• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ARTIFICIAL AGING PASCA PENGELASAN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM ( AL-Mg-Si)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH ARTIFICIAL AGING PASCA PENGELASAN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM ( AL-Mg-Si)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ARTIFICIAL AGING PASCA PENGELASAN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM ( AL-Mg-Si)

Oleh : Ir Bibit Sugito, MT Fakultas Teknik

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tahun 2008

ABSTRACT

Konstruksi mesin yang menggunakan bahan non ferro semakin berkembang pesat, ini disebabkan karena mempunyai sifat bahan yang ringan dan ulet, untuk mengantisipasi kegagalan konstruksi tersebut perlu dilakukan pembuktian dengan cara penelitian pada sambungan las pada alumunium.

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kekuatan sambungan pada pasca pengelasan alumunium dengan perlakuan artificial aging juga mengetahui seberapa besar pengaruhnya pada sifat fisis dan mekanis hasil pengelasan tersebut.

Pengujian bahan ini menggunakan plat alumunium dengan tebal ± 3mm dengan kampuh V. Langkah-langkah penelitian adalah melakukan pengelasan menggunakan las asetilin dengan menggunakan kampuh V, kemudian membuat specimen untuk dilakukan uji tarik yang hasil pengujian kekerasan pada benda uji sebelum artificial aging pada logam las 87,91 VHN, HAZ 46,61 VHN, Logam induk 40,8 VHN. Pada heat treatment quenh air pada logam las 94,6 VHN, HAZ 53,2 VHN, Logam induk 44,73 VHN. Hasil setelah perlakuan artificial aging pada logam las 117,76 VHN, HAZ 68,1 VHN, logam induk 49,17 VHN. Hasil kekuatan tarik sebelum artificial aging sebesar 8,09kg/mm2 setelah perlakukan artificial aging 10,6kg/mm2. sedangkan hasil uji kompetisi kimia dengan prosentase terbesar yaitu Alumunium (Al) = 98,16%, Ailikon (Si) = 0,406%, dan Magnesium (Mg) = 0,915%

Mengacu pada standart ASTM E8M. Langkah berikutnya adalah membuat specimen untuk uji struktur mikro dan pengujian kekerasan serta pengujian komposisi kimia. Adapun alat yang digunakan adalah Olympus Metallurgical Microscope dan juga Universal Servohydroulic Servorpulser. Jumlah specimen sebanyak 16 buah. 9 specimen untuk uji tarik, 3 specimen untuk uji kekerasan, 3 specimen untuk uji strukturmikro dan satu specimen untuk uji komposisi kimia

Referensi

Dokumen terkait

Data dari hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pada pengelasan FSW aluminium 6061-T6 tanpa menggunakan filler memiliki kekuatan tarik yang lebih baik bila dibandingkan

Kemudian untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis material setelah dilas dilakukan beberapa pengujian meliputi : pengujian komposisi kimia menggunakan standar

Kemudian untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis material setelah dilas dilakukan beberapa pengujian meliputi : pengujian komposisi kimia menggunakan standar

Kemudian alat-alat yang digunakan dalam proses pengujian hasil coran antara lain : oven logam, yang digunakan untuk proses aging, mesin uji tarik untuk uji tarik(elastisitas), mesin

Hasil pengujian tarik yang telah dilakukan pada benda uji paduan Al-Si- 4,5%Cu-4%Zn baik yang mengalami perlakuan panas aging maupun tanpa perlakuan panas aging menunjukkan

Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui deformasi plastis yang terjadi pada spesimen, pada logam-logam hasil pengelasan tidak terdapat pengecilan penampang

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa kekuatan tarik tertinggi terdapat pada material hasil pengelasan kampuh tirus tunggal dengan nilai rata – rata kekuatan

Pengaruh diameter elektroda dan pola pengelasan dengan variasi kuat arus terhadap kekuatan tarik pada logam aluminium menggunakan las GMAW.. Malang: Universitas Negeri