• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN TAYAMMUM PACK TERHADAP HIGIENITAS INTEGUMEN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG AROFAH RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN TAYAMMUM PACK TERHADAP HIGIENITAS INTEGUMEN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG AROFAH RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENGGUNAAN TAYAMMUM PACK

TERHADAP HIGIENITAS INTEGUMEN PADA

PASIEN RAWAT INAP DI RUANG AROFAH

RUMAH SAKIT AISYIYAH

BOJONEGORO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Progaram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

KHAERA UMMATIN

NIM.201210420311124

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka

penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

PENGGUNAAN TAYAMMUM PACK TERHADAP HIGIENITAS

INTEGUMEN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG AROFAH

RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO”. Skripsi ini dibuat sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata

hasil kerja peneliti sendiri, melainkan Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat

terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu

tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai dosen pembimbing I, yang dengan

sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi

ini.

4. Ibu Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM, MPH sebagai dosen pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan

(5)

v

5. Bapak Edi Purwanto, S.Kep, Ns, M.Ng., Ibu Nur Aini S.Kep, Ns, M.Kep

sebagai penguji I dan penguji II yang telah memberikan masukan dan

saran-saran untuk melengkapi tugas akhir ini.

6. Ibu Ika Rizki Anggraini, S.Kep, Ns sebagai Wali Dosen PSIK kelas C

angkatan 2012, yang memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

Ilmunya.

8. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan

kesabarannya dalam memberikan dukungan moril dan materil serta doa yang

tidak terhenti hingga saat ini.

9. Teman- teman PSIK 2012 C yang telah memberikan bantuan, motivasi dan

DOA dalam penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan

dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan

kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan dalam

rangka penyempurnaan skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak

khususnya di bidang kesehatan.

Malang, Januari 2015

Penulis

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Kata Pengantar ... v

Motto ... vii

Lembar Persembahan ... viii

Intisari ... x

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar... ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti dan Peneliti lain ... 8

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat ... 8

1.4.3 Manfaat Bagi Profesi Keperawatan... 9

1.4.4 Manfaat Bagi Fasilitas Kesehatan…... 9

1.5 Batasan Penelitian ... 9

1.6 Keaslian Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Paradigma Keperawatan ... 14

2.1.1 Asuhan Keperawatan Holistik ... 15

2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien ... 17

2.1.3 Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien Islam ... 18

2.2 Konsep Thaharah ... 19

2.2.1 Pengertian Thaharah ... 19

2.2.2 Wudu ... 21

2.2.3 Tayamum... 23

2.2.4 Manfaat Thaharah Bagi Kesehatan ... 26

2.2.4 Suci dan Bersih dalam Islam ... 27

2.3 Konsep Tanah Liat... ... 28

2.3.1 Pengertian Tanah Liat... 29

2.3.2 Jenis-Jenis Tanah Liat... ... 29

2.3.3 Kandungan Mineral Tanah Liat... ... 32

2.3.4 Tanah Liat sebagai Antibacterial Agent... ... 33

2.4 KonsepTayammum Pack... ... 37

(7)

vii

2.4.2 Tayammum pack di Bojonegoro... ... 38

2.4.3 Sterilisasi dan Desinfeksi... ... 40

2.5 Konsep Higienitas Integumen... ... 42

2.5.1 Pengertian Integumen... ... 42

2.5.2 Anatomi Integumen... ... 42

2.5.3 Fungsi Integumen... ... 47

2.5.4 Mikroorganisme pada Integumen ... 48

2.5.5 Penyakit pada Integumen ... 50

2.5.6 Pengertian Higienitas Integumen ... 60

2.5.7 Pengkajian Fisik Integumen ... 61

2.5.8 Pemeriksaan Mikrobiologi ... 63

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 68

3.2 HipotesisPenelitian ... 70

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 71

4.2 Kerangka Penelitian ... 72

4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian ... 73

4.3.1 Populasi Penelitian ... 73

4.3.2 Sampel Penelitian ... 73

4.3.3 Teknik Sampling ... 73

4.4 Variabel Penelitian ... 73

4.4.1 Variabel Bebas (Independen) ... 73

4.4.2 Variabel Terikat (Dependen) ... 74

4.5 Definisi Operasional ... 74

4.7 Tempat dan Waktu Penelitian... 75

4.7 Instrumen Penelitian ... 75

4.8 Langkah-Langkah Pengumpulan Data ... 75

4.8.1 Tahap Persiapan ... 75

4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 76

4.8.3 Tahap Pengolahan Data ... 78

4.9 Analisa Data ... 79

4.9.1 Analisis Univariat ... 79

4.9.2 Analisis Bivariat ... 79

4.10 Etika Penelitian ... 80

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Responden ... 82

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 83

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 83

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 84

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 85

5.2 Hasil penghitungan jumlah koloni bakteri sebelum dan seudah penggunaan tayammum pack ... 86

(8)

viii

5.3.1 Uji Normalitas Data ... 88 5.3.2 Uji Analisa Data Bivariat ... 88

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Interpretasi dan diskusi hasil Penelitian ... 89 6.1.1 Identifikasi jumlah koloni bakteri sebelum penggunaan

tayammum pack ... 89 6.1.2 Identifikasi jumlah koloni bakteri sesudah penggunaan

tayammum pack ... 91 6.1.3 Pengaruh Penggunaan tayammum pack terhadap

Higienitas Integumen ... 93 6.1 Keterbatasan Penelitian ... 97 6.2 Implikasi untuk Keperawatan ... 98

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ... 100 7.2 Saran ... 101

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Studi Pendahuluan dan Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan sudah melakukan Penelitian Lampiran 3 Pengantar Informed Consent

Lampiran 4 SOP Pemeriksaan Mikrobiologi dengan media Blood Agar Plate Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6 Dokumentasi Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Lampiran 7 Uji Normalitas

Lampiran 8 Uji Paired t test

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi

(10)

x

DAFTAR PUSTAKA

AlGhamdi, K.M., Alhomoudi, F.A., Khurram, A. (2014). Skin care: Historical and contemporary views. Saudi Pharmaceutical Journal, Vol. 22, pp. 171-178.

Almeida, J, A, S., Ponnuraj, N, P., Lee, J, J., Utterback, P., Gaskins, H, R., Dilger, R, N., Pettigrew, J, E. (2014). Effect Of dietary Clays On Performance and Intestinal Mucus Barrier of Broiler Chicks Challenged with Salmonella Enterica Serovar Typhimurium and on Goblet Cell Function In Vitro. Poultry Science. Vol. 93, pp.839-847

Al-Jazairi,, A, B, J. (2002). Pedoman Hidup Seorang Muslim. Jakarta: PT Megatama Sofwa Pressindo

Andriyani, R., Triana, A., Juliarti, W. (2015). Buku Ajar Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Yogyakarta: Deepublish

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Konsep & Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba

Medika

Azzet, A, M. (2010). Tuntunan Shalat Fardhu Sunnah. Yogyakarta: Darul Hikmah

Babeluk, R., Jutz, S., Mertlitz, S., Matiasek, J., Klaus, C. (2014). Hand Hygiene – Evaluation of

Three Disinfectant Hand Sanitizers in a Community Setting. PLoS ONE, Vol. 9, No. 11

Baits, A, N. (2015). Dzikir, Amalan, beserta Tata Cara Bersuci & Shalat Saat Sakit. Yogyakarta: Yufid Publishing

Bakar, A., Kurniawati, N, D. (2013). Studi Fenomenologi Pengalaman Ibadah Pasien Islam yang di Rawat dengan Pendekatan Spiritual Islam di Rumah Sakit Aisyiah Bojonegoro dan Rumah Sakit Haji Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga

Brooks, G, F., Butel, J,S., Morse, S, A. (2001). Jawetz, Melnick, & Adelberg`s Medical Microbiology.

United States: Appleton & Lange

Brown, R, G., & Burns. (2005). Lectures Notes on Dermatology. Jakarta: Penerbit Erlangga

Carretero, M, I., & Pozo, M. (2010). Clay and Non-clay Minerals in the Pharmaceutical and

Cosmetic Industries Part II. Applied Clay Science, Vol. 47, pp. 171-181

Cetinkaya, B., Dundar, S, A. , Azak, A. (2011). Nurse Perceptions of Spirituality and

(11)

xi

Dahlan, S. (2008). Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Doufesh, H., Ibrahim, F., Ismail, N, A., Ahmad, W, A,W. (2014). Effect of Muslim Prayer (Salat) and It`s Relationship with Autonomic Nervous System Activity. The Journal of Alternative and Complementary Medicine, Vol. 20, pp. 558-562

Dwidjoseputro. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan

Effendy, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba medika.

El-Fati, S. (2014). Panduan Lengkap Ibadah Sehari-hari. Jakarta: WahyuQolbu

Faridi, M. (2014). Indahnya ibadah muslim cosmopolitan. Malaysia: PTS Islamika

Greenwood, D., Slack, R., Peutherer, J., Barer, M. (2007). Medical Microbiology. UK: Elsevier

Haliman S, A., Hartono, A., Sujarwa, M. (2006). Seteguk Air di Kala Dahaga, Kumpulan Renungan Pasien dan Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kanisius

Hamid, A, Y, S. ( 2008). Bunga Rampai Asuhan Kesehatan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Hasyimi, H, M. (2010). Mikrobiologi & Parasitologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: TIM

Haydel, S, E., Remenih, C, M., Williams, L, B. (2008). Broad-spectrum in vitro

Antibacterial Activities of Clay Minerals Against Antibiotic-Susceptible and Antibiotic-Resistant Bacterial Pathogens. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, Vol. 6, pp. 353–361

Hidayat, A, A, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Huraerah, R. (2011). Rangkuman Ilmu Pengetahuan Agama Islam Lengkap. Jakarta: JAL Publishing

Jumaa, P, A. (2005). Hand Hygiene Simple and Complex. International Journal of Infectious Diseases, Vol. 9, pp. 3-14

Lafi, S, A., & Al-Dulaimy, M, R. (2011). Antibacterial Effects of Some Mineral In Vitro. Acad.J. biolog. Sci, Vol. 3, No. 1, pp. 75- 81

Laurence, D, W. (2010). Mekanika Tanah. Yogyakarta: Penerbit ANDI

(12)

xii

Maryan, A, S., Montazer, M., Rashidi, A., Rahimi, M,K. (2012). Antibacterial Properties of Clay Layers Silicate: A Special Study of Montmorillonite on Cotton Fiber. Asian Journal of Chemistry; Vol. 25, No. 5, pp. 2889-2892

McSherry, W., & Jamieson , S. (2011). An online survey of nurses' perceptions of spirituality and spiritual care. J Clin Nurs. Vol. 20, No. 1, pp. 57-67.

Mosby. (2008). Kamus Saku Mosby. Jakarta: EGC

Musaji, M, A. (2008). 125 Masalah Thaharah. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC

Otto, C, C., & Haydel. (2013). Exchangeable Ions Are Responsible for the In Vitro Antibacterial Properties of Natural Clay Mixtures. PLos One. Vol. 8, No. 5

Pelczar, M, J., Chan, E, C, S. (2008). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press

Pranggono, B. (2006). Mu`jizat Sains dalam Alqu`an. Bandung: Ide Islami

Price, S, A., Wilson, L, M. (2005). Patofisiologi Konsep-Konsep Klinis Suatu penyakit. Jakarta: EGC

Pruss, A., Giroult, E., Rushbrook, P. (2005). Pengelolaan Aman Limbah dalam Kesehatan. Jakarta: EGC

Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sarwat. (2010). Fiqih Thaharah dan Shalat. Jakarta: DU Center Press

Setyoadi & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika

Supeno. (2009). Bentonite Terpilar dan Aplikasi. Medan: USU Press

Tranggono, D, I. Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wang, Y., & Han, J. (2010). Interaction of photosynthetic bacterium, Rhodopseudomonas Palustris, with montmorillonite clay. International Journal of Engineering, Science and Technology , Vol. 2, No. 7, pp. 36-43

(13)

xiii

Williams, L, B., Metge, D, W., Eberl, D, D., Harvey, R, W., Amanda, G.(2011). What Makes a Natural Clay Antibacterial. Environ Sci Technol, Vol. 45, No. 8, pp. 3768– 3773

Williams, L, B., Haydel, S, E., Giese, R, F., Elber, D, D. (2008). Chemical and Mineralogical Characteristic of French Green Clays Use for Healing. Clays Clay Miner, Vol. 56, No. 4, pp. 437–452

Yulihastin, E. (2009). Bekerja Sebagai Perawat. Jakarta: Penerbit Erlangga

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang professional dan merupakan

tenaga kesehatan yang paling lama kontak dengan pasien. Oleh karena itu,

perawat mempunyai kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan

kesehatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan

dasar manusia yang holistik (Sumiati, 2011). Kebutuhan dasar manusia saling

berkaitan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lainnya (Yulihastin,

2009).

Perawat memandang pasien sebagai makhluk bio-psiko-sosiokultural dan

spiritual yang berespons secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan

(Hamid, 2008). Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien

tidak hanya dengan membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia dari aspek

bio-psiko-sosiokultural. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat tidak bisa

terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat

dengan pasien. Perawat berupaya untuk membantu memenuhi kebutuhan

spiritual pasien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh pasien, antara lain

dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien (Hamid, 2008).

Spiritualitas telah didefinisikan sebagai sebuah konsep yang meliputi semua aspek

(15)

2

krisis dan sakit. Spiritualitas juga diartikan sebagai bagian dari hubungan manusia

dengan Tuhannya melalui media shalat, puasa, zakat, haji, doa, dan sebagainya

(Hawari, 2002 dalam Azhari, 2012). Perawatan spiritual adalah bidang yang diakui

dalam keperawatan dan merupakan unsur kualitas asuhan keperawatan (Strang et

al, 2002 dalam Cetinkaya, Dundar, & Azak, 2011). Asuhan Keperawatan

spiritual telah ditemukan efektif dalam mengembangkan strategi coping untuk

pasien. Pasien akan merasakan kedamaian dan asuhan keperawatan spiritual akan

menimbulkan pandangan positif pasien terhadap kehidupan. Selain itu, asuhan

kesehatan spiritual juga mempunyai efek positif terhadap kesehatan fisik dan

psikologis pasien. Ketika kebutuhan spiritual dan emosional pasien terpenuhi,

maka kepuasan pasien akan meningkat (Cetinkaya, Dundar, & Azak, 2011).

Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011), terapi di dunia kesehatan berkembang

ke arah pendekatan keagamaan (psikoreligius). Tingkat pemahaman spiritual

seseorang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan tubuh dalam

menghadapi berbagai masalah kehidupan yang merupakan stressor psikososial.

Perawat diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan holistik meliputi

bio, psiko, sosiokultural pasien yang terstandar sesuai tujuan dengan

memperhatikan aspek budaya dan kultur pasien, dengan memberikan pendidikan

kesehatan, dukungan dalam sistem kesehatan, kepemimpinan, sumber daya yang

terstandar, manajemen yang baik, serta profesionalisme (Sudarma, 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Mcsherry & Jamieson pada tahun 2011

dengan sample penelitian sebanyak 4054 perawat di Royal College of Nursing

(16)

3

dapat meningkatkan kualitas keseluruhan asuhan keperawatan. Seorang tenaga

professional kesehatan dituntut harus mampu mengarahkan kehidupan

emosional dan spiritual pasien disamping tentu saja menyembuhkan penyakit

fisiknya. Perawat tidak harus seagama dengan pasien dalam mengarahkan

kehidupan spiritualnya (Haliman, Hartono, & Sujarwa,2006).

Thaharah, shalat, dan dzikir merupakan ibadah esensial bagi muslim.

Ibadah ini tidak pernah gugur kewajibannya oleh sebab apa pun (Sagiran, 2012).

Orang yang sakit tidak boleh meninggalkan shalat. Shalat wajiib dilaksanakan

dalam kondisi apa pun selama akal masih dan ingatan masih normal (Mahfani,

2007). Orang yang sakit tetap terkena kewajiban mengerjakan shalat pada

waktunya dengan cara pelaksanaan menurut kemampuannya (Zahwa, 2010).

Firman Allah SWT dalam Al-Qur`an yang artinya “ Allah tidak membebani

seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ( Qs.Al-Baqarah [2]: 286)” dan

Bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu ( Qs. At-taghabun [ 64 ]: 16).

Shalat mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, seperti pada hasil penelitian

Doufesh, et al (2014) yang menemukan bahwa selama melakukan shalat terjadi

peningkatan RPa (Relative power) yang signifikan pada bagian oksipital dan parietal,

ditunjukkan dengan adanya NuHF (High Frequency Power) pada HRV (Heart rate

Variability) pada saraf parasimpatis. Sementara itu , analisa HRV (Heart rate

Variability) menunjukkan nuLF (Low Frequency Power) pada saraf simpatis. RPa

(Relative power) menunjukkan korelasi positif yang signifikan pada electrode

bagian oksipital dan parietal dengan nuHF (High Frequency Power) dan

(17)

4

saraf parasimpatis mengalami peningkatan dan aktifitas saraf simpatis

mengalami penurunan selama melakukan shalat. Oleh karena itu, melakukan

shalat secara teratur dapat membantu relaksasi, mengurangi kecemasan, dan

mengurangi resiko terjadinya penyakit kardiovascular. Namun, shalat masih

sering ditinggalkan dengan alasan kondisi sakit yang sedang diderita (Zahwa,

2010). Kurangnya pengetahuan tentang pelaksanaan dan syarat sah ibadah bagi

orang sakit merupakan penyebab pasien merasa terbebani untuk melakukan

shalat. Hasil penelitian yang dilakukan Bakar & Kurniawati (2013)

mengemukakan bahwa tidak semua pasien rawat inap di Rumah Sakit Aisyiyah

Bojonegoro dan Rumah Sakit Haji Surabaya melakukan ibadah sesuai dengan

yang diperintahkan agama. Hal ini disebabkan karena kelemahan fisik dan

kondisi yang tidak suci. Kondisi ini juga diperlemah dengan kurang

dilaksanakannya asuhan keperawatan dari aspek spiritual oleh perawat.

Salah satu syarat sah dilaksanakannya shalat adalah suci dari hadas besar

dan hadas kecil (Azzet, 2010). Hadas besar disucikan dengan mandi dan hadas

kecil disucikan dengan berwudu. Melakukan wudu lima kali sehari akan

membersihkan kulit dari kuman, debu, dan kontaminant terkait. dengan

melakukan wudu, bakteri pathogen pada kulit yang berpotensi menimbulkan

penyakit dapat dihilangkan (AlGhamdi, Alhomoudi, Khurram, 2014). Baits

(2015) mengemukakan bahwa orang sakit diwajibkan untuk membersihkan

dirinya dari na`jis semampunya ketika hendak shalat. Jika tidak mampu

berwudu menggunakan air dan dalam kondisi yang lemah, maka diperbolehkan

(18)

5

menyapu wajah dan kedua-dua belah tangan dengan menggunakan tanah atau

debu yang bersih. Tayamum berfungsi sebagai pengganti wudu atau mandi bagi

orang yang uzur apabila tidak terdapat air atau sakit yang tidak diperbolehkan

kena air . Debu yang digunakan untuk tayamum yaitu debu tanah dan pasir

(Rakhmat, 2006).

Menurut Rohaniawan di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, tayammum

pack yang diproduksi oleh Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro terdiri dari debu

yang berasal dari tanah liat murni tampa campuran bahan-bahan kimia dan

digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan thaharah bagi pasien-pasien di Rumah

Sakit Aisyiyah Bojonegoro, karena adanya perbedaan persepsi mengenai

penggunaan debu untuk tayamum. Debu tanah liat ini disterilkan melalui proses

sterilisasi dengan autoclave.

Menurut Haydel, Remenih, & Williams (2008), mineral tanah liat

mempunyai efek kombinasi bacteriostatic/bactericidal melawan Staphylococcus aureus,

penicillinresistenS. aureus (MRSA) dan Mycobacterium smegmatis. Selain itu, Williams

& Haydel (2010) mengemukakan bahwa salah satu jenis tanah liat yaitu French

green clay digunakan untuk mengobati infeksi pada kulit. French green clay

mengandung Fe-smectite dapat digunakan untuk menyembuhkan Buruli ulcer

berupa faskuitis nekrosis yang disebabkan oleh Mycobacterium ulcerans.

Sistem integumen merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang

membungkus otot-otot dan organ-organ dalam (Price & Wilson, 2005). Sistem

ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh pertama yaitu pembatas antara

(19)

6

dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap infeksi bakteri, virus,

dan jamur. Oleh karena itu, higienitas integumen merupakan hal yang sangat

penting. Higienitas integumen adalah prinsip ilmu kesehatan yang berhubungan

dengan dengan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit pada kulit

(Mosby, 2008). Secara umum, Higienitas integumen dapat dievaluasi melalui

pemeriksaan pemeriksaan fisik pada bagian integumen (Muttaqien, 2012). Selain

itu, Babeluk et al (2014) mengemukakan bahwa untuk mengetahui mikroba pada

integumen dapat dilakukan dengan mengambil apusan kulit dan dikultur pada

agar plates. Peneliti belum menemukan buku dan jurnal yang secara detail

membahas mengenai pengaruh penggunaan tayammum pack terhadap higienitas

integumen.

Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 07

November 2015 dengan kepala ruang rawat inap Musdalifah, Perawat ruangan

Ruang rawat inap Arofah, dan tim rohaniawan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro

menemukan bahwa pemenuhan asuhan keperawatan spiritual pasien dilakukan

oleh perawat dan bekerjasama dengan tim rohaniawan Rumah Sakit. Asuhan

keperawatan spiritual seperti mendoakan pasien, mendengarkan keluhan pasien,

mendampingi pasien yang sedang sakaratul maut, dan memandikan jenazah

dilakukan dengan kolaborasi antara perawat dan tim rohaniawan, sedangkan

pemenuhan kebutuhan bersuci sebelum pasien melakukan shalat dengan

menggunakan tayammum pack lebih sering dilakukan oleh perawat di ruangan.

Produksi tayammum pack ini pada awalnya dilakukan karena adanya perbedaan

(20)

7

Berdasarkan uraian di atas, Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh penggunaan tayammum pack terhadap higienitas integumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut: Bagaimana pengaruh penggunaan tayammum pack terhadap higienitas

integumen pada pasien rawat inap di RS Aisyiyah Bojonegoro?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tayammum pack terhadap

higienitas integumen pada pasien rawat inap di RS Aisyiyah Bojonegoro.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi jumlah koloni bakteri sebelum penggunaan tayammum

pack

2. Mengidentifikasi jumlah koloni bakteri sesudah penggunaan tayammum

pack

3. Mengetahui pengaruh penggunaan tayammum pack terhadap higienitas

(21)

8

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti dan Peneliti Lain

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses perkuliahan

2. Dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian di bidang

keperawatan khususnya yang berhubungan dengan kegiatan pemenuhan

aspek spiritual dan higienitas integumen

3. Sebagai dasar-dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait

dengan manfaat penelitian, berupa penjelasan tentang pengaruh

penggunaan tayammum pack terhadap higienitas integumen

4. Sebagai dasar pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut tentang

pengaruh penggunaan tayammum pack terhadap higienitas integumen

1.4.2 Bagi Masyarakat

1. Memberikan penjelasan ilmiah mengenai manfaat penggunaan tayammum

pack terhadap higienitas integumen

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat lain dari tanah

liat murni

3. Memberikan peluang baru bagi masyarakat maupun pihak-pihak lain

(22)

9

1.4.3 Bagi Profesi Keperawatan

1. Menambah pengetahuan perawat mengenai pengaruh penggunaan

tayammum pack terhadap higienitas integumen

2. Sebagai pengembangan motivasi kepada perawat untuk berfikir kritis

dalam memberikan asuhan keperawatan

3. Memotivasi perawat untuk melakukan penelitian-penelitian lain yang

bermanfaat bagi profesi keperawatan

1.4.4 Bagi Fasilitas Kesehatan

Dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit dalam memberikan asuhan

keperawatan yang holistik, terutama pada pemenuhan kebutuhan aspek spiritual

pasien tampa mengabaikan aspek biologis.

1.5 Batasan Penelitian

Batasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk membatasi

pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Ruang lingkup

menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam

penelitian dapat dimengerti dengan mudah dan baik.

Higienitas integumen yang dimaksud pada penelitian ini dibatasi pada

higienitas area tubuh yang diusap dengan debu tanah liat (tayammum pack) selama

melakukan tayamum ( Wajah, Tangan sampai siku ). Selain itu, yang menjadi

(23)

10

Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro yang dalam kondisi lemah dan mempunyai

halangan menyentuh air, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan wudu

sebelum melaksanakan ibadah shalat.

1.6 Keaslian Penelitian

Berdasarkan dari hasil kajian pustaka, belum ada peneliti lain sebelumnya yang

meneliti hal yang sama, namun ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan

dengan thaharah, pemanfaatan tanah liat, dan higienitas integumen. Beberapa penelitian

yang sudah dilakukan sebelumnya adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Haydel, Remenih, & Williams (2008) di Arizona

State University, USA dengan judul “ Broad-spectrum in vitro Antibacterial Activities of

Clay Minerals Againts Antibiotic-susceptible and Antibiotic-resistant Bacterial Pathgens”.

Penelitian ini menggunakan prosedur in vivo dan in vitro. Penelitian ini

menggunakan 2 mineral tanah liat yang kaya akan zat besi yang sebelumnya

digunakan untuk mengobati buruli ulcer. Mineral tanah liat ini selanjutnya dikultur

dengan antibiotic-suspectible dan antibiotic-resistant bakteri pathgen untuk menilai

kemampuan mineral tanah liat sebagai agen terapeutik. Hasil dari penelitian ini

adalah salah satu mineral spesifik CsAg02 menunjukkan aktifitas bakterisidal

melawan pathgenEscherichia coli, broad spectrumB-Lactamase E. coli (ESBL), Salmonella

Enterica Serovar Typhimurium, Pseudomonas aeruginosa, dan Mycobacterium marinum.

Ditemukan juga efek kombinasi bacteriostatic/bactericidal melawan Staphylococcus

aureus, penicillin resisten S. aureus (MRSA) dan Mycobacterium smegmatis, sedangkan

(24)

11

2. Penelitian yang dilakukan oleh AlGhamdi, Alhomoudi, & Khurram (2014) di

King Saud University, Saudi Arabia dengan judul “ Skin Care: Historical and

Contemporary Views”. Penelitian ini merupakan penelitian literature review. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah

melakukan wudu lima kali sehari dapat membersihkan kuman, debu, dan

kontaminat terkait. Dengan melakukan wudu, bakteri pathgen yang berpotensi

menimbulkan penyakit dapat dihilangkan.

Pada penelitian ini menjelaskan bahwa mulut manusia menyediakan habitat yang

cocok bagi lebih dari 300 jenis bakteri yang berbeda. Konsentrasi bakteri pada air

liur berjumlah antara 108 sampai 109 koloni. Bakteri-bakteri ini tumbuh dan

berkembang dengan sisa-sisa makan pada mulut. Dalam ajaran islam dan dalam

ilmu kedokteran kebersihan mulut juga merupakan bagian integral dari tindakan

pencegahan munculnya penyakit. Membersihkan mulut dapat mengurangi jumlah

koloni bakteri, membersihkan hidung dapat mencegah infeksi yang disebabkan

oleh Staphylococcus aureus¸ kebersihan tangan dipertimbangkan sebagai mekanisme

primer untuk mencegah resiko penularan penyakit infeksius, dan Membersihkan

kaki juga membantu mencegah terjadinya penyakit pada kaki dan kuku kaki.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Williams & Haydel (2010) di Arizona State

University, USA dengan judul “ Evaluation of medicinal use of clay minerals as

antibacterial agents”. Penelitian ini merupakan penelitian literature review. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah French

Green Clay mampu menyembuhkan Buruli ulcer dan Faskuitis nekrosis yang

(25)

12

Tes mikrobiologi yang dilakukan pada 2 french green clay dan tanah liat jenis lainnya

yang digunakan sebagai obat penyembuhan secara tradisional menghasilkan

bahwa 3 sampel tersebut efektif membunuh pathgen pada manusia.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Irmak (2014) dengan judul “ Medical Aspects of

Ablution and Prayer”. Penelitian ini merupakan penelitian literature review. Metode

yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui manfaat wudu dan shalat dari segi medis. Hasil dari

penelitian ini adalah landasan praktik keagamaan dalam islam, yaitu melaksankan

shalat dan wudu setiap hari memiliki efek positif bagi otak dan kesehatan tubuh

melalui brain cooling system. Membasuh wajah, mencuci mulut dan hidung,

membasahi dahi, membasuh telinga dan mencuci kaki 4-5 kali sehari membantu

mendinginkan otak. Selain itu, dalam keadaan normal, hence CSF mendinginkan

bagian superior otak tetapi tidak bisa mendinginkan bagian basal otak ketika

seseorang dalam keadaan berdiri tegak. otak dan tengkorak dalam keadaan

terbalik ketika seseorang membungkuk (Ruku` dan sujud) memungkinkan CSF

berada diantara otak dan tengkorak. gerakan fisik selama melakukan shalat

memungkinkan CSF mengitari bagian basal otak. oleh karena itu, gerakan shalat

secara keseluruhan bermanfaat untuk pendinginan otak seluruhnya.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah judul , variabel, sampel dan teknik

sampling, populasi, serta lokasi penelitian. Variabel independen pada penelitian ini adalah

Tayammum pack dan variabel dependen penelitian ini adalah higienitas integumen.

(26)

13

Sampel penelitian ini adalah 16 orang pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan seperti ini biasanya menganggap bahwa biaya yang dikeluarkan hanya akan meningkatkan biaya produksi, akan tetapi dalam jangka panjang perusahaan akan

Pembuatan situs ini didasarkan pada tuntutan terhadap era globalisasi yang mulai berlaku sejak munculnya teknologi internet, dengan semakin mudahnya suatu informasi didapatkan

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI. Ringkasan Anggaran Pendapatan

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGD 1 Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017 berikut kami

Dari penafsiran berbagai pendapat yang dikemukakan, dapat ditarik dua kesimpulan: (1) adanya “laba” kenangan menjadi sebuah nilai tambah yang penting bagi para murid

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pengawasan Muatan Angkutan Barang Di Jalan Di Provinsi Jawa

User Data and X.25 Protocol Control Information..

Sedangkan hipotesis minor yang kedua adalah, ada hubungan positif antara kepercayaan nasabah terhadap organisasi dengan loyalitas nasabah.Subyek penelitian berjumlah 70 orang