• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 10 Akuisisi Dan Dan Disposisi Properti, Pabrik, Dan Peralatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 10 Akuisisi Dan Dan Disposisi Properti, Pabrik, Dan Peralatan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. AKUISISI DAN PENILAIAN PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

Properti, pabrik, dan peralatan adalah kelompok aktiva tetap. Katakteristik dari ketiganya adalah, aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali, aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan, dan aktiva tersebut memiliki substansi fisik.

Akuisisi properti, pabrik, dan peralatan dinilai berdasarkan prinsip biaya historis berupa kas atau ekuivalen kas. Property, pabrik, dan peralatan tidak boleh dicatat ketika mengandung unsure taksiran, nilai pasar, atau nilai saat ini yang melebihi biaya. Alasan utamanya adalah, karena pada tanggal akuisisi, biaya merefleksikan nilai wajar. Kemudian biaya historis melibatkan biaya actual, bukan transaksi hipotesis, sehingga merupakan hal yang paling dapat diandalkan. Dan

Study Objectives :

1. Menjabarkan karakteristik utama dari properti, pabrik, dan peralatan

2. Mengidentifikasi biaya-biaya yang tercakup dalam penilaian awal terhadap properti, pabrik, dan peralatan

3. Memahami masalah terkait kapitalisasi bunga dan penilaian aktiva tetap

4. Memahami perlakuan akuntansi terhadap biaya-biaya setelah akuisisi

(2)

alsan yang terakhir adalah keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi tetapi harus diakui ketika aktiva dijual.

Biaya Tanah, Bangunan, dan Peralatan

Semua pengeluaran akuisisi tanah dianggap sebagai biaya tanah. Biaya tanah mencakup harga beli, biaya pengakuan tanah di kantor administrasi, biaya lain-lain yang dikeluarkan dalam persiapan penggunaan tanah agar siap digunakan, dan pengeluaran yang berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan kondisi fisik tanah yang memiliki umur tidak terbatas. Secara umum, tanah adalah bagian dari property, pabrik, dan peralatan. Namun apabila bersifat spekulatif, maka ketiganya dianggap sebagai investasi. Dan apabila tanah tersebut diperdagangkan oleh sebuah entitas, makan tanah tersebut dapat dikategorikan sebagai persediaan.

Sementara itu, biaya bangunan termasuk kepada seluruh biaya, baik yang berhubungan dengan akuisisi atau pembangunannya. Biaya-biaya tersebut adalah biaya bahan, tenaga kerja yang membangun, overhead cost yang keluar selama proses pengerjaan konstruksi, dan yang terpenting adalah perizinan mengenai pendirian bangunan tersebut.

Peralatan meliputi peralatan kantor, perkakas, mesin, dan termasuk didalamnya adalah perlengkapan administratif lainnya. Biaya peralatan terdiri dari harga perolehan, biaya angkut, asuransi, biaya instalasi dan pengecekan sebelum peralatan siap digunakan.

Biaya untuk Aktiva yang Dibuat Sendiri dan Biaya Bunga Selama Konstruksi

(3)

tidak membebankan overhead ke biaya pembuatan dan dengan pembebanan sebagian dari total overhead pada proses pembuatan.

Di dalam akuntansi, perlakuan bunga terhadap biaya property, pabrik dan peralatan terdapat tiga pendekatan, yaitu dengan tidak mengkapitalisasi beban bunga sebagai biaya konstruksi, melainkan sebagai biaya administratif. Yang kedua, membebankan ke konstruksi atas semua biaya yang digunakan, baik yang dapat diidentifikasi maupun yang tidak, sehingga sebuah aktiva harus dibebankan semua pembiayaan agar aktiva tersebut siap digunakan. Dan yang ketiga, hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang terjadi selama proses kontruksi berlangsung, sehingga pendekatan ini hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang muncul melalui pembiayaan dengan hutang.

Untuk menerapkan pendekatan ini, ada tiga item yang perlu diperhatikan. Pertama, Aktiva yang memenuhi kualifikasi. Untuk memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi bunga, aktiva harus memiliki periode waktu untuk menyiapkannya agar dapat digunakan. Kedua, periode Kapitalisasi merupakan periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi, yang dimulai apabila ketiga kondisi berikut terjadi: (1) pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan; (2) aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aktiva agar dapat digunakan sedang berjalan; (3) biaya bunga telah terjadi. Kapitalisasi bunga akan terus berlangsung selama ketiga kondisi tersebut ada. Dan ketiga, jumlah yang harus dikapitalisasi merupakan jumlah bunga yang akan dikapitalisasi dibatasi hingga biaya bunga aktual terendah yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bunga yang dapat dihindarkan merupakan jumlah biaya bunga yang selama periode berjalan yang secara teoritis dapat dihindari jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan. Bunga yang dapat dihindarkan dapat diterapkan dengan menentukan jumlah bunga potensial yang dapat dikapitalisasi selama periode akuntansi dengan mengalikan suku bunga dengan akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang dari aktiva yang memnuhi kualifikasi selama periode berjalan.

Masalah Khusus yang Berhubungan dengan Kapitalisasi Bunga

(4)

bunga yang dikapitalisasi selama periode konstruksi merupakan bagian dari biaya pabrik, bukan tanah. Tetapi, jika pembelian tanah dilakukan untuk tujuan spekulasi, maka biaya bunga tidak perlu dikapitalisasi karena aktiva tersebut telah siap untuk digunakan. Dan yang kedua, pendapatan bunga. Pendapatan bunga tidak boleh dioffset dengan biaya bunga. Karena bunga atas aktiva yang memenuhi kualifikasi harus dikapitalisasi, baik apakah kelebihan dana pinjaman itu diinvestasikan secara temporer dalam sekuritas jangka pendek atau tidak. Dari sudut pandang konseptual, banyak yang meyakini bahwa adanya asumsi yang menyatakan bahwa perusahaan seharusnya tidak mengkapitalisasi biaya bunga atau seluruh biaya bunga, baik actual maupun tertangguh.

B. PENILAIAN

Seperti aktiva yang lainnya, perusahaan sebaiknya mencatat property, pabrik, dan bangunan pada nilai pasar wajar yang diberikan pada saat akuisisi atau nilai wajar aktiva yang diterima, bergantung pada mana yang memiliki bukti lebih jelas.

Diskon Tunai

Ada dua sudut pandang tentang apakah pengurangan biaya atau harga pokok aktiva harus terjadi meskipun diskon tidak diambil. Menurut pendekatan pertama, diskon baik diambil atau tidak dianggap sebagai pengurang biaya aktiva. Hal itu karena, biaya riil dari aktiva merupakan kas atau harga ekuivalen kas aktiva.

Sedangkan pendekatan lainnya menyatakan bahwa diskon tunai tidak selalu harus dianggap sebagi kerugian karena syaratnya mungkin tidak menguntungkan, atau mungkin tidak bijaksana bagi perusahaan untuk mengambil diskon itu. Saat ini kedua pendekatan ini masih banyak digunakan, namun dalam prakteknya yang lebih sering digunakan adalah pendekatan yang pertama.

Kontrak Pembayaran yang Ditangguhkan

(5)

aktiva yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan pada nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan antara pihak-pihak yang melakukan kontrak pada tanggal transaksi.

Pembelian Lump Sum

Permasalahan khusus sering muncul pada saat penentuan harga aktiva tetap ketika perusahaan membeli sekelompok aktiva tetap pada harga lump sum tunggal. Apabila situasi seperti ini terjadi, perusahaan harus mengalokasikan total biaya di antara berbagai aktiva berdasarkan nilai psar wajar relatifnya. Asumsinya bahwa biaya-biaya ini akan bervariasi dalam proporsi langsung terhadap nilai wajar.

Penerbitan Saham

Apabila property diperoleh oleh perusahaan melalui penerbitan sekuritas seperti saham biasa, maka biaya property itu tidak dapat diukur secara tepat dengan nilai pari atau nilai diterapkan saham tersebut. Jika saham itu sedang diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang diterbitkan merupakan indikasi yang wajar atas biaya property yang diperoleh. Saham merupakan ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas berjalan.

Pertukaran Aktiva Nonmoneter

Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, mana yang memiliki bukti lebih jelas. Jadi, setiap keuntungan atau kerugian dari pertukaran harus segera diakui. Sebuah pertukaran mempunyai substansi komersial jika arus kas masa di masa yang akan datang berubah sebagai akibat dari transaksi. Hal ini berarti bahwa jika posisi ekonomi keduan pihak berubah, transaksi tersebut memiliki substansi komersial. Akuntansi untuk jenis-jenis transaksi yang berbeda dalam berbagai situasi. Dalam situasi kerugian, apabila aktiva nonmoneter yang sama dipertukarkan dan menghasilkan kerugian, maka kerugian itu harus diakui dengan segera.

(6)

tidak menilai aktiva yang dimilikinya lebih dari harga kasnya yang setara; jika kerugian tersebut ditangguhkan, aktiva akan mempunyai nilai lebih tinggi daripada nilai yang sesungguhnya dimiliki (overstate). Sebaliknya, perusahaan mengakui keuntungan apabila perusahaan akan melakukan pencatatan terhadap biaya aktiva nonmoneter yang diterima untuk dipertukarkan dengan aktiva nonmoneter yang lainnya pada nilai wajar pada suatu aktiva yang diberikan, dan dengan sesegera mungkin mengakui keuntungan yang diperoleh perusahaan. perusahaan dapat menggunakan nilai wajar dari seluruh aktiva yang telah diterima oleh perusahaan jika dan hanya jika nilai wajar tersebut lebih jelas daripada nilai wajar aktiva yang telah diberikan.

Dalam situasi keuntungan ada tiga keadaan pertukaran yang terjadi. Pertama, pertukaran mempunyai substansi komersial biasanya mencatat biaya aktiva nonmoneter yang diterima untuk dituker dengan aktiva nonmoneter yang lain pada nilai wajar dari aktiva yang diberikan, dan dengan segera mengakui keuntungan. Kedua, tidak ada substansi komersial-tidak ada kas yang diterima biasanya menangguhkan keuntungan dan mengakui kerugian dengan segera. Ketiga, tidak ada substansi komersial-sejumlah kas diterima biasanya perusahaan mengakui sebagian keuntungan, bagian keuntungan yang diakui perusahaan adalah rasio aktiva moneter (kas yang dibandingkan dengan nilai total yang diterima).

Hibah Pemerintah

(7)

(pendekatan penghasilan) secara sistematik yang sesuai dengan biaya yang terkait yang dimaksudkan untuk mengimbangi perusahaan.

Akuntansi untuk Kontribusi

Kontribusi harus dicatat pada nilai wajar aktiva yang diterima dan kredit yang berhubungan harus dibuat untuk pendapatan dalam jumlah yang sama. Nilai wajar aktiva harus digunakan untuk menentukan nilainya dalam pembukuan. Standar IFRS telah menyatakan sikap bahwa, secara umum kontribusi yang diterima harus diakui sebagai pendapatan dalam periode penerimaannya.

C. BIAYA SETELAH AKUISISI

Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai beban. Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi, harus ada tiga kondisi berikut:

1. Umur manfaat aktiva harus meningkat

2. Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat 3. Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan

Penambahan

Penambahan pada umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Setiap penambahan yang terjadi pada aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva baru telah diciptakan. Namun masalah yang sering timbul dalam hal penambahan adalah akuntansi untuk setiap perubahan yang berhubungan dengan struktur yang ada akibat penambahan tersebut.

Perbaikan dan Penggantian

(8)

merehabilitasi seperangkat peralatan. Masalahnya disini adalah membedakan jenis pengeluaran ini apakah meningkatkan potensi jasa masa depan atau hanya mempertahankan tingkat pelayanan yang ada.

Jika ditentukan bahwa pengeluaran ini meningkatkan potensi pelayanan masa depan dari aktiva, pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi. Maka akuntansi yang diberlakukan adalah dengan salah satu dari tiga cara berikut tergantung pada situasinya.

1. Menggunakan pendekatan substitusi. Pendekatan ini merupakan prosedur yang benar jika jumlah tercatat dari aktiva lama tersedia. Jika nilai tercatat aktiva lama tidak dapat ditentukan, maka cukup dengan menghapus biaya aktiva lama dan menggantikannya dengan biaya aktiva baru.

2. Mengkapitalisasi biaya baru. Pendekatan ini mengkapitalisasi perbaikan dan mencatat jumlah aktiva lama dalam nilai buku. Justifikasi untuk mengkapitalisasi biaya perbaikan atau penggantian adalah bahwa walaupun nilai tercatat aktiva lama tidak dikeluarkan dari akun, namun penyusutan yang mencukupi telah diperhitungkan atas pos tersebut untuk mengurangi nilai tercatat menjadi hampir nol.

3. Membebankan ke Akumulasi Penyusutan. Penggantian akan memperpanjang umur manfaat aktiva dan oleh karena itu mengumpulkan kembali sejumlah atau semua penyusutan di masa lalu.

Penyusutan Kembali dan Pemasangan Kembali

Biaya penyusutan kembali dan pemasangan kembali merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat di periode masa depan

Reparasi

Reparasi biasa adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan aktiva tetap berada dalam kondisi siap operasi. biaya ini dapat dibebankan ke akun beban selama periode terjadinya, atas dasar bahwa periode tersebut merupakan periode yang paling banyak menerima manfaat.

(9)

Keuntungan dan kerugian sebenarnya merupakan koreksi laba bersih untuk tahun-tahun selama aktiva tetap digunakan. Setiap keuntungan atau kerugian dari pelepasan segmen perusahaan harus dilaporkan bersama dengan hasil yang berkaitan dari operasi yang dihentikan.

Perusahaan mungkin memensiunkan aktiva tetap mereka secara secara suka rela atau membuang mereka dengan melakukan

 Penjualan  Penukaran  Konversi terpaksa  Pengabaian

Penjualan Aktiva Tetap

Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan berakhir dibuat dan tanggal penjualan.

Konversi Terpaksa

(10)

1. Apakah aset yang sudah habis depresiasinya tapi masih digunakan dalam aktivitas operasi perusahaan tetap ditulis dalam laporan neraca atau catatan laporan keuangan?

2. Apakah peraturan umum pada pengakuan untung atau rugi atas penarikan aktiva tetap harus dilaporakan dalam laporan laba rugi?

3. Apa perbedaaan perlakuan yang dalam akuntansi untuk situasi dimana pertukaran mempunyai substansi komersial dan tidak memiliki substansi komersial?

4. Bagaimana perusahaan mencatat adanya grant oleh pemerintah?

5. PT. Indo Utama membeli tanah dengan harga $50,000. Biaya perataan tanah sebesar $10,275.Serta biaya untuk penghancuran bangunan lama yang berdiri diatas tanah tersebut sebesar $15,100. Berapakah besarnya biaya yang harus dicatat sebagaibiaya tanah?

6. PT. Maju Mundur membeli dua bidang tanah. Tanah tersebut salah satunya akan digunakan sebagai tempat membangun pabrik baru sedang sebidang tanah yang lain dibeli dengan tujuan akan dijual kembali. Bagaimana kedua bidang tanah tersebut harus dilaporkan didalam neraca perusahaan?

(11)

8. PT. Surya Abadi memiliki mesin dengan biaya $35,000 saat membeli pada tanggal 1 Juli 2007. Penyusutannya sebesar $3,500 per tahun dan sampai dengan 31 Desember 2010 akumulasi penyusutannya sebesar $12,250. Selanjutnya perusahaan menjual mesin tersebut pada 1 September 2011 sebesar $25,000. Buatlah jurnal untuk mencatat Depresiasi di tahun 2011 dan Mencatat besarnya penjualan tersebut!

9. PT. Abadi Karya memperdagangkan truk lamanya dengan truk baru. Biaya truk lama adalah $25,000 dan memiliki akumulasi penyusutan sebesar $22,000. Truk baru tersebut berharga $32,000. Namun, perusahaan juga harus membayar kas sebesar $31,000. Buatlah jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva ini!

(12)

1. Perusahaan harus tetap menunjukkan aset tersebut dalam laporan neraca maupun catatan laporan keuangannya. Jika asetnya sudah habis didepresiasi, maka perusahaan akan menulis nilai sisa atau gain yang diperoleh. Investor akan memperoleh informasi penting jika perusahaan menunjukkan aset-asetnya secara lengkap. Maka dari itu informasi jika aset tersebut sudah habis didepresiasi namun masih dipakai dalam aktivitas operasi perusahaan juga harus dicantumkan dalam laporan keuangan atau catatan laporan keuangan.

2. Keuntungan dan kerugian dipaorkan bersama pos-pos bisnis biasa. Tetapi apabila itu berasal dari operasi segmen perusahaan yang dijual maka harus dipisahakan mana yang hasil operasi yang berlanjut dan tidak dan keuntungan atau kerugiannya dilaporkan bersama dengan hasil yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan.

3. Dalam pertukaran yang memiliki substansi komersial semua kerugian dan keutungan harus dicatat secara langsung tetapi pada pertukarang yang tidak memiliki substansi komersial maka kerugian akan dicatat secara langsung tetapi bila ada keuntungan akan ditangguhkan pengakuannya

4. IFRS mewajibkan perusahaan untuk mengakui grant dari pemerintah menggunakan dasar yang match dengan biaya yang dikompensasikan.Jika perusahaan mengakui grant sebagai pendapatan selama masa pakainya, maka pengakuannya adalah dengan mencatat grant tersebut sebagai pendapatan grant yang ditunda (deferred grant revenue). Namun grant juga dapat diakui dengan mengurangkan grant dengan carrying amount asetnya sehingga beban depresiasinya akan berkurang.

5. $50,000 + $10,275 + $15,100 = $75,375

6. Dalam kasus diatas tanah yang akan digunakan sebagai tempat memebangun pabrik baru akan dicatat sebagai aktiva tetap perusahaan sedangkan tanah yang akan dijual kembali akan dicatat sebagai investasi perusahaan.

(13)

Share Capital—Ordinary (2,000 X $20) ... 40,000 Share Premium—Ordinary... 60,000

8. a. Depreciation Expense ($3,500 X 8/12) ... 2,333.33

Accumulated Depreciation ... 2,333.33 b. Cash... 25,000

Accumulated Depreciation ($12,250 + 2,333.33)... 14,583.33

Machinery... 35,000 Gain on Disposal of Machinery... 4,83.33

9. Truck ... 32,000 Accumulated Depreciation... 22,000 Loss on Disposal of Truck... 1,000

Truck... 25,000 Cash... 31,000

10. Total lump sum

Tanah 60.000.000 Bangunan 220.000.000 Peralatan 80.000.000

Total 360.000.000

Alokasi harga beli

Tanah (60.000.000/360.000.000) X 306.000.000 = 51.000.000

Bangunan (220.000.000/360.000.000) X 306.000.000 = 187.000.000

Referensi

Dokumen terkait

2.) jika nilai wajar sari barang pesanan yang diterima lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang diterima diukur

Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran aset tetap yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa pada bidang usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yang serupa.. Suatu

Pengukuran aktiva tetap yang dimiliki perusahaan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, perusahaan mengukur dan mencatat nilai aktiva terlalu tinggi

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali

Sebagai bukti, teorema ini mendeskripsikan dasar dinamika dari hubungan pertukaran sebagai Power (P), yang mana terhubung dengan Dependency (D) dari aktor B ke aktor A untuk

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima,

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga trensaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jila nilai

Dividen adalah distribusi pembagian keuntungan yang biasa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain yang menyatakan tentang hutang perusahaan dan saham