• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar dasar manajemen monitoring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dasar dasar manajemen monitoring"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR – DASAR MANAJEMEN

MONITORING

“PENGAWASAN”

Oleh Kelompok 3:

ABDUL WAHIDUR RAHMANENI ANGRIANI SILITONGAHAFIZ HASANAH

HERU TRI SAPUTRAKUKUH KURNIAWANM. ALFIAN RAHMANPRETTY SEPSI NOLARAJA TRIAN PURNAMA

(2)
(3)

A.Definisi Fungsi Controlling

Menurut

Robert

J.

Mockler

pengawasan yaitu usaha sistematik

menetapkan

standar

pelaksanaan

dengan

tujuan

perencanaan,

merancang sistem informasi umpan

balik, membandingkan kegiatan nyata

dengan standar, menentukan dan

mengukur

deviasi-deviasi

dan

mengambil tindakan koreksi yang

menjamin bahwa semua sumber daya

yang dimiliki telah dipergunakan

dengan efektif dan efisien.

(4)

Pengertian Pengawasan secara Umum

Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar

pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan

nyata dengan standar yang telah

(5)

B. Prinsip-Prinsip Controlling

Prinsip-prinsip yg ditetapkan saat melaksanakan controlling adalah :

1. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan

harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur.

2. Fungsi pengawasan harus dipahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

(6)

C. Manfaat Controlling

1. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf.

2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan

tugas-tugasnya.

3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah

dimanfaatkan secara efisien.

4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

5. Untuk memberikan ruang regular untuk

superviesees untuk merenungkan isi dan pekerjaan mereka

(7)

6.Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang

7. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan

8. Untuk memastikan bahwa sebagai

pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan tidak perlu membawa

kesulitan, masalah dan proyeksi saja.

(8)

D. Proses Controlling

1. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)

Suatu pernyataan mengenai

kondisi-kondisi yang terjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan secara memuaskan.

2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

Penentuan standar akan sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata.

3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan yaitu

(9)

4. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan.

5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.

Mengubah standar mulu-mulu

(barangkali terlalu tinggi atau terlalu rendah)

Mengubah pengukuran pelaksanaan

Mengubah cara dalam menganalisa dan

(10)

E. Jenis Controlling

1. Pengendalian karyawan (Personal control). Pengendalian kepada hal-hal yang ada

hubungannya dengan kegiatan pegawai, 2. Pengendalian keuangan (financial control)

Menyangkut keuangan,tentang pemasukan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan

termasuk pengendalian anggaranya.

(11)

4. Pengendalian waktu (Time control)

5. Pengendalian teknis (Technical

control)

Berhubungan dengan tindakan dan

teknis pelaksanaan.

6. Pengendalian kebijaksanaan (Policy

control).

Untuk mengetahui dan menilai

kebijaksanaan organisasi telah

dilaksanakan sesuai dengan yang

digariskan.

7. Pengendalian penjualan (Sales

control)

Untuk mengetahui produksi yang

(12)

8. Pengendalian inventaris (inventory control) Untuk mengetahui inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang 9. Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)Untuk mengetahui inventaris perusahaan dan

(13)

F. Tujuan Controlling

1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan 2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan 3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina

yang telah baik

4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organisasi

5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi 6. Meningkatkan kinerja organisasi

7. Memberikan opini atas kinerja organisasi

8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kerja yang ada

(14)

G. Cara Melakukan Controlling

1. Pengawasan Langsung

Kebaikan :

Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini

mungkin,sehingga perbaikanya dilakukan dengan cepat.

Akan terjadi kontak langsung antara bawahan

dan atasan,sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan dan bawahanya.

Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi

bawahan,karena merasa diperhatikan atasanya.

Akan tertampung sumbangan pikiran dari

bawahan yang mungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.

Akan dapat menghindari timbulnya kesan

(15)

Keburukan :

1. Waktu seorang manajer banyak tersita,sehingga waktu untuk

pekerjaan lainya berkurang,misalnya planning lain-lainya.

2. Mengurangi inisiatif

bawahan,karena mereka merasa bahwa atasanya selalu

mengamatinya.

3. Ongkos semakin besar karena

(16)

2. Pengawasan Tidak Langsung

Kebaikan :

– Waktu manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin banyak

– Biaya pengawasan relatif kecil.

– Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaan.

Keburukan :

– Laporan kadang-kadang kurang objective,karena

ada kecendrungan untuk melaporkan yang baik-baik saja.

– Jika ada kesalahan-kesalahan terlambat

mengetahuinya,sehingga perbaikanya pun terlambat.

(17)

H. Tipe-Tipe Controlling

1. Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control)

Disebut juga dengan Steering Control. 2. Pengawasan Concurrent

Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan melakukan kegiatan.

3. Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control)

(18)

I. Faktor Yang Membuat Controlling Diperlukan

1. Perubahan lingkungan organisasi

Melalui fungsi pengawasan manajer

mendeteksi perubahan- perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa

organisasi

2. Peningkatan Kompleksitas Organisasi.  Semakin besar organisasi semakin

(19)

3. Kesalahan-Kesalahan.

Sistem pengawasan memungkinkan

manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan yang ada sebelum menjadi kritis.

4. Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan wewenang.

(20)

J. Syarat Controlling

1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.

2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi

3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.

4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standar.

5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.

6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi. 7. Pengawasan harus ekonomis.

8. Pengawasan harus mudah dimengerti.

(21)

K. Tahap-Tahap Controlling

1. Penetapan Standar Pelaksanaan

Tipe bentuk standar yang umum adalah :

Standar-standar fisik, seperti kuantitas

barang atau jasa serta kualitas produk.

Standar-standar moneter yang

ditujukan dalam rupiah yang mencakup biaya tenaga kerja, penjualan, laba kotor, dll

Standar-standar waktu, maksudnya

meliputi kecepatan produksi atau batas waktu pekerjaan yang harus diselesaikan.

2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

(22)

3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Maksudnya pengukuran dilakukan sebagai

proses yang berulang-ulang dan terus-menerus.

4. Pembanding Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa Penyimpangan

Digunakan untuk mengetahui penyebab

terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian.

(23)

L. Metode Controlling

1. Metode Controlling Non-Kuantitatif

Metode yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. 2. Metode Controlling Kuantitatif

Untuk menggunakan data khusus dan untuk mengukur dan memeriksa

(24)

Pengawasan penting disebabkan

karena Perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan kompleksitas organisasi,

Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan manager untuk

mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil

tindakan koreksi.Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu

(25)

TER

IMA

Referensi

Dokumen terkait

Hariyatmi, M.Si, selaku ketua program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan arahan

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: PT.. menyajikannya sebagai temuan. 18 Dalam penelitian ini, penulis

Stock Minyak 34 regulasi • Gerakan Nasional Penghematan Energi • Empat Peraturan Menteri ESDM : Pelaksanaan Gerakan Nasional Penghematan Energi • Jual Beli Listrik Lintas

asperellum TKD yang diinokulasikan dalam media PDA menunjukkan ciri-ciri yaitu miselium awalnya berwarna putih seperti kapas, dibagian tengah berwarna hijau

Ujud dari Misa Syukur itu sendiri adalah sebagai ucapan syukur atas kebersamaan yang meneguhkan iman bersama Romo Gun selama 4,5 tahun di SanMaRe, serta pemohonan berkat atas

 Bank telah menetapkan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit, risk appetite dan risk tolerance dan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan

Perbaikan atau redesain dilakukan pada aspek: task, organisasi kerja dan lingkungan fisik kerja di SKBB, agar tercipta kondisi kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat,

Dapatan kajian menunjukkan terdapat empat indikator kebolehpasaran yang utama iaitu Dimensi kemahiran Motivasi kendiri ( min 3.95), Dimensi Kemahiran Asas (min 3.92),