Latar Belakang dan Dampak Perceraian (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Wonosobo)
Teks penuh
Gambar
![Tabel 1. Perkara yang diterima untuk cerai talak dan cerai gugat tahun 2002:](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/653097.170130/146.612.166.487.127.350/tabel-perkara-diterima-untuk-cerai-talak-cerai-gugat.webp)
![Tabel 4. Perkara yang diputus untuk cerai talak dan cerai gugat tahun 2003:](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/653097.170130/147.612.167.488.409.612/tabel-perkara-diputus-untuk-cerai-talak-cerai-gugat.webp)
![Tabel 5. Perkara yang diterima untuk cerai talak dan cerai gugat tahun 2004:](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/653097.170130/148.612.167.486.130.331/tabel-perkara-diterima-untuk-cerai-talak-cerai-gugat.webp)
![Tabel 8. Data perceraian karena krisis akhlak.](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/653097.170130/153.612.170.497.409.645/tabel-data-perceraian-karena-krisis-akhlak.webp)
Dokumen terkait
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya perceraian (2) proses terjadinya perceraian di Pengadilan Agama
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
Dengan demikian perkawinan senantiasa diharapkan berlangsung dengan bahagia dan kekal, namun dalam menjalani rumah tangga ditemui konflik atau masalah yang berujung kepada
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 2 Kompilasi
Menjalin pernikahan dan membentuk keluarga yang kekal, bahagia dan sejahtera merupakan tujuan pokok dalam rumah tangga berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, untuk
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1, tujuan perkawinan adalah “Untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
kedua yang berbunyi : “ dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa”, rumusan tersebut mengandung harapan, bahwa
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa." Sedangkan definisi perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI)