i
HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA
MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR
KESEHATAN MENTAL
MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SKRIPSI
Oleh:
AULYA RAHMANINA SURAYA
NIM. 07060008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA
MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR
KESEHATAN MENTAL MAHASISWA PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
AULYA RAHMANINA SURAYA
NIM. 07060008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Aulya Rahmanina Suraya
NIM : 07060008
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman dengan Skor Kesehatan Mental Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 25 April 2011 Yang Membuat Pernyataan,
Aulya Rahmanina Suraya
vi
vii
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT tiada henti terucapkan atas segala rahmat dan kuasaNya yang telah membantuku selama proses panjang nan berliku ini. Sungguh untuk sampai pada titik ini tidaklah mudah, begitu rumit, menggugah emosi dan entah berapa banyak airmata telah kuteteskan, tapi karena kesulitan itulah yang justru memberikan banyak makna dan menjadikan detik ini terasa begitu indah. Seperti layaknya pelangi, dibalik warna-warna indah nan mengagumkan justru warna-warna kelam yang menjadikannya ada. Segala proses kian menakjubkan ini atas kuasaMu Ya Allah, tiada daya upayaku tanpa diriMu. Kepada Muhammad SAW, Rasulku panutanku, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepadamu, terima kasih atas jalan terang yang telah engkau tunjukkan kepadaku.
Hasil karya yang sederhana ini aku persembahkan kepada:
Kedua orangtuaku, papah tersayang, semangatnya yang selalu mampu mendongkrak semangatku, akan selalu kuingat kalimat favoritnya, man jadda wa jadda, terima kasih karena telah menularkan tekad dan keberanian itu kepadaku. Believing doesn‟t always have to be seeing, although you are not here anymore but i know you are here with me. Arigato Gozaimashita. Mamah terkasih, limpahan doanya yang terus dan selalu menyertai setiap langkahku, hal yang menjadi prioritas harapannya adalah semoga Allah berkehendak membukakan rahmatNya untukku. Akan selalu kuingat bahasa cintanya padaku, tidak ada syair yang lebih indah selain itu, tersirat diwajahnya yang cantik bahwa dia amat mengerti dengan hatinya yang luas. Untukmu wahai bunda, aku selesaikan tugas ini. Untukmu bunda, buah hasil dari nasihatmu yang tiada batasnya kepada putri tunggalmu yang terkasih ini. Thank you for your faith in me, even when mine failed, it is always the one that keeps me going. Arigato Gozaimashita.
Seluruh keluarga besarku, sungguh teramat besar, till i never feel so lonely though i destined without siblings
Sahabat2ku (u know what u are), when i am down when troubles come thank u 4 the ears, the shoulder, support 4 me, thank u for everything, u give me soul to the word friendship. Let‟s get our „dreamhigh‟. Ganbatte^^
Semua anak2 PSIK 2007 A, we are fantastic, with u all i am happy n make me know what is the togetherness. Juga PSIK B, two in one is better.
Segala dan semua yang telah turut andil dalam proses penyelesaian skripsi ini, i can‟t thank u all enough.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman dengan Skor Kesehatan Mental Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih telah memberikan izin kepada kami untuk melalukan penelitian ini yang bertempat di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih juga atas masukan, dorongan semangat dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom selaku penguji I sekaligus dosen wali Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2007 kelas A yang tersayang, terima kasih atas waktu yang telah diluangkan demi mendengar keluh kesah kami selama ini, terima kasih juga atas segala ilmu yang telah diberikan.
ix
5. Edi Purwanto, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II, terima kasih atas segala waktu yang sudah diluangkan, bimbingan serta saran untuk membantu kami dalam proses penyusunan skripsi ini.
6. Rohmah Susanto, S.Kep.,Ns selaku penguji II, terima kasih atas semua bimbingan serta saran yang telah diberikan dalam proses penyusunan skripsi ini.
7. Sri Sunaringsih Ika Wardojo, S.KM, terima kasih atas segala bantuan pengajaran statistiknya, maaf bila saya selalu merepotkan dan mencuri waktu disela-sela saat istirahat ibu, sekali lagi terima kasih bu Ika.
8. Kepada Papahku tersayang, terima kasih karena telah menjadikan saya seorang yang tegar atas semua keadaan ini. Mamahku terkasih yang selalu dan selalu berdoa demi kesehatan serta kesuksesan putrinya. Thank You very much to my parents. Arigato Gozaimashita. Apapun yang saya lakukan untuk menebus segala yang telah mereka berikan kepada saya sejak diri ini hadir hingga saat ini tidak akan dapat mampu membayarnya.
9. Semua sahabat, teman seperjuangan yang saya miliki sejak saya mulai untuk bergaul dan mengenal lingkungan sekitar sampai pada titik ini, terima kasihku persembahkan untuk kalian semua. Juga anak-anak BS31, (ga ada lo ga rame) anak2 baru yang sungguh berisik, tapi kalau sepi berasa aneh juga. Mbak2 kost, thanks buat „sharing‟ dan keluh kesahnya yang membuat saya jadi meyakini satu hal, kapanpun dimanapun skripsi=pusing.
10. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Malang, 25 April 2011
x INTISARI
HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR KESEHATAN MENTAL MAHASISWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Aulya Rahmanina Suraya1, Dr. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes.2, Edi Purwanto, S.Kep. NS.3
Latar Belakang: Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Keluarga memiliki sistem yang didalamnya terdapat komponen yang terdiri dari struktur dan fungsi. Struktur keluarga menurut Friedman memiliki 4 komponen, yaitu komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran dan nilai-nilai keluarga. Dalam hal ini dikaitkan dengan kesehatan mental, keluarga termasuk salah satu faktor internal yang mempengaruhi kesehatan mental. Keluarga sebagai tempat bergantung mahasiswa sebagai seorang manusia, anggota keluarga, menjadi tempat atau bagian yang memiliki kontribusi besar dalam peningkatan kesehatan mental mahasiswa atau anggota keluarganya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan korelasional, yang meneliti hubungan antara variabel dengan design penelitian menggunakan jenis penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 167 responden yang diambil dengan metode proportionate stratified random sampling . Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (skor struktur keluarga menurut Friedman) dan variabel dependen ( skor kesehatan mental) yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Pearson product moment.
Hasil: Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X1 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,1555 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor pola dan proses komunikasi dan skor kesehatan mental. Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X2 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,1875 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor struktur kekuatan dan skor kesehatan mental. Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X3 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,2075 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor struktur peran dan skor kesehatan mental. Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X4 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,3120 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor nilai-nilai keluarga dan skor kesehatan mental. Berdasarkan hasil uji Pearson product moment untuk X1 X2 X3 X4 dengan Y didapatkan hasil Ry(1,2,3,4) = 0,292 sedangkan rtabel = 0,148. Maka diketahui rhitung > rtabel , Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara X1, X2, X3, dan X4 dengan Y sebesar 0,292.
Kesimpulan: Ada hubungan antara skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Kata kunci: Skor Struktur Keluarga Friedman, Skor Kesehatan Mental
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas muhammadiyah malang
2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
xi
ABSTRACT
RELATED BY FAMILY STRUCTURE SCORE FRIEDMAN STUDENTS WITH MENTAL HEALTH SCORE
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM UNIVERSITY OF MALANG
Aulya Rahmanina Suraya1, Dr. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes.2, Edi Purwanto, S.Kep. NS.3
Background: Family is a social environment that is very close relationship with someone. Families have a system in which there is a component consisting of the structure and function. Structure according to the Friedman family has 4 components: family communications, power structure, role structure and family values. In this case associated with mental health, family including one of the internal factors that affect mental health. The family as a dependent student as a person, family member, a place or part that has a major contribution in improving the mental health of students or members of his family.
Methods: This was a non-experimental studies with correlational, which examined the relationship between variables with the design of research using this type of cross-sectional study. The sample in this study amounted to 167 respondents who were taken by proportionate stratified random sampling method. This study consists of two variables: the independent variable (score of family structure according to Friedman) and the dependent variable (mental health scores) are collected using questionnaires measuring instrument. Analysis of test data used is the Pearson product moment correlation test.
Result: From result of data analysis by Pearson product moment test for X1, Y is obtained that rxy =
0,750 while rtabel = 0,151 then Ho is rejected or there is a positive relationship and the value of the
correlation coefficient between the scores of patterns and processes of communication and mental health scores. From the results of data analysis by Pearson product moment test for X2 with Y
showed that rxy = 0,623 while rtabel = 0,151 then Ho is rejected or there is a positive relationship and
the correlation coefficient between the score and force structure of the mental health scores. From the results of data analysis by Pearson product moment test for the X3 with Y showed that rxy = 0,659
rtabel = 0,151 while the Ho is rejected or there is a positive relationship and the correlation coefficient
between the score of the structure of roles and mental health scores. From the results of data analysis by Pearson product moment test for X4 with Y showed that rxy = 0,732 while rtabel = 0,151 then Ho is
rejected or there is a positive relationship and the value of the correlation coefficient between the score of family values and mental health scores. Based on the results by Pearson product moment test for X1, X2, X3, X4 with Y found that the result Ry (1,2,3,4) = 0,867 while rtabel = 0,151. Then known
rhitung> rtabel, Ho is rejected or there is a positive relationship and the correlation coefficient between
X1, X2, X3, and X4 with Y at 0,867.
Conclusion: There is a relationship between family structure according to Friedman's scores with student mental health scores Nursing Science Program University of Malang.
Keywords: Family Structure Score Friedman, Mental Health Score
___________________________________________________________________________
1. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... iii
Lembar Pengesahan ... iv
Lembar Pernyataan Keaslian ... v
Lembar Motto dan Persembahan ... vi
Kata Pengantar ...viii
Intisari ... x
Abstract ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xv
Daftar Gambar ...xvi
Daftar Lampiran ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... ...1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum... 5
1.3.2 Tujuan Khusus... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Bagi Peneliti Lain ... 6
1.4.3 Bagi Bidang Keperawatan ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
1.6 Batasan Penelitian ...10
1.7 Batasan Istilah Penelitian ...10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12
2.1 Konsep Struktur Keluarga ...12
xiii
2.1.2 Teori Perkembangan Keluarga...15
2.1.3 Karekteristik Keluarga Sehat ...17
2.1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga ...18
2.1.5 Komponen Struktur Keluarga Menurut Friedman ...19
2.2 Konsep Kesehatan Mental ...31
2.2.1 Pengertian ...31
2.2.2 Ciri-Ciri Individu yang Sehat Mental ...35
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental ...38
2.2.4 Prinsip dalam Kesehatan Mental ...39
2.2.5 Sasaran dalam Kesehatan Mental...41
2.2.6 Hubungan Kesehatan Mental dengan Bidang Ilmu Lain ...42
2.2.7 Ruang Lingkup Kesehatan Mental ...44
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ...46
3.1 Kerangka Konsep ...46
3.2 Hipotesis ...47
BAB IV METODE PENELITIAN ...48
4.1 Desain Penelitian ...48
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ...48
4.2.1 Populasi ...48
4.2.2 Sampel...49
4.2.3 Sampling ...49
4.3 Variabel Penelitian ...50
4.3.1 Variabel Bebas ...50
4.3.2 Variabel Terikat ...50
4.4 Definisi Operasional ...50
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...52
4.6 Instrumen Penelitian ...52
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ...55
4.8 Analisis Data ...55
xiv
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ...58
5.1 Karakteristik Sampel ...58
5.2 Hasil Analisis Data ...63
BAB VI PEMBAHASAN ...76
6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi...76
6.2 Keterbatasan Penelitian ...90
6.3 Implikasi untuk Keperawatan ...91
BAB VII PENUTUP ...95
7.1 Kesimpulan ...95
7.2 Saran ...96
DAFTAR PUSTAKA ...97
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Kekuasaan Keluarga ...26
Tabel 4.2 Definisi Operasional ...50
Tabel 4.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ...56
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Semester ...59
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X1 ...60
Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X2 ...61
Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X3 ...61
Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X4 ...62
Tabel 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor Y ...63
Tabel 5.7 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X1 dengan Y ...65
Tabel 5.8 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X2 dengan Y ...67
Tabel 5.9 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X3 dengan Y ...69
Tabel 5.10 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X4 dengan Y ...71
Tabel 5.11 Tabel Penolong untuk Menghitung X1 X2 X3 X4 dengan Y ...73
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Penelitian ...99
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 100
Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi ... 101
Lampiran 4 Kisi-Kisi Kuesioner ... 106
Lampiran 5 Kuesioner... 107
Lampiran 6 Tabel Hasil Uji Validitas Reliabilitas Instrumen ... 110
Lampiran 7 Master Tabel Penolong ... 111
Lampiran 8 Hasil Analisis Data Dengan SPSS ... 131
Lampiran 9 Cara Perhitungan Untuk Tabel Distribusi Frekuensi ... 134
xviii
DAFTAR PUSTAKA
A.Wiramihardja, Sutardjo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : PT Refika Aditama
Abraham, Amit. (2009). Mengupas Kepribadian Anda. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia
Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika
Dahlan, M.Sopiyudin. (2009). Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Friedman, Marilyn M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta : EGC
Notosoedirdjo, Moeljono. (2001). Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan. Malang : Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang
Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1 Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental serta Teori-Teori yang Terkait. Yogyakarta :
Kanisius
xix
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sulistyo, Joko. (2010). 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala Anne E Barrett & R Jay Turner. (Juni 2005). Family Structure and Mental Health: The Mediating Effects of Socioeconomic Status, Family Process, and Social Stress*. Journal of Health and Social Behavior. Vol. 46, Iss. 2; pg. 156, 14 pgs
Deborah Carr & Kristen W Springer. (Juni 2010). Advances in Families and Health Research in the 21st Century. Journal of Marriage and Family. Minneapolis: Vol. 72, Iss. 3; pg. 743, 19 pgs
Ed Spruijt & Martijn de Goede. (1997). Tansitions in family structure and adolescent well-being. Adolescence. Roslyn Heights: Vol. 32, Iss. 128; pg. 897, 15 pgs
Hubungan antara pola asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja, 2010, http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/hub antara pola asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja.pdf, diperoleh 04 Desember 2010
http://eprints.upnjatim.ac.id/733/1/file_1.pdf, diperoleh 28 Maret 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keluarga berperan dalam pembentukan individu. Keluarga
merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan
seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal,
berinteraksi satu dengan yang lain, dibentukkan nilai-nilai, pola pemikiran,
dan kebiasaannya. Bossard dan Ball (1996, dalam Notosoedirdjo, 2001).
Keluarga memiliki sistem yang didalamnya terdapat komponen yang
terdiri dari struktur dan fungsi. Sistem keluarga merupakan konteks belajar
yang utama bagi individu, baik berupa perilaku, sikap pikiran, sifat maupun
perasaan. Sedangkan struktur keluarga didasarkan pada organisasi, yaitu
perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Masing-masing
keluarga mempunyai organisasi atau struktur yang akan berpengaruh di dalam
fungsi dari anggotanya.
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas: komunikasi
keluarga, struktur kekuatan, struktur peran dan nilai-nilai keluarga.
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sedangkan hasil dari struktur
kekuatan akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam
keluarga. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
2
sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan
anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Struktur keluarga merupakan bagian dari tatanan sebuah sistem
keluarga, yang mana dalam status kesehatan mental individu hal tersebut
termasuk dalam faktor internal yang mempengaruhinya. Keluarga yang
lengkap dan fungsional serta mampu membentuk homeostasis akan dapat
meningkatkan kesehatan mental para anggota keluarganya. Kesehatan mental
berarti keadaan kesejahteraan psikologis, dicirikan dengan pertumbuhan
pribadi yang berkelanjutan, kesadaran akan adanya tujuan hidup, penerimaan
diri, dan hubungan positif dengan orang lain (Abraham, 2009).
Untuk berkembang menjadi manusia yang sehat, orang harus
mempunyai kesehatan mental yang baik. Seseorang dikatakan sehat secara
mental bila berkemampuan menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan
perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri
maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan
rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat serta teman sebaya.
Mental yang sehat dapat dilihat dari beberapa hal yaitu terdapatnya
kematangan emosi, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan
bekerja sama dengan orang lain serta memiliki falsafat atau pandangan hidup.
Killander (1957, dalam Notosoedirdjo 2001).
Jika dilihat dari angka kejadian kesehatan mental menurut The World
Health Report (2001) dikatakan bahwa prevalensi gangguan mental dan
perilaku adalah 25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari
3
secara tidak tepat, sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan
laboratonium dan pengobatan yang tidak tepat, 10 % populasi dewasa pada
suatu ketika dalam kehidupannya mengalami gangguan jiwa, 24% pasien pada
pelayanan kesehatan dasar.
Hasil penelitian 2002 di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam di 20
Puskesmas dan 10 kabupaten atau kota terhadap pasien yang pertama kali
datang berobat: 51,10% mengalami gangguan kesehatan jiwa. Penelitian
terakhir di Jawa Barat 2002 (point prevalence - unpublished) ditemukan 36%
pasien yang berobat ke Puskesmas mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Sedangkan berdasarkan data kasus yang terdapat di Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang sendiri, peneliti telah
melakukan survey dan sedikit komunikasi awal pada Desember (2010) dengan
beberapa mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang yang menyatakan ada beberapa mahasiswa yang
sempat mengalami masalah mental, salah satunya yaitu terdapat mahasiswa
yang kurang bergaul dengan teman-teman disekitarnya dan lebih suka
menyendiri. Jika dilihat dari ciri-ciri individu yang sehat mental menurut
Killander, kejadian tersebut dapat dikategorikan tidak termasuk dalam ciri
yang ketiga yaitu hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain.
Dari pemaparan diatas, peneliti bermaksud mengambil responden
yaitu teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Berdasarkan penjabaran tersebut, dalam penelitian ini peneliti lebih
memfokuskan pada peningkatan atau promosi kesehatan mental yaitu
4
tertentu, tetapi dilakukan untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
(Notosoedirdjo, 2001). Promosi kesehatan mental merupakan satu usaha
prevensi primer yang sangat penting, dimana prevensi primer kesehatan
mental merupakan aktivitas yang didesain untuk mengurangi insiden
gangguan, yaitu mengurangi munculnya kasus kesakitan baru. Sasaran
prevensi primer adalah populasi yang berada dalam resiko atau dalam kondisi
yang memungkinkan munculnya gangguan atau kesakitan.
Dalam prevensi primer dan promosi kesehatan mental yang menjadi
sasaran adalah masyarakat. Hanya saja penekanannya berbeda. Promosi
kesehatan mental lebih menekankan sasarannya pada keseluruhan masyarakat,
sementara prevensi primer pada masyarakat yang berada dalam resiko.
Dipandang dari hal tersebut diatas, keluarga sebagai tempat
bergantung mahasiswa sebagai seorang manusia, anggota keluarga, menjadi
tempat atau bagian yang memiliki kontribusi besar dalam peningkatan
kesehatan mental mahasiswa atau anggota keluarganya. Keluarga yang juga
sebagai salah satu faktor internal dari kesehatan mental. Oleh karena itu,
maka peneliti bermaksud untuk meneliti hubungan skor struktur keluarga
menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi
5
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka didapat rumusan masalah yaitu:
1. Apakah ada hubungan skor komunikasi keluarga dengan skor kesehatan
mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang?
2. Apakah ada hubungan skor struktur kekuatan dengan skor kesehatan
mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang?
3. Apakah ada hubungan skor struktur peran dengan skor kesehatan mental
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Malang?
4. Apakah ada hubungan skor nilai-nilai keluarga dengan skor kesehatan
mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang?
5. Apakah ada hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan
skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman
dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
6
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan skor komunikasi keluarga dengan skor
kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Untuk mengetahui hubungan skor struktur kekuatan dengan skor
kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Untuk mengetahui hubungan skor struktur peran dengan skor kesehatan
mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Untuk mengetahui hubungan skor nilai-nilai keluarga dengan skor
kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Untuk mengetahui hubungan skor komponen dalam struktur keluarga
menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah ilmu serta pengetahuan peneliti tentang masalah dalam
lingkup keperawatan terkait dengan judul yang digunakan.
1.4.2 Bagi Peneliti Lain
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan informasi awal
tentang hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor
7
1.4.3 Bagi Bidang Keperawatan
Dapat memberikan informasi tentang keterkaitan atau hubungan
antara penerapan struktur keluarga menurut Friedman dengan kesehatan
mental individu guna menambah referensi keilmuan dalam bidang
keperawatan.
1.5
Keaslian Penelitian
Berdasarkan jurnal yang didapat oleh peneliti yaitu tentang struktur
keluarga dan kesehatan mental, Anne E Barrett dan R Jay Turner (Juni, 2005)
hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur keluarga dapat dilihat tidak
hanya sebagai penanda proses keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
mental tetapi juga sebagai indikator tingkat stres yang cenderung dihadapi
oleh individu dalam konteks keluarga yang berbeda.
(http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=858901371&SrchMode=
1&sid=3&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ
D&TS=1295236036&clientId=120703, diperoleh tanggal 17 januari 2011)
Jurnal lain yang membahas tentang struktur keluarga dan kesehatan
mental yaitu yang berasal dari Ed Spruijt dan Martijn de Goede (Winter 1997)
yang memaparkan pengaruh transisi dalam struktur keluarga terhadap
kesehatan fisik, pikiran bunuh diri, kesehatan mental, relasional kesejahteraan
dan situasi kerja remaja dari empat struktur keluarga diperiksa. Hasil ini
menunjukkan bahwa perubahan struktur keluarga mempengaruhi
kesejahteraan remaja, tapi tidak dengan cara yang sederhana kumulatif.
Transisi dalam struktur keluarga mempengaruhi derajat yang berbeda
8
variabel latar belakang seperti pendapatan keluarga, jenis kelamin, umur, dan
tingkat pendidikan. Kesimpulan umum yang jelas adalah bahwa anak-anak
dari keluarga utuh yang stabil memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi.
(http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=25190588&SrchMode=1
&sid=3&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ
D&TS=1295664398&clientId=120703, diperoleh tanggal 22 januari 2011)
Deborah Carr dan Kristen W Springer ( Juni 2010) dalam jurnal
mereka yang berjudul Advances in Families and Health Research in the 21st Century
membahas tentang bagaimana struktur keluarga, transisi, dan proses dalam
keluarga asal mempengaruhi kesehatan anak-anak selama hidup. Hasil dari
penelitian ini yaitu bahwa struktur keluarga, transisi, dan proses dalam
keluarga ini mempengaruhi kesehatan anak-anak.
(http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=2087200821&SrchMode=
1&sid=1&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ
D&TS=1295234738&clientId=120703, diperoleh tanggal 17 januari 2011)
Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Yuyun Rahayu
Fitri, Taty Hernawaty, dan Windy Rakhmawati (2008), tentang hubungan
antara pola asuh orang tua (parenting style) dengan kesehatan mental remaja di
Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian
tersebut yaitu pola asuh orang tua sebagai variabel bebas dan kesehatan
mental remaja sebagai variabel terikat. Kesimpulan dari penelitian tersebut
adalah tidak terdapat hubungan antara parenting style (pola asuh orang tua)
dengan kesehatan mental remaja di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Namun
bila dilihat hubungan dari masing – masing tipe parenting style (pola asuh orang
9
authoritarian dengan kesehatan mental remaja. Kondisi ini bisa disebabkan
oleh kultur, peran sosial dan lingkungan sekolah dari remaja yang juga dapat
mempengaruhi kesehatan mental remaja secara bersamaan dengan parenting
style (pola asuh orang tua). Maka pengaruh terhadap kesehatan mental tidak
bisa dilihat secara sendiri–sendiri. Paling tidak dilihat pula dengan menguji
faktor moderator atau mediator dari hubungan tersebut.
(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/hub antara pola
asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja.pdf, diperoleh tanggal 04
Desember 2010).
Perbedaan antara penelitian Siti Yuyun Rahayu Fitri, Taty Hernawaty,
dan Windy Rakhmawati (2008) dengan penelitian yang saya lakukan adalah
variabel yang digunakan serta responden. Variabel yang saya gunakan dalam
penelitian ini adalah skor struktur keluarga menurut Friedman adalah sebagai
variabel bebas dan skor kesehatan mental adalah sebagai variabel terikat.
Sedangkan responden yang akan saya teliti adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Tarwilah (2005) tentang
Pendidikan keluarga dalam Membentuk Kesehatan Mental didapatkan hasil
bahwa pendidikan agama dalam keluarga mempunyai dampak yang besar
dalam pembentukan kepribadian dan kesehatan mental. Variabel yang
digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pendidikan keluarga sebagai
variabel bebas dan kesehatan mental sebagai variabel terikat.
Perbedaan antara penelitian Tarwilah dengan penelitian yang saya
lakukan adalah variabel yang digunakan serta responden. Variabel yang saya
10
adalah sebagai variabel bebas dan skor kesehatan mental adalah sebagai
variabel terikat. Sedangkan responden yang akan saya teliti adalah mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
1.6
Batasan Penelitian
1. Peneliti hanya meneliti tentang skor struktur keluarga menurut Friedman
yang terdiri dari 4 komponen yaitu komunikasi keluarga, struktur
kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga dalam hubungannya
dengan kesehatan mental.
2. Kesehatan mental yang dimaksudkan disini yaitu pada promosi atau
peningkatannya bukan pada gangguan dan skor kesehatan mental diukur
dari ciri-ciri mental yang sehat yang terdiri dari kematangan emosional,
kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan
orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.
3. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
1.7
Batasan Istilah Penelitian
1. Struktur Keluarga
Struktur keluarga didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota
11
2. Stuktur Keluarga Menurut Friedman
Yang dimaksud dengan struktur keluarga menurut Friedman adalah
struktur keluarga yang terdiri dari komunikasi keluarga, struktur kekuatan,
struktur peran, dan nilai-nilai keluarga.
3. Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman
Skor struktur keluarga ini adalah skor yang didapat dari penilaian atas
komponen-komponen struktur keluarga menurut Friedman yang terdiri
dari komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai
keluarga.
4. Kesehatan Mental
Kesehatan mental berarti keadaan kesejahteraan psikologis, dicirikan
dengan kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup
bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau
pandangan hidup.
5. Peningkatan atau Promosi Kesehatan Mental
Promosi kesehatan mental merupakan upaya meningkatkan, memperkuat
dan mengoptimalisasikan segenap potensi dan kemampuan mental
masyarakat. Altrocchi (1980, dalam Notosoedirdjo, 2001).
6. Skor Kesehatan Mental
Skor kesehatan mental didapatkan dari ciri-ciri sehat mental yang terdiri
dari kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup
bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau