• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi RKL-RPL Pengembangan Kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak Mahakam Provinsi Kalimantan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi RKL-RPL Pengembangan Kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak Mahakam Provinsi Kalimantan Timur"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MONITORING ABRASI

.'Jmplemenwi

セYャAj@

£

9'engem8angan .'J(egiatan fhpfoiwi

dan

セ@

9Jwni

- 41

di

Wilayali

YGセゥセセュ。ョエ。ョァセ@

,

,

,

• •

I : •

,.

• •

• . t

• • • •

• • , OtS· !

11

,

,

TIM PENYUSUN

Hefni Effendi

Mursalin

Dea Fauzia Lestari

skkmlgas

S

TERI

2013

TOTAL E & P INDONESIE

JI.

Vos Sudarso PO Box 606 76123

Balikpapan, Kalimantan Timur

Telp. (0542) 53999; Faks. (0542) 53888

(2)
(3)

w

-(/)

• 3 W

i

z

I

0

III

-

II)

セ@

Q

セ@

IL

«

Z II:

-,+.

-,

セ@

I ..

-

セ@

IL

-

セ@

'"

«

セ@

; l eU

セ@

,

oil IL

-

0

,

セ@

II) •

!

セ@

·.tlll

セ@

IL

-

"

e

W

«

'"

セ@

セ@ j[AD[NNセッ@

! f

oJ oJ

'"

セ@

セ@ -

...

e

I

セ@ • 0

! .

Q

!

e

セ@

J: ...J

0

セ@

e

....

セ@ oJ セ@

d

e

'"

-セ@

セ@

n

セ@

,.

セ@ IL

•• •

e e

セ@ セ@

Pi!

« セ@

!

セ@ 5 S セ@ IL

w

0

, ,

セ@

Il.

z " e x x l. {!

セ@

lit

'"

"

'"

Ie

1<

,

it

0

,

...

I

'"

"

-"

..

"

u

e

Il.

..

セ@

..

....

Ill·

..

'"

0

>-:r :r

-

• •

...J

:r

-.. -..

..

(4)

LEVEL ABRASI

Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013 : PPLH-IPB

: CPA-Handil Base

: 0° 49' 13.696" LS dan 117° 15' 9.860" BT

METODOLOGI & KARAKTERlSAsr

o Observasi dilakukan secara visual.

o Data dianaJisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

o Kriteria abrasilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai

berdasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan

2. Sedang

3. Berat

4. Amat berat

5. Amat sangat berat

HALPENTING

. <

0,5 mltahun

. 0,5-2 mltahun : 2-5 mltahun : 5- 10 mltahun :> IOmtahun

Terdapat kerusakan pada bendungan, ditandai dengan adanya abrasi dan patahan.

KUMPULAN DATA

• • e(HlI

T.

,e

セ@ II, . . 0.. セ@ . . . Lnfl

,-

-INFOTAMBAHAN

:w:

.oN 777_

-

-

-

-

MM セ セ G N M

•••

..

'

...

'_5-. :P'

..

..

.

.Om ...

----

---• '0 "

-_ -'1", ,'-_

TOTAL E4P IfrrfOONESIE

Pf,TAlOKAI' AIlItA&I 1oOAA1lU.

o Abrasi relatif ringan «0,5 m).

o Telah terbeotuk adanya bendung abrasi

yang eukup baik dan tertata rapi. akan teta-pi terlihat adanya kerusakan pada

ben-dungan abrasi.

o Ditandai dengan adanya patahan yang

disebabkan oleh usia bendungan yang su-dah relatif lama

(5)

LEVEL ABRASr

Waktu ldentifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013

: PPLH-lPB : CPA-HTB

: 00 50' 4. 157" LS dan 1170 15 ' 44.564" BT

METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Obser ... asi dilakukan secara visual.

• Data di analisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasi/erosi mengacu pada kriteria kerusakan daerah pantai berdasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I Ringan

2. Sedang

3. Berat

4. Amat berat

5. Amat sangat berat HALPENTING

. < 0,5 mltahun

: 0,5-2 mltahun

: 2-5 mltahun

: 5-10 mltahun

: >

10 m tahun

Tebing sungai terkikis atau terdegradasi sehingga mengurangi daya rekat vegetasi di sepanjang tepi sungai.

KUMPULAN DATA

セ@ ••• " IHll

;:P"" .... Gn '.o c ...

...

-

ln"

セ@

"

--'0

INFO TAMBAHAN

• 7 n

-'

..

....

-._

.

....,

. N LNMセ@

--..

-

---

e __

_"a, ._

-"

•..

,."

..

TOTAl.

PPLH. lPPM -IPB

!'ITA LOlotAII AIIRAII

...

,

..

• Abrusi relatir berat (>2 m).

• Tebing sungai di area ini terkikis atau terdegradasi dan mengakibatkan

(6)

LEVEL ABRASJ Waktu ldentifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 20 13 : PPLH-IPB

: CPA-HU

: 0° 52' 39.295" LS dan 117°16' 0.242" BT

METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data di analisis dengan tabulasi dan perbandingan deskript if

• Kriteria abrasi/erosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai berdasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalaln Setyandito dan

Triyanto (2007).

1. Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. Amat berat

: < 0,5 mltahun : 0,5-2 mltahun

: 2-5 mltahun : 5-10 mltahun 5. Amat sangat berat :

>

10 m tahun

HALPENTlNG

Terdapat tutupan vegetasi mangrove di sebagian tebing sungai, namun

エ・セ。、ゥ@ abrasi ringan .

KUMPULAN DATA

,."dII •• lflH'L1

no

...

.... OM 1'I'oc ... 1nlll

0_-ewe

...

_.

INFO TAMBAHAN

.•

-

.,,"'...

ii!Z! >

.

_'",""""FZ_

,.,. ".

-_ _ h

-N セ@

T ' p'''_

-> • •

. MNセᆳ

--.!.-'

; セ]QjiZ@

..

-. -

" Ii"

-TOTAL EIP iセdonesie@

••

PUA LOK .... I AlIAA ..

セ oBB Gc BGB@

• Abrasi r.1atif ringnn «0,5 m).

• Saat kondisi surut terendah terlihat adanya degradasi tepi sungai > 0,5 m dari tiang

plat/orm.

(7)

LEVEL ABRASI

Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013 : PPLH-IJ>B

: CPA-HY : 00

51' 8.176" LS dan 1170

15' 48.672" BT

METODOLOGI & KARAKTERlSASI

• Observasi dilakukan seeara visual

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif.

• Kriteria abrasi/erosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai berdasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Selyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Beral

4. Amat beral

5. Amat sangal beral

RALPENTlNG

: < 0,5 mltahun : 0,5-2 mltahun . 2-5 mltahun : 5-10 mltahun :> 10mtahun

Tebing sungai terkikis dan terjadi

"rpm'''"

pada perakaran vegetasi di sepanjang tepi sungai.

KUMPULANDATA

セ。ョ、ャャ@ . . . . (Hll

".

...

'A . . . . 0.. P" <I: ... lng

...

セN@

.,c

....

."

_ _ ,'ot,,.,.

-,--

-M e __ Mセ@

7 "U_

- -;

....•

Lセ@

.•

,-_ " 2 $ a' _ '

-

-

--•

TOTAL UP INDONE81E

INFO TAMBAHAN

,

..

.

-_

...

,..-rA lOKASI ANAII

セovBcn@

• Abrasi relatif bera! (>0,5 ml.

• Kikisan material oleh dinamika air permukaan sungai akan membawa lapisan lanah alas/substrat menjauhi tepi sungai sehingga akan terjadi

(8)
(9)

e RC14

P

"""9

セ@

••

.

eQT54

eRC8

a •••

C 38

35

T51

)lnll Fl4lkf

'.'

,

,

.

3

... r.

oEooenc: PARAMETERI

セzoヲョaャNdaQ|LiQi@

Ooou.. N ow . wo ....

I UHIYt.II .... 1. TllAHtvMU MUeAl'OtII

LEOENDA .

jッiセ@

s_

060 (1,

. I·' ...

ᄋA\^⦅ セ ⦅ セB@ i@

• .00.000 ...

0\0000000 ...

..

---

...

• lッォNセ@ AIlrIIi

l..Ih.n

Hulan Mangrove Sekunder

Sem8k I Beluk.r

II!IIIII!III Perruklrr.n

o

Tan.h ltf'buka

_ Pertanten Campunin

,.mb ..

Awon

TOTAL E&P INDONESIE

I '::

I

PPLH, LPPM-IPB

PETA LOKASI ABRASI

LOKASI CPU

(10)

LEVEL ABRASJ

Waktu Idenlifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 20 13 : PPLH-lPB

: CPU-GTS 2

: 0° 36' 5.051" LS dan 117°23' 5.309" BT

METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Dala dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriplif.

• Krileria abrasi/erosi mengacu pada krileria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Lilbang PU Pengairan (1993) dalom Setyandilo dan Triyanlo

(2007).

L Ringan

2. Sedang 3. Berat

: <

0,5 mllahun

: 0,5-2 mllahun : 2-5 mltahun

4. Amat beral . 5-10 mltahun 5. Amat sangat berat :

>

10 01 lahun HAL PENTrNG

Gerusan lebing sungai berasal dari kegialan pengerukan dalam pemasangan pipa saat konslruksi

KUMPULAN DATA

:c.

"

--..

,

..

_

..

IT' ,

LM][セ m@

DATA TAMBAHAN

...

'".-.•..

--

---

ZセLセML@

...

"."",--,

' ''5'

.." '

--...

-...

-Z セ ]-Zii セ@

..

-M

.

.-Mセ@ ...

.. _.

-.

--

-PPL.H, lPPM·IPB

PETA lOKASIABRA'1

lOlUoll CN

• Abrasi relatif berat (2-5 m)

• Tebing sungai yeng terkikis oleh dinamika air pemukaan mengakibalkan kemunduran lebing sungai sejauh ±2 m dari patok yang dijadikan indikator patok abrasi .

• Gerusan tebing sungai juga berasal dari kegialan pengerukan dalom pemasangan

pipa saal konstruksi.

• Dilakukan upaya penanaman Rhizophora

sp. dan Avicellia sp.

(11)

-LEVEL ABRAS! Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013 : PPLH-LPB

: CPU-GTS 4

: 0° 38' 36.496" LS dan 117°20' 41.604" BT

METODOGI & KARAKTERlSASJ • Observasi dilakukan secara visual.

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasi/erosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. Amat berat

: < 0,5 mltahun : 0,5-2 mltahun : 2-5 mltahun : 5-10 mltahun 5. Amat sangat berat :

>

10 m tahun

RALPENTTNG

Gerusan tebing sungai berasal dari kegiatan pengerukan dalam pemasangan pipa saat konstruksi.

KUMl'ULAN DATA

....

- ,.

ZセGゥ AZZN@

:4 1

i

,

tIRe,.

._.

-9 ,'4

INFO TAMBABAN

-• • 7 ,

--

-.-

.

.

...

. ,

...

-'"so;

---

e __

Mセ@

._---PElAlOKASI ABRAI'

I.OIC.UI Cf'U

• Abrasi relatir berat (2-5 m)

• Tebing sungai yeng terkikis oleh dinamika air pemukaan mengakibatkan kemunduran tebing sungai sejauh ±2 m dari patok yang dijadikan indikator patok abrasi.

• Selain pengaruh dari pergerakan air

(12)

LEVEL ABRASr

Waktu ldentifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013

: PPLH-IPB

: CPU-RC 8

: 0° 33' 59.126" LS dan 117°22' 20.593" BT

METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan : < 0,5 mltahun 2. Sedang . 0,5-2 mltahun 3. Berat : 2-5 mltahun 4. Amat berat : 5-10 mltahun 5. Amat sangat berat : > 10m tahun

HALPENTrNG

Di lokasi ini masih terdapat vegetasi yang dapat melindungi tebing sungai dari kikisan air permukaan.

KUMPULAN DATA

_

..

-t-lii!:;.

901 14

."

セ tG ャ@

..

INFO TAI\1BAHAN

• • ' n ' . _

----

--

. . _ - 7

t· - ' , ••• .

,,'--".

-=

_.

. .

..

...

-.-

... .

Nセ@

... .

-_

...

,,-'"

----

e __

-"

-

--_.

TOTAl EIP tlDONESIE

PPL.H, l.PPM.jPB

PET ... LOKA'IABJtA'1

QセBcヲGij@

• Abrasi r_Iatir ._dang (0,5-2 m). • Tebing sungai yang terkikis

mengakibatkan kemiringan dan

pergeseran tebing sungai sejauh ±0,5-2 m. • Kikisan pada tebing sungai merupakan

peninggalan dari kegiatan pemasangan pipa pada saal konstruksi.

• Walaupun demikian, di lokasi ini masih terdapat vegetasi yang dapat melindungi

tebing sungai dari kikisan air permukaan.

(13)

-LEVEL AB RAS I

Waktu ldentifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 20 I 3 : PPLH-IPB

: CPU-RC 12

: 0° 37' 15.841" LSdan 117"27'0.864"BT

METODOLOGI & KARAKTERISAS I

• Observasi dilakukan secara visual.

• Dala dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Krileria abras ilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan dBerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. Amat berat

: < 0,5 mltahun : 0,5-2 mltahun : 2-5 mltahun : 5-10 mltahun 5. Amat sangat berat :

>

10 m tahun

HAL P ENTING

Di lokasi ini masih terdapat vegetasi yang dapat melindungi tebing sungai dari kikisan air permukaan.

KUMPULAN DATA

e«CI

- "

-toTI"

'-...

セ GNi@

,.

..

_

..

..

..

,.,

---

.--

-

.-

-

" , _ r ,

._-_

..••.

•••

,'"

...

....

M セL@

: .. ==;

.,-"

-M

Me _ _

-

Mセ@

-

--PPLH, lPPM-IPB - j

PETA LOI(.UI "BRASI

I OK ' II Cf'U

DATA TAMBAHAN

• Abrasi relatifseda ng (0,5-2 m). • Tebing sungai yang terkikis

mengakibatkan kem iringan dan

pergeseran tebing sunga i sejauh kurang lebih 0,5-2 m.

• Kikisan pad a tebing sungai merupakan peninggalan dari kegiatan pemasangan pipa pada saat konstruksi.

(14)

LEVEL ABRASI

Waktu ldentiftkasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 20 I3 : PPLH-lPB

: CPU-RC 14

: 0° 34' 40.872" LS dan 117° 19' 50.570" BT

METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasi/erosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalarn Setyandito dan Triyanto (2007).

I Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. An,at berat

5. Amat sangat berat

HALPENTfNG

: <

0,5 mltahun

: 0,5-2 m/tahun : 2-5 mltahun : 5-10 m/tahun

:> 10mtahun

Bendungan abrasi tidak eukup efektif dalam mengurangi pergeseran t_bing

sungal.

KUMPULAN DATA

:c: •

itCn' ••

:C> U

セ [N@

. . c ..

t'lQT'l

....,,,

セ m@

INFO TAMBAHAN

..

.

-- _.

...

,

...

,

...

--,,"-

...

-.-•••

...

"

..

_ " 2 ,

--

._--, . 7 n o

--

,

...

"

-TOTAL UP INDONESIE

-_

...

.

-_

...

PET" LOKAS! ABRASI

' WAIl c.I'U

• Abrasi relatif berat (2-5 m)

• Perges_ran tebing sungai dari bendungan abrasi mengindikasikan bahwa lapisan

tanah di bagian tepinya telah terkikis

• Kikisan tebing sungai oleh dinamika air permukaan yang menghanyutkan lapisan tanah di bawahnya mengakibatkan

kemiringan di lokasi ini relatif curam. • Beodungan abrasi yang ada di lok.si ini

(15)

LEVEL A.BRASr

Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013

: PPLH-IPB

. CPU-RC 32

. 00 35' 56.288" LS dan 1170

22' 48.655" BT

METODOLOGI & KARAKTEruSASI

• Observasi dilakukan seeara visual.

• Data dianaJisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif.

• Kriteria abrasilerosi mengacu pada kriteria kerusakan daeralt pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. Amat berat

: < 0,5 mltahun : 0,5-2 mltahun : 2-5 mltahun

, 5-10 mllahun 5. Amat sangat berat :

>

10 m tahun

HALPENTING

Di lokasi ini masih terdapat vegetasi yang dapat melindungi tebing sungai dari kikisan air permukaan.

KUMPULAN DATA

. . c.

..

"

.,

....

eM

....

,

"

/)''4

INFO TAMBAHAN

---

•• セM

..

e"

_

_

.... :" ...

... .

-or _

-ZZMセLM

..

"''''

..

''''''-••

ZNZNセᆳ

. :li"' .

.

..

セ@

...

-Me _ _ Mセ@

,

",

...

-TOTAL E&P tlOONESIE

... u ... ..

PETA LOKAII "SRASI

LOIUo .. CfI\I

• Abrasi relatif sedang (0,5-2 m). • Tebing sungai yang terkikis

mengakibatkan kemiringan dan pergeseran tebing sungai sejauh ±O,5-2 m.

• Kikisan pada tebing sungai merupakan peninggalan dari kegiatan pemasangan pipa pada saal konstruksi.

(16)
(17)

..

)

X OTS Ox'

セセ@

,

.+ ,

,

O!ODe:T1C PARAMfTERI

1'10""'''' Lt.l. ClANlil

0 ...

Po fall .. ,

....

... ' hi '

! : , " ' . . .

セNBuNNGイno@

' 0 . MItTl1lHO

kAIOfao ... CM

LEGENDA:

"'.,

-- s_

- - - e.t •• &I.

キセ@ .. '

. UNIIII:It .... L TUfUWltM "'eAT""

• I .... ' Atnl'

'T\ItUPlln lIIh.n

-

HUlan MangroWl Primer

Huta" Mangm ... 8el(under

T.nah Tertxlk.

"'_k

TOTAL E&P INDONESIE

PPLH, LPPM-IPB

PETA LOKASI ABRASI

LOKASI SPU

(18)

LEVEL ABRASI Waktu Identifikasi

Responsible Surveyor Lokasi

Koordinat

: September 20 I 3 : PPLH-IPB

: SPU-TMP 1

: 0° 36' 58.626" LS dan 117°]2' 31.119" BT

METODOLOGI & KARAKTERJSASI • Observasi dilakukan seeara visual

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif.

• Kriteria abrasilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalarn Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. Amat berat

: < 0,5 mitahun : 0,5-2 mitahun : 2-5 mitahun : 5-10 m/tahun 5. Amat sangat berat :

>

10 m tahun

HAL PENTING

Bendungan dan patok abrasi banyak yang rusak.

KUMPULAN DATA

...

. +

, , ,

- _ • .0 ' . _

-

._---•••

...

-

..

-.-••••

..

,'"

.

..

セ@

• F'

-M e __ M セ@

".

,

-,

TOTAl. E&P INOONE9lE

INFO TAMBAHAN

-_

.. .

_-, PPLH. ャBBBMTB セN@ __ -1

PITA LOKAII ""!!IMII

""""

...

I.

Abrasi relatif berat (2-5 m).

• Bendungan dan patok abrasi banyak yang rusak.

• Air permukaan yang dinamik dapat

mengikis kekuatan material bendungan dan mendeposisikan substrat jauh dari tebing sungai ..

(19)
(20)

etlDCIDO

,

OTSM

P. Btw

Kx

NPU

a •••

ors

RC65

,

.+ ,

,

o

,

,

.

I I

• ••

oeODETIC: PAMMETERS

HOIUiOIflAl. DAlUM

セMM

" 1 ('111

....

C: . . . . a:.

1 'p . . . , . .

, . ... -1'10

, . ... '.:"1.:10

ktrIo ... CN

LEGENDA :

jNセ@

S:..rng.

- - Bela, Srtl

, WOIU

: セ@ TllANlvaJt . . セtoiエ@

=110 III

o " to tlolol

0 ' 1 CO_I

o 100.000 '"

o 'Gooo.ooo ...

.,-• LDII8li Ab'Hi

TlItupan Lahan

HuW ., Mangrove Prirrer

HUla" Mangro"" S.ku.-.du

rarTttak

TOTAL E&P INDONESIE PPLH, LPPM·IPB

PETA LOKASI ABRASI

(21)

L.EVEL ABRAS I

Waktu ldentifikasi Surveyor

Lokasi

: September 2013 : PPLH-IPB

: NPU Base

Koordinat : 0° 27' 38.970" LS dan 117°35' 7.922" BT

METODOLOGJ & KARAKTE RlSASI

• Observasi dilakukan seeara visual

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Berat

4. Amat berat

: <

0,5 mltahun

. 0,5-2 mltahun : 2-5 mltahun : 5-1 0 mltahu n 5. Amat sangat bera! :

>

10 m tahun

BAL PENTING

Bendungan penahan abrasilerosi tebing sungai terlihat rusak dan teljadi kikisan serta reruntuhan substrat pada teb ing sungai.

KUM P ULAN DATA

,

-c.

--

...

oe"

.,

on •

INFO TAMBAHAN

'P 7. '

-

-•••

..

::3=:

-NLセ@

e __

- , ..

=",-_"'"'.' ... a

-TOTAl UP IHDOHEIIE

PPLH. LPPM-IPB

I"ETA LOKAai ABRA.!J

, O-" .. HP\I

• Abrasi relstir berae (2-5 m).

• Bendungan penahan abrasilerosi tebing sungai terlihat rusak dan teljadi kikisan serta reruntuhan substrat pada tebing

sungal.

• Kondisi abras ilerosi yang relatif berat

disebabkan oleh dinarnika air permukaan akibat pasang surut dan frekuensi

mobilisasi kapal-kapal motor yang berlabuh dan melintas sehingsa dapat membangkitkan riakan gelombans.

(22)

LEVEL ABRAS( Waktu ldentifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013

: PPLH-LPB

: NPU-GTS Kx

: O· 27' 31.950' LS dan 117°34' 43. 554" BT

METODOLOGI & KARAKTERlSASI • Observasi dilakukan seeara visual.

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abresi/erosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto

(2007).

I Ringan

2. Sedang

3. Berat

4. Amet berat

5. Amat sangat berat

BALPENTING

<

0,5 mltahun

. 0,5-2 mltahun

2-5 m/tahun

: 5-10 mltahun

:> IOmtahun

Terjadi cekungan dan perubahan kelandaian pada tebing sungai diakibatkan oleh pengaruh dinamika air permukaan dan air hujan yang membawa air

Iimpasan bercampur substrat mengalir ke dalam sungai.

KUMPULAN DATA

.,

"'"

OTSM

INFO TAMBABAN

_., me _

セM

--

-

1:.-

-'---.

----

....

.

" .

-

-

.-._-

NMセᆳ

: TQャAPiiセ@

·.N セ@

e __

_ ' t •• , _

_ , ... co . , =

.-TOTAL ElP INDONESIE

-PPL.H, lPPM·IPB

I

PElA LOKASI AIRASI

u,"" ••

wu

• Abrasi relstir berat (2-5 m)

• Terjadi cekungan dan perubahan kelandaian pada tebing sungai diakibatkan oleh

pengaruh dinamika air permukaan dan air hujan yang membawa air limpasan

bercampur substrat mengalir ke dalam

sungal.

(23)

LEVEL AB RASI Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 20 13 : PPLH-IPB

: NPU-GTSP

: 0° 31' 18.106" LS dan 117°33' 26.082" BT METODOLOGI & KARAKTERlSASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data dianalisis dengao tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasi/erosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) daJam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang 3. Beral

: <

0,5 mltahun

. 0.5-2 mltahun

. 2-5 m/tahun

4. Amat berat : 5-10 m/tahun 5. Amat sangat berat :

>

10 m tahun HALPENTING

Perubahan kelandaian dan kemunduran tebing sungai didukung oleh kondisi lekstur substrat yang relatifhalus dan mudalt tererosi olelt pengaruh dioamika air permukaan.

KUMPULAN DATA

-

•• セ@

_<.,...Ar"

セ@

.

• •

.-- .-- . .-- ... "l

-

.

"

-. -. o P"

; '

""

..

, OTSM

Gl' セts@ KJo,.,u ....

0" •

INFO TAMBAUAN

_ " " N " 2

---

. t:.._

-'-...

]セN@

.

. ,

-• ••

...

-..

_.-.

_

.

.

.-

...

-_

e __

.

"

..

"

... , .. 11 7

PPLH. LPPM4PB

PETA LOKAII URAII

_

....

• Abrasi relatif berat (2-5 m)

• Kikisan lebing sungai di sekitar lokasi pengamatan mengakibalkan terjadinya perubahan kelandaian dan pergeseran dengan patok abrasi sejauh kurang lebih

2 m.

• Adanya perubahan kelandaian dan

kemunduran lebing sungai dengan patok abrasi didukung oleh kondisi lekslur

substrat yang relatif halus dan mudah tererosi oleh pengaruh dinamika air

(24)

LEVEL ABRASI

Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

: September 20 IJ : PPLH-lPB

: NPU-RC 3

Koordinat : 0° 24' 59.803 " LS dan 117°30' 18.878" BT

METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data elianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif.

• Kriteria abrasilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

1. Ringan 2. Sedang

3. Berat

4 Amat berat

< 0,5 mltshun

. 0,5-2 mltahun

: 2-5 mltahun

. 5-10 mltahun

5. Amat sangat berat .

>

10 m tahun

HAL PENTlNG

Gerusanlperubahan tebing sungai merupakan dampak dari kegiatan

pembersihan vegetasi (lalld clearillg) dan pengerukan tebing sungai untuk pemasangan pipa pada saat konstruksi.

DATA GATHERED

,

lite ..

-,

,

, GTSM

]MBセ@ セM

on IIfTl

Il>-• '!' "'u ....

ADDITIONAL INFO

_"C ... ,,_

-

---

-

.-.

"-

__

Co -:or,

]セセN@

._--

-- _.

-

PH V ' "

'.",

·

.

...

"

--

...

· "'

..

·

..

...

セ@

e __

-TOTAL UP tNOONES1E PPLH. LPPM-tPB

PflA LOKAS! "BRASI

I.OIC.J.II Mf'V

• Abrasi relotif berat (2-5 m).

• Kikisanlgerusan tebing sungai

mengakibatkan terjadinya kemunduran tebing sungai kurang lebih sejauh 2-5 m

dari kedudukan awalnya.

• Sebagian besar gerusan/perubahan tebing sungai merupakon dampak dari kegiatan

pembersihan (land clearing) vegetasi dan pengerukan tebing sungai untuk

(25)

LEVEL ABRASJ

Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

: September 2013

: PPLH·[PB : NPU·RC 4

. 0° 2S' 4.613" LS dan 117°31' 37 89S" BT

METOOOLOGI & KARAKTERlSASl

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriplif

• Kriteria abrasilerosi mengaeu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber· dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto

(2007).

I. Ringan 2 Sedang 3. Berat

4 Amat berat

<

O,S mltahun : 0,S·2 mltahun : 2·S mltahun

. S·IO mltahun S. Amat sangat berat : > 10 m tahun

HAL PENTING

Gerusanlperubahan tebing sungai merupakan dampak dari kegia!an

pembersihan vegetasi (land clearing) dan pengerukan tehing sungai untuk pemasangan pipa pad a saat konstruksi.

KUMPULAN DATA

,

""

.. Mセ@

' \ GT ...

GTSK9T1 k·,.,U ....

••

INFO TAMBAHAN

_

.-

...

---

_

-

..

_ :

'-"'''''-,_ml"'

-

--•••

.

.. ...

.

...

'-...

. セ@

..

-.

••

.-

...

"

セ@

- -

_ ... ,,0 ._

....

,.-PPLH. lPPM-tPB

FlU ... LOKA'I .t.SRAII

iBNオ ャ セ@

• Abrasi relstir berat (2·S m). • Kikisanlgerusan tebing sungai

mengakibatkan terjadinya kemunduran tebing stlngai kurang lebih sejauh 2·S m dari kedudukan awalnya.

• Sebagian besar gerusanlperubahan tebing sungai merupakan dampak dari kegialan pembersihan vegetasi (land clearing) dan pengerukan tebing sungai untuk

pernasangan pipa pada saat konslruksi

(26)

LEVEL ABRASI Waktu Identifikasi Surveyor

Lokasi

Koordinat

· September 2013 : PPLH-IPB

: NPU-RC 65

0° 28' 1.592" LS dan 117"3 3' 22874" BT METODOLOGI & KARAKTERISASI

• Observasi dilakukan secara visual.

• Data dianalisis dengan tabulasi dan perbandingan deskriptif

• Kriteria abrasilerosi mengacu pada kriteria kerusakan daerah pantai ber-dasarkan Litbang PU Pengairan (1993) dalam Setyandito dan Triyanto (2007).

I. Ringan 2. Sedang

3. Berat

4. Ama! berat

5. Amat sangat berat HALPENTING

· <

0,5 mltahun

: 0,5-2 mltahun · 2-5 mltahun · 5-10 mltahun .> IOmtahun

Gerusanlperubahan tebing sungai merupakan dampak dari kegiatan

pembersihan vegetasi (land clearing) dan pengerukan tebing sungai untuk pemasangan pipa pada saat konstruksi

KUMPULAN DATA

,

••

.

"':"'-L セ N@

gtエ セ tii「npuGB@

INFO TAMBAHAN

__ "",,C·_

---

.-.

--

-

.'---" --'

, Nセᆳ

...

-.

..

..

-

.-.

...

,''' '.''

-M

.-

Mセ@

....

.. ,co _

-TOTAl. E&,

PPLH, LPPM-lPB

PET ... LOKAS! ASRAI!

10KA • ..u

• Abrasi rel.tir berat (2-5 m). • Kikisanlgerusan tebing sungai

mengakibatkan terjadinya kemunduran tebing sungai kurang lebih sejauh 2-5 m dari kedudukan awalnya.

• Sebagian besar gerusanlperubahan tebing sungai merupakan dampak dari kegiatan pembersihan vegetasi (land clearing) dan pengerukan tebing sungai untuk

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes kemampuan representasi matematis siswa, khususnya dalam materi persamaan garis lurus di SMP

Fre;Public Spher;adalah ruang Publik yang bebas sebagar sarana dalam mengemukalan pendap:'_ Pada ruang publik yang bebaslah individu dalam posrsinva vang setara

tanya jawab akan materi yang diberikan 3. Mencatat materi yang diberikan 1. Memberi komentar atau menyimpulkan dari materi yang diajarkan 2. Prosedur Penilaian : Tehnik

Oleh karena itu,penelitian ini mengkaji tentang sistem penamaan marga sebagai identitas masyarakat keturunan Arab Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta dan relasi

LKS boleh memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran kepada nasabah dalam transaksi (akad) murabahah yang telah melakukan kewajiban pembayaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh dari perlakuan blanching dan suhu pengeringan terhadap mutu fisikokimia dan fungsional

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan dalam agama Islam perkawinan satu agama adalah yang dianjurkan, namum bagi pria muslim (walaupun terdapat berbagai

Probolinggo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan,