Pemodelan Kebutuhan Air dan Ketersediaan Air Tanah di Pulau Tidore
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Tinjauan jumlah penduduk, ternak, industri, dan luas penggunaan lahan untuk perikanan maupun irigasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi besaran kebutuhan air
Kalibrasi model kebutuhan air dilakukan dengan data aktual tahun 1998-2000 (3 tahun), untuk mencari nilai koefisien kebutuhan air penduduk (Cp) dan juga koefisien
Proyeksi ketersediaan airtanah dengan Metode CAT (Cekungan Airtanah) akan terjadi titik kritis dengan kebutuhan air industri pada tahun 2033, dimana ketersediaan
Menurut hasil studi tersebut, kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai merupakan perkalian antara jumlah penduduk perkotaan dengan kebutuhan air untuk pemeliharaan/penggelontoran
Untuk memperhitungkan kebutuhan air tersebut maka diperlukan sebuah kajian mengenai proyeksi jumlah penduduk dan proyeksi kebutuhan air baku pada masa yang akan datang..
Oleh karena itu, dibuatkan analisis proyeksi kebutuhan sarana dengan peta buffer (radius pelayanan) tiap sarana untuk dapat mengetahui tingkat kebutuhan
Dan berdasarkan analisis perbandingan sistem distribusi kebutuhan air bersih di Distrik Sorong Kepulauan dari segi keterkaitan kewilayahannya dapat disimpulkan bahwa
Setelah diketahui proyeksi jumlah penduduk, luas lahan industri dan luas lahan irigasi kemudian disusun suatu skenario presentase jumlah penduduk desa, kota, dan