DAFTAR PUSTAKA
A.G. Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008.
Amartya Sen, Stiglitz Joseph E, Fitoussi Jean Paul, 2011. Mengukur Kesejateraan.
Marjin Kiri.
Anita Mustika Dewi dan Indah Prabawati, 2013, Implementasi Program Rumah
Tidak Layak Huni di Kelurahan Kejuron Kecamatan Taman Kota
Madiun
Arsyad, L., 2002,Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah,
BPFE, Yogyakarta
Bappenas, 2004. Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia,
Jakarta.
BPS, 2014. Monitoring dan Kajian terhadap Program Kemiskinan di Indonesia,
Jakarta
Dwijowijoto, R.N. 2006. Kebijakan Publik untuk Negara Berkembang. Jakarta :
Elek Media Komputindo
Jhingan, ML. 1996. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, Jakarta: Bayumedia, 2008.
Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika Pembangunan Teori, Masalah dan
Kebijakan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Miles, M.B. dan A. Huberman, M.A.(2009).Analisis Data Kualitatif. Jakarta :
UI-Press
Misbach, Lutfie. 2004. Potret Kemiskinan di Jawa Timur.Berkala Ilmiah
Kependudukan (Scientific Journal of Population), United Nation
Population Fund,Vol.6.N0.1.Surabaya : Airlangga Press
Moleong, Lexy. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
Mudji Sulistiyo, D.B. Paranoan dan Burhanudin, 2013, Implementasi Peraturan
Bupati Kutai Kartanegara Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Pelayanan
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Di Kabupaten Kutai
Kartanegara
Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Ruli Khusnu Rizka, 2010Evaluasi Pelaksanaan Program Perbaikan Rumah Tidak
Layak Huni Di Kota Surakarta
Sri Puji Astuti, 2014, Implementasi Kebijakan Program Bedah Rumah Kota
Bandar Lampung
Sukirno, Sadono, 1976, Beberapa Aspek Dalam Persoalan Pembangunan
Daerah, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Kencana Prenada
Media Group.
Tjokroamidjojo, Bintoro. 1996. Perencanaan Pembangunan. Jakarta: PT. Toko
Gunung Agung
Todaro, M.P. dan Smith, S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid I Edisi
Kesembilan. Haris Munandar (penerjemah). Erlangga, Jakarta.
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin Sumber Perundang-Undangan:
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Upaya
Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah
Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 886 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok,
Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Perangkat Daerah Kabupaten Deli
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Profil Wilayah Kecamatan Pantai Labu
Kecamatan Pantai Labu merupakan pecahan dari Kecamatan Lubuk
Pakam yang terbentuk berdasarkan PP No. 7 tahun 1984, dalam pasal 1 ayat 2
dijelaskan bahwa dalam rangka pemindahan Ibu kota Kabupaten Deli serdang
dari Medan ke Lubuk Pakam, guna terciptanya daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan serta pembinaan wilayah, maka wilayah
Kecamatan Lubuk Pakam ditata kembali menjadi 4 ( empat ) wilayah
Kecamatan yaitu Pagar Merbau, Lubuk Pakam, Beringin dan Pantai Labu yang
peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 1984 oleh Gubernur
Sumatera Utara dan sekaligus melantik Bapak Syahmardan Harahap, BA sebagai
Camat Pantai Labu yang pertama.
Asal mula nama Pantai Labu adalah dahulunya karena daerah ini terletak
di pinggir pantai yang daratannya banyak ditimbuhi pohon labu yang buahnya
besar – besar. Sehingga orang tua dahulu menyebut daerah ini dengan nama
Pantai Labu.
Semula Ibu Kota Kecamatan Pantai Labu adalah di Desa Pantai Labu
Pekan tetapi karena adanya proyek pembebasan tanah lokasi pengganti Bandara
Polonia Medan dan kantor Camat Pantai Labu terkena proyek tersebut, maka
Gambar 3.1 PETA KECAMATAN PANTAI LABU
Selat Malaka
Kec. Beringin
1. Luas Daerah
Kecamatan Pantai Labu luasnya : 81,85 Km2 ( 8.185 Ha ) yang terdiri dari 19 Desa dan 76 dusun dengan Ibu Kota di Desa Kelambir. Desa Sei Tuan adalah
desa terluas di Kecamatan pantai Labu dengan luas 1.410 Ha, diikuti oleh Desa
Durian seluas 14,15 Ha, dan Desa Perkebunan Ramunia dengan luas 843 Ha.
Untuk jumlah dusun dan luas desa di Kecamatan Pantai Labu akan disajikan pada
Tabel 3.1 Jumlah Dusun, Luas Desa dan Persentasenya terhadap Luas Kecamatan Pantai Labu Tahun 2015
No D e s a Dusun Luas ( Ha ) Persentase
2. Keadaan Alam / Topografi
Selat Malaka. Sebagian besar Kecamatan Pantai Labu merupakan kawasan pantai
dan dataran rendah, dengan klasifikasi swasembada, dengan perincian
masing-masing desa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Status, Klasifkasi dan Letak Geografis Desa di Kecamatan Pantai Labu Tahun 2015
No Desa Klasifikasi
Letak Geografis Dataran Kawasan 1 Sei Tuan Swasembada Rendah Pantai
2 Tengah Swasembada Rendah Sungai
3 Kelambir Swasembada Rendah Sungai
4 Durian Swasembada Rendah Sungai
5 Kubah Sentang Swasembada Rendah Lainnya
6
Perkebunan
Ramunia Swasembada Rendah Lainnya
7 Ramunia II Swasembada Rendah Lainnya
8 Ramunia I Swasembada Rendah Sungai
9
Denai Sarang
Burung Swasembada Rendah Sungai
10 Denai Lama Sw sembada Rendah Sungai
11 Binjai Bakung Swasembada Rendah Sungai
12 Denai Kuala Swasembada Rendah Pantai
13 Paluh Sibaji Swasembada Rendah Pantai
14 Pantai Labu Baru Swasembada Rendah Sungai
15 Pantai Labu Pekan Swasembada Rendah Pantai
16 Rugemuk Swasembada Rendah Pantai
17 Pematang Biara Swasembada Rendah Lainnya
18 Rantau Panjang Swasembada Rendah Sungai
3. Iklim
Daerah Kecamatan Pantai Labu beriklim tropis dengan dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau dengan suhu berkisar antara 230C s/d 340C. Kedua musim ini sangat dipengaruhi oleh angin laut yang membawa hujan dan
ngin gunung yang membawa panas dan lembab. Curah hujan yang menonjol di
wilayah Kecamatan Pantai Labu adalah pada bulan – bulan Maret, April,
September s/d Desember. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan – bulan
Januari, Pebruari, Mei s/d Agustus.
4. Batas – Batas
Wilayah Kecamatan Pantai Labu berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Timur : Berbatas dengan Kec. Pantai Cermin,
Kabupaten Serdang Bedagai
Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kec. Beringin
Sebelah Barat : Berbatas dengan Kec. Batang Kuis/
Kec.Percut Sei Tuan
5. Kependudukan
Jumlah Penduduk di Kecamatan Pantai Labu adalah sebanyak 48.893 jiwa.
Dengan Desa Durian yang memiliki penduduk terbanyak yaitu sebesar 5.266 jiwa,
di ikuti oleh Desa Pantai Labu Pekan sebanyak 4.705 dan Desa Paluh Sibaji
sebanyak 4.189 jiwa. Jumlah penduduk tiap desa di Kecamatan Pantai Labu
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya tiap Desa di Kecamatan Pantai Labu Tahun 2015
6. Mata Pencaharian
Seperti pada umumnya masyarakat pedesaan di Ind nesia, mata
pencaharian utama penduduk di wilayah Kecamatan Pantai Labu adalah Sektor
pertanian sub sektor pertanian tanaman pangan, yang didukung dengan sektor
perikanan laut yang umumnya digeluti oleh penduduk pesisir. Komposisi Mata
pencaharian Penduduk di Kecamatan Pantai Labu adalah:
a. Pertanian Tanaman Pangan
b. Nelayan
c. Peternakan
d. Pedagang
e. Karyawan / PNS / TNI / POLRI
f. Industri Dan Lain – lain
7. Kondisi kemiskinan di Kecamatan Pantai Labu
Angka kemiskinan di Kecamatan Pantai Labu tergolong tinggi. Hal ini
disebabkan oleh karena sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan
nelayan, hal ini juga yangmenyebabkan daerah pesisir merupakan daerah yang
paling banyak di huni oleh masyarakat miskin. Jumlah rumah tangga miskin di
Table 3.4 Jumlah Rumah Tangga PPLS Menurut Klasifikasi Kemiskinan di Kecamatan Pantai Labu
No D e s a Sangat
8. Tingkat orbitasi dari Kantor Desa ke Ibukota
Desa dengan jarak terjauh dengan ibukota kabupaten adalah Desa Tengah
dengan jarak 20 km, kemudian Desa Sei Tuan dengan jarak 19,5 km, dan Desa
Bagan Serdang dengan jarak 18 km. Untuk tingkat orbitasi dari kantor desa ke
Tabel 3.5 Tingkat Orbitasi dari Kantor Desa ke Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten di Kecamatan Pantai Labu Tahun 2015
No D e s a
9. Jumlah bangunan rumah menurut kualitas bangunannya
Kecamatan Pantai Labu sebagian besar terdiri dari rumah semi permanen
dan rumah tidak permanen. Hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian
masyarakat yang sebagian besar belum mampu untuk membangun sebuah rumah
yang permanen.
Desa Durian adalah desa yang paling banyak memiliki rumah tidak
Sibaji dengan 265 unit dan Desa Pantai Labu Pekan dengan 247 unit rumah tidak
permanen. Rincian jumlah bangunan rumah menurut kualitas bangunannya akan
dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Jumlah Bangunan Rumah menurut Kualitas Bangunannya tiap Desa di Kecamatan Pantai Labu
3.2 Profil Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang 1. Visi
Terwujudnya Pelayanan Prima di Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang
2. Misi :
a. Melaksanakan fungsi pelayanan penyandang masalah kesejahteraan
sosial secara profesional
b. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan pelayanan administrasi
serta pembinaan seluruh potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS)
3. Motto :
Melayani masyarakat sepenuh hati
4. Maklumat pelayanan :
Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan serta kewajiban dan akan melakukan perbaikan secara
terus menerus dan bersedia menerima sanksi, dan/ atau memberikan kompensasi
apabila tidak sesuai dengan standar pelayanan.
5. Tugas Pokok Dan Fungsi:
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang berdasarkan
Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 886 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok,
Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang
1) Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
2) Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan
Pemerintah Daerah bidang sosial.
3) Dalam melaksanaakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
pasal ini Kepala Dinas Sosial mempunyai fungsi:
a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang sosial
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Sosial
c. Pembinaan dan melaksanakan tugas di bidang Sosial
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsi di bidang sosial;
4) Kepala Dinas Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Mendisposisi surat-surat kepada bawahan sesuai denga bidang
tugasnya.
2. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
3. Menyusun kebijakan teknis di bidang Sosial
4. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang sosial
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum yang meliputi
kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengakapandan
organisasi dibidang sosial
7. Melaksanakan pengelolaan unit pelaksana teknis dibidang sosial
8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil denganketentuan tyang berlaku
9. Menyusn laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Sekretaris mempunyai rincian tugas:
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;
3. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan
tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas-tugas pelayananan administratif
4. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan
7. Melaksanakan pengelolaan administrasi program
9. Merencanakan penyususnan kebutuhan barang dan alat kelengkapan
kantor
10. Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat arsip dan dokumen lainnya
11. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas
keamanan kantor
12. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawi, budaya bersuh,
budaya kerja dan budaya tertib
13. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat
Perintah Tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas
14. Melakukan monitoring dan evaluasi terrhadap pelaksanaan tugas
15. Memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor
16. Menyampaikan saran danpertimbangan kepada atasan tetntang
langkah-langkah ynag perlu diambil dengan ketetntuan yang berlaku
17. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan
dan membuat laporan pelaksanaan tugas
18. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang
telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
19. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku
penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawhan
20. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai rincian tugas :
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan dengan tertib
3. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum
4. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
5. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi
perlengkapan
6. Menggaandakan, menomori dan mendistribusikan surat masuk dan surat
keluar
7. Memeriksa, meneliti danmengarsipkan surat masuk dan surat keluar
8. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas
keamanan kantor
9. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang
lainnya,
10. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan
kegiatan pelaksanaan tugas
11. Menyususn laporanpelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang
telah dicapai sebagai petanggungjawaban pelaksanaan tugas
12. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku DP-3 bawahan
13. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Sub Bagian Program mempunyai rincian tugas :
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan dengan tertib
3. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi program
4. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam
penyusunan program kerja
5. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan
data sebagai bahan acuan dalam penyusunan program kerja
6. Memepersiapkan daftar usulan kegiatan pelaksanaan tugas
7. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan
laporan
8. Menyampaikan saran danpertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
9. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
10. Menyampaikan laoran pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan
hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas
11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku DP-3 bawahan
12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahansesuai dengan disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi
keuangan
5. Menyusun, memeriksa dan meneliti rencana anggaran
6. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggraran
7. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan
8. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
10. Menyususn laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Bidang Pelayanan Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Mendisposisikan surat kepada bawahan
3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pelayanan Sosial
5. Menyempurnakan dan menyususn konsep Standar pelaksanaan pelayanan
tugas-tugas dinas serta rencana jangka menengah dan tahunan dibidang
pelayanan sosial yang meliputi Kesejahteraan Anak dan Lanjut Usia,
Penanggulangan Bencana, Bimbingan dan Penyuluhan Sosial
6. Melaksanakan pengendalian, pengkordinasian dan pelayanan
kesejahteraan Anak dan Usia Lanjut, Penanggulangan Bencana,
Bimbingan dan Penyuluhan Sosial
7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
8. Menyususn laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala seksi Kesejahteraan Anak dan Lanjut Usia mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan dengan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kesejahteraan Anak
5. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan teknis pembinaan dan
pelayanan Kesejahteraan Anak dan Usia Lanjut
6. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan Anak dan Usia Lanjut
7. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan teknis, administrasi,
monitoring kegiatan, operasional Panti Sosial Swasta
8. Mempersiapkan pengurusan Rekomendasi permohonan subsidi bagi
Panti-Panti Sosial Swasta
9. Melaksanakan peningkatan kesejahteraaan anak dan Usia Lanjut sesuai
ketentuan
10. Menganalisa laporan operasional penghuni panti sosial (pemerintah dan
swasta)
11. Memberikan rekomendasi pengangkatan anak skala kabupaten
12. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
13. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
14. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
15. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Seksi Penanggulangan Bencana mempunyai rincian tugas :
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan dengan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Penanggulangan
Bencana
5. Mempersiapkan petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan, pembinaan,
pengendalian serta pemberian bantuan korban bencana
6. Melaksanakan kegiatan penyuluhan pencegahan kejadian Bencana, baik
penyuluhan secara lisan maupun tertulu (media cetak, elektronik, maupun
media masa lainnya) dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana
7. Melaksanakan koordinasi penanganan korban bencana dengan instansi
lintas sektoral dalam rangka penanganan dan penanggulangan korban
bencana secara terpadu
8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
Kepala seksi bimbingan dan Penyuluhan Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan dengan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Bimbingan dan
Penyuluhan Sosial
5. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan teknis kegiatan bimbingan dan
penyuluhan sosial, baik penyuluhan sosial secara lisan dan tertulis serta
penyuluhan dengan peragaan
6. Menyelenggarakan bimbingan penyuluhan sosial melalui siaran
penerangan, kegiatan pameran dan pnyuluhan sosial massal serta
penerbitan leaplet, poster dan lain-lain
7. Mengadakan identifikasi penggalian, pengembangan, pendayagunaan,
PSKS dan PMKS
8. Menyelenggarakan bimbingan penyuluhan sosial terpadu melalui lintas
sektoral, dan melaksanakan bimbingan sosial lanjutan
9. Mengembangkan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial skala
Kabupaten
10. Melaksanakan bimbingan pasrtisipasi sosial masyarakat kepada
tokoh-tokoh masyarakat dalam rangka meningkatkan peran serta dan kepedulian
11. Mengadakan seleksi dalam penetapan akumendasi dan sertifikasi Panti
Sosial
12. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
13. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
14. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
15. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Mendisposisikan surat kepada bawahan
3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemberdayaan
Sosial
5. Menyempurnakan dan menyusun konsep standar pelaksanaan pelayanan
minimal kewenangan daerah Kabupaten dan standar teknis pelaksanaan
tugas-tugas Dinas serta rencana jangka menengah dan tahunan dibidang
Pekerja Sosial, Kepahlawanan Keperintisan dan Kejuangan, Pemberdyaan
6. Melaksanakan pengendalian, Pengkordinasian dan Pemberdayaan
Organisasi Sosial Karang Taruna, Pekerja Sosial dan Kepahlawanan
Keperintisan Kejuangan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
8. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Seksi Pemberdayaan Pekerja Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemberdayaan
Pekerja Sosial
5. Mengumpulkan. Mengolah dan menyajikan bahan, data untuk
penyempurnaan dan menyusun standar pelaksanaan pelayanan minimal
kewenangan daerah kabupaten dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas
6. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan data untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan dalam pemberdayaan Pekerja
Sosial sesuai ketentuan dan standar yang telah ditetapkan
7. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan dan menumbuhkan gairah masyarakat menjadi Pekerja
Sosial Masyarakat dan Pemberdayaan Potensial Sumber Kesejahteraan
Sosial, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
8. Menyelenggarakan Sosialisasi, Evaluasi, Monitoring dan pengendalian
penerapan standar pelaksanaan Pemberdayaan Pekerja Sosial, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
9. Melaksanakan pemberian Penghargaan dibidang sosial skala kabupaten
dan usulan penganugerahan Satya Lencana Kebaktian Sosial
10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
11. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
12. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
13. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Seksi KepahlawananKeperintisan dan Kejuangan mempunyai rincian
tugas:
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kepahlawanan,
Keperintisan dan Kejuangan
5. Mengumpulkan. Mengolah dan menyajikan bahan, data untuk
penyempurnaan dan menyusun standar pelaksanaan pelayanan minimal
kewenangan daerah kabupaten dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas
dalam pembinaan Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan
6. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan data untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan dalam pembinaan jiwa
kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan sesuai ketentuan dan standar
yang telah ditetapkan
7. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pembinaan Kesejahteraan
Keluarga para Pahlawan dan Perintisan, sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan
8. Memelihara dan membangun simbol-simbol kepahlawanan, sesuai
ketentuan dan standar pelaksanaan yang ditetapkan
9. Menyelenggarakan sosialisasi evaluasi, pembinaan dan pengendalian
penerapan standar pembinaan kepahlawanan dan keperintisan sesuai
10. Menyelenggarakan pembinaan organisasi kejuangan, keperintisan sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan
11. Menyelenggarakan upaya nyata dalam mewujudkan kesetiakawanan sosial
sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
12. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan bahan, data untuk penyempurnaan
dan penyusunan standar pelaksanaan pelayanan minimal kewenangan
daerah kabupaten dan standar teknis pelaksanaan pelayanan minimal
tugas-tugas dinas dalam pemeliharaan Taman Makam Pahlawan dan
Taman Makam Bahagia
13. Melaksanakan kordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
upaya pembangunan, perbaikan, dan pemeliharaan Taman Makam dan
Taman Makam Bahagia, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
14. Menyelenggarakan hari pahlawan dan hari kesetiakawanan sosial nasional
tingkat Kabupaten
15. Melaksanakan pemeliharaan dan pemugaran Taman Makam Pahlawan dan
Taman Makam Bahagia, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
16. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
17. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
18. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
Kepala Seksi Organisasi Sosial dan Karang Taruna mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Organisasi Sosial
dan Karang Taruna
5. Mempersiapkan bahan dan petunjuk teknis kegiatan bimbingan dan
pembinaan Organisasi Sosial dan Karang Taruna
6. Melaksanakan kegiatan pendataan dan pendaftaran registrasi dan
identifikasi Organisasi Sosial dan Karang Taruna
7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan pembinaan motivasi dan
bimbingan usaha kesejahteraan sosial terhadap Organisasi Sosial dan
Karang Taruna
8. Melksanakan pembinaan manajemen dan pemberian bantuan stimulan
kepada Organisasi Sosial dan Karang Taruna
9. Melaksanakan kegiatan pendaftaran orsos (orsos baru) dan pendaftaran
ulang orsos (masa 5 tahun)
10. Memepersiapkan dan melaksanakan program kegiatan temu karya dan
11. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
12. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
13. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
14. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Rehabilitasi Sosial
5. Melakukan penyempurnaan dan penyususnan standar pelaksanaan
pelayanan minimal kewenangan daerah kabupaten dan standar
pelaksanaan tugas-tugas Dinas serta rencana jangka menengah dan
tahunan dibidang rehabilitasi Anak Anak Jalanan dan Korban Narkotika,
Tuna Sosial dan Penyandang Cacat, dan Rehabilitasi Eks Penderita
6. Melakukan pelaksanaan, pengendalian, dan pengkoordinasian Rehabilitasi
Anak Jalanan dan Korban Narkotika, Tuna Sosial dan Penyandang Cacat,
dan Eks Penderita Penyakit kronis dn Korban Tindak Kekerasan
7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
8. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Seksi Bina Anak Jalanan dan Korban Narkotika mempunyai rincian tugas:
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Bina anak Jalanan
dan Korban Narkotika
5. Mengumpulkan. Mengolah dan menyajikan bahan, data untuk
penyempurnaan dan menyusun standar pelaksanaan pelayanan minimal
dalam bidang Rehabilitasi Anak Jalanan, Anak Nakal, Anak Korban
Kekerasan, Anak Jermal, Anak Korban Narkotika Psikotropika Zat Adiktif
dan Anak Bermasalah lainnya
6. Mengumpulkan. Mengolah dan menyajikan bahan, data untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan dibidang Rehabilitasi Anak
Jalanan, Anak Nakal dan Korban Narkotika Psikotropika zat Adiktif sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan
7. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
menyelenggarakan berbagai upaya Rehabilitasi Anak Jalanan, Anak
Nakal, Anak Korban Narkotika Psikotropika zat adiktif, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan
8. Melaksanakan kegiatan registrasi dan identifikasi terhadap Anak Terlantar,
Anak Jalanan, Anak Nakal, Anak Jermal, dan Anak Korban Narkotika
Psikotropika zat adiktif
9. Menyelenggarakan Sosialisasi, Evaluasi, Pembinaan dan pengendalian
penerapan standar penanganan dan penanggulangan anak jalanan dan
Korban Narkotika Psikotropika zat adiktif sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan
10. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan Rehabilitasi terhadap anak
jalanan dan Korban Narkotika Psikotropika zat adiktif
11. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
12. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
13. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
14. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Seksi Bina Tuna Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Bina Tuna Sosial
5. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan teknis pembinaan dan pelayanan
Rehabilitasi Sosial Pekerja Seks Komersial, Bekas Narapidana atau
Hukuman, Gelandangan dan Pengemis
6. Mempersiapkan bahan untuk pembinaan dan pelayanan Rehabilitasi Sosial
Pekerja Seks Komersial, Gelandangan dan Pengemis diluar maupun
didalam panti
7. Melaksanakan kegiatan Operasional Razia, Penertiban, Pemberantasan
Kegiatan Kemaksiatan, Prostitusi dan Penertiban, Razia Gelandangan dan
8. Melaksanakan pembinaan, pelayanan dan rehabilitasi sosial pekerja seks
komersial, wanita setengah pria (waria), korban HIV, dan gelandangan
pengemis, serta bekas narapidana
9. Mempersiapkan pedoman pelaksanaan teknis kegiatan identifikasi,
penyaluran dan bimbingan lanjut kegiatan pelayanan
10. Melakukan koordinaasi dengan instansi terkait dan badan sosial dalam
pencegahan, penertiban, dan rehabilitasi sosial, gelandangan, pengemis,
dan tuna sosial
11. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan teknis, administrasi dan
monitoring kegiatan operasional panti, UPT yang menyelenggarakan
pelayanan dan pembinaan para tuna susila
12. Melaksanakan pembinaan teknis, administrasi panti karya dan sarana
rehabilitasi tuna sosial
13. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
14. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
15. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
16. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala seksi penyandang cacat mempunyai rincian tugas :
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Penyandang Cacat
5. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan teknis pembinaan dan pelayanan
kesejahteraan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat
6. Mempersiapkan bahan perumusan modul pelayanan dan rehabilitasi sosial
penyandang cacat
7. Mempersiapkan pedoman teknis pelaksanaan kegiatan identifikasi,
penyaluran dan bimbingan lanjut pelayanan dan rehabilitasi penyandang
cacat
8. Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan pelayananan dan rehabilitasi
sosial bagi penyandang cacat
9. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan teknis, administrasi dan
operasional panti yang menyelnggarakan pelayanan dan pembinaan,
rehabilitasi penyandang cacat
10. Melaksanakan pembinaan teknis admnistrasi Panti Karya dan Rehabilitasi
Penyandang Cacat
11. Menganalisa laporan operasional Panti Karya danRehabilitasi Penyandnag
Cacat
12. Mempersiapkan bahan pembianaan rehabilitasi sosial terhadap eks
13. Menylenggarakan pembinaan rehabilitasi bagi eks penderita penyakit
kronis (eks. Penderita Kusta, dan penderita TBC)
14. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan badan sosial dalam
rangka pembinaan rehabilitasi eks penderita penyakit kronis
15. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
16. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
17. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
18. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan bantuan dan jaminan
sosial
5. Menyempurnakan dan menyusun standr pelakasanaan kewenangan daerah
kabupaten dan standar pelaksanaan tugas-tugas serta rencana jangka
Daerah Kumuh dan Terpencil, Sumbangan Sosial dan Jaminan Sosial,
Bantuan Sosial dan Fakir Miskin
6. Melaksanakan, pengkordinasian, pengendalian dan peningkatan
kesejahteraan Masyarakat Kumuh dan Terpencil, Sumbangan Sosial dan
Jaminan Sosial, Bantuan Sosial dan Fakir Miskin
7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
8. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Seksi Daerah Kumuh dan Terpencil mempunyai rincian tugas ;
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Derah Kumuh dan
Terpencil
5. Mengumpulkan, mengolah, menyajkan bahan dan data untuk
pelaksanaan Kewenangan daerah Kabupaten dan standar teknis
pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam penanganan dan pemberian bantuan
kepada masyarakat daerah terpencil dan kumuh
6. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan bahan, data untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan dalam penanggulangan daerah
kumuh dan terpencil sesuai dengan ketentuan dan standar yang telah
ditetapkan
7. Menyelenggarakan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi bertambahnya daerah kumuh dan terpencil
sesuai ketentuan dan standar yang telah ditetapkan
8. Melaksanakan penanganan dan penanggulangan masyarakat yang tinggal
di daerah kumuh dan terpencil, bekerjasama dengan berbagai pihak, sesuai
ketentuan dan standar yag telah ditetapkan
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
10. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Kepala Seksi Sumbangan Sosial dan Jaminan Sosial mempunyai rician tugas :
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Sumbangan Sosial
dan Jaminan Sosial
5. Mempersiapkan pedoman dan petunjuk pembinaan teknis pelaksanaan
kegiatan pengumpulan sumbangan sosial
6. Melaksanakan pembinaan administrasi dan penerbitan perizinan
pengumpulan sumbangan sosial (pengumpulan uang atau barang) serta
usaha pengumpulan sumbangan sosial lainnya
7. Menyelenggarakan pelayanan konsultasi kepada badan usaha, yayasan,
dan orsos yang berkaitan dengan perizinan pengumpulan sumbangan
sosial
8. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pelaksanaan serta penerbitan
rekomendasi perizinan dan pengawasan pelaksanaan undian-undian
berhadiah ditingkat kabupaten
9. Melaksanakan kegiatan monitoring, pembinaan dan penertiban
kegiatan-kegiatan pengumpulan sumbangan sosial yang bergerak secara “liar”
10. Melaksanakan pengendalian dan pemberian izin pengumpulan uang dan
11. Melaksanakan pengembangan jaminasn sosial kepada penyandang cacat
fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari
masyarakat rentan dan tidak mampu skala kabupaten
12. Melaksanakan pengembangan jaminan sosial bagi masyarakat dalam skala
kabupaten
13. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
14. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
15. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
16. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
Kepala Seksi Bantuan Sosial dan Fakir Miskin mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencnakan
kegiatan pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Bantuan Sosial dan
Fakir Miskin
5. Mengumpulkan, mengolah, menyajkan bahan dan data untuk
pelaksanaan Kewenangan daerah Kabupaten dan standar teknis
pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam penanganan dan pemberian izin
pengumpulan bantuan sosial
6. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan bahan, data untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan dalam pengembangan dan
peningkatan bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dan standar yang telah
ditetapkan
7. Mengkordinasikan pengumpulan dana abadi untuk bantuan sosial, sesuai
standard dan ketentuan yang berlaku
8. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi, pemberdayaan dan pengendalian
penerapan standar pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan pemberian izin
pengumpulan bantuan sosial serta standar di daerah kabupaten sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan
9. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan bahan dan data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan pelayanan minimal
pelaksanaan Kewenangan Derah Kabupaten dan standar teknis
pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam penanganan dan penanggulangan
fakir miskin
10. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan bahan dan data untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan dalam pemberian bantuan fakir
11. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi, pemberdayaan dan pengendalian
penerapan standar penanganan dan penanggulangan fakir miskin, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan
12. Melaksanakan penanganan dan penanggulangan fakir miskin, bekerjasama
dengan berbagai pihak sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
13. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
14. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
petanggungjawaban pelaksanaan tugas
15. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan
16. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
17. Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupatn Deli Serdang
BAB V
PENYAJIAN DATA
Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, melalui
wawancara, dan observasi atau pengamatan langsung di lapangan, maka diperoleh
data informan dalam kaitannya dengan Implementasi Program Rehabilitasi
Rumah Tidak Layak Huni di kecamatan Pantai Labu. Data yang diperoleh selama
penelitian disajikan dalam bentuk analisis data dengan menggunakan draf
wawacara informan yang kemudian akan diinterpretasikan. Penyajian data
didapatkan melalui wawancara, dan observasi atau pengamatan langsung di
lapangan. Pihak-pihak yang diwawancarai sebanyak empat orang yaitu dengan
Kepala Bidang Bantuan Sosial, Pendamping (TKSK) dan masyarakat 2 orang di
Kantor Dinas Sosial di Kecamatan Pantai Labu. Adapun data-data yang disajikan
terdiri dari bagian 2 bagian, yaitu data identitas informan dan data hasil observasi.
Data-data tersebut disajikan sebagai berikut.
5.1 Data Primer
Data Primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
pada lokasi penelitian atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini data primer
berasal dari :
a) Informan Kunci yaitu :
1. Bapak Parlaungan Harahap S.E yaitu sebagai Kepala Bidang
Bantuan Sosial,
2. Bapak Eka Harka Wibawa sebagai Pendamping
1. Bapak M. Yusuf yaitu sebagai masyarakat penerima bantuan
rehabilitasi rumah tidak layak huni
2. Bapak Dayan yaitu sebagai masyarakat penerima bantuan
rehabilitasi rumah tidak layak huni
A. Hasil Wawancara Informan Kunci
Penelitian dilakukan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang dan
di Kecamatan Pantai Labu selama ± 2 bulan. Dalam mengumpulkan data yang
diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian, ada beberapa tahap yang
dilakukan peneliti, yaitu yang pertama penelitian diawali dengan pengumpulan
berbagai dokumen tertulis, profil kantor Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang dan
data lain yang berkaitan dengan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni.
Kedua, peneliti melakukan observasi tidak terstruktur, melihat kondisi dan
keadaan Kantor Dinas Sosial tersebut. Ketiga, peneliti melakukan wawancara
terstruktur kepada 2 informan kunci kemudian hasil wawancara dari 2 informan
kunci peneliti lempar kembali ke informan tambahan yang berada di Kecamatan
Pantai Labu. Dan tahapan yang terakhir yaitu peneliti mewawancarai informan
tambahan terkait pelaksanaan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di
Kecamatan Pantai Labu.
Informan kunci sebanyak 2 orang, yakni Kepala Bidang Bantuan Sosial
dan Pendamping Program. Tipe wawancara yang dipilih peneliti yaitu wawancara
terstruktur dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu peneliti
menyusun draft pertanyaan yang hendak diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang
Rumah Tidak Layak Huni. Namun di dalam prosesnya sendiri peneliti tidak
menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat
menggali informasi lebih dalam dari para informan utama.
Diukur dari variabel implementasi kebijakan antara lain:
I. Isi Kebijakan mencakup : A. Informan Kunci
1. Kepentingan yang terpengaruhi oleh kebijakan
a. Latar belakang kebijakan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
menurut Bapak Parlaungan Harahap S.E selaku Kepala Bidang Bantuan
Sosial adalah “dilandasi pada UU No 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan
Fakir Miskin. “
b. Selama program ini berlangsung pihak-pihak yang menolak/ keberatan
dengan adanya program ini menurut Bapak Parlaungan Harahap S.E ini
tentu ada penolakan dari masyarakat, tetapi penolakan bukan berasal dari
penerima bantuan, melainkan warga yang disekitar rumah penerima
bantuan yang juga rumahnya tidak layak huni. Jadi begini, bisa sebelah
rumahnya dengan kondisi yang sama tidak layak huni, namun dia tidak
dapat bantuan ini, sebab tidak terdata juga karena jumlah bantuan ini juga
terbatas.”
2. Tujuan dan Manfaat dari program RTLH ini menurut beliau adalah “untuk
memperbaiki rumah yang tidak layak huni warga yang tinggal dirumah
3. Derajat Perubahan yang diinginkan menurut Bapak Parlaungan Harahap
adalah “keluarga yang kurang mampu yang dulunya tinggal di rumah tidak
layak huni, yaitu yang rumahnya belum disemen, dinding rumah masih
tepas, atapnya rumbia, dan yang pasti rumahnya tidak sehat menjadi
memiliki rumah yang layak huni dan nyaman”
4. Kedudukan pembuat kebijakan menurut Informan Kunci adalah “pada
tingkat Kementerian Sosial yang kemudian dilimpahkan kepada Dinas
Sosial Kabupaten yang akan berkoordinasi dengan camat, kepala desa,
pendamping, dan kelompok penerima bantuan”.
5. Pelaksanaan program menurut Informan Kunci adalah “melakukan rapat
koordinasi terlebih dahulu sebelum mulai dilaksanakannya rehabilitasi
tentang bagaimana teknisnya nanti dilapangan, kapan pelaksanaan
pembangunannya, kapan pembelian materialnya dan lain lain”.
6. Sumber daya yang dilibatkan terdiri dari :
a. Sumber daya Manusia, menurut Informan Kunci yaitu “pendamping
diberikan pendidikan atau bimbingan teknis ke Jakarta yang dilakukan
oleh Kementerian Sosial”
b. Sumber daya materiil menurut informan kunci berupa dana sebanyak
sepuluh juta untuk tiap unit rumah. Penerima bantuan harus
mempunyai rekening sendiri. Jika belum maka dia harus buka
rekening dulu. Lalu dana nya ditransfer dari Pusat langsung kepada
penerima bantuan. Jadi tidak melalui dinas lagi. Tetapi sebelumnya
pendamping. Kemudian nantinya penerima bantuan ini menggunakan
uang tadi untuk belanja material bangunan tentunya didampingi oleh
pendamping. Kalau belanjanya terserah mereka mau kemana”
II. Konteks Kebijakan mencakup
1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi actor yang terlibat
Menurut Informan Kunci yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil
wawancara, semua sudah tertulis pada pada SOP pelaksanaan program
RTLH ini
2. Karakteristik lembaga dan penguasa
“Karakteristik lembaga dan penguasa menurut Informan kunci yaitu semua
mengacu pada perintah atasan. Pendataan awal bersumber dari Kepala
Dusun, kemudian diteruskan ke Kepala Desa, lalu ke Kecamatan, lalu
diteruskan kepada Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang, lalu ke
Kementerian Sosial. Indicator yang kita gunakan itu ya indicator dari BPS
dan Kementerian Sosial lah, kamu bisa cari sendiri di internet biar lebih
jelas”
3. Kepatuhan serta daya tanggap kelompok sasaran
Menurut Informan Kunci berdasarkan Hasil Wawancara yang dilakukan
oleh peneliti yaitu semua penerima bantuan patuh, penerima bantuan
dikelompokkan. Masing-masing kelompok itu 5 orang. Jadi kita mau
membangkitkan semangat gotong royong yang sudah pudar”.
Hasil Wawancara Informan Tambahan
Dalam penelitian ini, Informan Tambahan terdapat 2 (dua) orang
masyarakat di Kecamatan Pantai Labu yaitu Bapak Dayan dan Bapak M.
Yusuf
1. Penerimaan Bantuan RTLH menurut Informan Tambahan yaitu “ dimulai
bulan oktober tahun 2015”.
2. Prosedur awal mula sehingga bisa mendapat bantuan RTLH menurut
informan Tambahan yaitu : Informan menjelaskan bahwa di data terlebih
dahulu oleh pegawai Dinas Sosial dan persyaratan berupa kk, kartu
keluarga, sama surat tanah”
3. Tanggapan Informan Tambahan terhadap proses dalam pelaksanaan RTLH
yaitu : “sudah bagus, tidak berbelit-belit”
4. Tugas Penerima bantuan menurut tanggapan Informan Tambahan selaku
masyarakat yaitu :” Tidak Tau karena tidak ada sosialisasi.”
5. Tanggapan Informan Tambahan selaku masyarakat terhadap pelaku
rehabilitasi yaitu “tukang dari Dinas. Bukan dari masyarakat.”
6. Tanggapan Infroman Tambahan terhadap Lamanya dan biaya dalam
Rehabilitasi yaitu satu minggu dan biaya yang terima hanya berupa
Semen, pasir sama seng udah diantar, trus dibangun sama tukang tidak ada
biaya berupa dana.”
7. Tanggapan Informan Tambahan terhadap proses penerimaan bantuaan
selaku masyarakat adalah tidak ada terjadwal kalau dana masuk dikabari
8. Tanggapan Informan Tambahan terhadap pertanggung jawaban kepada
Dinas Sosial yaitu Tidak ada pertanggung jawaban dalam pelaksanaan
program dan tidak ada pembuatan laporan.
9. Tanggapan Informan Tambahan mengenai biaya yang harus dikeluarkan
selama proses rehabilitasi adalah tidak ada biaya yang dikeluarkan, karena
semua telah dibeli oleh dinas
10. Tanggapan Informan Tambahan mengenai sosialisasi program adalah
“tidak adanya sosialisasi, hanya pernah sekali kita dikumpulin pas bulan
puasa untuk buka bersama”
11. Tanggapan Informan Tambahan mengenai kondisi rumah sebelum
menerima bantuan adalah rumah setengahnya batu, setengah kayu, atapnya
rumbia
12. Tanggapan Informan Tambahan mengenai kondisi rumah setelah
menerima bantuan adalah ya kayak ginilah, udah batu semua dindingnya,
atapnya udah seng
13. Tanggapan Informan Tambahan mengenai pekerjaan dan penghasilan
adalah sebagai nelayan dengan penghasiln perharinya adalah seratus ribu
rupiah
14. Tanggapan Informan Tambahan mengenai manfaat yang dirasakan dari
kegiatan ini adalah biasa-biasa aja. Hanya enggak kedinginan aja lagi kalo
15. Tanggapan Informan Tambahan mengenai fungsi dan keaktifan
pendamping adalah tidak mengetahui fungsi pendamping dan pendamping
hanya turun sekali. Itupun waktu rumah ini di bangun
16. Tanggapan Informan Tambahan mengenai hak dan kewajibannya adalah
tidak mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai
penerima bantuan
17. Tanggapan Informan Tambahan mengenai bantuan ini sudah tepat sasaran
adalah sudah tepat sasaran sejauh ini
18. Tanggapan Informan Tambahan mengenai harapan untuk program RTLH
kedepannya adalah agar lebih bagus lagi dan diperbanyak yang mendapat
bantuan.
5.2 Data Sekunder
Selain melakukan wawancara dari Informan Kunci dan Tambahan, peneliti
juga memperoleh data pendukung berupa peraturan yang menjadi acuan
bagi para implementor. Yakni :
1. Buku Pedoman Teknis Pelaksanaan Bantuan Stimulan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP), Rehabiliasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, dan
Sarana Prasarana Lingkungan (Sarling)
2. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 886 Tahun 2008 Bab XIX
tentang Tugas Pokok, fungsi dan rincian Tugas Jabatan Perangkat
Sampai dengan tahun 2016 ini, Kabupaten Deli Serdang sudah 2 (dua) kali
menerima bantuan RS-RTLH dari Kementerian Sosial, yaitu pada tahun 2015 dan
2016. Perincian dari bantuan RS-RTLH adalah sebagai berikut, untuk tahun 2015
bantuan yang diterima adalah sebanyak 40 unit dan untuk tahun ini juga sebanyak
40 unit. Untuk tahun 2015 lalu di Kabupaten Deli Serdang hanya Kecamatan
Pantai Labu yang mendapat bantuan, sedangkan tahun 2016 hanya Kecamatan
Deli Tua, yang sekarang masih dalam tahap sosialisasi.
Dasar Hukum pelaksanaan Program RS-RTLH di Kecamatan Pantai Labu
ini adalah Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir
Miskin. Disamping itu juga PP Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan
Upaya Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan wilayah.
a. Dasar hukum
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008, tentang Batas Wilayah Negara;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir
Miskin;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Pasal tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Upaya
Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah;
7. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 Tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
8. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Kementerian Sosial
b. Kriteria dan sasaran
Kriteria dan sasaran penerima bantuan RS-RTLH merupakan pedoman
bagi Kementrian Sosial dalam menentukan layak atau tidak seseorang
memperoleh bantuan. Kelayakan dilihat dari 3 aspek, yaitu lokasi kegiatan,
keadaan penerima bantuan, serta standar tanah dan bangunan.
Berikut kriteria dan sasaran pelaksanaan bantuan RS-RTLH dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 5.1 : Kriteria dan Sasaran RS-RTLH
Lokasi Kegiatan Penerima Bantuan Standar Tanah dan
Bangunan
1. Secara administratif
berada di wilayah
3. Masuk kategori tidak
3. Penduduk tetap yang
menjadi sasaran
RS-RTLH, dibuktikan
dengan KTP/KK,
Surat Keterangan
Domisili.
4. Kepala keluarga
yang layak bagi
kemanusiaan.
5. Kehidupan
sehari-hari masih
memerlukan
bantuan untuk
memenuhi
kebutuhan dasar.
6. Bersedia tidak
menjual atau
menyewakan rumah
yang tidak
direhabilitasi
minimal 5 tahun
sejak menerima
bantuan.
Sumber: Pedoman Teknis Pelaksanaan Bantuan Stimulan Usaha Ekonomi Produktif,
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, Sarana Prasarana Lingkungan Kementerian
Sosial Republik Indonesia Tahun 2016
c. Hak dan kewajiban penerima bantuan
Fakir miskin yang menerima bantuan RS-RTLH akan memperoleh dana
bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi rumahnya dari tidak layak
mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut dengan cara melampirkan
bukti-bukti pembelian barang. Berikut hak dan kewajiban yang harus dipenuhi
oleh penerima bantuan RS-RTLH pada tabel dibawah ini
Tabel 5.2 : Hak dan Kewajiban Penerima Bantuan RS-RTLH
Hak Kewajiban
1. Memperoleh dana bantuan
stimulan RS-RTLH sebesar Rp.
10.000.000,-
2. Mendapatkan sosialisasi dan
bimbingan teknis tentang
RS-RTLH
3. Mengelola dan menggunakan
dana bantuan stimulan
RS-RTLH sesuai dengan sasaran
perbaikan rumah.
1. Mengikuti daan mentaati semua
ketentuan yang telah ada dan
sudah disepakati.
2. Membangun kerjasama dengan
berbagai pihak.
3. Menggunakan dana bantuan
RS-RTLH dengan penuh tanggung
jawab
Namun Kenyataan yang terjadi di lapangan, ketika penerima bantuan
(informan 3 dan 4) ditanya mengenai apa yang menjadi hak dan kewajibannya
seharusnya mereka dibekali pengetahuan tentang apa yang menjadi hak dan
kewajibannya.
d. Tahapan
1. Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi dan
Kabupaten. Tahapan persiapan kegiatan meliputi :
a) Indentifikasi dan Seleksi
Identifikasi dan seleksi adalah kegiatan untuk memastikan calon
penerima bantuan stimulan RS-RTLH
b) Orientasi dan Observasi
Orientasi dan Observasi adalah kegiatan berupa pengamatan secara
umum untuk mengetahui potensi sumber daya yang tersedia yang
dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bantuan RS-RTLH
c) Bimbingan Sosial Dasar
Bimbingan Sosial Dasar adalah suatu kegiatan untuk memberikan
motivasi, pengetahuan, dan keterampilan kepada calon penerima
bantuan, agar memiliki kesiapan untuk memanfaatkan pengelolaan
RS-RTLH
2. Pelaksanaan Kegiatan
Untuk melaksanakan kegiatan penanganan fakir miskin pesisir,
pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara ini dilakukan berbagai tahap
a) Penjajakan lokasi
Penjajakan lokasi bertujuan untuk melakukan sinkronisasi dan
kooedinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten sekaligus melihat
langsung ke lapangan terhadap usulan-usulan proposal yang
diteriman oleh Kementerian Sosial. Dalam kesempatan ini
dilakukan juga kunjungan tatap muka dengan calon penerima
bantuan untuk mengetahui kesiapan mereka dalam memanfaatkan
bantuan stimulan.
Dalam kegiatan ini dilakukan sosialisasi program yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman tetntang pelaksanaan
penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan
antar negara dan membangun kesamaan persepsi terhadap proses
dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan. Melalui
sosialisasi ini diharapkan dapat membangun kerjasama antar
bebagai pihak yang terkait serta mendapatkan umpan balik
terhadap rencana kegiatan.
Pertemuan sosialisasi dilaksanakan dan difasilitasi oleh
Kementerian sosial RI dengan menghadirkan Dinas Sosial
Provinsi, Dinas Sosial Kabupaten yang mendapatkan program, dan
Bappeda.
b) Rapat koordinasi
Dalam rangka sinkronisasi penanganan pemberian bantuan kepada
antar negara melalui bantuan stimulan RS-RTLH, maka diadakan
rapat koordinasi dengan mengundang unsur Dinas Sosial Provinsi,
Dinas Sosial Kabupaten dan pihak terkait.
c) Penetapan Lokasi
Sebelum dilakukan penyaluran bantuan RS-RTLH , Direktorat
Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan
Perbatasan Antar Negara terlebih dahulu melakukan penetapan
lokasi terhadap provinsi dan kabupaten yang akan menerima
bantuan. Penetapan lokasi ini ditetapkan berdasarkan Basis Data
Terpadu (BDT) dan atau usulan Dinas Sosial Kabupaten dan Dinas
Sosial Provinsi
d) Seleksi Pendamping
Pendamping merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan program
penanganan fakir miskin di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, dan
prebatasan antar negara. Hal ini dikarenakan melalui peran mereka,
keberhasilan program penanganan fakir miskin dapat tercapai.
Oleh karna itu, agar memperoleh pendamping yang profesional dan
memiliki kemampuan serta kualitas yang memadai maka
Direktorat Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan
Perbatasan Antar Negara melakukan seleksi pendamping.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para
pendamping, maka dilakukan pemantapan yang terkait dengan
materi tugas-tugas pendampingan yang harus dilaksanakan.
f) Verifikasi Calon Penerima Bantuan
Verifikasi dilakukan untuk menetapkan calon penerima bantuan
stimulan RS-RTLH berdasarkan pada Basis Data Terpadu (BDT)
yang diperoleh dari pusat data dan informasi kesejahteraan sosial
(Pusdatin Kessos) Kementerian Sosial RI. Hasil verifikasi yang
sudahdilakukan selanjutnya ditetapkan oleh Dirjen Penanganan
Fakir Miskin Kementerian Sosial RI
g) Bimbingan Teknis
Bimbingan teknis diberikan kepada calon enerima bantuan, agar
mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait tujuan
penggunaan dan penyaluran dana bantuan. Melalui kegiatan
bimbingan teknis ini proses pemanfaatan dana bantuan akan lebih
lancar dan tidak menghadapi kendala, sehingga pemanfaatan
bantuan sesuai dengan yang diharapkan.
h) Penyaluran Bantuan
Proses penyaluran bantuan RS-RTLH dilakukan dengan cash
transfer atau transfer dana tunai ke masing-masing rekening
penerima bantuan di Bank Pemerintah. Proses penyaluran bantuan
Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara membuat Surat
Keputusan terkait nama-nama penerima bantuan.
i) Pelaporan
Pelaporan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban penerima
bantuan tergadap penggunaan dana bantuan stimulan RS-RTLH.
Dalam membbuat pelaporan penerima bantuan akan dibantu olek
pendamping. Setelah itu pendamping akan membuat laporan hasil
pelaksanaan dampingannya kepada Dinas Sosial Kabupaten, Dinas
Sosial Provinsi dan Kementerian Sosial.
j) Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian Sosial RI
dan sepenuhnya dibantu oleh Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten.
Kegiatan monitoring ini ditujukan agar proses pelaksanaannya
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
e. Prosedur Pengusulan Penerima Bantuan dan Penggunaan Dana 1. Prosedur pengusulan calon penerima bantuan
Prosedur pengusulan calon penerima bantuan RS-RTLH adalah
sebagai berikut:
a) Dinas sosial Kabupaten bersama pendaping sosial melakukan
verifikasi calon penerima program penanganan fakir miskin pesisir,
pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara.
b) Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tersebut, Dinas Sosial