• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Struktural Cerita Na Mora Pande Bosi Lubis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisa Struktural Cerita Na Mora Pande Bosi Lubis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

AN ALI SA STRUKTURAL CERI TA N A M ORA PAN D E BOSI LUBI S

JH ON SON PARD OSI

Ju r u sa n Sa st r a D a e r a h Fa k u lt a s Sa st r a Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

BABI PEN D AH ULUAN

1 .1 La t a r Be la k a ng m a sa la h

Karya sast ra adalah ungkapan pikiran dan perasaan seseorang pengarang dalam usahanya unt uk m enghayat i kej adian- kej adian yang ada disekit arnya, baik yang dialam inya m aupun yang t erj adi pada orang lain pada kelom pok m asyarakat nya. Hasil im aj inasi pengarang t ersebut dit uang ke dalam bent uk karya sast ra unt uk dihidangkan kepada m asyarakat pem baca unt uk dinikm at i, dipaham i dan dim anfaat kan. Dengan dem ikian karya sast ra bukanlah suat u uraian- uraian kosong at au khayalan yang sifat nya sekedaer m enghibur pem baca saj a t et api m elalui karya sast ra dihidupapkan pem baca lebih arif dan bij aksana dalam bert indak dan berpikir karena pada karya sast ra selalu berisi m asalah kehidupan m anusia nyat a. Jadi t idak salah dikat akan bahwa karya sast ra adalah cerm in kehidupan m asyarakat . Sum ardj o ( 1979: 30) m enyat akan " ...Sast ra adalah produk m asyarakat yang m encerm inkan m asyarakat nya. Obsesi m asyarak at adalah m enj adi obsesi pengarang yang m enj adi anggot a m asyarakat .

Pengarang selalu m em pergunakan t okoh- t okoh sebagai w akil- w akil m anusia yang dij um pai pada m asyarakat . Melalui t okoh- t okoh inilah pengarang m engem bangkan ide dan im aj inasinya sehingga cerit a t ersebut kelihat an benar-benar hidup dan berkem bang sepert i kehidupan nyat a.

Pada m asyarakat t radisonal karya sast ra dianggap sebagai sarana pendidikan form al yang m em bim bing anak- anak agar berperilaku baik. Penyaj iannya dilakukan secara lisan. Pada m alam hari para orang t ua sudah m ulai bercerit a sam bil m eninabobokan anak- anaknya. Cerit a yang m ereka cerit akan berupa dongeng, m it e, legenda yang kej adiannya dianggap pernah t erj adi di lingkungan m ereka w alaupun kej adian t ersebut t erj adi j auh sebelum zam an m ereka m erasakan at au m enganggap cerit a t ersebut m ilik m ereka.

Pada saat sekarang perhat ian m asyarakat t erhadap kesusast raaan lisan sudah kurang dim inat i. Cerit a lisan yang pada m asyarakat t radisional sangat besar perannya unt uk m em berikan pengaj aran dan penghiburan agaknya sudah t ergeser posisinya oleh m asuknya sarana hiburan m odern.

Cerit a rakyat Na Mora Pande Bosi Lubis adalah cerit a legendaris yang m engisahkan t ent ang perj alanan seorang Bugis yang bert ualang m enj adi m aria Lubis set elah m engawini saudara perem puan Raj a Hat ongga di Tapanuli Selat an. Marga Lubis didapat kan dari m arga Am ang Boru dari Raj a Hm ongga sesuai dengan adat Bat ak Angkola m andailing yang secara ot om at is pet ualang Bugis dij adikan m enj adi anak. Cerit a ini yang m engungkapkan beberapa nam a daerah yang t erdapat di Tapanuli Selat an, sepert i: Pardom uan, Singengu, Lobu Hat ong, Padang Sigenduk, Ham aya Tonggi, dan lain- lain.

(2)

1 .2 . Ba t a sa n M a sa la h

Sesuai dengan uraian- urain yang t erdapat pada lat ar belakang dan m asalah agar pengkaj ian ini lebih baik dan t erarah, penulis m em bat asi m asalah hanya pada t em a, alur, karakt er dan lat ar.

1 .3 . Tu j ua n pe nu lisa n

Tuj uan penulisan karya ilm iah, unt uk:

¾ Menget ahui st rukt ur cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis

¾ Mem aparkan ket erkait an unsur- unsur pem bent uk cerit a cerit a Na Mora Pande BosiLubis.

1 .4 . La nda sa n

Set iap karya ilm iah haruslah dapat m em ecahkan m asalah yang m enj adi kesim pulan at au hasil pada penulisan t ersebut .Tent unya unt uk dapat m em ecahkan m asalah t ersebut haruslah dengan m enggunakan ‘alat bant u' yang dalam hal ini disebut dengan t eori.

Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah t eori st rukt ural. Teor i st rukt ural berusaha unt uk m em ilah- m ilah dengnn baik unsur- unsur pem bent uk suat u karya sast ra yang dalam hal ini k arya sast ra berbent uk prosa. Teeuw, ( 1984: 135) m enyat akan, Analisis st rukt ural bert uj uan unt uk m em bongkar dan m em aparkan secara cerm at , sem endet ail dan m endalam m ungkin ket erkait an dan ket erj alinan sem ua analisis aspek karya sast ra yang bersam a- sam a m enghasilkan m akna m enyeluruh.

Berbicara t ent ang Anat om i prosa ( cerit a) , set iap cerit a dibent uk oleh dua bagian besar unsur yait u unsur int rinsik clan unsur ekst rinsik dim ana unsur int rinsik disebut sebagai unsur dalam y ang m em bent uk suat u cerit a sedangkan unsur ekst rinsik disebut unsur luar yait u unsur- unsur pendukung t ercipt nya suat u cerit a. Sem i, ( 1988: 35) m enyat akan,

" St rukt ur fiksi it u secara garis besar " dibagi alas dua bagian, yait u: ( 1) St rukt ur luar ekst rinsik dan ( 2) int rinsik dalam ( inst rinsik) . St rukt ur luar ( ekst rinsik) segala m acam unsur yang berada di luar suat u karya sast ra yang ikut m em pengaruhi kehadiran sast ra t ersebut , m isalnya fakt or sosial ekonom i, fakt or kebudayaan, fakt or sosiol polit ik, keagam aan, dan t at a nilai yang dianut m asyarakat . St rukt ur dalam ( int rinsik) adalah unsur- unsur yang m em bent uk karya sast ra t ersebut sepert i: penokohan at au perwat akan, t em a, alur ( plot ) , pusat pengesahan, lat ar dan gaya bahasa.

BAB I I

UN SUR - UN SUR I N TRI N SI K

2 .1 . Te m a

(3)

Purw adarm int a, ( 1984: 104) m engat akan, " ... Tem a adalah pokok pikiran, dasar cerit a at au sesuat u yang dipercakapkan dipakai sebagai dasar unt uk m engarang" .

Tem a pada suat u karya sast ra dapat dit ent ukan dengan beberapa langkah. Est en, ( 1984: 88) m enyat akan, Unt uk m enent ukan t em a dalam sebuah karya sast ra ada t iga m acam yang bisa dit em puh yakni:

1. Melihat persoalan yang paling m enonj ol.

2. Secara kualit at if persoalan m ana yang paling banyak m enim bulkan konflik- konflik yang m elahirkan perist iw a- perist iw a

3. Menghit ung w akt u percerit aan.

Cara yang paling um um dan sering digunakan adalah cara kedua yait u m elihat persoalan m ana yang paling banyak m enim bulkan konflik- konflik dengan m elihat perist iw a- perist iw a selalu berulang- ulang dalam keseluruhan cerit a sehingga t em a akall selalu t erkait pada t okoh, alur dan lat ar" .

Uraian–uraian di at as t elah banyak m enerangkan pengert ian t em a sehingga dapat disim pulkan bahwa t em a m erupakan salah sat u unsur pent ing dalam suat u karya sast ra m enent ukan t em a suat u cerit a hanya dapat dilakukan bila t elah m em aham i karya sast ra t ersebut secara keseluruhan.

2 .2 . Alu r

Alur m erupakan unsur yang sangat pent ing dalam cerit a. Alur berperan m engat ur hubungan perist iw perist iw a dalam suat u cerit a. Karena perist iw a-perist iw a dalanm suat u cerit a m em punyai hubungan yang erat sat u sam a lain. Suat u perist iwa at au kej adian dalam cerit a dapat t erj adi j ust ru disebabkan oleh adanya perist iw a sebelum nya. Rangkaian perist iw a y ang t erdapat dalam suat u cerit a inilah. yang disebut alur. Sepert i apa yang diungkapkan oleh Sem i ( 1984: 35) ,

" Alur at au plot adalah st rukt ur rangkaian kej adian dalam cerit a yang disusun sebagai sebuah int er- relasi fungsional yang sekaligus fiksi. Dengan dem ikian, alur ini m erupakan perpaduan unsur–unsur yang m em bangun cerit a. Dalam pengert ian ini alur m erupakan rangkaian suat u j alur t em pat lew at nya rent et an perist iw a yang m erupakan rangkaian pola t indak t anduk yang berusaha m em ecahkan konfflik yang t erdapat di dalam nya" .

Alur suat u cerit a sangat erat hubungannya dengan unsur- unsur yang lain sepert i per w at akan, set t ing, suasana lingkungan begit u j uga dengan w akt u. Berdasarkan hubungan ant ara t okoh- t okoh dalam cerit a, yang biasanya dit ent ukan oleh j um lah t okoh, m aka alur t er bagi at as dua bagian sepert i yang dikem ukakan oleh Sem i ( 1984: 36) ,

“ Alur yang bagian- bagiannya diikat dengan erat disebut alur erat , sedangkan yang diikat dengan longgar disebut alur longgar. Biasanya alur erat dit em ui pada cerit a yang m em iliki j um lah pelaku m enj adi lebih sering dan m em bent uk j aringan yang lebih rapat " .

Bila dilihat m enurut urut an perist iw a, alur dapat dibagi at as dua bagian, yait u alur m aj u dan alur sorot bat ik. Alur m aj u ialah rangkaian perist iw a dij alin secar a kronologis. Sedangkan alur sorot balik ( flash back) ialah r angkaian perist iw a dij alin t idak berurut an, t idak kronologi.

Lebih lanj ut S. Tasrif dalam Tarigan ( 1984: 128) m enyat akan, “ 1. Sit uat ion ( pengarang m ulai m elukiskan suat u keadaan)

(4)

3. Rising act ion ( keadaan m ulai m em uncak) 4. Clim ax ( perist iw a- perist iw a m encapai klim aks)

5. Dedoum ent ( pengarang m em berikan pem ecahan soal dari sem ua perist iwa) ”

Pendapat Tasrif di at as, m engungkapkan beberapa t ahap dalam alur m aj u.

2 .3 . La t a r a t a u Se t t in g

Suat u cerit a dapat t erj adi pada suat u t em pat at au lingkungan t ert ent u. Tem pat dalam hal inim ernpunyai ruang lingkup yang sangat luas t erm asuk nam a kot a, desa, sungai, gunung, lem bah, sekolah, rum ah) , t oko, dan lain- lain. Unsur t em pat sangat m endukung t erhadap perwat akan t em a, alur sert a unsur yang lain. Seseorang yang hidup di lingkungan sekolah t ent u secara um um akan m em punyai w at ak yang berbeda dengan orang yang t inggal di lingkungan kebun. At au seseorang yang dibesarkan di desa t ent u akan m em ilik i walak yang berbeda dengan orang yang lahir dan dibesarkan di kot a ( secara um um ) .

Unsur wakt u j uga bagian yang t idak t erpisahkan dalam suat u cerit a. Suat u cerit a dapat t erj adi pada suat u saat t ert ent u m isalnya pada abad XX, pada m asa penj aj ahan Jepang di I ndonesia, ket ika m usim huj an, ket ika m usim sem i, t ahun, bulan, hari dan sebagainya. Lingkungan t erj adinya perist iwa- perist iwa at au suasana cerit a sepert i orang- orang di sekit ar t okoh at au j uga benda- benda di sekit ar t okoh t erm asuk ke dalam lat ar belakang at au set t ing.

Dalam hal ini At ar Sem i ( 1984: 38) m engat akan:

" Lat ar at au landas lam pu ( set t ing) cerit a adalah lingkungan t em pat perist iwa t erj adi. Ter m asuk di dalam lat ar ini adalah, t em pat at au ruang yang dapat diam at i, sepert i di kam pus, di sebuah puskesm as, di dalam penj ara, di Paris dan sebagainya. Term asuk di dalam unsur lat ar at au kerum unan orang yang berada di sekit ar t okoh, j uga dapat dim asukan kedalam unsur lat ar, nam un t okoh it u sendiri t ent u t idak t erm asuk."

Lat ar belak ang set t ing bukanlah hanya sebagai pelengkap dalam suat u cerit a. Unsur ini sangat m endukung t erhadap unsur yang lain sepert i t em a, perw at akan. Tem pat t erj adinya per ist iw a, w akt u t erj adinya perist iw a dalam suat u cerit a t ent u t ent u t idak dipilih begit u saj a oleh pengarang, t et epi j uga disesuaikan dengan t indakan t okoh cerit a, pesan yang hendak disam paikan pengarang, at au hal lain. Keberhasikan suat u cerit a t ent u sangat t ergant ung kepada keharm onisan ( ket erpaduan) unsur- unsur t adi.

2 .4 . Pe r w a t a k a n

Biasanya di dalam suat u cerit a fiksi t erdapat t okoh cerit a at au pelaku cerit a. Tokoh cerit a bisa sat u at au lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suat u cerit a di sebut t okoh ut am a. Ant ara t okoh yang sat u dengan yang lain ada ket erkait an. Tindakan t okoh cerit a ini m erupakan rangkaian perist iwa ant ara sat u kesat uan w akt u dengan w akt u yang lain. Set iap perbuat an yang dilakukan oleh seseorang t okoh t ent u ada penyebabnya dalam hal ini adalah t indakan- t indakan at au perist iw a sebelum nya. Jadi m engikut i at au m enelusuri j alannya cerit a sam a halnya dengan m engikut i perkem bangan t okoh m elalui t indakan- t indakannya. Robert St ant on dalam Sem i ( 1984: 31) m enyat akan,

(5)

keinginan, em osi, dan m oral yang m em bent uk individu yang berm ain dalam suat u cerit a" .

Jadi perwat akan m engacu kepada dua hal yait u t okoh it u sendiri dan bagaim ana w at ak at au kepribadiaan yang dim ilik i oleh t okoh t ersebut .

Dalam suat u cerit a fik si, pengarang m enggam barkan at au m em perkenalkan bagaim ana w at ak sang t okoh m elalui dua cara yait u dengan t erus t erang pengarang m enyebut kan bagaim ana sifat t okoh dalam cerit a m isalnya ker as kepala, t ekun, sabar, t inggi hat i at au yang lain, dan yang kedua yait u pengarang m enggam barkan w at ak t okoh m elalui beberapa hal sepert i pem ilikan nam a, penggam baran m elalui dialog ant ara t okoh dalam cerit a.

BAB I I I PEM BAH ASAN

3 .1 . Ce r it a N a M or a Pa n de Bosi Lu bis

3 .1 .1 . Sin opsis

Daeng Mela yang kem udian digelar i Na Mora Pande Bosi adalah seorang pahlaw an. Pada w akt u Malaka j at uh ke t angan Port ugis, Daeng Mela m undur, dan ingin kem bali ke negrinya Bugis. Nam un dia harus m enem puh j alan darat dem i keselam at an dirinya sendiri. Dia m em ulai perj alanan dari Labuhan Ruku dan sam pai di Negeri Baru, yang sam a ini t erkenal sebagai pelabuhan besar'.

Di sana Daeng Mela m elapor kepada Raj a Hat ongga, dan m encerit akan kepandaiannya sebagai pandai besi, sekaligus m endem onst rasikan bagaim ana cara m em buat cangkul, kam pak, baj ak, parang, t om bak dan m acam - m acam lagi. Caranya bekerj a bukanlah sepert i orang biasa, besi yang sudah dibakar bisa dibengkokkan dan dit ipiskan t anpa alat , cukup dengan m enggunakan t angannya.

Raj a Hat ongga sangat heran, dan t akj ub. Akhirnya Daeng Mela sangat disegani di kam pung it u, sam pai raj a m erest ui perkawinannya dengan adik perem puan Raj a, yang bernam a Lenggana. Sesuai dengan adat Tapanuli Selat an, m aka Daeng Mela diberi m arga yait u Lubis. Daeng Mela kini bergant i nam a m enj adi Na Mora Pande Bosi Lubis. Sebagai m aharnya, Na Mora Pande Bosi Lubis hanya m em beri t iga helai kain t enun pet ani.

Dem ikianlah kedua insan ini m em bent uk keluarga di Lobu Hat ongga dengan sebidang t anah, dan perum ahan yang diberikan raj a Mereka cukup berbahagia set elah lahir put ra kem bar, yait u Sult an Bugis, dan Sulat an Berayun.

Suat u ket ika Na Mora Pande Bosi Lubis pergi berburu ke t em pat yang lebih j auh dari sebelum nya, di Ham aya Tonggi yang t erkenal angker. Sam pai enam kali dia m enyum pit burung, kena dan j at uh ke t anah, nam un t ak pernah j um pa. Begit u pula pada penyum pit yang ke t uj uh kali m em buat dia kesal dan m arah. Tiba- t iba m uncullah seorang gadis cant ik t erj adilah dialog. Na Mora Pande Bosi Lubis begit u t erpesona m elihat gadis it u, akhirnya dia m engikut i gadis t adi sam pai ke t em pat t inggalnya, dan keduanya m enj adi suam i ist ri.

Keraj aan Hat ongga m enj adi heboh, raj a m em erint ahkan sem ua orang unt uk m encari Na Mora Pande Bosi Lubis. Terakhir gong sakt i dipukul ( dibunyikan) Na Mora Pande Besi Lubis sadar, dan dia kem bali pulang m enem ui ist rinya dengan m em baw a keris t idak bersarung lagi.

(6)

m ereka t er kabul. Keluarga Na Mora Pande Bosi m ener im a kedua anak it u sebagai anggot a keluarga, sam a sepert i anaknya kandung.

Suat u ket ika t erj adi perkelahian ant ara Sult an Bugis dengan Si Langkit ang, gara- gara berebut put ri pam an, yang akhim ya dim enangkan oleh Si Langkit ang. Karena m ereka saling berkelahi, m aka sang ibu m em bela anak kandungnya, selia m enyuruh kedua anak it u pergi. Kedua anak it u pergi, dan m ereka sam pai di Singengu. Singengu adalah daerah pegunungan yang t inggi dari apabila m enat ap dari puncaknya, m asih t am pak Lobu Hat ongga. Di sana dengan suara yang keras si Langkit ang bersum pah agar keluarga Na Mora Pande Bosi Lubis di Lobu Hat ongga akan punah.

Dem ikian sum pah Si Langkit ang di dengar Em pu Mula Jadi Nabolon sehingga ket urunan Na Mora Pade Bosi Lubis t idak berkem bang m enurunkan m arga Lubis di daerah it u.

3 .2 Te m a

Tem a pada cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis dapat dit ent ukan dengan m engam at i awalnya yang m engungkapkan persoalan- persoalan yang paling klim aks dari keseluruhan cerit a t ersebut .

Cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis m em punyai alur konflik m ulai m em uncak dan klim aks ket ika diperdaya put ri bunian yang sedang berburu) dim ana sem ua hasil buruan hilang t idak kelihat an, akhirnya put ri bunian m enam pakkan diri dan m engakui bahwa sem ua hasil buruannya diam bilnya m elihat kecant ikan put ri bunian it u Na Mora Pane Bosi Lubis t er pesona dan m em perist rikannya di negeri bunian. Ket ika put ri bunian lagi ham il, Na Mora Pande Bosi Lubis t ersadar set elah m endengar suara gong yang m em anggilnya bahwa dia berada di negeri bunian.

Na Mora Pnade Bosi Lubis akhirnya kem bali pulang ke Lobu Hat ongga m enem ui ist rinya set elah m enit ip sarung kerisnya kepada put ri bunian.

Put ri bunian pun m elahirkan anak kem bar, kedua anak it u diber i nam a Si Langkit ang dan Baet ang. Set elah m ereka besar kedua anak it u pergi m engem bara m encari ayah m ereka Pada suat u t em pat m ereka m enem ukan pekerj aan m em buat peralat an dari bahan besi yang kebet ulan m ilik Na Mora Pande Bosi Lubis. Kedua anak kem bar it u m em punyai ket ram pilan yang diwarisi dari ayah m ereka. Melihat it u Na Mora Pande Bosi sangat sim pat i lalu m enawarkan agar m ereka t inggal bersam a keluarganya.

" Panggil m ereka m asuk dan beri m akan! " Kat a Na Mora Pande Bosi Lubis. Kedua anak it u sangat m enikm at i perhat ian Na Mora Pande Bosi Lubis. Tim bullah rasa kasihan pada kedua anak it u dan Na Mora Pande Bosi Lubis m enawarkan supaya t ak usah m eneruskan perj alanan t et api t et ap t inggal bersam a keluarga Na Mora Pande Bosi Lubis” ( Sukapiring dan Jhonson Pardosi, 1990: 127) .

(7)

Mora Pande Bosi Lubis sangat senang dan haru bahw a dia t elah berj um pa dengan anaknya.

" Dengan parau ia pun berkat a kepada Si Baet ang: " Sarung keris ini adalah m ilik saya dan kam u berdua adalah anak kandungku. Kedua m akhluk Tuhan it u pun berpelukan sam bil m encucurkan air m at a t anda gem bira" ( Sukapiring dan Jhonson Pardosi, 1990: 128) .

Pada suat u hari, t erj adi lagi perkelahian ant ara Sut an Bugis dengan Si Langkit ang. Perkelahian it u sangat seru yang m enyebabkan Sut an Bugis luka- luka yang m engena keris Si Langkit ang. Lenggana ibu Sut an Bugis m erasa t idak senang m elihat kej adian it u. Lenggana m enyuruh Si Langkit ang dan Si Baet ang m eninggalkan Lobu Hat ongga.

Mendengar perkat aaan it u Na Mora Pande Bosi Lubis t idak dapat m em beri kom ent ar dan m enyet uj uinya. Si Langkit ang dan Si Baet ang berangkat dengan dendam m em bara di hat i m erek a hingga t iba pada suat u t em pat m engut uk agar ket urunan NA Mora Pande Bosi Lubis punah.Dengan suara yang keras dan lant ang berserulah Si Langkit ang: " Hai ket urunan Na Mora Pande Bosi Lubis yang t inggal di Lobu Hat ongga ...Punahlah ... kam u sekalian ... ( Sukapiring dan Jhonson Pardosi, 1990: 129) .

Melihat dari urut an dari kont ak Sam pai klim aks dapat lah diam bil kesim pulan bahwa t em a dari cerit a Na Mora Pande Bosi ini adalah " Kasih sayang orang t ua yang berpihak akan m erusak hubungan anak" .

3 . 3 Alu r / Plot

Alur m erupakan rangkaian kej adian m au perist iw a dalam suat u cerit a. Sebelum m enent ukan bagaim ana alur cer it a Na Mora Pande Bosi Lubis t erlebih dahulu digam barkan bagaim ana cerit a ini ber j alan, sesuai dengan pem bagian cerit a oleh S. Tasrif. Pem bagian it u m eliput i lukisan keadaan, perist iw a m ulai berger ak, keadaan m ulai m em uncak, perist iwa m em uncak dan penyelesaiannya.

Mula- m ula pengarang m elukiskan suat u keadaan disebut sit uat ion. Set elah Malaka j at uh ke t angan Port ugis m aka daeng Mela. sebagai seorang pej uang yang kalah dalam perang t erpaksa m undur dan berencana pulang ke kam pungnya di Bugis. Di t engah diperj alanan, set elah m eninggalkan negeri Barus yang pada Baat it u t erkenal sebagai pelabuhan besar dia m elapor kepada raj a set em pat yait u keraj aan Hat ongga. Dia m encerit akan keahliannya dan sekaligus m endem ost rasikan caranya m enem pa alat - alat pert anian dan alat perang secara m enakj ubkan Raj a heran dan t akj ub, senang t erhadap Daeng Mela, karena senangnya raj a m erest ui perkawinan Daeng Mela dengan adik perem puannya, Lenggana. Mereka hidup bahagia apalagi set elah dikaruniai dua orang anak ( kem bar) Sut an Bugis dan Sut an Berayun.

" Port ugis pada m asa it u m em punyai alat perang yang sem puran sehingga Daeng Mela dan pahlawan- pahlawan lainnya t erpaksa m enyerah dan berm aksud pulang kem bali ke negerinya Bugis" ( Perat uren dari Jhonson, 1990: 121) .

" Na Mora Pande Bosi Lubis sangat banyak j asanya sehingga akhirnya raj a pun m engizinkan dan m erest ui perkawinannya dengan adiknya perem puan" . ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 122) .

(8)

Keadaan m ulai bergerak at au disebut Generat ing Circum ast ance, yait u set elah daeng Mela ( Na Mora Pande Bosi Lubis) pergi berburu dan berj um pa dengan seorang put ri bunian yang cant ik dan m em pesona yang akhirnya dikawininya Keraj aan Hat ongga heboh, ist rinya cem as. Set elah gong sakt i dipukul akhirnya Na Mora Pande Bosi dapat kem bali ke rum ah berkum pul dengan ist ri dan anak- anaknya. Di negeri bunian, t em pat ist rinya put ri bunian t elah m elahirkan dua orang anak kem bar Si Langkit ang dan Si Baet ang. Set elah besar Si langkit ang dan Baet ang pergi m encari ayahnya ke arah m at ahari t erbenam , kem udian m ereka berj um pa dengan ayahnya. Mereka ini dit erim a dengan baik oleh keluarga Na Mora Pande Bosi. Pada m ulanya m ereka cukup bahagia at as kedat angan kedua anak ini nam un kem udian m ulailah t er j adi perselisihan ant ara Si Langkit ang ( anak put ri bunian) dengan Sut an Bugis karena saling m erebut put ri pam annya yang cant ik. Selam a ini Sut an Bugis t elah berpacaran dengan puri pam annya t et api dengan kedat angan Si Langkit ang, m em buat Sut an Bugis m em benci Si Langkit ang.

" Si Langkit ang lebih m enarik perhat ian put ri raj a yang m engakibat kan pindah cint anya pada anak dari ist r i bunian it u. Hal ini diket ahui oleh Sut an Bugis. Hal ini m enim bulkan benci dan m arah Sut an Bugis pada Si Langkit ang" . ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 127) .

Kebencian dan perasaan dendam m em ang t idak selam anya dapat dipendam . Dem ikianlah Sut an Bugis sem akin hari sem akin berang dan m em benci Si Langkit ang, dia t idak ingin kalau put ri pam annya j at uh dalam pelukan Si Langkit ang. Akhirnya t erj adilah perkelahian ant ara Sut an Bugis dengan Si Langkit ang. Sut an Bugis kalah, hal ini m em buat dia sem akin ganas. Perist iwa ini dapat digolongkan ke dalam rising act ion ( keadaan m ulai m em uncak) .

" Terj adilah perkelahian ant ara Sut an Bugis dengan Si Langkit ang. Tet api dalam perkelahian ini Sut an Bugis kalab, ia m enderit a luka- luka" . ( Perat uran dan Jhonson,1990: 127) .

Kebencian sem akin m em bara perselisihan sem akin m em anas apalagi set elah Sut an Bugis kalah dalam perkelahian. Dia sem akin berang dan ganas. Terj adilah perkelahian sengit Sut aan Bugis kalah dan m enderit a luka- luka akibat t usukan keris. Perist iw a ini m erupakan klim aks ( puncak) dalam cerit a ini.

" Tak lam a set elah it u, t erj adi lagi perkelahian yang lebih m engkhaw at irkan. Mengakibat kan Sut an Bugis m enderit a luka- luka yang m engena keris yang di t angannya sendiri" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 129) .

Kej adian t adi m em buat ist ri Na Mora Pande Bosi t idak senang dan unt uk m enj aga suasana dam ai dalam r um ahnya sendiri, dia m enyuruh kedua anak dari put ri bunian it u Si langkit ang clan Baet ang) unt uk pergi. Kedua anak it u diber i perbekalan t om bak unt uk m enj aga dir i, t rulduk unt uk serunai, dan sum pit unt uk m enangkap burung.

(9)

" Unt uk m enj aga suasana dam ai berkat alah ist ri Na Mora Pande Bosi Lubis supaya kedua anak yang dat ang it u m eninggalkan Lobu Hat ongga. Hal ini diset uj ui Na Mora Pande Bosi ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 129) .

Si Langkit ang dan Si Baet ang kini t elah berada di Singengu yait u nam a t em pat yang sangat t inggi. Dari t em pat ini Lobu Hat ongga kelihat an sangat indah. Dendam sangat m em bara di hat i Si Lengkit ang, m aka dengan lancang dia berkat a: " Hai ...ket urunan Na Mora Pande Bosi Lubis yang berada di Lobu Hat ongga ...Punah sekalian ...! . Perkat aan Si Langkit ang di dengar Tuhan yang Maha Esa m aka sem ua perkat aan dan kut ukan Si Langkit ang dikabulkan.

" Dengan suara yang keras dan lant ang berserulah Si Langkit ang ke bawah: " Hai ket urunan Na Mora Pnde Bosi Lubis yang t inggal di Lobu Hat ongga ...punahlah ...kam u sekalian...! Kalim at ini diucapkan t iga kali. Rupanya sum pah ini dit erim a oleh Tuhan. Hingga sam pai sekarang ket urunan Na Mora Pande Bosi Lubis , Sut an Bugis yang kaw in dengan boru t ulangnya it u t inggal seorang lagi, it u pun anak perem puan yang t inggal di Sagalangan sekarang" .

Dari urut an perist iw a dalam cer it a ini, dapat dilihat bahwa perist iwa berj alan t erus dari awal sam pai akhir. Tidak ada perist iw a yang kem bali ke belakang, hal sepert i ini dapat digolongkan ke dalam alur lurus.

Begit u j uga hubungan perist iw a yang sat u dengan yang lainnya sangat erat , sem ua perist iwa dalam cerit a m endukung- t erhadap j alannya cerit a dan j uga lem a cerit a. Dalam hal ini t ergolong kepada alur cepat .

3 .4 La t a r a t a u Se t t ing

Sebagaim ana dij elaskan pada bab sebelum nya baik lat ar at au set t ing m eliput i t em pat , ruang, wakt u, t erm asuk j uga lingkungan dari suasana t erj adinya perist iwa. Term asuk benda- benda yang ada dalam per ist iwa t ersebut .

Dalam cerit a Na Mora Pande Bosi j uga dij um pai beberapa lat ar sepert i t em pat , wakt u, suasana, ruang j uga benda- benda ( alat - alat ) yang berhubungan dengan cerit a sat u sam a lain m em punyai hubungan at au ket erkait an. Sat u persat u lat ar t ersebut akan diuraikan di baw ah ini.

Mula- m ula dilukiskan bagaim ana Daeng Mela seorang Bugis t erdam par di suat u t em pat set elah m engalam i kekalahan perang, dan j uga kapan perist iwa it u t erj adi.

" Kat a yang em punya cerit a t ersebut lah seorang pahlawan yang bernam a Daeng Mela. I a t erdam par di t epi pant t ai kualuh dalam perj anannya pulang ke negeri Bugis. Pada m asa it u t erj adi peper angan Malaka m elaw an Port ugis, pada t ahun 1511” ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 121) .

Apa yang m elat arbelakangi kekalahan Daeng Mela dan kaw an- kaw annya dalam m enghadapi Port ugis, adalah peralat an perang yang t idak seim bang.

" Port ugis pada m asa it u m em punyai alat perang yang sem purna sehingga Daeng Mela dan pahlaw an–pahlaw an lainnya t erpaksa m enyerah ..." ( Perat uren dan Jhonson, 1991: 121) .

(10)

" Kat a yang em punya cerit a t ersebut lah seorang pahlawan yang bernam a Daeng Mela. I a t erdam par di t epi sungai kualuh dalam perj alanannya pulang ke negeri Bugis. Pada m asa it u t erj adi peper angan Malaka m elaw an Port ugis pada t ahun 1951" ( Perat uren dan Jhonson, 1991: 121) .

Di keraj aan Hat ongga Daeng Mela harus m elaporkan diri, karena dia seorang pendat ang ke kam pung t ersebut ,

" Daeng Mela pun sam pai ke t em pat it u, orang harus m elaporkan diri pada raj a Hat ongga yang pada wakt u it u bert em pat t inggal di Parniakan" ( Perat uren dan Jhonson, 1991: 122) .

Daeng Mela adalah seorang pandai besi y ang dapat m enem pa alat - alat perist iwa sepert i t ert era pada kut ipan di bawah ini.

" I a m em buat cangkul, kam pak, baj ak, pat ung, t om bak, pedang dan alat - alat pert anian sert a alat - alat perang dalam sekej ap saj a. Caranya set elah besi dibakarnya dengan api ia lalu m em bent uknya dengan t angannya" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 122) .

Dapat dipaham i bet apa pent ingnya alat - alat pert anian unt uk bert anian pada wakt u it u. Apalagi pada m asa it u m erupakan m asa- m asa yang sulit unt uk m endapat kan peralat an t ersebut m engingat belum begit u m aj unya t eknologi. Just ru it u raj a sangat sayang pada Daeng Mela.

" Raj a sangat sayang pada Daeng Mela alias Na Mora Pande Bosi Lubis hingga pada m asa kekuasaannya ia sangat disegani oleh raj a yang ada disekit arnya" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 122) .

Dengan kepandaiannya m enem pa alat - alat pert anian raj a sangat sayang kepada Daeng Mela. Tidak hanya sam pai di sit u raia, raj a PWI m erest ui perkawinan Daeng Mela dengan adik perem puannya yang bernam a Lenggana. Kem udian Daeng Mela diberi m arga Lubis sesuai dengan adat yang berlaku di Tapanuli Selat an, nam anya m enj adi Na Mora Pande Bosi Lubis.

Pest a perkaw inan m ereka berlangsung cukup lam a dan w akt u it u Na Mora Pande Bosi Lubis hanya m em beri t iga helai k ain t enunan pet ani sebagai m aharnya ( gant i em as) .

" Pada perkawinan it u Na Mora Pnde Bosi Lubis t idak m em punyai em as sebagai m aharnya, dan sebagai gant inya diserahkanlah t iga helai t enunan pet ani ...pada perkawinan it u dilaksanakan di rum ah raj a di Parm iakan dan berlangsung selam a sat u bulan lam anya" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 123) .

Padang si Genduk, t or Sim ulak- m ulak anj ing, dan hananya Jonggi adalah t em pat perburuhan bagi Na Mora Pande Bosi Lubis. Suat u saat dim ana dia diperm ainkan oleh seorang put ri bunian,

(11)

Kem udian dalam cerit a ini suat u lat ar t em pat seorang put ri bunian t inggal, dim ana Na Mora Pande Bosi Lubis t erperdaya unt uk t inggal di t em pat it u dalam w akt u yang agak lam a.

" Tiga bulan sudah berlalu Na Mora Pande Bosi Lubis t idak pulang ke rum ahnya, dan dia pun t elah m em perist ri put ri bunian yang cant ik it u" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 125) .

Dari per ist iwa t ersebut di keraj aan Hat ongga, ist ri Na Mora Pande Bosi it u m enj adi sangat cem as, kem udian raj a m em erint ahkan unt uk gong sakt i agar Na Mora Pande Bosi Lubis segera pulang ke rum ahnya. Akhirnya. set elah lelah m encari t idak j uga bersua, raj a m em erint ahkan unt uk m em alu gong sakt i unt uk m em anggilnya" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 125) .

I st ri Na Mora Pande Bosi Lubis yang t inggal di negeri bunian m elahirkan anak kem bar. Set elah besar kedua anak kem bar it u pergi m encari ay ahnya. Suasana dalam rum ah t angga Na Mora Pande Bosi Lubis at as k edat angan anak t adi, pada m ulanya berj alan dengan t enang.

" Kedua anak it u pun t inggalah bersam anya dan kalau dulunya hanya dua orang anaknya sekarang sudah bert am bah dua orang lagi, set iap harinya m ereka m em bant u di ladang dan m ereka hidup bahagia" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 127) .

Kebahagiaan it u t idak bert ahan lam a, sit uasi kacau balau dalam keluarganya. " Terj adilah perkelahian ant araa Sut an Bugis dengan Si Langkit ang .Tet api dalam perkelahian it u Sut an Bugis kalah, ia m enderit a luka- luka. I bunya sangat sedih ..." ( Perahuen dan Jhonson, 1990: 127) .

Sat u lagi lat ar belakang t em pat kedua anak put ri bunian m engucapkan sum pah kebenciannya kepada sut an Bugis, set elah m ereka berdua diusir dari rum ahnya oleh ibu Sut an Bugis.

" Dem ikianlah m ereka berj alan dari sat u t em pat ke t em pat lain, dari sat u t ebing ke t ebing lain, dari t ebing yang sangat t inggi m ereka m elihat ke bawah, t ebing yang bernam a Singengu lebih at aslah Hat ongga ...Dengan suasana yang keras dan lant ang berserulah Si Langkit ang ke baw ah: Hai ket urunan ..." ( Perat uren dan Jhonson,1990: 129) .

3 .5 Pe r w a t a k a n

Berbicara t ent ang penyat akan berart i harus berbicara dengan t okoh dan t ingkah lakunya dan sifat - sifat nya dalam suat u cerit a.

Di dalam cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis t erdapat beberapa orang t okoh yang akan diuraikan sat u persat u. Mereka it u adalah Daeng Mela yang kem udian diberi nam a Na Mora Pande Bosi Lubis, Lenggana, Sut an Bugis, Si Langkit ang, Put ri pam an, Sut an Berayun dan raj a Hat ongga.

Na Mora Pande Bosi Lubis dapat digolongkan sebagai t okoh sent ral at au sebagai t okoh ut am a dalam cerit a ini. Dari awal cerit a sam pai akhir, nam anya paling sering disebut , bahkan unt uk m enget ahui j alan cer it a. ini sam a halnya dengan m engikut i at au m enelusuri perkem bangan t okoh ini. Hanya saj a pada akhir cerit a kedudukan t okoh ini digant ikan oleh anaknya Sut an Bugis.

(12)

Labuhan. Ruku, bahkan sam pai ke negeri Barus. Dia t idak gent ar m enghadapi apa yang t erj adi ket ika sedang berburu.

" Jarak yang begit u j auh, laut an yang hendak dilalui begit u luas dan sudah dikuasai pula oleh Port ugis hingga Daeng Mela t erpaksa m em ut uskan m em ilih j alan dam ai.Dia m em ulai per j anannyaa dari Labuhan Ruku ke negeri Barus" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 12) .

" Daerah pem buruannya ialah ke padang Sigenduk, t or Sim ulak- m ulak anj ing dan Hananya Jonggi" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 124) .

" Set iap burung yang disum pit nya kena dan j at uh ke t anah ...nam un burung it u t idak dij um painya di t anah ...lalu dia pun berkat a " Siapa yang berani m engam bil undanku, berani m engam bil hasil sum pit anku keluarlah ! ! ! ! ! ( perat uren dan Jhonson, 1990: 124 )

Daeng Mela adalah seorang yang m em punyai kelebihan dari y ang lain, t erbukt i dia dapat m enem pa alat - alat pert anian secara prakt is dan aj aib.

" I a m em buat cangkul, kam pak, baj ak, t om bak, pedang dan alat - alat pert anian sert a alat - alat perang dalam sekej ab saj a caranya set elah besi dibakarnya dengan api dia laI u m em bent uknya dengan t angannya. I a t idak m em pergunakan alat ( Peraht uren dan Jhonson, 1990: 122) ,

Sebagai seorang pendat ang baru di keraj aan Hat ongga dan ia berasal dan daerah yang berbeda, Na Mora Pande Bosi Lubis t erm asuk orang yang pandai beradapt asi.

I a sangat disenangi oleh raj a Hat ongga dan seluruh m asyarakat nya

" Raj a sangat sayang pada Daeng Mela alias Na Mora Pande Bosi Lubis hingga pada m asa kekuasaannya ia sangat disegani oleh raj a yang ada disekit arnya. Na Mora Pande Bosi Lubis sangat banyak j asanya sehingga akhirnya dia dinikahkan dengan adik perem puan raj a at au ibot o r aj a" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 123) .

Tak ada gading yang t ak ret ak, begit u j uga dengan Na Mora pande Bosi Lubis, di sam ping m em punyai kelebihan j uga m em ilik i kelem ahan- kelem ahan. I a dapat diperdaya put ri bunian, begit u j uga ket ika anak- anaknya berkelahi dia t idak dapat m engat asinya, akhirnya kedua anaknya harus pergi.

" Karena t erpesona akan kecant ikan paras put ri bunian it u dengan t iada disadarinya diikut kannyalah put ri bunian it u sam pai ke t em pat t inggalnya" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 125) .

" Unt uk m enj aga suasana dam ai, berkat alah ist ri Na Mora Pande Bosi Lubis supaya kedua anak yang dat ang it u m eninggalkan Lobu Hat ongga Hal ini diset uj ui oleh Na Mora Pande Bosi Lubis" ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 129)

(13)

sayang, dan selalu m em beri nasehat . Bahkan kedua anak dari put ri bunian j uga dit erim a dan diperlakukan sebagai anak sendir i. Akhirnya m em ang kedua anak it u disuruh pergi) t et api sebagai t anda kasih sayang t erhadap anak, m ereka m em beri peralat an unt uk m enj aga diri dan m encari m akan.

" Hal ini sangat m engkhaw at irkan ist ri Na Mora Pande Bosi Lubis. I a m elapor pada raj a. Raj a pun m em erint ahkan sem ua Orang m encari Na Mora Pande Bosi" ( Perat uren dan Jhonson) 1990: 129)

" ... Berangkat lah kedua anak it u dengan dibekali t om bak yang gunanya unt uk m enj aga diri, t anduk serunai bila m ereka berpisah di dalam hut an, sum pit unt uk m enyum pit m akanan m ereka" ( Perat uren dan Jhonson) 1990: 129) .

Raj a Halongga seorang raj a yang berkuasa pada saat it u di keraj aan Halongga. Dia t erm asuk orang yang t erbuka sifat nya dan sangat m engagum i seseorang yang ahli sepert i Na Mora Pande Bosi Lubis seorang pandai besi yang dapat m enem pa berbagai m acam alat pert anian dan alat perang.

" Raj a pun t akj ub sert a heran m elihat Daeng Mela Set elah hal t ersebut Daeng Mela dinam ai Orang kam pung Hat ongga Na Pande Bosi') ( Perat uren dar i Jhonson, 1990: 122) .

Tokoh lain yait u Sut an Bugis ( anak dari Na Mora Pande Bosi Lubis) , adalah seorang anak yang sangat m encint ai put ri pam annya sehingga dia rela m enet eskan darah karena sering ber kelahi dengan Si Langkit ang agar put ri pam annya t idak lepas dari ; genggam annya.

" ...Sam pai pada suat u ket ika t erj adilah hal yang t idak disangka- sangka karena perebut an put ri Hat ongga m em punyai seseorag gadis yang sangat cant ik”

" ...Terj adilah perkelahian ant ara Sut an Bugis dan Si Langkit ang. Tapi dalam perkelahian ini Sut an Bugis kalah, dia m enderit a luka- luka” ( Perat uran dan Jhonson 1990: 127) .

Si Langkit ang adalah seorang t okoh yang berani dan kuat . Bersam a saudaranya dan m encari ayahnya, t anpa m em perdulikan bahaya dan resiko di t engah perj alanan yang begit u j auh, begit u j uga dengan perkelahiannya dengan Sut an Bugis, dia selalu m enang. Di sam ping it u dia m em iliki sifat dendam yang begit u dalam dengan m enyum pah ket urunan Na Mora Pande Bosi Lubis agar punah,

“ ...Dengan suara yang keras dan lant ang berserulah Si Langkit ang ke baw ah, Hai... ket urunan Na Mora Pande Bosi Lubis yang t inggal di Lobu Hat ongga ... punahlah ...') ( Perat uren dan Jhonson, 1990: 129) .

(14)

BAB I V Ke sim pu la n

4 .1 Ke sim pu la n

Cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis adalah cerit a rakyat berasal dari Tapanuli Selat an, m engisahkan perj alanan hidup seorang bugis yang diangkat m enj adi bagian dari m asyarakat set em pat karena t elah m enikah dengan saudara kandung raj a. Cerit a ini m em punyai st rukt ur konvensional sebagai cir i- ciri dar i cer it a rakyat . Hal ini dapat dilihat dari Tem a, alur, lat ar dan karakt er saling m endukung dan m engikat sat u dengan yang lainnya. Ket erpaduan unsur–unsur pem bent uk t ersebut m enj adikan cerit a t ersebut rnudah dim engert i oleh m asyarakat luas.

Tem a cer it a Na Mora Pande Bosi Lubis adalah kasih sayang orang t ua yang berpihak akan m erusak hubungan anak. Tem a ini dapat disim pulkan dengan cara m enganalisa alur cerit a t ersebut dim ana klim aksnya berada pada keperpihakan kasih sayang orang t ua.

Alur cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis m engikut i pola alur m aj u dim ana perkenalan, konflik, konflik m ulai m ernuncak, klim aks dan penyelesaian uraikan secara bert ahap sam pai akhir cerit a.

Lat ar at au set t ing cerit a Na Mor Pande Bosi m engungkapkan Suat u t em pat dan w akt u yang ada di Tapanuli Selat an sepert i Pardom uan, Lobu Hat ongga, dan Padang Sidernpuan sert a wakt u kej adian- kej adian yang berlaku pada m asyarakat set em pat .

Perwat akan cerit a m engungkapkan t okoh prot agonis dan Ant agonis sert a m engungkapkan sifat - sifat dari sem ua t okoh yang t erdapat pada cerit a t ersebut .

4 .2 . Sa r a n

Diharapkan kepada seluruh m asyarakat diharapkan dapat berpat isipasi dalam hal penggalian, pem binaan dan pendokurm nt asian hasil karya sast ra daerah agar keberadaannya dapat diwakilkan kepada generasi yang akan dat ang.

D a ft a r Pu st a k a

Aruan, St ephanus, 1974. Turi–t urian Ni Halak bat ak, Sipoholon

Danandj aya, Jam es. 1984. Folklor I ndonesia, Jakart a: Grafit i Press

Erfina, Ririen. 1991. Aj i Pam asa dan Aj i panurat . Medan: firm a Maj u

Est en, Mursal. Kr it ik Sast ra I ndonesia. Jakart a: Depart em en pendidikan dan Kebudayaan.

Poerwadam int a ,W.J.S, 1976. Kam us Um um Bahasa I ndonesia. Jakart a: Depart em en Pendidikan da Kebudayaan.

Sem i, At ar,1985. Anat om i Sast ra. Padang : Angkasa Raya

(15)

Sidj abat , W.B 1982. Ahu Sisingm angaraj a. Jakart a: Sinar harapan

Sihom bing, T.M.1985, Jam bar Hat a. Jakart a: Tulus Jaya

Sudj im an, Panut i, 1986. Kam us Leksikal Sast ra. Jakart a: Gram edia

__________, 1988. Apresiasi Kesusast raan . Jakart a: Gram edia

Tam bunan, E.H.1982. Sekelum it m engenai Bat ak Toba dan kebudayaannya. Bandung: Tarsit o.

Teeuw, A 1984. Sast ra dan I lm u Sast ra. Jakart a: Pust aka Jaya

Usm an, Zuber.1963. Kesusast raan I ndonesia Lam a. Jakart a : Gunung Agung

Referensi

Dokumen terkait

JavaScript dan Ajax yang rumit, sehingga hanya dengan beberapa baris kode, kita bisa membuat website dengan tingkat interaktivitas yang tinggi (responsif), bahkan membuat

Prinsip pengembangan karier bidan dipengaruhi oleh beberapa hal yakni pendidikan berkelanjutan,jabatan fungsional.sebagai pelayan masyarakat kita harus

Berdasarkan kesenjangan harapan dan kenyataan yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya, diperlukan pergeseran paradigma pembelajaran matematika sebagai berikut:

Permasalahan yang akan diteliti: Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana layanan

Kebijakan fiskal adalah kebijakan dari pemerintah (negara) untuk mengarahkan dan mengendalikan jalanya roda perekonomian agar dapat dikembangkan iklim usaha yang baik, serta

[r]

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201601 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos sel anjutnya.. PT dapat m engusulkan dosen

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Poskesdes Desa Tegalrejo Kecamatan Mayang Nomor : 027/12149/414/ 2012, tanggal 3