• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penggunaan Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Pada Teks Terjemahan Alquran dan Hadis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Penggunaan Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Pada Teks Terjemahan Alquran dan Hadis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENELITIAN TIM PASCASARJANA

POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS

TIM PENGUSUL

Prof. Dr. Markahamah, M.Hum 0014045801

Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum 0011124601

Dr. M. Muinuddinilah Basri 0621046005

Dibiayai oleh Dikti dengan No Kontrak: 194.48/A.3-III/LPPM /V/2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

(2)
(3)

ABSTRAK

Tujuan penelitian tahun I mengkaji penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada teks terjemahan Alquran, yang meliputi: (1) mengkaji dan menentukan hierarkhi linguistik penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada teks terjemahan Alquran (TTA), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA, (3) menentukan peran yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA, (4) mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa Arab pada TTA.

Metode pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode padan (metode yang alat penentunya di luar bahasa yang bersangkutan) dan metode distribusional (agih), yakni metode analisis data yang dilakukan dengan alat bahasa yang bersangkutan. Metode padan yang digunakan adalah teknik referensial (pengacuan) dan tranlasional (penggunaan bahasa lain). Metode agih diikuti dengan teknik ganti, teknik sisip, dan teknik lesap. Di samping itu juga digunakan metode komparatif.

Berdasarkan analisis dapat dinyatakan simpulan berikut ini. Hierarki satuan lingual ber-PP I pada TTA adalah kata dan frasa. Satuan lingual ber-PP I yang termasuk kata berkategori nomina. Adapun satuan lingual ber-PP I yang berupa frasa berupa frasa nomina (FN), frasa verba (FV), frasa atributif (F Atr), dan frasa preposisional. Satuan lingual ber-PP I pada TTA mengisi fungsi sebagai S, P, Objek, Keterangan, dan fungsi atribut. Satuan lingual ber-PP I berupa frasa terdiri atas frasa: verba, nomina, preposisi, dan atributif nomina/frasa nomina. Frasa yang terdiri atas verba + PP I dengan distribusi PP I + pokok kata kerja. Frasa Nomina berstruktur N + PP I, nomina berda di depan PP I. Satuan lingual yang berupa F Prep distribusinya adalah Prep + PP I. Satuan 1yang yang berdistribusi di belakang N/FN.

(4)

dapat berupa klausa relatif, FN, dan F Prep. Satuan lingual ber-PP I yang mengisi fungsi K berupa F Prep. Fungsi ini diisi oleh kategori F Prep yang berdistribusi Prep + PP I Peran yang diisi oleh satuan lingual ber-PP I pada TTA meliputi peran: pelaku, tindakan/perbuatan, arah/tujuan, diterangkan atau digolongkan, penjelas, penerima, keberadaan, penderita, objektif, pemeroleh, dikenal, peruntukkan, tindakan pasif, waktu, pengalam, penderita. pelaku, tindakan.

Berdasarkan analisis di muka dapat dinyatakan simpulan berikut ini. Hieraki satuan lingual ber-PP II pada TTA adalah kata dan frasa. Satuan lingual ber-PP II yang termasuk kata berkategori nomina. Adapun satuan lingual ber-PP II yang berupa frasa berupa frasa nomina (FN), frasa verba (FV), frasa atributif (F Atr), dan frasa preposisional. Ditemukan satuan lingual yang berupa frasa yang berupa klitik. Frase ini ada yang berua frasa preposisional dan ada yang berupa frasa nomina. Klitik yang merupakan pemendekan dari PP II ditemukan melekat pada nomina/FN dan preposisi. PP Satuan lingual ber-PP II pada TTA mengisi fungsi sebagai S, P, Objek, Pelengkap, Keterangan, dan atribut fungsi tertentu. Satuan lingual ber-PP II berupa frasa terdiri atas frasa: verba, nomina, preposisi, dan atributif nomina/frasa nomina. Frasa yang terdiri atas verba + PP II dengan distribusi PP II + pokok kata kerja. Frasa Nomina berstruktur N + PP II, nomina berada di depan PP II. Satuan lingual yang berupa F Prep distribusinya adalah Prep + PP II. Satuan lingual ber-PP II yang berupa frasa atributif adalah satuan lingual yang mengandung kata yang yang berdistribusi di belakang N/FN ditambah PP II.

Adapun peran yang diisi oleh satuan lingual ber-PP II adalah peran: pelaku, tindakan, arah/tujuan, diterangkan/digolongkan, penjelas, penerima, keberadaan, penderita. Peran lain yang diisi oleh satuan lingual ber-PP II a objektif, tempat, penyebab, peruntukan, cara, keadaan, pengalam, asal, dan peran alat.

(5)

berupa frasa terdiri atas frasa: verba, nomina, preposisi, dan atributif nomina/frasa nomina. Frasa yang terdiri atas verba + PP III dengan distribusi PP III + pokok kata kerja. Frasa Nomina berstruktur N + PP III, nomina berada di depan PP III. Satuan lingual yang berupa F Prep distribusinya adalah Prep + PP III. Satuan lingual ber-PP III yang berupa frasa atributif adalah satuan lingual yang mengandung kata yang yang berdistribusi di belakang N/FN ditambah PP III.

Adapun peran yang diisi oleh satuan lingual ber-PP III adalah peran: pelaku, tindakan, arah/tujuan, penerima, penderita. Peran lain yang diisi oleh satuan lingual ber-PP III adalah objektif, pengenal, dikenal, peruntukan, waktu, tempat, penyebab, atribut, cara, keadaan, pengalam, asal, perkecualian, hasil, kesertaan, dan peran alat.

Simpulan yang terkait dengan penerjemahan pronominal persona dari segi gender adalah ada perbedaan dalam penerjemahan pronominal persona jika dilihat dari segi gender, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam TTA terjemahan bahasa Indonesia (BI) tidak dibedakan antara Pronominal Persona (PP) untuk laki-laki dan perempuan, sementara dalam bahasa Arab dibedakan antara keduanya. Kata ardhi’iihi digunakan sebagai kata kerja perintah untuk perempuan yang berbeda dengan laki-laki adhi’ih (tidak panjang). Ada kesemaan penerjemahan PP netral. PP netral dalam bahasa Al-Qur’an/bahasa Arab (BA) diterjemahkan netral juga dalam BI.

Penerjemahan PP terkait dengan jumlah. Pada penerjemahan ini yang berbeda adalah penerjemahan PP I kami. Kata kami dalam BI kebanyakan dipakai sebagai pronominal persona pertama (PP I) jamak. Namun, dalam TTA kata kami dalam konteks tertentu dipakai sebagai kata untuk menyatakan jamak dan pada konteks lain dipakai untuk menyatakan PP I tunggal. Dalam TTA tidak dibedakan antara PP II untuk jumlah tunggal dan jamak; semuanya digunakan kata kamu. Pada TTA kata kamu tidak diikuti dengan kata sekalian untuk menyatakan jamak. Padahal, pada teks tertentu yang lain terdapat kata kamu yang menyatakan PP II tunggal. Untuk jumlah dualis (jumlah dua) dibedakan dengan tunggal dan jamak, serta dinyatakan secara eksplisit dengan kata berdua. Pemakai BA bisa memperlakukan dualis dengan perlakuan jamak dan itu wajar dalam BA.

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, peneliti panjatkan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberi kekuatan,

kemampuan, dan karunia sehingga peneliti dapat menyelesaikan rangkaian kegiatan penelitian

ini dengan baik.

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu tiga tahun. Kegiatan tahun pertama adalah analisis

penggunaan satuan lingual berpronomina persona pada teks terjemahan Alquran (TTA).

Kegiatan analisis meliputi: hierarki, kategori, fungsi, dan peran sintaktis satuan lingual tersebut

pada TTA. Kegiatan ini telah menghasilkan satu draf artikel jurnal internasional dan satu

makalah untuk presentasi pada seminar internasional di Thailand.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada: para reviewer yang telah

memberikan masukan untuk perbaikan laporan penelitian dan artikel publikasi. Ucapan terima

kasih juga peneliti sampaikan kepada: Agus Wijayanto, Ph.D. dan Dr. Dwi Haryanti, yang telah

memberikan masukan dan mengedit artikel yang dikirim untuk jurnal internasional. Tidak lupa

kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu, yang semuanya itu telah

memberi bantuan, masukan, komentar, dan justifikasi, sejak awal penelitian sampai waktu yang

akan datang, terutama untuk memberikan masukan pada artikel publikasi. Peneliti berdoa

semoga jasa baik beliau mendapat penghargaan yang tinggi di sisi-Nya. Aamiin ya rabbal

alamiin.

Akhirnya, peneliti berharap semoga semua yang telah dihasilkan dan dikerjakan ini ada

manfaatnya dan benilai ibadah. Jika ada kritik dan saran dari pembaca yang membangun peneliti

terima dengan senang hati.

Surakarta, November 2014

(8)

DAFTAR ISI

JUDUL……….. i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

DAFTAR ISI……… iv

BAB I. PENDAHULUAN………... 1

1.1 LatarBelakang……….……….... 1

1.2 Permasalahan………..……….. 2

1.3 Tujuan ………..………. 3

1.4 Urgensi Penelitian……….……….. 4

1.5 Luaran………. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………... 6

2.1. Landasan Teori..………... 6

2.2 Penelitian dan Kajian tentang Pronomina……….… 7

2.3 Penelitian yang terkait dengan Terjemahan Al Quran ... 10

BAB III. METODE PENELITIAN……….… 12

3.1 Pendekatan Penelitian……….……….… 12

3.2 Objek Penelitian……….……….…. 12

3.3. Data dan Sumber Data………..……….. 13

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data……….………….… 14

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data……….……….….… 16

BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN……….….. 18

4.1 Teks Terjemahan Al Quran yang Mengandung Etika Berbahasa…………. 18

(9)

4.2.1 Hieraki Linguistik Satuan Lingual Berpronomina Persoa Pertama…….… 19

4.2.2 Fungsi Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Pertama .. 23

4.3.3 Peran Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Pertama .. 26

4.3 Satuan Lingual Berpronomina Persona Kedua……….………….. 35

4.3.1 Hieraki Linguistik Satuan Lingual Berpronomina Persoa Kedua………….. 35

4.3.2 Fungsi Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Kedua .. .. 42

4.3.3 Peran Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Kedua….. 48

4.4 Satuan Lingual Berpronomina Persona Ketiga ………... 59

4.4.2 Hieraki Linguistik Satuan Lingual Berpronomina Persoa Ketiga……….. 59

4.4.3 Fungsi Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Ketiga .. 62

4.3.3 Peran Yang Diisi Oleh Satuan Lingual Berpronomina Persona Ketiga .…. 68 4.5 Perbedaan Penerjemahan Pronomina Persoan BA dengan BI ... . 81

4.5.1 Perbedaan penerjemahan pronomina persona terkait dengan jumlah…… .79

4.5.2 Perbedaan penerjemahan pronomina persona terkait dengan jumlah……...81

4.5.2 Perbedaan dalam penerjemahan kala………. 87

BAB V. PENUTUP………... 89

5.1 Simpulan………. 89

5.2 Saran……… 92

(10)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa bahasa pronomina persona, jumlah, dan jender merupakan kategori

gramatikal yang memarkahi verba. Contohnya pada Bahasa Arab (BA) dan Bahasa Inggris.

Namun, dalam bahasa Indonesia (BI) tidak demikian. Dalam BI pronomina persona dan jumlah

tidak berpengaruh terhadap bentuk verbanya. Demikian juga jender. Dalam BI tidak ada

hubungan antara jender dengan bentuk verba. Kata membaca pada kalimat (1) dan (2) tidak ada

perbedaan bentuk.

(1) Saya membaca buku.

(2) Kamu sekalian membaca buku

(3) Bambang membaca buku

(4) Wartini membaca buku

Kalimat (1 ) dan (2) adalah kalimat yang berbeda pronominanya. Perbedaan penggunaan

pronominal itu tidak berpengaruh terhadap penggunaan verba. Demikian perbedaan jender pada

kalimat (3) dan (4). Subjek pada kalimat (3) berjenis kelamin laki-laki, sedangkan subjek pada

kalimat (4) berjenis kelamin perempuan. Verba pada kalimat (3) dan (4), yakni membaca, tidak

berbeda. Hal ini berbeda dengan BA. Pada BA terdapat perbedaan verba karena perbedaan

pronomina persona dan jumlah. Perhatikan kalimat (5) dan (6) berikut.

(5) Al-bintu takallamat dahikatan.

S V Adv.

itu-anak perempuan bercakap-cakap-dia yang tertawa

‘Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa’.

(6) Al-bintani takallamataa dahikataini.

S V Adv.

itu-dua anak perempuan bercakap-cakap-dia berdua yang mereka berdua tertawa

(11)

2 Perbedaan penggunaan persona dalam kaitan dengan bentuk verba, jumlah, dan jender

antara BA dan BI itu menarik untuk diperhatikan dalam kaitan dengan penggunaan pronomina

pada teks terjemahan Al Quran. Karena dalam BA terdapat perbedaan antara persona tunggal,

dual, dan plural, sementara dalam BI hanya ada tunggal dan jamak. Dalam BA terdapat

perbedaaan antara persona maskulin ‘laki-laki’ dan feminim ‘perempuan’, sedangkan dalam BI

tidak ada. Karena bahasa Al Quran adalah BA dan teks terjemahan Al Quran adalah BI. Menarik

untuk diteliti bagaimana pronomina, khususnya persona yang terdapat pada teks terjemahan Al

Quran (TTA). Bagaimana strategi penerjemah dalam menyiasati perbedaan sistem persona antara

BA dan BI. Hal

1.2 Permasalahan

Penelitian ini direncanakan dalam waktu tiga tahun. Permasalahan yang dikaji pada

penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. Tahun I: Bagaimanakah penggunakan pronomina

pada teks terjemahan Alquran. Secara lebih rinci permasalahan ini meliputi: (1) bagaimanakah

wujud hierakhi linguistik pronomina persona pada teks terjemahan Alquran (TTA)?, (2) fungsi

sintaktis apakah yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTA?,

(3) peran apakah yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada

TTA?, (4) adakah pengaruh penggunaan pronomina persona Bahasa Arab pada TTA?

Permasalahan tahun II: Bagaimanakah penggunakan pronomina pada teks terjemahan Hadis

(TTH). Rinciannya adalah: (1) bagaimanakah wujud hierakhi linguistik satuan lingual yang

mengandung pronomina persona pada teks terjemahan hadis (TTH)?, (2) fungsi sintaktis apakah

yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH?, (3) peran

apakah yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH?, (4)

adakah pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa Arab

pada TTH? Tahun III: Bagaimanakah perbandingan penggunaan pronomina pada TTA dengan

TTH? Peramalasahan ini dirinci: (1) bagaimanakah persamaan penggunaan satuan lingual yang

mengandung pronomina persona pada TTA dengan TTH?, (2) bagaimanakah perbedaan

penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH?, (3)

bagaimanakah pola penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA?, (4)

(12)

3 1.3 Tujuan

Tujuan tahun I: Mengkaji penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada teks terjemahan Alquran, yang meliputi: (1) mengkaji dan menentukan hierarkhi linguistik

penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada teks terjemahan Alquran

(TTA), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung

pronomina pada TTA, (3) menentukan peran yang diduduki oleh satuan lingual yang

mengandung pronomina pada TTA, (4) mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang

mengandung pronomina persona Bahasa Arab pada TTA. Tujuan tahun II: mengkaji

penggunakan pronomina pada teks terjemahan Hadis (TTH). Tujuan khususnya adalah: (1)

mengkaji dan menentukan hierarkhi linguistik penggunaan satuan lingual yang mengandung

pronomina persona pada teks terjemahan hadis (TTH), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang

diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH, (3) menganalisis

peran yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH, (4)

mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa

Arab pada TTH. Adapu tahun III bertujuan: membandingan dan menyusun pola penggunaan

pronomina pada TTA dengan TTH.Tujuan khususnya: (1) menganalisis persamaan penggunaan

satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (2) menganalisis perbedaan

penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (3) menyusun

pola penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA, (4) menyusun pola

penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTH.

Rincian masalah tahun I

Permalahanan Tahun I: Bagaimanakah penggunakan pronomina pada teks terjemahan Alquran.

Secara lebih rinci permasalahan ini meliputi:

(1)bagaimanakah wujud hierakhi linguistik pronomina persona pada teks terjemahan Alquran (TTA)?

a) bagaimanakah karakateristik satuan lingual berpronomina persona yang berupa kata?

b) Bagaimanakah karakateristik satuan lingual berpronomina persona sebagai frasa? c) Bagaimanakah karakteristik satuan lingual berpronomina persona sebagai klausa? (2)fungsi sintaktis apakah yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina

(13)

4 a) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona sebagai

subjek

b) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona sebagai Predikat

c) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona sebagai Objek d) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona sebagai

Keterangan

(3)Peran apakah yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTA?

a) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona yang bereran sebagai pelaku

b) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona yang berperan sebagai tindakan

c) bagaimanakah karakteristik satuan lingual yang berpronomina persona sebagai atribut

(4)Adakah pengaruh penggunaan pronomina persona Bahasa Arab pada TTA?

a) Adakah perbedaan dalam penerjemahan pronominal persona dilihat dari segi gender?

(laki-laki, perempuan, netral terkait dengan pronomina persona)

b) Adakah perbedaan dalam penerjemahan jumlah? (tunggal, jamak, dualis terkait

dengan pronomina persona)

c) Adakah perbedaan dalam penerjemahan kala (lampau, kini, dan yang akan dating

terkait dengan pronomina persona)

d) Bagaimana pengaruh pronominal persona BS terhadap teks terjemahan alquran?

1.4 Urgensi Penelitian

Dalam pemakaian, pronominal persona ternyata tidak selalu merupakan bentuk yang

secara linguistik berupa sebuah kata yang menduduki fungsi tertentu dalam suatu kalimat dan

tidak selalu berdiri sendiri sebagai kategori pronominal yang bersifat tunggal. Ada pronominal

yang dalam pemakaian ternyata mengisi fungsi tertentu bersama dengan unsur lain. Statusnya

tidak lagi berkategori pronomina persona, tetapi, misalnya, sebagai frase preposisinal atau

(14)

5 Sehubungan dengan hal itu, menarik untuk dikaji dari sisi fungsi sintaktis satuan lingual

yang mengandung pronomina persona seperti apa yang bisa menduduki fungsi tertentu dalam

kalimat dan fungsi apa yang didudukinya. Di samping itu, juga perlu dikaji fungsi apa yang

diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona yang mengalami

transkategorial. Semuanya itu akan dikaji fenomenanya pada teks terjemahan Al Quran dan

hadis. Objek ini diambil karena berdasarkan penelusuran peneliti, keduanya belum banyak

diteliti dari aspek pronomia persona dan transkategorialnya.

Berbagai penelitian dan kajian tentang pronomina (dan atau pronomina persona) telah

dilakukan. Penelitian dan kajian itu di antaranya dilakukan oleh Kridalaksana (1986), Rohmadi,

dkk. (2012), Nurhayati (2009), Nur (2010), Rahman (2012) dan lain-lain. Namun umumnya

penelitian-penelitian itu melihat fenomena pronomina persona sebagai satuan yang tunggal.

Objek kajiannya belum menyentuh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina

persona yang terdapat pada teks terjemahan Al Quran. Sementara itu dalam teks terjemahan Al

Quran ditemukan penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona yang tidak

hanya berupa kata yang menduduki satu kategori, tetapi ada yang berupa frasa. Jika berupa

frasa, apakah kategorinya masih termasuk kategori pronomina? Itulah kekhasan dan pentingnya

penelitian ini dilakukan. Penelitian ini akan secara cermat meneliti satuan lingual yang

mengandung pronomina persona yang dipergunakan dalam teks terjemahan Al Quran dan Hadis.

1.5 Luaran

Luaran penelitian tahun I adalah rumusan hierakhi linguistik yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona (berpro-PP), deskripsi fungsi sintaktis, kategori

sintaktis, dan peran sintaktis yang diisi oleh satuan lingual ber-PP pada teks terjemahan Al Quran

(TTA). Semuanya akan disajikan dalam jurnal nasional terakreditasi. Luaran tahun II rumusan

hierakhi linguistik yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona

(berpro-PP), deskripsi fungsi sintaktis, kategori sintaktis, dan peran sintaktis yang diisi oleh

satuan lingual ber-PP pada teks terjemahan hadis (TTH). Hasil penelitian tahun II akan

dipublikasikan pada jurnal terakreditasi. Luaran tahun III adalah kaidah atau pola satuan

lingual yang mengandung pronomina persona (berpro-PP) pada TTA dan TTH dan perbedaan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Erwati. 2002. “Isteri dalam Perspektif Al Quran”. Dalam Relasi Gender Dalam Islam. Surakarta: Pusat Studi Wanita STAIN Surakarta Press.

Engineer, Asghar Ali. 2002. ”Ïslam And Poligamy”. Dalam Musyawa: Jurnal Studi Gender dan

Islam. Vol. 1 No. 1 Maret. Hal.27-39.

Faisal, Abdullah, 2002. “ Konsep Wawwam di Dalam Alquran (Sebuah Pendekatan Teori Medan Makna). Dalam Relasi Jender dalam Islam. Surakarta: Pusat Studi Wanita STAIN Surakarta.

Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Kridalaksana, Harimurti 1993. Kamus Linguistik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Markhamah. 2003a. “Gender dalam Terjemahan Ayat-ayat Quran tentang laki-laki dan

Perempuan” ,Profetika, Desember 2003.

Markhamah. 2003b . “Persamaan Laki-laki dan Perempuan dalam Quran tentang Laki-laki dan

Perempuan”, Seminar Nasional Hasil Penelitian, Diadakan Balitbang Jateng,

Desember 2003.

Markhamah. 2007. “Pengembangan Konsep Partisipan Tutur dalam Teks Keagamaan”. Laporan Penelitian Fundamental Tahun I Dibiayai oleh Dikti melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Markhamah. 2008. “Pengembangan Konsep Partisipan Tutur dalam Teks Keagamaan”. Laporan Penelitian Fundamental Tahun II Dibiayai oleh Dikti melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Markhamah, dkk. 2008a. Kompendium Himpunan Ayat-ayat Quran tentang Etika Berbahasa. Surakarta. Muhammadiyah University Press.

Markhamah, dkk. 2008b. Kompendium Himpunan Hadis yang Bersisi Etika Berbahaas: Perspektif Sosiolinguistik. Surakarta. Muhammadiyah University Press.

Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2009. Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Markhamah. 2009a. “Partisipan Tutur dalam Teks Terjemahan Al Quran”. Dalam Dwi

Purnanto, Kundharu Saddono, dan Harun Joko Prayitno (ed.). Panorama Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya.Surakarta: Penerbit Program S3 dan S2 Pascasarjana dan Fakultas Sastra dan Seni rupa, Universitas Sebelas Maret.

(16)

Markhamah, dkk. 2011. ”Pengembangan Materi Ajar dan Pembelajaran Sintaksis Berbasis Teks Terjemahan Al Quran.” Laporan Penelitian Hibah Tim Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dibiayai oleh Dikti Tahun I.

Markhamah. 2011a. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Markhamah, dkk. 2012. ”Pengembangan Materi Ajar dan Pembelajaran Sintaksis Berbasis Teks Terjemahan Al Quran.” Laporan Penelitian Hibah Tim Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dibiayai oleh Dikti Tahun II.

Markhamah, Atiqa Sabardila, Abdul Ngalim, Muinuddinilaah Basri, Susilowati. 2012. Transformasi Penggantian Pada Teks Terjemahan Alquran Yang Mengandung Etika Berbahasa. Makalah Diskusi Program Magister Pengkajian Bahasa, Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 15 Agustus 2012

Markhamah, Abdul Ngalim, M. Mu’inuddinillah B, Atiqa Sabardila, Shofiyuddin. 2012. “Sematan Pada Teks Terjemahan Al Quran”. Makalah dipresentasikan pada Seminar Internasional PIBSI ke-34 di Purwokerto 30-31 Oktober 2012.

Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2013. “Kesantunan Berbahasa: Perspektif Terjemahan Al Quran Dan Hadis” Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “Kesantunan Berbahasa dalam Berbagai Perspektif” di Pascasarjana Universitas Muhamamdiyah Surakarta. 27 Desember 2012.

Maslamah. 2002. “Feminisme dalam Al Quran”. Dalam Relasi Gender Dalam Islam. Surakarta:

Pusat Studi Wanita STAIN Surakarta Press.

Moeliono, Anton. M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Perum Balai Pustaka.

Munifatullah, Feni. “Pronomina dan acuan persona dalam Bahasa Minangkabau standar : Kajian

Sosiolinguistik”.Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Nurhayati. 2009. “Strategi Penutur dalam Memilih Bentuk Pronomina Persona, Nomina

Pengacu, dan Nomina Penyapa di Dalam Film Remaja”. Linguistik Indonesia: Jurnal

Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia.Tahun ke-27, Nomor 1. Hal 97-112.

Rohmadi, Muhammad, Yakub Nasucha, Agus Budi Wahyudi. 2012. Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.

Nur, Tajudin. 2010. “Fungsi Afiks Infleksi Penanda Persona, Jumlah, dan Jender pada Verba

Bahasa Arab: tinjauan dari Perspektif Morfologi Infleksi da Derivasi”. Dalam

Humaniora: Jurnal budaya, Sastra, dan Bahasa. Vol. 22. Nomor 1, Februari, Hal. 75-85.

(17)

Wiratno, Tri. 2009. “Menganalisis Kelompok Nomina Bahasa Indonesia secara Sistemik fungsional”. Dalam Dwi Purnanto, Kundharu Saddhono, Harun Joko Prayitno (ed.).

Panorama Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Surakarta: Pprogram S3 Munifatullah, Feni

Icuk Prayogi. 2012. “Klitik Pronomina Dalam Bahasa Indonesia”. Tesis. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Rahman, Yunanfathur. 2012. Deiksis Dalam Bahasa Jerman. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Rachmawati, Rini Amalia. “Bentuk Gramatikal Pronomina Persona Dalam Bahasa Indonesia : Sebuah Kajian Struktural”

http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=1073.

Setiawan, Teguh. 2012. “Nomina Takrif Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa Sekolah

Dasar”. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.

Sulistyowati, Heny. “Struktur Atributif Frasa Bahasa Indonesia”. (Disertasi). http://karya

-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/8757.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan menggunakan tumbuhan Ficus elastica bertujuan untuk skrining awal senyawa antikanker dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test yang pernah

[r]

dengan nekrosis hati akut yang fatal, tetapi yang paling sering terjadi adalah. jaundice dan hepatitis (Aslam, dkk., 2003). Hepatotoksisitas, dibagi

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah

The inclusion of palm oil solid waste in the diet of murrah buff alo signi fi cantly improved milk yield and.. calve

In the Harmony South African Mathematics Olympiad the scoring.. rules are

tentang informasi pada kemasan produk MP-ASI pabrikan Di Desa Jetis

proses pelaksanaan mediasi di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.