Have merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka butuhkan dan harapkan sehingga mengundang untuk berpartisipasi melalui penulisan bukan pembicaraan.

Untuk meningkatkan pembelajaran ini, model Question Students Have disertai dengan Handout. Penelitian dengan menggunakan media Handout juga telah dilakukan sebelum dan menghasilkan hasil yang baik. Asriati (2012) menyimpulkan bahwa pengaruh model Make A Match menggunakan media handout dapat menguatkan konsep materi hidrokarbon adalah sebesar 30,43 %.

Selain itu, media Handout sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Sistem Periodik Unsur di kelas XI. Peningkatan itu lebih tinggi dari media lain seperti peta konsep. Peningkatan yang diperoleh sebesar 6,25% dan terbukti lebih efektif (Erita, 2012).

Handoutjuga akan mempermudah siswa mengikuti alur pembelajaran.

(12)

4

untuk menguasai materi pokok sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. Handout ini akan memacu siswa untuk memahami materi yang telah diajarkan dan menimbulkan keingintahuan untuk materi yang masih belum jelas diketahuinya (Chairil, 2009).

Dengan adanya kombinasi antara model Question Students Have dan media Handout akan lebih meningkatkan aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses pemerolehan perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul : Penerapan Model Pembelajaran Question Students Have dengan Menggunakan Media Handout terhadap Aktivitas dan peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA pada Pokok Bahasan Koloid.

1.2Indetifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menguraikan berbagai permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran dalam memahami materi koloid. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi hal-hal yang terkait dalam masalah yang akan diteliti. Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a) Penggunaan model mengajar yang monoton pada siswa.

b) Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih kurang karena siswa tidak memiliki keberanian dalam mengajukan pertanyaan atau pendapat

c) Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis

(13)

5

1.3 Batasan masalah

Agar penelitian ini dapat mencapai sasarannya, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Ini bertujuan agar masalah yang diteliti lebih fokus. Pada penelitian ini masalah yang difokuskan adalah

1. Objek penelitian adalah siswa SMA Negeri 15 Medan kelas XI IPA semester Genap T.A 2012/2013.

2. Subjek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Question Students Have pada pokok bahasan sistem koloid

3. Pokok bahasan yang dikaji adalah sistem koloid.

1.4Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout lebih tinggi dari hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan sistem koloid?

2. Apakah ada hubungan aktivitas yang ditimbulkan melalui penerapan model Question Students Have terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA kelas

XI IPA pada pokok bahasan sistem koloid?

1.5 Tujuan penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

(14)

6

2. Mengetahui adakah hubungan aktivitas yang ditimbulkan melalui penerapan model Question Students Have terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA kelas XI IPA pada pokok bahasan sistem koloid.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih memahami pokok bahasan koloid

2. Memberikan gambaran dan informasi kepada guru tentang pemilihan model yang tepat dalam peningkatan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan masukan kepada guru pada umumnya dan bagi peneliti khususnya sebagai calon guru dalam usaha mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi koloid

4. Sebagai informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan model dalam melaksanakan proses pembelajaran.

1.7 Definisi operasional

Istilah-istilah penting yang terkait dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Question Students Have, aktivitas, hasil belajar dan media handout. Question Student Have adalah teknik yang dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan peserta didik dengan menggunakan teknik dalam memperoleh partisipasi peserta didik secara tertulis, dimana tujuan siswa dalam membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan masalah suatu soal, menyelediki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa untuk sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya (Hisyam Zaini, 2008).

(15)

7

aktivitas tersebut meliputi siswa aktif menulis, mengajukan pertanyaan, mengerjakan latihan atau soal dan menjawab pertanyaan (Oemar Hamalik, 2010).

Media handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Media handout ini berisi materi koloid dan soal-soal atau latihan yang akan dikerjakan siswa setelah proses pembelajaran (Arsyad Azhar, 2002).

Hasil belajar itu merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah

menyelesaikan suatu proses pembelajaran, yang dapat diukur dalam berbagai

bentuk melalui proses evaluasi tertentu , hasil yang dicapai dapat berupa ranah

kognitif (pengetahuan) yaitu nilai dari hasil belajar dan psikomotorik

(16)

55

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri, ( 2005), Psikologi Belajar, UPTMKK UNNES, Semarang. Anwar, Budi, ( 2009), 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia SMA/MA, Yrama

Widya, Bandung.

Asriati, (2012), Pengaruh Model Pembelajran Make A Match dengan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon di

SMA Kelas X, Universitas Negeri Medan, Medan.

Azhar, Arsyad, (2002), Media Pengajaran, Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Chairil, (2010), Media Handout, http://Chai-Chairil.blogspot.com diunduh 19 februari 2013.

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain Aswan, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Dalyono, (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Erita, (2012),Perbandingan penggunaan Media Handout dengan Media Peta Konsep Bentuk Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi

Sistem Periodik Unsur dan Struktur Atom di SMA Kelas X, Universitas

Negeri Medan, Medan.

Gunawan, Adi, (2007), Genius Learning Strategy, Gramedia Pustaka, Jakarta. Hamalik, Oemar, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara,

Jakarta.

Hartono, (2008), Strategi Pembelajaran Active Learning dalam http://eduarticle.com diunduh tanggal 5 februari 2013]

Kenan, dkk, (1995), Kimia untuk universitas, Erlangga, Jakarta.

Lehawir, (2010), Berbagi Ilmu Dengan Question Students Have http/.blogspot.com.(diunduh 5 Fbruri)

Melvin, Silberman, (2009), Active Learning 101 Strategi pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.

Marsh, Colin, (1996), Handbook for beginning teachers, Addison Wesley Longman Australia Pry Limited, Sydney.

(17)

56

Nana Sudjana, (2006) Penilaian Hasil Belajar. Remaja Rosdakarya, Bandung. Nurhayati, Sudarmin, Widhi Mahatmandi, Fivi Dessi Khodijah, (2009),

Keefektifan pembelajaran berbasis Question Students Have dengan

bantuan Chemon-Edutainment Media key Relation chart Terhadap hasil

belajar siswa Kelas X SMA N1 kedungwuni Tahun Pelajaran 2008/2009,

Jurnal Pendidikan kimia, vol.3,no.1, hal: 379-384.

Nuranimahabbah, (2009), Koloid, suspensi, Koloid dan larutan. http:nuramihabibah.wordpress.com.(diunduh 5 februari 2013).

Rahayu, Eni, Alvi Rosyidi, Meti Indrowati, (2011). Achievement of Biology Using Question Students Have Active Learning Observed From Learning

Activity of Student’s on XI IPA Grade of SMA Negeri 1 Sukoharjo, Jurnal

Pendidikan, vol.3, no.3, hal: 51-60.

Rintyastini, Yulita, (2012), Handout sebagai Media Pembelajaran. http://sma-gs.tarakanita.or.id (diunduh 5 Februari 2013).

Sanjaya, Wina, (2008). Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

Silitonga, Pasar Maulim, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudarmo, Unggul, (2007), Kimia untuk SMA kelas XI, Phibeta, Surakarta.

Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sukardjo, (2009). Kimia SMA/MA Kelas XI. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Sutresna, Nana, (2007), Kimia untuk SMA kelas XI, Grafindo, Bandung.

Tambunan, Menanti M., dan Amser Simanjuntak, (2009), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA UNIMED, Medan.

Zainab, (2009), Active Learning. Dalam http:// nurulzainab.blogspot.com/. [diunduh tanggal 5 februari 2013]

Gambar

Tabel 2.1. Perbedaan Question Student Have dan Konvensional

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penggunaaan komputer dalam pencatatan penjualan sparepart akan lebih cepat dari pada menggunakan cara manual, dengan menggunakan komputer sekaligus akan mendapatkan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATERI KELISTRIKAN OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS XI1. SMK YP

Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat

Adapun beberapa rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa kelompok

Untuk memberikan masukan dan referensi yang mungkin dapat diterima dengan baik bagi Bank Rakyat Indonesia (Persero) KCP Pangkaalan Balai khususnya pada bagian Teller

Sebelumnya seluruh informasi yang dimiliki oleh instansi pemerintah/lembaga negara adalah milik pemerintah/negara kecuali yang dibuka ke publik, dengan berlakunya

Berdasarkan Evaluasi Dokumen Kualifikasi Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Kegiatan Pendataan Kapal Nelayan dan Sosialisasi Program Konversi BBM ke BBG untuk

4.2 Manajemen Konflik dalam meningkatkan Produktivitas Organisasi di- PPPGT