Tugas Bahan Teknik
Bahan Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat, cair, atau gas yang banyak di gunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri .
Fungsi mempelajari bahan teknik :
Seorang ahli teknik dituntut untuk merancang suatu produk.
Seorang ahli teknik dituntut untuk membuat suatu produk
Seorang ahli teknik mesin harus memilih bahan dalam pembuatan atau perbaikan.
Tuntutan ekonomik (optimasi antara fungsi dan harga)
Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi tiga yaitu :
Padat : berbentuk masif, relatif tetap, ikatan kuat
Cair : bentuk mengikuti bejana, ikatan lemah
Gas : bentuk mengikuti bejana, tidak terlihat.
Ada tiga bahan teknik ditambah dengan perpaduan dari ketiga bahan tersebut :
1. Logam 2. Keramik 3. Polimer 4. Komposit.
1. Logam
Logam dapat dik.lompokan dalam 2 bagian berdasarkan kandungan besi yaitu : Ferrous alloys(paduan logam yang mengandung unsur besi (Fe) )
Non-Ferrous alloys (paduan logam tanpa kandungan besi (Fe) )
Logam memiliki sifat mampu tempa dengan proses – proses deformasi, seperti forging, extrusi, rolling, logam juga dapat menerima perlakuan panas untuk mendapatkan sifat – sifat mekanis yang spesifik, memiliki modulus elastisitas yang cukup tinggi, logam dapat
2. Keramik
Keramik dibagi menjadi 5 berdasarkan sifat kegunaanya yaitu : Electronic material (bahan electonik)
keramik construksi keramik alam kaca
keramik Engineering
Berat jenis dari keramik adalah rendah, keras dan getas, tahan terhadap korosi serta abrasi, keramik juga merupakan isolator yang cukup baik untuk panas ataupun listrik.
3. Polimer
Polymers dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan struktur kimianya : Thermoplastics
Natural Polymers (polymer alam) Thermosets
Ciri polimer adalah memiliki modulus elastisitas yang rendah, tahan terhadap korosi, merupakan isolator yang baik, ringan, dan mudah dibentuk.
4. Komposit
Sifat dari komposit tergantuk pada tipe komposit itu sendiri. Apakah ia Metal Matrix composites, Ceramic Matrix Composites, Polymers Matrix Composites.
Sifat mekanis bahan :
1. Kekuatan (strength)
2. Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.
3. Kekenyalan (elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.
6. Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.
7. Kegetasan (brittleness)
Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
8. Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.
9. Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap penggoresan atau pengikisan.
Pengujian Material Teknik : 1. Pengujian Tarik
Tujuan daripada pengujian ini untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dan perubahan-perubahan dari suatu bahan uji terhadap pembebanan tarik.
Sifat mekanik yang dihasilkan dari pengujian ini adalah :
•Kekuatan Tarik Maksimun •Kekuatan Luluh
•Modulus Elastisitas •Ketangguhan
•Elongasi / Perpanjangan material
Kekerasan adalah kemampuan material menahan deformasi plastis. Kekerasan material • Metode Pantulan – Shore Schleroskop
Macam – macam pengujian dengan cara penusukan :
• Pengujian Rockwell • Pengujian Brinell • Pengujian Vickers • Pengujian Meyer
Bahan-bahan Logam yang digunakan secara umum
1. Besi (Iron) Besi kasar yang diperoleh melalui pencairan didalam dapur tinggi dituangkan kedalam cetakan yang berbentuk setengah bulan dan diperdagangkan secara luas untuk dicor ulang pada cetakan pasir yang disebut sebagai “Cast Iron” (besi tuang) sebagai bahan baku produk, dimana besi tuang akan diproses menjadi baja pada dapur-dapur baja yang akan menghasilkan berbagai jenis baja.
3. Timah hitam atau Timbal (Lead) Timah hitam atau Timbal (Lead) memiliki ketahanan terhadap serangan bahan kimia terutama larutan asam sehingga cocok digunakan pada Industri Kimia. Bahan Timah Hitam (Plumber) juga sering digunakan sebagai bahan flashing serta bahan paduan solder Juga digunakan sebagai lapisan bantalan paduan dengan penambahan free-cutting steel akan menambah sifat mampu mesin (Machinability).
4. Seng (Zinc) Seng (Zinc) dipadukan dengan tembaga akan menghasilkan kuningan (Brass). Dengan menambah berbagai unsur bahan ini sering digunakan sebagai cetakan dalam pengecoran komponen Automotive. Seng (Zinc) digunakan pula untuk tuangan sell battery serta bahan galvanis untuk lapisan anti karat pada baja.
5. Aluminium (Aluminium) Paduan Alumunium (Aluminium Alloy) digunakan sebagai peralatan aircraft, automobiles serta peralatan teknik secara luas karena sifatnya yang kuat dan ringan. Aluminium juga digunakan secara luas sebagai bahan struktur peralatan dapur saerta berbagai pembungkus yang tahan panas.
6. Nickel dan Chromium (Nickel and Chromium) Nickel dan Chromium (Nickel and Chromium) digunakan secara luas sebagai paduan dengan baja untuk memperoleh sifat khusus juga digunakan sebagai lapisan pada berbagai logam.
7. Titanium (Ti) Titanium (Ti) logam dengan warna putih kelabu dengan kekuatan setara baja dan stabil hingga temperature 4000C memiliki berat jenis 4,5 kg/dm3. Titanium digunakan sebagai pemurni baja atau digunakan sebagai unsur paduan pada Aluminium.
ASTM (AMERIKA)
ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat.
ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada relkereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri
ANSI (AMERIKA)
posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar nasional. ANSI membantu dengan komunikasi dan jaringan (selain banyak hal lainnya). ANSI adalah anggota IEC dan ISO. JIS (JEPANG)
JIS adalah standar untuk menyepuh plating pemasok untuk membuktikan kualitas mereka dalam industri otomotif.
JIS D 0201 – Automobile bagian-aturan Umum elektroplating
Ruang Lingkup Standar Industri Jepang ini menetapkan peraturan umum untuk menyepuh (l) (selanjutnya disebut sebagai “plating”) pada suku cadang kendaraan bermotor (selanjutnya disebut sebagai “bagian”) terutama untuk tujuan pencegahan korosi, pencegahan karat dan untuk tujuan dekoratif.
Catatan (1) Autocatalytic jenis pelapisan tanpa listrik tidak termasuk. Keterangan: Standar berikut ini dikutip dalam Standar ini:
JIS H 0400 Daftar istilah yang digunakan dalam elektroplating
JIS 0404 H simbol grafis untuk pelapisan
JIS H 8501 Cara uji ketebalan untuk pelapisan logam
JIS H 8502 Metode uji ketahanan korosi untuk pelapisan logam
JIS H 8504 Metode uji adhesi untuk pelapisan logam
JIS 8617 H Pelapisan nikel dan krom
JIS H 8630 Pelapisan pada bahan plastik untuk tujuan dekoratif
Daftar Pustaka
http://idamhalik.blogspot.com/2012/10/contoh-makala-fungsi-dan-peranan-bahan.html http://zakka35.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-material-teknik_1913.html
http://hadi-creation.blogspot.com/p/klasifikasi-bahan-teknik.html