• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik dan Pendekatan Konseling Rational- Emotif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Teknik dan Pendekatan Konseling Rational- Emotif"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KONSEP DASAR

KONSEP DASAR

Manusia padasarnya adalah unik memiliki

kecenderungan untuk berpikir rasional dan irsional

Ketika berpikir dan laku rasional manusia akan

efektif, bahagia, dan kompeten.

Ketika berpikir dan

(3)

Reaksi emosional seseorang disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi,

baik yang disadari maupun tidak disadari.

Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan irasional.

Emosi menyertai individu yang berpikir dengan penuh prasangka, sangat

(4)

Berpikir irrasional diawali dengan belajar secara tidak logis yang diperoleh dari

orang tua dan budaya tempat dibesarkan.

Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang digunakan.

(5)

Perasaan dan pikiran negatief serta

penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logis yang

dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang

(6)

Teori ABC dari Albert Ellis :

Tiga pilar yang membangun tingkah

laku individu

Antecedent event (A)

Belief (B)

(7)

Antecedent event (A)

Segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu

Peristiwa pendahulu yang berupa fakta,

kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga

Kelulusan bagi siswa

(8)

Belief (B)

Keyakinan, pandangan, nilai, atau

verbalisasi individu thp suatu peristiwa

(9)

Consequence (C)

Konsekuensi emosional sebagai akibat

atau reaksi individu dalam bentuk

perasaan senang atau tidak senang dalam hubungannya dgn antecendent event (A).

Konsekuensi emosional ini bukan akibat

(10)

ASUMSI TINGKAH LAKU

ASUMSI TINGKAH LAKU

BERMASALAH

BERMASALAH

Tingkah laku bermasalah : tingkah laku yang

didasarkan dikendalikan oleh cara berpikir yang irrasional (iB)

Ciri-ciri iB :

- Tidak dapat dibuktikan

- Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan) yang sebenarnya tidak perlu

- Menghalangi individu untuk berkembang

(11)

Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional :

Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang, antara kenyataan

dan imajinasi

Individu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lain

Orang tua atau masyarakat memiliki

(12)

Indikator keyakinan irrasional :

Bahwa manusia hidup dalam masyarakat

adalah untuk diterima dan dicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yang dikerjakan

Bahwa banyak orang dalam kehidupan

(13)

Bahwa

kehidupan

manusia

senantiasa

dihadapkan

kepada

berbagai malape-taka, bencana yang

dahsyat, menge-rikan, menakutkan

yang mau tidak mau harus dihadapi

oleh manusia dalam hidupnya.

Bahwa lebih mudah untuk menjauhi

kesulitan-kesulitan hidup tertentu dari

pada berusaha untuk mengahadapi

(14)

Bahwa penderitaan emosional dari

seseorang muncul dari tekanan

eks-ternal dan individu hanya mempunyai

kemampuan sedikit sekali untuk

menghilangkan penderitaan

emosional tersebut.

(15)

Bahwa untuk mencapai derajat yang

tinggi dalam hidupnya dan untuk

me-rasakan sesuatu yang menyenangkan

memerlukan kekuatan supranatural

Bahwa nilai diri sebagai manusia dan

(16)

TUJUAN KONSELING

TUJUAN KONSELING

Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi,

cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irrasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan logis

Menghilangkan gangguan-gangguan

emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa,

(17)

Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling itu

perlu pemahaman klien tentang sistem

keyakinan atau cara-cara berpikirnya sendiri

Tiga tingkatan insight /pemahaman :

1. Klien klien memahami tingkah laku negatif/penolakan diri peristiwa yang

disebabkan oleh sistem keyakinan yang irasional

(18)

2 Klien memahami bahwa yang menganggu klien pada saat ini adalah karena keyakinan irrasional terus dianutnya

3. Klien memahami bahwa tidak ada jalan lain untuk keluar dari hambatan emosional yang

(19)

KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :

penerimaan diri minat sosial

pengendalian diri

toleransi terhadap pihak lain fleksibelitas

penerimaan ketidakpastian

komitmen terhadap sesuatu di luar dirinya berpikir logis

(20)

DESKRIPSI PROSES

DESKRIPSI PROSES

KONSELING

KONSELING

Konseling rasional emotif dilakukan dgn

(21)

Tugas konselor menunjukkan bahwa

masalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasional

usaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada sebab-sebab

(22)

Operasionalisasi tugas konselor :

1. konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan,

khususnya pada tahap awal

2. mengkonfrontasikan masalah klien secara langsung

3. menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien,

(23)

4. dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien

5. mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya

6. menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis

7. menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara

(24)

Karakteristik Konseling RE

Aktif-direktif :

dalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.

Kognitif-eksperiensial

proses konseling berfokus pada aspek

(25)

Emotif-ekspreriensial

proses konseling memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari

sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.

Behavioristik

(26)

TEKNIK KONSELING

TEKNIK KONSELING

Teknik-teknik Emotif (Afektif)

Assertive adaptive

teknik untuk melatih, mendorong, dan

membiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.

(27)

-

Bermain peran

teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana yang dikondisikan sedemikian rupa

sehingga klien dapat secara bebas

mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentu.

- Imitasi

teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah laku

(28)

Teknik-teknik Behavioristik

Reinforcement

teknik untuk mendorong klien ke arah

tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian

verbal (reward) ataupun hukuman

(29)

Teknik ini dimaksudkan untuk

mem-bongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien dan meng-gantinya dengan sistem nilai yang positif.

Dengan memberikan reward ataupun

(30)

Social modeling

Teknik untuk membentuk tingkah

laku-tingkah laku baru pada klien

Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup

(31)

Teknik-teknik Kognitif

Home work assigments

Teknik yang dilaksanakan dalam

bentuk tugas-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai

(32)

Klien ditugasi untuk mempelajari bahan-bahan tertentu, melaksanakan latihan-latihan tertentu yang signifikan untuk mengubah aspek-aspek kognisinya yang keliru dan irasional

Tugas yang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselor

Teknik juga bermaksud : mengembangkan p

(33)

Latihan assertive

Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain

peran, latihan, atau meniru model-model sosial.

Maksud utama teknik latihan asertif

1. mendorong kemampuan klien mengekspresikan berbagai

(34)

2. membangkitkan kemampuan klien dalam

mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa menolak atau memusuhi hak asasi orang lain

3. mendorong klien untuk meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri

(35)

TIADA SEINDAH HARI INI

(36)

Terlepaslah segala kenangan duka

Kan tercapai harapan hidup bahagia

Tiada seindah kini duduk berdampingan

Alangkah indahnya hari ini

Dr. DYP Sugiharto, M.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Setelah berabad-abad bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan dilandasi oleh semangat kebangsaan, dan telah mengorbankan nyawa maupun harta yang tidak terhitung jumlah- nya,

Sampel secara random dipilih dan dikelompokkan dalam kelompok eksperimen (diberi perlakuan dengan pemberian video ajar) yang berjumlah 69 mahasiswa dan kelompok

Pada penelitian ini peneliti menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran program Festo Fluidsim pada mata

 Identify specialist search tools appropriate to each individual information

Selain bagian dari Layanan yang diselenggarakan, SAP akan menyediakan agen SAP HANA Cloud Connector dan agen HANA IOT Connector (“Konektor Cloud”) yang masing-masing dapat

Adapun pengertian dari evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kemampuan belajar siswa atau yang biasa disebut peserta didik yang dilakukan secara berkala, baik berupa ujian

perbedaan factoring dengan depkolektor yaitu meskipun sama sama merupakan penagihan namun dalam factoring hak tagih yang dimiliki oleh perusahaan factor adalah mutlak hak dia

Hal ini terjadi lebih sering selama musim panas, sporadis AMAN seluruh dunia mempengaruhi 10% sampai 20% pasien dengan Guillain-Barré Syndrome . Miller-Fisher syndrome