• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah akuntansi perbankan akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "makalah akuntansi perbankan akuntansi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari pembayaran uang, dimana industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam sistem perekonomian. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Bank berfungsi untuk menjembatani kedua kelompok masyarakat yang saling membutuhkan. Masyarakat yang memiliki kelebihan dana dapat menyimpan uang mereka dalam bentuk tabungan, deposito atau giro pada bank, sedangkan masyarakat yang membutuhkan dana untuk modal usaha atau untuk memenuhi kebutuhan lainnya dapat memperoleh pinjaman dalam bentuk kredit yang disalurkan oleh bank.

Pendapatan terbesar bank berasal dari bunga, imbalan atau pembagian hasil usaha atas kredit yang disalurkan. Semakin banyak jumlah kredit yang disalurkan berarti potensi pendapatan semakin besar. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya tidak semua dana yang dihimpun dari masyarakat bisa disalurkan dengan baik sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan dan penyaluran kredit kepada masyarakat biasanya mengalami hambatan dalam hal pengembalian pinjaman kepada pihak bank dan nyaris semua bank yang beroperasi di Indonesia mengalami kredit bermasalah. Kredit bermasalah atau kredit macet memberi dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat, dan perbankan Indonesia. Kemudian risiko yang ditimbulkan atas kredit macet yakni tidak terbayarnya kembali kredit yang diberikan baik sebagian maupun seluruhnya.

(2)

jumlah cadangan yang harus disediakan serta makin besar pula tanggungan bank untuk mengadakan dana cadangan tersebut karena kerugian bank akan mengurangi modal sendiri.

Dalam perjalanan hidupnya, bank melakukan Penyertaan saham di perusahaan lain yang penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, ikut serta dalam perusahaan lain, penyelamatan kredit, pengendalian perusahaan lain, menguasai pangsa pasar dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka masalah yang penulis angkat adalah:

1. Bagaimana sistem akuntansi untuk kredit yang diberikan?

2. Bagaimana jumlah batas maksimum untuk kredit yang diberikan? 3. Bagaimana untuk akuntansi penyertaan saham?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar pembaca dapat mengetahui Bagaimana sistem akuntansi untuk kredit yang diberikan?

2. Agar pembaca dapat mengetahui Bagaimana jumlah batas maksimum untuk kredit yang diberikan?

3. Agar pembaca dapat mengetahui Bagaimana untuk akuntansi penyertaan saham

(3)

2.1 Pengertian Kredit

Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank.

Kredit yang diberikan oleh bank dapat di definisikan sebagai Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Jenis kredit yang diberikan sangat bervariasi seperti kredit investasi, konsumsi, kredit produktif, kredit perumahan (KPR), kredit sindikasi, kredit kendaraan dsb-nya.

2.2 Jenis Kredit yang Diberikan

1. Jenis kredit menurut bentuknya

a. Kredit Rekening Koran

Debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai dengan sebesar plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara umum dihitung secara harian.

b. Installment Loan

Kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya kredit tersebut. (Angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun).

(4)

a. Kredit Jangka Pendek

Berjangka waktu maksimum 1 tahun, termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun

b. Kredit Jangka Menengah

Berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman.

c. Kredit Jangka Panjang

Berjangka lebih dari 3 tahun, seperti kredit produktif, perumahan dan kendaraan.

3. Jenis Kredit menurut kegunaannya

a. Kredit Modal Kerja

Diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha, seperti pembelian barang dagangan.

b. Kredit Investasi

Diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya kredit pembangunan pabrik, pembelian mesin dan penyiapan infrastruktur lainnya.

c. Kredit Konsumsi

Diberikan untuk keperluan konsumsi (personal loan), seperti KPR, kredit kendaraan, kredit untuk pendidikan dsb-nya.

2.3 Pembungaan Kredit

1. Efective Rate

(5)

angsuran pokok semakin meningkat. Angsuran pokok dan bunga bila dijumlah setiap periodenya adalah sama besar.

1. a. Anuitas Pembayaran Pada Setiap Akhir Periode Angsuran (Postnumerando)

Kredit dengan angsuran postnumerando umumnya untuk kredit tunai. Kredit tunai maksudnya kredit yang direalisasi dalam bentuk uang. Seperti kredit modal kerja, kredit investasi, dll.

Rumus:

1. Untuk Angsuran Kredit Perbulan

A ¿ M x i

1−(1+i)n

Ket:

A= Anuitas

M = Nilai Kredit

i = Tingkat suku bunga n = Jangka waktu kredit

2. Angsuran Pokok Angsuran Pertama

an ¿ A

(6)

Jika angsuran pertama telah diketahui, maka angsuran pokok selanjutnya dihitung dengan rumus:

an=¿a1 (1+i)

n−1

3. Angsuran Bunga

bn ¿A −¿an

4. Sisa Pinjaman Akhir Periode

Sn ¿

bn+1 i

Contoh:

Plafon kredit disetujui dan dicairkan sebesar Rp 600.000.000 pada tanggal 1 april 2012, suku bunga 24% pa, dengan jangka waktu 3 Tahun atau 36 bulan. Berapa yang harus dibayar tiap bulan oleh debitur?

Jawab:

Angsuran kredit per bulan :

A ¿ 600.000.000 .000x0,02

1−(1+0,02)36

A= 23.539.711,56

Angsuran pokok :

a1 = 23.539.711,56 – ( 600.000 .000 x 0.02) = 11.539.711,56

a3=¿11.539 .711,56 (1+0,02)2−1

= 12.005.915,9

Angsuran bunga :

(7)

= 12.000.000

b3 = 23.539.711,56 – 12.005.915,9 = 11.533.795,66

Sisa Pinjaman Pada Akhir Periode

S12 ¿ 8.904 .567,06

Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Perbulan

Sisa Pinjaman

1 1-may-12 600.000.000 11.539.711,56 12.000.000 23.539.711,56 588.460.288,44 2 1-jun-12 588.460.288,44 11.770.505,79 11.769.205,77 23.539.711,56 576.689.782,65 3 1-jul-12 576.689.782,65 12.005.915,91 11.533.795,65 23.539.711,56 564.683.866,75 4 1-agt-12 564.683.866,75 12.264.034,22 11.293.677,33 23.539.711,56 552.437.832,52 5 1-sep-12 552.473.832,52 12.490.954,91 11.048.756,65 23.539.711,56 539.946.877,61 6 1-okt-12 539.946.877,61 12.740.774,01 10.798.937,55 23.539.711,56 527.206.103,61 7 1-nov-12 527.206.103,61 12.995589,49 10.544.122,07 23.539.711,56 514.210.514,12 8 1-des-12 514.210.514,12 13.255.501,28 10.284.210,28 23.539.711,56 500.955.012,84 9 1-jan-13 500.955.012,84 13.520.611,30 10.019.100,26 23.539.711,56 487.434.401,54 10 1-feb-13 487.434.401,54 13.791.023,53 9.748.688,03 23.539.711,56 473.643.378,02 11 1-mar-13 473.643.378,02 14.066.844 9.472.867,56 23.539.711,56 459.576.534,02 12 1-apr-13 459.576.534,02 14.348.180,88 9.191.530,68 23.539.711,56 445.228.353,14 13 1-may-13 445.228.353,14 14.635.144,50 8.904.567,06 23.539.711,56 430.593.208,64

… … … …

36 1-apr-15 23.078.148,59 23.078.148,59 461.562,97 23.539.711,56 0

Jumlah 847.429.616,11

1. b. Angsuran Kredit Diterima Setiap Awal Bulan (Prenumerundo)

Bank juga memberikan kredit non tunai seperti kredit kepemilikan rumah, kredit mobil, dll. Untuk kredit semacam ini nasabah akan dibebani uang muka dan angsuran perdana pada saat akad kredit ditandatangani.

Rumus:

(8)

Pembelian rumah dengan fasilitas KPR BTN. Harga rumah Rp 700.000.000. Biaya balik nama dll Rp 15.000.000. Nasabah diwajibkan membayar uang muka Rp 100.000.000. Dengan demikian nilai KPR adalah Rp 600.000.000. Pertanyaan: Berapakah angsuran perbulan bila nasabah mengambil jangka waktu KPR selama 3 tahun dengan bunga 24%. Transaksi 1 April 2012.

Jawab:

Dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh angsuran perbulan Rp 23.078.148,59. Angsuran ini mulai dibayar 1 april 2012. Bandingkan dengan angsuran postnumerando angsuran kredit dibayar setiap akhir bulan Rp 23.359.711,56. Tampaklah bahwa angsuran awal nilainya lebih rendah.

1. c. Konversi Bunga Efektif ke Bunga Flat

Bank dalam menentukan angsuran kredit dapat menganut salah satu metode. Namun sering menghadapi nasabah dengan berbagai karakteristik arus kas. Untuk kesepakatan dengan nasabah bank dapat mengkonversi bunga efektif ke flat.

Rumus:

[

Total Angsuran Selama Periode Kredit Pokok Kredit

Jangka Waktu Kredit

−1

]

x100 Contoh:

Untuk Kasus Postnumerando selama periode kredit adalah Rp 847.429.616, Pokok Kredit Rp 600.000.000 dengan jangka waktu 3 Tahun atau 36 bulan.

[

847.429 .616,11 600.000.000

3

−1

]

x100 = 13,75%

(9)

Untuk sliding rate, angsuran pokok diperhitungkan tetap, sedangkan bunga yang diperhitungkan menurun sejalan berkurangnya sisa kredit.

Rumus:

1. Menentukan Angsuran Pokok

a ¿ M n

2.Menentukan Angsuran Bunga

b1 ¿ M x i b2 ¿ (Ma)x i b3 ¿

(

M−(a x2)

)

x i b4 ¿ (M−(a x3))x i

Jadi

bn ¿ (M−(a x(n−1)))x i

Dengan menggunakan contoh diatas dapat ditentukan angsuran pokok dan bunga sebagai berikut:

Angsuran pokok

a ¿ 600.000 .000

36 ¿ 16.666.666,67

Angsuran bunga 1

(10)

b2 ¿ (600.000−16.666 .666,67) x 0,02 ¿ 11.666.666,67

Angsura n ke

Bulan Pokok Pinjaman

Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Perbulan

Sisa Pinjaman

1 1-may-12 600.000.000 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 583.333.333,33 2 1-jun-12 583.333.333,33 16.666.666,67 11.666.666,67 28.333.333,34 566.666.666,67 3 1-jul-12 566.666.666,67 16.666.666,67 11.333.333,33 28.000.000 550.000.000 4 1-agt-12 550.000.000 16.666.666,67 11.000.000 27.666.666,67 533.333.333,33 5 1-sep-12 533.333.333,33 16.666.666,67 10.666.666,67 27.333.333,34 516.666.666,67 6 1-okt-12 516.666.666,67 16.666.666,67 10.333.333,33 27.000.000 500.000.000 7 1-nov-12 500.000.000 16.666.666,67 10.000.000 26.666.666,67 483.333.333,33 8 1-des-12 483.333.333,33 16.666.666,67 9.666.666,67 26.333.333,34 466.666.666,67 9 1-jan-13 466.666.666,67 16.666.666,67 9.333.333,34 26.000.000,01 450.000.000 10 1-feb-13 450.000.000 16.666.666,67 9.000.000 25.666.666,67 433.333.333,33 11 1-mar-13 433.333.333,33 16.666.666,67 8.666.666,67 25.333.333,37 416.666.666,67 12 1-apr-13 416.666.666,67 16.666.666,67 8.333.333,33 25.000.000 400.000.000 13 1-may-13 400.000.000 16.666.666,67 8.000.000 24.666.666,67 383.333.333,33

… … … …

36 1-apr-15 16.666.666,67 16.666.666,67 333.333,33 17.000.000 0

Jumlah 822.000.000,01

Konversi Bunga Sliding ke Flat

Rumus:

[

Total Angsuran Selama Periode Kredit Pokok Kredit

Praktik di bank bila menggunakan flat rate umumnya akan menentukan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan effective rate atau sliding rate. Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit.

(11)

1. Angsuran Pokok dan Bunga

M+(M x i x t) n

Ket :

M = Plafon Kredit i = Tingkat suku bunga t = Jangka waktu kredit

n = Jumlah bulan angsuran selama masa kredit

Dengan mengacu contoh diatas, maka angsuran total perbulan adalah:

Angsuran Pokok dan Bunga ¿ 600.000 .000+(600.000 .000x24 x3)

36 = 28.666.666,67 perbulan

Angsuran Pokok PerBulan ¿ 600.000.000

36 ¿ 16.666 .666,67

Angsuran Bunga PerBulan ¿ (600.000.000x24x3)

36 ¿ 12.000 .000

Angsuran ke

Bulan Pokok Pinjaman

Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Perbulan

Sisa Pinjaman

1 1-may-12 600.000.000 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 583.333.333,33 2 1-jun-12 583.333.333,33 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 566.666.666,66 3 1-jul-12 566.666.666,66 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 549.999.999,99 4 1-agt-12 549.999.999,99 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 533.333.333,32 5 1-sep-12 533.333.333,32 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 516.666.666,65 6 1-okt-12 516.666.666,65 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 499.999.999,98 7 1-nov-12 499.999.999,98 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 483.333.333,31 8 1-des-12 483.333.333,31 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 466.666.666,64 9 1-jan-13 466.666.666,64 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 449.999.999,97 10 1-feb-13 449.999.999,97 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 433.333.333,30 11 1-mar-13 433.333.333,30 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 416.666.666,63 12 1-apr-13 416.666.666,63 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 399.999.999,96 13 1-may-13 399.999.999,96 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 383.333.333.29

… … … …

36 1-apr-15 16.666.666,67 16.666.666,67 12.000.000 28.666.666,67 0

(12)

Konversi Bunga Flat ke Bunga Efektif Rumus :

Tingkat Bunga Efektif ¿ 2ni n+1

Tingkat Bunga Efektif ¿ 2(36)(0,24)

36+1 ¿ 46,70

2.4 Akuntansi Perkreditan

Komitmen merupakan transaksi off balanced, yaitu transaksi yang belum mempengaruhi neraca maupun laba rugi namun potensial untuk mempengaruhinya bila komitmen tersebut direalisasikan . oleh karena itu transaksi ini harus dicatat dalam rekening administrative kelompok komitment kewajiban.

Pada saat komitmen kredit dipenuhi atau bank melakukan pengucuran kredit (dropping dana), maka seluruh rekening komitmen kredit dimaksud harus dihapus sebesar nilai yang direalisasikan . realisasi kredit bisa sekaligus sebesar plafon atau secara bertahap. Bila dilakukan secara bertahap, maka rekening komitmen sebesar plafon yang belum direalisasikan tetap outstanding hingga seluruh dana benar benar direalisasi.

Pada realisasi kredit, bank akan memungut beban terhadap debitur, seperti biaya profisi, biaya administrasi, biaya transaksi jaminan, biaya asuransi, dll.

Contoh :

(13)

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp) 1 Mei 2012 DR. Kredit yang diberikan 50.000.000

CR. RAK. Cabang Cirebon 20.000.000

CR. Giro Anita Firdaus 20.000.000

CR. Provisi dan Komis 250.000

CR. Persediaan Bea Materai 10.000

CR. Giro Notaris 300.000

CR. Pendapatan Administrasi 100.000

CR. Persediaan Barang Cetakan 5.000

CR. Premi Asuransi Kredit 100.000

CR. Kas 9.235.000

1 Juni 2012 DR. Giro Anita Firdaus 1.666.666,66

CR. Kredit yang Diberikan 833.333,33 CR. Pendapatan Bunga kredit 833.333,33

1 Juli 2012 DR. Giro Anita Firdaus 1.652.778,33

CR. Kredit yang Diberikan 833.333,33

CR. Pendapatan Bunga Kredit 819.445

Bila kredit tidak di cairkan dihari akad. Dalam hal ini bank akan melakukan pencatatan pada rekening administrative terlebih dahulu dengan jumlah kredit sebesar plafon kredit yang belum di dropping. Kemudian rekening ini akan lenyap seiring pencairan kredit dengan cara di debit RAR.

Contoh :

Aplikasi kredit san chai di setujui bank mandiri semarang pada tanggal 1 mei 2012 dengan plafon kredit sebesar Rp. 600.000.000, suku bunga 24% pa, dengan jangka waktu 3 tahun atau 36 bulan. Dalam transaksi ini bank mandiri semarang membebani biaya profisi dan komisi 1%, biaya administrasi Rp. 200.000, biaya notaris Rp. 4.000.000, biaya materai Rp. 50.000 Biaya asuransi Kredit Rp. 3.000.000. pada tanggal 15 mei 2012, sdr. San chai baru datang ke bank dan menarik dananya dan dikreditkan ke rekening gironya Rp. 300.000.000, Untuk di transfer ke bank mandiri cabang bandung sebesar Rp. 200.000.000, sisanya tunai.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1 mei 2012 CR. RAR. Fasilitas Kredit 600.000.000

Kpd nasabah belum ditarik

(14)

DR. Kredit yang diberikan 600.000.000 CR. RAK. Cabang

Cirebon

200.000.000

CR. Giro Anita Firdaus 300.000.000

CR. Provisi dan Komis 6.000.000

CR. Persediaan Bea Materai

50.000

CR. Giro Notaris 4.000.000

CR. Premi Asuransi Kredit 3.000.000

CR. Kas 86.950.000

15 Juni 2012 DR. Giro San Chai 23.539.711,56

CR. Kredit yang Diberikan 11.539.711,56

CR. Pendapatan Bunga Kredit

12.000.000

2.5 Perlakuan Akuntansi Bunga Kredit

Bunga kredit di bukukan tersendiri (terpisah dengan angsuran pokok kredit). Bila kredit tergolong lancar, maka bank menerapkan accrual basis. Namun bila kredit bermasalah maka bank memperlakukan pendapatan bunga berdasarkan cash basic. Untuk mencatat pengakuan bunga yang belum dibayar debitur, bank akan mencatat dalam rekening administrative.

Contoh:

Misalkan pada 15. Desember 2011 ny San Chai tidak membayar angsuran kredit. (Kredit tergolong kurang lancar).

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

31 Des 2011 DR. RAR. Tunggakan Bunga 13.671.750,08 Dalam penyelesaian

15 Jan 2012 CR. RAR. Tunggakan Bunga 13.671.750,08

Dalam penyelesaian

DR. Kas 44.329.715,06

CR. Kredit yang diberikan 26.251.090,77 CR. Pendapatan Bunga 18.078.624,29 CR. Pendapatan lain-lain-penalty 230.000

(15)

16 Nov – 15 jan (2 bln)

9.264.875,86 + 8.813.748,43 = 18.078.624,29

Tunggakan Bunga 15 – 31 Des

9.264 .875,86 +¿8.813 .748,43

2 = 13.671.750,08

Bila kredit tersebut masih tergolong lancar, maka bank menggunakan accrual basic.

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

31 des 2011 DR. Piutang Bunga 13.671.750,08

CR. Pendapatan Bunga 13.671.750,08

15 jan 2012 DR. Kas 44.329.715,06

CR. Kredit yang diberikan 26.251.090,77

CR. Pendapatan Bunga 4.406.876,22

CR. Pendapatan lain-lain-penalty 230.000

CR. Piutang Bunga 13.671.750,08

2.6 Kredit Sindikasi

Kredit sindikasi sering disebut pembiayaan bersama. Kerjasama pembiayaan ini melibatkan beberapa bank yang mempunyai komitmen bersama untuk membiayai proyek tertentu. Contoh konsonarium ,co-financing, dan kredit sindikasi.

Secara umum kredit sindikasi memiliki Ciri- ciri sebagai berikut: 1. Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank

2. mempunyai syarat – syarat dan ketentuan yang sama bagi masing – masing peserta 3. hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank peserta 4. kerjasama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua bank peserta

(16)

Contoh :

Untuk Kredit 100.000.000.000 Jangka Waktu 2 Tahun, Bank A ditunjuk sebagai bank coordinator.

Bank Peserta Share Tingkat Suku Bunga

A 20.000.000.000 19%

B 10.000.000.000 20%

C 30.000.000.000 20%

D 40.000.000.000 18%

Total Dana 100.000.000.000

Pada saat Pelimpahan dana (missal 30 mei 2012) dari bank peserta ke bank coordinator, maka dicatat bank a sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

30 mei 2012 DR. Giro BI 80.000.000.000

CR. Giro Bank Lain-Bank B 10.000.000.000 CR. Giro Bank Lain-Bank C 30.000.000.000 CR. Giro Bank Lain-Bank D 40.000.000.000

Untuk Menentukan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada debitur bisa dihitung sebagai berikut:

Bank Peserta Share Bobot Suku Bunga

Individual

Suku Bunga Tertimbang

A 20.000.000.000 0,20 19% 3,80%

B 10.000.000.000 0,10 20% 2%

C 30.000.000.000 0,30 20% 6%

D 40.000.000.000 0,40 18% 7,20%

Jumlah 100.000.000.000 1 19%

(17)

Pencatatan tanggal 31 Mei 2012 di bank A sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp) 31 Mei 2012 Dr. Kredit yang Diberikan 100.000.000.000

Cr. Giro PT X 99.720.000

Cr. Pendapatan Provisi & Administrasi

80.000.000

Cr. Premi Asuransi Kredit 200.000.000

Pendapatan provisi kredit perlu didistribusikan ke bank peserta, Misal 1 juni 2012 dilimpahkan, maka jurnalnya:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1 Juni 2012 Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank B 8.000.000 Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank C 24.000.000 Dr. Pendapatan Provisi & Adm-Bank D 32.000.000 Dr. Premi Asuransi Kredit 200.000.000

Cr. Giro BI 64.000.000

Cr. Giro PT. Askrindo 200.000.000

Pencatatan Alokasi Angsuran Bunga dan Pokok Kredit Sindikasi

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

30 Juni 2012 Dr. Giro PT X 5.750.000.000

Cr. Kredit yang Diberikan 4.166.666.666,67 Cr. Pendapatan Bunga Kredit Sindikasi 1.583.333.333,33

Pelimpahan Dr. Kredit yang Diberikan 3.333.333.333,33 Dr. Pendapatan Bunga Kredit Sindikasi 1.266.666.666,67

CR. Giro Bank Lain-Bank B 583.333.333,33 CR. Giro Bank Lain-Bank C 1.750.000.000 CR. Giro Bank Lain-Bank D 2.266.666.666,67

Perhitungan alokasi pokok kredit dan bunga untuk angsuran/cicilan pertama adalah:

Bank A 0,20 833.333.333,33 19% 20.000.000.000 316.666.666,67 1.150.000.000 B 0,10 416.666.666,67 20% 10.000.000.000 166.666.666,67 583.333.333,33 C 0,30 1.250.000.000 20% 30.000.000.000 500.000.000 1.750.000.000 D 0,40 1.666.666.666,67 18% 40.000.000.000 600.000.000 2.266.666.666,67 4.166.666.666,67 1.583.333.333,33 5.750.000.000

Misal: Untuk Bank A

(18)

Alokasi Bunga Rp20.000 .000 .000 x

(

19

12

)

¿ 316.666 .666,67

Perhitungan alokasi pokok kredit dan bunga untuk angsuran/cicilan Kedua adalah:

Bank

OSC Bulan Ke-2 Alokasi Bunga (Rp)

Angsuran Total (Rp)

A 0,20 833.333.333,33 19% 19.166.666.666,67 316.666.666,67 1.150.000.000 B 0,10 416.666.666,67 20% 9.583.333.333,33 166.666.666,67 583.333.333,33 C 0,30 1.250.000.000 20% 28.750.000.000 500.000.000 1.750.000.000 D 0,40 1.666.666.666,67 18% 38.333.333.333,33 600.000.000 2.266.666.666,67 4.166.666.666,67 95.833.333.333,33 1.583.333.333,33 5.750.000.000

Untuk OSC Bank A ¿ 0,20 x Rp .95.833.333 .333,33 ¿ Rp19.166 .666.666,67

Daftar Angsuran Kredit

Angs ke

Bulan Pokok Pinjaman Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Total Sisa Pinjaman

(19)

Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan, supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya. Yang dapat dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan bunga kredit, pengurangan pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit, penambahan fasilitas kredit, pengambil alihan asset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.

2.7.1 Jenis kredit sesuai dengan kolektibilitas

a. Kredit lancar

Kredit yang tidak terdapat tunggakan. Setiap jatuh tempo angsuran debitur dapat membayar pinjaman pokok maupun bunga.

b. Kredit dalam perhatian khusus

Penggolongank kredit yang tertunggak angsuran pinjaman pokok dan pembayarran bunga, akan tetapi tunggakannya sampai dengan 90 hari( tidak melebihi 90 hari kalender)

c. Kredit kurang lancar

Terjadi bila debitur tidak dapat membayar angsuran pinjaman pokok atau pembayaran bunga antara 91 hari sampai dengan 180 hari

d. Kredit diragukan

Terjadi bila debitur tidak dapat membayar angsuran pinjaman pokok atau pembayaran bunga antara 181 hari sampai dengan 270 hari

e. Kredit macet

Terjadi bila debitur tidak mampu membayar berturut- turut lebih dari 270hari .

Contoh :

(20)

Rp 200.000.000 pada 10 April 07 disepakati untuk restuktrurasi kredit dengan modifikasi persyaratan kredit antara lain; suku bunga diturunkan menjadi 6% pa effective rate, tunggakan bunga dihapus, jangka waktu diperpanjang menjadi 3 tahun setelah restrukturasi kredit. (Sisa jangka waktu 1 tahun dan dirubah menjadi 3 tahun). Setelah restrukturasi, kolektibilitas kredit nasabah meningkat dari kredit macet menjadi kredit kurang lancar. Penyisihan kerugian kredit setelah restrukturasi sebesar 15% dari nilai sekarang outstanding credit.

Pertanyaan : Buatlah perhitungan restrukturasi kredit dan jurnalnya

Jawaban : Restruktur Kredit

No .

Ket. Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Total

Untuk Debitur

1 Pokok setelah restrukturasi 300 300 300 900

2 Bunga setelah restrukturasi 54 36 18 108

3 Arus kas masuk (pokok &

5 Nilai sekarang (12%) 316 268 226 810

6 Kredit sebelum restrukturasi 900

7 Penyishan rest kredit (6-5) 90

8 PPAP = (15%)(nilai sekarang) 122

9 Kelebihan PPAP (PPAP-8) 78

10 Kerugian rest kredit (9-7) (12)

11 Amortisasi kerugian rest

(33,3%)(10)

(4) (4) (4) (12)

No .

Ket. Sebelum Sesudah

1 Tunggakan pokok 900.000.000 900.000.000

2 Tunggakan bunga 100.000.000

4 Kualitas kredit Macet Kurang lancar

5 PPAP tersedia (harus dibentuk) 200.000.000 122.000.000

6 Kelebihan PPAP 78.000.000

7 Penyisihan restrukturisasi 90.000.000

(21)

01 April 07

Jurnal sebelum restrukturisasi

01 April 07 Kredit yg diberikan Rp 900.000.000

Giro PT Banyubiru Rp 900.000.000

01 April 07 Beban penyisihan kerugian kredit Rp 200.000.000

Penyisihan kerugia kredit Rp 200.000.000

Jurnal sesudah restrukturisasi

01 April 07 Kerugian restrukturisasi kredit Rp 90.000.000

Penyisihan restrukturisasi kredit Rp 90.000.000

(Pembentukan penyisihan rest kredit)

01 April 07 Penyisihan kerugian kredit Rp 78.000.000

Beban penyisihan kerugian kredit

Rp 78.000.000

(Koreksi kelebihan beban penyisihan)

01 April 07 Beban penyisihan kerugian kredit Rp 78.000.000

Kerugian restrukturisasi kredit Rp 78.000.000

2.8 Cakupan dan Dasar Perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

BMPK merupakan batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan untuk dilkukan oleh bank kepada peminjam atau sekelompok peminjam tertentu. Penyediaan dana adalah penyediaan fasilitas kredit, surat berharga, penempatan antarbank, penyertaan, dan transaksi rekening administratif.

Pos-pos yang diperhitungkan dalam menentukan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit (LLL) adalah :

(22)

Pelanggaran BMPK dihitung berdasarkan baki debet. Pengertian baki debet tidak termasuk bunga akrual pada pos rupa-rupa asset dan tunggakan bunga (bunga dalm penyelesaian) pada rekening administratif. Bunga akrual adalah pendapatan bunga dari kredit lancar dan dalam perhatian khusus. Kredit disini termasuk giro bersaldo debit (overdraft), kartu kredit (baki debit), transaksi yang berasal dari off balance sheet yang wan prestasi.

2. Surat Berharga

Perhitungan BMPk untuk pembelian surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) dan pengambilalihan dalam rangka anjak piutang didasarkan pada harga perolehan, yaitu harga nominal dikurangi dengan diskonto yang diterima. Yang dimaksud dengan surat berharga NPA adalah pembelian surat berharga yang disertai dengan penyertaan kesediaan bank utnuk membeli surat berharga tersebut dalam jumlah, jangka waktu, dan tingkat diskonto tertentu.

Dasar perhitungan pelanggaran atau pelampauan BMPK didasarkan pada harga perolehan saat membeli atau didasarkan nilai pasar untuk surat bergharga yang tercantum di neraca bank.

3. Penempatan pada Bank lain

Pelanggaran pelampauan BMPK penempatan antar bank atau pada bank lain didasarkan pada nilai nominal, kecuali sertifikat deposito dan surta berharga yang dinilai berdasarkan harga perolehan. Penempatan ini dapat berupa Giro, Deposito, Call Money, Kredit, Sertifikat Deposito, dan Surat Berharga.

4. Penyertaan

Pelanggaran pelampauan BMPK untuk pos ini didasrakan pada jumlah dana yang ditanamkan oleh bank dan berdasarkan pada nilai penyertaan yang dicatat di neraca (tanpa adanya penyediaan dana berupa cash outflow). Penyertaan dalam hal ini hanya pada lembaga keuagan dan tidak melalui pasar modal.untuk penyertaan bank pada lembaga non keuangan hanya diperkenankan dalam rangka penyertaan modal sementara untuk mengatasai kegagalan kredit.

5. Transaksi Rekening Administratif

(23)

Pelanggaran BMPK untuk garansi yang diberikan didasarkan pada nilai nominal. Sedangkan resiko kredit dan transaksi derivatif didasarkan atas unrealized gain yang dimungkinkan tidak jadi diterima apabila pihak counterparty melakukan wan prestasi.

Gain yang dimaksud adalah selisih nilai pasar terhadap nilai kontrak.

2.9 Pos-Pos Pengecualian dalam Perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit

Dalam memperhitungkan BMPK suatu bank, harus dicermati beberapa pos yang tidak perlu diperhitungkan yaitu:

- Penenaman dana pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan surat utang pemerintah Indonesia.

- Penanaman modal yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah Indonesia atau dijamin oeh Bank Indonesia

- Penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur untuk mengatasi kegagalan kredit (restrukturiasi kredit)

- Penyediaan dana yang dijamin oleh Cash Collateral, dalam hal ini dijamin oleh SLBC yang dianggap cash collateral, dengan syarat :

- Bank telah melaporkan mengenai asset produktif yang dijamin SLBC dan realisasi pencairan SLBC

- SLBC harus diterbitkan atau dijamin oleh prime banks yang memiliki peringkat minimal A dari lebaga pemeringkat internasional (misal: Moody’s and S & SP’s)

- Jangka waktunya harus mengcover jangka waktu asset produktif plus 90 hari

- SLBC harus dicairkan selambat-lambatnya 90 hari setelah debitur tidak memenuhi kewajibannya - kepada banak atau saat kredit bermasalah

- Bila SLBC tidak bisa dicairkan, maka penyediaan dana ini menjadi diperhitungkan dalam BMPK

- Khusus tagihan kepada prime banks yang berperingkat A dikecualikan dalam perhitungan BMPK sebab dianggap tidak beresiko. Hal ini disamakan dengan tagihan yang dijamin SLBC yang dikeluarkan oleh prime banks.

- Penempatan dana antar bank yang dijamin pemerintah (selama masih berlaku) sepanjang bank tempat penempatan memenuhi syarat penjaminan. Penjaminan pemerintah

(24)

- Pengambilalihan (negosiasi) wesel ekspor berjangka yang diterbitkan atas dasar L/Cberjangka (Usance L/C) yang masih berlaku dan diaksep oleh prime banksdi luar negeri.

2.10 Penentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit

Penentuan BMPK dilakukan untuk mengatur portofolio kredit perbankan agar tidak terakumulasipada satu kelompok atau individual dalam pemeberian kredit.

Jika terkonsentrasi dalam satukelompok atau individual saja akan memberikan resiko yang besar bagi bank. BMPK merupakanpenerapan dari konsep diversifikasi investasi untuk menurunkan resiko.Bank Indonesia mengatur pemberian kredit kepada nasabah harus dibedakan antara pihak terkaitdengan bank dan pihak lain yang tak terkait, yaitu:

1. Pihak Terkait

- Pemegang saham bank perseorangan sebesar 10% atau lebih

- Pemegang saham bank berbentuk perusahaan/badan sebesar 10% atau lebih - Anggota dewan komisaris

- Anggota direksi

- Keluarga sampai derajat kedua dalam garis lurus maupun ke samping dari pihak a, c, dan d. Yang dimaksud keluarga adalah termasuk mertua, menantu dan ipar sehingga meliputiorang tua kandung/tiri/angkat; saudara kandung/tiri/angkat; suami/istri; anak kandung/tiri/angkat; cucu kandung/tiri.angkat; dll.

- Perorangan sebagai pemegang saham perusahaan sebagaimana dimaksud dalam poin b yang memiliki saham lebih dari 25% dan/atau mempengaruhi (menegendalikanoperasional, pengawasan, atau pengambil keputusan) perusahaan tersebut.

- Pejabat bank, yaitu pejabat yang memiliki fungsi eksekutif (punya pengaruh terhadapoperasional bank dan/atau bertanggungjawab langsung kepada direksi)

- Perusahaan yang dimiliki oleh pihak-pihak a s.d. g sebesar 10%

- Perusahaan yang secara operasional, pengawasan, san dalam pengambilan keputusandipengaruhi oleh pihak-pihak a s.d. g. Hal ini dapat diketahui jika timbul permasalahan.Otoritas moneter harus jeli untuk menemukan pembuktian bukti-bukti tertulis dalampemeriksaan.

(25)

Penentuan BMPK atas pihak terkait adalah:

a. Untuk peminjam (individual) dan/atau kelompok peminjam ditetapkan maksimum sebesar 10% dari modal

b. Untuk keseluruhan pihak terkait ditetapkan maksimum sebesar 10% dari modal

2. Pihak Tidak Terkait

Peminjam atau kelompok peminjam di luar pihak terkait.Peminjam individual adalah nasabah perorangan atau perusahaan/badan yang memperolehsatu atau lebih penyediaan dana. Kelompok peminjam adalah sejumlah peminjam yang satusama lain memiliki keterkaitan dalam hal:

a. Kepemilikan yaitu induk perusahaan memiliki saham anak perusahaan sebesar 25% ataulebih

b. Kepengurusan yaitu direksi, komisaris, atau pejabat eksekutif suatu perusahaan ataumerupakan komisaris, direksi, dan/atau pejebat eksekutif perusahaan lain c. Hubungan keuangan yaitu suatu perusahaan bertindak sebagai penjamin penyediaan

danayang diterima perusahaan lain, atau yang memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan lain sehingga mengakibatkan adanya pengendalian usaha oleh salah satuperusahaan tersebut

Pengaturan BMPK untuk pihak tidak terkait adalah:

- 30% dari modal sejak 31 Desember 2001

- 25% dari modal selama tahun 2002

- 20% dari modal sejak Januari 2003

Bagi debitur yang terkena pelanggaran pelampauan BMPK , perhitungan BMPK haya dikenakanatas pelanggaran secara kelompok.

2.11 Pelampauan BMPK

Formulasi pelampauan BMPK didefinisikan sebagai berikut :

[

Penyediaan Dana Pada Tanggal Laporan BMPK

Modal Pada Tanggal Laporan BMPK X 100

]

−¿BMPK

(26)

danarealisasi. Pelampauan BMPK yang terjadi akibat gejolak kurs dan/atau penurunan modal bank atas penyediaan dana yang telah diberikan, tidak dikategorikan sebagai pelanggaran BMPK.Kurs yang menjadi dasar adalah kurs neraca bank pada akhir bulan.

2.12 Pelanggaran BMPK

Pelanggaran BMPK dapat dilihat apabila pda saat bank melakukan realisasi penyediaan dana telah melebihi dari presentase maksimum. Untuk menentukan ini digunakan formula sebagai berikut :

[

Penyediaan Dana Pada Saat Pemberiannya

Modal Pada Saat Pemberian Penyediaan Dana X 100

]

−¿BMPK

Bank harus menolak realisasi dana yang dilakukan debiturnya apabila berdasarkanperhitungan dengan formula diatas akan mengakibatkan terjadinya pelanggaran BMPK.Penolakan ini bisa dilakukan bila dalam perjanjian sebelumnya memberikan pernyataan tentangklausal ini.

Dengan memperhatikan ketentuan di atas, maka dapat dikatakan bahwa bank-bank yang tidak memiliki modal atau bahkan CAR (Capital Adequacy Ratio)-nya negatif secara otomatis melakukan pelampauan dan pelanggaran BMPK. Bank yang memiliki CAR sebesar 0 atau minusdilarang untuk memberikan kredit/penempatan dana pada umumnya. Kecuali telah mendapatpersetujuan pemerintah untuk mengikuti program rekapitulasi perbankan.

2.13 Pelaporan Akuntansi Pelanggaran BMPK

Pelaporan mengenai posisi BMPK harus dilakukan bank komersial kepada bank sentral,pihak terkait, pihak tak terkait. Laporan tersebut menyangkut pelampauan BMPK maupunPelaporan pelanggaran BMPK. Laporan-laporan tersebut antara lain :

- Laporan Pelanggaran BMPK kepada Pihak Terkait

- Laporan Pelanggaran BMPK kepada Pihak Tidak Terkait

- Laporan Pelampauan BMPK kepada Pihak Tidak Terkait

(27)

2.14 Penyertaan Saham

Penyertaan saham merupakan penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, ikut serta dalam perusahaan lain, penyelamatan kredit, pengendalian perusahaan lain, menguasai pangsa pasar dan sebagainya.

Pada prinsipnya penyertaan saham dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan adalah harga yang dibutuhkan untuk mendapatkan saham. Harga perolehan diperhitungkan dari harga beli ditambah biaya - biaya lain untuk memperoleh saham tersebut.

2.15 Metode yang Digunakan Untuk Mencatat Penyertaan

2.15.1 Penyatatan Penyertaan Dengan Harga Perolehan (Cost Method)

Metode ini digunakan untuk mencatat penyertaan bank pada perusahaan anak bila jumlah penyertaannya relatif kecil. Pada metode ini, penyertaan dicatat sebagai pendapatan lain-lain, akan tetapi dalam hal pendapatan dividen berbentuk saham (stock divident) maka tidak diakui sebagai pendapatan dan tidak boleh dicatat menambah harga perolehan penyertaan.

Contoh:

Tanggal 1 januari 2011 bank Bintang Buana melakukan pembelian saham PT PSP Multifinance sebanyak 450.000 lembar @ Rp. 10.000. Harga kurs 103%. Kepemilikan ini menempatkan bank buana sebagai pemegang saham dengan pangsa 15% dari saham PT PSP Multi Financeyang beredar. Biaya - biaya pembelian saham sebesar @ Rp. 5.000.000. Pembelian saham dilakukan dengan tunai.

(28)

Tanggal 31 Januari 2012, PT PSP Multifinance mengumumkan akan membagi dividen dari laba yang diperoleh sebesar 70% secara tunai.

Tanggal 1 Febuari 2012 PT PSP Multifinance membagikan dividen secara tunai kepada pemegang saham.

Pencatatan transaksi dengan menggunakan cost method di Bank Bintang Buana adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/1/2011 Dr. Penyertaan saham PT PSP Multifinance 4.640.0000

Cr. Kas 4.640.0000

31/12/2011 Bank Bintang Buana tidak menjurnal laporan ini

31/1/2012 Dr. Piutang dividen 903.000.000

Cr. Pendapatan lainnya 903.000.000

1/2/2012 Dr. Kas 903.000.000

Cr. Piutang Dividen 903.000.000

Ket :

Nilai Penyertaan = 450.000 (b x 10.000 x 103%)

Bagian dividen Bank Bintang Buana = 8.600.000.000 x 70% x 15% = 903.000.000

2.15.2 Pencatatan Penyertaan Dengan Equity Method

Metode ini digunakan bila bank memiliki penyertaan saham yang relatif besar sehingga bank tersebut mampu mengendalikan perusahaan anaknya. Dividen tunai yang diterima dicatat sebagai pengurang rekening penyertaan yang bersangkutan.

(29)

Dengan merujuk pada metode harga perolehan diatas, dan diasumsikan kepemilikan saham pt Bank Bintang Buana sebanyak 450.000 lembar merupakan pangsa kepemilikan 40% saham PT PSP Multifinance, Maka pencatatan dengan metode ekuitas di PT Bnak Bintang Buana sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (RP) Kredit (Rp)

1/1/2011 Dr. Penyertaan saham PT PSP Multifinance 4.640.000.000

Cr. Kas 4.640.000.000

31/12.2011 Dr. Penyertaan saham PT PSP Multifinance 3.440.000.000

Cr. Pendapatan Penyertaan 3.440.000.000

31/1/2012 Dr. Piutang Dividen 2.408.000.000

Cr. Penyertaan saham PTP PSP Multifinance 2.408.000.000

1/2/2012 Dr. Kas 2.408.000.000

Cr. Piutang Dividen 2.408.000.000

Pada kasus tertentu perusahaan anak atau PT PSP Multifinance mengalami kerugian yang material. Jika hal ini terjadi maka bank sebagai peserta yang harus ikut menanggung risiko yang dibebabkan kepada rekening penyertaan. Misalnya pada akhir tahun 2011 PT PSP Multifinance megalami kerugian senilai Rp. 100.000.000, Maka bank akan menjurnak sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Desember 2011 Dr. Rugi penyertaan PT PSP Multifinance 40.000.000

Cr. penyertaan PT PSP Multifinance 40.000.000

2.16 Masalah Khusus : Penyertaan Dari Pengalihan Kredit

(30)

dialihkan harus dicatat pada rekening laba atau rugi pada periode pengalihan kredit tersebut.

Cotoh:

Pada tanggal 1 mei 2011 ASF Multifinance telah mengalami penurunan kinerja sehingga tidak sanggup lagi untuk melunasi kredit dari bank bintang buana. Kredit yang telah menjadi kredit bermasalah. Dengan kesepakatan antara ASF dan Bank, Nilai kredit tersebut dialihkan menjadi penyertaan dengan nilai wajar yang disepakati untuk saham sebesar Rp. 10.700 perlembar. Sedangkan jumlah saham sebanyak 500.000 lembar. Jumlah kredit yang bermasalah adalah Rp. 5.000.000.000 Tunggakan bunga Rp 300.000.000.

Pencatatan di Bank Bintang Buana

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1 Mei 2011 Dr. Penyertaan Saham PT ASF Multi Finance 5.100.000.000

Dr. Rugi Pengalihan Kredit 200.000.000

Cr. Kredit yang Diberikan 5.300.000.000

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Untuk sistem akuntansi kredit perbankan memiliki beberapa metode yakni sesuai dengan metoda bunga yang diberikan, ada sistem akuntansi kredit bunga efektif, sistem akuntansi bunga flat, dan sistem akuntansi bunga sliding rate.

(31)

dianggap melampau BMPK apabila bank melakukan penyediaan dana melebihi persentase maksimum karena perubahan-perubahan yang terjadi setelah penyediaan danarealisasi.

3. Dalam hal bank melakukan penyertaan saham kepada suatu perusahaan, sistemakuntansi nya bergantung berapa jumlah saham yang dimiliki oleh bank pada suatu perusahaan tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Maulana (2006) dalam penelitiannya yang berjudul: Analisis tingkat suku bunga kredit dan jangka waktu pemberian kredit terhadap jumlah pemberian kredit dimana

Analisis Tentang Keterkaitan Pengaruh Suku Bunga, Pendapatan Nasabah, Status Pekerjaan Nasabah Dan Jangka Waktu Kredit Terhadap Jumlah Pengambilan Kredit Pada

- Bahwa proses penambahan plafond kredit dan perpanjangan jangka waktu kredit dengan masih mempergunakan jaminan milik Penggugat yang telah dilakukan oleh Tergugat I

Data historis tersebut terdiri atas plafond kredit, suku bunga atau rate, maksimum kredit, produk kredit, usaha kredit dan jangka waktu serta kelas yang dikategorikan

Risiko-risiko dalam peminjaman kredit tersebut antara lain adalah risiko penundaan pembayaran, risiko pengurangan pembayaran suku bunga atau pinjaman pokok, dan risiko tidak

Pada tahun 2014 Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga dan pokok fasilitas KMK Aflopend sesuai ketentuan secara tepat waktu, dan mendapatkan penghapusan TBYD

Maulana (2006) dalam penelitiannya yang berjudul: Analisis tingkat suku bunga kredit dan jangka waktu pemberian kredit terhadap jumlah pemberian kredit dimana

H o : Tidak ada hubungan antara jangka waktu kredit dengan jaminan kredit tanpa dikontrol oleh suku bunga kredit dan kolektibilitas kredit. H a : Ada hubungan