• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Akuntansi PSAK 1 Penyajian Laporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Teori Akuntansi PSAK 1 Penyajian Laporan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Penyajian Laporan Keuangan”.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan semampu kami dan kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca khususnya untuk kami. Semoga makalah ini dapat diterima oleh Bapak Akhyar selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi sebagai salah satu tugas dari mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Akuntansi merupakan suatu sistem dengan input data/ informasi dan output berupa informasi laporan keuangan yang bermanfaat bagi pihak internal dan eksternal. Input akuntansi merupakan transaksi transaksi atau bukti. Proses akuntansi merupakan kegiatan identifikasi, pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran sehingga menghasilkan laporan keuangan.

Dewan standar akuntansi keuangan atau DSAK memiliki kewenangan untuk mengatur standar akuntansi keuangan Indonesia dan untuk menyetujui interpretasi standar tersebut. PSAK dimaksudkan untuk diterapkan oleh entitas yang berorientasi profit. Laporan keuangan entitas memberikan informasi tentang kinerja, posisi keuangan, perubahan entitas, arus kas, catatan atas laporan keuangan yang berguna untuk berbagai pengguna dalam membuat keputusan keuangan. Pengguna ini adalah investor dan calon investor, bank dan kreditur, pemasok, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat umum. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

Arti Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut PSAK No.1 (revisi 2009) adalah suatu penyajian yerstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Munawir (2000) mengartikan laporan keuangan sebagai hasil dari psoses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tsb. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu usaha adalah para pemilik perusahaan, manajer yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor dan pemerintah dimana perusahaan tsb berdomisili.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan perusahaan pada sutu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggamabrkan kinerja perusahaan tsb.

APB (Accounting Principle Board) No. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif. Tujuan-tujuan tsb dapat dirimglas sebagai berikut:

1. Tujuan khusus,

(4)

2. Tujuan umum,

Laporan keuangan dibuat dengan tujuan:

 Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.

 Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.

 Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

 Untuk mengungkapkan informasi lainyang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan keuangan.

3. Tujuan kualitatif,

Laporan keuangan bertujuan:

 Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada pengguna laporan keuangan dalam keputusan ekonomi mereka.

 Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tsb harus jelas tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.

 Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen dengan menggunakan metode pengukuran-pengukuran yang sama.

 Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna bukannya kebeutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna yang spesifik.

 Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal untuk menghindari adanya kelambatanatau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

 Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.

(5)
(6)

Pengguna Laporan Keuangan

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan beserta tujuannya sebagaimana dikemukakan oleh Harahap (1999) meliputi:

1) Pemilik perusahaan, bagi pemilik perusahaan laporan keuangan dimaksudkan untuk: a) Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen, b)Mengetahui hasil dividen yang akan diterima, c) Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya, d) Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham, e) Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa datang, dan f) Sebagai dasar untuk menambah atau mengurangi investasi.

2) Manajemen perusahaan, laporan keuangan digunakan manajemen untuk: a) alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik, b) mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian atau segmen tertentu, c) mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, atau bagian, d) untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu atau tidaknya diambil kebijaksanaan baru, dan e) memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, anggaran dasar, pasar modal, dan lembaga keuangan lainnya.

3) Investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk: a) menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, b) menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan, c) menilai kemungkinan menarik investasi (divestasi) dari perusahaan, & d) menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang.

4) Kreditur atau perbankan, banker atau supplier laporan keuangan digunakan untuk: a) menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, b) menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit yg akan diberikan, c) melihat & memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan / menilai rate of return perusahaan, d) menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit, & e) menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yg sudah disepakati.

(7)

Elemen-elemen Dasar Laporan Keuangan

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.3, Elements of Financial Statements of Business Enterprises, mendefinisikan elemen-elemen yang saling berkaitan yang secara langsung berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan antara lain:

 Aktiva, adalah kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.

 Kewajiban, adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang timbul dari hutang saat ini suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.

 Ekuitas, adalah kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah mengurangi dengan kewajibannya. Dalam perusahaan bisnis, .ekuitas ini adalah saham kepemilikan,

 Investasi oleh pemilik, adalah peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan dari pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan (ekuitas) dari perusahaan.  Distribusi kepada pemilik, adalah penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang

diakibatkan oleh pengalihan aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaankepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menurunkan kepemilikan (ekuitas) dalam perusahaan.

 laba komprehensif, adalah perubahan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan selama periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian-kejadian lain dari sumber non pemilik. Laba komprehensif mencakup semua perubahan yang terjadi pada ekuitas selama satu periode kecuali perubahan yang ditimbulkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik.

(8)

 Beban, adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva sebuah entitas atautimbulnya kewajiban kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama entitas yang sedang berjalan.

 Keuntungan, adalah peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari pendapatan atayentitas investasi pemilik.

 Kerugian, adalah penuruan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik.

Definisi-definisi di atas memberikan metode penyaringan pertama yang signifikan dalam menentukan isi dari laporan keuangan, Definisi ini menguraikan karakteristik penting yang harus dipenuhi sebelum peristiwa dan kejadian dapat dianggap sebagai elemen dari laporan keuangan.

Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Dalam prakteknya, secara umum ada lima aporan keuangan yang bisa disusun, yaitu:

 Neraca (Balance sheet)

(9)

 Laporan laba rugi (Income statement)

Adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh, laporan laba rugi memiliki dua bentuk penyajian (Fraser dan Ormiston, 2004) yaitu: a) format satu tahap (single step format) mengumpulkan pendapatan-pendapatan dalam satu kelompok kemudian dipotong dengan beban untuk mencapai laba bersih, b) format fase berjenjang (multiple step format) yang menyajikan laba berjenjang (laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak) sebelum sampai ke laba bersih untuk periode berjalan.

 Laporan arus kas

Adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. laporan arus kas terdiri atas arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu.

 laporan perubahan ekuitas

Adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di suatu perusahaan.

 Catatan atas laporan keuangan,

(10)

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:

o Relevan;

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

Informasi yang relevan:

a) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value) Informasi dapat membantu

pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c) Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

d) Lengkap Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

(11)

f) Penyajian Jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

g) Dapat Diverifikasi (verifiability) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

h) Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

i) Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.

j) Dapat dipahami. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

Karakteristik umum penyajian laporan keuangan yang diatur dalam PSAK no.1  Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap PSAK

(12)

telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.

 Kelangsungan usaha

Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain melakukannya.

 Dasar akrual

Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan dan beban (unsur-unsur laporan keuangan).

 Materialitas dan agregasi

Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali pos tersebut tidak material. Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali pos tersebut tidak material.

 Saling hapus

(13)

 Frekuensi pelaporan

Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi komparatif) setidaknya secara tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun, sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan:

 alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek  fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat

diperbandingkan secara keseluruhan.

 Informasi komparatif

Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

 Konsistensi penyajian

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten kecuali:

 setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau review atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi; atau

(14)

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan keuangan perusahaan terdiri dari beberapa komponen, salah satunya laporan laba rugi. Pada dasarnya tujuan pelaporan laba rugi yaitu menilai kinerja perusahaan, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan (Chariri dan Ghozali, 2007).

Laporan laba rugi mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan pengembalian (return) kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned) dan ditandingkan (matching) dengan beban yang diakui terlepas dari saat pembayaran.

Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana aset dan liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Akuntansi biaya historis (historical cost accounting) disebut juga sebagai model akuntansi berdasar transaksi (transaction-based model). Laba terutama ditentukan dengan mengakui penghasilan yang direalisasi atau dapat direalisasi dan diperoleh (realized or realizable and earned) selama periode dan mengaitkan beban dengan penghasilan yang diakui. Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi nilai wajar (fair value accounting) atau disebut juga dengan mark-to-market accounting.Dengan model akuntansi nilai wajar, nilai aset dan liabilitas ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada saat tanggal pengukuran (kira-kira tanggal laporan keuangan). Laba dengan model ini cukup merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas selama periode, di mana keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, standar akuntansi keuangan Indonesia berbasis prinsip dan banyak menggunakan konsep fair value dalam penilaian aset dan liabilitas.

(15)

Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan komprehensif lain.

Menurut FASB memutuskan bahwa Laba komprehensif meliputi semua perubahan ekuitas selama satu periode kecuali perubahan akibat investasi dan distribusi kepada pemilik pos yang melewati laporan laba rugi ini disebut sebagai pos laba komprehensif (other comprehensive income). Komponen pos laba komprehensif hanya dapat disajikan melalui cara berikut, pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang didefinisikan sebagai pos laba komprehensif memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional. pelaporan laba rugi gabungan dimana laba bersih tradisional akan menjadi sub angka total, sementara total akhirnya adalah total laba komprehensif, pendekatan terakhir adalah melaporkan pos-pos laba komprehensif dalam laporan perubahan ekuitas.

(16)

Komponen Pendapatan Komprehensif Lain (Other Comprehensive Income)

Pendapatan komprehensif lain (Other Comprehensive Income) adalah total penghasilan dikurangi beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya.

Menurut PSAK No.1 (revisi 2009) komponen pendapatan komprehensif lain mencakup: 1. Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tidak berwujud

- Berdasarkan PSAK-16, aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untukdigunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkankepada pihak lain atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

- Berdasarkan PSAK-19, aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu, dan manfaat ekonomis di masa depan dari aset tersebut diharapkan diterima oleh entitas. Aset dapat diklasifikasikan sebagai asset moneter dan non moneter, dimana aset moneter adalah kas dimiliki dan aset yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.Sebaliknya, aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.

2. Pengukuran kembali atas program manfaat pasti.

Keuntungan atau kerugian aktuarial adalah komponen perubahan yang disebabkan karena adanya perbedaan antara asumsi yang digunakan pada perhitungan sebelumnya dengan realisasi yang terjadi pada tahun berjalan, maupun karena adanya estimasi perbedaan asumsi. Perusahaan mempunyai opsi untuk mengakui keuntungan(kerugian) aktuarial secara langsung pada saat terjadinya, namun bukan sebagai beban pada laporan laba rugi, tetapi mengakuinya dalam pendapatan komprehensif lain (othercomprehensive income).

3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari kegiatanusaha luar negeri.

(17)

dibukukan dalam mata uang fungsionalentitas dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar padatanggal transaksi.

Hasil dari transaksi mata uang tersebut akan mengakibatkan selisihkurs yang dapat bernilai positif atau negatif Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satumata uang ke dalam mata uang lain pada kurs yang berbeda. Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos nonmoneter atau pada proses penjabaran pos moneter pada kursyang berbeda dari kurs pada saat pos nonmoneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya, diakui dalam laba atau rugi dalam periode saat terjadinya.

- Selisih kurs yang timbul dari dari penyelesaian pos moneter diakui dalam laba rugiperiode pada saat terjadinya

- Selisih kurs dari pos non moneter diakui dalam pendapatan komprehensif lain

4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan sebagai “tersedia untuk dijual”

Adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Berdasarkan PSAK-55 (Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran) ketikapenurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakuisecara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya.

5. Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas.

(18)

Penyajian Other Comprehensive Income

FASB memutuskan bahwa Laba komprehensif meliputi semua perubahan ekuitas selama satu periode kecuali perubahan akibat investasi dan distribusi kepada pemilik pos yang melewati laporan laba rugi ini disebut sebagai pos laba komprehensif (other comprehensive income). Komponen pos laba komprehensif hanya dapat disajikan melalui salah satu cara berikut : 1. Laporan Laba rugi kedua yang terpisah

Pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengidikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang diidentifikasikan sebagai laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional. Di samping itu, hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan laba-rugi komprehensif terlihat jelas karena lab-bersih merupakan titik awal dalam laporan laba-rugi komprehensif.

2. Laporan laba rugi dan laba komprehensif gabungan

Dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional adalah subtotal, sementara total laba komprehensif ditunjukan sebagai total akhir. Laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak perlu membuat laporan keuangan baru. Akan tetapi, meyembunyikan laba bersih sebgai subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemahannya.

(19)

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif

• PSAK No 1 mengatur bahwa dalam laporan laba rugi komprehensif memuat minimal informasi-informasi terkait dengan pos-pos berikut selama satu periode:

1. pendapatan; 2. biaya keuangan;

3. bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint venture yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas;

4. beban pajak;

5. suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari: (a) laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan (b) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan;

6. laba rugi;

7. setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam no.8)

8. bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; dan

9. total laba rugi komprehensif.

• PSAK 1 Mensyaratkan penyajian baik laba rugi periode berjalan maupun laba rugi komprehensif untuk dialokasikan kepada kepentingan non pengendali dan pemilik entitas induk (paragraf 08)

• PSAK 1 mengatur bahwa pos, judul, dan subjudul lainnya harus disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif bila diwajibkan oleh SAK atau bila penyajiannya relevan untuk pemahaman terhadap kinerja keuangan entitas (paragraf 82)

• PSAK 1 tidak memperbolehkan penyajian segala pos pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa di laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan (paragraf 84)

• PSAK 1 mensyaratkan pengungkapan pos-pos pendapatan dan beban yang material secara terpisah (pargraf 94)

(20)

• PSAK 1 mengatur bahwa beban harus disubklasifikasikan berdarkan sifat dan fungsinya, mana yang memberikan informasi lebih andal dan relevan (paragraf 98)

• PSAK mensyaratkan bahwa suatu entitas mengungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan perubahan ekuitas atau dalam CALK, jumlah dividen yang diakui sebagai pembagian kepada pemegang saham selama periode berjalan dan nilai per saham terkait (paragraf 104).

Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi

Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat (nature) atau fungsinya (function) dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.

1. Klasifikasi menurut sifat. Klasifikasi menurut sifat mengidentifikasi biaya (cost) dan beban (expense) dalam bentuk karakter biaya, seperti gaji dan upah, pembelian bahan baku, beban pennyusutan, dan beban iklan.

(21)

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan yang dilihat dari hak kepemilikan (modal) selama satu periode akuntansi. Jadi laporan perubahan ekuitas (modal) yaitu laporan yang disusun untuk mengetahui perubahan modal yang dimiliki atau untuk mengetahui modal akhir pada satu periode. Laporan perubahan ekuitas juga digunakan untuk melaporkan pos-pos laba komprehensif. Dimana pos laba komprehensif adalah segala perubahan dalam ekuitas yang terjadi pada suatu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

PSAK 1 mensyaratkan pengungkapan informasi berikut :

• Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali

• Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif. • Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari :

 Laba rugi

 pos pendapatan komprehensif

 transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik

Modal

(22)

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS Definisi

Beberapa istilah yang dipergunakan dalam Pernyataan-ini, masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

 Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

 Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.

 Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan .

 Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

 Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan .

Kas dan Setara Kas

Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.

(23)

atau setara kas, karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas perusahaan dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.

Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Aktivitas Operasi

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

 penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

 penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;  pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

 pembayaran kas kepada karyawan;

(24)

 dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;

Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.

Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali.Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.

Aktivitas Investasi

Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

 pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;

 penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain;

 perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.

 uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) .

 pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option

contracts dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan;

(25)
(26)

Aktivitas Pendanaan

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:

 penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya

 pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan

 penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya  pelunasan pinjaman

 pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo  kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).

Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:

a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau

b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan .

Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik:

a. dari catatan akuntansi perusahaan; atau

b. dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk:

 perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan;  pos bukan kas lainnya; dan

(27)

Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:

a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan; b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan

kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi; dan

c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Sebagai alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode.

Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23 arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih.

Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih

Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih:

a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan; dan b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan

volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).

Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21(a) adalah:

 penerimaan dan pembayaran rekening giro;

 dana pelanggan yang dikelola oleh perusahaan investasi; dan

(28)

Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21(b) adalah pembayaran dan penerimaan untuk:

 transaksi kartu kredit para nasabah;

 pembelian dan penjualan surat-surat berharga; dan pinjaman jangka pendek lain  dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.

 Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih:

 penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;  penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan

 pemberian dan pelunasan kredit.

Arus Kas dalam Valuta Uang Asing

Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas.

Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas.

Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing. Pernyataan tersebut memperkenankan digunakannya suatu kurs yang mendekati kurs sebenarnya. Sebagai contoh, kurs rata-rata untuk periode yang bersangkutan dapat digunakan untuk membukukan transaksi dalam mata uang asing atau penjabaran arus kas anak perusahaan luar negeri. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakannya kurs tanggal neraca untuk menjabarkan laporan arus kas anak perusahaan luar negeri.

(29)

Pos Luar biasa

Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah.

Arus kas yang menyangkut pos luar biasa diungkapkan secara tersendiri pada arus kas aktivitas operasi, investasi atau pendanaan dalam laporan arus kas, agar para pemakai dapat memahami hakekat dan pengaruhnya terhadap arus kas saat ini dan masa mendatang. Pengungkapan tersebut dilakukan sebagai tambahan dari pengungkapan terpisah mengenai hakekat dan jumlah dari pos luar biasa yang dipersyaratkan dalam Pernyataan Akuntansi Keuangan No. 25 tentang Laba atau Rugi Bersih Untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi.

Bunga dan Dividen

Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.

Jumlah bunga yang dibayar selama suatu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang telah diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi maupun yang dikapitalisasi menurut alternatif perlakuan yang diperkenankan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi.

Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi perusahaan lain belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba atau rugi bersih. Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi, masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investments).

(30)

Pajak Penghasilan

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.

Pajak penghasilan atas pendapatan yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas. Walaupun beban pajak penghasilan (tax expense) dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan aktivitas investasi atau pendanaan, arus kas yang bersangkutan seringkali tidak mudah diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena itu, pajak yang dibayar biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas pajak tersebut dapat diidentifikasikan dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas yang bersangkutan, maka arus kas tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan atau investasi, sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Apabila arus kas pajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan pajak yang dibayar harus diungkapkan .

Investasi pada Anak Perusahaan

Apabila akuntansi untuk investasi pada perusahaan asosiasi atau anak perusahaan dibukukan dengan menggunakan metode ekuiti atau metode biaya perolehan, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas sejumlah arus kas yang terjadi antara investor dan investee, misalnya sejumlah dividen dan uang muka yang diterima.

Perolehan dan Disposal

Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai aktivitas investasi.

Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode:

(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;

(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas. (c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau

dilepaskan; dan

(31)

Penyajian tersendiri pengaruh arus kas dari akuisisi dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya sebagai suatu pos tunggal, bersama-sama dengan pengungkapan tersendiri jumlah aktiva dan kewajiban yang diakuisisi akan membantu membedakan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan lainnya. Pengaruh arus kas dari pelepasan tidak boleh dikurangkan dari arus kas dalam rangka akuisisi.

Jumlah keseluruhan kas yang dibayarkan untuk pembelian atau diterima atas pelepasan tersebut dilaporkan dalam laporan arus kas setelah memperhitungkan dalam jumlah neto yaitu kas atau setara kas yang diperoleh atau dibayarkan.

Transaksi bukan Kas

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

Terdapat aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengaruhi struktur aktiva serta modal perusahaan. Tidak dimasukkannya transaksi bukan kas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi non kas adalah:

 perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan akuisisi perusahaan melalui emisi saham; dan - konversi hutang menjadi modal.

Komponen Kas dan Setara Kas

Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiiiasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan di neraca . Karena keanekaragaman praktek pengelolaan kas dan perbankan dan agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, perusahaan harus mengungkapkan kebijaksanaan yang dianut dalam menentukan komponen kas dan setara kas.

(32)

Pengungkapan Lain

Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau group usaha tersebut.

Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh group perusahaan. Misalnya, saldo kas dan setara kas milik anak perusahaan yang beroperasi di suatu negara yang memberlakukan lalu lintas devisa atau memberlakukan pembatasan hukum lainnya sehingga saldo kas tersebut tidak dapat dialihkan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan.

Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas operasi

Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:

(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau

(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depanf dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23 arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih.

Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih

Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih:

a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan; dan b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan

(33)

Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih:

 penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;  penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan

 pemberian dan pelunasan kredit.

Arus Kas dalam Valuta Uang Asing

Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas.

Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas.

Pos Luar Biasa

Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah.

Bunga dan Dividen

Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.

Pajak Penghasilan

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.

Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak perusahaan dan Unit Bisnis lainnya

(34)

Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode:

a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;

b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas. c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau

dilepaskan; dan

d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.

Transaksi bukan Kas

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

Komponen Kas atau setara Kas

Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan di neraca.

Pengungkapan Lain

Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan atau grup usaha tersebut.

Masa Transisi

Pernyataan ini berlaku secara prospektif dan pada saat permulaan pelaksanaan Pernyataan ini bila disusun laporan keuangan komparatif, maka Laporan Arus Kas tidak wajib disusun secara komparatif.

Tanggal Efektif

(35)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan oleh laporan keuangan :

• Catatan atas laporan keuangan PSAK 1 (Paragraf 109)

– Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi à dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi; – Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh SAK yang tidak disajikan di

bagian mana pun dalam laporan keuangan;

– Memberikan informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan keuangan tetapi secara wajar.

• Penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis . (PSAK 1 Paragraf 10).

• PSAK 1 (Paragraf 111 )

a. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK b. Dasar akuntansi

c. Kebijakan akuntansi signifikan

d. Informasi pendukung untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan. e. Pengungkapan Lainya termasuk :

 liabilitas kontinjensi,ikatan, pengungkapan keuangan lainya ( misalnya peristiwa setelah periode pelaporan (PSAK 8) , informasi segemen operasi ( PSAK 5) dan pengungkapan pihak-pihak berelasi (PSAK 7)

 pengungkpan non keuangan.

PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

(36)

PENGUNGKAPAN LAINYA

• Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi bersama LK:

• Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor

• Keternagan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama

• Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha • Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas • Pengungkapan lain

• Jumlah dividen diumumkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.

• Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.

PERBEDAAN DENGAN STANDAR IASB

- Perbedaan PSAK 1 (2009) dengan IAS 1 adalah sbb :

No Deskripsi IAS 1 (2009) PSAK 1 (2009)

1 Ruang lingkup Tidak diatur Tidak berlaku untuk entitas syariah dan entitas sektor publik

2 Definisi SAK Tidak menyebutkan Menambah peraturan regulator pasar modal untuk entitas di bawahnya

3 Judul komponen laporan keuangan

Entitas diperkenankan menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan

Tidak diperkenankan menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan agar seragam 4 Tanggung jawab

laporan keuangan

Tidak diatur Diatur mengenai tanggung jawab atas laporan keuangan 5 Penyimpangan SAK Mengatur penerapan

penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan

Tidak diadopsi dan tidak diperkenankan

6 IAS yang belum

diadopsi - Aset biolojik tidak diadopsi

7 Tanggal efektif Mensyaratkan penerapan dini Penerapan dini ditiadakan karena proses adopsi bertahap

8 Ketentuan transisi - Tidak diadopsi karena tidak relevan

(37)

DAFTAR PUSTAKA

 Harahap, Sofyan Syafri.1999.Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta  Wahyuni, E.T, Juan, Ng Eng. 2012. Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan

Berbasis IFRS. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

 http://www.warsidi.com/2015/02/ketentuan-ketentuan-umum-penyajian

 http://rezwan-rizki.blogspot.co.id/2012/11/laporan-laba-rugi-komprehensif.html

http://newsakuntansi.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-laporan-keuangan-menurut-psak.html

https://www.academia.edu/23065446/KEL_1_PSAK_1_-_Penyajian_atas_laporan_keuangan

 Yeni. 2012. PSAK No.1 (Revisi 2009) komponen laporan keuangan lengkap

penyajian laporan skeuangan .

Referensi

Dokumen terkait

Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan

prestasi belajar materi bangun ruang kubus dan balok siswa kelas VIII MTs. Wahid Hasim Setinggil Wonodadi Blitar tahun

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten dengan kawasan karst yang memiliki karakteristik hidrologi berupa pola aliran diffuse dan conduit sehingga air tidak

Moodle adalah salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source dengan menggunakan paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website

Nilai R 2 sebesar 0,605 yang berarti bahwa 60,5% kredibilitas bintang iklan dan kredibilitas merek mempengaruhi loyalitas pengguna sepeda motor Yamaha di Kota

Dari beberapa kombinasi, pemberian protein 45% dan kalsium 2% dalam pakan memberikan hasil yang terbaik terhadap laju pertumbuhan rerata harian, efisiensi

Namun demikian, ELA dapat membantu untuk mengidentifikasi daerah yang dimanipulasi jika gambar asli memiliki tingkat kualitas lain dengan daerah disalin, adapun