• Tidak ada hasil yang ditemukan

karya ilmiah budidaya kacang tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "karya ilmiah budidaya kacang tanah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini mengandung zat-zat yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang tanah juga merupakan kacang-kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan lemak; protein yang tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E; vitamin B kompleks; vitamin A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.

Kacang tanah juga mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh untuk mencegah beberapa macam penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resoki penyakit jantung koroner.Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat. Selain itu banyak lagi manfaat kacang tanah bagi kesehatan tubuh seperti membantu meningkatkan kesuburan, membantu mengatur gula darah, membantu mencegah batu empedu, membantu tingkat kolesterol rendah, dan lain-lain.

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. Berikut ini adalah klasifikasi Kacang Tanah:

Kerajaan: Plantae Divisi: Tracheophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Magnoliophyta Ordo: Leguminales Famili:Papilionaceae Subfamili: Faboideae Bangsa: Aeschynomeneae Genus: Arachis

Spesies: Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis namby quarae Hochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth.

(2)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyiapan lahan untuk kacang tanah? 2. Bagaimana pengolahahn tanah untuk kacang tanah?

3. Bagaimana cara pemupukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah? 4. Bagaimana pengairan yang tepat untuk kacang tanah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara penyiapan lahan untuk tanaman kacang tanah. 2. Untuk mengetahui cara pengolahan lahan untuk kacang tanah.

3. Untuk mengetahui cara pemupukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah. 4. Untuk mengetahui cara pengairan yang tepat.

1.4 Manfaat

1. Mengetahui cara penyiapan lahan untuk tanaman kacang tanah. 2. Mengetahui cara pengolahan lahan untuk kacang tanah.

(3)

BAB III LANDASAN TEORI

Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan dari family fabiodeae yang juga merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan kedua setelah tanaman kedelai. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman tropic yang tumbuh secara perdu yang memiliki tinggi 30 – 50 cm dan tanaman yang mengeluarkan daun yang kecil. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis (Batavia Reloed, 2012). Kacang tanah memiliki beberapa manfaat yang paling banyak kacang tanah digunakan sebagai bahan makanan oleh masyarakat tetapi begitu banyaknya konsumsi kacang tanah di dalam masyarakat kurang dapat memenuhi konsumsi kacang tanah sehingga produksi kacang tanah mengalami penurunan selain memiliki kebutuhan yang banyak. Kacang tanah sebagai bahan makanan yang paling banyak digunakan oleh bahan baku industry yang diubah dengan bentuk lain seperti kacang atom, rempeyek, manisan dan lain-lain (Pitojo, 2005). Selain itu, sisa hasil kacang tanah yang tidak dipakai dapat digunakan sebagai makanan ternak sehingga seluruh bagian dari kacang tanah dapat digunakan sebagai bahan baku makanan industri maupun pakan ternak. Peninggkatan produksi kacang tanah dilakukan dengan berbagai cara seperti perluasan penanaman kacang tanah sehingga memiliki produksi yang baik dan lain-lain tetapi kendala dalam budidaya kacang tanah begitu banyak seperti kendala lahan yang banyak digunakan sebagai perumahan, kendala dari hama dan penyakit tanaman. Sebenarnya tanaman kacang tanah memiliki sifat yang tidak rentang serangan karat daun jika digunakan dari varietas yang tahan terhadap karat daun (Hidayat, dkk, 2004). Dalam membudidayakan kacang tanah sebenarnya susah-susah gampang jika para petani memperhatikan hal-hal dan syarat yang penting diperhatikan dalam proses budidaya tanaman. Berikut ini beberapa syarat untuk pertumbuhan kacang tanah yang harus diperhatikan:

1. 1. Iklim

 Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.

 Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.

 Kelembaban udara berkisar 65-75 %.

 Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

1. 2. Media Tanam

a) Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur. b) pH antara 6,0-6,5.

c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. d) Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan

kacang tanah. 1. 3. Ketinggian Tempat

(4)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan merupakan cara untuk menyiapkan lahan yang akan digunakan dalam proses budidaya tanaman yang meliputi kegiatan seoerti pembukaan lahan, pembuatan bedengan untuk tanaman dan pembersihan dari gulma. Tujuan dari penyiapan lahan ini adalah untuk membuka dan membersihkan lahan dariberbagai tanaman yang tidak diinginkan sehingga dapat digunakan dalam proses budidaya tanaman. Jika pembukaan lahan tidak dilakukan maka tanaman akan terganggu dalam proses pertumbuhannya karena tidak ada pengendalian gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman karena gulma merupakan tanaman yang tidak diinginkan tumbuh dan dapat sebagai inang dari penyakit dan hama tanaman serta dapat mengeluarkan senyawa toksin bagi tanaman.

Penyiapan lahan yang harus diperhatikan adalah dari tanamannya karena jika tanaman yang akan dibudidayakan jika terdapat gulma disekitar tanaman maka akan dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan tanaman. Sedangkan dari aspek tanah yang diperhatiakan merupakan penggunaan lahan sebulum tanaman kacang tanah dibudidayakan karena jika lahan tersebut digunakan oleh tanaman legume lainnya maka sebaiknya dilakukan penamban bahan organic karena kacang tanah ini juga dapat berasosiasi dengan mikroorganisme terutama rhizobium sp. sehingga jika tanaman sebelumnya adalah kedelai maka perlu penambahan bahan organic yang dapat menyediakan tanaman berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman karena kebutuhan unsur hara bagi tanaman memiliki perbedaan.

Teknik persiapan lahan untuk tanaman kacang tanah dilakukan dengan cara pembersihan area yang akan ditanami oleh kacang tanah, pencangkulan yang dilakukan dapat mencabut akar tanaman yang tidak diinginkan (gulma) yang berada disekitar areal lahan sehingga lahan bersih dari berbagai tanaman yang tidak diinginkan dan juga pengukuran lahan yang akan digunakan karena dapat menghitung jumlah populasi kacang tanah yang akan digunakan sehingga dapat menghemat biaya dan juga dapat menghemat penggunaan benih kacang tanah.

3.2 Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan membalikkan tanah dengan cara mekanik maupun manual sehingga dapat menciptakan suasana tanah yang gembur (memiliki tekstur yang relative halus) dan memudahkan dalam proses penanaman tanaman serta menguraikan endapan-endapan sisa pemupukan dari penanaman sebelumnya. Untuk kegiatan konservasi tanah dan air dilakukan pengolahan lahan yang relative sedikit atau sesuai dengan kebutuhan dari setiap tanaman sehingga tidak menimbulkan kerusakan bagi tanah dan air. Tujuan dari pengolahan tanah ini sebagai penopang kehidupan tanaman yang dibudidayakan dan perbaikan sifat fisik tanah serta pemberantasan tanaman yang tidak diinginkan (gulma) (Muzzakir, 2010).

(5)

tanaman dalam proses pertumbuhan dan membantu akar tanaman dalam mencari air dan mineral yang dibutukkan oleh tanaman. Sedangkan untuk kerugian dari pengolahan tanah adalah dapat memudahkan untuk erosi karena perubahan tekstur sehingga tanah mudah tererosi dan menumbuhsuburkan gulma karena jika tanah yang banyak menumbuhkan gulma jika gulmanya tidak dihilangi atau dicabut maka akan tumbuh kembali jika langsung dibenamkan dalam tanah.

Untuk proses pengolahan tanah yang harus diperhatikan adalah tanaman yang digunakan dan sifat fisik dari tanah tersebut. Tanaman yang digunakan dalam pengolahan tanah perlu diperhatikan karena setiap tanaman untuk tumbuh dan berkembang memiliki perbedaan dalam kedalam tanah yang akan diolah secara mekanik contohnya saja pada tanaman kacang tanah memiliki kedalam bajak tanah atau pengolahan lahan sedalam 20-30 cm. untuk sifat fisik dari tanah perlu diperhatikan karena pada pengolahan tanah adalah cara untuk membuka tanah jika tanah yang memiliki sifat fisiknya gembur maka pengolahan tanah tidak perlu dilakukan ataupun digunakan proses pengolahan tanah dan jika tanah memiliki sifat fisik yang keras maka tanah tersebut perlu dilakukan pengolahan tanah.

Macam-macam dari pengolahan tanah dapat dibagi menjadi 2 yaitu Pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong lereng atau dengan mencangkul sepanjang larikan untuk memudahkan penanaman dan tanpa olah tanah adalah sistem di mana permukaan tanah hanya dibersihkan dari gulma baik secara manual maupun dengan menggunakan herbisida (Muzzaki, 2010). Untuk pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong tersebut dapat didasarkan kedalaman air tanag yang terdapat didalam tanah yaitu terdapat sumber air yang dalam biasanya hal tersebut dilakukan pada tanah kering yang sulit mendapatkan air tanah yang hanya mengandalkan hujan yang bertujuan untuk menampung air sebanyak munggkin didaerah sekitar bedengan atau areal penanaman sedangkan untuk tanpa olah tanah digunakan berdasarkan kedalam air yang ada karena sisitem olah tanah ini berada pada lahan yang melimpah air seperti tanah gambut.

Pada tanaman kacang tanah dilakukan pengolahan tanah dengan kedalam 20-30 cm untuk mendukung pertumbuhan optimum kacang tanah yang menggunakan sistem bedengan dengan ukuran bedengan 10-20 m atau dapat juga 2-10 m. Untuk tanaman kacang tanah pengolahan tanah dilakukan dengan cara manual seperti pencangkulan dengan menggunakan tenaga manusia. Untuk penggunaan tenaga mesin tidak dilakukan karena dapat menimbulkan dampak negative pada tanah terutama sifat fisik seperti kadar air tanah, Bulk Density, dan ketahanan tanah dalam penetrasi dari luar sedangkan pada kacang tanah dapat berakibat jumlah polong semakin sedikit, dan berat polong semakin ringan (Iqbal, dkk, 2008).

3.3 Pemupukan

(6)

kandungan unsur hara yang ada dalam tanah sesuai kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berkembang sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman tersebut.

Pemupukan memiliki beberapa manfaat dan kerugian. Manfaat dari pemupukan adalah meningkatkan ketersediaan unsur hara yang ada dalam tanah, dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, sebagai bahan makanan bagi mikroorganisme tanah dan lain-lain. Untuk kerugian dari pemupukan yaitu dapat bersifat racun bagi tanaman karena kelebihan pupuk yang digunakan, menghasilkan senyawa yang tidak dapat digunakan oleh tanaman dan lain-lain.

Usaha dalam meningkatkan produksi tanaman salah satunya dengan cara pemupukan untuk menambahkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Faktor-fakto yang perlu diperhatikan dalam proses pemupukan adalah faktor iklim, tanaman dan sifat tanah yang akan dipupuk. Faktor iklim yang perlu diperhatikan adalah curah hujan karena curah hujan ini menentukan kebutuhan pupuk yang akan masuk dan dapat terserap oleh tanah serta digunakan oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya. Faktor tanaman perlu perhatian khusus karena pada hakikatnya kebutuhan pupuk pada setiap tanaman berbeda sehingga dapat menentukan efisiensi biaya dan kebutuhan pupuk dalam satu hektar pertanaman. Faktor tanah juga dapat menentukan kebutuhan pupuk yang digunakan jika tanah yang memiliki jenis banyak mengandung unsur hara maka pemupukan tidak disarankan karena jika ditambahkan pupuk maka akan bersifat racun bagi tanaman yang akan dibudidayakan dan sebalikknya begitu.

Cara pemupukan dibagi menjadi 2 dilihat dari cara inputnya yaitu cara pemupukan lewat akar dan cara pemupukan lewat daun. Untuk cara pemupukan lewat akar merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman melalui akar yang ada dalam tanah. Cara ini dapat dibagi sebagai berikut: disebar (broad casting), ditempatkan di antara larikan atau barisan, ditempatkan dalam lubang. Sedangkan untuk cara pemupukan lewat daun merupakan cara penambahan nutrisi bagi tanaman yang dibutuhkan oleh tanaman melalui daun tanaman yang diserap oleh pori-pori daun tersebut.

Untuk tanaman kacang tanah awal dalam budidaya tanaman ini dilakukan pengapuran. Pengapuran dilakukan terhadap tanah-tanah yang memiliki pH yang rendah. Pengapuran ini dilakukan untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Pengapuran ini sebaiknya dilakukan 1 bulan sebelum tanam.

Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS saat pratanam (3 hari sebelum tanam).pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS dilakukan dengan cara di semprot atau disiramkan secara merata pada permukaan lahan, dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering, aplikasi MiG-6PLUS sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Pemupukan pada tanaman kacang tanah ini digunakan jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm (Batavia reload, 2012).

3.4 Pengairan

(7)

Pengairan yang dilakukan oleh para petani memiliki beberapa manfaat seperti memudahkan pupuk yang digunakan larut dan segera digunakan oleh tanaman, membantu proses metabolisme dalam tubuh tanaman dan lain-lain (Santoso, dkk, 2007). Sedangkan untuk kerugian dari pengairan yaitu dapat membusukkan akar tanaman karena kelebihan air dan proses metabolisme dalam tubuh tanaman terhenti karena semua metabolisme dalam tanaman dibantu oleh air jika terhenti maka tanaman dapat layu dan pertumbuhannya dapat terganggu.

Faktor yang mempengaruhi dalam proses pengairan adalah faktor iklim, faktor tanaman dan faktor sifat tanah atau lahan. Faktor iklim pada proses pengairan sangat berpengaruh terutama curah hujan dan intensitas matahari. Curah hujan yang tinggi memiliki ketersedian air yang tinggi sedangkan curah hujan yang lebih rendah mempengaruhi ketersediaan air dalam tanah. Untuk intensitas matahari berpengaruh dalam hal evaporasi dari dalam tanah karena intensitas yang tinggi sehingga ketika intensita tinggi maka akan meningkatkan evaporasi dalam tanah. Faktor tanaman juga dapat berpengaruh dalam pengairan bagi tanaman, ada tanaman yang tidak tahan terhadap air da nada juga tanaman yang tahan terhadap air maka jika tanaman tersebut tidak digenangi akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Faktor tanah berpengaruh terhadap ketersediaan air dalam tanah dan daya ikat tanah terhadap air.

Dalam pengairan tanaman dalam membantu produksi tanaman dilakukan bermacam-macam yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Irigasi permukaan

Irigasi permukaan merupakan irigasi yang umu dilakukan oleh para petani yang mengandalkan aliran gravitasi. Jadi irigasi ini dilakukan secara bergantian pada lahan persawahan. Irigasi permukaan dapat dibagi beberapa jenis sebagai berikut:

 Irigasi genangan

Irigasi genangan dapat dicirikn dengan adanya petak sawah yang dilengkapi oleh saluran irigasi yang dibedakan oleh beberapa sistem yaitu aliran terus-menerus dan aliran terputus-putus.

 Irigasi alur

Irigasi ini dicirikan sebagai adanya saluran irigasi yang tedapat gundukan diantara saluraan irigasi yang lainnya. Alur dari sistem irigasi ini dialirkan air kedalam saluran yang telah dibuat berharap agar air meresap kedalam gundukan dn membasahi daerah perakaran.

 Irigasi surjan

Irigasi surjan ini dicirikan terdapat gundukan yang lebar sedangkan alurnya sendiri juga lebar dan pada gundukannya diusahakan untuk tanaman palawija sedangkan pada alurnya diusahakan tanaman padi sawah.

 Irigasi curah

Pada irigasi ini umumnya menggunakan sumber tenaga pompa untuk membentuk tetesan atau semprotan yang menyerupai tetesan air hujan ke lahan pertanian. Selain sisitem ini berguna sebagai sistem irigasi juga dapat berfungsi sebagai pencegahan pembekuan (untuk daerah suhu rendah) dan mengurangi terjadinya erosi serta dapat dipergunakan untuk pemupukan.

 Irigasi tetes

Sistem irigasi ini didefinisikan sebagai suatu sistem untuk memasok air dan unsur hara yang tersaring kedalam tanah melalui suatu pemancar untuk memenuhi kebutuhan air dan hara bagi tanaman yang dibudidayakan.

(8)

Hidroponik pada saat ini banyak dikembangkan tetapi masih banyak juga yang belum dikembangkan karena biaya yang digunakan mahal. Hidroponik merupakan pengrjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman dan tempat mengambil unsur hara yang dibudidayakan tanpa menggunakan tanah sebagai tepat tumbuh tegaknya tanaman (Kusuma, dkk, 2010).

Pengairan dalam proses pertumbuhan kacang tanah digunakan sistem irigasi permukaan dengan tipe alur karena tanaman kacang tanah ini merupakan tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal dan selalu menginginkan tanah yang lembab. Tanaman kacang tanah membutuhkan air pada saat berumur 3 minggu. Pengairan dilakukan dengan frekuensi yang berbeda-beda pada saat musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau digunakan pengairan dengan frekuensi 6-8 kali tetapi pada saat musim kemarau juga disesuaikan oleh dengan banyaknya hujan yang turun. Pengairan terhadap bedengan tanaman kacang tanah dapat dilakukan pada saat pagi hari sekitar jam 6 sampai jam 8 pagi hari atau dilakukan pada setelah jam 15 sore hari (AAK, 1999).

3.5 Konservasi Tanah dan Air

(9)

BAB III KESIMPULAN

Dari pembahasan tentang budidaya tanaman kacang tanah dari aspek persiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan dan perairan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada persiapan lahan dilakukan dengan menggunakan alat maupun dengan menggunakan tenaga mekanik dimana awal penyiapan lahan menghilangkan gulma dari areal pertanaman juga dapat dilakukan pembenaman gulma kedalam tanah sebagai pupuk hijau.

2. Pengolahan tanah pada setiap tanaman berbeda-beda tergantung pada jenis tanahnya ada yang dilakukan dengan pengolahan tanah dan ada juga tanpa olah tanah. Pengolahan tanah bertujuan untuk membalik tanah agar endapan-endapan unsur hara dapat digunakan oleh tanaman. Untuk kacang tanah pengolahan tanah sering kali menggunakan tenaga mekanik seperti traktor tetapi hal tersebut dapat menurunkan hasil produksi.

3. Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada tanaman kacang tanah pemberian pupuk dilakukan dengan cara penyebaran pupuk di permukaan tanah atau bedengan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

 AAK. 1999. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

 Batavia reload. 2012. http://bataviareload.wordpress.com/daftar/pertanian/cara-budidaya-kacang-tanah-yang-baik-dan-benar/. Diakses pada tanggal 01 Februari 2013.

 Iqbal, dkk. 2010. Pengaruh Lintasan Traktor dan Pemberian Bahan Organik Terhadap Pemadatan Tanah dan Keragaan Tanaman Kacang Tanah. Prosiding Seminar

Nasianal Teknik Pertanian: 1-10

 Hidayat, dkk. 2004. Analisis Pengembangan Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Jawa Barat dari Data Landsat Dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal

Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Ciltra Digital 1(1): 46-50.

 Kusuma, dkk. 2010. Pengaruh Pupuk Hyponex, Vitabloom dan Grandasil D Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Mutiara Dengan Teknik Hidroponik Irigasi Tetes. Bioprospek 7(2): 1-9.

 Muzakki. 2010. http://dhomoenhacqbaghanbatoe.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 01 Februari 2013.

 Nurwardani. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Bukan tanpa alasan jika banyak guru yang menolak ditempatkan di DT, karena pada kenyataannya berbagai tantangan dan kesulitan segera mereka rasakan begitu sampai di DT

Nilai kepadatan stok famili ikan yang bernilai ekonomis pada tiap lokasi di perairan Tambelan, November 2010 (dalam ton/km 2 ).. Kon- disi ini menjadi gambaran bahwa stasiun lima

Berdasarkan hasil penelitian tentang kesalahan ejaan dan tata bahasa Bahasa Korea, saran diberikan kepada pembelajar bahasa Korea, yakni untuk lebih teliti dan cermat dalam

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) SD, Direktorat Pembinaan TKSD Depdiknas Petugas Kalimantan Timur 12 – 16 Mei 2008

Jenis bambu bambu ater ater banyak banyak tumbuh tumbuh di di dataran dataran rendah, rendah, tetapi dapat juga tumbuh baik di dataran tinggi pada tetapi dapat

Larutan baku yang digunakan pada titrasi netralisasi adalah asam kuat atau basa kuat, karena zat-zat tersebut bereaksi lebih sempurna dengan analit dibandingkan dengan jika

Terdiri dari pekerjaan penimbunan, perataan, pembentukan, dan penebaran tanah pucuk diatas disposal overburden yang telah di backfilling, agar daerah bekas

" Etherboot adalah paket software yang digunakan untuk membuat image ROM yang dapat melakukan proses download kernel pada jaringan Ethernet yang kemudian akan dieksekusi