• Tidak ada hasil yang ditemukan

editorial KESDM Akhir kata, selamat membaca! Redaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "editorial KESDM Akhir kata, selamat membaca! Redaksi"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Para pembaca yang kami hormati,

Tak dipungkiri, Indonesia adalah negara yang dikaruniai potensi sumber energi

yang sangat luar biasa. Potensi ini membawa Indonesia dalam tataran penting dunia

internasional, khususnya mengenai pengelolaan sumber-sumber energi terbarukan.

Dari sekian banyak potensi sumber energi terbarukan yang ada di Indonesia, salah satu yang cukup signifikan perkembangannya adalah energi biomassa. Sejak beberapa kurun waktu silam, rangkaian kerja sama dengan berbagai pihak terus diintensifkan guna mengembangkan sumber energi ini. Hasilnya dirasakan cukup signifikan, dimana selama dasawarsa terakhir, implementasi energi yang bersumber pada biomassa terus bertumbuh secara berkelanjutan. Tentu saja potensi ini harus terus dikembangkan, sehingga dapat memberi manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat luas, baik dalam skala nasional maupun internasional. Untuk itu, dalam edisi ketiga ESDM Mag, kami mencoba mengupas ragam informasi mengenai energi yang bersumber dari biomassa.

Selaras, dalam edisi ini pula kami mengetengahkan pemikiran Jero Wacik selaku Menteri ESDM mengenai pentingnya sinergi pengelolaan energi. Hal ini diimplementasikan secara nyata oleh beliau melalui ragam kebijakan dan juga himbauan-himbauan yang senantiasa dilontarkannya dalam berbagai kesempatan. Dipercaya sepenuhnya, penanganan dan pengelolaan energi menuntut peran serta aktif dari seluruh lapisan, seperti pemerintah selaku regulator kebijakan, pihak swasta, para pelaku di bidang energi dan juga masyarakat luas. Sinergi strategis ini harus senantiasa dibangun dengan semangat kebersamaan yang terus bertumbuh. Kesamaan visi dan misi terhadap pengelolaan energi, baik dalam skala nasional, regional maupu internasional, merupakan keniscayaan dalam menggapai kesuksesan penanganan energi yang hakiki dan berkelanjutan.

Mendampingi kedua informasi tersebut di atas, redaksi juga menghadirkan berbagai informasi menarik dan bermanfaat lainnya. Silahkan simak pula rangkaian kilas berita mengenai kegiatan-kegiatan penting yang terjadi selama bulan Mei 2012 di berbagai Direktorat yang bernaung di bawah Kementerian ESDM. Sebagai penutup, kami mengharapkan sajian ESDM MAG senantiasa dapat memenuhi kebutuhan informasi seputar masalah energi para pembaca sekalian. Dengan demikian, kepedulian terhadap pengelolaan energi nasional akan semakin mengakar kuat pada diri kita semua.

Akhir kata, selamat membaca! Redaksi

e

ditorial

Penanggung Jawab Sekretaris Jenderal Pengarah Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Staf Ahli

Menteri Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan, Kepala Biro Hukum dan Humas, Pardamean Ronitua H., Buntje Harbunangin Redaktur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Kepala Bagian Penelaahan Hukum, Kepala Bagian Bantuan Hukum, Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Kepala Subbagian Peliputan dan Hubungan Media Editor Indra Tauhid Cahyandaru, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi, Dian Lorinsa, Arid Riza Abadi, Laksono Nur Brahmantyo Desainer Grafis Bambang Wijiatmoko, Pandu Satria Jati Fotografer Judhi Purdhiyanto, Arief Suryadi, Tursilowulan Wahyu Hastuti Sekretariat Hari Budiono, Lufti Ekaputra Setiadi, Bunga Adi Mirayanti, Subhana Nurhidayat, Safii, Khoiria Oktaviani Alamat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/ JKT 10013, Tel. / Faks. (021) 344 0649 , email. publikasi@esdm.go.id

KESDM

(3)

3 editorial 6 surat pembaca 7 kolom

Saatnya Masyarakat Bangun dari Mimpi

8 lensa

• Peresmian Program Listrik Pedesaan (PROLISDES)

• Menteri ESDM Membuka Pameran Lukisan Bertajuk Art Energy • Menteri ESDM Membuka The 36Th IPA Convention And Exhibition • Menteri ESDM Mendampingi Presiden Melakukan Kunjungan Kerja Di Yogyakarta • Pasokan Gas Untuk Wilayah Kabupaten Bituni • Penghematan Energi Secara Besar-Besaran • Meningkatkan Program CSR • Lapangan Gas Kepodang Dan Lapangan Bukit Tua Siap Berproduksi 12 sajian utama Biomassa Bahan Organik Sarat Kegunaan 16 beranda • Pengelolaan Energi Secara Sinergis • Komitmen Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan 20 sosok Direktur Jenderal Ketenagalistrikan KESDM Jarman Tidak Lagi Byar Pet 22 profil unit Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi 24 energi mix • Instalasi Listrik Sederhana Investasi Tanpa Disadari • Pembangkit Listrik Dengan Energi Alternatif 28 wacana • Selamatkan Energi Listrik di Indonesia Melalui Earth Eour • Car Free Day, Mampu Menghemat

Stock Minyak 34 regulasi • Gerakan Nasional Penghematan Energi • Empat Peraturan Menteri ESDM : Pelaksanaan Gerakan Nasional Penghematan Energi • Jual Beli Listrik Lintas Negara 38 migas • ICP Maret 2012 Capai US$ 128,14 per Barel • Insentif Menarik Bagi Investor Migas Laut Dalam • Permintaan Minyak Dunia Akan Menguat • Pemerintah Rencanakan Konversi Minyak • Tanah ke LPG 3 Kg di Lima Provinsi • LNG Perdana Untuk Domestik Dikapalkan

18

28

62

16

60 teknologi • Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Sebagai Salah Satu Solusi Krisis Energi Di Indonesia • Teknologi Seismik 3D Sebagai Upaya Peningkatan Energi 64 lingkungan CSR Sebagai Strategi Perusahaan 66 potensi • Mengintip Peluang Investasi Infrastruktur Migas • Energi Gelombang Laut Bermanfaat Sebagai Energi Hijau 70 keselamatan

• Menjadi Bagian Dari Health Safety Environment • Mencermati Bahaya Aktivitas Pertambangan 76 GLOSSARY • Pembangunan PLTP Baturraden • Mineral Jarang Sebagai Energi Alternatif Masa Depan • Mengembangkan PLTM Di Daerah Mamuju • Mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu • Tiga BUMN Produksi Solar Cell • PLTS Terbesar Hadir Di Morotai • Target Pemanfaatan Energi Panas Bumi • Kerja Sama Indonesia Dan Selandia Baru Di Bidang Panas Bumi • Memanfaatkan Energi Laut 54 badan geologi • Gempa Aceh, Kementerian ESDM Berangkatkan Tim Tanggap Darurat • Museum Geologi Pamerkan Fosil Gajah Purba • Jalur Pendakian Gunung Rinjani Tertutup Tanah Longsor • Gempa Embusan Gunung Semeru Sudah 139 Kali • 2020, Jakarta-Bali Terancam Defisit Air Bersih 58 balitbang • Pilot Project PLTG Landfill Di Bali • Workshop Determining The Potensial

For CCS • Pertamina – KAI Tandatangani Perjanjian Jual Beli BBM dan Pelumas • Pertamina EP Temukan Cadangan Migas di Struktur Piretrium 42 lpe • 2012, PLN Bakal Tambah 3.455 MW dari Program 10.000 MW Tahap I • Sinar Matahari Bisa Buat Subsidi Listrik Turun • Kualitas Pasokan Listrik Pelabuhan Ditingkatkan • Waduk Dilengkapi Pembangkit Listrik • Pembangkit Listrik di Jawa Bebas BBM 2012 • Sistem Kelistrikan Jawa-Bali-Sumatera akan Terhubung 45 irjen • Pelatihan di Kantor Sendiri Mengenai Peraturan Reklamasi dan Pasca Tambang 46 minerba • Rencana Pajak Ekspor Tambang • Produksi Timah Ditargetkan Naik 48 ebt • Rumah Kedua Bagi Jero Wacik • 100 Persen Energi Baru Terbarukan • 4500 MW Dari PLTP Di Tahun 2015

c

ontents

(4)

surat Pembaca

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013

Tel. / Faks. (021) 344 0649, email. publikasi@esdm.go.id

Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke:

MOBIL DINAS PEMERINTAH GUNAKAN BBG

Seiring dengan akan digulirkannya konversi BBM ke BBG, saya ingin sedikit memberikan saran. Bagaimana jika semua mobil dinas pemerintah menggunakan bahan bakar gas (BBG) ketimbang pertamax. Karena selain harganya lebih murah juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat akan amannya menggunakan bahan bakar alternatif ini. Sehingga ke depannya masyarakat juga dapat tertarik untuk menggunakan energi alternatif ini. Semoga konversi BBM ke BBG ini dapat diterima dengan baik. Terima kasih.

Yuni Fitri

Lebak Bulus - Jakarta Selatan

ANSWER

Ibu Yuni Fitri Yth,

Terima kasih atas sarannya. Untuk di lingkungan Kementerian ESDM sudah ada beberapa kendaraan dinas yang telah menggunakan BBG, termasuk kendaraan dinas Wamen ESDM. Salam redaksi

JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH

Saya membaca dari salah satu surat kabar jika di kota Cirebon akan dilakukan pemasangan jaringan gas bumi untuk rumah. Dan saya tertarik untuk memasangnya. Apa saja persyaratannya jika ingin memasang jaringan gas bumi tersebut ke rumah saya? Terima kasih.

Andrianto Harjamukti

Cirebon

ANSWER

Bpk Andrianto Yth,

Terima kasih atas pertanyaannya. Memang benar di kota Cirebon akan dibangun jaringan gas rumah tangga. Daerah Pak Andrianto termasuk dalam pembangunan jaringan tersebut yaitu Kalijaga, Argasurya dan Harjamukti. Dan untuk persyaratannya akan kami beritahukan lebih lanjut. Terima kasih.

Salam redaksi

Saya membaca dari salah satu surat kabar jika mobil yang ada di lingkungan Kementerian ESDM telah dipasang conventer kit. Dan saya pun tertarik untuk memasangnya di kendaraan saya. Sebagai informasi kendaraan saya adalah Mitsubishi Galant V6 tahun 1999. Mungkin bisa diberikan informasi pemasangan converter kit tersebut di seputaran Jakarta. Terima kasih.

Indra Wijaya

Pondok Labu – Jakarta Selatan

Answer

Bpk Indra Wijaya Yth,

Terima kasih atas atas keinginan Bapak yang akan memasang conventer kit di kendaraannya. Dan untuk lokasi pemasangan conventer kit tersebut akan kami beritahukan lebih lanjut. Terima kasih. Salam redaksi

PEMASANGAN CONVENTER KIT

Dewasa ini masih cukup kuatnya pandangan di tengah masyarakat yang

mengganggap Indonesia adalah negara kaya minyak. Padahal, pada

kenyataannya, Indonesia boleh dibilang sedang berada di ambang krisis

energi. Berdasarkan data pemerintah per 1 Januari 2012, cadangan minyak

mentah Indonesia hanya sekitar 3,9 miliar barel. Bandingkan dengan Arab

Saudi yang memiliki cadangan minyak mentah sebanyak 256 miliar barel.

Saatnya Masyarakat

Bangun dari Mimpi

K

eprihatinan terhadap pan-dangan yang menyesatkan itu memang cukup berasalasan. Sejak di sekolah dasar dulu kita sering dicekoki dengan kata-kata “Indonesia adalah negara kaya”. “Tongkat dan kayu ditanam saja akan tumbuh menjadi tanaman”, begitulah salah satu bait dari lagu Koes Plus yang sering dikutip oleh para guru kita, untuk menggambarkan Indonesia adalah negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Cekokan yang berbau indoktrinasi itu hasilnya mulai terasa sekarang. Menjadi tak mudah untuk mengubahnya. Itu diindikasikan dari penolakan masyarakat ketika pemerintah hendak menaikan harga BBM. Masyarakat tak bisa terima jika BBM harus naik. Masyarakat merasa, ia berhak mendapatkan BBM dengan harga murah, sebagai warga yang hidup di negara kaya sumberdaya alam, termasuk BBM.

Karena itu, pandangan yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang kaya akan minyak bumi inilah yang harus dirubah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, dalam beberapa kesempatan selalu menghimbau, “Indonesia me-mang masih memiliki minyak tapi bukan berarti minyak tersebut untuk dihabiskan begitu saja. Sumber daya alam ini harus dijaga untuk anak cucu. Karenanya, perlunya kesadaran bahwa sumber daya alam terutama energi fosil bukanlah kekayaan yang terus tumbuh dan bertambah, tetapi ketersediaannya sangat terbatas dan suatu saat akan habis,” pesannya.

Energi alternatif jadi prioritas

Bagaimana dengan energi alternatif? Inilah yang kini tengah ramai diperbincangkan oleh sejumlah pakar energi, tentang Indonesia yang mulai melirik pada pengembangan energi alternatif. Tapi yang perlu disadari masyarakat, ramainya perbincangan soal energi alternatif itu, juga bisa sebagai cerminan bahwa kita tak bisa lagi hidup pada mengandalkan energi fosil.

Energi alternatif kita sejauh ini memang sangat kaya. Indonesia disebut-sebut punya potensi menjelma menjadi Timur Tengah-nya biofuel dunia. Indonesia mempunyai 40% total potensi panas bumi dunia yang mencapai 27.000 MW. Selain itu, dengan hutan yang masih lumayan luas, dukungan geografis sebagai negara tropis, Indonesia masih menyimpan potensi energi lainnya, seperti air, matahari dan angin.

Untuk pengembangan energi panas bumi misalnya, sejauh ini pemerintah sudah bergerak. Melalui Pertamina, saat ini pemerintah sudah mengembangkan potensi panas bumi di berbagai wilayah Tanah Air. Salah satunya melalui pusat pengembangan panas bumi di Kamojang, Garut. Di Kamojang, Pertamina mampu menghasilkan energi panas bumi sebesar 1.194 MW dan ditargetkan angka tersebut berubah menjadi 1.889 MW pada tahun 2014 serta menjadikan Indonesia sebagai penghasil energi panas bumi terbesar di dunia.

Ke depan, pengembangan energi alter-natif memang makin menjadi pilihan. Kondisi ini didorong oleh semakin tidak

menentunya harga minyak mentah dunia serta ancaman pemanasan global, membuat berbagai negara berlomba-lomba mengembangkan sumber energi alternatif itu. Selain murah, energi alternatif juga ramah lingkungan hingga pemanfaatannya pun diyakini semakin meningkat.

Namun yang perlu diketahui, upaya pengembangan energi alternatif di Indonesia, tak sekencang angin yang berhembus di sini yang berpotensi bisa dikembangkan sebagai penghasil energi angin. Kendalanya, lagi-lagi persoalan dana. Itu sebabnya, pemerintah berupaya merasionalisasi harga BBM bersubsidi, harapannya, agar dana yang tersedia bisa digunakan untuk membangun dan mengembangkan energi alternatif dan bukan malah terkuras habis hanya untuk membiayai subsidi.

Dengan gambaran buram itu, masihkah kita berpikir jika Indonesia kaya akan minyak? Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, mengatakan bahwa Indonesia memang sudah tidak lagi kaya akan minyak. Saat ini saja kita telah menjadi net importer minyak. Namun, yang penting, kata Rudi, kita jangan sampai menjadi importir energi. “Indonesia jangan sampai pada net impoter energi. Kita sudah masuk pada net importer minyak, iya. Tapi kita tidak boleh masuk pada net importer energi,” ujarnya. Saat ini penggunaaan energi migas sudah sampai 65 persen. Dan dari 65 persen itu, harus dapat diturunkan karena kebutuhan 65 persen tersebut tidak akan mampu dipenuhi terus seiring dengan bertambahnya penduduk Indonesia. Ini berarti energi yang dibutuhkan akan semakin tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasinya, solusinya adalah mencoba untuk menggeser ke diversifikasi yang lain selain daripada migas.

7

6

(5)

Peresmian Program Listrik Perdesaan (PROLISDES)

Menteri ESDM Membuka Pameran Lukisan

Bertajuk Art Energy

Menteri ESDM Membuka The 36

Th

IPA

Convention And Exhibition

Menteri ESDM Mendampingi Presiden

Melakukan Kunjungan Kerja Di Yogyakarta

Menteri ESDM Jero Wacik sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap untuk ke depan dapat dilaksanakan kembali dengan mengusung tema energi baru dan terbarukan.

Pada tanggal 12/5/2012 dilakukan peresmian Program

Listrik Perdesaan (Prolisdes) seluruh Indonesia Tahun

Anggaran 2011 dan Pemanfaatan Air Tanah dari

Sumur Bor di Propinsi Bali.

Bertempat di Jakarta Convention

Center (JCC) Plenary Hall, Jakarta,

Menteri ESDM Jero Wacik

didampingi Dirjen Migas Evita

H. Legowo, Kepala BP Migas R.

Priyono, dan Presiden IPA Elizabeth

Proust, membuka The 36

th

Indonesian Petroleum Assosiation

(IPA) Convention and Exhibition

(23/05/2012).

Belum lama ini Menteri ESDM mendampingi Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan

kerja di Yogyakarta selama 2 hari. Dalam kunjungan

kerja tersebut Presiden akan bertemu dengan CEO

British Petroleum di Istana Negara Yogyakarta.

Menteri ESDM Jero Wacik membuka pameran lukisan serta

peluncuran buku berjudul “Art Energy”. Art Energy menjadi

tajuk pameran lukisan kilang minyak dan gas Pertamina yang

melibatkan 7 orang pelukis putra bangsa diantaranya KP Hardi

Danuwijaya, Odji Lirungan, Yoes Rizal, Lim Hui Yung, Yahya TS,

Ivan Hariyanto, dan Joned. Para pelukis tersebut telah turun

langsung ke lapangan dalam membuat sketsa kilang dan

pengeboran minyak langsung di tempat.

Acara yang dilakukan di Museum Gunung Api Batur, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali, diresmikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik yang didampingi oleh Sekjen ESDM Waryono Karno, Dirjen Ketenagalistrikan Jarman, Dirjen EBTKE Kardaya Warnika, Kepala Badan Geologi R. Sukhyar, Dirut PLN Nur Pamudji, dan Sekretaris Daerah Bali I Made Jendra. Dalam sambutannya, Jero Wacik mengajak kepada Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, koperasi dan lembaga sosial kemasyarakatan untuk turut berpartisipasi aktif mengembangkan pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan untuk listrik

perdesaan, terutama di daerah-daerah terpencil.

Selain itu Jero Wacik juga menekankan pentingnya gerakan penghematan (BBM, listrik dan air) secara

besar-besaran oleh semua lapisan masyarakat. “Saya menghimbau semua pihak untuk melakukan penghematan besar-besaran dalam setiap aspek kehidupannya. Hal ini menjadi penting mengingat terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah untuk subsidi energi,” ujar Jero Wacik.

Di kesempatan ini pula dilakukan Serah Terima Aset Museum Gunung Api dari Pemda Bangli kepada Badan Geologi. Selain itu juga diserahkan bantuan dari Kementerian ESDM kepada Pemda Bangli berupa Lampu Hemat Energi dan bantuan simbolis Pemanfaatan Air Tanah dari Sumur Bor.

Dalam kata sambutannya Menteri ESDM meneruskan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapan 3000 pelaku industri yang hadir dalam acara tersebut. Pesan Presiden yang pertama, pemerintah dan industri harus bekerja sama, pemerintah harus mengerti kebutuhan industri migas, dan industri harus share kebutuhan pemerintah,” ujar Menteri Jero Wacik.

Pesan Presiden yang kedua, lanjut Jero Wacik, dunia makin tergantung

Selain itu juga akan bertemu dengan Tim Riset Rancang Bangun (Engineering Design) untuk mengetahui road map pengembangan mobil listrik nasional serta menerima Gubernur DI Yogyakarta dan Gubernur Jawa Tengah yang memaparkan Ketahanan Pangan dan Kemiskinan.

British Petroleum merupakan pengelola gas Tangguh di Papua Barat, dan pada tanggal 24/5/2012 telah tapi juga memikirkan keindahan hidup

ini,” ujar Menteri ESDM, Jero Wacik. Ditambahkan pula oleh Jero Wacik jika melalui acara seperti ini tentunya akan mendorong para seniman untuk menggambarkan sisi seni dari sebuah kilang minyak, dan penyelenggaraan yang akan datang dapat dilanjutkan dengan pameran serupa dengan tema energi baru terbarukan.

“Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengapresiasi kegiatan seni dan budaya yang mengangkat sisi humanis dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sektor migas. Saya akan mengajak stakeholder sektor ESDM untuk peduli dengan seni dan budaya, sehingga tidak hanya memikirkan yang ‘keras-keras’ saja, memikirkan dollar saja,

kepada energi. “Pada sisi ini, Indonesia beruntung memiliki sumber energi yang banyak, oleh karena itu tugas kita adalah mengelola dengan benar sehingga dapat memberikan kontribusi untuk bangsa maupun untuk kepentingan dunia,” kata Jero Wacik. Menurut Jero Wacik, kedua hal inilah yang harus kita jabarkan dalam mengelola industri migas nasional.

Jero Wacik menuturkan, apabila Pemerintah berjalan sendiri maka

akan timpang, begitu sebaliknya jika industri migas berjalan sendiri tanpa memikirkan rakyat juga tidak dapat berjalan. “Jadi, sesuai tema konvensi ‘Working Together to Meet Indonesia’s Energy Needs’, kerjasama antara pemerintah dengan industri migas harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Presiden IPA, Elizabeth Proust mengatakan jika acara seperti ini merupakan salah satu misi bagi pengembangan industri minyak dan gas Indonesia. “Konvensi dan pameran ini diharapkan dapat mempromosikan dan menarik investasi ke Indonesia. Pameran juga menampilkan teknologi terbaru untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan teknis dan non-teknis dalam industri migas di Indonesia,” ujarnya. menandatangani MoU kesepakatan p e m a n f a a t a n gas Tangguh sebanyak 230

juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara dengan 1,7 juta ton per gas alam cair (LNG). Pemanfaatan gas tersebut dipergunakan untuk kelistrikan di Kabupaten Bintuni, Papua Barat yang penyalurannya akan dimulai tahun depan. Ini merupakan sejarah baru,

dimana telah terjadi kesepahaman dalam pengalokasian gas tersebut untuk pasar dalam negeri dimana dalam kontrak awal menyatakan jika gas tangguh hanya untuk pasar ekspor.

lensa

(6)

Pasokan Gas

Untuk Wilayah Kabupaten Bituni

Program

Meningkatkan

CSR

Lapangan Gas Kepodang

Dan Lapangan Bukit Tua

Siap Berproduksi

Penghematan Energi Secara Besar-Besaran

Belum lama ini dilakukan

penandatanganan MoU antara PT

PLN (Persero) dengan BP Indonesia

(24/05/2012). MoU ini berisikan

kesepakatan pemanfaatan gas

Tangguh sebanyak 230 juta kaki

kubik per hari (mmscfd) atau setara

dengan 1,7 juta ton per gas alam

cair (LNG) untuk kelistrikan di

wilayah Kabupaten Bintuni, Papua

Barat. Selain itu BP Indonesia juga

akan menambah nilai investasi

sebesar US$ 11 miliar, untuk

memulai fase ke-3 pengembangan

lapangan Tangguh.

Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat

sekitarnya Menteri ESDM Jero Wacik mengajak para

investor untuk meningkatkan program Corporate

Social Responsibility (CSR).

Mulai tahun 2014 lapangan Gas Kepodang (WK

Muriah) serta Lapangan Bukit Tua (WK Ketapang) telah

siap untuk berproduksi. Lapangan Gas Kepodang (WK

Muriah) akan mengalirkan gas 116 juta kaki kubik per

hari (MMSCFD) sedangkan Lapangan Bukit Tua (WK

Ketapang) akan mengalirkan 50 juta MMSCFD gas dan

20.000 barel minyak per hari.

Berdasarkan perhitungan yaitu pertambahan jumlah kendaraan roda

dua dan empat maka jumlah kebutuhan BBM bersubsidi berkisar 47

juta KL. Sedangkan kuota BBM bersubsidi 2012 ditetapkan sebesar 40

juta KL. Kekurangan jumlah tersebut harus dilawan dengan melakukan

penghematan energi secara besar-besaran. Demikian disampaikan

oleh Menteri ESDM Jero Wacik dalam kata sambutannya dalam acara

acara Listrik Pedesaan Seluruh Indonesia dan Pemanfaatan Air Tanah di

Propinsi Bali (12/05/2012).

Acara penandatangan ini dilakukan di kantor Kementerian ESDM dan disaksikan oleh Menteri ESDM, Jero Wacik serta didampingi oleh Dirjen Migas Evita H. Legowo, Dirjen

“Bagi perusahaan migas dan tambang yang sudah berproduksi, bisa mendorong mengurangi kemiskinan melalui CSR, yang perlu terus ditingkatkan,” ujar Jero Wacik pada konferensi pers pembukaan Konvensi dan Konferensi IPA ke-36 di Jakarta Convention Center (23/05/2012).

Ditambahkan pula oleh Jero Wacik jika yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga lingkungan bagi perusahaan migas dan tambang (pro environtment). “Jangan merasa rugi untuk menjaga lingkungan (reklamasi). Saya lihat di migas relatif agak baik,” imbuh Jero Wacik.

Dalam kesempatan itu pula Jero Wacik juga menyampaikan 2 filosofi yakni filosofi gamelan dan berfikir positif. Kedua filosofi tersebut yang mendasari hubungan Pemerintah dengan para pelaku industri migas dan pertambangan. Dijelaskan oleh Jero Wacik jika gamelan akan harmonis bila tersambung antar keinginan para pemainnya. “Harus bisa tersambung antara keinginan pemerintah dengan keinginan saudara-saudara sekalian pelaku industri migas dan pertambangan,”ujarnya. Menteri Jero Wacik juga mengajak para investor di bidang energi untuk berpikir positif, sehingga dapat menumbuhkan rasa saling percaya antara pemerintah dan investor.

Salah satu dukungan yang dilakukan pemerintah terhadap investor adalah mempercepat semua proses karena industri migas memerlukan kecepatan. “Industri migas memerlukan kecepatan. Satu hari terlambat, uang besar yang dirugikan. Satu hari bisa dipercepat, banyak keuntungan yang bisa diperoleh pengusaha dan negara,” pungkasnya.

Demikian disampaikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada konferensi pers di Kementerian ESDM Jakarta usai menerima paparan CEO Petronas, yang juga pengelola kedua lapangan gas tersebut, Dato’ Shamsul Azhar Abbas (09/05/2012). “Setelah dilakukan penghitungan ulang oleh pihak Petronas, Kepodang dan Ketapang dijadwalkan akan siap berproduksi pada Oktober 2014, maju dari rencana sebelumnya April 2015,” ujar Menteri Jero Wacik.

Sementara itu terkait dengan masalah pada pipa Kepodang, pihak Bakrie telah mengirimkan surat kepada Menteri ESDM yang menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan proyek pipa bersamaan dengan Petronas siap memulai produksinya. Sementara itu, CEO Petronas sendiri berjanji untuk memantau secara langsung perkembangan kedua proyek dengan datang sendiri ke Indonesia, setidaknya sekali dalam 3 bulan. “Kami memberikan perhatian penuh agar gas siap dialirkan pada 2014,” ujar Dato’ Shamsul Azhar Abbas.

Lapangan Gas Kepodang memiliki luas wilayah sebesar 2.778 km2 dan berlokasi di lepas pantai Jawa Timur yang berjarak 180 km Timur Laut Semarang. Sedangkan Lapangan Bukit Tua (Wilayah Kerja/WK Ketapang) terletak di Jawa Timur sebelah utara Pulau Madura, dengan luas area sekitar 3.322 km2, dan berjarak sekitar 100 km dari wilayah industri Surabaya. Dalam pemaparannya Menteri ESDM

mengatakan, pada tahun 2011 lalu volume BBM bersubsidi mencapai 41,7 juta KL. Jumlah itu melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 40 juta KL. Sementara untuk tahun ini dengan pertambahan kendaraan roda empat dan roda dua yang terbilang pesat, maka kebutuhan BBM bersubsidi diperkirakan

Ketenagalistrikan Jarman dan Kepala BP Migas R. Priyono.

“Baru saja saya menyaksikan penandatanganan MoU antara BP dan PLN, untuk pasokan gas sebesar 230 juta kaki kubik per hari bagi kelistrikan Bintuni,” ujar Jero Wacik dalam kata sambutannya. Diungkapkan oleh Jero Wacik jika ini merupakan sebuah sejarah baru dimana dalam kontrak awal bahwa gas tangguh diperuntukan bagi pasar ekspor, namun kemudian bisa disepakati bahwa sebagian gas tangguh diperuntukkan bagi pasar domestik. Semua itu berkat pembicaraan yang intens antara Pemerintah dengan pihak BP. “Penandatangan hari ini menjadi sebuah sejarah baru. Hari ini kita membuktikan, bila kita rajin berkoordinasi, maka gas Tangguh akhirnya dapat dimanfaatkan pula untuk domestik, terima kasih BP Indonesia,” imbuh Jero Wacik.

Untuk penyaluran gas tersebut akan dimulai tahun depan yang akan dipergunakan untuk membangkitkan listrik berkapasitas 4 MW . “Selanjutnya, bila Bintuni semakin berkembang, maka secara bertahap dan seterusnya jika memang diperlukan, BP akan menyediakan gas tersebut hingga 75 MW,”pungkas Jero Wacik.

mencapai 47 juta KL, sedangkan kuota tetap sebesar 40 juta KL. Agar kuota tersebut dapat terpenuhi serta menghemat anggaran negara, maka harus dilakukan upaya penghematan energi secara besar-besaran.

Menurut Jero Wacik, salah satu cara yang akan dilakukan yaitu dengan melakukan gerakan konversi BBM ke bahan bakar gas secara besar-besaran. Secara perlahan rakyat akan didorong untuk

menggunakan bahan bakar gas yang harganya relatif lebih murah dan bersih bagi lingkungan. Ditambahkan oleh Jero Wacik jika pada tahun 2013 mendatang , kendaraan roda empat keluaran terbaru sudah akan dilengkapi dengan mesin yang dapat menggunakan bahan bakar gas. Sementara itu untuk pembangkit listrik yang baru dilarang menggunakan BBM, namun harus menggunakan gas atau energi terbarukan lainnya.

11

10

(7)

Indonesia dianugerahi kekayaan alam

yang beraneka ragam. Satu lagi hasil

alam yang bisa dijadikan sumber

energi, yakni biomassa.

Pengembangan biomassa

bisa menggantikan

sumber energi fosil

yang saat ini menjadi

penyumbang emisi

gas rumah kaca dan

pemanasan global.

Bahan Organik

Sarat

Kegunaan

Biomassa

B

i o m a s s a adalah bahan organik yang d i h a s i l k a n melalui proses fotosintesa, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Namun, biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologis menjadi zat seperti batu bara atau minyak bumi.

Multiguna

Biomassa merupakan bahan yang potensial untuk menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat melalui suatu proses konversi baik secara fisik, kimiawi, biologis, ataupun enzimatis. Selain

Selain itu, biomassa bisa dijadikan sebagai pembangkit listrik. Salah satu contoh penggunaan biomassa sebagai pembangkit listrik adalah pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO). Proses pengolahan Tandan Buah Sawit (TBS) menjadi CPO memerlukan uap air dan juga listrik untuk menggerakkan mesin. Listrik ini diperoleh dari pembangkit listrik tenaga uap. Uap airnya diperoleh dari memanaskan air dengan tungku berbahan bakar sabut dan tempurung biji sawit.

Pabrik gula tebu juga bisa menggunakan biomassa untuk sumber energi. Ampas tebu berupa batang yang airnya telah diambil tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk merebus air gula, tetapi juga untuk pembangkit listrik guna menggiling tebu.

Ramah Lingkungan

Di samping sarat manfaat, biomassa juga ramah lingkungan. Pemanfaatan biomassa, misalnya, dapat mengurangi efek gas rumah kaca. Penggunaan biomassa akan membuat sampah

organik yang dapat menghasilkan gas metana dapat dimanfaatkan. Alhasil, gas metana yang menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca dapat diminimalisir. Tambah pula, pemanfaatan biomassa akan mengurangi penggunaan energi fosil yang menyumbang gas-gas rumah kaca terbesar saat ini. Lahan kosong juga tidak terbengkalai karena dapat digunakan untuk menanam tumbuh-tumbuhan yang dapat menghasilkan biodiesel seperti jarak pagar, kelapa sawit dan lain-lain.

Biomassa juga bisa melindungi keber-sihan air dan tanah. Sampah yang tertimbun akan mengeluarkan cairan yang berbahaya dan diserap oleh tanah dan mencemari air tanah. Padahal, sebagian masyarakat masih menggunakan air tanah untuk konsumsi maupun kebutuhan lain. Jika dijadikan biomassa, sampah langsung dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Volume sampah yang tertimbun akan berkurang. Air dan tanah pun akan terlindungi kebersihannya. Selain sampah, pemanfaatan biomassa dapat mengurangi volume limbah organik. Pasalnya, sampah hasil olahan pabrik dapat dimanfaatkan untuk biogas. digunakan untuk tujuan primer seperti

serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai bahan energi (bahan bakar). Umumnya yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Pemanfaatan biomassa akan menghasilkan berbagai macam bahan bakar yang dapat dijadikan penyeimbang energi fosil diantaranya briket, biooil dan biogas. Sampah pun bisa dimanfaatkan menjadi biomassa. Sampah yang dapat dijadikan biomassa adalah sampah organik. Contohnya ialah sampah atau limbah pertanian dan perkebunan (onggol jagung, sekam padi, tandan kelapa sawit dan lain-lain), sampah rumah tangga (sayur-sayuran, buah-buahan dan lain-lain), sampah perkantoran seperti kertas dan banyak lagi. Di samping itu, biomassa juga bisa dihasilkan dari limbah perkebunan kelapa sawit, baik limbah padat maupun limbah cair.

(8)

Tidak hanya itu, polusi udara dapat ditekan bila menggunakan biomassa. Pemanfaatan biomassa menjadi biogas, biodiesel, atau briket merupakan bahan bakar yang sedikit menghasilkan gas-gas berbahaya sebagai pemicu polusi udara. Potensi Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang tak terbarukan. Proses pembentukannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Jika sumber energi ini digunakan secara terus menerus, maka akan mengalami kelangkaan yang akhirnya berakibat pada krisis energi. Oleh sebab itu, penggunaan energi dari bahan bakar fosil harus diseimbangkan dengan sumber energi terbarukan.

minyak, atau briket sebagai penyeimbang

batubara serta gas. Selain itu, keterdapatan dan pengolahannya dapat dilakukan dengan sederhana maupun perseorangan.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar untuk biomassa. Hal ini karena Indonesia banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai biomassa, baik saat masih hidup maupun sudah mati. Tahun 2000 lalu, studi yang dilakukan sebuah lembaga riset di Jerman (Zentrum for rationale Energianwendung und Umwelt-ZREU) mengestimasi, potensi biomassa Indonesia sebesar 146,7 juta ton per tahun.

Sumber utama dari energi biomassa berasal dari residu padi. Potensinya mencapai kurang-lebih150 giga joule (GJ) per tahun. Berikutnya diikuti kayu rambung/kayu karet (120 GJ/ tahun), residu gula (78 GJ/tahun) dan residu kelapa sawit (67 GJ/tahun).

Di belakangnya terdapat residu kayu lapis dan irisan kayu/veneer, residu penebangan, residu kayu ulin, residu kelapa dan sampah pertanian lain (kurang dari 20 GJ/ tahun). Jika potensi ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal, maka akan memecahkan permasalahan energi yang terjadi selama ini.

Potensi limbah pabrik minyak kelapa sawit juga besar. Sebuah studi yang dilakukan Asia Development Bank (ADB) dan Golder Associate (2006) memperkirakan, potensi biomassa dari limbah pabrik minyak kelapa sawit di Indonesia sekitar 230.530 tera joule (TJ) per tahun. Produksi listrik potensial yang dapat dihasilkan adalah sekitar 4.243.500 mega watt per jam (mwh) per tahun.

Kelapa sawit masih menjadi determinan dominan untuk mengolah biomassa. Menteri ESDM Jero Wacik mendorong pelaku usaha agar dapat membangun pembangkit listrik biomassa sebanyak mungkin. Sebab, selain ramah lingkungan, biomassa juga dapat menggantikan pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang berbiaya tinggi.

“Kita akan dorong semua perkebunan kelapa sawit untuk membangkitkan listrik sendiri sehingga lebih efisien dan tidak tergantung PLN,” ujar Jero Wacik. Jero Wacik menuturkan, 70 persen bahan baku pembangkit biomassa ini adalah cangkang sawit. Menurutnya, bila semua perkebunan tidak mengekspor cangkang kelapa sawit melainkan memanfaatkannya untuk pembangkit listrik biomassa, maka kekurangan listrik dapat teratasi.

Pemanfaatan biomassa dari sampah juga dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang terjadi saat ini. Selama ini, kita menganggap sampah sesuatu yang tidak berguna dan sering dibakar secara percuma atau tidak dimanfaatkan sama sekali. Padahal, jika sampah ini diolah dengan teknologi biomassa seperti

pirolisis, gasifikasi dan karbonisasi, maka sampah yang tidak berguna tersebut bisa menjadi sesuatu yang berguna, yaitu briket. Briket ini dapat dijadikan bahan bakar kompor.

Atau, sampah ini dijadikan biooil yang dapat menggerakan motor seperti bensin. Selain itu, pemamfaatan sampah sebagai biomassa dapat digunakan sebagai tenaga pembangkit listrik biomassa. Sampah-sampah organik seperti tandan kelapa sawit jika dimanfaatkan dengan menggunakan pirolisis, akan mendapatkan gas methane. Gas ini dapat digunakan untuk menggerakan turbin. Keuntungan-keuntungan penggunaan biomassa akan tercapai jika biomassa dimanfaatkan. Pemamfaatan biomassa tidak harus mematikan penggunaan energi fosil, namun sebagai penyeimbang penggunaan energi fosil yang ada saat ini. Kelangkaan energi fosil dapat diperlambat. Dan, semakin banyak pilihan sumber energi yang digunakan, diharapkan akan makin membuat kehidupan bertambah baik.

Sejumlah pakar berpendapat, peng-gunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan merupakan jalan keluar dari ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat cadangan gas alam Indonesia mencapai sekitar tiga triliun meter kubik. Jumlah ini diperkirakan akan habis kurang dari 50 tahun lagi. Cadangan batubara sekitar empat milyar ton dan diperkirakan akan habis kurang dari 20 tahun lagi. Lebih parah adalah cadangan minyak bumi Indonesia, yakni sekitar tiga milyar barrel. Jumlah ini diperkirakan akan habis sekitar 10 tahun lagi.

Jika biomassa digunakan sebanyak 20% atau lebih dari total sumber energi, maka dapat memperpanjang ketersediaan bahan bakar fosil. Biomassa bisa menjadi cadangan energi yang efektif selagi masih mencari atau mengeksplorasi lokasi bahan bakar fosil yang masih ada. Biomassa bisa di jadikan penyeimbang dan meminimalisir ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Biomassa dapat diolah menjadi biogas sebagai penyeimbang gas alam, biooil sebagai penye imbang

15

14

(9)

Pengelolaan Energi

Sebagai orang nomor satu di jajaran Kementerian ESDM, Jero Wacik memahami sepenuhnya bahwa pengelolaan energi,

khususnya di Indonesia, bukanlah semata-mata tanggung jawab dari kementerian yang dipimpinnya. Dengan pandangan

serta pemikiran yang jauh ke depan, Jero Wacik meyakini bahwa masalah yang senantiasa menjadi topik hangat di seluruh

pelosok dunia ini, merupakan tanggung jawab kita bersama. Oleh karenanya, beliau senantiasa mendukung dan memberi

appresiasi terhadap langkah-langkah strategis pengelolaan energi di tanah air. Sekaligus, dirinya tidak jemu menghimbau

seluruh pihak terkait untuk dapat bersama-sama meningkatkan kerjasama sinergis dalam pengelolaan sumber-sumber

energi di Indonesia demi kepentingan bersama.

Secara Sinergis

K

onsistensi Jero Wacik dalam

menggalang kepedulian seluruh lapisan masyarakat luas untuk berpartisipasi aktif mengelola energi nasional, salah satunya tampak jelas pada momentum peresmian Program Listrik Perdesaan (Prolides) seluruh Indonesia Tahun Anggaran 2011 di Museum Gunung Api Batur, Kabupaten Bangli, Propinsi Bali.

Dalam kegiatan yang telah berlangsung pada Sabtu 12 Mei 2012 ini, Jero Wacik mengajak kepada Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, koperasi dan lembaga sosial kemasyarakatan untuk turut berpartisipasi aktif mengembangkan pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan untuk listrik perdesaan, terutama di daerah-daerah terpencil. “Saya juga berpesan agar infrastruktur listrik perdesaan ini dijaga dengan baik untuk kepentingan bersama,” tegasnya.

Tak lupa Jero Wacik menekankan pentingnya gerakan penghematan BBM, listrik dan air secara besar-besaran oleh semua lapisan masyarakat. “Saya menghimbau semua pihak untuk melakukan penghematan besar-besaran dalam setiap aspek kehidupannya,” ujar Jero Wacik menegaskan himbauannya kepada masyarakat luas terhadap upaya penanganan masalah energi secara sinergis tersebut.

Mendukung hal tersebut, ragam kebijakan lainnya pun terus didorong Jero Wacik dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat luas terhadap penggunaan energi secara bijaksana. Salah satu contohnya adalah larangan kepada seluruh jajaran aparat pemerintahan pengguna

mobil dinas untuk menggunakan BBM bersubsidi.

Jero Wacik mengungkapkan, larangan penggunaan BBM bersubsidi untuk mobil dinas (BUMN) atau BUMD merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden sebagai gerakan

Nasional Penghematan energi dan sikap Pemerintah untuk menjalankan APBN-P 2012 secara efisien. “Ada empat peraturan Menteri ESDM yang sudah kami keluarkan dalam rangka program penghematan energi. Yang pertama adalah program tentang pelarangan BBM bersubsidi untuk mobil Dinas Pemerintah, Pemda, BUMN dan BUMD. Mulai tanggal 1 Juni berlaku untuk Jabodetabek , mobil Pemerintah dilarang memakai BBM bersubsidi”, terang Jero Wacik. Hal ini selaras dengan himbauan terhadap kalangan menengah ke atas untuk hanya menggunakan BBM non subsidi yang memang diperuntukan bagi mereka yang patut menerimanya. Pelarangan dan himbauan sebagaimana yang disampaikan Jero Wacik ini sejatinya merupakan pintu pertama yang membuka partisipasi masyarakat luas dalam pengelolaan energi nasional secara bijaksana. Aparat pemerintah, yang juga merupakan abdi masyarakat, beliau dorong untuk memberi suri tauladan secara nyata. Demikian pula halnya dengan masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik. Mereka diajak untuk memberikan sumbangsih nyata dalam pengelolaan energi secara bijaksana, yaitu dengan menggunakan energi sebagaimana mestinya. Terbukti, bahwa peran sekecil apa pun tentunya dapat memberi dampak yang cukup signifikan terhadap penanganan energi nasional. Hal ini lah yang sejatinya menjadi pemikiran strategis Jero Wacik dalam ragam kebijakan yang diimplementasikannya. Tidak hanya dari sisi pengguna, Jero Wacik pun membuat berbagai terobosan strategis tentang pengolahan sumber daya mineral dan baru bara. Hal tersebut tercermin dari RUU Minerba yang tengah digodok oleh para wakil rakyat di gedung Parlemen. Undang-undang ini mewajibkan pengusaha mengolah dan memurnikan bahan galian tambang dalam negeri sebelum diekspor. Aturan yang berlaku efektif tahun 2014 ini menuntut semua stakeholder pertambangan tanah air untuk berorientasi jangka panjang.

Hal ini, menurut pemikiran jangka panjang Jero Wacik akan sangat mendukung ketersediaan bahan galian bagi generasi selanjutnya. Melalui RUU Minerba inilah tampak jelas bahwa sinergi dan kerjasama dari para pengusaha dalam pengelolaan energi, khususnya dari sisi mineral dan batu bara, hendak diwujudkan secara nyata. “Ke depan, saya akan minta kepada gubernur dan bupati agar selalu melibatkan masyarakat bila mau menambang. Agar tercipta kesejahteraan,” Jero Wacik dalam sebuah kesempatan.

Di sisi lain, Jero Wacik juga menuturkan bahwa kebutuhan batubara nasional ke depan akan meningkat. Dalam energy mix tahun 2011, minyak bumi masih 49,7%, batubara 24%, gas 20% dan energi baru terbarukan 5,7%. Namun pada 2025 energy mix untuk minyak turun 23%, gas tetap 20%, batubara meningkat 30,7% dan energi baru terbarukan sebesar 25,9%

Oleh karenanya, Menteri ESDM mengajak pengusaha batubara untuk mengembangkan pemanfaatan batubara menjadi produk yang lebih ramah lingkungan, seperti gasifikasi batubara. “Kami juga mengajak pengusaha batubara turut serta berinvestasi dalam pengembangan energi baru terbarukan karena Pemerintah Indonesia menyiapkan pengembangan energi ke arah tersebut,” tandasnya.

Kontribusi pihak swasta secara sinergis dalam pengelolaan energi nasional juga sempat disinggung oleh

Jero Wacik, yaitu dalam membahas program konversi BBM ke BBG. Secara tegas, Jero Wacik mengungkapkan harapannya agar semua pihak terkait program konversi BBM ke BBG ikut mensukseskan program ini. Program konversi ditengarainya memerlukan dukungan semua pihak, bukan hanya bidang Kementerian ESDM.

Terkait hal terebut, Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan Jero Wacik menyampaikan pemikirannya, bahwa untuk menyukseskan persiapan pelaksanaan program konversi BBM ke BBG, sudah sepatutnya perhubungan darat, perindustrian, ESDM bergerak bersama-sama. “Sebetulnya kami bergerak berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Tapi di sini kami mohon swasta ikut bergerak,” kata Evita di acara Rakernas I Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia (APCNGI) di Gedung Medco, Jakarta, Kamis 31 Mei 2012 lalu. Dari ragam paparan di atas tampak nyata bahwa gerakan yang dilakukan Jero Wacik untuk mensinergikan ragam kegiatan pengelolaan energi nasional senantiasa terus bergulir. Diyakini, semakin banyak pihak yang berpartisipasi dengan penuh kesadaran dan ditempuh melalui koridor-koridor kebijakan yang tepat, maka pengelolaan energi di Indonesia tentunya akan semakin trengginas dan mampu mencapai sasaran strategis yang didambakan bersama.

(10)

Komitmen Pengembangan

Energi Baru dan

Terbarukan

S

aya sangat serius mengem-bangkan energi baru dan terbarukan,” tegas Jero Wacik dalam berbagai kesempatan. Hal ini tentu bukan pepesan kosong belaka. Keseriusan Jero Wacik ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa dari waktu ke waktu ketersediaan energi fosil, yang dewasa ini masih mendominasi pemenuhan energi dalam skala nasional maupun internasional,

Salah satu komitmen yang dipegang teguh Jero

Wacik dalam menjalankan peranan pentingnya

sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

adalah mengembangkan energi baru dan terbarukan.

Komitmen ini selaras dengan amanah yang beliau terima

dari Susilo Bambang Yudhoyono saat melantiknya

menjadi orang nomor satu di Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

semakin tergerus dan terus menipis. Ironisnya, kondisi ini belum diantisipasi dengan pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara optimal. Saat ini, pada kenyataannya, peranan energi baru dan terbarukan masih semata-mata “dilirik” sebagai sebuah energi alternatif. Tak pelak, latar belakang inilah yang tentunya mendorong semangat putra kelahiran Pulau Dewata tersebut untuk menggerakkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

Dengan mantap, Jero Wacik menegaskan bahwa beliau dan seluruh jajaran yang berada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan terus berupaya secara maksimal untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. “Ini merupakan salah satu tugas langsung dari Bapak Presiden, yaitu untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini,” ungkapnya. Semangat pemanfaatan dan juga pengembangan energi baru dan terbarukan ini merupakan wujud pemahaman mendalam Jero Wacik terhadap besarnya ketersediaan jenis sumber energi tersebut di Indonesia. Semangat sekaligus komitmen ini

sebelumnya telah implementasikan melalui beberapa regulasi. Salah satunya adalah regulasi yang mewajibkan penggunaan energi terbarukan, misalnya jenis bahan bakar nabati (BBN). Regulasi ini termaktub dalam Peraturan Menteri ESDM No 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga BBN Sebagai Bahan Bakar Lain. Selaras, di bawah koordinasi langsung Jero Wacik, pemerintah tengah mempersiapkan kewajiban pemasangan pembangkit tenaga surya pada gedung-gedung (termasuk pusat perbelanjaan) dan penerangan jalan umum.

Jero menyampaikan bahwa Dewan Energi Nasional (DEN) telah menetapkan sasaran jangka panjang yang ingin dicapai dalam konteks ini, yaitu meningkatkan porsi energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 menjadi sedikitnya 26 persen dari keseluruhan bauran energi (energy mix) nasional Indonesia.

Dalam upaya mendorong pengembangan sumber energi ini, Jero Wacik senantiasa berupaya menciptakan iklim yang baik bagi para pelaku usaha di bidang energi baru dan terbarukan. Salah satu

contohnya adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri tentang harga energi baru dan terbarukan. Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan kegairahan dan ketertarikan pengusaha dalam pengembangan jenis energi ini. Peningkatan harga, diyakini oleh Jero mampu meningkatkan pengembangan energi baru dan terbarukan secara lebih optimal.

Sampah adalah salah satu elemen energi baru dan terbarukan pembentuk energi listrik yang patut dicermati. “Saya telah meminta Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

di ESDM untk mengkaji kemungkinan meningkatkan harga listrik berbahan bakar sampah,” jelas Jero. Tujuannya, masih menurut Jero, adalah untuk meminimalisir ragam permasalahan sampah di perkotaan, dan sekaligus menjadikannya bermanfaat untuk peningkatan produksi listrik. “Apabila harga listrik berbahan bakar sampah mampu menarik perhatian banyak pihak, maka orang tentunya akan berlomba-lomba mengumpulkan sampah, sehingga sampah tidak lagi menjadi persoalan di berbagai kota,” imbuhnya.

Secara nasional, guna memperlancar proses perizinan bagi usaha energi baru dan terbarukan yang bersifat lintas kementerian, Jero Wacik dengan lugas mengaku telah melakukan koordinasi antar kementerian. “Saya telah membicarakannya dengan Menteri Keuangan untuk mempercepat penerbitan penerbitan jaminan yang diperlukan pengusaha bumi,” sebutnya. “Saya juga menandatangani kesepakatan dengan Menteri Kehutanan untuk pengurusan perijinan pengembangan panas bumi di areal hutan yang meliputi 28 lokasi panas bumi,” sambungnya. Dengan penuh semangat, Jero Wacik mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa lagi menunda pengelolaan sumber energi baru dan terbarukan. Terlebih, ketika sumber energi fosil makin terbatas cadangannya di perut bumi, dan sekaligus kerap menimbulkan masalah lingkungan di permukaan bumi, maka pilihan untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan adalah sebuah langkah yang bijaksana.

Apakah Energi Baru dan Terbarukan Itu?

Meski telah banyak diperbincangkan, sejatinya masih banyak pihak yang belum memahami secara tepat apa yang dimaksud dengan energi baru dan terbarukan.

Sumber energi baru adalah sumber energi yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru, baik yang berasal dari sumber energi terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan, antara lain gas metana batu bara, batu bara tercairkan, batu bara tergaskan, nuklir dan nitrogen.

Sedangkan yang disebut sebagai sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut.

19

18

(11)

Tidak Lagi

Byar Pet

K

eberlangsungan berbagai bentuk aktivitas di masyarakat dan sektor industri nasional sa-ngat tergantung kepada tersedianya energi listrik. Sektor ketenagalistrikan mempunyai pe-ranan yang sangat strategis dalam upaya menyejahterakan masyarakat dan mendorong berjalannya roda perekonomian nasional.

Partisipasi

Sebagai salah satu stakeholder kelistrikan, Direktur Jenderal Ketenaga-listrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Jarman menaruh perhatian terhadap ketersediaan salah satu elemen penting negeri ini. Meski krisis energi masih mengintai, Jarman memastikan, saat ini tidak ada lagi pemadaman bergilir seperti tiga atau empat tahun lalu. Tidak seperti beberapa tahun silam yang kekurangan pasokan listrik, Jarman menyatakan, pasokan listrik di Indonesia saat ini sudah terpenuhi. Jika masih ada pemadaman

hingga 2014 mendatang untuk mengimbangi pertumbuhan industri yang terus berkembang.

“Untuk kebutuhan pembangkit listrik di Asia, Indonesia berada di urutan ketiga di bawah China dan India. Dengan gambaran tersebut, kita membutuhkan industri yang bisa memenuhi kebutuhan dari pasar yang sangat tinggi,” tambahnya. Untuk pembangkit listrik dengan kapasitas sampai 10 MW, Jarman meneruskan, sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Namun untuk kapasitas yang lebih besar masih menggunakan komponen campuran dari dalam dan luar negeri. “Berbeda dengan pembangkit dengan kapasitas di atas 100 MW, kita masih harus mengimpor,” urainya.

Kebutuhan akan pembangkit listrik tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Khusus kawasan timur Indonesia, pembangkit listrik dengan kapasitas 7-10 MW sangat dibutuhkan karena di daerah itu permintaan listrik masih sedikit.

“Permintaan di wilayah Indonesia bagian timur masih sedikit untuk saat ini. Tetapi, bila permintaan meningkat, tentu saja kapasitasnya juga akan ditingkatkan,” tuturnya.

Program KESDM lainnya adalah listrik perdesaan yang didanai oleh APBN untuk melistriki daerah-daerah yang terisolasi. “Untuk remote area terutama pulau-pulau terluar di mana tidak ada sumber energi lain, kita mengharapkan dapat dipakai solar cell,” ujar pria yang dilantik menjadi Dirjen Ketenagalistrikan KESDM pada 2011 tersebut.

Selain itu, pemerintah juga masih berusaha meningkatkan rasio elektrifikasi (masyarakat yang mendapat listrik). Jarman berharap, rasio elektrifikasi yang sekarang sekitar 67% pada tahun 2014 nanti akan mencapai 80%.

“Artinya, setiap tahun harus ditambah kira-kira 2,4 juta sambungan pelanggan baru,” jelasnya.

Meski masih bersumber dari bahan bakar minyak (BBM), Jarman menyatakan akan menurunkan ketergantungan terhadap BBM sebagai sumber listrik. Tahun depan, pemakaian BBM untuk kebutuhan setrum tersebut diharapkan berkurang 27% dibandingkan tahun ini. Ia menjelaskan, konsumsi BBM untuk pembangkit tahun ini mencapai 7,31 juta kilo liter (kl).

Tahun depan, konsumsi BBM diharapkan bisa menjadi 5,76 juta kl. Tahun ini, porsi pemakaian BBM untuk pembangkit listrik mencapai 13,83% dari total pembangkit. Tahun depan, porsi pemakaian BBM untuk kebutuhan pembangkit listrik dipatok hanya 9,7%. Di Pulau Jawa sendiri, pemerintah berharap tidak lagi memakai bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listrik mulai Juni 2012.

“Tahun depan kami target pemakaian BBM menjadi single digit,” kata Jarman. Agar program-program itu terealisasi, Jarman mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam investasi ketenagalistrikan di Indonesia. Sebab, masih dibutuhkan banyak pendanaan untuk meningkatkan infrakstruktur listrik.

listrik, ia menegaskan, hal tersebut terjadi karena masalah teknis seperti gangguan strafo maupun transmisi dari penyedia tenaga listrik.

Untuk menghindari gangguan teknis penyebab pemadaman, Jarman mengajak masyarakat untuk memperhatikan jaringan listrik di lingkungannya masing-masing. Masyarakat harus lebih memperhatikan keamanan dan standar dari alat-alat listrik yang dipakai di rumah. “Saya mengharapkan partisipasi masya-rakat untuk rela apabila PLN memotong dahan pohon yang tersangkut jaringan listrik,” ungkapnya.

Masyarakat, lanjut Jarman, juga diharapkan dapat menyampaikan pengaduan konsumen listrik kepada Direktorat Jendral Ketenagalistrikan jika dirugikan oleh penyedia tenaga listrik. Ia menyampaikan, pemerintah telah menentukan standar pelayanan untuk penyedia tenaga listrik dan telah menegur kecurangan-kecurangan yang terjadi.

Listrik. Jarman mengungkapkan, aturan ini ditargetkan dapat menghemat listrik sebanyak 20%. Penghitungan tersebut dihitung dari pemakaian rata-rata enam bulan sebelum dikeluarkannya regulasi itu. Peraturan ini juga wajib dicapai paling lama enam bulan sejak berlaku efektif. Tidak hanya instansi pemerintah, Jarman mengajak semua pihak untuk menghemat listrik. Di rumah masing-masing, penghematan dapat dilakukan dengan mematikan lampu ruangan jika tidak dipergunakan, mengurangi pengggunaan lampu hias, atau menggunakan lampu hemat energi sesuai dengan peruntukannya.

Masih menurut Jarman, penghematan dapat dilakukan dengan mengatur suhu dan kelembaban relatif sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Ruang kerja, misalnya, sebaiknya diatur dengan suhu berkisar antara 24°C s/d 27°C dengan kelembaban relatif antara 55% s/d 65%. Untuk ruang transit (lobi, koridor), suhu berkisar antara 27°C s/d 30°C dengan kelembaban relatif antara 50% s/d 70%. Begitu pula untuk pengaturan operasi AC sentral.

“Tiga puluh menit sebelum jam kerja berakhir, unit kompresor AC dimatikan. Pada saat jam kerja berakhir, unit fan AC dimatikan,” ujarnya.

Jarman menyatakan, penghematan energi adalah masalah perubahan mindset atau perilaku. “Hal ini (perubahan sikap) hanya bisa dilaksanakan jika diingatkan terus menerus. Kita bisa menghemat listrik tanpa mengurangi produktivitas dan kenyamanan,” tegasnya.

Program

Sebagai Dirjen Ketenagalistrikan, Jarman menyampaikan sejumlah pencapaian yang melibatkan direktorat pimpinannya. Salah satu program itu adalah percepatan pembangunan pembangkit 10.000 mega watt (MW) tahap I dan II.

Jarman memaparkan, Indonesia saat ini membutuhkan tambahan pembangkit listrik berdaya 4 ribu MW tiap tahunnya

Hemat

Jarman menyatakan, KESDM akan terus berkomitmen dan menyebarluaskan kampanye hemat listrik. Penghematan pemakaian listrik diantaranya akan dilaksanakan melalui pengendalian konsumsi listrik pada bangunan gedung negara, BUMN, BUMD dan BHMN. Penghematan ini juga akan diterapkan pada rumah tinggal pejabat.

“Penghematan di rumah pejabat dilakukan antara lain dengan menggunakan lampu hemat energi, pengaturan daya pencahayaan maksimal dan memanfaatkan cahaya alam,” jelas Jarman. Pelaksanaan penghematan listrik lainnya adalah menghemat penerangan jalan umum, lampu hias dan papan reklame. Cara penghematannya dilakukan melalui pengaturan waktu menyala dari media penerangan tersebut.

Penghematan listrik ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun 2012 Tentang Penghematan Pemakaian

Direktur Jenderal

Ketenagalistrikan KESDM Jarman

Krisis energi telah

menjadi isu global

beberapa tahun

terakhir. Krisis energi

berimplikasi terhadap

berbagai kebutuhan

manusia. Salah satunya

adalah ketersediaan

listrik.

sosok

(12)

Direktorat Jenderal Listrik

dan Pemanfaatan Energi

D

itjen Ketenagalistrikan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Ketenagalistrikan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Ditjen Ketenagalistrikan menyelenggarakan beberapa fungsi, antara lain perumusan kebijakan di bidang ketenagalistrikan; pelaksanaan kebijakan di bidang ketenagalistrikan; penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang ketenagalistrikan; pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang ketenagalistrikan; serta pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal

Ketenagalistrikan.

Dalam tugasnya, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi memiliki visi guna terwujudnya industri ketenagalistrikan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan melalui pendayagunaan sumber daya energi yang optimal, pelayanan universal dengan kualitas tinggi, andal, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Juga, guna terwujudnya penyediaan dan pemanfaatan energi yang efisien, bersih, andal, dan harga yang terjangkau dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sesuai visi tersebut, maka misi yang diemban oleh Ditjen LPE dengan mengambil beberapa langkah penting. Antara lain, menyelenggarakan pembangunan sarana penyediaan dan penyaluran tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik daerah dan nasional; melaksanakan pengaturan usaha penyediaan dan usaha penunjang tenaga listrik; melaksanakan pengaturan keselamatan ketenagalistrikan dan lindungan lingkungan; dan mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, juga memanfaatkan seoptimal mungkin sumber energi

Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan

Energi (Ditjen LPE) berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Energi

dan Sumber Daya Mineral, dan dipimpin

oleh Direktur Jenderal. Ditjen LPE terdiri dari

4 unit kerja, yakni: Sekretariat Direktorat

Jenderal Ketenagalistrikan; Direktorat

Pembinaan Program Ketenagalistrikan;

Direktorat Pembinaan Pengusahaan

Ketenagalistrikan; dan Direktorat Teknik dan

Lingkungan Ketenagalistrikan.

primer dan energi terbarukan dengan memperhatikan keekonomiannya, menjaga kesinambungan ketersediaan energi nasional yang berkelanjutan (security of supply); Mengutamakan pemanfaatan Sumber Energi Setempat (SES) dan Energi Terbarukan (ET) untuk pembangkit tenaga listrik, mendorong pemanfaatan dan penguaaan teknologi yang efisien Energi Terbarukan (ET) dan konservasi energi, serta mendorong terciptanya budaya hemat energi, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggunaan energi terbarukan dan konservasi energi.

Guna mengetahui sejauh mana target yang harus dicapai, maka Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi mengeluarkan beberapa

kebijakan, yakni Kebijakan Penyediaan Tenaga Listrik; Kebijakan Pemanfaatan Energi Primer untuk Pembangkitan Tenaga Listrik; Kebijakan Penanganan Listrik Desa dan Misi Sosial; Kebijakan Lindungan Lingkungan; Kebijakan Standarisasi, Keamanan serta Pengawasan; dan Kebijakan Penanggulangan Krisis Penyediaan Tenaga Listrik.

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik sekaligus penanggulangan kondisi krisis penyediaan tenaga listrik di beberapa daerah, maka Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyusun ”Master Plan” Pembangunan Ketenagalistrikan tahun

2010 sampai dengan 2014. Isinya, antara lain mengenai kondisi sistem ketenagalistrikan, rencana penambahan infrastruktur ketenagalistrikan dan kebutuhan investasinya.

Master Plan ini adalah merupakan perencanaan ketenagalistrikan jangka pendek dengan rentang cakrawala 5 (lima) tahun ke depan yang merupakan bagian dari kombinasi dua perencanaan nasional, yaitu Rencana Umum Ketenaga-listrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Sehingga, dapat memberikan informasi dalam pembangunan dan pengembangan sektor ketenagalistrikan selama lima tahun ke depan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha lainnya.

23

22

(13)

energi mix

Instalasi Listrik Sederhana

Investasi Tanpa Disadari

Standar

Dirjen Ketenagalistrikan KESDM Jarman menyatakan, Ditjen Ketenagalistrikan bersama stakeholders terkait telah membuat gambar instalasi listrik sederhana untuk rumah tinggal berikut material yang diperlukan. Instalasi listrik ini mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 8 tahun 2007 yang antara lain membahas mengenai keselamatan umum instalasi listrik. Gambar ini bisa dijadikan acuan untuk pemasangan instalasi listrik untuk rumah tinggal dengan luas bangunan 20 m2 s/d 25 m2 , 36 m2 dan

45 m2.

Pemasangan instalasi listrik tegangan rendah juga harus memenuhi SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000/Amd 2006). Aturan ini diperkuat melalui Peraturan Menteri ESDM No. 8 Tahun 2007. Daftar SNI wajib dan merek produk yang telah bersertifikat SNI dapat dilihat dalam website www.djlpe.esdm.go.id.

Disamping itu, untuk menjamin instalasi listrik yang dipasang telah memenuhi kesesuaian standar yang berlaku, maka dilakukan pemeriksaan dan pengujian. Hasil pengujian itu tertera pada Sertifikat Laik Operasi.

Meski begitu, acuan di atas tidak mengikat. Setidaknya, masyarakat diberi pengetahuan tentang standar instalasi listrik dan material apa saja yang digunakan untuk instalasi listrik di rumahnya. Tentunya, dengan mengetahui harga material setempat, maka masyarakat dapat terhindar dari biaya pemasangan instalasi listrik yang di luar kepatutan.

Kiat

Bila Anda hendak merencanakan pemasangan instalasi listrik di rumah, ada baiknya simak kiat berikut ini. Pertama adalah minimalkan pembagian grup listrik. Semakin sederhana dan minim pembagian grup, makin hemat pula pemakaian

Hemat listrik tidak melulu

soal pilihan jenis lampu

atau penggunaannya.

Hemat listrik berawal dari

instalasi listrik yang hemat

pula. Alih-alih hemat,

pemasangan instalasi

listrik yang keliru malah

bisa membahayakan

properti atau keselamatan

diri Anda.

listriknya. Kedua, pembagian grup berdasarkan wilayah. Pembagian grup listrik berdasarkan wilayah lebih hemat dalam pemakaian kabel dari pada pembagian berdasarkan beban listrik, seperti beban lampu, stop kontak, alat elektronik beserta dengan kebutuhan watt-nya.

Ketiga, dekatkan saklar dan stop kontak.

Posisi saklar dan stop kontak diusahakan berdekatan. Tujuannya agar dalam satu pipa conduct dapat dimasukkan dua instalasi sekaligus, yakni saklar dan stop kontak. Untuk mencegah kebocoran arus listrik, sebaiknya sambungan antara kabel satu dan lainnya memakai model tikus. Sementara itu, untuk menjaga alat-alat elektronik dari petir dan arus listrik bocor, maka gunakan arde pada kotak PLN.

Keempat adalah dekatkan kotak panel dan

meteran. Jenis kabel yang digunakan untuk fungsi ini harganya mahal. Untuk itu, bila semakin pendek kabel yang digunakan,

maka biaya yang dikeluarkan akan makin murah.

Kiat kelima adalah menyesuaikan ukuran kabel dengan daya. Pilihan ukuran kabel perlu disesuaikan dengan beban daya di rumah dan fungsi instalasi listriknya. Misalnya, untuk fitting lampu dipakai ukuran kabel 2 mm x 1,5 mm. Sedangkan untuk stop kontak, Anda bisa menggunakan kabel dengan ukuran 3 mm x 2,5 mm. Untuk rumah kecil dengan daya terpasang 900 watt, idealnya ukuran kabel 1,5 mm. Jika daya terpasang 900 watt dan voltase PLN 220 volt, arus pada kabel listrik adalah 4 ampere. Menilik tabel penampang kabel, kabel dengan penampang 1,5 mm sudah cukup untuk dipakai di rumah tersebut.

Keenam, fitting lampu jenis outbow.

Daya sebar cahaya tipe outbow lebih luas dibandingkan dengan fitting lampu. Misalnya, untuk penerangan satu kamar ukurannya 3 m x 4 m dibutuhkan 1 titik

lampu outbow. Sedangkan jika memakai jenis down light inbow dibutuhkan dua titik lampu.

Ketujuh adalah hindari kebocoran listrik.

Beberapa penyebab kebocoran listrik adalah kurang sempurnanya teknik penyambungan kabel, isolator kabel terkelupas, saklar tidak berfungsi optimal dan sistem arde kurang sempurna. Ini harus dicermati agar penyebab kebocoran listrik tidak terjadi. Lakukanlah pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung, kapasitas dan kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang. Agar lebih aman, jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalator yang resmi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab keterlambatan yang memiliki risiko signifikan dan berpengaruh terhadap penyimpangan mutu pelaksanaan jalan

Pengaruh kemajuan teknologi yang sulit dibendung itu seakan melenyapkan kesadaran bahwa kita adalah bangsa besar yang lebih dulu memiliki peradaban tinggi bahkan jauh lebih

Siswa juga diberikan tugas untuk mempraktikkan cara membuat kartu nama dengan menggunakan Microsoft Publisher sesuai dengan format yang diberikan guru, namun tetap

Seperti yang diketahui, aplikasi akan memberikan mark pada setiap member yang saling memiliki kecocokan yang sama.Pada kasus kali ini Deli-Badu dan Fani-Coki

Berdasarkan hasil uji coba dan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa aplikasi DIS berbasis KPI sebagai tool EPM yang dikembangkan pada penelitian ini dapat

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh terapi ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica, Linn.) terhadap aktivitas enzim

Faktor alam berupa gelombang laut yang cukup besar terjadi pada pantai yang terletak di Desa Tanjung Aru, Kecematan Sebatik Timur, Nunukan, Kalimantan Utara sehingga

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, sehingga penulis mencoba menganalisisnya dalam bentuk penelitian dengan judul “PENERAPAN ASAS-ASAS HUKUM ASURANSI DALAM