I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan didirikannya beberapa pabrik kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan bahan kimia dan juga sekaligus ikut memecahkan masalah ketenaga kerjaan.
Salah satu jenis industri kimia yang amat besar pengaruhnya terhadap industri kimia di Indonesia adalah sodium styrene sulfonat. Kebutuhan sodium styrene sulfonat dalam negeri menurut data badan pusat statistik (BPS) dari tahun ke tahun semakin meningkat, seiring meningkatnya laju pertumbuhan industri di Indonesia.
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mendirikan pabrik sodium styrene sulfonat.
Pendirian pabrik sodium styrene sulfonat mempunyai prospek yang cukup baik yang akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan dari negara lain, menghemat pengeluaran negara, untuk menggerakkan pertumbuhan industri lain di Indonesia dan meningkatkan devisa negara dan ikut berperan dalam meratakan hasil pembangunan
B. Kegunaan Produk
Sodium styrene sulfonat dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri, bahan ini dapat berperan sebagai resin penukar ion, bahan penolong dalam produksi Polyester Fiber serta bahan penolong untuk meningkatkan kualitas warna untuk acrylic.
C. Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat
Data kebutuhan sodium styrene sulfonat di beberapa negara pengimpor dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat di beberapa negara pengimpor
Sedangkan data Sodium Styrene Sulfonat di beberapa negara pengeksport dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Sodium Styrene Sulfonat di beberapa negara pengeksport No Negara Kapasitas (ton)
1. Amerika Serikat 55.000 2. Jerman 45.000 3. China 30.000
D. Kapasitas Rancangan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Perdagangan yang diolah oleh Badan Pusat Statistik, proyeksi kebutuhan sodium styrene sulfonat diperkirakan akan semakin meningkat.
Data kebutuhan sodium styrene sulfonat dari tahun 2000-2006 dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Data Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat Indonesia No Tahun Kapasitas (ton)
y = 4180.9x + 82.571
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Tahun
Gambar 1.1. Grafik Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat Indonesia
Keterangan : y = kapasitas sodium styrene sulfonat, ton/tahun x = tahun ke-
Kebutuhan sodium styrene sulfonat di Indonesia pada tahun ke 16 yaitu tahun 2015 adalah :
Kapasitas = 4180,9 (16) + 82,571 (ton/tahun) = 66.976 ton/tahun
Sehingga untuk menutupi kebutuhan sodium styrene sulfonat Indonesia, pabrik ini dirancang dengan kapasitas 60 % dari kebutuhan dengan petimbangan yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka direncanakan pada tahap
awal pendirian pabrik ini yaitu sebesar 60% dari jumlah kebutuhan tahun 2015, yaitu 40.000 ton/tahun. Dengan kapasitas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor Indonesia dari luar negeri.
pabrik sodium styrene sulfonat maka kebutuhan akan bahan baku ini dapat diatasi dan dengan sendirinya akan menghemat devisa negara.
E. Ketersediaan bahan baku.
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik sodium styrene sulfonat yaitu dalam tabel berikut :
Tabel 1.4. Data Bahan Baku Sodium Styrene Sulfonat Indonesia No Bahan Baku Harga, Rp. 1. 2-Bromo ethyl benzene 7.050 2. Sulfur trioxida 1.775,23 3. Methylene clorida 975 5. Natrium Hidroksida 1.600 Sumber: sciencelab.com
F. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang akan didirikan. Pertimbangan pemilihan lokasi pada umumnya sebagai berikut:
1. Bahan baku
Karena kebutuhan bahan baku terdapat di pulau Jawa, maka lokasi dipilih di daerah kawasan industri Bojonegara Kabupaten Serang Propinsi Banten.
2-Bromo Ethyl Benzene (C8H9Br) dari PT. Unggul Indah Cahaya,
Pulomerak, Banten.
NaOH dari PT. IndoClor Prakarsa Industries, Bojonegara, Banten.
2. Pemasaran
Pabrik sodium styrene sulfonat ini direncanakan dibangun di Serang. Hal ini dimaksudkan karena dekat dengan bahan baku dan bahan penunjang pabrik lainnya, selain itu untuk memudahkan dalam pemasaran sodium styrene sulfonat di daerah pulau Jawa.
3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah Serang, Banten dilalui sungai Ciujung yaitu sungai yang terdekat dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan utilitas terutama air.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Disamping itu lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik.
5. Transportasi
Lokasi pabrik harus mudah dicapai sehingga mudah dalam pengiriman bahan baku maupun pemasaran produk serta terdapat transportasi yang lancar baik darat maupun laut.
6. Perijinan
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini :
Kapasitas produksi : 40.000 ton/tahun Waktu operasi : 330 hari/tahun
Konversi reaksi : 90 % terhadap C8H9Br
Bahan baku : C8H9Br dan SO3
Produk : Sodium styrene sulfonate
Basis perhitungan : 1 jam operasi
A. Neraca Massa
1.
Mixing Tank I (MT-101)Tabel 4.A.1. Neraca Massa Mixing Tank I : Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar
Aliran 3 (kg)
Massa Tergenerasi
(kg)
Massa Terkonsumsi
(kg)
Akumulasi
Massa (kg) Aliran 1(kg) Aliran 2(kg)
C8H9Br 6.295,3023 0,0000 629,5302 0,0000 0,0000 0,0000
C2H4Br2 128,4756 0,0000 128,4756 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 0,0000 67.170,8758 67.170,8758 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 0,0000 1.022,9067 1.022,9067 0,0000 0,0000 0,0000
Total
6.423,7779 68.193,7825
2. Reaktor 1 (RE-101)
Tabel 4.A.2. Neraca Massa Reaktor I :
Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar Aliran 5 (kg) Aliran 3(kg) Aliran 4(kg)
C8H9Br 6.295,3023 0,0000 629,5302 0,0000 5.665,7721 0,0000
Tabel 4.A.3 Neraca Massa Mixing Tank II :
Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar Massa Tergenerasi
4. Dekanter I (DC-201)
Tabel 4.A.4. Neraca Massa Dekanter I (DC-201) Komponen Massa Masuk Aliran 8(kg) Aliran 9(kg)
C8H9Br 128,4752 108,9839 520,5463 0,0000 0,0000 0,0000
Komponen Massa Masuk Aliran 7
6. Dekanter III (DC-203)
Tabel 4.A.6. Neraca Massa Dekanter III : Komponen Massa Masuk Aliran 7
(kg) Aliran 9(kg) Aliran 10(kg)
C2H4Br2 127,8853 0,0000 127,8853 0,0000 0,0000 0,0000
7. Mixing Tank III (MT-202)
Tabel 4.A.7. Neraca Massa Mixing Tank (MT-202) : Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar Massa
8. Dekanter IV (DC - 204)
Tabel 4.A.8. Neraca Massa Dekanter IV :
Komponen Aliran 19(kg) Aliran 20(kg)
H2SO4 0,3741 0,0000 0,3741 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9Br 0,3495 0,0000 0,3495 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 8.117,2904 8.117,2904 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 0,0076 0,0000 0,0076 0,0000 0,0000 0,0000
Total
8118.0216 8.117,2904 0.7312
0,0000 0,0000 0,0000 8118.0216
9. Reaktor (RE -202)
Tabel 4.A.9. Neraca Massa Reaktor II :
Komponen Massa Masuk (kg) Keluar Massa Aliran 11(kg) Aliran 12(kg)
C8H9SO3Br 8.117,2904 0,0000 1.623,4581 0,0000 6.493,8323 0,0000
10.076,6840 8.453,2259 8.453,2259 0,0000 10.076,6925
10.Settler
11.Crystallizer (CR-501)
Tabel 4.A.11. Neraca Massa Crystallizer (CR-501): Komponen
Massa Masuk Aliran 23&26
(kg)
Massa Keluar (Aliran 25) Massa Tergenerasi
Tabel 4.A.12. Neraca Massa Centrifuge (CR-501):
Komponen
Tabel 4.A.13. Neraca Massa Rotary Dryer (CR-501) :
B. NERARA ENERGI
1. Mixed Point I (M-101)
Tabel 4.B.1. Neraca Energi Mixed Point I (M-101)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q2 masuk 206.193,3309 Q3 keluar 412.387,3457
Q30 206.193,3309
Total 412.387,3457 412.387,3457
2. Mixing Tank I (MT-101)
Tabel 4.B.2. Neraca Energi Mixing Tank I (MT-101)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q1 690.394,9151 Q3 7.107.756,0561
Q2 206.196
Total 7.107.756,0561 7.107.756,0561
3. Heater I (HE-101)
Tabel 4.B.3. Neraca Energi Heater I (HE-101)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q3 896.590,0689 Q6 4.558.943,1311
Qs in 4.342.441,7539 Qs out 680.088,6917
Total 41514666.9242 41514666.9242
4. ReaktorI (RE-201)
Tabel 4.B.4.. Neraca Energi Total Reaktor I (RE-201) Panas masuk
(kJ)
Panas generasi (kJ)
Panas konsumsi (kJ)
Panas keluar (kJ)
Q5 4.558.943,1311 QR 2.017.216,3660 Qcw -4.033.595,8419 Q7 2.648.818,9102
Q6 106.255,2551
5. CoolerI (CO-101)
Tabel 4.B.5. Neraca Energi Cooler I (CO-101)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q5 in 2.648.818,9102 Q out 511.635,6324
Qcooling water 2.137.183,2779
Total 2.648.818,9102 2.648.818,9102
5. Mixing Tank II (MT-201)
Tabel 4.B.6.. Neraca Energi Mixing Tank II (MT-201)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q8 511.635,6324 Q10 4.567.216,7614
Q9 3.449,9614
Total 515.085,5938 4.567.216,7614
6. DekanterI (DC-201)
Tabel 4.B.7. Neraca Energi Dekanter I (DC-201)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q10 4.555.350,1449 Q11 221.038,3604
Q12 4.334.311,7845
Total 4.555.350,1449 4.555.350,1449
7. DekanterII (DC-202)
Tabel 4.B.7. Neraca Energi Dekanter I (DC-202)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q11 221.038,36094 Q31 14.860,8387
Q30 206,177.5218
8. DekanterIII (DC-203)
Tabel 4.B.8. Neraca Energi Dekanter III (DC-203)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q9 4.334.409,8733 Q10 224,958.8314
Q11 4.109.795,9701
Total 4.334.409,8733 4.334.409,8733
9. Mixing Tank II (MT-202)
Tabel 4.B.9. Neraca Energi Mixing Tank III (MT-202)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q13 224.613,9032 Q16 227.274,7880
Q15 2.660,7268
Total 227.274,7880 227.274,7880
10.Dekanter IV (DC-204)
Tabel 4.B.10. Neraca Energi Dekanter IV (DC-204)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q16 227.274,7880 Q17 224,575.5778
Q18 3.129,9927
Total 227.274,7880 227.274,7880
11.Heater II (HE-104)
Tabel 4.B.11. Neraca Energi Heater III (HE-104)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q in 40.460,2688 Q out 468.196,6032
Qs in 507.165.7720 Qs out 79.429,4376
12.Heater III (HE-201)
Tabel 4.B.12. Neraca Energi Heater II (HE-201)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q in 224.575,5778 Q out 2.504.874,6677
Qs in 2.703.744,2352 Qs out 423.445,1454
Total 2.928.319,8130 2.928.319,8130
13.Reaktor II (RE-301)
Tabel 4.B.13. Neraca Energi Total Reaktor II (RE-301) Panas masuk
(kJ)
Panas generasi (kJ)
Panas konsumsi (kJ)
Panas keluar (kJ)
Q19 983,2467 QR 252.404,4915 QS 329.550,3417 Q21 78.597,2935
Q20 468,1966
Total 1.451,4433 252.404,4915 329.550,3417 78.597,2935
14.CoolerII (CO-301)
Tabel 4.B.14. Neraca Energi Cooler II (CO-301)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q 21 10.994.322,4182 Q 22 813.514,0235
Qcooling water 10.180.808,3947
Total 10.994.322,4182 10.994.322,4182
15.Setler (SE-301)
Tabel 4.B.15. Neraca Energi Setler (SE-301)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q22 813.514,0235 Q23 109.902,5134
Q24 703.611,5101
16.Crystalizer (CR-301)
Tabel 4.B.16. Neraca Energi Crystalizer (CR-301) Panas masuk
(kJ)
Panas generasi (kJ) Panas konsumsi (kJ)
Panas keluar (kJ)
Q23 703.611,5101 Qkristalisasi 110,2460 0,0000 Q25 873.298,5951
Qpendingin -169.576,8389
Total 703.611,5101 110,2460 0,0000 703.721,7562
17.Rotary Dryer - 301 (RD-301)
Tabel 4.B.17. Neraca Energi Rotary Dryer (CR-301)
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Hsolid masuk dryer, Hs27 59.092,1585 Hsolid keluar dryer, Hs29 44.744,1532
Hudara masuk dryer, Hs27 451.274,0270 Hudara keluar dryer, Hs29 465.622,0323
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik merupakan dana atau modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang didirikan tidak hanya berorientasi pada perolehan profit, tapi juga berorientasi pada pengembalian modal yang dapat diketahui dengan melakukan uji kelayakan ekonomi pabrik.
A. Investasi
Investasi total pabrik merupakan jumlah dari fixed capital investment, working capital investment, manufacturing cost dan general expenses.
1. Fixed Capital Investment (Modal Tetap)
Tabel 9.1. Fixed capital investment
Fixed Capital Investment
Rp. 267.991.365.030
2. Working Capital Investment (Modal Kerja)
WCI industri terdiri dari jumlah total uang yang diinvestasikan untuk stok bahan baku dan persediaan; stok produk akhir dan produk semi akhir dalam proses yang sedang dibuat; uang diterima (account receivable); uang tunai untuk pembayaran bulanan biaya operasi, seperti gaji, upah, dan bahan baku; uang terbayar (account payable); dan pajak terbayar (taxes payable). WCI untuk prarancangan pabrik Sodium styrene sulfonate adalah Rp.47.292.593.828
3. Manufacturing Cost (Biaya Produksi)
langsung suatu proses, seperti bahan baku, buruh dan supervisor, perawatan dan lain-lain. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan baik pada saat pabrik berproduksi maupun tidak, biaya ini meliputi depresiasi, pajak dan asuransi dan sewa. Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendanai hal-hal yang secara tidak langsung membantu proses produksi.
Tabel 9.2. Manufacturing cost
1. Direct manufacturing cost
- Raw Material Rp. 883.099.352.898
- Utilitas Rp. 23.180.290.803 - Maintenance and repair cost Rp. 26.799.136.503
- operatinglabor Rp. 184.883.023.678
- Direct Supervisory Rp. 27.732.453.552 - Operating supplies Rp. 2.679.913.650 - Laboratory charges Rp. 27.732.453.552 - Patents and Royalties Rp. 6.656.664.390
Total Direct manufacturing cost Rp. 1.176.106.624.637
2. Fixed Charges
- Depresiasi Rp. 26.799.136.503 - Pajak lokal Rp. 10.719.654.601 - Asuransi Rp. 2.679.913.650
Total Fixed Charges Rp. 40.821.980.487
3. Plant Overhead Cost (POC) Rp. 184.883.023.677
Total Manufacturing cost Rp. 1.374.389.216.566
4. General Expenses (Biaya Umum)
Tabel 9.3. General Expenses
GENERAL EXPENSES
1. Administrative cost Rp. 8.747.600.000 2. Distribution and Selling Cost Rp. 369.766.047.355 3. Research and Development Cost Rp. 36.976.604.735 4. Financing (interest) Rp. 31.528.395.885
Total General Expenses Rp. 447.018.647.977
5. Total Production Cost (TPC)
TPC = manufacturing cost + general expenses = Rp. 1.848.830.236.779
B. Evaluasi Ekonomi
Evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik Sodium styrene sulfonate dilakukan dengan menghitung return on investment (ROI), payout time (POT), break even point (BEP), shut down point (SDP), dan cash flow pabrik yang dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flow (DCF).
1. Return On Investment (ROI)
Return On Investment merupakan perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh per tahun didasarkan pada kecepatan pengembalian modal tetap yang diinvestasikan (Timmerhaus, hal 298). Laba pabrik sebelum pajak adalah Rp. 281.717.559.243 dan laba setelah pajak Rp.56.343.511.848.
Pada perhitungan ROI, laba yang diperoleh adalah laba setelah pajak. Nilai ROI pabrik Sodium styrene sulfonate adalah 71,48 %.
2. Pay Out Time (POT)
menggunakan metode linier (Timmerhaus, hal 309). Waktu pengembalian modal Pabrik Sodium styrene sulfonate adalah 1,06 tahun. Angka 1,06 tahun menunjukkan lamanya pabrik dapat mengembalikan modal dimulai sejak pabrik beroperasi.
3. Break Even Point (BEP)
BEP adalah titik yang menunjukkan jumlah biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan. Nilai BEP pada prarancangan Pabrik Sodium styrene sulfonate ini adalah 38,04 %. Nilai BEP tersebut menunjukkan pada saat pabrik beroperasi 38,04 % dari kapasitas maksimum pabrik 100%, maka pendapatan perusahaan yang masuk sama dengan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk sebesar 39,5 % tersebut.
4. Shut Down Point (SDP)
Grafik BEP, SDP ditunjukkan pada Gambar 9.1. berikut.
Gambar 9.1. Grafik Analisis Ekonomi
C. Angsuran Pinjaman
Total pinjaman pada prarancangan pabrik Sodium styrene sulfonate ini adalah 30 % dari total investasi yaitu Rp. 107.101.390.154. Angsuran pembayaran pinjaman tiap tahun ditunjukkan pada Tabel Discounted Cash Flow (Lampiran E).
D. Discounted Cash Flow (DCF)
tahun dan internal rate of return pabrik Sodium styrene sulfonate adalah 41,6796 %.
Hasil evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik Sodium styrene sulfonate disajikan dalam Tabel.9.4. berikut :
Tabel 9.4. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi
No Analisa Kelayakan Persentase (%) Batasan Keterangan
1. ROI 49,4807 % Min. 15 % Layak
2. POT 1,06 Maks. 6,7 tahun Layak
3. BEP 38,04 % 30 – 60 % Layak
4. SDP 29,06 %
V. SPESIFIKASI PERALATAN
A. Peralatan Proses
Peralatan proses pabrik Sodium Nitrat dengan kapasitas 40.000 ton/tahun terdiri dari:
1. Storage Tank 2-Bromo Ethyl Benzene (ST - 101)
Tabel 5.1. Storage Tank 2-Bromo Ethyl Benzene (ST - 101)
Fungsi Menyimpan bahan baku 2-Bromo Ethyl Benzene pada suhu 30 oC dan pada tekanan 1 atm selama 1 hari Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Kapasitas 490,1460 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 35,0000 ft Tinggi shell (Hs) = 18,0000 ft Tebal shell (ts) = 0,7500 in
Tinggi atap = 6,2810 ft Tebal head = 1,2500 in Volume total = 21.180,0789 ft3 Tinggi total = 21,6686 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 30,0580 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
2. Pompa - 101 (PP-101)
Tabel 5.2. Spesifikasi Pompa - 101 (PP-101)
Alat Pompa
Kode PP-101
Fungsi Memompa C8H9Br dari Storage Tank I (ST-101) ke
Mixing Tank I (MT-101)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm
3. Storage Tank Methylene Chloride (ST - 102)
Tabel 5.3. Storage Tank Methylene Chloride (ST - 102)
Fungsi Menyimpan bahan baku Methylene Chloride pada suhu 30 oC dan pada tekanan 1 atm selama 2 hari Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Kapasitas 490,1460 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 60,0000 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 39,1292 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
4. Pompa -102 (PP-102)
Tabel 5.5. Spesifikasi Pompa-102 (PP-102)
Alat Pompa
Kode PP–02
Fungsi Memompa CH2Cl2 dari Storage Tank II (ST-102) ke
Mixing Tank I (MT-101)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm NPSH (minimum) 0,2081 ft
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
5. Mixing Tank - 101 (MT-101)
Tabel 5.5. Spesifikasi Mixing Tank - 101 (MT-101)
Alat Mixing Tank
Kode Alat MT-101
Fungsi Mencampur 6.423,7779 kg/jam fresh feed C8H9Br
ST-101 dengan pelarut CH2Cl2 sebesar 68.193,7825
kg/jam dari ST-102 sebagai umpam mixing tank (MT-101) menjadi campuran sebanyak 74.617,4331 kg/jam Jenis Silinder Tegak Berpengaduk
Kondisi Operasi Tekanan desain = 1 atm Temperatur = 30 oC
Dimensi Diameter Mixing Tank (Dt) = 2,2765 m Tinggi Mixing Tank = 2,2860 m
Tebal shell = 0,1875 in Tebal Head = 0,1875 in
Pengaduk type Marine dengan 6 blade dengan jumlah baffle 4 buah (Terpisah 90o satu sama lainnya)
Tinggi pengaduk (wi) = 0,1518 m Lebar pengaduk = 0,1897 m Lebar baffle = 0,2276 m Tekanan desain = 21, 9575 psi Tutup atas Bentuk torispherical head Tekanan desain 21, 9575 psi
Bahan konstruksi Carbon steel SA 283 Grade C
6. Pompa - 103 (PP-103)
Tabel 5.6 Spesifikasi Pompa - 103 (PP-103)
Alat Pompa
Kode PP-103
Fungsi Memompa bahan dari MT-101 ke Reaktor (RE-201) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316 Kapasitas 302,631 gal/mnt
Fungsi Menaikkan temperatur keluaran Mixing Tank
(MT-101) dari 303,15 K menjadi 323,15 K sebagai umpan reaktor I (RE-201)
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran Mixing
Tank MT-101)
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
8. Storage Tank Sulfur Trioksida (ST - 103)
Tabel 5.8. Storage Tank Sulfur Trioksida (ST - 103)
Fungsi Menyimpan bahan baku Sulfur Trioksida pada suhu 30
o
C dan pada tekanan 1 atm selama 3 hari.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical
Kapasitas 106,6985 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 20,0000 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 32,3741 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Fungsi Memompa SO3 dari ST-103 ke reaktor (R-201)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
10.Heater-102 (HE-102)
Bentuk Double Pipe Heat Exchanger Dimensi pipa Annulus: Bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
Jumlah 1 buah
11.Reaktor – 201 (RE-201)
Tabel 5.11 Spesifikasi Reaktor – 201 (RE-201)
Alat Reaktor
Jenis Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Bahan Konstruksi Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316 dan dilapisi glass
Kapasitas 5,7402 m3
coefficient (UD) 150 Btu/jam.ft 2
.oF
12.Pompa - 201 (PP-201)
Tabel 5.12. Spesifikasi Pompa - 201 (PP-201)
Alat Pompa
Kode PP–201
Fungsi Memompa produk dari Reaktor 1 (R-201) ke Mixing Tank-201 (MT-201)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm
Fungsi Mendinginkan produk keluaran Reaktor I (RE-201) dari 323,15 K menjadi 303,15 K.
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran reaktor
RE-201)
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
14.Mixing Tank- 201 (MT-201)
Tabel 5.14. Spesifikasi Mixing Tank- 201 (MT-201)
Alat Mixing Tank
Kode Alat MT-201
Fungsi Mencampur 77.771,4331 kg/jam keluaran RE-201 dengan pelarut H2O sebesar 165,8807 kg/jam dari
utilitas sebagai umpam Mixing Tank (MT-201) menjadi campuran sebanyak 77.937,3086 kg/jam. Jenis Silinder Tegak Berpengaduk
Kondisi Operasi Tekanan desain = 1 atm Temperatur = 30 oC
Dimensi Diameter Mixing Tank (Dt) = 2,4194 m Tinggi Mixing Tank = 2,4384 m
Tebal shell = 0,2500 in Tebal Head = 0,3750 in
Pengaduk type Marine dengan 6 blade dengan jumlah baffle 4 buah (Terpisah 90o satu sama lainnya)
Tinggi pengaduk (wi) = 0,1613 m Lebar pengaduk = 0,2016 m Lebar baffle = 0,2419 m Tutup atas Bentuk torispherical head Tekanan desain 22,5423 psi
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
16.Dekanter - 201 (DC-201) perbedaan densitas dengan laju umpan 77.937,2944 kg. Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head
berbentuk torispherical
Bahan Stainless steel SA 240 tipe 316
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 2,2926 atm Kapasitas 10,4265 m3
18.Dekanter - 203 (DC-203)
Tabel 5.18. Spesifikasi Dekanter - 203 (DC-203)
Alat Dekanter
Kode DC-203
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Dekanter I (DC-201) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 9.643,8855 kg/jam
Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 3,3993 atm Kapasitas 68,0210 m3
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
20. Dekanter - 202 (DC-202)
Tabel 5.20 Spesifikasi Dekanter - 202 (DC-202)
Alat Dekanter
Kode DC - 202
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Dekanter I (DC-201) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 68.302,4092 kg.
Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 1,8149 atm Kapasitas 7,6870 m3
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
22.Pompa - 205 (PP-205)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm
Fungsi Menyimpan bahan baku Sulfuric Acid pada suhu 30 oC dan pada tekanan 1 atm selama 30 hari.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Kapasitas 13,3373 m3 Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 21,2142 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Steels SA -240 type 316
24.Mixing Tank - 201 (MT-201)
Tabel 5.24. Spesifikasi Mixing Tank - 201 (MT-201)
Alat Mixing Tank
Kode Alat MT-201
Fungsi Mencampur 77.771,4331 kg/jam keluaran RE-201 dengan pelarut H2O sebesar 165,8807 kg/jam dari
utilitas sebagai umpam Mixing Tank (MT-201) menjadi campuran sebanyak 77.937,3086 kg/jam. Jenis Silinder Tegak Berpengaduk
Kondisi Operasi Tekanan desain = 1 atm Temperatur = 30 oC
Dimensi Diameter Mixing Tank (Dt) = 2,4194 m Tinggi Mixing Tank = 2,4384 m
Tebal shell = 0,2500 in Tebal Head = 0,3750 in
Pengaduk type Marine dengan 6 blade dengan jumlah baffle 4 buah (Terpisah 90o satu sama lainnya)
Tinggi pengaduk (wi) = 0,1613 m Lebar pengaduk = 0,2016 m Lebar baffle = 0,2419 m Tutup atas Bentuk torispherical head Tekanan desain 22,5423 psi
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter III (DC-302) ke Mixing Tank III (MT-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
26.Dekanter - 204 (DC-204)
Tabel 5.26. Spesifikasi Dekanter - 204 (DC-204)
Alat Dekanter
Kode DC-204
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Mixing Tank II (MT-202) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 8.117,9943 kg/jam
Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 2,1662 atm Kapasitas 7,1290 m3
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter IV (DC-204) ke Reaktor II (RE-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
28.Heater – 201 (HE-201)
Tabel 5.28. Spesifikasi Heater – 201 (HE-201)
Alat Heater
Kode HE – 201
Fungsi Menaikkan temperatur keluaran Dekanter IV
(DC-204) dari 303,15 K menjadi 348,15 K sebagai umpan reaktor II (RE-301)
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran Mixing
Tank MT-101)
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316 Jumlah 1 buah
29.Solid Storage – 301 (SS-301)
Tabel 5.29. Spesifikasi Solid Storage – 301 (SS-301)
Alat Solid Storage
Kode Alat SS-301
Fungsi Tempat menyimpan bahan baku NaOH solidselama 3 hari
Tipe Storage Bin
Kapasitas 4.246,4023 ft3
Dimensi Diameter shell (D) = 20 ft Diameter konis bawah (d) = 5 ft Tebal shell (ts) = 7/16 in
Tebal konis (tc) = ½ in
Tinggi storage (Ht) = 25,5000 ft Tekanan Desain 25,8947 psi
Bahan konstruksi High Silicon Cast Iron ASTM A518
30.Screw Conveyor– 301 (SC-01)
Tabel 5.30. Spesifikasi Screw Conveyor – 301 (SC-01)
Alat Screw Conveyor
Kode Alat SC-301
Fungsi Mengalirkan produk NaOH 98 % dari Solid Storage (SS-301) ke Bucket Elevator (BE-301).
Jenis Helicoid screw conveyor
Kapasitas 5 ton/jam
Dimensi Kecepatan screw = 40 rpm Diameter flights = 9 in Diameter pipa = 2,5 in Diameter shaft = 2 in Diameter shaft = 9 in Panjang screw = 15 ft
Max kapasitas torque = 7600 in-lb Daya Motor 0,5 hp
Jumlah 1 buah
31.Bucket Elevator - 301 (BE-301)
Tabel 5.31. Spesifikasi Bucket Elevator - 301 (BE-301)
Alat Bucket Elevator
Kode Alat BE-301
Fungsi Mengangkut bahan baku NaOH dari Storage ke Reaktor II
Jenis Centrifugal-discharge spaced buckets Kapasitas 2,3513 ton/jam
Dimensi Tinggi = 6,7459 ft Lebar Belt = 7 in
Kecepatan = 225 ft/menit
Daya Motor 2 hp
32.Hopper - 301(H-301)
Tabel 5.32. Spesifikasi Hopper - 301 (H-301)
Alat Hopper
Kode Alat H – 301
Fungsi Menampung bahan baku NaOH dan
mengumpankannya ke Reaktor II (RE-301)
Tipe Hopper
Kapasitas 58,9777 ft3
Dimensi Diameter Hopper = 7,7037 ft H Hopper = 2,8889 ft Tebal konis (tc) = 1/4 in
Bahan Kontruksi High Silicon Cast Iron ASTM A518
33.Reaktor – 401 (RE-401)
Tabel 5.33. Spesifikasi Reaktor – 401 (RE-401)
Alat Reaktor
Kode RE-401
Fungsi
Mereaksikan 2-Bromo Ethyl Benzene Sulfonat (C8H9Br) dengan Natrium Hidroksida (NaOH)
menghasilkan Sodium Styrene Sulfonat (C8H7SO3Na)
Jenis Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
34.Cooler – 501 (CO-501)
Tabel 5.34. Spesifikasi Cooler – 501 (CO-501)
Alat Cooler
Kode CO – 501
Fungsi Mendinginkan produk keluaran Reaktor II (RE-401) dari 348,15 K menjadi 303,15 K.
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran Reaktor II
RE-301)
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
Jumlah 1 buah
35.Pompa - 301 (PP-301)
Tabel 5.35. Spesifikasi Pompa - 301 (PP-301)
Alat Pompa
Kode PP–301
Fungsi Memompa produk dari Reaktor II ke Setler (Se-501) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
36.Setler - 301 (SE-301)
Tabel 5.36. Spesifikasi Setler - 301 (SE-301)
Alat Setler
Kode SE – 301
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Reaktor II (RE-301) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 10.076,6756 kg. Jenis Vertical cylindrical decanter vessel dengan head
berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 1,2931 atm Kapasitas 0,1668 m3
Dimensi Diameter setler (D) : 0,5474 m Panjang setler (H) : 1,9451 m Tebal setler (ts) : 0,1875 in
Jumlah 1 Buah
37.Pompa - 302 (PP-302)
Tabel 5.37 Spesifikasi Pompa - 302 (PP-302)
Alat Pompa
Kode PP-302
Fungsi Memompa produk dari Reaktor II ke Setler (Se-501) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 65,78 gpm
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,25 in
Sch = 40 in Power motor 1,0058 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0195 m
38.Crystallizer -501(CR-501)
Tabel 5.38 Spesifikasi Crystallizer -501 (CR-501)
Fungsi Membentuk Kristal sodium styrene sulfonate
Bentuk CR-501
Tipe Alat Stirred tank crystalizer Kondisi Operasi Temperatur = 31,0706 oC
Tekanan desain = 21,7363 Psi Dimensi Tinggi = 4,9688 ft
Diameter shell = 4,9688 ft Tebal shell = 3/16 in Tebal head = 1/4 in
Tipe Pengaduk : six flat blades turbin Jumlah pengaduk : 1 buah
Putaran pengaduk : 560,6663 rpm Daya pengaduk : 0,0140 Hp Koil pendingin
ODp = 8,625 in
Panjang koil tiap set = 56,5221 ft Tinggi koil = 4 ft
Bahan konstruksi Carbon Steels SA -240 type 316
Jumlah 1 buah
39.Centrifuge
Tabel 5.39 Spesifikasi Crystallizer -501 (CR-501)
Alat Centrifuge
Kode Alat CF-501
Fungsi Untuk memisahkan kristal Sodium Styrene Sulfonate dari mother Liquor.
Jenis Knife – discharge bowl centrifuge Dimensi Diameter Bowl = 0,9144
Daya Motor = 30 hp
40.Rotary Dryer
Tabel 5.40 Spesifikasi Crystallizer -501 (CR-501) Kode Alat RD-501
Nama Alat Rotary dryer
Fungsi Menguapkan air yang ada didalam kristal sodium styrene sulfonate hingga mencapai kadar air yang diinginkan Bahan
kontruksi
Low Alloy Steel SA-203 Grade C Dimensi Diameter = 5,0713 ft
Panjang = 30,6339 ft Putaran = 4,9297 rpm Waktu tinggal = 0,2307 jam Kemiringan = 0,06 m/m Jumlah radial flight = 12 buah Tinggi flight = 0,6339 ft
41.Screw Conveyor - 302 (SC-302)
Tabel C.41. Spesifikasi Alat Screw Conveyor - 302 ( SC – 302 )
Alat Screw Conveyor
Kode Alat SC-302
Fungsi Mengalirkan produk C8H7SO3Na 98 % dari Silo
(SL-301) ke ware house (WH-(SL-301). Jenis Helicoid screw conveyor
Kapasitas 5 ton/jam
Dimensi Kecepatan screw = 40 rpm Diameter flights = 9 in Diameter pipa = 2,5 in Diameter shaft = 2 in Diameter shaft = 9 in Panjang screw = 15 ft
Max kapasitas torque = 7600 in-lb Daya Motor 0,5 hp
42.Bucket Elevator - 302 (BC-302)
Tabel C.42. Spesifikasi Alat Bucket Elevator - 302 ( BE – 302 )
Alat Bucket Elevator
Kode Alat BE-302
Fungsi Mengangkut produk C8H7SO3Na 98 % dari screen ke
Silo (SL-301).
Jenis Centrifugal-discharge spaced buckets Kapasitas 6,0606 ton/jam
Dimensi Tinggi = 24 ft Lebar Belt = 7 in
Kecepatan = 97,4026 ft/menit Daya Motor 0,5 hp
Jumlah 1 buah
43.Silo - 301 (SL-301)
Tabel C.43. Spesifikasi Alat Silo - 301 ( SL – 301 )
Alat SILO
Kode Alat SL-301
Fungsi Tempat menyimpan bahan baku C8H7SO3Naselama 1
hari.
Jenis Silinder tegak, bagian atas berbentuk datar dan bagian bawah berbentuk konis terpancung dihubungkan dengan screw conveyor
Kapasitas 2.684,5130 ton/jam
Dimensi Diameter shell (D) = 15 ft Diameter konis bawah (d) = 3,75 ft Tebal shell (ts) = 7/16 in
Tebal konis (tc) = ½ in
Tinggi storage (Ht) = 23,6250 ft Tekanan Desain 29,6992 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283 C tipe 316
44.Belt Conveyor - 301 (BC-301)
Tabel C.44. Spesifikasi Belt Conveyor - 501 (BC-501)
Alat Belt Conveyor - 501
Kode (BC-501)
Fungsi Mengangkut Sodium Styrene Sulfonat dari unit pengantongan ke gudang
Tipe belt Troughed belt on 20o idlers
45.Gudang Produk– 301 (GP-301)
Tabel C.45. Spesifikasi Gudang Produk (GP – 301)
Alat Gudang Produk (Sodium Styrene Sulfonat)
Kode GP – 501
Fungsi Menyimpan produk Sodium Styrene Sulfonat selama 30 hari operasi
Bentuk Bangunan tertutup Dimensi P = 21,2560 m
L = 10,6280 m
B. Peralatan Utilitas:
1. Bak Sedimentasi (BS-01)
Tabel 5.46. Spesifikasi Bak Sedimentasi -01 (BS-01) Alat Bak Sedimentasi
Kode BS-01
Fungsi Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 63,5945 m3/jam dengan waktu tinggal 1 jam
Bentuk Bak rectangular Kapasitas 70,6605 m3
2. Bak Penggumpal -01 (BP-01)
Tabel 5.47. Spesifikasi Bak Penggumpal -01 (BP-01)
Alat Bak Penggumpal
Kode BP- 01
Fungsi Menggumpalkan kotoran yang tidak
mengendap di bak penampungan awal dengan menambahkan alum Al2(SO4)3, soda kaustik
dan klorin. Bentuk Silinder Vertikal Kapasitas 70,6605 m3
Dimensi Diameter = 4,4816 m Tinggi = 4,4816 m Pengaduk Marine Propeller
Diameter pengaduk = 1,4939 m Power = 2,3302 hp
Jumlah 1 buah
3. Tangki Alum- 01 (TP-01)
Tabel 5.48. Spesifikasi Tangki Alum -501 (TP-01)
Alat Tangki Larutan Alum
Kode TP – 01
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 26% volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertical
Dimensi Diameter = 1,2192 m Tinggi = 1,2192 m Pengaduk Marine propeller
Diamater pengaduk = 0,4064m Power = 0,0180 hp
4. Tangki Soda Kaustik-03(TP-03)
Tabel 5.49. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik-502 (TP-03)
Alat Tangki Larutan NaOH
Kode TP – 03
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan NaOH selama 5 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertikal
Dimensi Diameter = 1,8654 m Tinggi = 1,8654 m Pengaduk Marine propeller
Diamater pengaduk = 0,6604 m Power = 0,2496 hp
Jumlah 1 buah
5. Tangki Larutan Klorin-02(TP – 02)
Tabel 5.50. Spesifikasi Tangki Klorin-02 (TP – 02) Alat Tangki Larutan Klorin
Kode TP – 02
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan klorin selama satu hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertical
Dimensi Diameter = 3,0480 m Tinggi = 3,0480 m Pengaduk Marine propeller
Diamater pengaduk = 1,0160 m Power = 4,0527 hp
6. Clarifier -01 (CF-01)
Tabel 5.51. Spesifikasi Clarifier (CF-01)
Alat Clarifier
Kode CL –01
Fungsi Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak penggumpal
Bentuk Bak berbentuk kerucut terpancung Kapasitas 40,6057 m3
Dimensi Tinggi = 3,0480 m Diameter atas = 9,4126 m Diameter bawah = 5,7417 m
Jumlah 1 buah
7. Sand Filter (SF-401)
Tabel 5.52. Spesifikasi Sand Filter (SF-401)
Alat Sand Filter
Kode SF – 401
Fungsi Menyaring kotoran-kotoran yang terbawa air Bentuk Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah
torispherical. Kapasitas 12,2053 m3
Dimensi Diameter = 3,0480 m
Tinggi = 0,9144 m
Tebal shell (ts) = 3/8 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
8. Tangki Penyimpanan Air-04 (TP - 04)
Tabel 5.53. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air-04 (TP - 04)
Alat Tangki
Kode TP - 04
Fungsi Menampung air keluaran sand filter sebanyak 36,5360m3/jam.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Kapasitas 548,0400 m3
Tutup atas Bentuk conical Tekanan Desain 28,2140 psi Tebal head 3/16 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
Jumlah 1 buah
9. Tangki penyimpanan Air -05 (TP – 05)
Tabel 5.54. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air -05 (TP – 05) Alat Tangki penyimpanan air dosmetik
Kode TP – 05
Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku air untuk
keperluan umum dan sanitasi pada suhu 30oC dan pada tekanan atmosferik selama 12 jam.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Kapasitas 564,48 m3 Tutup atas Bentuk conical
Tekanan Desain 19,3937 psi Tebal head 3/16 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
10.Hot Basin -01 (HB-01)
Tabel 5.55. Spesifikasi Hot Basin - 01(HB-01) Alat Hot Basin
Kode HB – 01
Fungsi Menampung air proses yang akan didinginkan di cooling water
Bentuk Bak rektangular Kapasitas 624,7774 m3
Dimensi Panjang = 8,5489 m Lebar = 8,5489 m Tinggi = 8,5489 m Tebal dinding = 12 cm Jumlah 1 buah
11.Dispersant -03 (TI- 03)
Tabel D.56. Spesifikasi Tangki Dispersan (TI– 03)
Alat Tangki Dispersan
Kode TI- 03
Fungsi Menampung larutan kimia yaitu dispersan sebagai injeksi ke cooling tower.selama 3 hari Bentuk Silinder tegak (vertical)
Kapasitas 6,0458 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 8 ft Tinggi shell (Hs) = 8 ft Tebal shell (ts) = 3/16 in
Tebal head (th) = ¼ in
Tekanan Desain 17,0639 psi
Bahan konstruksi SA 167 Grade 3 Type 304
12.Cooling Tower -01 (CT-01)
Tabel 5.57. Spesifikasi Cooling Tower -501 (CT -01)
Alat Cooling Tower
Kode CT – 01
Fungsi Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan dengan menggunakan media pendingin udara
Tipe Inducted Draft Cooling Tower
Dimensi Menara:
Panjang = 12,3553 m Lebar = 6,1777 m
Tinggi = 6,1 m Tenaga motor 13,4359 hp
Bahan konstruksi Beton
Jumlah 1 buah
13.Cold Basin -01 (CB–01)
Tabel 5.58. Spesifikasi Cold Basin -501 (CB-01)
Alat Cold Basin
Kode CB – 01
Fungsi Menampung air keluaran dari cooling tower Bentuk Bak rektangular
Kapasitas 702,55 m3
Dimensi Panjang = 8,8897 m Lebar = 8,8897 m Tinggi = 8,8897 m Tebal dinding = 12 cm
14.Tangki air kondensat (TP-08)
Tabel 5.59. Spesifikasi Tangki air kondensat (TP-08) Alat Tangki Penyimpanan air kondensat
Kode TP- 08
Fungsi Menampung air kondensat
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Dimensi Diameter shell (D) = 20 ft
Tinggi shell (Hs) = 18 ft Tebal shell (ts) = 3/8 in
Tinggi atap = 2,5607 ft Tekanan Desain 36,4118 psi
Tebal head 3/16 in
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
15.Tangki Asam Sulfat -05 (TI-05)
Tabel 5.60. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Asam Sulfat-05 (TI–05)
Alat Tangki Asam Sulfat
Kode TI-05
Fungsi Menampung larutan kimia yaitu asam sulfat sebagai injeksi ke cooling tower dan cation exchanger selama 7 hari
Bentuk Silinder tegak (vertical) Kapasitas 9,6624 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 10 ft Tinggi shell (Hs) = 10 ft Tebal shell (ts) = ¼ in
Tebal head (th) = 5/16 in
Tekanan Desain 21,5292 psi
Bahan konstruksi SA 167 Grade 3 Type 304
16.Cation Exchanger (CE-01)
Tabel 5.61. Spesifikasi Cation Exchanger (CE–01)
Alat Cation Exchanger
Kode CE - 01
Fungsi Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical.
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 2 buah
17. Tangki Natrium Fosfat -04 (TI-04)
Tabel 5.62. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Natrium Fosfat (TI-04) Alat Tangki Na3PO4
Kode TI- 04
Fungsi Menampung larutan kimia sebagai injeksi ke cooling tower selama 3 hari
Bentuk Silinder tegak (vertical) Kapasitas 2,3712 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 6 ft Tinggi shell (Hs) = 6 ft Tebal shell (ts) = 3/16 in
Tebal head (th) = ¼ in
Tekanan Desain 16,5239 psi Bahan
konstruksi
SA 167 Grade 3 Type 304
18.Anion Exchanger (AE-01)
Tabel 5.63. Spesifikasi Anion Exchanger (AE–01)
Alat Anion Exchanger
Kode AE – 01
Fungsi Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical.
Kapasitas 1,3578 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 3,9688 ft Tinggi shell (Hs) = 2,6882 ft
Tebal shell (ts) = 3/16 in
Tebal head (th) = 1/4 in
Tinggi head = 0,8194 m Tekanan Desain 16,9985 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 2 buah
19. Tangki Air Demin-01 (TP-01)
Tabel 5.64. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Demin TP-01 Alat Tangki Penyimpanan air demin
Kode TP- 11
Fungsi Menampung air demin
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Kapasitas 18,6796 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 28 ft Tinggi shell (Hs) = 28 ft Tebal shell (ts) = 0,5 in
Tinggi head = 5,1847 ft Tekanan Desain 40,0898 psi
Tebal head 3/8 in
20. Deaerator (DA-01)
Tabel 5.65. Spesifikasi Deaerator (DA-01)
Alat Deaerator
Kode DA - 01
Fungsi Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O2 dan CO2, agar tidak terjadi korosi
dan kerak, diinjeksikan hydrazine (O2
scavanger) serta senyawaan fosfat. Bentuk Tangki horizontal dengan head berbentuk
ellips dilengkapi sparger Kapasitas 6,7630 m3
Dimensi Diameter (D) = 4,469 ft Tinggi (L) = 13,406 ft Tebal shell (ts) = 0,1875 in
Tebal head (th) = 0,5 in
Tekanan Desain 21,2546 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 1 buah
21. Tangki Hidrazin (TI-10)
Tabel 5.66. Spesifikasi Tangki Larutan Hidrazin (TI-10) Alat Tangki Larutan Hidrazin
Kode TP – 10
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan hidrazin untuk diinjeksikan ke Deaerator
Bentuk Silinder vertikal
Dimensi Diameter = 10,4583 ft Tinggi = 10,5 ft Tebal shell = ¼ in Tebal Head = 0,375 in Tinggi Head = 2,0375ft Bahan Kontruksi Carbon Steel SA 283 grade C
22. Tangki Compressor (CP-01)
Tabel 5.67. Spesifikasi Spesifikasi Compressor (CP-01)
Alat Compressor
Kode CP– 01
Jenis Centrifugal compressor
Kapasitas 75,1304 kg/jam udara
Power 0,1977 hp
Bahan Konstruksi Cast iron
Jumlah 1 buah
23. Tangki Penyimpanan Air Umpan Boiler (TP-12)
Tabel 5.68. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Umpan Boiler (TP–12)
Alat Tangki Fuel Oil
Kode TP- 12
Fungsi Menampung Fuel Oil yang digunakan untuk bahan bakar boiler
Bentuk Silinder tegak (vertikal) Dimensi Diameter shell (D) = 324 in
Tinggi shell (Hs) = 324 in Tebal shell (ts) = 0,625 in
Tebal head = 0,875 in Tekanan Desain 27,3037 psi
Bahan konstruksi Carbon steel SA 283 Grade C
24. Pompa Utilitas -501 (PU-01)
Tabel 5.69. Spesifikasi Pompa Utilitas -01 (PU-01)
Alat Pompa
Kode PU – 01
Fungsi Memompa air sungai ke Bak Sedimentasi (BS – 01)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon steel SA 283 Kapasitas 308,0070gpm Efisiensi Pompa 80 %
Dimensi NPS = 4 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus (Le) : 30,4804 m Jumlah globe valve : 1 unit
Fungsi Memompa air keluaran BS-01 63.276,4852 kg/jam ke bak penggumpal (BP-01)
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
26. Pompa Utilitas - 03 (PU–03)
Tabel 5.71. Spesifikasi Pompa Utilitas -03 (PU-03) Alat Pompa Utilitas
Kode PU-03
Fungsi Memompa alum sebanyak 49,5035kg/jam ke BP-01
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Fungsi Memompa klorin 931,6028kg/jam ke BP-01.
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
28.Pompa Utilitas - 05 (PU–05)
Tabel 5.73. Spesifikasi Pompa Utilitas -05 (PU-05) Alat Pompa Utilitas
Kode PU-05
Fungsi Memompa NaOH 2,4102kg/jam ke BP-01 dan AE - 01.
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Fungsi Memompa air keluaran BP-01 63.276,4852 kg/jam ke clarifier (CL-01)
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
30. Pompa Utilitas - 07 (PU–07)
Tabel 5.75. Spesifikasi Pompa Utilitas -07(PU-07) Alat Pompa Utilitas
Kode PU-07
Fungsi Memompa air keluaran CL-01 sebanyak 63.270,1576kg/jam ke sand filter (SF-01) Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Fungsi Memompa air keluaran SF-01 sebanyak 63.276,4852kg/jam ke tangki air filter(TP-04) Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
32.Pompa Utilitas - 09 (PU–09)
Tabel 5.77. Spesifikasi Pompa Utilitas -09 (PU-09) Alat Pompa Utilitas
Kode PU-09
Fungsi Memompa air make-up steam, make-up air pendingin dan air hidrant ke CE-01, CT-01 dan hidrant sebanyak 63.276,4852kg/jam Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Fungsi Memompa air keluaran TP-05 sebanyak 1.004,95 kg/jam menuju area
Jenis Centrifugal pump, single-suction, single stage
34.Pompa Utilitas - 11 (PU–11)
Tabel 5.79. Spesifikasi Pompa Utilitas -11 (PU-11) Alat Pompa Utilitas
Kode PU-11
Fungsi Memompa air pendingin yang telah
digunakan sebanyak 559.080,303 kg/jam ke HB-01
Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Fungsi Memompa air pendingin yang telah digunakan dan make-up air pendingin sebanyak 558.321,9015 kg/jam ke CT-01 Jenis Centrifugal pump, double-suction, single stage
VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
A. Unit Utilitas
Seperti halnya dengan pabrik-pabrik kimia lainnya, pada pabrik pembuatan sodium styrene sulfonate dari 2-bromo ethyl benzene dan sulfur triokside ini juga membutuhkan unit-unit yang mendukung berjalannya proses produksi dengan baik. Penyediaan unit-unit pendukung tersebut menjadi tanggung jawab unit utilitas yang mencakup unit-unit sebagai berikut:
1. Unit Penyediaan Air dan Pengolahan Air
Kebutuhan air yang disediakan untuk kebutuhan proses produksi di pabrik meliputi:
a. Air untuk Keperluan Umum
Kebutuhan air ini meliputi kebutuhan laboratorium, kantor, karyawan dll. Beberapa syarat untuk air sanitasi ini adalah sebagai berikut:
1) Syarat fisis: di bawah suhu kamar, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, tingkat kekeruhannya sangat kecil.
2) Syarat kimia: tidak mengandung zat organik dan anorganik yang terlarut dalam air, logam-logam berat lainnya yang bersifat racun.
No Kebutuhan Jumlah Satuan 1 Air untuk karyawan & kantor = 40 L/orang/hari
Jadi untuk 156 orang diperlukan air sejumlah 6,24 m3/hari
2 Air untuk perumahan karyawan :
a. Perumahan pabrik : 20 rumah
b. Rumah dihuni 4 orang :100 L/hari.rumah Total untuk perumahan : 8.000 L/hari 8 m3/hari 3 Air Untuk Laboratorium diperkirakan sejumlah 5 m3
/hari 4 Air Untuk Kebersihan dan Pertamanan 5 m3
/hari Total kebutuhan air bersih 24,24 m3/hari
1,01 m3/jam
1.004,95 kg/jam
b. Air untuk pembangkit steam
Air ini digunakan sebagai umpan boiler agar dapat menghasilkan steam yang dapat digunakan sebagai pemanas. Hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah:
1) Zat-zat penyebab korosi.
Korosi yang terjadi di dalam ketel disebabkan air pengisi mengandung larutan asam, gas-gas terlarut, seperti O2, CO2, H2S, NH3.
2) Zat-zat penyebab foaming.
Air yang diambil kembali dari proses pemanasan bisa menyebabkan foam (busa) pada boiler. Karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat yang terlarut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terutama terjadi pada alkalinitas yang tinggi.
3) Zat-zat yang menyebabkan scale foaming
Tabel 100. Peralatan yag membutuhkan steam
No Kebutuhan Jumlah Satuan
1 Heater 01 (H-101) 1.622,7361 kg/jam
2 Heater 02 ( H-102) 23,1432 kg/jam
4 Heater 03 (H-103) 189,5238 kg/jam
5 Heater 04 (H-104) 1.010,3678 kg/jam
6 Jaket pemanas reaktor II 807,2127 kg/jam
Jumlah kebutuhan 3.652,9836 kg/jam
over design 4.383,5803 kg/jam
Recovery 90 %, sehingga make-up 438,3580 kg/jam
c. Air Proses
Air ini digunakan sebagai air yang ditambahkan pada proses misalnya air proses untuk mixing tank.
Peralatan yang membutuhkan air proses adalah:
Tabel 101. Peralatan yang membutuhkan air proses
No Kebutuhan Jumlah Satuan
1 Mixing tank 165,8807 kg/jam
Jumlah kebutuhan 165,8807 kg/jam
over design 207,3509 kg/jam
Recovery 90 %, sehingga make-up 20,7351 kg/jam
d. Air pendingin
Tabel 102. Kebutuhan air untuk Cooling Water
No Kebutuhan Jumlah Satuan
1 Reaktor 01 (R-201) 64.385,6217 kg/jam
2 Cooler 01 (CO-201) 34.076,5798 kg/jam
3 Cooler 02 (CO-401)) 162.329,1428 kg/jam
5 Kristalizer 235.724,2909 kg/jam
Jumlah kebutuhan 496.515,6352 kg/jam
Over design 20 % 595.818,7622 kg/jam
Recovery 90 %, maka make - up 59.581,8762 kg/jam
e. Air Pemadam Kebakaran (Air Hidran)
Untuk air pemadam kebakaran disediakan = 1000 kg/jam
Total kebutuhan air dengan treatment = General uses + BFW + Air hidran = 614.720,3020 kg/jam (617,8093 m3/jam) Sehingga kebutuhan air total ± 617,8093 m3/jam
Air yang digunakan dalam pabrik ini, seperti, air umpan boiler, air pendingin dan air keperluan umum diperoleh dari sungai letaknya dekat dengan pabrik. Untuk mendapatkan spesifikasi air sesuai dengan kebutuhan dilakukan pengolahan dengan beberapa tahap.
Tahapan proses pengolahan air adalah sebagai berikut: Demineralisasi
exchanger) dan penukar anion (anion exchanger). Pada penukar kation diisi dengan penukar ion asam lemah berupa metilen akrilat. Resin ini dirancang untuk menghilangkan/mengikat ion-ion logam dari air atau ion-ion positif seperti K+, Ca2+, Mg2+, Fe2+ dan Al3+.
Reaksi : R-H + NaCl(aq)
R-Na
(s) + HCl(aq)Penukar anion berisi penukar ion basa lemah berupa resin amino polistirena. Resin ini dirancang untuk menghilangkan ion asam dari air atau ion-ion negatif seperti karbonat, bikarbonat, sulfat, sulfit, nitrat, nitrit, silika, dan lain-lain.
Reaksi : Z-OH + HCl(aq) Z-Cl(s) + H+ + OH
-Penukar kation-anion berisi campuran resin kation dan anion untuk pengolahan akhir air. Semua penukar ion dioperasikan dengan aliran air yang kontinyu.
Resin yang diisikan ke penukar ion diregenerasi bila kemampuannya menukar ion telah habis dan sebagai batasannya adalah total galon dan konduktivitas air (high SiO2, high conductivity). Regenerasi terdiri dari tiga langkah yaitu
cuci balik (backwash), regenerasi awal dengan bahan kimia dan pencucian (rinse).
Bahan kimia yang dipakai untuk regenerasi dari penukar ion dan netralisasi air bekas regenerasi adalah :
atau solid)
Reaksi yang terjadi pada saat regenerasi adalah :
- Pada penukar kation
2 Na-R(s) + H2SO4 (aq) 2 R-H(s) + Na2SO4 (aq) - Pada penukar anion
Z-Cl(s) + NaOH(aq)
Z-OH
(s) + NaCl(aq)Buangan bekas bahan kimia dari cation exchanger dan anion exchanger mengalir ke bawah kedalam kolam netralisasi melalui saluran pembuangan. Air bebas mineral yang telah diproduksi selanjutnya akan dialirkan ke tangki penampungan air demin.
2. Unit Penyedia Steam
Digunakan dalam pabrik sodium styrene sulfonate ini adalah steam saturated dengan suhu 250 0C, 144 0C, 100 0C. Steam ini dipergunakan untuk menukar panas pada aliran yang perlu dinaikkan suhunya. Sistem penyediaan steam terdiri dari deaerator dan boiler (steam generator).
a. Deaerasi
dalam air bebas mineral dengan reaksi: N
2H4 + O2 N2 + 2 H2O
b. Steam Generation
Pembentukan steam terjadi di dalam boiler (steam generator). Pada pabrik metil klorida ini digunakan boiler jenis fire tube boiler yang mirip dengan shell and tube heat exchanger dengan gas pembakar mengalir melalui tube. Fire tube boiler digunakan untuk membangkitkan steam.
3. Unit Penyedia Tenaga Listrik
Kebutuhan tenaga listrik di pabrik sodium styrene sulfonate ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik, hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik yaitu berdasarkan pada pertimbangan:
Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar.
Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan transformator.
Generator cadangan berkekuatan 500 kW dapat beroperasi selama 3 hari. Generator yang dipakai adalah jenis generator AC tiga fase, karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
Tegangan listrik stabil, daya kerja lebih besar.
Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
Kebutuhan listrik untuk pabrik direncanakan untuk penerangan seluruh area pabrik, keperluan proses dan keperluan utilitas.
Kebutuhan listrik total sebesar 447,8722 kW dengan over desain 10 %, sehingga kebutuhan total = 537,4466 kW
4. Unit Penyedia Udara Tekan
Unit penyediaan udara tekan digunakan untuk menjalankan instrumentasi dan udara plant di peralatan proses, seperti untuk menggerakkan control valve serta untuk pembersihan peralatan pabrik. Udara instrumen mempunyai sumber yang sama dengan udara pabrik yaitu bersumber dari udara di lingkungan pabrik, hanya saja udara tersebut harus dinaikkan tekanannya dengan menggunakan compressor. Untuk memenuhi kebutuhan digunakan compressor dan didistribusikan melalui pipa-pipa.
5. Unit Penyedia Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada generator dan boiler. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar cair yaitu solar (untuk generator) dan fuel oil (untuk boiler) yang diperoleh dari PERTAMINA atau distribusinya.
Pemilihan didasarkan pada pertimbangan bahan bakar cair:
mudah didapat
tersedia secara kontinyu
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produksi. Dengan data yang diperoleh dari laboratorium maka proses produksi akan selalu dapat dikendalikan dan kualitas produk dapat dijaga sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Disamping itu juga berperan dalam pengendali pencemaran lingkungan. Laboratorium mempunyai tugas pokok antara lain :
1. Sebagai pengendali kualitas bahan baku dan pengendali kualitas produk. 2. Sebagai pengendali terhadap proses produksi dengan melakukan analisa
terhadap pencemaran lingkungan yang meliputi polusi udara, limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan unit-unit produksi.
3. Sebagai pengendali terhadap mutu air proses, air pendingin, air umpan Boiler, Steam, dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Laboratorium melaksanakan tugas selama 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non-shift.
1. Kelompok Non–Shift
Kelompok ini bertugas melakukan analisa khusus, yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan oleh laboratorium. Dalam membantu kelancaran kinerja kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas-tugas diantarnya sebagai berikut :
Menyediakan reagen kimia untuk analisis laboratorium.