ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER
GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
M. Syaifullah Acc
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi Siswa kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 178 orang dengan sampel 118 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multiple. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.
taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6.011 sedangkan ttabel = 1,981, ini berarti thitung > ttabel.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan oleh hasil uji korelasi product moment diperoleh r²= 0,265 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6.464 sedangkan ttabel = 1,981, ini berarti thitung > ttabel.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi Siswa kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang ditunjukkan oleh hasil uji
korelasi ganda (multiple)diperoleh R²= 0,407, pada taraf signifikansi 0,05 dengan Fhitung = 39.484 sedangkan Ftabel = 3,072, ini berarti Fhitung >Ftabel.
HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER
GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Oleh
M. SYAIFULLAH ACC
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER
GENAP SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN
2012/2013 (Skripsi)
Oleh :
M. SYAIFULLAH ACC
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
Dengan Hasil Belajar Ekonomi………..……… 31 2. Kurva Normal Q-Q Plot Kreativitas Guru Dalam Proses
Pembelajaran (X1)……….. 65 3. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Media
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 9
1.4Rumusan Masalah ... 9
1.5Tujuan Penelitian ... 10
1.6Kegunaan Penelitian ... 11
1.7 Ruang Lingkup Penelitian ... 11
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 TinjauanPustaka ... 13
2.1.1 Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 13
2.1.2 Media Pembelajaran ... 19
2.1.3 Hasil Belajar Ekonomi ... 24
2.1.4 Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil belajar Ekonomi ... 27
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 29
2.3 Kerangka Pikir.. ... 29
2.4 Hipotesis ... 32
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 33
3.2 Populasi dan Sampel ... 34
3.2.1 Populasi ... 34
3.2.2 Sampel... ... 35
Halaman
3.6 Uji PersyaratanInstrumen... 42
3.6.1 Uji Validitas ... 42
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 45
3.7 Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 47
3.7.1 Uji Normalitas ... 47
3.7.2 Uji Homogenitas ... 48
3.8 Pengujian Hipotesis ... 49
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 51
4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 51
4.1.1.2 Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 53
4.1.1.3 Situasi dan Kondisi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 53
4.1.1.4 Proses Belajar Mengajar di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung ... 54
Halaman
4.5 Pembahasan... ... 74
4.5.1 Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi... 74
4.5.2 Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi……… 78
4.5.3 Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013... 83
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .. ... 87
5.2 Saran ... ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Belajar Mid Semester Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran
2012/2013……….. 3
2. Ketersediaan Media Pembelajaran……… 7
3. Hasil Penelitian Yang Relevan……….. 29
4. Jumlah Siswa Kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ………. 35
5. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas…. 37
6. Indikator dan Sub Indikator Variabel……… 40
7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1……… 43
8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2……… 44
9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1…… 46
10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2…… 47
11. Daftar Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……… 50
12. Distribusi Frekuensi Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran………. 58
13. Kategori Variabel Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran……….. 59
14. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran ……… 60
15. Kategori Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran………... 61
16. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi………. 62
17. Kategori Hasil Belajar Ekonomi……… 63
19. Hasil Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Dengan
Menggunakan SPSS……….. 67
20. Hasil Pengujian HomogenitasDengan Menggunakan SPSS…. 68
21. Hasil Uji Hipotesis Pertama……….. 70
22. Hasil Uji Hipotesis Kedua ……… 71
23. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ……… 73
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua : Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M. ...
Sekretaris : Drs. Tedi Rusman, M.Si. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Nurdin, M.Si. ...
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA
MUHAMMADIYAH 2 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nama Mahasiswa : M. SYAIFULLAH ACC
Nomor Pokok Mahasiswa : 0853031027
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Gunawan Sudarmanto, S.Pd., S.E., M.M. Drs. Tedi Rusman, M.Si.
NIP 19600808 198603 1 003 NIP 19600826 198603 1 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
MOTTO
Jangan katakan ‘Tidak’ tapi katakan ‘Bisa’ pada diri anda,
karena dengan kata ‘Bisa’ akan memberikan stimulus
semangat pada diri anda untuk dapat melakukan apa yang anda inginkan.
(M. Syaifullah Acc)
Orang-orang besar dinilai besar karena kualitas positif yang dimilikinya, bukan karena mereka tidak pernah berbuat
salah.
(Lance Armstrong)
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Hirobbil Alamin....
Puji syukur kekhadirat Allah SWT dengan ketulusan dan keikhlasan kupersembahkan
sebentuk karya sederhana ini sebagai bakti dan
sayangku kepada :
Kedua orangtuaku tercinta Ahmat Khayat dan Ibunda Endarwati yang selama ini
telah memberikan cinta, kasih sayang, dukungan dan yang dengan
selalu setia menanti keberhasilanku
Adik-adikku tercinta Kholifatur Rahmaniah dan M. Lukman Hakim Mc yang dengan
cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan
mendoakan keberhasilanku
Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan perhatian
kepadaku, serta untuk almamater tercintaku
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama M. Syaifullah Acc, dilahirkan di Bumi Jawa
Kec. Batanghari Nuban Kab. Lampung Timur pada 28
November 1989 yang merupakan putra pertama dari 3
bersaudara dari pasangan Bapak Ahmat Khayat dan Ibu
Endarwati.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:
1. Sekolah Dasar Negeri 4 Bumi Jawa Kab. Lampung Timur yang diselesaikan
pada tahun 2002.
2. MTs Ma’arif NU 3 Purbolinggo Kab. Lampung Timur yang diselesaikan
pada tahun 2005.
3. MA Ma’arif NU 8 Purbolinggo Kab. Lampung Timur yang diselesaikan pada
tahun 2008.
Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis tercatat aktif dalam organisasi tingkat Jurusan dan fakultas, yaitu:
1. Staf Bidang Pendidikan HIMAPIS FKIP UNILA (2008-2009)
3. Anggota Bidang Kajian Islam FPPI UNILA (2009-2010)
Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
Solo-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli 2011, penulis
mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman
Lapangan) di Desa Gotong Royong , Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten
SANWACANA
Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam Proses
Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar
Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 " adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
seluruhnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila;
4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila;
5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
6. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan
selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu dan mengarahkan
penulis;
7. Bapak Dr.Raden Gunawan Sudarmanto, S.Pd.,S.E.,M.M., selaku
Pembimbing Akademik (PA) dan Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala
arahan ilmu pengetahuan yang telah Bapak berikan kepada penulis;
8. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si., yang telah bersedia menjadi Pembimbing II
dan telah meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas
semua arahan Bapak dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi;
9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi
Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan bimbingannya serta tiada
henti-hentinya mengingatkan Penulis untuk terus belajar dan belajar;
10. Kepala SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, Ibu Dra. Hj. Iswani, Bapak
Drs. Abadi, M. Pd., selaku Waka Kurikulum yang telah menerima saya
dengan baik, Ibu Reka, S.Pd yang telah banyak meluangkan waktu selama
penelitian saya dan Seluruh Dewan Guru SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses
penelitian;
11. Bapakku dan Emakku tersayang untuk seluruh doa, cinta, pengorbanan dan
cucuran keringat yang telah kalian berikan untuk membantuku meraih gelar
12. Adik-adikku tercinta Kholifatur Rohmaniah dan M. Lukman Hakim Mc
terima kasih atas cinta, senyuman dan canda kalian yang selalu membuatku
semangat setiap saat;
13. Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku Endriyan, Dani, Udin, Rudi, Dede,
Ony, Pepi, Windy, Zie, Rama, Ayu, Sigit, Meri dan semua keluarga besar
Mahasiswa Economic Education (ECOUTION) 2008 Unila. Kakak, Mas Bro,
Mba Sis senior serta junior angkatan 2007, 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang
sudah berkarya maupun yang masih berusaha berkarya semoga sukses;
14. Teman-teman keluarga besar Himapis (Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Ilmu Sosial) Iand, Dani, Fany, Aulia, Ewa, Mba Aas, Solihin, Zainal, Riri,
Adit, dan semua yang tak bisa penulis tulis satu persatu terimakasih atas ilmu
yang sudah saling berbagi dan kalian semua sudah memberi warna dalam
hidupku semoga semakin sukses untuk memimpin bangsa ini;
15. Untuk teman-teman di kosan Madukoro Dede, Adi, Aswin, Ali, Ony, Arman,
Antun dan semua terimakasih atas kebersamaannya selama ini yang selalu
memberikan keceriaan disetiap harinya;
16. Teman – teman KKN Tematik dan PPL di Lampung Tengah, Tiwi, Yuli,
Siska, Ayu, Meita, Maria, April, Chelis dan Irma terima kasih untuk kalian
semua yang sudah memberi warna dalam hidupku;
17. Seluruh Siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih atas do’a dan
dukungannya;
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan
terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
Bandarlampung, Mei 2013 Penulis
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : M. Syaifullah Acc
NPM : 0853031027
Jurusan/Program Studi : IPS/Pendidikan Ekonomi
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, Mei 2013
1
I. PENDAHULUAN
Bagian pertama ini akan membahas hal mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembahasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga
dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci
ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dengan pendidikan
maka bangsa Indonesia diharapkan mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas secara intelektual, spiritual dan mandiri sehingga pada akhirnya
diharapkan masyarakat kita mampu untuk bersaing dengan negara lain dimana
arus globalisasi saat ini yang semakin terasa kehadirannya. Di dalam
undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, disebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
2 Sehubungan dengan adanya tujuan tersebut, maka segenap masyarakat bersama
dengan pemerintah berusaha keras untuk mewujudkan tujuan tersebut. Usaha
yang dilakukan adalah dengan mendirikan lembaga pendidikan Indonesia, baik
lembaga formal maupun lembaga non formal sehingga semua lembaga
berkewajiban untuk mewujudkan tujuan tersebut. Sekolah merupakan lembaga
formal yang memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Sekolah juga merupakan tempat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebagai tempat
berlangsungnya KBM, maka di sekolah terjadi proses belajar.
Melalui sekolah, kemampuan individu dapat dikembangkan, dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Potensi yang dikembangkan
melalui bangku persekolahan adalah aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan psikomotor (perbuatan atau kemampuan melakukan sesuatu). Oleh karena
itulah, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus senantiasa aktif untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.
Keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil
belajarnya, oleh sebab itu hasil belajar sangat penting peranannya untuk
mengetahui peserta didik sudah mampu atau belum dalam menempuh pendidikan
suatu mata pelajaran. Secara umum, keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi,
kecerdasan, bakat, minat, perhatian orang tua, motivasi, kesehatan jasmani, dan
cara belajar siswa itu sendiri. Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan,
3 Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan selama mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian pendahuluan yang di
lakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, seperti terlihat pada Tabel 1
di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Mid Semester Genap Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa
< 70 > 70
Sumber : Daftar nilai siswa pada guru bidang studi kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
Berpedoman pada pendapat Djamarah (2006: 97), bahwa setiap interaksi edukatif
selalu menghasilkan prestasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi
atas beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut.
1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.
2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% - 90%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.
3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik hanya 66% - 75% saja.
4. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik kurang 60%.
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar Ekonomi
Kelas X masih tergolong rendah yaitu siswa yang mencapai standar ketuntasan
4 sebesar 70, hanya 30 orang siswa dari jumlah 178 siswa atau hanya 16,85%.
Keberhasilan siswa dapat diketahui dari hasil belajar yaitu nilai-nilai yang
diperoleh pada mata pelajaran yang ditempuh. Kemampuan anak didik dalam
menguasai pelajaran tersebut dapat dilihat dari hasil belajar, akan tetapi tidak
semua keberhasilan siswa dalam hasil belajar dapat berjalan tanpa kendala karena
prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh banyak faktor.
SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung merupakan salah satu sekolah swasta
yang berada di kota Bandarlampung di mana sekolah ini berada dibawah naungan
organisasi Islam terbesar ke-dua di Indonesia yaitu Muhammadiyah. Meskipun
tergolong sekolahan swasta, namun SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung
memiliki misi untuk dapat menciptakan siswa sebagai sumber daya manusia yang
berkualitas dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Untuk dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas para siswa harus dapat
menguasai semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah dengan baik. Salah
satunya adalah mata pelajaran Ekonomi yang harus di kuasai.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMA
Muhammadiyah 2 Bandarlampung dengan melakukan metode observasi dan
wawancara menunjukkan bahwa kurang efektifnya pembelajaran yang dilakukan
di dalam kelas dikarenakan kurang kreativitasnya guru dalam proses pembelajaran
yang menurunkan semangat belajar mereka untuk mempelajari pelajaran
Ekonomi. Hal tersebut diperoleh berdasarkan wawancara kepada 25 siswa kelas X
SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung, dimana dari 25 siswa tersebut 17 siswa
5 pembelajaran yang monoton oleh guru, mereka menganggapnya sebagai
pembelajaran yang sangat membosankan.
Guru yang mengajarkan dengan penuh kreativitas peserta didik akan tertarik
dengan apa yang diajarkan olehnya, peserta didik akan bersemangat belajar,
proses pembelajaran akan lebih menyenangkan peserta didik akan menjadi lebih
mandiri, menjadi mudah dalam memecahkan masalah dan menjadi lebih senang
menghadapi tantangan.
Kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu
produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan
modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada
(Wijaya dan Rusyan, 2005: 189). Sedangkan menurut Djamarah (2000: 126)
menyatakan, Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah
pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas bahwa Kreativitas guru adalah pemberian pengetahuan
kepada anak didik di sekolah dengan menciptakan produk baru maupun yang
merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang
sudah ada. Dalam pembelajaran sangatlah penting untuk menumbuh kembangkan
semangat belajar siswa dengan kreativitas yang guru miliki, dengan semangat
belajar yang tinggi diharapkan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa meningkat.
Faktor lain yang diduga menyebabkan belum optimalnya hasil belajar siswa
adalah pemanfaatan media pembelajaran, ketika observasi dilakukan peneliti
6 penggunaannya belum optimal. Seperti kita ketahui, media merupakan sarana
yang menjembatani penyampaian materi oleh guru kepada siswa. Media yang
baik tentu dapat membantu siswa untuk dapat memahami materi yang
disampaikan.
Pemilihan media yang tepat oleh guru dalam proses pembelajaran sangat
diperlukan karena media merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru
dalam mempermudah penyampaian pesan yang ingin disampaikan dalam
pembelajaran itu sendiri. Pemanfaatan media secara optimal dapat memberikan
stimulus positif kepada siswa untuk memahami dan menerima pesan yang ingin
disampainkan oleh guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Media pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology)
merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan. Penggunaan
laptop/netbook, LCD, atau modem dapat dipergunakan untuk pembelajaran
presentasi, browsing/ mencari artikel bahan pembelajaran melalui jaringan
internet dapat membantu guru dan siswa untuk membuka wawasan
seluas-luasnya.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti,
ketersediaan media pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung
7 Table 2. Ketersediaan media pembelajaran SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013
No Keterangan Jumlah
1. LCD 3 Buah
2. Laptop 2 Buah
3. Papan Tulis 10 Buah
Sumber: Tata Usaha SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui media pembelajaran yang digunakan
terutama LCD dan Laptop sangat minim tidak sesuai dengan jumlah ruang kelas
yaitu 10 ruang kelas yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung,
sehingga mengakibatkan tidak berjalannya pembelajaran dengan baik, apabila
menggunakan media pembelajaran dengan baik dan tepat maka dapat
meningkatnya kualitas hasil belajar siswa hal ini sesuai dengan pendapat Solihatin
(2008: 23), mengemukakan manfaat dari media pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran jadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran.
8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.
Penggunaan media tentu saja tidak berbatas hanya pada ICT, tapi media sederhana
seperti gambar-gambar, artikel atau berita dari koran/ majalah tentu masih dapat
dipergunakan untuk menyampaikan materi belajar selagi masih dapat
8 terpenting tentu saja adalah hasil akhir yang dicapai. Siswa dapat mengerti dan
memahami dengan jelas materi tersebut. Jadi, penggunaan media yang di lakukan
harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan yang terjadi, tergantung
dengan bagaimana kondisi yang sedang berlangsung yang pada akhirnya
diharapkan peserta didik lebih memahami mata pelajaran tersebut dan hasil
belajar yang diperolah dapat memuaskan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dan penelitian pendahuluan yang
telah dilakukan, tercermin bahwasannya ada hubungan antara kreativitas guru
dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil
belajar ekonomi peserta didik di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung.
Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini penulis bermaksud
mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kreativitas Guru Dalam
Proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar
Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai
berikut.
1. Kurang efektifnya cara belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung yang selama ini dilakukan.
2. Rendahnya kreativitas guru di kelas X SMA Muhammadiyah 2
9 3. Sebagian besar siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013 merasa jenuh atau kurang
tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran Ekonomi.
4. Masih kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan
guru Ekonomi pada siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
5. Masih rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA
Muhammadiyah 2 Bandarlampung.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kreativitas guru dalam proses
pembelajaran (X1), pemanfaatan media pembelajaran (X2), dan hasil belajar Ekonomi (Y) pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X semester genap SMA
Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditentukan di atas maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah ada hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses
pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap
10 2. Apakah ada hubungan positif antara pemanfaatan media pembelajaran dengan
hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung?
3. Apakah ada hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses
pembelajaran, dan media pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa
kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun
pelajaran 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan di atas maka tujuan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses
pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap
SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun pelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hubungan positif pemanfaatan media pembelajaran dengan
hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung tahun pelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hubungan positif antara kreativitas guru dalam proses
pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar
ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2
11 1.6 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secara terperinci dan
sistematis mengenai hubungan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran
dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X
semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun pelajaran
2012/2013.
2. Secara praktis
a) Bagi siswa dapat dijadikan sebagai informasi, yang diharapkan dengan
membaca skripsi ini siswa dapat termotivasi sehingga dapat meningkatkan
hasil belajarnya.
b) Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
siswa.
c) Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan buku bacaan.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terlalu melebar maka penulis memberi batasan ruang lingkup
12 1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek yang akan diteliti adalah kreativitas guru dalam proses
pembelajaran (X1), pemanfaatan media pembelajaran (X2), dan hasil belajar
siswa (Y).
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung
4. Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan surat izin penelitian sampai dengan
13
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang
relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif
terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang
diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan
sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan
kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
2.1 Tinjauan Pustaka
Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang
kreativitas guru dalam proses pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran dan
hasil belajar. Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara
kreativitas guru dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar, pemanfaatan
media pembelajaran terhadap hasil belajar.
2.1.1 Kreativitas Guru Dalam Proses pembelajaran
Setiap orang yang hidup di dunia ini sebenarnya terlahir dengan memiliki bakat
kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun
14 dunia pendidikan adalah bahwa bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan dan
ditingkatkan. Kreativitas adalah hasil dari interaksi individu dan lingkungannya
(Munandar, 2004: 12) Adapun pengertian kreativitas menurut Slameto (2003:
145) menjelaskan bahwa Pada hakikatnya, pengertian kreatif berhubungan dengan
penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan
menggunakan sesuatu yang telah ada.
Adapun menurut Slameto (2003: 146) menjelaskan yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui oleh orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru mengajarkan dengan diskusi yang belum pernah ia pakai sebelumnya.
Menurut Primadi (2004: 43) mendefinisikan Kreativitas adalah salah satu
kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuannya yang lain, hingga
sebagai keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli-luar (yang melandanya dari
luar sekarang) dengan stimuli-dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-memori)
hingga tercipta suatu kebulatan baru.
Jika konsep ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan
mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru untuk
pelaksanaan pembelajaran yang ia lakukan, atau dapat berupa modifikasi dari
metode atau model yang ada sehingga menjadikan proses belajar sedikit berbeda
dengan menghasilkan bentuk baru. Guru adalah pendidik yang memberikan
15 Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
pengertian kreativitas guru adalah kemampuan seorang guru untuk menciptakan
sesuatu yang baru atau memodifikasi sesuatu yang sudah ada untuk memberikan
sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
2.1.1.1 Ciri-ciri Kreativitas
seseorang yang dikatakan kreativ pasti mempunyai ciri-cirinya adapun ciri-ciri
tersebut dikemukakan oleh para ahli dibawah ini.
Sund (Slameto, 2003:147-148) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut.
1. Hasrat keingintahuan yang cukup besar; 2. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru; 3. Panjang akal;
4. Keinginan untuk menemukan dan meneliti;
5. Cenderungan lebih menyukai tugas yang berat dan sulit; 6. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan;
7. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas; 8. Berfikir fleksibel;
9. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak;
10. Kemampuan membuat analisis dan sitesis; 11. Memiliki semangat bertanya serta meneliti; 12. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik;
13. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.
Sedangkan menurut Munandar (2004: 5-10) menjabarkan ciri-ciri kemampuan
berpikir kratif sebagai berikut.
a. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (Aptitude). 1. Keterampilan berpiir lancar.
2. Keterampilan berpikir lues (Fleksibel) 3. Keterampilan berpikir rasional.
4. Keterampilan memperinci atau mengelaborasi. 5. Keterampilan menilai (mengevaluasi).
16 2. Bersifat imajinatif.
3. Merasa tertantang oleh kamajuan. 4. Sifat berani mengambil resiko. 5. Sifat menghargai.
Adapun ciri-ciri seorang guru yang kreatif ada 11 yaitu diantaranya sebagai
berikut.
1. Fleksibel. 2. Optimistis. 3. Respek. 4. Cekatan. 5. Humoris. 6. Inspiratif. 7. Lembut. 8. Disiplin. 9. Responsif. 10.Empatik. 11.Nge-friend.
(Yudha, 2011: kenapa guru harus kreatif)
Berbagai macam karakteristik yang disebutkan diatas jarang sekali seseorang
memiliki semua karakteristik tersebut, akan tetapi seseorang yang kreatif memiliki
lebih banyak ciri-ciri tersebut, berdasarkan ciri-ciri yang dijelaskan diatas penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwa guru yang kreatif itu cirinya adalah guru
yang selalu punya rasa ingin tahu, bersikap terbuka pada pengalaman baru, sikap
menghargai pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, optimis yang sangat
besar, mandiri, dinamis, penuh inovasi/gagasan, dan menghubungkan
17 2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas.
b. Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
c. Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Perbedaan status yang tidak terlalutajam diantara personel sekolah sehingga
memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis.
e. Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk mrningkatkan diri dan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.
f. Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas.
g. Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar (Munandar, 2004: 189-190).
2.1.1.3 Kreativitas guru dalam proses pembelajaran
Mengajar bukanlah hal yang gampang dengan berbagai macam kemudahan,
karena dalam mengajar terdapat perbuatan yang kompleks, dikatakan kompleks
karena guru di tuntut bisa berintegrasi penguasaan materi dan metode, teori dan
praktek dalam interaksi siswa. Kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh
guru tidak hanya berperan hanya memberikan informasi terhadap siswa melainkan
guru dapat berperan lebih jauh yaitu sebagai perencana, pengatur dan pendorong
siswa agar belajar dapat tercipta efektif dan peran selanjutnya adalah
mengevaluasi dari keseluruhan proses belajar mengajar. Jadi dalam situasi dan
18 terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi karena guru yang baik
harus mampu berperan sebagai planner, organisator, motivator dan evalator.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu bahwa
proses belajar mengajar diperlukan guru-guru yang profesional dan paling tidak
memiliki tiga kemampuan yaitu kemampuan siswa belajar efektif sehingga
mampu mencapai hasil yang optimal seperti yang diharapkan, kemampuan
menjadi penghubung kebudayaan masyarakat yang aktif dan kreatif serta
fungsional dan akhirnya harus memiliki kemampuan menjadi pendorong
pengembangan organisasi sekolah dan profesi, berdasarkan kemampuan ini
diharapkan guru lebih kreatif dalam proses belajar mengajar.
Munandar (2004: 67) mengemukakan ada beberapa syarat untuk menjadi guru
yang kreatif yaitu.
1. Profesional.
2. Memiliki kepribadian.
3. Menjalin hubungan sosial.
Tahapan dalam proses belajar mengajar pada dasarnya mencakup perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar
(PBM), cara guru dalam pelaksanaan PBM dan diikuti dengan evaluasi.
1. Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar. Seorang guru didalam merencanakan proses belajar mengajar diharapkan mampu berkreasi dalam hal.
a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik.
19 c. Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
d. Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada.
e. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa.
2. Cara guru dalam melaksanakan proses belajar mangajar. Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar mengajar adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam mengadakan persepsi.
3. Cara guru dalam mengadakan evaluasi. Proses belajar mengajar senantiasa disertai oleh pelaksanaan evaluasi (Purwanto, 2007: 36-41)
Adapun kiat menjadi guru kreatif adalah sebagai berikut.
1. Berpikir inovatif. 2. Percaya diri. 3. Tidak gaptek.
4. Materi Pelajaran yang Diberikan Menjadi Mudah Dimengerti. 5. Terus Belajar dan Belajar.
6. Cerdas Dalam Menemukan Talenta Anak Didiknya. 7. Kooperatif.
8. Pandai Memanfaatkan “Apa yang Ada”. 9. Bisa menerima Kritik.
10. Mengajar Dengan Cara Menyenangkan. (Widayanti, 2011).
Berdasarkan uraian diatas bahwa seorang guru yang tadinya belum kreatif bisa
menjadi kreatif asalkan melakukan apa yang telah disebutkan diatas, kiat-kiat ini
membantu seorang guru menjadi lebih kreatif yang pada akhirnya mempermudah
proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan menjadikan anak didik merasa
tidak jenuh dan cepat merasa paham dengan mata pelajaran yang dipelajari.
2.1.2 Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat menentukan
20 media pembelajaran yang baik ketika pembelajaran berlangsung akan berdampak
pada meningkatnya hasil belajar yang baik. Media berasal dari bahasa latin
merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau
Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang
berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik.
Menurut Association of Education and Communicatin Technology (AECT) dalam
Solihatin (2008: 23), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan. Menurut Arsyad (2007: 3) bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Sedangkan menurut Danim (2008: 7) Media pendidikan
merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau
pendidik yang digunakan dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta
didik. Alat bantu itu disebut media pendidikan, sedangkan komunikasi adalah
sistem penyampaiannya.
Berdasarkan pengertian di atas bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang
digunakan untuk berkomunikasi dan menyalurkan pesan agar peserta didik
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan.
Dalam proses belajar mengajar, media pembelajaran mempunyai arti yang cukup
penting. Ketidakjelasan bahan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar
dapat dibantu dengan menghadirkan media pembelajaran sebagai alat perantara.
21 mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Dengan demikian,
anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran dengan bantuan media
pembelajaran dibanding dengan tanpa bantuan media pembelajaran.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut.
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, sebagai berikut.
a. Obyek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b. Obyek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat tau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography;
d. Kejadian atau peristiwa di masa lau dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain; dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk sebagai berikut.
a. Menimbulkan kegairahan belajar;
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam sebagai berikut.
a. Memberikan perangsang yang sama; b. Mempersamakan pengalaman;
c. Menimbulkan persepsi yang sama. (Sardiman, 2008: 17).
Sedangkan menurut Solihatin (2008: 23), mengemukakan manfaat dari media
22 1. Menyampaikan materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3. Proses pembelajaran jadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran.
8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.
Berdasarkan uraian di atas bahwa didalam proses pembelajaran, media
pembelajaran sangat bermanfaat untuk menjembatani interaksi antara guru
sebagai pendidik dan murid sebagai terdidik, sehingga terciptalah suasana
pembelajaran yang lebih interaktif dan menimbulkan kegairahan dalam belajar
dan terciptalah suasana belajar yang efektif dan efisien.
Menurut Seels dan Richey (dalam Arsyad, 2007:29-32) media pembelajaran
dibagi dalam empat kelompok.
1. Media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media ini meliputi teks, grafik, foto atau reprensentasi fotografik dan reproduksi.
2. Teknologi audio visual, adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan eletronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Media ini meliputi proyektor film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar.
3. Teknologi berbasis komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam cetakan atau visual.
4. Teknologi gabungan, adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
Adapun jenis-jenis media pembelajaran yang di kemukakan oleh Heinich dalam
23 1. Media yang tidak Diproyeksikan (Non Projected Media)
a. Realia. b. Model.
c. Bahan Grafis (Graphic Materials). d. Media Pembelajaran Tercetak. e. Display .
2. Media yang Diproyeksikan (Projected Media) a. Overhead Tranparansi (OHP).
b. Slide. c. Slide Suara. d. Movie Film.
e. Program presentasi berbasis komputer (Microsoft Power Point, Corel Show, Macromedia Flash, Macromedia Captivate, dll) yang penyajiannya menggunakan LCD atau monitor.
3. Media Audio (Audio) a. Audio Cassette Player. b. MP3 Player.
c. Compact Disk Player. 4. Media Audio (Video)
a. Video Compact Disk (VCD). b. Digital Video Disk (DVD).
5. Media berbasis komputer (Computer Based Media). 6. Komputer Multi Media
a. Teks. b. Gambar. c. Grafik. d. Suara.
7. Internet dan e-mail.
Banyaknya jenis-jenis media pembelajaran di atas, sepatutnya guru
mempertimbangkan ketika media mana yang akan dipergunakan saat proses
pembelajaran itu berlangsung, yang pasti harus disesuaikan dengan keadaan dan
situasi yang mendukung, karena media yang tepat akan sangat menunjang sekali
dalam pencapaian pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Terdapat beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran agar media
pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif dak efisien, adapun
24 1. Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan instruksional yang telah dirumuskan. 2. Ketepatgunaan (validitas)
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari. 3. Keadaan peserta didik
Kemampuan daya piker dan daya tangkap peserta didik, dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu pertimbangan.
4. Ketersediaan
Pemilihan perlu memperlihatkan ada/ tidak ada media tersedia di perpustakaan/ di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.
5. Mutu teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
6. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.
Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dan memperhatikan kriteria dalam pemilihan media tersebut. Media
pembelajaran harus dimanfaatkan sebaiknya ketika pembelajaran itu berlangsung
agar diharapkan memberikan kemudahan kepada murid dalam menyerap materi
yang disampaikan oleh guru.
2.1.3 Hasil Belajar Ekonomi
Mengukur keberhasilan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru adalah dengan
cara melihat hasil belajar peserta didik yang dilakukan ketika akhir semester,
adapun pengertian belajar adalah Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2007: 20).
Menurut Slameto (2003: 2), belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
25 dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang
terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru,
serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya belajar
adalah perubahan yang terjadi pada setiap insan manusia yaitu berupa perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru
dan menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya yang terjadi karena interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Burton dalam Hamalik (2004: 31) menyatakan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, abilitas
dan keterampilan. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal puncak proses belajar.
Menurut Arikunto (2006: 63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah
mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari
proses belajar yang dilakukan.
Mata pelajaran ekonomi adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada
peserta didik dengan tujuan agar pelajaran ekonomi dapat diaplikasikan dengan
kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran diharapkan pelajaran ekonomi tidak
sekedar hapalan semata tetapi menampilkan berbagai sikap dan keterampilan yang
26 Berdasarkan uraian dan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
ekonomi adalah pencapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
ekonomi di sekolah dan bukti dari pelaksanaan proses pembelajaran tersebut
dilaksanakan secara maksimal yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor. Nilai
atau skor tersebut didapat dari evaluasi pembelajaran seperti mid semester dan
ujian semester.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2003:54-48),
adalah sebagai berikut.
1. Faktor interen, yaitu faktor yang datang dari dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi.
a. Faktor jasmaniah atau biologis meliputi kesehatan dan cacat tubuh; b. Faktor psikologis meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan;
c. Faktor kelelahan.
2. Faktor ekstern , yaitu faktor yang datang dari luar individu yang sedang belajar, meliputi.
a. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan;
b. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah;
c. Faktor masyarakat meliputi kegiatan sisiwa dalam masyarakat, mas media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas disebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi
belajar peserta didik itu ada dua garis besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern
dimana faktor intern itu sendiri berasal dari individu masing-masing sedangkan
27 Menurut Djamarah (2006: 96-97) keberhasilan hasil belajar biasanya di ukur
dengan tes prestasi (hasil Belajar). Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes
hasil belajar dapat dimanfaatkan untuk penilaian berikut.
a. Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau bebrapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif bahan tertentu dalam waktu tertentu. b. Tes subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahasan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gamabaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat hasil belajar anak didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses interaksi edukatif dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.
c. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya untuk menetapkan tingkat atau keberhasilan belajar anak didik dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking), atau sebagai ukuran mutu sekolah.
2.1.4 Hubungan Antara Krativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar
Hasil belajar setiap siswa berbeda-beda di karenakan beberapa faktor di mana
faktor-faktor tersebut di golongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal Faktor internal berupa faktor biologis (kondisi umum jasmani) dan
faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi). Sedangkan
faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Adapun kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan
28 1. Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran
Faktor ekternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik,
salah satu yang merupakan dari faktor eksternal adalah kreativitas guru dalam
proses pembelajaran yang termasuk dalam lingkungan sekolah. Guru yang
mengajar dengan penuh kreativitas tinggi peserta didik akan tertarik dengan
apa yang diajarkan olehnya, peserta didik akan bersemangat belajar, proses
belajar mengajar akan lebih menyenangkan, peserta didik akan lebih mandiri,
menjadi mudah dalam memecahkan masalah, dan menjadi lebih senang
menghadapi tantangan. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran juga
mempunyai pengaruh dalam meningkatkan mutu hasil belajar siswanya. Hal
ini sesuai dengan pendapat Wijaya (2005: 189) yang menyatakan guru
memiliki kreativitas dapat meningkatkan mutu hasil belajar siswanya.
2. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007: 3) bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Media pembelajaran merupakan salah satu
komponen yang dapat menentukan hasil belajar siswa dalam memperoleh
hasil belajar yang maksimal. Pemanfaatan media pembelajaran yang baik
ketika pembelajaran berlangsung akan berdampak pada meningkatnya hasil
29 2.2Penelitian yang Relevan
Tabel 3. Penelitian yang relevan
No. Nama Judul Hasil
ada pengaruh yang positif dan signifikan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Fasilitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri yaitu sebesar 29,187 > 2,690
2. Sanora Putri XI IPS SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010, diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 4,354 > 1,986
2.3Kerangka Pikir
2.3.1 Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi
Kesuksesan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik sangat tergantung
dari individu masing-masing, dari proses belajar maupun pengajaran yang
30 serat hubungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor
intern dan faktor intern.
Faktor-faktor tersebut adalah kreativitas guru dalam proses pembelajaran, secara
garis besar yang menjadi indikator dari faktor kreativitas guru adalah cara guru
dalam merencanakan proses pembelajaran (PMB), cara guru dalam pelaksanaan
PMB, dan diikuti dengan evaluasi. Jika seorang guru penuh kreativitas dalam
pembelajaran yang ia lakukan maka peserta didik tidak akan cepat bosan dan
jenuh sehingga siswa tertarik dan fokus terhadap materi yang diajarkan, sehingga
tercapai hasil belajar yang optimal.
2.3.2 Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi
Dalam proses pembelajaran, faktor lain yang mempengaruhi adalah pemanfaatan
media pembelajaran dengan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas X
semester genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran
2012/2013. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat
menentukan hasil belajar siswa dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pemanfaatan media pembelajaran yang optimal oleh guru ketika pembelajaran
berlangsung akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa yang baik.
2.3.3 Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi
Kreativitas guru dalam proses pembelajaran adalah kemampuan seseorang guru
31
untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah dan pada
akhirnya peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk berkomunikasi dan
menyalurkan pesan, media pembelajaran sangat bermanfaat untuk menjembatani
interaksi antara guru sebagai pendidik dan murid sebagai terdidik, sehingga
terciptalah suasana pembelajaran yang lebih interaktif dan menimbulkan
kegairahan dalam belajar dan terciptalah suasana belajar yang efektif dan efisien.
Keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya tingkat
keberhasilan belajar dipengaruhi oleh rendahnya Kreativitas guru dalam proses
pembelajaran dan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang selama ini
berlangsung.
Berdasarkan dari uraian di atas tersebut maka dapat diketahui bahwa variabel
terikat Hasil Belajar (Y) berhubungan dengan berbagai variabel bebas yaitu
Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran (X1), dan Pemanfaatan Media Pembelajaran (X2). Dengan demikian, maka kerangka pikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Paradigma Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Ekonomi
32 2.4Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kreativitas Guru Dalam
Proses Pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi Siswa Kelas X semester
genap SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Pemanfaatan Media
Pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi Siswa Kelas X semester genap
SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kreativitas Guru Dalam
Proses Pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil
belajar ekonomi Siswa Kelas X semester genap SMA Muhammadiyah 2
33
III. METODE PENELITIAN
Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,
populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain
yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel,
teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji
kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasannya akan dijelaskan lebih rinci
berikut ini.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan
pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek
penelitian (siswa, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2005:
63). Menurut Sugiyono (2010: 11) ”Penelitian asosiatif adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui antara dua variabel atau lebih”.
Sedangkan metode ex post facto ialah penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang terjadi merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
34 Berdasarkan definisi di atas bahwa metode deskriptif asosiatif adalah metode
yang menggambarkan atau melukiskan hubungan dua variabel atau lebih yang
berbeda sesuai dengan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya.
Penggunaan Metode deskriptif asosiatif dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan hubungan antara kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan
pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar ekonomi kelas X SMA
Muhammadiyah 2 Bandarlampung.
3.2 Populasi dan Sampel
Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel
dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik
penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun
penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2
Bandarlampung tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 178 siswa. Seperti