• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN WAY DADI BARU KECAMATAN SUKARAME TERHADAP PROGRAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JALUR BINA LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG T.P 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN WAY DADI BARU KECAMATAN SUKARAME TERHADAP PROGRAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JALUR BINA LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG T.P 2014/2015"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN WAY DADI BARU KECAMATAN SUKARAME TERHADAP PROGRAM

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JALUR BINA LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 5

BANDAR LAMPUNG T.P 2014/2015

Oleh

DESI RATNASARI

Tujuan penelitian untuk menjelaskan dan mendeskripsikan persepsi masyarakat kelurahan Way Dadi Baru kecamatan Sukarame terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian 28. Subjek penelitian adalah masyarakat kelurahan way dadi baru kecamatan sukarame. Analisis data menggunakan interval presentase.

Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) persepsi masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame (X) dominan pada kategori kurang paham dibandingkan dengan (2) program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan (Y). Hal ini dapat dilihat dari presentase kategori paham 84,14% untuk masyarakat paham terhadap program bina lingkungan, sedangkan kategori kurang paham 14,28%, kemudian kategori tidak paham 3,58%. Artinya masyarakat lebih paham terhadap persyaratan dan prosedur program bina lingkungan dibandingkan dengan tanggapan sikap masyarakat. Oleh karena itu peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar membuka luas pengetahuan masyarakat agar dapat berjalan dengan optimal.

(2)

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN WAY DADI BARU KECAMATAN SUKARAME TERHADAP PROGRAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK

BARU JALUR BINA LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Oleh

Desi Ratnasari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Desi Ratnasari dilahirkan di Desa Gunung Agung pada tanggal 12 Desember 1993, yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara buah cinta kasih dari pasangan Bapak Sukadi dengan Ibu Sri Hartini.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Agung pada tahun 2005, kemudian Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Way Serdang pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2011.

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT, Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bukti dan

cinta kepada :

Kedua orang tuaku, Ibu Bapak yang sangat Kucintai, Kusayangi, dan Kubanggaan, terimakasih atas kasih sayang,

do’a, dukungan, semangat, dan pengorbanan demi keberhasilanku.

Terima kasih telah menjadi motivasi terbesar dalam hidupku.

Keluarga besarku yang terus memberikan dukungan dan do’a dan menanti keberhasilanku

Seluruh Dosen yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan aku hingga aku berhasil

Teman-teman PPKn 2011 yang selalu memberikan semangat dan motivasi akan keberhasilanku

Serta..

(8)

MOTO

“Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan” (Q.S. Al-Insyiroh:6)

“Usaha Yang Sukses Adalah Usaha Yang Dijalani, Bukan Yang Dipikirkan”

(Bob Sadino)

“Sebesar Apapun Masalah jika selalu berusaha dan berdoa pasti

akan mendapatkan jalan keluar nya”

(9)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap

Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA

Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa pemikiran, fasilitas, motivasi dan lain-lain demi terselenggaranya penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi sekaligus pembimbing II, serta ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(10)

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku pembahas I, terima kasih atas saran dan masukannya.

7. Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd., selaku pembahas II terima kasih atas saran dan masukannya.

8. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, Bapak M. Mona Adha, S.Pd., M.Pd., Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd., Bapak Rohman, S.Pd., M.Pd., Bapak Abdul Halim, S.Pd., M.Pd. Bapak Tubagus Ali R.P.K, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Dayu Rika Perdana, S.Pd., M.Pd., serta Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan, saran, masukan serta segala bantuan yang diberikan.

(11)

yang telah diberikan dan semua pengorbanan kalian untukku yang tiada terkira benilaianya dari segi apapun untukku.

10.Kepada Mamasku yang selalu menemani dan membantu jalanya penyelesaian skripsi.

11.Seluruh Bapak Ibu Guruku terimakasih atas segala yang telah kalian ajarkan, yang mendewasakanku dalam bertutur, berfikir dan bertindak.

12.Sahabat-sahabat terbaikku Bidik Misi (Ima, Dama, Sayu, Mba Elisa, Tika Feby A, Devi Sutrisno, Elva, Marlia, ) sahabat yang selalu membantu aku di saat-saat sulitku dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan masukan dan motivasi serta tempat untuk mengadu dikala gundah gulanah.

13.Teman-teman seperjuanganku di Prodi PPKn angkatan 2011 baik ganjil maupun genap serta Kakak tingkat dan adik tingkat, dari angkatan 2008 – 2014 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan yang kalian berikan.

14.Keluarga besar KKN dan PPL Pekon Gedung Cahya Kuningan (Kak Putu, Robertus, Endah, Memeh alias Fitri, Mbah Rai alias Ari, Putri, Tami, Cita, Vila, Ayu, Resa) terimakasih atas saran, serta motivasinya yang selalu kalian berikan kepadaku.

15.Terimakasih kepada guru pamong dan semua guru SMP Negeri 2 Ngambur yang selalu memberikan saran maupun pengarahan.

(12)

17.Kepada Lurah dan Staf Way Dadi Baru kecamatan Sukarame yang sudah memberikan saran dan masukan.

18.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan penyajiannya. Akhirnya penulis berharap semoga dengan kesederhanaanya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, April 2015 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

MOTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pambatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E.Tujuan dan Kugunaan Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Kegunaan Penelitian ... 7

a. Kegunaan Teoritis ... 7

b. Kegunaan Praktis ... 8

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1. Ruang Lingkup Ilmu ... 8

2. Ruang Lingkup Objek ... 9

3. Ruang Lingkup Subjek ... 9

4. Ruang Lingkup Wilayah ... 9

5. Ruang Lingkup Waktu ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis ... 10

1. Tinjauan Tentang Persepsi ... 10

a. Pengertian Persepsi ... 10

b. Syarat-Syarat Persepsi ... 12

(14)

2. Tinjauan Tentang Masyarakat ... 14

a. Pengertian Masyarakat ... 14

b. Ciri-Ciri dan Syarat Masyarakat ... 15

c. Pengertian Persepsi Masyarakat ... 16

3. Tinjauan Tentang Peserta Didik atau Siswa ... 18

4. Tinjauan Tentang Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru ... 21

a. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru ... 21

b. Jalur Bina Lingkungan ... 25

B. Kerangka Pikir ... 28

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 32

C. Definisi Konseptual dan Operasional ... 33

1. Definisi Konseptual ... 33

2. Definisi Operasional ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Teknik Pokok (Angket) ... 35

2. Teknik Penunjang ... 36

a. Teknik Dokumentasi ... 36

b. Teknik Wawancara ... 36

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 36

1. Uji Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas ... 37

F. Pelaksanaan Uji Coba ... 39

1. Analisis Validitas Angket ... 39

2. Analisis Uji Reliabilitas Angket ... 39

G. Teknik Analisis Data ... 44

H. Langkah-langkah Penelitian ... 45

1. Pengajuan Judul ... 45

2. Penelitian Pendahuluan ... 46

3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 47

4. Pelaksanaan Penelitian ... 48

a. Persiapan Administrasi ... 48

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 48

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50

1. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung ... 50

2. Luas dan Batas Wilayah ... 50

3. Keadaan Penduduk ... 51

4. Sarana dan Prasarana Kelurahan Way Dadi Baru ... 51

(15)

B. Deskripsi Data ... 53

1. Pengumpulan Data ... 53

2. Penyajian Data ... 53

a. Penyajian Data Mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame ... 54

1. Indikator Pemahaman ... 54

2. Indikator Tanggapan ... 56

3. Indikator Sikap ... 59

b. Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan ... 61

1. Indikator Persyaratan ... 61

2. Indikator Prosedur Penetapan ... 64

C. Pembahasan ... 66

1. Variabel Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame(X) ... 67

a. Indikator Pemahaman ... 67

b. Indikator Tanggapan ... 69

c. Indikator Sikap ... 70

2. Variabel Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan (Y) ... 71

a. Indikator Persyaratan ... 71

b. Indikator Prosedur Penetapan ... 73

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Keluarga Penerima Program PPDB Jalur Bina

Lingkungan Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame

Kota Bandar Lampung... 32

Tabel 3.2 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel untuk Item Ganjil (X) ... 40

Tabel 3.3 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel untuk Item Genap (Y) ... 40

Tabel 3.4 Distribusi antara Item Ganjil (X) dengan Item Genap (Y) mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Peneriaman Peserta didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 41

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana Pendidikan Umum ... 51

Tabel 4.2 Sarana Dan Prasarana Ibadah ... 52

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman ... 55

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Tanggapan ... 57

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Sikap ... 60

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Persyaratan ... 63

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Keterangan Dekan FKIP Unila 2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Pendahuluan 4. Surat Izin Penelitian

5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 6. Kisi-Kisi Angket

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ... 29

Gambar 4.1 Histogram Indikator Pemahaman ... 55

Gambar 4.2 Histogram Indikator Tanggapan ... 58

Gambar 4.3 Histogram Indikator Sikap ... 60

Gambar 4.4 Histogram Indikator Persyaratan ... 63

(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belekang Masalah

Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem Pendidikan Nasional serta pendidikan yang mutlak yang diatur secara tersistem dan terencana. Pendidikan di Indonesia diharapkan untuk mampu memberikan kebebasan dari masyarakat dari berbagai masalah pendidikan yang mendasar seperti buta huruf, keterbelakangan, kebodohan, kelemahan, dan derajat sosial maupun derajat pendidikan. Pendidikan yang diharapkan mampu dan berusaha mengenalkan suatu huruf, angka, kata, kalimat, dan susunan suatu kalimat kedalam sebuah narasi atau kalimat pernyataan maupun pertanyaan sehingga diharapkan masyarakat tidak buta huruf.

Pendidikan juga menyampaikan dan memberitahukan informasi keilmuan agar menjadikan masyarakat mengetahui, memahami, mengerti dan memiliki wawasan yang luas. Selain itu pendidikan dituntut agar memberikan motivasi dan semangat untuk bergerak maju, dan bangkit dari keterbelakangan.

(20)

2

menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu mampu beraklak mulia, berilmu, cakap, kreatif, serta mandiri dan menjadikan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan juga menjadi hak dasar bagi warga negara, selain itu pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia. Seluruh warga negara Indonesia berhak mendapatkan dan mengenyam pendidikan dan pengajaran secara layak baik dari kalangan ekonomi atas maupun ekonomi bawah. Selain itu pendidikan pada dasarnya memberikan bimbingan tentang bagaimana menjadi warga negara yang berkualitas dan beraklak mulia dan diperlukan guna meningkatkan mutu kehidupan bangsa secara menyeluruh.

(21)

3

Penegasan serupa tentang hak warga negara atas pendidikan juga tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Akan tetapi pada kenyataannya terkadang warga negara yang kurang beruntung tidak bisa mendapatkan hak atas pendidikannya. Hal ini karena kemampuan ekonomi yang lemah, selain itu juga karena kemampuan kognitif yang rendah. Sehingga untuk dapat mendapatkan dan mengenyam pendidikan pada jenjang pendidikan formal sangat sulit untuk didapatkan. Sedangkan pendidikan sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh setiap warga negara, terutama untuk anak-anak usia dini agar mampu menjadi manusia dan warga negara yang lebih baik, berguna, dan penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa Indonesia dan mencerdaskan bangsa.

(22)

4

Padahal pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan masyarakat khususnya bagi anak usia sekolah agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi wara negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Oleh sebab itu dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bijaksana. Sehingga anak-anak khususnya pada usia sekolah dapat mengenyam dan melanjutkan sekolahnya tanpa harus memikirkan biaya sekolah untuk mengenyam pendidikannya dengan baik, serta mendapatkan pelayanan, fasilitas, serta mutu pendidikan yang tinggi.

Oleh sebab itu pemerintah berupaya memberikan pelayanan yang baik akan pendidikan, salah satu upaya nyata pemerintah dalam memberikan pemerataan dan akses layanan pendidikan yang berkualitas kepada setiap warga negara yang ekonominya lemah yaitu dengan diberlakukannya Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan. Yang mana program jalur bina lingkungan bertujuan untuk memperluas akses pendidikan dan serta memberikan kesempatan kepada setiap warga negara khususnya untuk anak-anak usia sekolah yang termasuk berasal dari keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan suatu layanan pendidikan yang bermutu tinggi serta berkualitas pada satuan pendidikan.

(23)

5

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 01 Tahun 2012 yaitu tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

Program jalur bina lingkungan ini diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik dan keluarga kurang mampu yang memiliki semangat sekolah yang begitu tinggi untuk mengenyam dan melanjutkan pendidikannya. Serta dengan adanya dukungan dan motivasi dari setiap pihak keluarga atau orang tua yang tidak keberatan untuk menyekolahkan anaknya dan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi agar dapat merubah kehidupan keluarga nya lebih baik meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu dan beruntung.

Mengingat pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan hak mendasar seluruh warga negara maka selayaknya pemerintah melihat keadaan diluar sana, dan berupaya mewujudkan Pendidikan Nasional secara merata dan menyeluruh disetiap penjuru daerah yang terpencil. Dengan demikian maka pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak dan kalangan, maka upaya pemerintah dalam hal pemerataan akses serta perwujudan pendidikan yang berkualitas untuk semua lapisan masyarakat wajib didukung oleh semua pihak yang ada.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dimasyarakat dengan judul persepsi masyarakat kelurahan way dadi baru kecamatan sukarame terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan, sehingga dapat diangkat sebagai masalah penelitian yaitu

(24)

6

Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diangkat masalah sebagai berikut:

1. Masyarakat dengan kemampuan ekonomi lemah sulit untuk mendapatkan akses pendidikan Negeri.

2. Kesadaran masyarakat dengan kemampuan ekonomi lemah akan pentingnya mendapatkan dan mengenyam pendidikan rendah.

3. Upaya Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam memperluas pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi lemah. 4. Pemahaman masyarakat terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru

Jalur Bina Lingkungan.

C. Pembatasan Masalah

(25)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Bagaimanakah Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan

Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

(26)

8

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan masukan kepada kalangan-kalangan dibawah ini sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah khusunya lembaga pendidikan sebagai dasar menetapkan dan melaksanakan kebijakan terkait dengan penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan yang lebih baik.

2. Bagi masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang sistem penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

3. Sebagai masukan bagi sekolah untuk dapat meningkatkan kualitasnya dalam sebagai wadah pendidikan dan proses belajar mengajar.

F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu

(27)

9

2. Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

3. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.

5. Ruang Lingkup Waktu

(28)

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Tinjauan Tentang Persepsi a. Pengertian Persepsi

Dilihat dari segi secara umum persepsi adalah pandangan atau pendapat setiap orang yang melihat terhadap obyek rangsangan yang sama atau yang telah dilihat dan diamati. Perbedaan persepsi antara individu dengan individu lainnya adalah terhadap suatu obyek tertentu, yang mana tergantung pada kemampuan seseorang dalam menyikapi, menanggapi, dan menafsirkan informasi tersebut.

Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Davidoff dalam Bimo Walgito (2010: 89) mengemukakan bahwa:

Persepsi merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi, berdasarkan hal tersebut maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu yang tidak sama. Hasil persepsi mungkin akan berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya.

Menurut Bimo Walgito dalam Sunaryo (2004: 93) menyebutkan bahwa “Persepsi adalah proses perorganisasian, penginterprestasian terhadap

(29)

11

dalam diri individu. Sedangkan menurut Suranto Aw (2010: 107) mengemukakan bahwa “Persepsi merupakan proses internal yang diakui

individu dalam menyeleksi, dan mengatur stimuli yang datang dari luar. Stimuli itu ditangkap oleh indera, secara spontan pikiran dan perasaan kita akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan sebagai proses individu dalam memahami kontak atau hubungan dengan dunia sekelilingnya”.

Menurut Miftah Thoha (2007: 141) mengatakan bahwa:

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman, kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiranyang unik terhadap situasi, dan bukanya suatu tatanan yang benar terhadap situasi.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu cara pandang dan melihat seseorang terhadap obyek yang dilihat dan dirasakan oleh setiap orang yang berbeda-beda, berdasarkan pengamatan, pengetahuan dan pengalaman seseorang itu sendiri yang menghasilkan suatu kesimpulan itu sendiri.

(30)

12

empat cara kerja, seperti deteksi (pengenalan), transduksi (pengubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, transmisi (penelusuran), dan pengolahan informasi.

b. Syarat-Syarat Persepsi

Setiap seseorang yang akan melakukan persepsi harus memenuhi beberapa syarat, yaitu seperti yang dikatakan oleh Sarlito Wirawan Sarwono (2009: 90), seseorang individu bisa dikatakan mengadakan persepsi terhadap suatu obyek apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

a) Perhatian

Biasanya seseorang tidak akan menangkap seluruh rangsangan yang ada disekitarnya sekaligus, tetapi akan memfokuskan perhatiannya pada suatu atau dua obyek. Perbedaan fokus akan menyebabkan perbedaan persepsi.

b) Set

harapan seseorang akan rangsangan yang timbul, misalnya seseorang pelari akan melakukan start terhadap set akan terdengar bunyi pistol, dan disaat itu ia harus mulai berlari.

c) Kebutuhan

Kebutuhan sesaat maupun menetap pada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut.

d) Sistem Nilai

Sistem yang berlaku pada suatu masyarakat, juga berpengaruh pada persepsi.

e) Ciri Kepribadian

Misalnya A dan B bekerja disebuah kantor, si A seorang yang penakutakan mempersepsikan atasnya sebagai tokoh yang menakutkan, sedangkan si B yang penuh percaya diri menganggap atasnya sebagai orang yang bisa diajak bergaul seperti orang lain. f) Gangguan Kejiwaan

Hal ini akan menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut dengan halusinasi.

(31)

13

akan mengakibatkan motivasi yang sangat tepat untuk seseorang, sedangkan persepsi yang negatif menimbulkan motivasi seseorang berkurang atau tidak baik.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

David Krech dan Richard S. dalam Djalaludin Rahmat (2009: 59) menyatakan bahwa ada dua hal yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:

1. Faktor Fungsional

Faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal lain yang termasuk dalam faktor personal yang menentukan persepsi bukan jenis stimulan tapi karakteristik seseorang yang memberikan respon pada stimulan itu, faktor ini terdiri atas:

a. Kebutuhan sesaat dan kebutuhan menetap pada seseorang akan mempengaruhi atau menentukan persepsi seseorang, dengan demikian perbedaan kebutuhan akan menimbulkan perbedaan persepsi.

b. Kesiapan mental.

c. Susunan emosi seperti pada saat senang, sedih, gelisah, marah akan mempengaruhi persepsi.

d. Latar belakang budaya. 2. Faktor Struktural

Faktor ini berasal dari sifat stimulasi fisik dan sistem syaraf individu, seperti:

a. Kemampuan berpikir b. Daya tangkap duniawi

c. Saluran daya tangkap yang ada pada manusia.

(32)

14

2. Tinjauan Tentang Masyarakat a. Pengertian Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang dciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan makhluk yang selalu mempunyai keinginan untuk hidup bersama dan menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan sekitar. Dengan adanya naluri, pikiran, hasrat, perasaan, dan keinginan, manusia memberi reaksi dan pola kehidupan dengan lingkunganya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.

Pengertian masyarakat menurut Maclver dan Page dalam Soejono soekanto (2009: 22) menyebutkan bahwa “masyarakat adalah suatu sistem

dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia”.

Sedangkan menurut Auguste Comte dalam Abdulsyani (2007: 31)

menyatakan bahwa “masyarakat merupakan kelompok-kelompok

mahkhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri.

Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin dalam Abdulsyani (2012: 32) mengatakan bahwa “masyarakat merupakan kelompok manusia yang

(33)

15

Maka dapat disimpulkan dari pengertian para ahli bahwa masyarakat merupakan mahkluk individu yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dengan adanya kontak sosial yang saling mempengaruhi satu sama lain yang memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan bersama.

b. Ciri-Ciri dan Syarat Masyarakat

Definisi masyarakat menimbulkan adanya syarat-syarat tertentu sehingga dapat disebut dengan masyarakat. Yaitu dengan adanya pengalaman hidup bersama dan dalam jangka waktu yang lama dan dengan adanya kerja sama antar anggota kelompok, dan dengan adanya pikiran dan perasaan bersama menjadikan kesatuan dalam kelompoknya. Pengalaman hidup bersama dan dalam jangka waktu yang lama maka menimbulkan kerjasama, dan interaksi terhadap pola tingkah laku kelompok.

Menurut Soejono Soekanto (2012: 32) mengatakan bahwa masyarakat mempunyai ciri-ciri pokok yaitu:

a. Manusia merupakan manusia yang hidup bersama. b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

c. Meraka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Pendapat lain menurut Abu Ahmadi dalam Abdulsyani (2007: 32) mengatakan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat tertentu seperti:

(34)

16

b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.

c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk kepentingan dan tujuan yang sama.

Maka dapat ditarik kesimpulan dari ciri-ciri dan syarat masyarakat diatas bahwa, masyarakat bukan hanya sekumpulan manusia belaka,tetapi diantara mereka yang berkumpul itu harus ditandai dengan adanya hubungan tertentu.

c. Pengertian Persepsi Masyarakat

Adapun pengertian masyarakat menurut Selo Samardjan dalam Soejono Soekanto (2009: 22), mengemukakan bahwa “masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan”. Sedangkan

pendapat lain menurut Ralp Linton dalam Soejono Soekanto (2009: 22) menyatakan “ masyarakat adalah setiap kelompok yang telah hidup dan

bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap dari merekasebagai suatu ketentuan sosial dengan batasan-batasan yang telah dirumuskan dengan jelas”.

Sedangkan menurut Irwanto (1996: 71) menyatakan bahwa “persepsi

adalah diterimanya rangsangan (obyek, kualitas, hubungan antara gejala maupun peristwa sampai disadari dan dimengerti”.

(35)

17

pandangan yang mereka lihat, dan mereka ketahui, dan mereka amati sehingga masyarakat satu dengan yang lainnya akan menghasilkan pendapat yang berbeda walaupun ditempat yang sama.

Dengan demikian maka indikator persepsi maysarakat yang dapat dibuat dari teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman

Pemahaman merupakan kemampuan seseorang/ masyarakat untuk mengerti suatu hal atau informasi yang diberikan setelah diketahui dan diingat, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, serta juga dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Informasi dalam hal ini adalah program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

2. Tanggapan

(36)

18

3. Sikap

Sikap merupakan keadaan didalam diri seseorang yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dengan perasaan tertentu didalam menanggapi objek atau kondisi dilingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi.

3. Tinjauan Tentang Peserta Didik/ Siswa

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Pendapat lain menurut Sudarwan Danim (2010: 1) “Peserta didik merupakan sumber utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa

mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.

Sudarwan Danim (2010: 2) menambahkan bahwa terdapat hal-hal essensial mengenai hakikat peserta didik, yaitu:

1. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik. 2. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi

(37)

19

3. Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri, bukan sekedar miniatur orang dewasa.

4. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal tertentu banyak kesamaan.

5. Peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat.

6. Peserta didik memiliki adaptabilitas didalam kelompok sekaligus mengembangkan dimensi individualitasnya sebagai insan yang unik.

7. Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual dan kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang dewasa termasuk gurunya.

8. Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam menghadap lingkungannya.

9. Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang paling dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih buruk.

10.Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang memiliki aneka keunggulan, namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau dipaksa melakukan sesuatu melebihi kapasitasnya.

Siswa istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis. Wikipedia (15 Desember 2014, http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik).

(38)

20

Peserta didik merupakan komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Didalam proses belajar-mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.

Pengertian lain dari Oemar Hamalik (2004: 99) menjelaskan bahwa “peserta didik merupakan salah satu komponen dalam pengajaran,

disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran”. Sedangkan

Samsul Nizar (2002: 47) menjelaskan bahwa” peserta didik merupakan

orang yang belum dewasa dan memilki sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan”.

Dilain pihak Abu Ahmadi (1991: 251) juga menjelaskan tentang pengertian peserta didik yaitu “peserta didik adalah orang yang belum

dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu”

(39)

21

4. Tinjauan Tentang Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru a. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru

Menurut Feni (2014: 15) penerimaan peserta didik baru adalah sebuah jalur penerimaan peserta didik dalam lembaga pendidikan dengan suatu ketentuan dan persyaratan tertentu yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lembaga pendidikan tersebut.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah kegiatan penerimaan dan seleksi calon peserta pendidikan dan pelatihan pada sekolah, hal tersebut berkaitan dengan kemampuan dasar akademik dan minat bakat terhadap jenjang sekolah yang dituju sebagai bentuk awal pengendalian penjaminan dan penetapan mutu pendidikan.

Penerimaan peserta didik baru pada SMA Negeri Kota Bandar Lampung dilaksanakan berdasarkan:

1. Dasar Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Nomor: 800/3197.a/III.01/DP.1.c/2013 Tanggal 17 Mei 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Taman Kanak-Kanak dan SD/SMP/SMA/SMK di Provinsi Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014, dan Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

(40)

22

3. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dibagi menjadi 3 jalur yaitu:

a. Jalur Prestasi

Merupakan jalur penerimaan peserta didik baru tanpa tes, hal ini dilakukan dengan syarat peserta didik dapat diterima karena nilai UN dan UAS pada jenjang pendidikan sebelumnya (SMP) tinggi. Kemudian peserta didik juga termasuk berprestasi dalam olahraga dan sains, adapula peserta didik yang diterima karena tergolong dari keluarga yang kurang mampu namun memiliki prestasi yang baik.

Adapun syarat-syarat adalah sebagai berikut: 1. Mengisi formulir pendaftaran rangkap 2.

2. Menyerahkan foto copy STTB/SKHU dilegalisir sebanyak 1 lembar.

3. Menyerahkan SKHU asli atau keterangan pada sekolah tempat mendaftar.

4. Menyerahkan pas poto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 3 lembar.

5. Menyerahkan foto copy piagam kejuaraan minimal juara 1 Tingkat Kab/Kota, dilegalisir Sekolah.

6. Menyerahkan surat keterangan dari Kepala Sekolah tentang kebenaran prestasinya tersebut.

(41)

23

8. Umur calon peserta didik setinggi-tingginya 21 tahun pada tanggal 15 juli 2014.

9. Bagi pendaftar dari luar Kota Bandar Lampung tetapi masih dalam Provinsi Lampung supaya melampirkan Surat Keterangan Pindah Rayon (Rekomendasi) dari Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kab asal calon peserta didik.

10.Bagi pendaftar dari luar Provinsi Lampung supaya melampirkan Surat Keterangan Pindah Rayon (Rekomendasi) dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi asal calon peserta didik. 11.Mengikuti Uji Kompetensi dari prestasi yang dimiliki.

b. Jalur Bina Lingkungan

Jalur bina lingkungan diperuntukan bagi peserta didik kurang beruntung dari keluarga kurang mampu dan tempat tinggal calon peserta didik yang berada dekat dengan lingkungan sekolah.

Adapun syarat-syarat adalah sebagai berikut: 1. Mengisi formulir pendaftaran rangkap 2. 2. Mengisi Biodata.

3. Menyerahkan foto copy STTB/SKHU dilegalisir sebanyak 1 lembar.

4. Menyerahkan SKHU asli atau keterangan pada sekolah tempat mendaftar.

(42)

24

6. Meyerahkan:

a) Foto copy Kartu Keluarga dan menyerahkan KK yang asli. b) Foto copy KTP orang tua.

c) Foto copy Jamkesmas atau Jamkesda arau Surat Keterangan belum mampu dari Lurah atau Kepala Sekolah asal.

d) Foto rumah tempat tinggal.

7. Hanya diperkenankan memilih satu SMA Negeri yang terdekat dengna tempat tinggalnya.

8. Bagi anak kandung tenaga kependidikan: a) Menyerahkan syarat poin 1, 2, 3, 4, 6. b) Menyerahkan foto copy KK, KTP dan KP-4.

c) Menyerahkan foto copy surat tugas dari satuan pendidikan atau SK.

c. Jalur Non Bina Lingkungan/ Reguler

Merupakan jalur penerimaan peserta didik baru melalui seleksi tes akademik secara tertulis yang meliputi tes Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Ada juga tes fisik untuk sekolah-sekolah olahraga serta tes wawancara dan tes IQ.

Adapun syarat-syarat adalah sebagai berikut:

1. Mengisi formulir pendaftaran pembantu yang disediakan panitia.

(43)

25

3. Menyerahkan prin out pendaftaran online 2 rangkap, setelah di tandatangani petugas, satu lembar diserahkan kepada petugas pendaftaran dan yang satu lembar lagi untuk pendaftar.

4. Umur calon peserta didik setinggi-tingginya 21 tahun pada tanggal 15 Juli 2014.

5. Bagi pendaftar dari luar Kota Bandar Lampung tetapi masih dalam Provinsi Lampung supaya melampirkan Surat Keterangan Pindah Rayon (Rekomendasi) dari Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kab asal calon peserta didik.

6. Bagi pendaftar dari luar Provinsi Lampung supaya melampirkan Surat Keterangan Pindah Rayon (Rekomendasi) dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi asal calon peserta didik. 7. Mengikuti ujian seleksi masuk sesuai dengan yang telah

ditentukan.

b. Jalur Bina Lingkungan

(44)

26

sebagai salah satu jalur dalam penerimaan peserta didik baru di Kota Bandar lampung.

Tujuan dari program jalur bina lingkungan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada warga negara khususnya anak-anak usia sekolah masyarakat Bandar Lampung yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi pada satuan pendidikan.

Pada Perda No. 01 Tahun 2012 bagian kedua pasal 35 ayat 4 menjelaskan bahwa daya tampung Sekolah Dasar dan yang sederajad, Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan yang sederajad, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan yang sederajat, 70% siswa masuk melalui jalur reguler, dan 30% siswa masuk melalui jalur bina lingkungan. Yang pelaksanaanya diatur dengan Peraturan Walikota.

Program jalur bina lingkungan ini selanjutnya dilaksanakan dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung No. 49 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandar Lampung.

(45)

27

1. Calon siswa baru dari keluarga belum mampu secara ekonomi yang berdomisili dekat dengan sekolah pilihan, dengan resmi sebagai warga Kota Bandar Lampung dengan ketentuan:

a) Memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

b) Memiliki dan menyerahkan fotokopi kartu Jamkesmas dan atau Jamkesda yang sah.

c) Ada surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau dari sekolah asal.

d) Menyerahkan fotokopi kartu keluarga dan KTP orang tuanya. e) Menyerahkan kartu keluarga yang asli dan akan dikembalikan saat

pengumuman.

f) Hanya diperkenankan memilih satu sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya.

2. Anak kandung Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada sekolah yang bersangkutan dengan ketentuan:

a) Menyerahkan fotokopi KTP, kartu keluarga dan atau KP-4.

b) Menyerahkan fotokopi surat tugas dari satuan kependidikan tempat bertugas.

c) Memenuhi persyaratan umum/khusus PPDB tahun yang telah ditetapkan.

(46)

28

4. Apabila pendaftar melampaui kuota (50%) yang telah ditetapkan akan diadakan seleksi berdasarkan kemampuan akademik dan atau hasil verifikasi biodata (Home Visit) yang dilakukan oleh panitia.

Berdasarkan data yang didpat peneliti dari SMA Negeri 5 Bandar Lampung Prosedur Penetapan Jalur Bina Lingkungan telah sesuai dengan kriteria-kriteria dan persyaratan yang sudah ada. Yang termasuk persyaratan sebagai keluarga yang berada dikalangan ekonomi rendah, seperti rumah yang berlantai tanah, dinding rumah yang berasal dari papan, pekerjaan orang tau sebagai buruh, pedagang, ibu rumah tangga, kariawan, ojek, supir, dan wiraswasta. Yang mana penghasilan orang tua hanya berkisar kurang lebih 1, sd 1,5 jt, dan jarak kesekolah pun harus disekitar lingkungan SMA.

Hal ini berdasarkan data survey telah memenuhi prosedur penetapan bina lingkungan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut. Sehingga dalam pelaksanaanya pun tidak mengalami berbagai kendala.

B. Kerangka Pikir

(47)

29

Upaya pemerintah dalam memperluas akses dan kemudahan bagi warga negara untuk mendapatkan layanan pendidikan berkualitas dan bermutu tinggi terus dilakukan, diantaranya dengan adanya program penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur bina lingkungan.

Tujuan dari program jalur bina lingkungan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada warga negara khususnya anak-anak usia sekolah masyarakat Bandar Lampung yang berasal dari keluarga yang tidak beruntung serta kurang mampu untuk memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi pada satuan pendidikan.

[image:47.595.101.521.498.651.2]

Pada akhirnya persepsi masyarakat dalam melihat tujuan dari program jalur bina lingkungan ini juga sangat penting demi kelancaran serta kesuksessan program yang tepat sasaran. Untuk lebih jelasnya paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian. Persepsi Masyarakat Kelurahan

Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame (X)

1. Pemahaman 2. Tanggapan 3. Sikap

Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan (Y)

a. Persyaratan

(48)

30

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Tujuan dari penggunaan metode deskriftif ini karena dengan metode ini penulis ingin menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang persepsi masyarakat kelurahan way dadi baru terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

Menurut Muhammad Ali dalam Feni (2014: 39) metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah pengumpulan data, klasifikasi data, dilanjutkan dengan pengolahan data membuat penggambaran tentang sesuatu dengan cara objektif, serta situasi yang mempunyai manfaat terutama dalam rangka mengadakan berbagai perbaikan.

(49)

31

Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpensi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari situasi fenomena.

Selaras dengan pengertian diatas maka penggunaan dalam metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini sangat tepat dalam penelitian ini, sebab dengan jenis penelitian ini sasaran kajiannya yaitu Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2009: 117) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

(50)

32

ini adalah jumlah masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.

Tabel 3.1 Jumlah Keluarga Penerima Program PPDB Jalur Bina Lingkungan Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.

No Jumlah Penduduk

Lingkungan Jumlah

1. Lk 1 40

2. Lk 2 97

Jumlah 137

Sumber: Kantor Kelurahan Way Dadi Baru

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik dalam populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Pendapat lain mengemukakan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjek besar atau lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. (Arikunto dalam Feni, 2014: 40)

[image:50.595.145.510.211.293.2]
(51)

33

dengan teknik Proporsional Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan undian.

C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual

Persepsi masyarakat adalah tanggapan dan pandangan seseorang terhadap suatu peristiwa yang sedang terjadi dan menjadi pusat perhatian seseoran, dan hasil penilaian ini akan memberikan pengaruh dan gambaran baik atau tidaknya terhadap perilaku objek yang menjadi titik perhatiannya tersebut sesuai dengan apa yang telah dilihat dan dirasakan.

Selanjutnya masyarakat merupakan mahkluk individu yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dengan adanya kontak sosial yang saling mempengaruhi satu sama lain yang memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan bersama.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah kegiatan penerimaan dan seleksi calon peserta pendidikan dan pelatihan pada sekolah, hal tersebut berkaitan dengan kemampuan dasar akademik dan minat bakat terhadap jenjang sekolah yang dituju sebagai bentuk awal pengendalian penjaminan dan penetapan mutu pendidikan.

2. Definisi Operasional

(52)

34

Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

Untuk dapat memberikan gambaran tentang lebih jelasnya mengenai jenis variabel pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional dari variabel yang berarti variabel diatas dapat diartikan lebih lanjut tentang penjelasannya.

Definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman masyarakat kelurahan way dadi baru terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

2. Tanggapan masyarakat kelurahan way dadi baru terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

3. Sikap masyarakat kelurahan way dadi baru terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

Selanjutnya jabaran indikator yang sekaligus menjadi ukuran dari variabel yang mempengaruhi variabel bebas untuk mengukur tentang persepsi masyarakat kelurahan way dadi baru sebagai berikut:

1. Persyaratan

(53)

35

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pokok (Angket)

Teknik pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket (kuesioner). Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang/responden, dan cara menjawab juga dilakukan dengan cara tertulis (Arikunto, 2010: 101).

Dilain pihak Sugiyono (2014: 142) menjelaskan bahwa teknik angket/ kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu angket juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar.

Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti memilih teknik angket untuk mendapatkan data pokok pada penelitian ini, maka dipergunakan teknik angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan maksud mengumpulkan data. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket yang dimana telah menyediakan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden tanpa memberikan jawaban yang lain. Masing-masing skor atau bobot yang mana setiap jawaban diberikan nilai yang bervariasi.

Menurut Muhammad Nasir dalam Tristiana (2013: 51) skor yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk jawaban yang sesuai dengan harapan diberi skor 3.

(54)

36

2. Teknik Penunjang

Penelitian ini memerlukan data yang lengkap yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah kebenarannya, karena itu peneliti membutuhkan teknik penunjang dalam pengumpulan data yaitu:

a. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto dalam Tristiana (2013: 52) menjelaskan bahwa teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya. Oleh karena itu teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang lengkap mengenai gambaran umum lokasi penelitian dan fakta-fakta yang terjadi pada objek penelitian.

b. Teknik Wawancara

Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2014: 137).

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

(55)

37

121) menjelaskan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suatu alat dikatakan valid apabila mampu secara cermat dan teliti menunjukkan besar kecilnya suatu gejala yang diukur. Oleh karena itu alat yang gunakan penulis dalam penelitian ini adalah berupa validitas logis (logical validity) dengan cara mengkonsultasikan kepada para dosen pembimbing (jugment). Dalam hal ini alat ukur yang digunakan adalah angket yang disajikan berdasarkan konstruksi teoritisnya. Untuk validitas angket penulis mengadakan ujicoba angket dengan melihat indikator-indikator yang sesuai dengan item-item angket.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto dalam Triastina (2013: 53) menjelaskan bahwa untuk menumbuhkan kemampuan alat pengumpul data maka akan diadakan ujicoba angket, reabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data instrumen tersebut sudah baik.

Suatu alat bila dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukan hasil yang benar dan tetap dengan kebenaran yang sesungguhnya, untuk itu alat yang digunakan utuk mengukur yang digunakan ujicoba terlebih dahulu: 1. Menyebarkan angket untuk ujicoba kepada 10 orang diluar responden. 2. Untuk menguji reliabilitas soal angket digunakan teknik belah dua atau

(56)

38

3. Mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan korelasi product moment, yaitu:

∑ ∑ ∑

√(∑ ∑ ) (∑ )

Keterangan:

= Hubungan variabel X dan Y

x = Variabel bebas y = Variabel terikat N = Jumlah responden (Suharsimi Arikunto, 2006: 162)

Kemudian dicari koefisien reliabilitas angket dengan menggunakan rumus Sperman Brown sebagai berikut:

( )

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas

= Koefisien korelasi item ganjil genap

(Suharsimi Arikunto, 2006: 162)

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

(57)

39

0,00 – 0,49 = Reabilitas rendah (Manase Malo, 1989: 139)

F. Pelaksanaan Uji Coba Angket 1. Analisis Validitas Angket

Untuk uji coba validitas angket tidak diadakan uji coba, namun peneliti melakukan kontrol langsung terhadap indikator-indikator yang ada dalam penelitian ini dengan jalan berkonsultasi pada dosen pembimbing.

2. Analisis Uji Reliabilitas Angket

Sebuah alat ukur akan dinyatakan baik apabila mempunyai reliabilitas yang baik pula, yaitu ketetapan suatu alat ukur. Hal ini dimaksudkan bahwa ketetapan alat ukur ini sangat berpengaruh dalam menentukan layak atau tidaknya suatu alat ukur untuk digunakan dalam penelitan ini, maka peneliti mengadakan uji coba angket kepada 10 orang diluar responden dengan teknik belah dua, yaitu item ganjil dan genap.

Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam upaya untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mengadakan uji coba angket kepada 10 orang diluar responden yang sebenarnya.

2. Hasil uji coba angket tersebut dikelompokan kedalam item ganjl dan item ganjil.

(58)

40

Tabel 3.2 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel untuk Item Ganjil (X)

No. Res

Nomor Item Ganjil

Skor

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

1. 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 23

2. 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 24

3. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

4. 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 23

5. 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 25

6. 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 25

7. 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 27

8. 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

9. 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 26

10. 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 23

Jumlah 255

Sumber: Analisis Data Ujicoba Angket

Dari data tabel 3.2 diketahui diketahui ∑ 255 yang merupakan hasil dari penjumlahan skor uji coba angket kepada 10 orang diluar responden dengan indikator item ganjil. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel kerja hasil ujicoba angket antara item ganjil (X) dengan item genap (Y) untuk mengetahui besar reliabilitas kevalidan instrumen penelitian.

Tabel 3.3 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel untuk Item Genap (Y)

No. Res

Nomor Item Genap

Skor

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

1. 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 26

2. 1 2 3 3 1 3 3 1 2 2 21

3. 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28

4. 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 23

5. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

6. 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 26

7. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

8. 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28

9. 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 24

10. 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 22

Jumlah 256

[image:58.595.142.509.111.305.2] [image:58.595.142.510.512.722.2]
(59)

41

Dari data tabel 3.3 diketahui ∑ 256 yang merupakan hasil penjumlahan dari skor ujicoba angket kepada 10 orang diluar responden dengan indikator item genap. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel kerja hasil uji coba angket antara item ganjil (X) dengan genap (Y) untuk mengetahui besar reliabilitas kevalidan instrumen penelitian. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Distribusi antara Item Ganjil (X) dengan Item Genap (Y) mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 bandar lampung tahun Pelajaran 2014/2015

No X Y XY

1. 23 26 529 676 598

2. 24 21 576 441 504

3. 30 28 900 784 840

4. 23 23 529 529 529

5. 25 29 625 841 725

6. 25 26 625 676 650

7. 27 29 729 841 783

8. 29 28 841 784 812

9. 26 24 676 576 624

10. 23 22 529 484 506

Jumlah

255 256 6559 6632 6571

Sumber: Data Analisis Data Ujicoba Angket

[image:59.595.142.516.344.548.2]
(60)

42

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka untuk mengetahui reliabilitas selanjutnya dikorelasikan dan diolah dengan rumus Product Moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√(∑ ∑ ) (∑ )

Diketahui:

∑ = 255 ∑ = 6632

∑ = 256 ∑ = 6571

∑ = 6559 N = 10

Dengan mengacu rumus diatas, maka data yang ada dibuktikan dengan hasil sebagai berikut:

√( ) ( )

(61)

43

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien reliabilitasnya digunakan rumus Sperman Brown, sebagai berikut:

( )

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

0,90 – 1,00 = Reliabilitas Tinggi 0,50 – 0,89 = Reliabilitas Sedang 0,00 – 0,49 = Reabilitas Rendah

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui = 0,78. Selanjutnya

(62)

44

G. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh dari penyebaran angket, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Maka pada penelitian ini digunakan analisi data kuantitatif yaitu untuk memecahkan masalah sekarang dengan cara mengumpulkan data, klasifikasi data, guna menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Langkah awal pada analisis data dengan menggunakan rumus interval yaitu:

Keterangan: I = Interval

NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori

Selanjutnya untuk mengolah dan menganalisis data dalam penelitian ini digunakan juga rumus presentase yaitu:

Keterangan: P = Presentase

(63)

45

Dan untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh maka digunnakan dengan kriteria sebagai berikut:

76% - 100% = Baik 56% - 75% = Cukup 40% - 55% = Kurang Baik 0% - 39% = Tidak Baik (Soejono Soekanto, 2006: 269)

H. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah awal dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk usaha persiapan sebelum melakukan penelitian yang sifatnya sistematis melalui perencanaan, prosedur dan teknis pelaksanaan yang benar dilapangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar penelitian berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan yang diharapkan. Adapun langkah-langkah penelitian yang peneliti lakukan secara garis depan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Pengajuan Judul

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian pendahuluan, setelah menemukan permasalahan maka peneliti mengajukan judul kepada dosen pembimbing akademik yang terdiri dari dua alternatif judul. Setelah disetujui judul pertama “ Peranan Kepala Sekolah Membimbing Guru PPKn dalam Menerapkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Langkah

(64)

46

peneliti dalam penyusunan skirpsi ini. Rangkaian kegiatan ini disetujui pada tanggal 9 Oktober 2014 judul disetujui dan komisi pembimbing ditetapkan.

2. Penelitian Pendahuluan

Setalah mendapatkan surat izin penelitian pendahuluan dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor 5995/UN/26/3/PL/2014 tanggal 13 Oktober 2014 peneliti melakukan penelitian pendahuluan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Tujuan dari penelitian pendahuluan ini untuk mendapatkan gambaran umum tentang hal yang akan diteliti.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, maka dibuatlah proposal penelitian untuk dapat diseminarkan. Proposal penelitian disetujui oleh Pembimbing II pada tanggal 7 Nopember 2014 dan disetujui oleh Pembimbing I pada tanggal 12 Nopember 2014 serta disahkan oleh Ketua Program Studi PPKn. Langkah selanjutnya adalah mendaftar seminar proposal dan seminar proposal tersebut dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2014. Setelah dengan berjalannya waktu yang selalu berubah maka masalah penelitian pun mengalami kendala seperti perubahan judul pertama yang terjadi pada tanggal 12 Desember 2014. Pergantian judul dikarenakan perubuhan kurikulum yang terjadi pada satuan pendidikan. Dari perubahan tersebut maka peneliti melakukan pengajuan judul kembali kepada pembimbing dan Ketua Program Studi PPKn pada tanggal 14 Desember

(65)

47

Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”. Proposal penelitian disetujui oleh Pembimbing II pada

tanggal 23 Desember 2014 dan disetujui oleh Pembimbing I pada tanggal 24 Desember 2014 serta disahkan oleh Ketua Program Studi PPKn.

Setalah mendapatkan surat izin penelitian pendahuluan dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor 8074/UN26/3/PL/2014 tanggal 17 Desember 2014 peneliti melakukan penelitian pendahuluan di Lurah Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung. Tujuan dari penelitian pendahuluan ini untuk mendapatkan gambaran umum tentang hal-hal yang akan diteliti dalam rangka menyusun proposal penelitian yang ditunjang dengan beberapa literatur arahan dari tim dosen pembimbing.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, maka dibuatlah proposal penelitian untuk dapat diseminarkan. Proposal penelitian disetujui oleh Pembimbing II pada tanggal 23 Desember 2014 dan disetujui oleh Pembimbing I pada tanggal 24 Desember 2014 serta disahkan oleh Ketua Program Studi PPKn. Langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan penelitian.

3. Pengajuan Rencana Penelitian

(66)

48

seminar proposal dilaksanakan. Setelah seminar proposal dilaksanakan, peneliti melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan saran dan masukan dari tim dosen pembahas. Setelah perbaikan proposal selesai, peneliti melakukan pengesahan komisi pembimbing dari pembimbing I dan pembimbing II, Ketua Program Studi PPKn, Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Dekan FKIP Unila. Setelah dilakuakan seminar proposal, maka langkah selanjutnya persiapan penelitian di lapangan.

4. Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Administrasi

Tahap ini peneliti melakukan berbagai persiapan. Berdasarkan surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor 1302/UN26/PL/2015 tanggal 13 Februari 2015 yang ditujukan kepada Lurah Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung dan persiapan kelengkapan penelitian instrumen penelitian yang telah diuji coba, maka peneliti merencanakan tanggal dan hari untuk disepakati dengan responden untuk selanjutnya mengadakan penelitian.

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

(67)

49

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan angket ini adalah sebagai berikut:

1) Membuat kisi-kisi angket mengenai persepsi masyarakat kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame terhadap program penerimaan peserta didik baru jalur bina lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.

2) Mengkonsultasikan angket kepada Pembimbing I dan Pembimbing II.

(68)

75

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang diuraikan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan Di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Persepsi masyarakat meliputi hal s

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian.
Tabel 3.1 Jumlah Keluarga Penerima Program PPDB Jalur Bina Lingkungan Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung
Tabel 3.2 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden   diluar Sampel untuk Item Ganjil (X)
Tabel 3.4 Distribusi antara Item Ganjil (X) dengan Item Genap (Y) mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Terhadap Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan di SMA Negeri 5 bandar lampung tahun Pelajaran 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan sarana dan prasarana belajar di SMA Swasta Pelita Raya sudah memenuhi standar, guru telah memanfaatkan sarana dan prasarana belajar untuk menunjang

Organisasi profesi wartawan pertama kali didirikan di Inggris pada 1883, yang diikuti oleh wartawan di negara-negara lain pada masa berikutnya1. Kursus-kursus jurnalisme pun mulai

CV Lima Belas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan yang berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya dengan menekan tingkat produk

SINERGI Integra Services sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing dengan karyawan cleaner yang menerima gaji di bawah standar UMP sangat menarik

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna simbolik yang terdapat dalam tradisi “Rebo Bontong” (1) Ongsongan, bermakna pemberian persembahan kepada penjaga lautan

Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo meliputi koordinat GPS titik kontrol peta, peta foto lahan pertanian, dan

1) Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan produk. Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah

iB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap,