• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DASAR GEOTEKNIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DASAR DASAR GEOTEKNIK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR

GEOTEKNIK

Training Geoteknik PT Kideco Jaya Agung

Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc.

(2)

Dasar

Dasar--Dasar

Dasar Geoteknik

Geoteknik

(3)

Ringkasan

Ringkasan

 Dalam 3 dekade terakhir perkembangan industri pertambangan di Indonesia sangat pesat, terutama perkembangan tambang batubara dan nikel. Tambang-tambang lain seperti timah, tembaga dan emas juga telah memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi.Walaupun sejak 3 tahun terakhir mulai melambat.

 Namun kunci sukses dari operasi pertambangan tersebut tidaklah berhasil tanpa peranan para ahli geoteknik baik pada area yang aktif maupun non aktif dalam operasi tambang terbuka. Mengingat bahwa Indonesia terletak dalam area tropis, maka kajian geoteknik untuk stabilitas lereng akan sangat sedikit unik.

 Oleh karena itu diperlukan suatu kursus komprehensif dalam bentuk kajian geoteknik lebih lanjut

terhadap tambang terbuka di negara beriklim tropis. Kursus ini mencakup aspek dasar geoteknik diikuti dengan prinsip dasar kestabilan lereng.

 Batuan utuh dan karakterisasi massa batuan akan dijelaskan lebih rinci berdasarkan pengalaman

yang ada di Indonesia. Penurunan kekuatan massa batuan dan risikonya akan didiskusikan lebih lanjut. Elaborasi kajian risiko dan audit keselamatan lereng jangka panjang akan diberikan juga.

 Metode analisis stabilitas lereng yang akan diberikan antara lain kesetimbangan batas dan

permodelan numerik. Aplikasi klasifikasi massa batuan pada analisis stabilitas dan pendekatan probabilistik.

 Setelah disain dan permodelan dilakukan, maka pematauan lereng dilakukan guna memastikan

lereng akan selalu stabil.

@IA

 Dalam 3 dekade terakhir perkembangan industri pertambangan di Indonesia sangat pesat, terutama perkembangan tambang batubara dan nikel. Tambang-tambang lain seperti timah, tembaga dan emas juga telah memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi.Walaupun sejak 3 tahun terakhir mulai melambat.

 Namun kunci sukses dari operasi pertambangan tersebut tidaklah berhasil tanpa peranan para ahli geoteknik baik pada area yang aktif maupun non aktif dalam operasi tambang terbuka. Mengingat bahwa Indonesia terletak dalam area tropis, maka kajian geoteknik untuk stabilitas lereng akan sangat sedikit unik.

 Oleh karena itu diperlukan suatu kursus komprehensif dalam bentuk kajian geoteknik lebih lanjut

terhadap tambang terbuka di negara beriklim tropis. Kursus ini mencakup aspek dasar geoteknik diikuti dengan prinsip dasar kestabilan lereng.

 Batuan utuh dan karakterisasi massa batuan akan dijelaskan lebih rinci berdasarkan pengalaman

yang ada di Indonesia. Penurunan kekuatan massa batuan dan risikonya akan didiskusikan lebih lanjut. Elaborasi kajian risiko dan audit keselamatan lereng jangka panjang akan diberikan juga.

 Metode analisis stabilitas lereng yang akan diberikan antara lain kesetimbangan batas dan

permodelan numerik. Aplikasi klasifikasi massa batuan pada analisis stabilitas dan pendekatan probabilistik.

 Setelah disain dan permodelan dilakukan, maka pematauan lereng dilakukan guna memastikan

(4)

Faktor

Faktor--faktor

faktor yang

yang Mempengaruhi

Mempengaruhi Pemilihan

Pemilihan

Tambang Terbuka

Tambang Terbuka

 Faktor alam & geologi : : Kondisi geologi, posisi, tipe deposit, kondisi

hidrologi, topografi, karakteristik minerba.

 Faktor ekonomi : kadar dan cadangan minerba, nisbah pengupasan, cog, biaya

operasi, investasi, keuntungan/EBITDA, tingkat produksi & kondisi pasar.

 Teknologi : Peralatan berat dan pendukung, geometri dan ukuran lereng,

Tinggi jenjang, geometri dan kemiringan jalan, kontrak pertambangan & pit

limit.

 Kendala lingkungan dan kehutanan

 Aspek sosial, politik & regulasi

@IA

 Faktor alam & geologi : : Kondisi geologi, posisi, tipe deposit, kondisi

hidrologi, topografi, karakteristik minerba.

 Faktor ekonomi : kadar dan cadangan minerba, nisbah pengupasan, cog, biaya

operasi, investasi, keuntungan/EBITDA, tingkat produksi & kondisi pasar.

 Teknologi : Peralatan berat dan pendukung, geometri dan ukuran lereng,

Tinggi jenjang, geometri dan kemiringan jalan, kontrak pertambangan & pit

limit.

 Kendala lingkungan dan kehutanan

(5)

Tambang Terbuka &

Tambang Terbuka & Kuari

Kuari Batu

Batu Marmer

Marmer

(6)

Tambang Terbuka

Tambang Terbuka Tembaga

Tembaga

Ertsberg

Ertsberg, Grasberg &

, Grasberg & Escondinda

Escondinda

(7)

Tambang Terbuka Tembaga

Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara

@IA

Tambang Terbuka Emas Wetar

Tambang Terbuka Tambang Terbuka

Emas

(8)

Tambang Terbuka Batubara

Tambang Terbuka Batubara

Mine

Mine Sangatta & Bengalon

Sangatta & Bengalon

(9)

Isu

Isu Terkini

Terkini Tambang Terbuka

Tambang Terbuka

 Harga komoditi mengalami peningkatan dan cog rendah, material terlapukkan makin banyak terekspos. Namun sejak tahun 2012 sampai saat ini harga komiditi tambang terus menurun.

 Umumnya semua tambang terbuka menjadi lebih besar dan lebih dalam mengingat deposit yang dangkal telah mengalami deplesi/habis dan lereng batuan menjadi lebih curam

 Penggunaan alat berat berkapasitas besar semakin meningkat :

 Blind spot

 Tekanan vs Daya Dukung tanah/batuan shovel vs. backhoe

 Tinggi lereng - shovel vs. backhoe

 Massive rock blasting

 Perilaku curah hujan

 Ketidakstabilan lereng seharusnya dimanejemen dengan cara yang lebih tepat risiko residual yang mampu dimanejemen (manageable). Bila tidak berdampak stop operasi, insiden/fatalitas.

 Manajemen lingkungan yang tepat (proper) telah menjadi kebutuhan penting

 Kemampuan apung dan kepercayaan industri sekuat dan setinggi yang sudah pernah ada, dan hal ini merupakan keluaran langsung dari kapabilitas industri untuk memenej risiko tanpa berkompromi thd sekuritas finansial.

 Konflik horisontal

@IA

 Harga komoditi mengalami peningkatan dan cog rendah, material terlapukkan makin banyak terekspos. Namun sejak tahun 2012 sampai saat ini harga komiditi tambang terus menurun.

 Umumnya semua tambang terbuka menjadi lebih besar dan lebih dalam mengingat deposit yang dangkal telah mengalami deplesi/habis dan lereng batuan menjadi lebih curam

 Penggunaan alat berat berkapasitas besar semakin meningkat :

 Blind spot

 Tekanan vs Daya Dukung tanah/batuan shovel vs. backhoe

 Tinggi lereng - shovel vs. backhoe

 Massive rock blasting

 Perilaku curah hujan

 Ketidakstabilan lereng seharusnya dimanejemen dengan cara yang lebih tepat risiko residual yang mampu dimanejemen (manageable). Bila tidak berdampak stop operasi, insiden/fatalitas.

 Manajemen lingkungan yang tepat (proper) telah menjadi kebutuhan penting

 Kemampuan apung dan kepercayaan industri sekuat dan setinggi yang sudah pernah ada, dan hal ini merupakan keluaran langsung dari kapabilitas industri untuk memenej risiko tanpa berkompromi thd sekuritas finansial.

(10)

Longsoran

Longsoran Lereng

Lereng Alam

Alam Pada

Pada Beberapa

Beberapa Wilayah

Wilayah di

di

Indonesia

Indonesia

Longsoran lereng Pada Tambang Pasir - Jawa Barat (Pikiran Rakyat)

Cilacap (sumber : PVMBG)

@IA

(11)

Longsoran

Longsoran Lereng

Lereng Tambang Terbuka

Tambang Terbuka di

di Indonesia

Indonesia

@IA Longsoran lereng di tambang terbuka Grasberg Papua

(sumber PTFI)

(12)

Longsoran

Longsoran Lereng

Lereng Dapat

Dapat Terjadi

Terjadi Dimana

Dimana saja

saja

dan

dan Kapan

Kapan saja

saja

@IA

Biaya langsung yang diperlukan untuk merehabilitasi lereng ini

kurang lebih $10 juta. Longsoran di I-40 Highway Pigeon River Gorge (sumber:

NCGS)

(13)

Kajian

Kajian Geoteknik

Geoteknik

 Penyelidikan karakteristik massa batuan mekonstruksi lereng tambang terbuka

dan mengevaluasi lereng dari kemampugalian dan sudut pandang stabilitas lereng, serta ukuran perbaikan praktis untuk lereng tambang disarankan.

 Dalam upaya untuk melakukan kajian geoteknik tersebut, beberapa hal yang

harus dilakukan :

Pekerjaan lapangan : pemetaan geologi, survey kekar dan sampling batuan.

Uji laboratorium dan lapangan untuk penentuan sifat fisik dan mekanik dan karakteristik struktur geologi.

Evaluasi stabilitas lereng melalui analisis kinematik dan kesetimbangan batas.

@IA

 Penyelidikan karakteristik massa batuan mekonstruksi lereng tambang terbuka

dan mengevaluasi lereng dari kemampugalian dan sudut pandang stabilitas lereng, serta ukuran perbaikan praktis untuk lereng tambang disarankan.

 Dalam upaya untuk melakukan kajian geoteknik tersebut, beberapa hal yang

harus dilakukan :

o Pekerjaan lapangan : pemetaan geologi, survey kekar dan sampling batuan.

o Uji laboratorium dan lapangan untuk penentuan sifat fisik dan mekanik dan

karakteristik struktur geologi.

o Evaluasi stabilitas lereng melalui analisis kinematik dan kesetimbangan

(14)

Negara

Negara--Negara

Negara Beriklim

Beriklim Tropis

Tropis 1

1

 Negara-negara tropis merupakan negara-negara yang terletak dalam wilayah tropis disebut juga

tropik.

 Negara tropik merupakan zona antara tropic cancer (garis lintang 23 ½ 0 LU) dan tropic capricorn

(garis lintang 23 ½0 LS).

 Setiap tempat di wilayah tropik dipapar oleh sinar mata pada siang hari minimum satu hari dalam

satu tahun. Pada area titik pusat wilayah tropik terletak di ekuator, suatu At the very center of the tropics lies the equator, a large circle that we imagine going around the Earth at a spot equidistant from the north and south poles.

 Many people associate tropical countries with a few islands and palm trees, but in fact, a large

section of the world lies within the tropics. In the Western Hemisphere, tropical countries include

Indonesia, Malaysia, Singapore, Papua Nuigini, Mexico, all of Central America, all of the Caribbean islands from just south of Nassau in the Bahamas, and the top half of South America, including Colombia, Ecuador, Peru, Bolivia, Colombia, Venezuela, Guyana, Suriname, French Guiana, as well as the northern portions of Chile, Argentina, Paraguay, and Brazil.

@IA

 Negara-negara tropis merupakan negara-negara yang terletak dalam wilayah tropis disebut juga

tropik.

 Negara tropik merupakan zona antara tropic cancer (garis lintang 23 ½ 0 LU) dan tropic capricorn

(garis lintang 23 ½0 LS).

 Setiap tempat di wilayah tropik dipapar oleh sinar mata pada siang hari minimum satu hari dalam

satu tahun. Pada area titik pusat wilayah tropik terletak di ekuator, suatu At the very center of the tropics lies the equator, a large circle that we imagine going around the Earth at a spot equidistant from the north and south poles.

 Many people associate tropical countries with a few islands and palm trees, but in fact, a large

section of the world lies within the tropics. In the Western Hemisphere, tropical countries include

(15)

Negara

Negara--Negara

Negara Beriklim

Beriklim Tropis

Tropis 2

2

 Di Afrika, hanya ada beberapa yang tidak dapat disebut negara tropis yakni Maroko

dan Tunisia. Negara-negara Eropa bukanlah negara beriklim tropis. Wilayah Timur Tengah memiliki 4 negara beriklim tropis yakni : Yaman, sebagian Arab Saudi, Oman dan Uni Emirat Arab. India sebagian besar terletak di wilayah tropis, dan semua negara-negara Asia Tenggara mencakup Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Papua Nugini merupakan negara-negara beriklim tropis. Australia, Micronesia, Pulau Marshall, Kiribati, dan sebagian besar negara kepulauan lainnya dari Oceania di Pasifik Selatan merupakan negara beriklim tropis juga.

 Tidak semua negara beriklim tropis memiliki iklim yang sama, tetapi memiliki ranger

suhu terbatas dan perubahan iklim yang sedikit selama setahun dari yang ditemukan di wilayah lain. Iklim tersebut dibedakan berdasarkan musim hujan dan kemarau.

 Flora dan fauna dari negara-negara beriklim tropis berbeda juga, sementara pohon

palem dapat tumbuh di banyak tempat, kadang-kadang juga tumbuh d luar negara tropis.

@IA

 Di Afrika, hanya ada beberapa yang tidak dapat disebut negara tropis yakni Maroko

dan Tunisia. Negara-negara Eropa bukanlah negara beriklim tropis. Wilayah Timur Tengah memiliki 4 negara beriklim tropis yakni : Yaman, sebagian Arab Saudi, Oman dan Uni Emirat Arab. India sebagian besar terletak di wilayah tropis, dan semua negara-negara Asia Tenggara mencakup Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Papua Nugini merupakan negara-negara beriklim tropis. Australia, Micronesia, Pulau Marshall, Kiribati, dan sebagian besar negara kepulauan lainnya dari Oceania di Pasifik Selatan merupakan negara beriklim tropis juga.

 Tidak semua negara beriklim tropis memiliki iklim yang sama, tetapi memiliki ranger

suhu terbatas dan perubahan iklim yang sedikit selama setahun dari yang ditemukan di wilayah lain. Iklim tersebut dibedakan berdasarkan musim hujan dan kemarau.

 Flora dan fauna dari negara-negara beriklim tropis berbeda juga, sementara pohon

(16)

Prinsip

Prinsip Dasar

Dasar Geoteknik

Geoteknik

 Mekanika batuan merupakan bagian dari subyek geomekanik berhubungan

dengan jawaban mekanik dari semua material geologi: batuan keras, batuan lunak dan tanah.

 Perkembangan tambang terbuka yang penting di Indonesia : emas, tembaga,,

nikel, batubara, dan kuari batukapur.

 Akibat adanya aktivitas aktivitas tersebut memberikan dorongan yang penting

terhadap pengembangan penelitian geomekanika.

 Persoalan yang sering dihadapi tambang terbuka saat ini : perilaku deformasi

batuan, perilaku batuan lunak, dan massa batuan dengan struktur kompleks.

 Tambang Terbuka : Stabilits lereng pada jenjang kerja dan outside dump, daya

dukung tanah/batuan rendah dan efisiensi pemecahan batuan (rock breaking ).

@IA

 Mekanika batuan merupakan bagian dari subyek geomekanik berhubungan

dengan jawaban mekanik dari semua material geologi: batuan keras, batuan lunak dan tanah.

 Perkembangan tambang terbuka yang penting di Indonesia : emas, tembaga,,

nikel, batubara, dan kuari batukapur.

 Akibat adanya aktivitas aktivitas tersebut memberikan dorongan yang penting

terhadap pengembangan penelitian geomekanika.

 Persoalan yang sering dihadapi tambang terbuka saat ini : perilaku deformasi

batuan, perilaku batuan lunak, dan massa batuan dengan struktur kompleks.

 Tambang Terbuka : Stabilits lereng pada jenjang kerja dan outside dump, daya

(17)

@IA

(18)

@IA

(19)

@IA

(20)

Persoalan

Persoalan Yang

Yang Dihadapi

Dihadapi &

& Prospek

Prospek Masa

Masa Depan

Depan

Batuan Lunak : dapat dengan mudah ditemukan di negara-negara tropis, batuan yang

dapat mengalami pelapukan fisik dan kimia sehingga berpengaruh terhadap penurunan kekuatan batuan, slaking, squeezing dan swelling.

Kekuatan Massa Batuan : Kombinasi uji laboratorium dan lapangan menggabungkan kondisi massa batuan terkekarkan dengan memperbaiki kriteria longsoran teoritik dan empirik yang tersedia.

Efek Skala : kelemahan utama uji laboratorium dibandingan dengan uji insitu:

menggunakan ukuran dan spesifen batuan yang terbatas dan tidak dapat menjelaskan kondisi massa batuan dan kekuaatan batuan dengan baik (Kramadibrata & Jones, 1993). Oleh sebab itu para ahli geomekanik harus menggunakan efek skala untuk memungkinkan uji lab yang dihasilkan dari kondisi lapangan yang sebenarnya.

@IA

Batuan Lunak : dapat dengan mudah ditemukan di negara-negara tropis, batuan yang

dapat mengalami pelapukan fisik dan kimia sehingga berpengaruh terhadap penurunan kekuatan batuan, slaking, squeezing dan swelling.

Kekuatan Massa Batuan : Kombinasi uji laboratorium dan lapangan menggabungkan kondisi massa batuan terkekarkan dengan memperbaiki kriteria longsoran teoritik dan empirik yang tersedia.

Efek Skala : kelemahan utama uji laboratorium dibandingan dengan uji insitu:

(21)

Pengembangan

Pengembangan Kombinasi

Kombinasi Metoda

Metoda Insitu

Insitu &

&

Laboratorium

Laboratorium dari

dari Karakterisasi

Karakterisasi Massa

Massa Batuan

Batuan Untuk

Untuk

Analisis

Analisis Kestabilan

Kestabilan Lereng

Lereng

Karakterisasi Batuan Sedimen

Laboratory

UCS

Slake durability

Uji geser langsung Batuan Utuh Kohesi

Sudut Gesek Dalam Jarak Kekar

Frekuensi Kekar Jumlah Set Kekar RQD Weathering Kondisi Kekar Modifikasi RMR, GSI 2 2 1 @IA Orientasi Kekar Air Tanah Kondisi Eksternal Curah Hujan Lama Hujan Weathering Roughness Filling Hardness Persistensi Displacement Deformation behavior 1 3 ? 2 SF = f(cRMRM;cIRIR)

4

Validasi

Uji Geser Langsung Rayapan Kohesi

Sudut Gesek Dalam Kuat Geser Jangka Panjang

Parameter

Uji geser langung skala besar Kohesi

Sudut Gesek Dalam

(c, φrayapan) = f (c,φbatuan utuh)

(22)

Persoalan

Persoalan Yang

Yang Dihadapi

Dihadapi &

& Prospek

Prospek Masa

Masa Depan

Depan

Klasifikasi Massa Batuan

 Tersedia untuk keperluan stabilitas bukaan bawah tanah, stabilitas lereng,

kemampugaruan, kemampugalian, serta telah terbukti sangat bermanfaat sebarai tool praktis.

 Namun diperlukan pedoman dan tahapan kerja yang lebih jelas mengingat

pada saat memperoleh spasi dan kondisi kekar seringkali terjadi perbedaan pengukuran.

 Penelitian yang intensif dan sistematik pada penetapan prosedur dan kriteria

analitik dari stabilitas lereng tambang terbuka batubara yang saat ini telah dilakukan, dan hal ini memiliki asosiasi yang banyak dengan pekerjaan lapangan di tambang terbuka batubara. Tujuan akhirnya adalah untuk memungkinkan kajian stabilitas lereng dilakukan sepraktis mungkin.

@IA

Klasifikasi Massa Batuan

 Tersedia untuk keperluan stabilitas bukaan bawah tanah, stabilitas lereng,

kemampugaruan, kemampugalian, serta telah terbukti sangat bermanfaat sebarai tool praktis.

 Namun diperlukan pedoman dan tahapan kerja yang lebih jelas mengingat

pada saat memperoleh spasi dan kondisi kekar seringkali terjadi perbedaan pengukuran.

 Penelitian yang intensif dan sistematik pada penetapan prosedur dan kriteria

(23)

Persoalan

Persoalan Yang

Yang Dihadapi

Dihadapi &

& Prospek

Prospek Masa

Masa Depan

Depan

Permodelan Numerik

 Memiliki software numerik, pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek

akademik dan konsultan.

 Penelitian lebih lanjut terhadap penyelidikan kapabilitas dan kendala software

memerlukan set data masukan yang sangat baik yang dapat diperoleh dari uji laboratorium.

 It is hoped that in due course reconstructing physical modelling and field

condition in order to obtain insight of the deformability of the real model as a result of stress distribution in proper manner can be conducted

 Analisis Stabilitas Lereng

 Bishop Methods dengan Excel

 Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Strength

Reduction

 Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Gravity Increase

@IA

Permodelan Numerik

 Memiliki software numerik, pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek

akademik dan konsultan.

 Penelitian lebih lanjut terhadap penyelidikan kapabilitas dan kendala software

memerlukan set data masukan yang sangat baik yang dapat diperoleh dari uji laboratorium.

 It is hoped that in due course reconstructing physical modelling and field

condition in order to obtain insight of the deformability of the real model as a result of stress distribution in proper manner can be conducted

 Analisis Stabilitas Lereng

 Bishop Methods dengan Excel

 Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Strength

Reduction

(24)

Perilaku

Perilaku Fungsi

Fungsi Waktu

Waktu

 Kajian stabilitas lereng jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh

pelapukan.

 Kekuatan batuan fungsi waktu dari hasil karakterisasi  Kekuatan : Kekuatan fundamental, kuat sebenarnya,

 The strength: fundamental strength, true strength, time safe stress, long term

strength & sustained load strength

 Model reologi fundamental dari perilaku batuan fungsi waktu : Kombinasi

Hookian & Newtonian

 Uji rayapan pada skala laboratorium telah menjadi metode yang paling sesuai

untuk memperoleh persamaan perilaku fungsi waktu.

 Uji rayapan dapat dilakukan berdasarkan Konstanta Kontinyu & Beban multi

tahap.

@IA

 Kajian stabilitas lereng jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh

pelapukan.

 Kekuatan batuan fungsi waktu dari hasil karakterisasi  Kekuatan : Kekuatan fundamental, kuat sebenarnya,

 The strength: fundamental strength, true strength, time safe stress, long term

strength & sustained load strength

 Model reologi fundamental dari perilaku batuan fungsi waktu : Kombinasi

Hookian & Newtonian

 Uji rayapan pada skala laboratorium telah menjadi metode yang paling sesuai

untuk memperoleh persamaan perilaku fungsi waktu.

 Uji rayapan dapat dilakukan berdasarkan Konstanta Kontinyu & Beban multi

(25)

Problem

Problem Khusus

Khusus, Parameter

, Parameter Kritis

Kritis,, Metode

Metode Analisis

Analisis &

&

Kriteria

Kriteria Kemamputerimaan

Kemamputerimaan Lereng

Lereng

((Hoek

Hoek & Bray, 1973)

& Bray, 1973)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Batik tulis ornamen Candi Kalasan ini berjumlah delapan busana pria yang berjudul, (1) Busana Pria Batik Kala Jejer mempunyai keindahan pada motif yang disusun secara

6 tangkai cili kering (Dalam pantang boleh diganti dengan lada hitam secukupnya) 3 labu bawang besar 4 ulas bawang putih 2cm hirisan halia muda ½ camca ketumbar ½ camca jintan

Dampak lain dari banyaknya bermunculan lembaga pelatihan mengemudi ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat karena pelatihan ini dilakukan dijalan raya, orang

Apresiasi, pada dasarnya berarti suatu pertimbangan (judgment) mengenai arti penting atau nilai sesuatu. Tingkah laku afektif, adalah tingkah laku yang menyangkut

“Perbuatan baik sebagai ungkapan syukur” lahir dari hati seseorang yang pernah merasakan kebutuhan besar akan Allah dalam dirinya (ayat

Saya bertugas di SMPN 5 Satu Atap Medang Deras ini sudah hampir 4 tahun. Perilaku membolos yang sering terjadi di sekolah ini yaitu siswa atau siswi yang

Universitas Pertamina - 8 Dalam kasus Digital Rock Physics, volume pori dan volume bulk diinterpretasikan sebagai total pixel dari daerah citra biner yang sebelumnya telah

Menyebutkan kembali fungsi sosial, struktur Menyebutkan kembali fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan beberapa teks recount teks dan unsur kebahasaan beberapa