• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Kebutuhan Air dan Ketersediaan Air Tanah di Pulau Tidore

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan Kebutuhan Air dan Ketersediaan Air Tanah di Pulau Tidore"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3  Peta lokasi penelitian
Tabel 4  Matrik jenis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis atau dan keluaran  berdasarkan tujuan penelitian
Tabel 5 Kemiringan lereng P. Tidore
Gambar 5 Grafik  curah hujan tahunan P. Tidore
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan jumlah penduduk, ternak, industri, dan luas penggunaan lahan untuk perikanan maupun irigasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi besaran kebutuhan air

Kalibrasi model kebutuhan air dilakukan dengan data aktual tahun 1998-2000 (3 tahun), untuk mencari nilai koefisien kebutuhan air penduduk (Cp) dan juga koefisien

Proyeksi ketersediaan airtanah dengan Metode CAT (Cekungan Airtanah) akan terjadi titik kritis dengan kebutuhan air industri pada tahun 2033, dimana ketersediaan

Menurut hasil studi tersebut, kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai merupakan perkalian antara jumlah penduduk perkotaan dengan kebutuhan air untuk pemeliharaan/penggelontoran

Untuk memperhitungkan kebutuhan air tersebut maka diperlukan sebuah kajian mengenai proyeksi jumlah penduduk dan proyeksi kebutuhan air baku pada masa yang akan datang..

Oleh karena itu, dibuatkan analisis proyeksi kebutuhan sarana dengan peta buffer (radius pelayanan) tiap sarana untuk dapat mengetahui tingkat kebutuhan

Dan berdasarkan analisis perbandingan sistem distribusi kebutuhan air bersih di Distrik Sorong Kepulauan dari segi keterkaitan kewilayahannya dapat disimpulkan bahwa

Setelah diketahui proyeksi jumlah penduduk, luas lahan industri dan luas lahan irigasi kemudian disusun suatu skenario presentase jumlah penduduk desa, kota, dan