• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia : ..… tahun

3. Pendidikan : SD/SLTP/SLTA(sederajat)/Diploma/Sarjana 4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 20…..

b. daftar pertanyaan

1. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah?

2. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan ?

3. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu?

4. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen ?

5. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat?

6. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebeumnya?

7. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)?

8. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program?

9. Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat?

10.Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini? 11.Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang

(2)

12.Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen ?

13.Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM?

14.Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

(3)

PEDOMAN WAWANCARA

A Komunikasi

1. Siapakah implementator yang terlibat dalam pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen?

2. Apakah sasaran dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen ?

3. Bagaimana proses sosialisasi PKH yang terjadi di Kecamatan Bebesen? 4. Apakah komunikasi anatar pelaksana dan peserta penerima bantuan PKH

sudah efektif ?

5. Apakah Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Bebesen sudah mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal? 6. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di

Kecamatan Bebesen ?

7. Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM?

8. Apasaja kendala pelaksanaan PKH diKecamatan Bebesen ?

B. sumberdaya

9. Bagaimana prosedur perekrutan pelaksana PKH di Kecamatan bebesen ? 10.Apasaja kualifikasi pelaksana PKH di Kecamatan Bebesen?

11.Berapa dana yang di alokasikan pada PKH di Kecamatan Bebesen ? 12.Apakah alokasi dana tersebut sudah mencukupi terlaksananya PKH di

kecamatan Bebesen ?

C. Disposisi

15.Apakah pelaksanaan PKH sudah sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan ?

16.Bagaimana intensitas pelaksana melakukan proses sharing dengan peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

(4)

17.Adakah Standard Operting Prosedures (SOP) pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen ?

18.Bagaimana koordinasi antara UPPKH Pusat dan Daerah terkhusus di kabupaten Aceh tengah ?

19.Bagaimana koordinasi antara UPPKH daerah kabupaten Aceh Tengah dengan UPPKH kecamatan?

(5)

Hasil wawancara dengan ketua UPPKH kecamatan (Dra. Zuraini, MM)

A. Komunikasi

1. Bagaimana gambaran umum PKH di kecamatan bebesen ?

 PKH merupakan program bantuan bersyarat yang di gagas oleh kementerian sosial. Untuk di kabupaten aceh tengah kurang lebih peserta PKH berjumlah 3500 keluarga. Tujuan PKH ini adalah untuk memutuskan matarantai kemiskinan antar generasi . bantuan PKH ini hanya untuk dua komponen, yaitu untuk biaya pendidikan anak misalnya beli baju sekolah, beli buku-buku yang tidak diberikan sekolah, dan segala kebutuhan yang menunjang pendidikan anak. Kemudian kesehatan misalnya untuk pemeriksaan gizi anak dan kesehatan ibu hamil serta balita.

2. Siapalkah implementator yang terlibatdalam pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen?

 Yang terlibat dalam pelaksanaan PKH ini adalah dinas pendidikan yaitu UPTD di setiap kecamatan serta dengan kepala sekolah dan juga guru-guru, Kemeterian agama karena kan ada beberapa sekolah yang diurus olej kKantor Departemen Agama (Kandepag) seperti MIN, MTSn, dan MAN kemudian ada dinas kesehatan, dan yang utama adalah dinas sosial karena PKH ini merupakan program kementerian sosial. tidk lupa juga peran Kantor POS, karena seluruh informasi surat menyuran dan pecairan bantuan ini ya melaui ksntor POS.

3. Bagaimana proses sosialisasi PKH dikecamatan bebesen ?

(6)

menerima bantuan bagaimana peserta ini harus bisa mempertanggungjawabkan apa saja yang sudah dibelanjakan dengan uang bantuan itu.

4. Apakah sasaran dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen?

 Sasaran utama PKH adalah rumah tangga sangat miskit (RTSM) atrinya kategori masyarakat miskin yang paling, agar mampu meningkatkan pendidikan dan kesehatannya. Standar dan sasaran PKH itu sendiri sudah ditetapkan oleh pusat. Proses PKH ini diawali dengan pemilihan dan penetapan peserta PKH. Dimana datanya itu langsung dari pusat melalui Badan Pusat Statistik (BPS). Peserta yang telah terdata kemudian cek kelapangan untuk melihat keadaan peserta yang sebenar-benarnya. Hal ini bertujuan agar bantuan ini tepat sasaran. Meskipun yang terjadi dilapangan masih ada penerima yang seharus tidak berhak tetapi mendapatkan bantuan ini. Karena ya data PKH ini kita terima dari pusat langsung melalu BPS jadi kita tidak terlibat langsung. Setelah mendapatkan data fix baru kita ke tahap selanjutnya yaitu pertemuan awal. Pertemuan awal ini melibatkan beberapa pihak termasuk aparat desa. Pertemuan ini bertujuan untuk menberikan informasi sedetail mungkin mengenai PKH ini kepada masyarakat penerima bantuan. Tahap selanjutnya pencairan bantuan tahap pertama setelah itu verifikasi komitmen. Setelah verifikasi komitmen pendamping PKH akan memantau secara kontinu apakah peserta memenuhi keajibannya sebagai penerima bantuan. Apabila melanggar maka peserta tersebut bisa saja dibatalkan menjadi penerima bantuan dengan beberapa pertimbangan yang telah ditetapkan.

5. Apakah komunikasi antara pelaksana dengan peserta PKH sudah efektif ?  Ibu rasa sudah efektif, karena kami punya jadwal pertemuan tidak

(7)

6. Apakah ibu sebagai ketua UPPKH di kabupaten sudah memahami dengan jelas mengenai PKH ini ?

 Tentunya saya memahami dengan jelas mengenai program ini karena kita melaksanakan PKH ini berdasarkan perturan yang telah dibuat oleh pemeritah pusat dan juga kami sebagai pelaksana di Daerah diberikan panduan umum mengenai PKH, panduan operasional kelembagaan PKH, pedoman pengaduan, pedoman pembayaran bantuan. Tidak hanya berupa buku para pelaksana PKH ini juga sebelum nya ada dibeerikan pelatihan, namanya Bimbingan Teknis (BIMTEK).

7. Apakah ada perubahan dari sebelum Program ini dilaksanakan dengan sesudah dilaksanakan ?

 Saya sangat mandukung PKH ini, karena dari tujuan awalnya yaitu meningkstkan pendidikan dan kesehatan anak sudah terbukti di Kabupaten Aceh Tengah banyak prestasi anak penerima bantuan yang meningkat. Kita juga sudah melakukan survei langsung bagi anak penerima bantuan PKH ini bahwa prestasinya meningkat dari sebelum menerima bantuan, oleh sebab itu program ini bertahan sampai sekarang. Dari segi kesehatan juga meningkat, karena tidak adalagi alasan ibu-ibu tidak memeriksakan anaknya lagi ke puskesmas meskipun ada bantuan BPJS dan bantuan kesehatan lain yang gratis, tetapi ada kendala lain yang menghambat ibu-ibu memeriksa anaknya seperti tidak ada ongkos, rumahnya jauh, dan lain sebagainya.

8. Apakah PKH di kecamatan bebesen sudah mencapai tujuan yang diinginkan sejak awal ?

 Sebenarnya sudah ya, tetapi setiap program apapun pada tahap pelaksanaanya pasti ada kendala yang dihadapi, sehingga untukmencapai tujuan yang diinginkan perlu pengoptimalan lagi baik dari sisi pelaksana maupun dana bantuan.

9. Apasaja program pembeerdayaan kelompok peserta PKH di kecamatan bebesen ?

(8)

bantuan ekonomi produktif beruopa mesin untuk pengupas ubi dalam produksi keripik.

10.Sejauhmana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM ?

 Sebenarnya tujuan pemberdayaan ini sangat bagus. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu pengurngan masyarakat miskin. Namun karena keterbatasan anggaran sehingga tidak semua kecamatan dapat melakukan program pemberdayaan ini seperti di kecamatan bebesen ini.

11.Apa saja kendala pelaksanaan PKH dikecamatan bebesen ?

 Kendalanya banyak. pertama, untuk program ini kan pemerintah menetapkan 5% dana sharing untuk menunjang pelaksanaan PKH ini, kebetulan dari tahun pertama pelaksanaannyadari tahun 2013-2015 tidaksesuai dan sharingyang diberikan hanya sedikit. Dana sharing ini kan banya digunakan untuk operasional lain untuk PKH, untuk menambah BBM pendamping, rapat-rapat dan pertemuan. Karena biaya operasional yang besar yang belum dapat terealisasi inilsh menjadikan program ini sedikit terhambat dalam pelaksanaannya.

 Kedua, banyak penerima bantuan ini sebenarnya ekonominya sudah meningkat dan seharusnya sudah dikeluarkan sesuai dengan peraturannya. Tetapi kenyataannya masih banyak yang sudah meingkat perekonomiannya tapi tetap menerima bantuan.

 Ketiga, ada beberapa desa yang terisolir serta lokasinya jauh sehingga menyulitkan akses pendamping untuk meninaju langsung para pesertaPKH ini

B. sumberdaya

(9)

umumkan ke setiap kecamatan yang dibutuhkan. Nah, proses selanjutnya itu langsung ditangani oleh orang kementerian sosial langsung.

13.Berapa dana yang di alokasikan pada PKH di Kecamatan Bebesen ?

 pemerintah menetapkan 5% dana sharing untuk menunjang pelaksanaan PKH in

14.Apakah alokasi dana tersebut sudah mencukupi terlaksananya PKH di kecamatan Bebesen ?

 dari tahun pertama pelaksanaannyadari tahun 2013-2015 tidaksesuai dan sharingyang diberikan hanya sedikit. Dana sharing ini kan banya digunakan untuk operasional lain untuk PKH, untuk menambah BBM pendamping, rapat-rapat dan pertemuan. Karena biaya operasional yang besar yang belum dapat terealisasi inilsh menjadikan program ini sedikit terhambat dalam pelaksanaannya. C. Disposisi

15.Apakah pelaksanaan PKH sudah sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan ?

 Pelaksanaan PKH ini sudah sesuai dengan kebijakan yang tlah ditetapkan pemerintah.

16.Bagaimana intensitas pelaksana melakukan proses sharing dengan peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

 Kalau untuk sharing menurut saya intensitasnya cukup tinggi ya, namun di kebupaten aceh tengah ini ada beberapa kecamatan seperti kecamatan linge dikarenakan lokasi yang jauh dan pendampingnya juga perempuan. Jadi permasalahan geografis juga mempengsruhi pelaksanaan PKH ini. biasanya di kecamatan Bebesen itu rutin mereka melakukan sharing kelompok setiap bulan. Namun, karena kekosongan pendamping dari awal januari 2016 ini mereka tidak rutin melakukan sharing meskipun pada saat ini untuk kecamatan bebesen itu ditangani oleh koordinator pendamping.

(10)

17.Adakah Standard Operting Prosedures (SOP) pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen ?

 Ada, setiap program itu ada petunjuk pelaksanaannya agar kita melaksanakan program itu tidak melenceng dari peraturan yang ditetapkan.

18.Bagaimana koordinasi antara UPPKH Pusat dan Daerah terkhusus di kabupaten Aceh tengah ?

 Kalau koordinasi denganpusat biasanya kita melalui email, pemberitahuan pertemuan juga melalu email. Biasanya kami kalau pertemun dengan pusat itu di provinsi yaitu di banda aceh. Kemudian ada juga dari jakarta langsung setiap satu tahun sekali kunjungan ke kabupaten dalamrangka silaturahmi dan sosialisasi PKH pusat, kemudian ada RAKOr (rapat koordinasi )

19.Bagaimana koordinasi antara UPPKH daerah kabupaten Aceh Tengah dengan UPPKH kecamatan?

 Koordinasi UPPKH kabupaten aceh tengah dengan kecamatan ini sudah lumayan baik, kami juga rutin mengadakan pertemuan kepada seluruh pendamping di kabupaten aceh tengah dalam bentuk arisan. Hal ini bertujuan agar komunikasi kami sebagai pelaksana PKH tetap terjalin dengan baik. Namun seperti yang sudah saya katakan tadi ada beberapa kecamatan yang lokasinya jauh sehingga koordinasinya masihkurang dan perlu peningkatan lagi.

20.Apakah program ini sudah menjawab masalah kemiskinan di aceh tengah ?

(11)

 Kebanyakan orang memang bergantung sama bantuan, namum PKH ini sendiri di rancang hanya untuk pendidikan dan kesehatan anak. Jadi untuk makan sehari-hari mereka harus mencari sumber pendapatan lain. Dengan adanya PKH ini setidaknya merubah prilaku masyarakat meskipun hanya sedikit.

22.Apa saja strategi pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen?

(12)

Hasil wawancara dengan koordinator pendamping PKH kabupaten Aceh tengah Bpk. Warsono, S.pd

1. Bagaimana gambaran umum pelaksanaan PKH di KecamatanBebesen Kabupaten Aceh Tengah?

 PKH merupakan program bantuan bersyarat yang digalakan oleh kementerian sosial. bantuan ini bertujuan untuk memutus matarantai kemiskinan yang ada di indonesia. PKH sendiri dilaksanakan di aceh tengah sejak tahun 2013 hingga saat ini, bahkan 2016ini ada tambahan bantuan penerima untuk dua kategori yaitu untuk lansia dan penderita disabilitas.

2. Siapakah implementator yang terlibat dalam pelaksanaan PKH dika bupaten Aceh Tengah ?

 Seluruh elemen baik pemerintah pusat maupun provinsi sampai ke desa semua terlibat dalam pelaksanaan PKH ini. Karena koordinasinya antara pemerintah pusat dan daerah sampai kecamatan termasuk dengan fasilitato pendidikan dan fasilitator kesehatan

3. Apakah sasaran dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen?

(13)

penerima bantuan dengan beberapa pertimbangan yang telah ditetapkan.

4. Bagaimana proses sosialisasi PKH yang terjadi di Kecamatan Bebesen?  Proses sosialisasi PKH ini berjenjang mulai pusat ke kabupaten

kemudian dari kabupaten ke kecamatan ke Desa baru ke sasaran penerima PKH ini. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk menyampaikan informasi mengenai manfaat PKH itu sendiri. Sosialisasi ini dilakukan melalui pertemuan secara berkelompok. 5. Apakah komunikasi anatar pelaksana dan peserta penerima bantuan PKH

sudah efektif ?

 Sudah efektif karena kita selalu mengadakan pertemuan kelompok yang rutin diadakan per tiap bulannya.

6. Apakah bapak sebagai koordinator pendamping sudah memahami dengan jelas mengenai PKH ?

 Kami melakasanakan program ini sesuai panduan dan TUPOKSI

yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Kami juga diberikan beberapa buku panduan umum baik mengenai PKH secara umum, kelembagaannya, proses pencairan bantuannya dan panduan-panduan lain baik tertulis maupun melalui Bimbingan Teknis (BimTek).”

7. Apakah dampak dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen ?

(14)

8. Apakah Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Bebesen sudah mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal?

 Saya rasa sudah, namum belum maksimal. Hal ini juga dikarenakan banyak kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaannya. Karena pada dasarnya pelaksanaan program-program bntuan sosial ini banyak sekali kendalanya. Seperti data masyarakat miskin yang tidak valid, sulitnya menjangkau beberapa lokasi penerima bantuan, danlain sebagainya.

9. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

 Kalau untuk kabupaten Aceh Tengah ada satu program pemberdayaan masyarakat miskin yaitu bantuan KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang diberikan kepada penerima manfaat. Namun di Kabupaten Aceh Tengah baru dua kecamatan yang sudah menjalankan KUBE ini yaitu kecamatan pegasing dan kecamatan Jagung. Untuk Bebesen sendiri belum ada program pemberdayaan yang dilakukan.

10.Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM?

 Pengaruhnya sangat besar, karena dengan adanya program pemerdayaanini masyarakat dituntut untuk kreatif dan membuat suatu kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.

11.Apasaja kendala pelaksanaan PKH diKecamatan Bebesen ?

(15)

masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan. Hal ini

12.Bagaimana prosedur perekrutan pelaksana PKH di Kecamatan bebesen ?  Perekrutan untuk program ini khsusnya pendampig diseleksi

melalui panitia seleksi yang ada dipusat. Jadi kami dari UPPKH daerah tidak terlibat dalam proses perekrutan pelaksana kami hanya membantu menyebarkn informasi bahwa ada lowongan sebagai pendamping PKH, hanya sebatas itu.

13.Apasaja kualifikasi pelaksana PKH di Kecamatan Bebesen?

 Kualifikasi pendamping juga ditentukan oleh pusat, karena kami sebagai pendamping juga sudah ada panduan tugas poko dan fungsi (TUPOKSI) sendiri. Jadi setiap yang lulus seleksi pendampig hrus mampu menjalankan TUPOKSI nya sebagai pendamping PKH.

14.Berapa dana yang di alokasikan pada PKH di Kecamatan Bebesen ?  Dana yang dialokasikan untuk PKH ini sebanyak 5% dari dana

sharing. Jadi setiap kecamatan itu berbeda-beda tergantung berapa banyaknya penerima yang ada di kecamatan tersebut.

15.Apakah alokasi dana tersebut sudah mencukupi terlaksananya PKH di kecamatan Bebesen ?

 Kalau menurut saya masih kurang, karena keputusan pemerintah untuk pelaksanaan PKH ini sebanyak 5% dari dana sharing, namum pada pelaksanaannya tidak seperti itu.

(16)

16.Apakah pelaksanaan PKH sudah sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan ?

 Kalau pelaksanaan sejauh ini sidah sesuai dengan kebijakan yang telahditetpkan. Tetapi tidak kita tutupi bahwak terkadang terjadi keterlambatan atau kesalahan yang tidak kita minta tetapi muncul sehingga menghambat pelaksanaan PKH itu sendiri.

17.Bagaimana intensitas pelaksana melakukan proses sharing dengan peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

 Kalau intensitas pertemuan itu sudah ditetapkan bahwa jadwal pertemuan kelompok rutin dilakukan satu kali dalam sebulan. Jadi setiap pendamping sudah membuat suatujadwal pertemuan setiap kelompok setiap desa yang ada KSM

D. Struktur Birokrasi

18.Adakah Standard Operting Prosedures (SOP) pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen ?

 Tentunya ada, karena kami melakasanakan program ini sesuai panduan dan TUPOKSI yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

19.Bagaimana koordinasi antara UPPKH Pusat dan Daerah terkhusus di kabupaten Aceh tengah ?

 Koordinasi antara pusat dan daerah sejauh ini baik, karena setiap ada informasi terbaru mengenai PKH selalu dibeeritahukan ke UPPKH daerah melalui E-mail. Tidak hanya itu tetapi kita juga melakukan Rapat Koordinasi (RAKOR)

20.Bagaimana koordinasi antara UPPKH daerah kabupaten Aceh Tengah dengan UPPKH kecamatan?

 Koordinasi antara daerah dengan kecamatan juga sangat baik, oleh sebabitu pelaksanaan PKH dapat berjalan dengan baik.

(17)

 Kalau meningkatkan secara maksimal pastinya belum, tetapi sudah mendekati sempurna. Karena apabila seorang anak rajin datang sekolah maka otomatis minat belajarnya juga akan meningkat, berbeda dengan siswa yang jarang sekolah. Karena pada dasarnya banyak faktor yang dapat meningkatkan pendidikan seseorang termasuk dirinya sendiri.

DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan

1. Nama : Yani (Ketua Kolompok Desa Blang Kolak 1) 2. Usia : 49 tahun

3. Pendidikan : STM

4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 2014

b. daftar pertanyaan

(18)

 Program keluarga harapan merupakan program bantuan bersyarat unuk membantu kami para peserta PKH untuk menyekolahkan anak dan juga untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil dan balita. Sejauh ini pelaksanaak program di kecamatan bebesen khusunya desa blng kolak 1 ini sudah terlaksana dengan baik. Meskipun setiap program penanggulan kemiskinan idakmudah dalam pelaksanaanya. Di desa belang kolak 1 misalnya, masih banyak masyarakat yng seharusnya menerima bantuan tetapi tidak dapat. Untuk desa belang kolak 1 ini saja hanya 6 RTSM yang mendapat bantuan PKH ini. Kemudian untuk pemberdayaan RTSM sendiri belum ada. Padahal menurut saya apabila pemberdayaan ini di manfaatkan sebaik-baiknya akan sangat mmbantu RTSM untuk kemandirian ekonomi keluarga. Saya sebagai ketua kelompok jugk tidak bisa berbuat banyak untuk program pemberdayaan ini apabila pendamping dan pelaksana PKH yang terlibat tidak turut serta membantu.

2. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan ?

 Saya rasa sudah ya, karena program ini dirancang agar anak hadir 85% kesekolah sehingga apabila anak tersebut rajin kesekolah maka otomatis prestasinya disekolah bisa meningkat juga. Namun tujuan PKH ini tidak hanya pada peningkatan kesehatan dan pendidikan saja melainkan ada program pemberdayaannya juga. Hal ini lah yang belum di capai pada kecamatan bebesen khususnya di desa belang kolak 1 ini.

3. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu?

(19)

program PKH ini, saya hanya mengikuti pendamping saja. Biasanya sebelumpencairan bantuan seluruh ketua kelompok yang ada di kecamatan Bebesen akan mengadakan rapat bersama pendamping untuk membahas teknis pencairan dan hal-hal penting mengenai perkembsngan program PKH ini. Setelah itu baru saya kumpulkan anggota lain di hari berikutnya untuk menyampaikan hasil rapat dengan pendamping tersebut. Setelah pencairan biasanya juga ada ngumpul lagi yaitu pertemuan rutin yang di dampingi oleh pendamping juga. Pertemuan ni bertujuan untuk rekapitukasi perkembangan data peserta PKH setiap bulanya.

4. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen ?

 Saya rasa belum, meskipun agak terbantulah dengan adanya program ini. Karena memang masalah kemiskinan inimerupakan masalah yang sulit untuk diatasi. Perlu adanya kerjasama dengan seluruh pihak terkait untuk mengatasinya. Dan program ini hanya salahsatunya saja.

5. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat?

 Belum, karenan masih banyak masyarakat miskin yang seharusnya dibantu juga tetapi tidak dapat, sepert di lorong rumah saya hanya saya yang dapat bantuan PKH ini.

6. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya?

(20)

7. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)?

 Sangat memberikan keuntungan. Dengan adanya bantuan PKH ini kebutuhan sekolah anak saya seperti baju sekolahh, sepatu, buku tulis bisa terpenuhi, karena sekolah kan butuh perlengkapan juga, jadi saya sangt terbantu dengan adanya program ini. Kemungkinan besar pertengahan tahun ini merupakan tahun terakhir saya menerima bantuan ini. Karena alhamdulillah perekonomian kelurga saya sudah meningkat dan anak saya juga sudah selesai kuliah tahun ini, jadi yang sekolah tinggal dua lagi.

8. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program?

 Sudah, namun sering terjadi apabila ada pengurangan bantuan mungkin karena komitmen peserta tidak dipenuhi tetapi tidak dijelaskan secara detail dengan kami peneerima PKH ini, sehingga menyebabkan kami sedikit bingung.

9. Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat?

 Tentu saja ada. Dengan adanya program ini saya terdorong untuk keluar dari rantai kemiskinan ini. Bahwa anak-anak sayaharus sekolah setinggi-tingginya.

10.Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini?  Saya rasa belum banyak pencapaian program ini, hanya pendidikan

(21)

11.Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan ?

 Bantuan ini berupa uang tunai, jadi kita yang mengatur sendiri kebutuhan anak di bidang pendidikan itu apa, misalnya bajusekolah, tas, sepatu, dll. Tidak ada fasilitas khusus yang diberikan baik dari pihak sekolah maupun di bidang kesehatan.

12.Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen ?

 PKH sangat berpengaruh dalam peningkatan pendidikan anak, meskipun tidak banyak alhamdulillah anak saya selalu berada di kelas unggul dan masuk peringakat 10 besar. Semenjak menjadi peserta PKH anak saya tidak pernah izin sekolah kecuali sakit. Kalau anak sudah rajin sekolah otomatis dengan sendirinya prestasinya pun pasti bisa meningkat. Karena pendamping juga memantau perkembangan prestasi anak setiap bulan.

13.Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM?

 Kalau di kecamatan bebesen khususnya belangkolak 1 belum ada

(22)

14.Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

 Tidak ada program pemberdayaan di desa blang kolak 1 ini, pertemuan kelompok hanya kami manfaatkan sebagai wadah diskusi tentang perkembangan PKH ini saja.

DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan

1. Nama : Julaiha 2. Usia : 44 tahun 3. Pendidikan : SLTP

4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 2014

b. daftar pertanyaan

15.Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah?

 Program keluarga harapan merupakan program bantuan bersyarat dengan tujuan membantu kami para peserta PKH untuk menyekolahkan anak dan juga untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil dan balita. Sehingga anak-anak kami tidak putus sekolah dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup.

16.Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan ?

(23)

17.Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu?

 Kalau untuk prosedur detail saya kurang paham, karena pendamping juga ga menjelaskan dengan detail tentang prosedur program PKH ini, saya hanya mengikuti istruksi dari ketua dan pendamping saja. Kalau kata ketua pencairan ya saya ke kantor pos, kalau kata ketua perkumpulan kelompok saya datang. Cuma prosedur seperti itu yang saya tau. Bahkan saya pernah menerima bantuan tidak sesuai dengan seharusnya tapi saya tidak tau apa penyebabnya, apakah karena anak saya tidak masuk sekolah atau bagaimana saya kurang tau.

18.Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen ?

 Saya rasa belum, meskipun agak terbantulah dengan adanya program ini, setidaknya beban kami yang tergolong miskin ini sedikit berkurang.

19.Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat?

 Belum, karenan masih banyak masyarakat miskin yang seharusnya dibantu juga tetapi tidak dapat,

20.Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya?

(24)

21.Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)?

 Sangat memberikan keuntungan. Dengan adanya bantuan PKH ini kebutuhan sekolah anak saya seperti baju sekolahh, sepatu, buku tulis bisa terpenuhi, karena sekolah kan butuh perlengkapan juga, jadi saya sangat terbantu dengan adanya program ini. Apalagi anak saya sekolah di sekolah swasta, karena anak saya dikeluarkan secara sepihak dari sekolah lamanya karena saya tidak mampu membayar uang les nya meskipun sekolahnya negeri. Ditambah lagi suami saya tidak ada kerjaan. Jadi saya sangat bersyukur pemerintah mengadakan program PKH ini.

22.Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program?

 Sudah, namun sering terjadi apabila ada pengurangan bantuan mungkin karena komitmen peserta tidak dipenuhi tetapi tidak dijelaskan secara detail dengan kami peneerima PKH ini, sehingga menyebabkan kami sedikit bingung.

23.Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat?

(25)

24.Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini?  Saya rasa belum banyak pencapaian program ini, hanya pendidikan

dan kesehatan anak sedikit terbantu. Tapi untuk mengurangi ingkat kemiskinan belum maksimal.

25.Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan ?

 Bantuan ini berupa uang tunai, jadi kita yang mengatur sendiri kebutuhan anak di bidang pendidikan itu apa, misalnya baju sekolah, tas, sepatu, dll.

26.Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen ?

 Berpengaruh, meskipun tidak semuanya. Seperti anak saya yang tidak pernah bolos sekolah kecuali sakit dan nilainya tidak pernah di bawah 7,5.

27.Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM?

 Kalau di kecamatan bebesen khususnya belangkolak 1 belum ada program pemberdayaan peserta PKH jadi ya ga ada pengaruhnya sama sekali.

28.Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen ?

(26)

DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan

1. Nama : Nursiah 2. Usia : 46 tahun 3. Pendidikan : SLTP

4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 2014

b. daftar pertanyaan

(27)

 Program keluarga harapan merupakan program bantuan bersyarat unuk membantu kami para peserta PKH untuk menyekolahkan anak dan juga untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil dan balita.

30.Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan ?

 Saya rasa sudah ya, karena di segi pendidikan kaya anak saya sebelum dapat bantuan ini dia sekolahnya biasa-biasa aja, tapi setelah mendapat bantuan ini abangnya dari rangking 18 naik ke rengking 3, adeknya pun rengking dapatlah 5. Saya rasa begitu juga dengan kesehatan ya, kebetulan saya tidak mendapat bantuan untuk kesehatan ya, tapi yang saya lihat mereka-mereka yang dapat bantuan di bidang kesehatan lebih rajin memeriksa kesehatannya ibu hamil dan balitanya ke posyandu.

31.Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu?

 Kalau untuk prosedur detail saya kurang paham, karena pendamping juga ga menjelaskan dengan detail tentang prosedur program PKH ini, saya hanya mengikuti istruksi dari ketua dan pendamping saja. Kalau kata ketua pencairan ya saya ke kantor pos, kalau kata ketua perkumpulan kelompok saya datang. Cuma prosedur seperti itu yang saya tau.

32.Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen ?

(28)

33.Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat?

 Belum, karenan masih banyak masyarakat miskin yang seharusnya dibantu juga tetapi tidak dapat, sepert di lorong rumah saya hanya saya yang dapat bantuan PKH ini.

34.Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya?

 Ya mungkin sudah ya, karena kalau tidak sesuai kebijakan pasti di tangkap.

35.Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)?

 Sangat memberikan keuntungan. Dengan adanya bantuan PKH ini kebutuhan sekolah anak saya seperti baju sekolahh, sepatu, buku tulis bisa terpenuhi, karena sekolah kan butuh perlengkapan juga, jadi saya sangt terbantu dengan adanya program ini.

36.Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program?

 Sudah, namun sering terjadi apabila ada pengurangan bantuan mungkin karena komitmen peserta tidak dipenuhi tetapi tidak dijelaskan secara detail dengan kami peneerima PKH ini, sehingga menyebabkan kami sedikit bingung.

(29)

 Ada sedikit perubahan prilaku. Dengan adanyaprogram ini saya terdorong utuk menyekolahkan anak saya sebaik-baiknya dan saya juga berusaha keluar dari rantai kemiskinan ini.

38.Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini?  Saya rasa belum banyak pencapaian program ini, hanya pendidikan

dan kesehatan anak sedikit terbantu. Tapi untuk mengatasi kemiskinan saya rasa belum maksimal.

39.Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan ?

 Bantuan ini berupa uang tunai, jadi kita yang mengatur sendiri kebutuhan anak di bidang pendidikan itu apa, misalnya bajusekolah, tas, sepatu, dll.

40.Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen ?

 Program ini juga dapat meningkatkan pendidikan, karena program ini sangat mempengarui prestasi anak saya, Seperti anak saya yang memperoleh peringkat 3 dari peeringkat 18. Setelh menerima bantuan ini saya selalu menekankan kepada anak saya agar sekolah sebaik-baiknya agar kelak bisa menjadi orang yang sukses dan tidak merasakan apa yang saya rasakan.

41.Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM?

 Kalau di kecamatan bebesen khususnya belangkolak 1 belum ada program pemberdayaan peserta PKH jadi ya ga ada pengaruhnya sama sekali.

(30)
(31)

DATA RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) PESERTA PKH KECAMATAN BEBESEN

2016

NO NAMA PENGURUS KELURAHAN SD SMP SMA BUMIL BALITA ART Tidak Sekolah

1 HALIA TANSARIL 0 1 0 0 0 0 0

2 DESI ARSITA BLANG KOLAK II 1 0 0 0 1 0 0

3

RENI ASMARA YENTI

KERAMAT

MUPAKAT 1 1 0 0 2 0 0

4 KASMINI KEMILI 0 1 1 0 0 0 0

5 RABUMAH KEMILI 2 1 0 0 0 0 0

6 ASMAWATI BEBESEN 1 1 1 0 1 0 0

7 HALIMAH EMPUS TALU 1 0 1 0 0 0 0

8 YULISMADANI GELE LAH 2 0 1 0 0 0 0

9 EVI DARMAWATI BLANG GELE 0 1 0 0 0 0 0

10 SATINAH BLANG GELE 1 0 1 0 0 0 0

11 RINA DAMAYANTI KALA KEMILI 2 0 1 0 1 0 0

12 SUPINI BLANG GELE 1 0 0 0 1 0 0

13 ASMARA DEWI DALING 0 0 0 0 2 0 0

14 JULAIHA BLANG KOLAK I 1 1 0 0 1 0 0

15 PURWANI UMANG 1 0 1 0 0 0 0

16 SALAMIAH BEBESEN 1 1 0 0 0 0 0

17 JUHRA BEBESEN 0 1 0 0 0 0 0

18 ADAINI LEMAH BURBANA 1 0 0 0 0 0 0

(32)
(33)

44 ASMURNI DALING 1 0 0 0 0 0 0

45 RISKANA BEBESEN 1 1 1 0 1 0 0

46 RAMLAH BEBESEN 1 1 0 0 0 0 0

47 SUPIANI KEBET 0 1 0 0 0 0 0

48 SARITA EMPUS TALU 0 0 0 0 1 0 0

49 SUSPIDAINI BEBESEN 1 0 0 0 0 0 0

50 SUSILA WATI TANSARIL 1 0 0 0 0 0 0

51 SALMIAH KEMILI 0 0 2 0 0 0 0

52 SUMRAH PANDERE SARIL 0 1 0 0 0 0 0

53

ELI MARLINA

ATU GAJAH REJE

GURU 1 0 0 0 0 0 0

54 SABARIAH UMANG 1 0 0 0 1 0 0

55 MISIEM BLANG GELE 1 1 0 0 0 0 0

56 MAWAR JAYA TANSARIL 2 0 0 1 0 0 0

57 MARLIAH BAHGIE 1 0 1 0 0 0 0

58 RUSDA UMANG 0 0 0 0 2 0 0

59 YULIA ULVA UMANG 1 0 0 0 1 0 0

60 MARIANI UMANG 1 0 2 0 1 0 0

61 KARTINI BLANG GELE 2 1 0 0 1 0 0

62 JUNIAR TANSARIL 0 1 1 0 0 0 0

63 HASANAH TENSAREN 2 0 1 0 1 0 0

64 DARMAINI EMPUS TALU 1 0 0 0 1 0 0

65 SARINAH BLANG GELE 0 0 0 1 1 0 0

66 SULASTRI BLANG KOLAK II 2 0 0 0 1 0 0

(34)
(35)

90 NURHASANAH KEMILI 1 0 0 0 0 0 0

91 MASNIAR BUR BIAH 3 1 2 0 1 0 0

92 MAYANG MURNI ATU TULU 0 1 0 0 1 0 0

93 RASMITA ULU NUIH 1 1 0 0 0 0 0

94 MARUNA EMPUS TALU 2 0 0 0 1 0 0

95 MEGA WATI BLANG GELE 0 1 0 0 0 0 0

96 AMNA SARI BAHGIE 2 0 0 0 1 0 0

97 ISNAINI UMANG 1 0 1 0 0 0 0

98 PAINIK BLANG GELE 2 0 0 0 0 0 0

100 JUFRIANI BLANG KOLAK I 0 0 0 0 2 0 0

101 SUKARNI KEMILI 2 0 0 0 2 0 0

102 AISYAH CALO BLANG GELE 2 0 1 0 0 0 0

103 KARTINI KEMILI 2 0 0 0 0 0 0

104 SALMIAH BEBESEN 1 0 1 0 1 0 0

105 SALAWATI MONGAL 1 1 2 0 1 0 0

106 HENDIAH TANSARIL 1 1 1 1 0 0 0

107

HAMIDAWATI

SADONG JUTU

MUDI 0 0 0 1 1 0 0

108 HALALUN KEMILI 1 1 0 0 1 0 0

109 IRMAWATI UMANG 1 1 0 0 0 0 0

110 SITI AYSAH UMANG 1 1 0 0 0 0 0

111 FARIDA BEBESEN 2 0 0 0 0 0 0

112 JULAIHA BUR BIAH 2 0 0 0 0 0 0

113 YUSDA WARNI BEBESEN 0 1 1 0 1 0 0

(36)
(37)
(38)

MUDI

161 HASANAH LEMAH BURBANA 1 1 0 0 1 0 0

162 ASNAWATI KEMILI 0 1 0 0 0 0 0

163 ZERIAH SIMPANG EMPAT 1 0 0 0 0 0 0

164 SARDANI KEMILI 1 0 0 0 1 0 0

165 RUSDIANA BAHGIE 2 0 1 0 0 0 0

166 RADIAH GELE LAH 0 1 0 0 1 0 0

167 FITRIANI ULU NUIH 0 1 1 0 1 0 0

168 RAHMAYATI PANDERE SARIL 1 1 1 0 0 0 0

169 FARTINI UMANG 1 0 1 0 1 0 0

170 SUSILAWATI LEMAH BURBANA 1 0 0 0 1 0 0

171 MISYANI BLANG KOLAK I 0 1 0 0 0 0 0

172 KAUSAR TENSAREN 1 1 0 0 1 0 0

173 RAHMAH UMANG 1 0 0 1 0 0 0

174 MURNIATI GELE LAH 1 0 1 0 0 0 0

175 MARLIAH ATU TULU 1 0 1 0 1 0 0

176 SALMIAH LELABU 1 1 1 0 0 0 0

177 HASRINA NUNANG ANTARA 0 0 0 0 1 0 0

178 ILAWATI UMANG 1 1 0 0 0 0 0

179 MASDIANA EMPUS TALU 2 0 0 0 0 0 0

180 IDAWANI TENSAREN 2 0 0 0 1 0 0

181 RAHMAWATI UMANG 0 0 0 0 1 0 0

182 DAHNIAR BUR BIAH 1 1 0 0 1 0 0

183

NURAINI

KERAMAT

(39)

184 SYAFRIANI LEMAH BURBANA 1 0 1 0 0 0 0

185 SURYANI ATU TULU 0 2 0 0 1 0 0

186 ANI RAHMAWATI BUR BIAH 0 1 0 0 1 0 0

187 LELAWANI PANDERE SARIL 0 0 0 0 1 0 0

188 RAWDAH BLANG KOLAK I 3 0 0 0 1 0 0

189 SUMARNI DALING 1 0 1 0 0 0 0

190 RUHAILA TANSARIL 1 0 0 0 0 0 0

191 HADIJAH SIMPANG EMPAT 0 2 0 0 1 0 0

192 MAHLANI LELABU 1 0 0 1 1 0 0

193 SURYATI DALING 1 1 1 0 0 0 0

194 YUSMAINI CALO BLANG GELE 3 0 1 0 0 0 0

195 MARLAN SANI BUR BIAH 1 1 1 0 0 0 0

196 AISYAH BLANG KOLAK I 0 1 0 0 0 0 0

197 JURAIDAH ULU NUIH 0 0 0 0 1 0 0

198 DARIAH LEMAH BURBANA 1 0 0 0 2 0 0

199 SAKDIAH EMPUS TALU 0 1 1 0 0 0 0

200 DAWIYAH MAH BENGI 1 0 0 0 0 0 0

201

MASDAWATI

KERAMAT

MUPAKAT 2 1 1 0 1 0 0

202 AKMALANI TANSARIL 1 1 1 0 1 0 0

203 HADIJAH DALING 1 0 0 0 0 0 0

204 RUHDINI DALING 1 1 0 0 0 0 0

205 DAHRINA SIMPANG EMPAT 1 0 1 0 1 0 0

206 MARDIAH UMANG 1 1 1 0 0 0 0

(40)

208 SARINAH SYAM BLANG GELE 1 2 0 0 1 0 0

209 IDAWATI BAHGIE 1 0 0 0 0 0 0

210 MALASARI1 MAH BENGI 1 1 0 0 0 0 0

211 LISMAKARYAWATI PANDERE SARIL 1 0 1 0 0 0 0

213 RASIDAH DALING 1 0 1 0 0 0 0

214 RASIMAH UMANG 1 0 0 0 1 0 0

215 MAWARNI ULU NUIH 1 0 0 0 2 0 0

216 ENDANG SUSANTI KEMILI 1 1 0 0 0 0 0

217 MISNA WATI MONGAL 0 0 0 0 1 0 0

218 BADARIAH DALING 2 0 0 0 0 0 0

219 RAHMAWATI LELABU 2 0 1 0 1 0 0

(41)
(42)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Bungin Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif (Akualisasi Metodologis

Kearah Ragam Varian Kontemporer). Jakarta : PT Rajagrafindo.

Chambers, Robert. (1983). Rulal Development : Putting The Last First. Jakarta : Longman Scientific & Technical

Danin, Sudarman. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Dinas Sosial Provinsi Aceh. (2014). Buku Pedoman Operasional Kelembagaan

PKH 2013. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial. Aceh

Kementerian Sosial. (2007). Mari Kita Mengenal Program PKH. Departemen Sosial. Jakarta.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2011). Analisis Data Kemiskinan

Berdasarkan Data Pendataan Program Perlindungan Sosial(PPLS) 2011.

Kemensos, Jakarta.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2013). Buku Pedoman Umum PKH 2013. Direktorat Jenderal perlindungan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia. Jakarta

Kementerian komunikasi dan Informasi. (2011). Program Penanggulangan

Kemiskinan Kabinet Indonesia Bersatu II. Direktorat Jenderal Informasi

dan Komunikasi Publik. Jakarta

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya

Nainggolan, Togiaratua, dkk. (2012). PKH Di Indonesia: DampakPada Rumah

(43)

Pulungan, H.S. (1994). Pengentasan Kemiskinan. Medan: PT. Pustaka Widyasarana

Sherraden, Michael. (2006). Aset Untuk Orang Miskin : Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan. Jakarta : PT. Rajagrapindo Persada

Siagian, Matias. (2012). Kemiskinan dan Solusi. Medan: PT. Grasindo Monoratama

Singarimbun, Masri. (2008). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Soemitro, Sutyastie dkk. (2002). Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subarsono, AG. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta

Suyanto, Bagong. (2005). Metode Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press

Tangkilisan. (2003). Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta: Lukman Offset.

Togiaratua Nainggolan, dkk. (2012). PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI

INDONESIA : Dampak Pada Rumah Tangga Sangat Miskin di Tujuh

Provinsi, Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan

Sosial (P3KS) Press

Wahab, Solichin A. (1997). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM Press.

(44)

Sumber Undang-undang :

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang sistem jaminan sosial.

Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan Poin Lampiran Ke 1tentang Penyempurnaan Pelasanaan PKH. Insrtuksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 Tetang Pencegahan Dan Pemberantasan

Korupsi Poin Lampiran Ke 46 Tentang Pelaksanaan Transparansi Penyuluhan Bantuan Langsung Tunai Bersyarat Bagi Keluarga Sangat Miskin Sebagai Peserta PKH.

Sumber internet :

Tri. (2013). Program Keluarga Harapan Siap Jangkau 3 Juta Keluarga. http://poskotanews.com/2013/05/24/program-keluarga-harapan-siap-jangkau-3-juta-keluarga/ (Diakses 18 0ktober 2015, 15.05 WIB)

R-15/MUT.( 2014). Program Keluarga Harapan 2014 Targetkan 3,2 Juta Rumah

Tangga Miskin. http://www.beritasatu.com/lingkungan/185776-program-keluarga-harapan-2014-targetkan-32-juta-rumah-tangga-miskin.html (Diakses 18 0ktober 2015, 15.25 WIB)

http://aceh.tribunnews.com/2015/02/18/aceh-raih-pkh-award (Diakses 18 0ktober 2015, 19.00 WIB)

PM Atjeh. (2015), Mensos Pantau Penerima Program Pemerintah. http://www.beritaatjeh.net/2015/03/mensos-pantau-penerima-program.html?m=1

(diakses 9 november 2015, 10.00 WIB)

Hendrik. (2015), Lima Kecamatan di Aceh Selatan Belum Terima PKH http://aceh.antaranews.com/m/berita/24395/lima-kecamatan-di-aceh-selatan-belum

(45)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umun Dinas Sosial, Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah

Dinas Sosial, TenagaKerja dan Transmigrasi terlketak di jalan Takengon-Bireun, Paya Tumpi Takengon, Aceh Tengah. Tahun 2005 dinas ini bernama Dinas Keluarga dan Kesejahteraan Sosiaal Kabupaten Aceh Tengah, sedangkan DinasTenaga Kerja dan Transmigrasi masih terpisah yaitu Dinas Tenaga Kerja.

Tahun 2008 berubah nama menjadi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos Naker Trans) Kabupaten Aceh Tengah merupakan penghubung antar Dinas Sosial, dinas Tenaga Kerja dan Dinas Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah yang pmbsngunannya dimulai pada buln juli 2008.

Gambar 3.1

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah

(46)

3.2Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah, yaitu :

A. Visi

Terwujudnya pelayanan bagi penyandang masalahkesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi menujumasyarakat Aceh Tengah yang sejahtera.

B. Misi

1. Melaksanakan tugas kewenangan bidang sosial, tenga kerja dan transmigrasi

2. Meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial perorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat dalam mengurangi kemiskinan 3. Mewujudkan integrasi sosial melalui peningkatan ketahanan sosial. 4. Mewujudkan investasi sosial oleh masyarakat, dunia usaha dan

pemerintah

5. Mewujudkan perbaikan harkat, martabat secara kualitas kehidupan PMKS yang sejahtera.

6. Mensosialisasikan Undang-undang ketenagakerjaan kepada pekerja dan pengusaha.

7. Menyelenggarakan pembekalan keterampilan dan perluasan kesempatan kerja.

(47)

C. Panca prasetyakopri

Kami anggota korps pegawai Republik Indonesia adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berjanji :

1. Setiadan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasan 1945.

2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara.

3. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan.

4. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan korps pegawai republik indonesia.

5. Menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.

3.3Struktur Organisasi dan Wewenang Tugas

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentnang Pembentukan susunan Organisasi Dinas-dinas di Kabupaten Aceh Tengah. Adapun struktur organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah terdiri dari :

1. Kepala dinas 2. Sekretaris

(48)

5. Bidang tenaga kerja 6. Bidang transmigrasi 7. UPTD

8. Kelompok jabatan fungsional

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Dimas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah

Sumber : Dokumentasi Pribadi ( Diambil tanggal 30 Maret 2016)

Sesuai peraturan bupati Aceh Tengah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Bupati nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural pada dinas-dinas daerah Kabupaten Aceh Tengah. Adapun tugas pokok dan fingsi pada Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

(49)

emerintah dibidang rehabilitasi pe;ayanan, bantuan sosial, partisipasi sosial masyarakat, tenaga kerja dan transmigrasi.

2. Sekretaris

Sekretaris adalah unsur pembantu kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi dibidang pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan.

Sekretaris dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas soisal tenaga kerja dan transmigrasi.

Sekretaris mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi umum, perlengkapan, peralatan, keuangan, kerumahtanggaan, perpustakaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan serta pelayanan administrasi dilingkup dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi. Sekretaris ini terdiri dari :

a. Sub bagian umum dan kepegawaian b. Sub bagian perencanaan

c. Sub bagian keuangan

Masing-masing sub bagian, dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris sesuai dengan bidang dan tugasnya.

(50)

pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor dan perpustakaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

Sub bagian perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data, penyusunan program, pelaksanaan dan pemantauan program kerja dinas.

Sub bagian keuangan mempunyai tugas mlaksanakan serta menangani masalah keuangan yang meliputu administrasi keuangan, verifikasi perbendaharaan, pembekuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan.

3. Bidang rehabilitasi pelayanan dan bantuan sosial

Bidang rehabilitasi pelayanan dan bantuan sosial adalah unsur pelaksana teknis dibidang rehabilitas tuna sosial dan pelayanan bantuan sosial.

Bidang rehabilitasi pelayanan dan bantuan sosial dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi.

Bidang rehabilitasi pelayanan dan bantuan sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi dibidang rehabilitasi pelayanan dan bantuan sosial.

Bidang rehabilitasi pelayanan dan bantuan sosial terdiri dari ; a. Seksi rehabilitasi tuna sosial

(51)

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang beradadibawah danbertanggung jawab kepada kepala bidang rehabilitasi pelayanan dan banttuan sosial sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi rehabilitasi tuna sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial pada penyandang cacat, korban tindak kejahatan, bantuan rehabilitasi pelayanan sosial baik melalui masyarakat maupun organisasi masyarakat.

Seksi pelayanan bantuan sosial mempunyai tugas memberikan pelayanan bantuan dan pelayanan kepada korban bencana, fakir miskin, perumahan penduduk dan lingkungan serta jaminan kesejahteraan sosial.

4. Kepala Bidang Bina Partisipasi Sosial Masyarakat

Bidang bina partisipasi sosial masyarakat adalah unsur pelaksana teknis dibidang penyuluhan dan bimbingan sosial dan organisasi sosial.

Bidang bina partisipasi sosial masyarakat dipimpin oleh seorang kepala bidang yang beradadibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi.

Bidan bina partisipasi sosial masyarakat memunyai tugas melaksnakan sebagian tugas dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi di bidang bina partisipasi sosial masyarakat. Bidang bina partisipasi sosial masyarakat terdiri dari :

(52)

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang bina partisipasi sosial masyarakat sesuai dengan tugasnya.

Seksi penyuluhan dan bimbingan sosial mempunyai tugas melakukan peninjauan, pendataan dan memberikan bantuan materi dan moril sebagai upaya untuk pembinaan kesejahteraan sosial komunitas adat terpencil dan penyuluhan sosial serta tugas lainnya.

Seksi organisai sosial mempunyai tugas melakukan peninjauan, pendataa, dan memberikan bantuan sosial dan pembinaan organisasi masyarakat dan tugas lain.

5. Bidang tenaga kerja

Bidang tenaga kerja adalah unsur pelaksana teknis dibidang pemberdayaan tenga kerja dan pengembangan sumber daya manusia.

Bidang tenaga kerja dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi.

Bidang tenaga kerja mempunyai tugas menyelenggarakan, pembinanaan tenaga kerja mandiri, penempatan tega kerja dan perluasan kesempatan kerja, bekerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta dalam penyelenggaraan penempatan tega kerja serta perluasan pelaksanaan padat kerja. Sedangkan bidang tenagak kerja terdiri dari :

a. Seksi pemberdayaan tenaga kerja

(53)

Masing-masing seksi dipimpn oleh seorang kepalas seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang tenaga kerja sesuai dengan tugasnya.

Seksi pemberdayaan tenaga kerja mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan pembinaan ketenagakerjaan mandiri, penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.

Seksi pengembangan sumber daya manusia mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap peningkatan produktifitas balailatihan kerja, kursus latihan kerja sebagai pengembangna produktifitas lembaga pemerintah. 6. Bidang trasnsmigrasi

Bidang transmigrasi adalah unsur pelaksana teknis dibidang pengembangan sumber daya kawasan transmigrasi dan penyiapan serta penempatan transmigrasi.

Bidang transmigrasi dipimpi oleh seorang kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi.

Bidang transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan secara produksi, pengolahan hasil, pelayanan masyarakat transmigrasi, bina potensi, pemberdayaan kelembagaan dan kemitraan. Bidang transmigrasi terdiri dari :

a. Seksi pengembangan sumber daya kawasan transmigrasi b. Seksi penyiapan dan penempatan transmigrasi

(54)

Seksi perencanaan program transmigrasi mempunyai tugas melakukan fasilitas distribusi bantuan pangan, pelayanan pendidikan, kesehatan, pembinaan generasi muda, spiritual/syariat islam dan seni budaya serta peningkatan kawasan dan transmigrasi.

Seksi penyiapan, penempatan transmigrasi mempunyai tugas melakukan inventarisasi areal pemukiman, identifikasi calon pemukiman, pengukuran dan pembukaan lahan, serta pelaksnaaan penempatan dan pemberian pembekalan.

7. Bidang unit pelaksanaan teknis dinas (UPTD)

Bagian unit pelaksana teknis dinas (UPTD) merupaka unsur pelaksana teknis operasianal yang beradadibawah dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi. Unit pelakasna teknis dinas (UPTD) terdiri dari 2 (dua) unit yaitu :

a. UPTD panti asuhan Budi Luhur b. UPTD LKB (Lokasi Bina Karya)

8. Kelompok jabatan fingsional

(55)

3.4Unit kerja / bidang kerja PKL

Unit kerja ata bidang kerja PKL di bidang partisipasi sosialiasi masyarakat adalah unsur pelaksanaan teknis dibidang penyuluhan dan bimbingan sosial dan organisasi sosial yaitu salah satu bidang di kantor dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Aceh Tengah yang mempunyai tugas bidang partisipasi sosial asyarakat yang terdiri dari :

a. seksi penyuluhan dan bimbingan sosial b. seksi organisai sosial

(56)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian tentang Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam peningkatan pendidikan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah maka pada bab ini peneliti akan menyajikan data-data yang diperoleh dari proses wawancara dan observasi sehingga dapat menjawab permasalahan utama yang ingin peneliti deskripsikan dan kemudian akan dianalaisis.

4.1Gambaran umum Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesan Kabupaten Aceh Tengah

Kemiskinan merupakan kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan merupakan permasalahan yang bersifat multidimensional sehingga sering kali kurang terukur. Kemiskinan ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, pendidikan, kesehatan, dan gizi. Beban kemiskinan sangat dirasakan oleh kelompok-kelompok tertentu seperti perempuan dan anak-anak yang berakibat pada terancamnya masa depan mereka.

(57)

peningkatan pada tahun 2015. Data tersebut menyebutkan jumlah penduduk miskin di Aceh pada bulan Maret 2015 mencapai 851 ribu orang atau 17,08 persen. (BPS Aceh. 2015)

Tabel 4.1

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Aceh Menurut Daerah, Maret 2014-Maret 2015

Sumber : Badan Pusat Statistika Aceh, 2015

(58)

berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk jangka pendek, program ini diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran RTSM. Untuk jangka panjang, melalui persyaratan yang ditentukan diharapkan akan terjadi perubahan pola pikir dan perilaku yang mengarah pada perbaikan status kesehatan anak-anak dan ibu hamil, serta perbaikan tingkat pendidikan anak-anak RTSM, sehingga secara berangsur-angsur rantai kemiskinan dapat diputus.

PKH merupakan program bantuan bersyarat yang digagas oleh Kementerin Sosial. Program PKH telah dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah sejak tahun 2013 dengan peserta berjumlah 3.500 keluarga. Program PKH ini bertujuan untuk memutuskan matarantai kemiskinan antar generasi. Program PKH merupakan program penanggulangan kemiskinan yang diharapkan mampu meningkatkan pendidikan dan sumber daya manusia dikemudian hari. program keluarga harapan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan. Program ini juga turut membantu pencapaian tujuan MDGs yaitu pengurangan penduduk miskin ekstrim dan kelaparan, perolehan pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, serta pengurangan jumlah kematian ibu melahirkan. (Wawancara. Zuraini & Warsono. 6 April 2016)

(59)

PKH di Indonesia Khususnya di Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan yang sangat unik. Program ini dikemas dengan persyaratan yang mendorong RTSM untuk bangkit dan keluar dari rantai kemiskinan. Seperti halnya dalam peningkatan pendidikan anak, program ini memberikan syarat bahwa seluruh anak penerima bantuan wajib hadir disekolah minimal 85 persen dari hari efektif sekolah setiap bulan selama tahun ajaran berlangsung.persyaratan tersebut tentu saja mendorong minat anak untuk datang ke sekolah dan meningkatkan prestasi disekolah.

Hal ini juga dibuktikan dengan peningkatan prestasi anak disekolah setelah menerima bantuan PKH ini seperti yang dikatakan oleh anak ibu Julaiha dan ibu Yani bahwa program ini berpengaruh pada peningkatan pendidikan anak. Berdasarkan pemaparan beliau bahwa dengan adanya program bantuan bersyarat khususnya dibidang pendidikan, dimana setiap anak penerima bantuan PKH diwajibkan hadir disekolah sebanyak 85 persen dari hari efektif sekolah setiap bulan selama tahun ajaran berlangsung. Hal ini tentu saja mendorong minat anak untuk datang kesekolah. Apabila minat sekolah anak sudah tumbuh, maka prestasi anak disekolah pun akan meningkat secara perlahan. Dalam hal peningkatan pendidikan pendamping selaku pelaksana PKH yang terjun langsung menangani peserta PKH dilapangan bertugas untuk memantau perkembangan presetasi anak setiap bulannya. (wawancara.Julaiha & Yani.10 April 2016)

(60)

sekolah setiap bulan selama tahun ajaran berlangsung sehingga membuat anak penerima bantuan ini semangat untuk pergi kesekolah. Jika minat sekolah sudah mulai tertanam didiri anak tersebut lambat laun minat belajarnya juga akan meningkat. Hal ini juga dipaparkan oleh Ketua UPPKH bahwa untuk kecamatn bebesen sudah ada peningkatan minat belajar anak dan prestasi disekoah berdasarkan hasil ujian kenaikan kelas yang telah didata oleh pendamping setiap tahunnya. Oleh sebab itu program ini mampu meningkatkan pendidikan anak-anak RTSM yang ada di Kecamatan Bebesen.

Setelah kurang lebih satu bulan peneliti melakukan penelitian, dan telah melakukan wawancara dengan beberapa informan maka diperoleh beberapa informasi akan faktor yang menjadi fokus dalam Implementasi Program Keluarga Harapan dalam Peningkatan Pendidikan di desa Blang Kolak 1 Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah antara lain :

4.2Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Peningkatan Pendidikan Di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

(61)

sekalipun suatu kebijakan tersebut diimplementasikan dengan sangat baik. Hal ini bisa terjadi karena kebijakan tersebut tidak tepat sasaran dan tidak bisa meminimalisir masalah yang kemungkinan akan muncul pada sasaran dari dibuatnya kebijakan tersebut. Bahkan jika suatu kebijakan yang telah dibuat dan dirancang dengan sedemikian rupa dapat mengalami kegagalan apabila suatu kebijakan tersebut tidak diimplementasikan dengan baik oleh para pelaksana suatu kebijakan.

Dalam konsep implementasi, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah memiliki peran sebagai tulang punggung dalam realisasi program keluarga harapan, sedangkan UPPKH Kabupaten Aceh Tengah berperan sebagai pelaksana dari PKH. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mensosialisasikan mengenai mekanisme pelaksanaan PKH, mekanisme pencairan bantuan dan menerima laporan realisasi pelaksanaan PKH serta melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan efesiensi dalam melaksanakan implementasi PKH. Namun dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak terlibat langsung dalam proses pencairan bantuan PKH, karena seluruh rangkaian pelaksanaan PKH langsung ditangani oleh tim UPPKH Kabupaten Aceh Tengah. 4.2.1 Mekanisme Pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten

Aceh Tengah

(62)

Tengah. Pelaksanaan program ini sudah diatur mekanismenya dalam ketentuan PKH yaitu dimulai dari proses awal pemilihan dan penetapan penerima PKH, pertemuan awal, pembayaran, pembentukan kelompok Ibu penerima bantuan, verifikasi komitmen, penangguhan dan pembatalan kepesertaan PKH.

Pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah sesuai pedoman umum PKH melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pemilihan dan penetapan peserta PKH yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan PKH. Rumah tangga yang berpotensi dipilih sebagai peserta PKH adalah rumah tangga dengan kategori sangat miskin, dan terdapat anggota keluarga yang terdiri dari: ibu hamil, ibu nifas, dan atau anak-anak yang berusia dibawah atau lebih dari 15 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar. Verifikasi status kemiskinan rumah tangga dilakuakan melalui survei terhadap calon peserta. Verifikasi dilakukan oleh BPS dengan data dasar penerima diambil dari data Subsidi Langsung Tunai (SLT) kategori sangat miskin. Informasi yang diperoleh dari survei di atas digunakan untuk mengurutkan RTSM berdasarkan tingkat kemiskinannya yang lebih pantas menerima bantuan PKH tersebut. Setelah RTSM tersebut terpilih maka seluruh data peserta PKH akan ditetapkan dan menjadi data dasar utama UPPKH dan merupakan daftar resmi peserta PKH.

Tahapan kedua, adanya pertemuan awal dilakukan di kantor kecamatan

(63)

pihak Puskesmas dan juga sekolah-sekolah yang sudah melakukan kerjasama dengan pelaksana PKH untuk memberikan informasi tentang jenis dan sistem layanan yang akan mereka berikan.

Tahap ketiga, yaitu pembayaran atau pencairan dana bantuan program

Keluarga Harapan. Pembayarannya dilakukan setiap 3 bulan sekali di kantor pos wilayah Takengon. Untuk menerima bantuan tersebut, penerima harus memiliki dan menunjukkan kartu peserta PKH masing-masing. Sehingga dalam hal ini semua peserta PKH wajib memilikinya. Jika tidak memiliki kartu PKH, mereka tidak boleh mengambil dana bantuan tersebut meskipun nama mereka terdaftar sebagai peserta PKH. Peneliti mengamati langsung proses pencairan bantuan tahap I periode 2016, dimana peserta wajib menunjukkan kartu kepesertaan pada saat peenerimaan bantuan PKH.

Gambar 4.1

Suasana pencairan bantuan PKH Tahap 1 di Kantor POS Wilayah Takengon

Sumber : Dokumentasi Pribadi (diambil pada 9 April 2016)

(64)

pusat sesuai dengan daerah masing-masing. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.1 merupakan gambaran suasana pencairan bantuan PKH di Kantor Pos cabang Takengon untuk Kecamatan Bebesen, dimana terlihat bahwa banyak masyarakat yang sedang menunggu giliran untuk menerima bantuan PKH tahap I yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016. Namun, berdasarkan pengamatan langsung bahwa pencairan dana bantuan PKH untuk Kecamatan Bebesen masih belum kondusif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menunggu tidak beraturan, banyaknya anak kecil yang berkeliaran serta para pedagang asongan yang berjualan disekitar lokasi kantor Pos cabang Takengon. (Observasi Langsung. 9 April 2016)

Gambar 4.2

Proses pencairan Bantuan PKH Tahap I tahun 2016

Sumber : Dokumentasi Pribadi (Diambil Pada 9 April 2016)

(65)

Gambar 4.3

Absensi Setelah Peserta Menerima Bantuan PKH Tahap I tahun 2016

Sumber : Dokumentasi Pribadi (Diambil Pada 9 April 2016)

(66)

Tabel 4.2

Indeks dan komponen bantuan PKH 2016

Skema Bantuan Indeks Bantuan Per Keluarga/Thn

Bantuan Tetap Rp. 500.000,-

Bantuan bagi peserta PKH dengan Komponen

a. Ibu Hamil/Menyusui/Nifas/Anak usia dibawah 6 tahun

Rp. 1.200.000,- b. Anak SD dan sederajat Rp. 450.000,- c. Anak SMP dan Sederajat Rp. 750.000,- d. Anak SMA dan Sederajat Rp. 1.000.000,- e. Orang dengan Kecacatan Berat (Disabilitas) Rp. 3.000.000,- f. Lanjut Usia 70 tahun atau lebih Rp. 2.400.000,- Bantuan minimum per keluarga Rp. 900.000,- Bantuan maksimum per keluarga Rp. 9.200.000,-

Sumber : UPPKH Kabupaten Aceh Tengah, 2016

Dengan adanya perbedaan komposisi anggota keluarga RTSM/KSM, maka besar bantuan yang diterima setiap RTSM/KSM akan bervariasi pada setiap tahapan bantuan. Bantuan tetap tahun 2016 bertambah menjadi Rp 500.000,- dari Rp 300.000,- pada tahun-tahun sebelumnya. Setiap penerima bantuan PKH akan menerima bantuan yang berbeda-beda, sesuai dengan komposisi keluarga seperti jumlah balita, anak yang besekolah di Sekolah Dasar (SD) dan seterusnya sesuai dengan indek dan komponen bantuan PKH tahun 2016 seperti yang tecantum pada Tabel 4.2. Besaran bantuan PKH dihitung sesuai dengan data yang diterima oleh tim UPPKH kabupaten Aceh Tengah.

(67)

program pengentasan kemiskinan yang cukup berhasil dalam pencapaian tujuannya. Karena program ini dirancang tidak hanya memberikan bantun tunai saja melainkan ada syarat-syarat tertentu khususnya dibidang pendidikan, yaitu peserta penerima bantuan PKH wajib hadir disekolah miniman 85 persen dari hari efektif sekolah setiap bulan selama tahun ajaran berlangsung yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan. Besar harapan masyarakat program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia.

Tahap keempat, yaitu pembentukan kelompok Ibu penerima PKH.

Gambar

Gambar 3.1 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Gambar 3.2  Struktur Organisasi Dimas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Aceh
Gambar 4.1 Suasana pencairan bantuan PKH Tahap 1 di Kantor POS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Keluarga Sangat Miskin (KSM)

Penelitian ini menemukan implementasi kebijakan program keluarga harapan (PKH) di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto mulai seluruh rangkaian atau proses kegiatan

Kelompok Dalam Pemanfaatan Dana Pendidikan Program Keluarga Harapan. (PKH) Di Desa TalokKecamatan Dlanggu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Landuh Kecamatan Rantau

Sifat penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan untuk memperoleh gambaran jelas mengenai bagaimana peran Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih dan sayang-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dalam Implementasi Bantuan Program Keluarga Harapan PKH di Desa Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir terkait

Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat melalui Program Keluarga Harapan PKH Gampong Leuhan Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Siti Zahara, Baihaqi, Jon Paisal