Autobiograf
Nama saya Muhammad Sholahuddin Al-Ayyuby, biasa dipanggil Ayyub. Saya lahir di daerah kota Kudus, pada tanggal 18 Mei 1996. Saya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, saya adalah satu-satunya anak laki-laki karena semua saudara saya perempuan. Kakak saya
bernama Rina Robiatul Adawiyah yang sekarang mengambil kuliah di Universitas Muria Kudus dan adik saya bernama Dinda Rosyada Nuruz Zulfa yang sekarang mencari ilmu di Mts Nu Banat Kudus. Kami dilahirkan oleh orang tua yang bijaksana, yang selalu mengajarkan kami arti kehidupan, Ayah saya bernama Bapak Rifa’i yang sekarang berprofesi sebagai guru di Ma Nu TBS sedangkan Ibu saya bernama Ibu Rustiana Handayani yang juga berprofesi guru di Man 01 Kudus, Mereka adalah sosok-sosok yang berperan penting dalam kehidupan keluarga kami.
Alhamdulillah saya terlahir dari keluarga muslim, sehingga ketika saya sudah lahir langsung memeluk agama Islam, keluarga saya termasuk pemeluk agama islam yang taat, sehingga saya juga selalu diajarkan selalu taat dalam menjalankan perintah-perintah agama.
Saya mulai bersekolah saat usia 5 tahun di TK NU Nawa Kartika. Setahun kemudian saya melanjutkan ke SD NU Nawa Kartika. Pada masa SD saya termasuk anak yang pendiam dan cengeng, selain itu dulu saya saat SD juga disekolahkan agama pada sore harinya di Madrasah TBS, saya sudah berhasil khatam atau lulus sampat tingkatan MIQ, sehingga saya ketika kecil sudah mengenal dasar-dasar agama islam. Kemudian setelah lulus dari SD saya melanjutkan ke SMP Negeri 3 Kudus, disini saya melatih untuk menjadi sosok yang mudah bersosialisasi dan lebih percaya diri. Setelah saya lulus, saya sekarang melanjutkan ke SMA Negeri 2 Kudus. Disini saya mengambil jurusan IPA.
Hobi saya adalah bermain bola sepak, selain menyenangkan permainan ini juga sekaligus olahraga yang bagus untuk kesehatan tubuh. Cita-cita saya waktu kecil ingin menjadi seorang pengusahawan. Moto yang selalu tergunakan dalam hidup saya yaitu selalu tetap kejar
kesuksesan didunia tanpa melupakan kesuksesan di akhirat nanti, karena kesuksesan di dunia itu tidak akan pernah abadi, misalnya diibaratkan dalam statistik, dari bawah ketengah lalu keatas turun lagi menengah lagi keatas lagi turun lagi, dan itu berlanjut terus, sedangkan diakhirat nanti semua itu kekal tapi untuk mencapai sukses diakhirat tidak mudah, perlu adanya kesadaran akan diri sendiri bahwa semua ini sementara saja.
oke segitu aja gan.. makasih udah sempet liad.. kalau bisa fans Page Facebook saya di Like yaa "Ayyub_Ms"