• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA

PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER

GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

M. Syaifullah Acc

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi Siswa kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 178 orang dengan sampel 118 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multiple. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.

(2)

taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6.011 sedangkan ttabel = 1,981, ini berarti thitung > ttabel.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan oleh hasil uji korelasi product moment diperoleh r²= 0,265 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6.464 sedangkan ttabel = 1,981, ini berarti thitung > ttabel.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi Siswa kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan oleh hasil uji

korelasi ganda (multiple)diperoleh R²= 0,407, pada taraf signifikansi 0,05 dengan Fhitung = 39.484 sedangkan Ftabel = 3,072, ini berarti Fhitung >Ftabel.

(3)

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER

GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Oleh

M. SYAIFULLAH ACC

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER

GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2012/2013 (Skripsi)

Oleh :

M. SYAIFULLAH ACC

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan Media Pembelajaran

Dengan Hasil Belajar Ekonomi………..……… 31 2. Kurva Normal Q-Q Plot Kreativitas Guru Dalam Proses

Pembelajaran (X1)……….. 65 3. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Media

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian ... 10

1.6Kegunaan Penelitian ... 11

1.7 Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 TinjauanPustaka ... 13

2.1.1 Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 13

2.1.2 Media Pembelajaran ... 19

2.1.3 Hasil Belajar Ekonomi ... 24

2.1.4 Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil belajar Ekonomi ... 27

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 29

2.3 Kerangka Pikir.. ... 29

2.4 Hipotesis ... 32

III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel ... 34

3.2.1 Populasi ... 34

3.2.2 Sampel... ... 35

(8)

Halaman

3.6 Uji PersyaratanInstrumen... 42

3.6.1 Uji Validitas ... 42

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 45

3.7 Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 47

3.7.1 Uji Normalitas ... 47

3.7.2 Uji Homogenitas ... 48

3.8 Pengujian Hipotesis ... 49

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 51

4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 51

4.1.1.2 Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 53

4.1.1.3 Situasi dan Kondisi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 53

4.1.1.4 Proses Belajar Mengajar di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 54

(9)

Halaman

4.5 Pembahasan... ... 74

4.5.1 Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi... 74

4.5.2 Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi……… 78

4.5.3 Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013... 83

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .. ... 87

5.2 Saran ... ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Mid Semester Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran

2012/2013……….. 3

2. Ketersediaan Media Pembelajaran……… 7

3. Hasil Penelitian Yang Relevan……….. 29

4. Jumlah Siswa Kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ………. 35

5. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas…. 37

6. Indikator dan Sub Indikator Variabel……… 40

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1……… 43

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2……… 44

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1…… 46

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2…… 47

11. Daftar Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……… 50

12. Distribusi Frekuensi Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran………. 58

13. Kategori Variabel Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran……….. 59

14. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran ……… 60

15. Kategori Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran………... 61

16. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi………. 62

17. Kategori Hasil Belajar Ekonomi……… 63

(11)

19. Hasil Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Dengan

Menggunakan SPSS……….. 67

20. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS…. 68

21. Hasil Uji Hipotesis Pertama……….. 70

22. Hasil Uji Hipotesis Kedua ……… 71

23. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ……… 73

(12)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua : Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M. ...

Sekretaris : Drs. Tedi Rusman, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Nurdin, M.Si. ...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(13)

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA

PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA

MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa : M. SYAIFULLAH ACC

Nomor Pokok Mahasiswa : 0853031027

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Gunawan Sudarmanto, S.Pd., S.E., M.M. Drs. Tedi Rusman, M.Si.

NIP 19600808 198603 1 003 NIP 19600826 198603 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

(14)

MOTTO

Jangan katakan ‘Tidak’ tapi katakan ‘Bisa’ pada diri anda,

karena dengan kata ‘Bisa’ akan memberikan stimulus

semangat pada diri anda untuk dapat melakukan apa yang anda inginkan.

(M. Syaifullah Acc)

Orang-orang besar dinilai besar karena kualitas positif yang dimilikinya, bukan karena mereka tidak pernah berbuat

salah.

(Lance Armstrong)

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri

mereka sendiri.

(15)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Hirobbil Alamin....

Puji syukur kekhadirat Allah SWT dengan ketulusan dan keikhlasan kupersembahkan

sebentuk karya sederhana ini sebagai bakti dan

sayangku kepada :

Kedua orangtuaku tercinta Ahmat Khayat dan Ibunda Endarwati yang selama ini

telah memberikan cinta, kasih sayang, dukungan dan yang dengan

selalu setia menanti keberhasilanku

Adik-adikku tercinta Kholifatur Rahmaniah dan M. Lukman Hakim Mc yang dengan

cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan

mendoakan keberhasilanku

Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan perhatian

kepadaku, serta untuk almamater tercintaku

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama M. Syaifullah Acc, dilahirkan di Bumi Jawa

Kec. Batanghari Nuban Kab. Lampung Timur pada 28

November 1989 yang merupakan putra pertama dari 3

bersaudara dari pasangan Bapak Ahmat Khayat dan Ibu

Endarwati.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:

1. Sekolah Dasar Negeri 4 Bumi Jawa Kab. Lampung Timur yang diselesaikan

pada tahun 2002.

2. MTs Ma’arif NU 3 Purbolinggo Kab. Lampung Timur yang diselesaikan

pada tahun 2005.

3. MA Ma’arif NU 8 Purbolinggo Kab. Lampung Timur yang diselesaikan pada

tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis tercatat aktif dalam organisasi tingkat Jurusan dan fakultas, yaitu:

1. Staf Bidang Pendidikan HIMAPIS FKIP UNILA (2008-2009)

(17)

3. Anggota Bidang Kajian Islam FPPI UNILA (2009-2010)

Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di

Solo-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli 2011, penulis

mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman

Lapangan) di Desa Gotong Royong , Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten

(18)

SANWACANA

Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses

Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar

Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 " adalah salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua

pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

seluruhnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila;

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

(19)

6. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan

selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu dan mengarahkan

penulis;

7. Bapak Dr.Raden Gunawan Sudarmanto, S.Pd.,S.E.,M.M., selaku

Pembimbing Akademik (PA) dan Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala

arahan ilmu pengetahuan yang telah Bapak berikan kepada penulis;

8. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si., yang telah bersedia menjadi Pembimbing II

dan telah meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas

semua arahan Bapak dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi;

9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan bimbingannya serta tiada

henti-hentinya mengingatkan Penulis untuk terus belajar dan belajar;

10. Kepala SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, Ibu Dra. Hj. Iswani, Bapak

Drs. Abadi, M. Pd., selaku Waka Kurikulum yang telah menerima saya

dengan baik, Ibu Reka, S.Pd yang telah banyak meluangkan waktu selama

penelitian saya dan Seluruh Dewan Guru SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses

penelitian;

11. Bapakku dan Emakku tersayang untuk seluruh doa, cinta, pengorbanan dan

cucuran keringat yang telah kalian berikan untuk membantuku meraih gelar

(20)

12. Adik-adikku tercinta Kholifatur Rohmaniah dan M. Lukman Hakim Mc

terima kasih atas cinta, senyuman dan canda kalian yang selalu membuatku

semangat setiap saat;

13. Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku Endriyan, Dani, Udin, Rudi, Dede,

Ony, Pepi, Windy, Zie, Rama, Ayu, Sigit, Meri dan semua keluarga besar

Mahasiswa Economic Education (ECOUTION) 2008 Unila. Kakak, Mas Bro,

Mba Sis senior serta junior angkatan 2007, 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang

sudah berkarya maupun yang masih berusaha berkarya semoga sukses;

14. Teman-teman keluarga besar Himapis (Himpunan Mahasiswa Pendidikan

Ilmu Sosial) Iand, Dani, Fany, Aulia, Ewa, Mba Aas, Solihin, Zainal, Riri,

Adit, dan semua yang tak bisa penulis tulis satu persatu terimakasih atas ilmu

yang sudah saling berbagi dan kalian semua sudah memberi warna dalam

hidupku semoga semakin sukses untuk memimpin bangsa ini;

15. Untuk teman-teman di kosan Madukoro Dede, Adi, Aswin, Ali, Ony, Arman,

Antun dan semua terimakasih atas kebersamaannya selama ini yang selalu

memberikan keceriaan disetiap harinya;

16. Teman – teman KKN Tematik dan PPL di Lampung Tengah, Tiwi, Yuli,

Siska, Ayu, Meita, Maria, April, Chelis dan Irma terima kasih untuk kalian

semua yang sudah memberi warna dalam hidupku;

17. Seluruh Siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih atas do’a dan

dukungannya;

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun

(21)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan

terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga

tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Bandarlampung, Mei 2013 Penulis

(22)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : M. Syaifullah Acc

NPM : 0853031027

Jurusan/Program Studi : IPS/Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar

pustaka.

Bandar Lampung, Mei 2013

(23)

1

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini akan membahas hal mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah dan pembahasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga

dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci

ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dengan pendidikan

maka bangsa Indonesia diharapkan mempunyai sumber daya manusia yang

berkualitas secara intelektual, spiritual dan mandiri sehingga pada akhirnya

diharapkan masyarakat kita mampu untuk bersaing dengan negara lain dimana

arus globalisasi saat ini yang semakin terasa kehadirannya. Di dalam

undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, disebutkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

(24)

2 Sehubungan dengan adanya tujuan tersebut, maka segenap masyarakat bersama

dengan pemerintah berusaha keras untuk mewujudkan tujuan tersebut. Usaha

yang dilakukan adalah dengan mendirikan lembaga pendidikan Indonesia, baik

lembaga formal maupun lembaga non formal sehingga semua lembaga

berkewajiban untuk mewujudkan tujuan tersebut. Sekolah merupakan lembaga

formal yang memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM). Sekolah juga merupakan tempat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebagai tempat

berlangsungnya KBM, maka di sekolah terjadi proses belajar.

Melalui sekolah, kemampuan individu dapat dikembangkan, dari yang tidak tahu

menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Potensi yang dikembangkan

melalui bangku persekolahan adalah aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)

dan psikomotor (perbuatan atau kemampuan melakukan sesuatu). Oleh karena

itulah, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus senantiasa aktif untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.

Keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil

belajarnya, oleh sebab itu hasil belajar sangat penting peranannya untuk

mengetahui peserta didik sudah mampu atau belum dalam menempuh pendidikan

suatu mata pelajaran. Secara umum, keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi,

kecerdasan, bakat, minat, perhatian orang tua, motivasi, kesehatan jasmani, dan

cara belajar siswa itu sendiri. Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan,

(25)

3 Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang

memuaskan selama mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang

diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian pendahuluan yang di

lakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, seperti terlihat pada Tabel 1

di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Mid Semester Genap Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013

No. Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa

< 70 > 70

Sumber : Daftar nilai siswa pada guru bidang studi kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Berpedoman pada pendapat Djamarah (2006: 97), bahwa setiap interaksi edukatif

selalu menghasilkan prestasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi

atas beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% - 90%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik hanya 66% - 75% saja.

4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik kurang 60%.

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar Ekonomi

Kelas X masih tergolong rendah yaitu siswa yang mencapai standar ketuntasan

(26)

4 sebesar 70, hanya 30 orang siswa dari jumlah 178 siswa atau hanya 16,85%.

Keberhasilan siswa dapat diketahui dari hasil belajar yaitu nilai-nilai yang

diperoleh pada mata pelajaran yang ditempuh. Kemampuan anak didik dalam

menguasai pelajaran tersebut dapat dilihat dari hasil belajar, akan tetapi tidak

semua keberhasilan siswa dalam hasil belajar dapat berjalan tanpa kendala karena

prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh banyak faktor.

SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung merupakan salah satu sekolah swasta

yang berada di kota Bandarlampung di mana sekolah ini berada dibawah naungan

organisasi Islam terbesar ke-dua di Indonesia yaitu Muhammadiyah. Meskipun

tergolong sekolahan swasta, namun SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung

memiliki misi untuk dapat menciptakan siswa sebagai sumber daya manusia yang

berkualitas dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Untuk dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas para siswa harus dapat

menguasai semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah dengan baik. Salah

satunya adalah mata pelajaran Ekonomi yang harus di kuasai.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung dengan melakukan metode observasi dan

wawancara menunjukkan bahwa kurang efektifnya pembelajaran yang dilakukan

di dalam kelas dikarenakan kurang kreativitasnya guru dalam proses pembelajaran

yang menurunkan semangat belajar mereka untuk mempelajari pelajaran

Ekonomi. Hal tersebut diperoleh berdasarkan wawancara kepada 25 siswa kelas X

SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, dimana dari 25 siswa tersebut 17 siswa

(27)

5 pembelajaran yang monoton oleh guru, mereka menganggapnya sebagai

pembelajaran yang sangat membosankan.

Guru yang mengajarkan dengan penuh kreativitas peserta didik akan tertarik

dengan apa yang diajarkan olehnya, peserta didik akan bersemangat belajar,

proses pembelajaran akan lebih menyenangkan peserta didik akan menjadi lebih

mandiri, menjadi mudah dalam memecahkan masalah dan menjadi lebih senang

menghadapi tantangan.

Kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu

produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan

modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada

(Wijaya dan Rusyan, 2005: 189). Sedangkan menurut Djamarah (2000: 126)

menyatakan, Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah

pengetahuan kepada anak didik di sekolah.

Berdasarkan uraian di atas bahwa Kreativitas guru adalah pemberian pengetahuan

kepada anak didik di sekolah dengan menciptakan produk baru maupun yang

merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang

sudah ada. Dalam pembelajaran sangatlah penting untuk menumbuh kembangkan

semangat belajar siswa dengan kreativitas yang guru miliki, dengan semangat

belajar yang tinggi diharapkan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa meningkat.

Faktor lain yang diduga menyebabkan belum optimalnya hasil belajar siswa

adalah pemanfaatan media pembelajaran, ketika observasi dilakukan peneliti

(28)

6 penggunaannya belum optimal. Seperti kita ketahui, media merupakan sarana

yang menjembatani penyampaian materi oleh guru kepada siswa. Media yang

baik tentu dapat membantu siswa untuk dapat memahami materi yang

disampaikan.

Pemilihan media yang tepat oleh guru dalam proses pembelajaran sangat

diperlukan karena media merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru

dalam mempermudah penyampaian pesan yang ingin disampaikan dalam

pembelajaran itu sendiri. Pemanfaatan media secara optimal dapat memberikan

stimulus positif kepada siswa untuk memahami dan menerima pesan yang ingin

disampainkan oleh guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Media pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology)

merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan. Penggunaan

laptop/netbook, LCD, atau modem dapat dipergunakan untuk pembelajaran

presentasi, browsing/ mencari artikel bahan pembelajaran melalui jaringan

internet dapat membantu guru dan siswa untuk membuka wawasan

seluas-luasnya.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti,

ketersediaan media pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung

(29)

7 Table 2. Ketersediaan media pembelajaran SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013

No Keterangan Jumlah

1. LCD 3 Buah

2. Laptop 2 Buah

3. Papan Tulis 10 Buah

Sumber: Tata Usaha SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui media pembelajaran yang digunakan

terutama LCD dan Laptop sangat minim tidak sesuai dengan jumlah ruang kelas

yaitu 10 ruang kelas yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung,

sehingga mengakibatkan tidak berjalannya pembelajaran dengan baik, apabila

menggunakan media pembelajaran dengan baik dan tepat maka dapat

meningkatnya kualitas hasil belajar siswa hal ini sesuai dengan pendapat Solihatin

(2008: 23), mengemukakan manfaat dari media pembelajaran adalah sebagai

berikut.

1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran jadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran.

8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

Penggunaan media tentu saja tidak berbatas hanya pada ICT, tapi media sederhana

seperti gambar-gambar, artikel atau berita dari koran/ majalah tentu masih dapat

dipergunakan untuk menyampaikan materi belajar selagi masih dapat

(30)

8 terpenting tentu saja adalah hasil akhir yang dicapai. Siswa dapat mengerti dan

memahami dengan jelas materi tersebut. Jadi, penggunaan media yang di lakukan

harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan yang terjadi, tergantung

dengan bagaimana kondisi yang sedang berlangsung yang pada akhirnya

diharapkan peserta didik lebih memahami mata pelajaran tersebut dan hasil

belajar yang diperolah dapat memuaskan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dan penelitian pendahuluan yang

telah dilakukan, tercermin bahwasannya ada hubungan antara kreativitas guru

dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil

belajar ekonomi peserta didik di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung.

Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini penulis bermaksud

mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam

Proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar

Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun

Pelajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut.

1. Kurang efektifnya cara belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung yang selama ini dilakukan.

2. Rendahnya kreativitas guru di kelas X SMA Muhammadiyah 2

(31)

9 3. Sebagian besar siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 merasa jenuh atau kurang

tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran Ekonomi.

4. Masih kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan

guru Ekonomi pada siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

5. Masih rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan

dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kreativitas guru dalam proses

pembelajaran (X1), pemanfaatan media pembelajaran (X2), dan hasil belajar Ekonomi (Y) pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X semester genap SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditentukan di atas maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses

pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap

(32)

10 2. Apakah ada hubungan positif antara pemanfaatan media pembelajaran dengan

hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung?

3. Apakah ada hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses

pembelajaran, dan media pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa

kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun

pelajaran 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan di atas maka tujuan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses

pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap

SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hubungan positif pemanfaatan media pembelajaran dengan

hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung tahun pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses

pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar

ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2

(33)

11 1.6 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secara terperinci dan

sistematis mengenai hubungan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran

dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X

semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun pelajaran

2012/2013.

2. Secara praktis

a) Bagi siswa dapat dijadikan sebagai informasi, yang diharapkan dengan

membaca skripsi ini siswa dapat termotivasi sehingga dapat meningkatkan

hasil belajarnya.

b) Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan ilmu pengetahuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

siswa.

c) Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan buku bacaan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terlalu melebar maka penulis memberi batasan ruang lingkup

(34)

12 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek yang akan diteliti adalah kreativitas guru dalam proses

pembelajaran (X1), pemanfaatan media pembelajaran (X2), dan hasil belajar

siswa (Y).

2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung

4. Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan surat izin penelitian sampai dengan

(35)

13

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif

terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang

diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan

sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan

kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.1 Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang

kreativitas guru dalam proses pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran dan

hasil belajar. Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara

kreativitas guru dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar, pemanfaatan

media pembelajaran terhadap hasil belajar.

2.1.1 Kreativitas Guru Dalam Proses pembelajaran

Setiap orang yang hidup di dunia ini sebenarnya terlahir dengan memiliki bakat

kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun

(36)

14 dunia pendidikan adalah bahwa bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan dan

ditingkatkan. Kreativitas adalah hasil dari interaksi individu dan lingkungannya

(Munandar, 2004: 12) Adapun pengertian kreativitas menurut Slameto (2003:

145) menjelaskan bahwa Pada hakikatnya, pengertian kreatif berhubungan dengan

penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan

menggunakan sesuatu yang telah ada.

Adapun menurut Slameto (2003: 146) menjelaskan yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui oleh orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru mengajarkan dengan diskusi yang belum pernah ia pakai sebelumnya.

Menurut Primadi (2004: 43) mendefinisikan Kreativitas adalah salah satu

kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuannya yang lain, hingga

sebagai keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli-luar (yang melandanya dari

luar sekarang) dengan stimuli-dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-memori)

hingga tercipta suatu kebulatan baru.

Jika konsep ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan

mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru untuk

pelaksanaan pembelajaran yang ia lakukan, atau dapat berupa modifikasi dari

metode atau model yang ada sehingga menjadikan proses belajar sedikit berbeda

dengan menghasilkan bentuk baru. Guru adalah pendidik yang memberikan

(37)

15 Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

pengertian kreativitas guru adalah kemampuan seorang guru untuk menciptakan

sesuatu yang baru atau memodifikasi sesuatu yang sudah ada untuk memberikan

sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.

2.1.1.1 Ciri-ciri Kreativitas

seseorang yang dikatakan kreativ pasti mempunyai ciri-cirinya adapun ciri-ciri

tersebut dikemukakan oleh para ahli dibawah ini.

Sund (Slameto, 2003:147-148) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut.

1. Hasrat keingintahuan yang cukup besar; 2. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru; 3. Panjang akal;

4. Keinginan untuk menemukan dan meneliti;

5. Cenderungan lebih menyukai tugas yang berat dan sulit; 6. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan;

7. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas; 8. Berfikir fleksibel;

9. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak;

10. Kemampuan membuat analisis dan sitesis; 11. Memiliki semangat bertanya serta meneliti; 12. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik;

13. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.

Sedangkan menurut Munandar (2004: 5-10) menjabarkan ciri-ciri kemampuan

berpikir kratif sebagai berikut.

a. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (Aptitude). 1. Keterampilan berpiir lancar.

2. Keterampilan berpikir lues (Fleksibel) 3. Keterampilan berpikir rasional.

4. Keterampilan memperinci atau mengelaborasi. 5. Keterampilan menilai (mengevaluasi).

(38)

16 2. Bersifat imajinatif.

3. Merasa tertantang oleh kamajuan. 4. Sifat berani mengambil resiko. 5. Sifat menghargai.

Adapun ciri-ciri seorang guru yang kreatif ada 11 yaitu diantaranya sebagai

berikut.

1. Fleksibel. 2. Optimistis. 3. Respek. 4. Cekatan. 5. Humoris. 6. Inspiratif. 7. Lembut. 8. Disiplin. 9. Responsif. 10.Empatik. 11.Nge-friend.

(Yudha, 2011: kenapa guru harus kreatif)

Berbagai macam karakteristik yang disebutkan diatas jarang sekali seseorang

memiliki semua karakteristik tersebut, akan tetapi seseorang yang kreatif memiliki

lebih banyak ciri-ciri tersebut, berdasarkan ciri-ciri yang dijelaskan diatas penulis

dapat mengambil kesimpulan bahwa guru yang kreatif itu cirinya adalah guru

yang selalu punya rasa ingin tahu, bersikap terbuka pada pengalaman baru, sikap

menghargai pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, optimis yang sangat

besar, mandiri, dinamis, penuh inovasi/gagasan, dan menghubungkan

(39)

17 2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal.

a. Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas.

b. Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.

c. Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Perbedaan status yang tidak terlalutajam diantara personel sekolah sehingga

memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis.

e. Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk mrningkatkan diri dan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.

f. Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas.

g. Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar (Munandar, 2004: 189-190).

2.1.1.3 Kreativitas guru dalam proses pembelajaran

Mengajar bukanlah hal yang gampang dengan berbagai macam kemudahan,

karena dalam mengajar terdapat perbuatan yang kompleks, dikatakan kompleks

karena guru di tuntut bisa berintegrasi penguasaan materi dan metode, teori dan

praktek dalam interaksi siswa. Kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh

guru tidak hanya berperan hanya memberikan informasi terhadap siswa melainkan

guru dapat berperan lebih jauh yaitu sebagai perencana, pengatur dan pendorong

siswa agar belajar dapat tercipta efektif dan peran selanjutnya adalah

mengevaluasi dari keseluruhan proses belajar mengajar. Jadi dalam situasi dan

(40)

18 terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi karena guru yang baik

harus mampu berperan sebagai planner, organisator, motivator dan evalator.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu bahwa

proses belajar mengajar diperlukan guru-guru yang profesional dan paling tidak

memiliki tiga kemampuan yaitu kemampuan siswa belajar efektif sehingga

mampu mencapai hasil yang optimal seperti yang diharapkan, kemampuan

menjadi penghubung kebudayaan masyarakat yang aktif dan kreatif serta

fungsional dan akhirnya harus memiliki kemampuan menjadi pendorong

pengembangan organisasi sekolah dan profesi, berdasarkan kemampuan ini

diharapkan guru lebih kreatif dalam proses belajar mengajar.

Munandar (2004: 67) mengemukakan ada beberapa syarat untuk menjadi guru

yang kreatif yaitu.

1. Profesional.

2. Memiliki kepribadian.

3. Menjalin hubungan sosial.

Tahapan dalam proses belajar mengajar pada dasarnya mencakup perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar

(PBM), cara guru dalam pelaksanaan PBM dan diikuti dengan evaluasi.

1. Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar. Seorang guru didalam merencanakan proses belajar mengajar diharapkan mampu berkreasi dalam hal.

a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik.

(41)

19 c. Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

d. Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada.

e. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa.

2. Cara guru dalam melaksanakan proses belajar mangajar. Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan persepsi.

3. Cara guru dalam mengadakan evaluasi. Proses belajar mengajar senantiasa disertai oleh pelaksanaan evaluasi (Purwanto, 2007: 36-41)

Adapun kiat menjadi guru kreatif adalah sebagai berikut.

1. Berpikir inovatif. 2. Percaya diri. 3. Tidak gaptek.

4. Materi Pelajaran yang Diberikan Menjadi Mudah Dimengerti. 5. Terus Belajar dan Belajar.

6. Cerdas Dalam Menemukan Talenta Anak Didiknya. 7. Kooperatif.

8. Pandai Memanfaatkan “Apa yang Ada”. 9. Bisa menerima Kritik.

10. Mengajar Dengan Cara Menyenangkan. (Widayanti, 2011).

Berdasarkan uraian diatas bahwa seorang guru yang tadinya belum kreatif bisa

menjadi kreatif asalkan melakukan apa yang telah disebutkan diatas, kiat-kiat ini

membantu seorang guru menjadi lebih kreatif yang pada akhirnya mempermudah

proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan menjadikan anak didik merasa

tidak jenuh dan cepat merasa paham dengan mata pelajaran yang dipelajari.

2.1.2 Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat menentukan

(42)

20 media pembelajaran yang baik ketika pembelajaran berlangsung akan berdampak

pada meningkatnya hasil belajar yang baik. Media berasal dari bahasa latin

merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau

Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang

berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik.

Menurut Association of Education and Communicatin Technology (AECT) dalam

Solihatin (2008: 23), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan

orang untuk menyalurkan pesan. Menurut Arsyad (2007: 3) bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap. Sedangkan menurut Danim (2008: 7) Media pendidikan

merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau

pendidik yang digunakan dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta

didik. Alat bantu itu disebut media pendidikan, sedangkan komunikasi adalah

sistem penyampaiannya.

Berdasarkan pengertian di atas bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang

digunakan untuk berkomunikasi dan menyalurkan pesan agar peserta didik

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan.

Dalam proses belajar mengajar, media pembelajaran mempunyai arti yang cukup

penting. Ketidakjelasan bahan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar

dapat dibantu dengan menghadirkan media pembelajaran sebagai alat perantara.

(43)

21 mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Dengan demikian,

anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran dengan bantuan media

pembelajaran dibanding dengan tanpa bantuan media pembelajaran.

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut.

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, sebagai berikut.

a. Obyek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;

b. Obyek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar;

c. Gerak yang terlalu lambat tau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse

atau high-speed photography;

d. Kejadian atau peristiwa di masa lau dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;

e. Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain; dan

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.

3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk sebagai berikut.

a. Menimbulkan kegairahan belajar;

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;

c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam sebagai berikut.

a. Memberikan perangsang yang sama; b. Mempersamakan pengalaman;

c. Menimbulkan persepsi yang sama. (Sardiman, 2008: 17).

Sedangkan menurut Solihatin (2008: 23), mengemukakan manfaat dari media

(44)

22 1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran jadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran.

8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

Berdasarkan uraian di atas bahwa didalam proses pembelajaran, media

pembelajaran sangat bermanfaat untuk menjembatani interaksi antara guru

sebagai pendidik dan murid sebagai terdidik, sehingga terciptalah suasana

pembelajaran yang lebih interaktif dan menimbulkan kegairahan dalam belajar

dan terciptalah suasana belajar yang efektif dan efisien.

Menurut Seels dan Richey (dalam Arsyad, 2007:29-32) media pembelajaran

dibagi dalam empat kelompok.

1. Media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media ini meliputi teks, grafik, foto atau reprensentasi fotografik dan reproduksi.

2. Teknologi audio visual, adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan eletronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Media ini meliputi proyektor film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar.

3. Teknologi berbasis komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam cetakan atau visual.

4. Teknologi gabungan, adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Adapun jenis-jenis media pembelajaran yang di kemukakan oleh Heinich dalam

(45)

23 1. Media yang tidak Diproyeksikan (Non Projected Media)

a. Realia. b. Model.

c. Bahan Grafis (Graphic Materials). d. Media Pembelajaran Tercetak. e. Display .

2. Media yang Diproyeksikan (Projected Media) a. Overhead Tranparansi (OHP).

b. Slide. c. Slide Suara. d. Movie Film.

e. Program presentasi berbasis komputer (Microsoft Power Point, Corel Show, Macromedia Flash, Macromedia Captivate, dll) yang penyajiannya menggunakan LCD atau monitor.

3. Media Audio (Audio) a. Audio Cassette Player. b. MP3 Player.

c. Compact Disk Player. 4. Media Audio (Video)

a. Video Compact Disk (VCD). b. Digital Video Disk (DVD).

5. Media berbasis komputer (Computer Based Media). 6. Komputer Multi Media

a. Teks. b. Gambar. c. Grafik. d. Suara.

7. Internet dan e-mail.

Banyaknya jenis-jenis media pembelajaran di atas, sepatutnya guru

mempertimbangkan ketika media mana yang akan dipergunakan saat proses

pembelajaran itu berlangsung, yang pasti harus disesuaikan dengan keadaan dan

situasi yang mendukung, karena media yang tepat akan sangat menunjang sekali

dalam pencapaian pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Terdapat beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran agar media

pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif dak efisien, adapun

(46)

24 1. Tujuan

Media hendaknya menunjang tujuan instruksional yang telah dirumuskan. 2. Ketepatgunaan (validitas)

Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari. 3. Keadaan peserta didik

Kemampuan daya piker dan daya tangkap peserta didik, dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu pertimbangan.

4. Ketersediaan

Pemilihan perlu memperlihatkan ada/ tidak ada media tersedia di perpustakaan/ di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.

5. Mutu teknis

Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.

6. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.

Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai dan memperhatikan kriteria dalam pemilihan media tersebut. Media

pembelajaran harus dimanfaatkan sebaiknya ketika pembelajaran itu berlangsung

agar diharapkan memberikan kemudahan kepada murid dalam menyerap materi

yang disampaikan oleh guru.

2.1.3 Hasil Belajar Ekonomi

Mengukur keberhasilan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru adalah dengan

cara melihat hasil belajar peserta didik yang dilakukan ketika akhir semester,

adapun pengertian belajar adalah Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2007: 20).

Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan

(47)

25 dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang

terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru,

serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya belajar

adalah perubahan yang terjadi pada setiap insan manusia yaitu berupa perubahan

tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru

dan menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya yang terjadi karena interaksi

dengan lingkungannya.

Menurut Burton dalam Hamalik (2004: 31) menyatakan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, abilitas

dan keterampilan. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan berakhirnya penggal puncak proses belajar.

Menurut Arikunto (2006: 63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah

mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari

proses belajar yang dilakukan.

Mata pelajaran ekonomi adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada

peserta didik dengan tujuan agar pelajaran ekonomi dapat diaplikasikan dengan

kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran diharapkan pelajaran ekonomi tidak

sekedar hapalan semata tetapi menampilkan berbagai sikap dan keterampilan yang

(48)

26 Berdasarkan uraian dan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar

ekonomi adalah pencapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

ekonomi di sekolah dan bukti dari pelaksanaan proses pembelajaran tersebut

dilaksanakan secara maksimal yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor. Nilai

atau skor tersebut didapat dari evaluasi pembelajaran seperti mid semester dan

ujian semester.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2003:54-48),

adalah sebagai berikut.

1. Faktor interen, yaitu faktor yang datang dari dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi.

a. Faktor jasmaniah atau biologis meliputi kesehatan dan cacat tubuh; b. Faktor psikologis meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan;

c. Faktor kelelahan.

2. Faktor ekstern , yaitu faktor yang datang dari luar individu yang sedang belajar, meliputi.

a. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan;

b. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah;

c. Faktor masyarakat meliputi kegiatan sisiwa dalam masyarakat, mas media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas disebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi

belajar peserta didik itu ada dua garis besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern

dimana faktor intern itu sendiri berasal dari individu masing-masing sedangkan

(49)

27 Menurut Djamarah (2006: 96-97) keberhasilan hasil belajar biasanya di ukur

dengan tes prestasi (hasil Belajar). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes

hasil belajar dapat dimanfaatkan untuk penilaian berikut.

a. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau bebrapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif bahan tertentu dalam waktu tertentu. b. Tes subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahasan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gamabaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat hasil belajar anak didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.

c. Tes Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya untuk menetapkan tingkat atau keberhasilan belajar anak didik dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking), atau sebagai ukuran mutu sekolah.

2.1.4 Hubungan Antara Krativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar

Hasil belajar setiap siswa berbeda-beda di karenakan beberapa faktor di mana

faktor-faktor tersebut di golongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor

eksternal Faktor internal berupa faktor biologis (kondisi umum jasmani) dan

faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi). Sedangkan

faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Adapun kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan

(50)

28 1. Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran

Faktor ekternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik,

salah satu yang merupakan dari faktor eksternal adalah kreativitas guru dalam

proses pembelajaran yang termasuk dalam lingkungan sekolah. Guru yang

mengajar dengan penuh kreativitas tinggi peserta didik akan tertarik dengan

apa yang diajarkan olehnya, peserta didik akan bersemangat belajar, proses

belajar mengajar akan lebih menyenangkan, peserta didik akan lebih mandiri,

menjadi mudah dalam memecahkan masalah, dan menjadi lebih senang

menghadapi tantangan. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran juga

mempunyai pengaruh dalam meningkatkan mutu hasil belajar siswanya. Hal

ini sesuai dengan pendapat Wijaya (2005: 189) yang menyatakan guru

memiliki kreativitas dapat meningkatkan mutu hasil belajar siswanya.

2. Pemanfaatan Media Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007: 3) bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap. Media pembelajaran merupakan salah satu

komponen yang dapat menentukan hasil belajar siswa dalam memperoleh

hasil belajar yang maksimal. Pemanfaatan media pembelajaran yang baik

ketika pembelajaran berlangsung akan berdampak pada meningkatnya hasil

(51)

29 2.2Penelitian yang Relevan

Tabel 3. Penelitian yang relevan

No. Nama Judul Hasil

ada pengaruh yang positif dan signifikan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Fasilitas Belajar

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri yaitu sebesar 29,187 > 2,690

2. Sanora Putri XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010, diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 4,354 > 1,986

2.3Kerangka Pikir

2.3.1 Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi

Kesuksesan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik sangat tergantung

dari individu masing-masing, dari proses belajar maupun pengajaran yang

(52)

30 serat hubungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor

intern dan faktor intern.

Faktor-faktor tersebut adalah kreativitas guru dalam proses pembelajaran, secara

garis besar yang menjadi indikator dari faktor kreativitas guru adalah cara guru

dalam merencanakan proses pembelajaran (PMB), cara guru dalam pelaksanaan

PMB, dan diikuti dengan evaluasi. Jika seorang guru penuh kreativitas dalam

pembelajaran yang ia lakukan maka peserta didik tidak akan cepat bosan dan

jenuh sehingga siswa tertarik dan fokus terhadap materi yang diajarkan, sehingga

tercapai hasil belajar yang optimal.

2.3.2 Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi

Dalam proses pembelajaran, faktor lain yang mempengaruhi adalah pemanfaatan

media pembelajaran dengan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X

semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran

2012/2013. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat

menentukan hasil belajar siswa dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Pemanfaatan media pembelajaran yang optimal oleh guru ketika pembelajaran

berlangsung akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa yang baik.

2.3.3 Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi

Kreativitas guru dalam proses pembelajaran adalah kemampuan seseorang guru

(53)

31

untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah dan pada

akhirnya peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk berkomunikasi dan

menyalurkan pesan, media pembelajaran sangat bermanfaat untuk menjembatani

interaksi antara guru sebagai pendidik dan murid sebagai terdidik, sehingga

terciptalah suasana pembelajaran yang lebih interaktif dan menimbulkan

kegairahan dalam belajar dan terciptalah suasana belajar yang efektif dan efisien.

Keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya tingkat

keberhasilan belajar dipengaruhi oleh rendahnya Kreativitas guru dalam proses

pembelajaran dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang selama ini

berlangsung.

Berdasarkan dari uraian di atas tersebut maka dapat diketahui bahwa variabel

terikat Hasil Belajar (Y) berhubungan dengan berbagai variabel bebas yaitu

Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran (X1), dan Pemanfaatan Media Pembelajaran (X2). Dengan demikian, maka kerangka pikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Paradigma Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi

(54)

32 2.4Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kreativitas Guru Dalam

Proses Pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi Siswa Kelas X semester

genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Pemanfaatan Media

Pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi Siswa Kelas X semester genap

SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kreativitas Guru Dalam

Proses Pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil

belajar ekonomi Siswa Kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2

(55)

33

III. METODE PENELITIAN

Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain

yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel,

teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji

kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasannya akan dijelaskan lebih rinci

berikut ini.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek

penelitian (siswa, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2005:

63). Menurut Sugiyono (2010: 11) ”Penelitian asosiatif adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui antara dua variabel atau lebih”.

Sedangkan metode ex post facto ialah penelitian yang dilakukan untuk meneliti

peristiwa yang terjadi merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

(56)

34 Berdasarkan definisi di atas bahwa metode deskriptif asosiatif adalah metode

yang menggambarkan atau melukiskan hubungan dua variabel atau lebih yang

berbeda sesuai dengan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya.

Penggunaan Metode deskriptif asosiatif dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan hubungan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan

pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi kelas X SMA

Muhammadiyah 2 Bandarlampung.

3.2 Populasi dan Sampel

Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel

dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik

penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun

penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2

Bandarlampung tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 178 siswa. Seperti

Gambar

Tabel 1.  Hasil Mid Semester Genap Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 2        Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013
Table 2.
Tabel 3. Penelitian yang relevan
Gambar 1. Paradigma Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses
+6

Referensi

Dokumen terkait

Strategi utama pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekologi di Kabupaten Indramayu untuk mencapai hasil yang diinginkan diantaranya dilakukan

Sumber fluks selain dari kontribusi respirasi akar dan eksudat akar juga dari dekomposisi bahan organik terutama serasah pada lapisan permukaan tanah, pada lokasi hutan serasah

Perbedaan waktu terbit dan terbenam Matahari serta lama penyinaran Matahari selama satu tahun (kiri) dan total insolasi pada 9 Maret 2016 (kanan) di tiga lokasi

They then named the place of the fight as Surabaya, it’s from Sura the shark and Baya the crocodile.. On one hot day, Sura and Baya were looking for

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi timbal dan seng, IUPK Operasi Produksi timbal dan seng, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian

Pemberian layanan bimbingan kelompok tidak terjadwal (menunggu kelas kosong), tetapi biasanya pemberian layanan diberikan minimal 2 kali dalam 1 (satu) semester. Tujuan

Pada ribosom terdapat paling sedikit tiga jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA yang diperlukan untuk membaca kode yang dikirimkan dari inti sel, sehingga dari kode itu dapat

When you have completed your Speaking tests you should despatch the necessary paperwork and recorded samples for external moderation to Cambridge for moderation as soon as possible