• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG GARAPAN SUPERVISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BIDANG GARAPAN SUPERVISI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. BIDANG GARAPAN SUPERVISI

1. Memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia

Manusia sebagai sumber modal lembaga harus dipelihara dan diberdayakan dengan baik. Berharganya sumber daya manusia tergantung dari kinerja yang dihasilkannya. Salah satu penentu level kinerja manusia adalah pengetahuan, ketrampilan, dan nilai yang ia miliki. Dalam hal ini, supervsi harus berupaya mampu menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi pengembangan sumber daya

manusia. Ada banyak bentuk upaya yang bisa digunakan. Mulai dari yang sifatnya pendidikan dan latihan, sampai dengan pendidikan moral dan motivasi dan juga perlakuan humanis bisa digunakan dalam upaya pengembangan manusia. 2. Mendesain dan mengembangkan kurikulum

Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan layanan dan produksi pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan produk pendidikan yang berkualitas, marketable, kompatibel, dan produktif. Upaya supervisi diharapkan mampu

memberikan jalan yang lurus untuk pencapaian diatas dengan cara mendesain dan mengembangkan kurikulum secara baik dan benar.

3. Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas

Sebagai tujuan pokok dan upaya supervisi pendidikan, kualitas pembelajaran dikelas harus menjadi tujuan utama, seorang supervisor ditantang untuk melakukan perubahan-perubahan yang proporsional dan inofatif dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran. Ia harus bersedia memfasilitasi bahan dan sarana/prasarana pembelajaran sampai quality control layanan pendidikan. Semua aktifitas supervisi harus condong ke upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

4. Menggairahkan interaksi humanis

Suasana yang harmonis dan humanis diantara staf akan mendukung produktifitas, efektifitas, dan efisiensi capaian. Dalam hal ini seorang supervisor harus menciptakan kondisi yang ideal seperti diatas dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan upaya tersebut. Jika suasana tidak harmonis tercipta antar staf maka, supervisor harus berupaya untuk menjembatani kesenjangan komunikasi humanis antar staf . Ia harus memiliki inisiatif untuk menciptakan jalinan komunikasi yang efektif dan humanis antar staf agar terjalin hubungan yang

harmonis antar staf.

5. Melaksanakan fungsi-fungsi administratif

Intinya, peran supervisi built in dengan kepemimpinan. Supervisi

(2)

B. KOMPETENSI DASAR SUPERVISOR DAN PENDEKATAN SUPERVISI Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki supervisor dalam melaksanakan tugas-tuganya, yakni:

1. Human relations

Komunikasi efektif merupakan media ketrampilan Human relations. Pesan perlakuan profesional sehebat apapun tidak akan sampai jika pesan tersebut tidak sampai secara efektif ke guru-guru. Pesan akan sampai ke communican jika proses interaksi terjadi.

2. Administrasi

Kemampuan administratif merupakan alat penting dalam mengelola lembaga agar berjalan dengan baik dan tjuan pendidikan dapat tercapai. Seorang supervisor harus memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir personel dan sumber daya lainnya, menggerakkannya serta mengawasinya. Tanpa itu, modal pendidikan akan terbuang. Supervisor adalah seorang pemimpin, dia harus tau apa yang harus dilakukan untuk membawa orang-orang dan lembaga dalam rangka mencapai tujuan. Kepemimpinan dan administrasi diibaratkan ruh dan jasadnya.

3. Evaluasi

Kemampuan evalusi diperlukan berkaitan dengan peran supervisor sebagai pembimbing dan pembantu pertumbuhan profesionalitas guru-guru. Agar mampu membimbing dan membantu diperlukan informasi dan bahan-bahan yang tepat mengenai akar permasalahan yang ditemui para guru. Untuk itu,

kemampuan evaluasi sangat diperlukan.

Dalam pelaksanaannya, proses supervisi meliputi beberapa pendekatan yaitu: 1. Supervisi artistik. menurut pandangan ini, proses supervisi merupakan suatu hal

yang tidak bisa dijelaskan secara rasional. Kreativitas supervisor memiliki peran yang dominan di dalam memperbaiki kualitas pelayanan pendidikan.

2. Supervisi saintifik. Proses supervisi yang dilaksanakan harus berdasarkan empirical evidence, sistematis dan ilmiah. Segala hal harus berdasakan data dan fakta. Dalam implementasinya, segala aktivitas supervisi harus berdasarkan atas hasil penelitian.

3. Supervisi klinis. Proses supervisi dilakukan dalam rangka mengobati. Perbaikan penampilan guru dalam mengajar adalah tujuannya. Pendekatan ini mengajarkan bagaimana guru dikenalkan dengan ilmu dan ketrampilan diktatik metodik yang baik dan benar, mengadministrasi pengajaran. Supervisi klinis diterjemahkan sebagai proses bimbingan dan bantuan yang diberikan dalam rangka

(3)

Yang dibicarakan pada again ini adalah supervisi dalam arti sempit yaitu supervisi yang dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan mengajar. Supervisi dilakukan secara cermat dan kologial sehingga hubungan antara supervisor dengan klien bersifat sejajar dan terbuka.

Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal maka dilalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pertemuan pendahuluan

Yang dilakukan dalam pertemuan pendahuluan ini adalah:

a. Menciptakan suasana yang intim antara guru dengan supervisor agar komunikasi selama kegiatan dapat berlangsung secara efektif

b. Membuat kesepakatan antara guru dengan supervisor tentang aspek proses belajar mengajar yang akan dikembangkan dan ditingkatkan misalnya; khusus ketrampilan bertanya, cara memotivasi siswa, dan sebagainya.

Jadi dengan singkat dalam pertemuan pendahuluan ini disepakati bersama mengenai: sasaran, strategi observasi, instrumen observasi, dan kriteria yang digunakan

2. Perencanaan oleh guru dan supervisor

Langkah kedua ini dibuat bersama perencanaan pelaksanaan observasi. Dalam perencanaan ini dirundingkan:

a. Persiapan mengajar tertulis yang sudah dibuat dahulu untuk dibicarakan kekurangannya yang mungkin masih perlu dibenahi, serta membicarakan persiapan tertulis tersebut yang ,mendapat perhatian khusus.

b. Persiapan media pelajaran yang akan digunakan sekaligus strategi penggunaannya

c. Cara mencatat atau perekaman data yang akan digunakan supervisor serta arah pengambilan data

3. Pelaksanaan latihan mengajar dan observasi

Pada tahap ini guru mengajar dan supervisor melakukan pengamatan secara cermat, dengan menggunakan instrumen observasi. Dalam melakukan observasi dapat dilakukan beberapa cara:

a. Pengamatan dilakukan secara terus-menerus selama guru mengajar, tapi hanya menekankan dan mencatat bagian yang menjadi sasaran saja, sedangkan kegiatan lain dicatat kesan umumnya saja.

b. Pengamatan intensif dilakukan setiap selang beberapa menit dan dalam jangka waktu tertentu.

4. Mengadakan analisis data

Dalam langkah ini supervisor mengajak guru untuk mendiskusikan apa yang telah dilaksanakan oleh guru waktu mengajar. Hal-hal yang perlu didiskusikan adalah:

a. Kesenjangan antara apa yang direncanakan dengan pelaksanaannya

(4)

c. Strategi yang digunakan dalam penyampaian umpan balik. Apabila umpan balik secara tertulis, maka setelah selesai diskusi supervisor menuliskan kesimpulan akhir untuk umpan balik kepada guru. Apabila secara lisan, perlu diatur waktu penyampaiannya serta siapa saja yang akan diundang.

5. Diskusi memberikan umpan balik

Tujuan supervisi adalah memberikan bimbingan agar guru yang disupervisi mendapatkan peningkatan dalam hal ketrampilan mengajarnya. Sehubungan pemberian umpan balik ada rambu-rambu sebagai berikut:

a. Sesudah latigan selesai (calon) gur diminta untuk mengungkapkan persepsi (kesan)-nya mengenai kegiatan mengajar yang dia lakukan

b. Supervisor bersama dengan guru menganalisis kegiatan tersebut langkah demi langkah dilengkapi dengan data hasil pengamatan hasil supervisor. Yang penting dalam langkah ini adalah dapat melatih guru menilai diri sendiri c. Dalam mengidentifikasi hal-hal yang sudah baik dan kekurangan dalam

latihan supervisor tidak boleh menunjuk dengan tegas dak keras secara langsung tetapi melalui pernyataan yang bersifat menggali dan mengorek kelemahan sendiri sehingga guru menyadari kekurangannya

d. Supervisor sekali-kali memberikan ulasan positif, pujian, penguatan, penghargaan terhadap guru agar ada perasaan puas dan bangga yang selanjutnya tumbuh kemamuan keras untuk memperbaiki diri

e. Pada akhir diskusi supervisor bersama guru menarik kesimpulan dari latihan yang baru saja dilakukan mengenai hal yang sudah berhasil dan yang perlu diperbaiki di lain kesempatan

D. PERAN SUPERVISI DALAM EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan bisa diketahui,

diperbaiki, dan dikembangkan apabila sebelumnya dilakukan evaluasi, dalam dunia pendidikan tercapai atau tidaknya program pendidikan yang diselenggarakan akan bisa diketahui jika dilakukan evaluasi. Hasilnya, akan menghasilkan keputusan perbaikan dan peningkatan kualitas program pendidikan yang dilaksanakan.

Sesuai dengan fungsinya, evaluasi, proses supervisi meliputi penelitian, penilaian perbaikan dan peningkatan (Ametembun, 1981:25) atas upaya pendidikan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi akan menunjukan efektifitas dan efisiennya suatu program pendidikan.

(5)

kegiatan evaluasi untuk melihat sustainabitas suatu rangkaian kegiatan dengan kegiatan sebelum dan sesudah serta tingkat ketercapainnya. Dalam kegiatan sumatif, supervisor melakukan evaluasi global kegiatan, tidak sekuensial. Semua segmen kegiatan dievaluasi di akhir kegiatan.

Dalam aktivitas mengevaluasi ada tiga kegiatan besar yang biasanya dilakukan oleh supervisor yaitu:

1. Identifikasi tujuan evaluasi

2. Penyusunan desain dan metodologi evaluasi 3. pengukuran

dalam melakukan evaluasi, supervisor tidak hanya sebagai evaluator

program tetapi juga berperan sebagai pembuat keputusan dan pelaksana putusan. Ia harus bertanggungjawab terhadap kontinyuitas program yang sedang berlangsung juga mutu produknya.

Biasanya proses evaluasi didahului dengan adanya suatu pengamatan. Ada beberapa teknik evaluasi program yang biasanya dipakai oleh supervisor dalam rangka mencari bahan mentah untuk tindak lanjut, antara lain: test, observasi, laporan diri, evaluasi diri, dan teman sejawat. Dalam rangka mencari fakta, yang diterbitkan berupa laporan rutin. Laporan rutin ini akan mendeskripsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah dan dengan laporan-laporan tersebut

supervisor akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai “medan sekolah yang sebenarnya. Dan titik awal tersebut, ia akan merancang suatu “treatment” baik yang bersifat korektif, antisipatif, maupun strategis.

Ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh oleh supervisor dalam melaksanakan proses evaluasi, yaitu:

1. komprehensif, evaluasi dilakukan secara menyeluruh. Semua variabel kegiatan dan aspek yang terkait dengannya harus dijabarkan dengan jelas sampai ke detail indikatornya.

2. kooperatif, diperlukan kerjasama antara subjek evaluasi dan objek evaluasi. Adanya kesepakatan antara kedua bela pihak betapa pentingnya evaluasi tersebut. Sehingga diharapkan pihak yang dievaluasi memberikan data yang lengkap dan objektif sedangkan yang mengevaluasi melakukan penggalian data dengan sungguh-sungguh dan tidak subjektif.

(6)

4. objektif, evaluator menanggalkan semua hal yang berkaitan dengan subjektifitas. Tidak terpengaruh dengan hal-hal yang bisa mengkaburkan pengukuran dan penilaian

5. humanis, seorang supervisor harus mengedepankan dimensi-dimensi

kemanusiaan. Perlakukan subjek yang diteliti secara manusiawi, hargai mereka sebagai individu, hargai mereka sebagai sesama pengabdi.

6. aman, proses evaluasi hendaknya mnjaga privasi individu, segala hal-hal yang bersifat rahasia dan menyangkut pribadi jangan diekspos ke khalayak

aspek-aspek yang dievaluasi oleh seorang supervisor meliputi tiga hal yaitu: 1. Aspek personel

yang dievaluasi mengacu pada kemampuan profesional, dimensi sosial, dan individual untuk menentukan baik buruknya kinerja seoarang guru atau staf 2. Aspek material

berkaitan dengan evaluasi substansi bahan ajar dan variabel pendukungnya, misalnya alat-alat pendidikan.

3. Aspek Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Winarno Surachman, Perkembangan Pribadi dan Keseimbangan Mental, IKIP, Bandung, 1965, hlm.7... 1) Pengayoman Polri kepada masyarakat, harus menyentuh setiap lapisan

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Terminal Bus juga merupakan suatu area dan fasilitas yang di dalamnya terdapat interaksi berbagai elemen seperti manusia (penumpang, pedagang dan kru bus), fasilitas

Ada dua faktor yang dapat menyebabkan puas atau tidak puasnya pegawai yaitu faktor pemeliharaan (maintenance factor) dan faktor pemotivasian (motivasional factor). Jadi

Isolasi dan Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Laut Belawan Sumatera Utara Dalam Mendegradasi Pestisida Karbosulfan.. Medan: Universitas

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa