• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Santri Di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri Beji 1 Purwokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Santri Di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri Beji 1 Purwokerto"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)

ii

educational institution wanted a system that could accommodate the need for boarding activities. The condition that occurs in these institutions such as the Al-Ikhsan Female Islamic Boarding School have a rather large number of students is about 200 students per year who live in the dormitory, and the registration often have difficulty in finding the necessary data room. Another problem was in making monthly payments in arrears report any students there are some problems in processing, one of which lasted long enough data processing because the officer should check the payment data to the general ledger prior to recapitalize. As for the licensing of students, there are still some problems in processing, including data breach permit students are not identified because no checking of data after the students returned permission and still frequent duplication of data.

In this research design method used is the approach (Object Oriented Analysis and Design) development using a prototype, a tool used to design a system that is UML (Unified Modeling Language), and data collection technique is to observation and interviews, while appliance database application development using Microsoft SQL Server 2000 and Microsoft Visual Basic programming language 6.0.

(2)

i

Puteri sebagai sebuah institusi pendidikan menginginkan sebuah sistem yang bisa mengakomodir kebutuhan bagi kegiatan pesantren. Adapun kondisi yang terjadi pada institusi ini diantaranya yaitu Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri memiliki jumlah santri yang cukup banyak yaitu sekitar 200 santri pertahun yang tinggal di asrama sehingga bagian pendaftaran seringkali mengalami kesulitan dalam mencari data kamar yang dibutuhkan. Permasalahan lain adalah dalam pembuatan laporan tunggakan pembayaran bulanan setiap santri terdapat beberapa masalah dalam pengolahannya, salah satunya pemrosesan data berlangsung cukup lama

karena petugas harus memeriksa data pembayaran pada buku besar sebelum merekap. Adapun pada bagian perizinan santri, masih terdapat beberapa masalah dalam pengolahannya, antara lain data pelanggaran izin santri tidak teridentifikasi karena tidak ada pengecekan data izin setelah santri kembali dan masih sering terjadi duplikasi data.

Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah

pendekatan (Object Oriented Analysis and Design) pengembangan menggunakan

Prototype, alat yang digunakan untuk merancang sistem yaitu UML (Unified Modeling Language), dan teknik pengumpulan data adalah dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan Microsoft SQL Server 2000 dan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0.

Dengan adanya Sistem Informasi Pelayanan Santri, maka mempermudah dalam memperoleh informasi mengenai data kamar yang akan dihuni oleh santri baru, dapat diatasi kesalahan dalam proses pembuatan laporan tunggakan bulanan santri dan dapat di ketahui bagaimana agar pengolahan data perizinan santri tidak terjadi duplikasi dan dapat dengan cepat diperoleh data pelanggaran izin santri setiap bulannya.

(3)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini teknologi informasi berkembang dengan pesat, oleh karena itu banyak institusi yang mulai memanfaatkan sistem informasi untuk menunjang operasional institusi tersebut. Sistem informasi dapat menghasilkan informasi yang dapat menjadi masukan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri Beji 1 Purwokerto ingin memanfaatkan sistem informasi untuk membantu dalam menjalankan aktifitas kepesantrenan. Dalam hal ini sistem informasi yang ingin diterapkan adalah sistem informasi pelayanan santri di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri Beji 1 Purwokerto.

Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri Beji 1 Purwokerto adalah suatu institusi yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelengaraan pendidikan maupun hal-hal lainnya. Dalam hal ini Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri sebagai sebuah institusi pendidikan menginginkan sebuah sistem yang bisa mengakomodir kebutuhan bagi kegiatan pesantren. Adapun kondisi yang terjadi pada institusi ini diantaranya yaitu Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri memiliki

jumlah santri yang cukup banyak yaitu sekitar 200 santri pertahun yang tinggal di

asrama sehingga bagian pendaftaran seringkali mengalami kesulitan dalam

mencari data kamar yang dibutuhkan. Permasalahan lain adalah dalam pembuatan

(4)

karena petugas harus memeriksa data pembayaran pada buku besar sebelum merekap. Adapun pada bagian perizinan santri, masih terdapat beberapa masalah dalam pengolahannya, antara lain data pelanggaran izin santri tidak teridentifikasi karena tidak ada pengecekan data izin setelah santri kembali dan masih sering terjadi duplikasi data.

Secara spesifik tujuan diadakannya penelitian terhadap sistem informasi

pelayanan santri adalah agar dapat menghindari atau meminimalkan terjadinya

kesalahan yang timbul akibat pencatatan data, mewujudkan suatu sistem informasi

pelayanan santri yang didalamnya mencakup aspek-aspek pelayanan, dan dengan

penelitian diharapkan dapat mewujudkan sistem informasi pelayanan santri yang

mampu memberikan peningkatan kualitas serta kuantitas suatu institusi sehingga

institusi tersebut dengan mudah untuk lebih berkembang.

Untuk menunjang kelancaran sistem informasi pelayanan santri, maka

peranan teknologi sangat penting guna memperlancar dan mempermudah jalannya

informasi. Sebagai salah satu dari permasalahan tersebut maka penyajian

informasi mengenai pelayanan santri memerlukan proses secara komputerisasi

untuk menunjang kegiatan pelayanan dalam pengambilan keputusan, dimana

seorang pengasuh dapat memperoleh informasi dengan mudah mengenai santri

dan santri juga dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut.

Dengan adanya sistem informasi yang baru maka kinerja pesantren semakin

efisien karena informasi yang dibutuhkan telah tersedia serta memberikan

(5)

judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN SANTRI DI PONDOK

PESANTREN AL-IKHSAN PUTERI BEJI/1 PURWOKERTO”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat didentifikasikan permasalahan, antara lain:

1. Masih sulitnya memperoleh informasi mengenai data kamar yang akan dihuni oleh santri baru, karena setiap santri baru harus mengecek tempat tidur yang masih kosong pada setiap kamar didampingi petugas.

2. Masih terdapat kesalahan dalam proses pembuatan laporan tunggakan

bulanan santri dikarenakan memerlukan ketelitian dari petugas dalam

menghasilkan laporan.

3. Dalam pengolahan data perizinan santri masih terjadi duplikasi data, dikarenakan data belum terintegrasi dan data pelanggaran izin santri tidak teridentifikasi karena tidak ada pengecekan data izin setelah santri kembali

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diajukan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

(6)

tunggakan bulanan santri.

3. Bagaimana agar dalam pengolahan data perizinan santri tidak terjadi duplikasi dan dapat dengan cepat diperoleh data pelanggaran izin santri setiap bulannya.

1.3.Maksud dan Tujuan

Berikut maksud dan tujuan dari penulisan laporan skripsi ini:

1.3.1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai bahan penyusunan laporan tugas

akhir dalam upaya membangun sistem informasi di bidang pelayanan pada

Pondok Pesanteren Al-Ikhsan Putri guna meningkatkan pelayanan pada Pondok Pesantren tersebut.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang dapat dicapai antara lain adalah:

1. Untuk mempermudah dalam memperoleh informasi mengenai data kamar yang akan dihuni oleh santri baru.

2. Untuk dapat mengatasikesalahan dalam proses pembuatan laporan tunggakan bulanan santri.

(7)

1.4.1. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini terdiri dari : 1. Penulis

Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan dibidang teknologi sistem informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi pelayanan santri dipondok pesantren Al-Ikhsan putri beji 1 purwokerto

2. Peneliti Lain

Menambah wawasan serta pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem informasi pelayanan santri.

3. Pengembangan Ilmu

Dengan penelitian ini juga penulis berharap dapat dijadikan bahan pustaka bagi peneliti lain yang dapat dijadikan bahan acuan dan inspirasi untuk membuat sistem informasi baru serta membandingkannya dengan sistem yang lama.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Perusahaan

(8)

membangun dan menganalisis sistem informasi. 3. Penulis

Menambah wawasan serta pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem informasi pelayanan santri.

1.5. Batasan Masalah

Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan serta untuk menghindari kesimpangsiuran, maka perlu ditetapkan batasan – batasan dari masalah yang dihadapi.

Adapun batasan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun hanya menangani masalah pendaftaran, pembayaran dan perizinan di pondok pesantren Al-Ikhsan Puteri.

2. Laporan yang dihasilkan berupa kartu santri, laporan penunggakan pembayaran per santri dan data perizinan santri setiap bualnnya.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

(9)

No

Kegiatan

2010 2011

Agustus September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mengidentifikasi kebutuhan :

a. Analisa terhadap kebutuhan calon user

2. Quick design (desain cepat) :

a. Pembuatan desain global untuk membentuk

software

3. Build prototype : a. Pembuatan

software prototype b. Pengujian c. Penyempurnaan 4. Evaluasi pelanggan

terhadap prototype : a. Mengevaluasi

prototype b. Memperhalus

analisis kebutuhan calon pemakai 5. Pembuatan dan

(10)

8 2.1. Pengertian Sistem

Jogiyanto (2005:1) Suatu sistem dapat didefinisikan dalam dua kelompok pendekatan. Yang pertama pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur. Menurut Jerry Fitz Gerald, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Yang kedua pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan “sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Jogiyanto (2005:3) Suatu sistem mempunyai sifat- sifat yang tertentu, yaitu: 1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (components) yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2. Batas sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem

(11)

4. Penghubung sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya

5. Masukan sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem

Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran

8. Sasaran sistem

(12)

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Jogiyanto (2005:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstrack system ) dan sistem fisik (physical system)

(13)

2. Sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human mode sistem)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut denganhuman – machine system atau ada yang menyebutman – machine system. Sistem informasi merupakan contoh man – machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system )

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup(closed system) dan sistem terbuka(open system)

(14)

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2. Pengertian informasi

Menurut Jogiyanto (2005:7) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.

Berdasarkan teori diatas maka informasi dapat disimpulkan sebagai

kumpulan dari data yang telah diolah atau diproses untuk menghasilkan suatu arti

yang lebih berguna bagi yang menerimanya dan menggambarkan suatu kejadian

(event) dan kesatuan nyata (fact and entity) untuk kelancaran manajemen untuk pengambilan keputusan.

2.2.1. Siklus Informasi

(15)

John Burch siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle), seperti digambarkan dibawah ini :

B

a

si

s

D

a

ta

Gambar 2.2. Siklus informasi

( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )

2.2.2. Kualitas informasi

Jogiyanto (2005:10) Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

(16)

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

Gambar 2.3. Pilar kualitas informasi

( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )

2.2.3. Nilai Informasi

(17)

efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness ataucost-benefit.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Jogiyanto (2005:11) Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

(18)

Gambar 2.4. Komponen sistem informasi

( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )

Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang sudah disebutkan diatas:

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

(19)

Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan untuk mengakses atau memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems). Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Perlu dilakukan pengorganisasian terhadap basis data yang ada agar informasi yang dihasilkannya baik dan efisiensi kapasitas penyimpanannya.

6. Blok Kendali

(20)

sistem, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis

Untuk memahami kasus yang dianalisis terdapat pengertian tentang Pelayanan santri dan Pondok Pesantren.

2.4.1. Pelayanan santri

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang pengurus (petugas) pesantren dengan orang lain dalam hal ini adalah santri, yaitu sebutan bagi murid yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren dan menyediakan kepuasan bagi santri tersebut. pada Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri pelayanan yang ada antara lain adalah pelayanan pendaftaran, pembayaran dan absensi perizinan santri setiap bulannya.

2.4.1.1.I’anah

I’anah adalah pembayaran kost selama tinggal di asrama pesantren.

2.4.1.2.AEDS

AEDS adalah singkatan dari Arabic English development skill yaitu program dwi bahasa arab dan inggris.

2.4.1.3.Diniyah

(21)

tambahan pengetahuan agama Islam kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahnya.

2.4.2. Pondok Pesantren

Pondok Pesantren, atau disebut pondok saja, adalah sekolah Islam berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Qur'an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa-bahasa Arab.

2.5. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan merupakan kumpulan dari perangkat keras dan lunak di dalam suatu sistem yang memiliki aturan tertentu untuk mengatur seluruh anggotanya dalam melakukan aktivitas komunikasi. Satu komputer yang terkoneksi ke jaringan menjadi satu node dari jaringan tersebut. Sedangkan host secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). [wss-id.org]

2.5.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Budhi Irawan (2005:19) Terdapat beberapa Jenis-jenis dari jaringan komputer, antara lain :

a. LAN (local area network)

(22)

sampai 100mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.

b. MAN (metropolitan area network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 mbps.

c. WAN (wide area ntwork)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu Negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100km sampai 1000 km dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya peralatan transmisi sangat tinggi dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

d. GAN (global area network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 mbps sampai dengan 100Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer

2.5.2 Topologi Jaringan Komputer

(23)

a. Linear Bus (Garis lurus)

Topologi linear bus terdirKi dari satu jalur kabel utama dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan terkoneksi pada sebuah kabel utama

Gambar 2.5. Topologi Linear Bus

( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )

Kelebihan topologi linear bus :

1. Mudah di dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama

2. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkandengan topologi star/bintang.

Kekurangan topologi linear bus :

1. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone)

2. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya 3. Sangat sulit mengidentifikasi kesalahan jika jaringan sedang jatuh

(24)

4. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan digedung besar

b. Star (bintang)

Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes (file server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum mlanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keskuruhan fungsi jaringan dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data)

Gambar 2.6.Topologi Star

( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )

Kelebihan dari topologi star (bintang)

1. Mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan

2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya

(25)

Kekurangan topologi star (bintang) :

1. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linear bus 2. Membutuhkan concentrator dan bilamana concentrator tersbut

rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. 3. Lebih mahal daripada topologi linear bus karena biaya untuk

pengadaanconcentrator. c. Ring (cincin)

Topologi ring (cincin) mnggunakan tekhnik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran trtutup menyerupai cincin (lingkaran) sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran ataustar – wired ring

d. Tree (pohon)

(26)

Gambar 2.7.Topologi Tree

( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )

Kelebihan topologi Tree (pohon) :

1. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen

2. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak kekurangan dari topologi Tree (pohon) :

1. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi pada tipe kabel yang digunakan

2. Jika jaringan utama (backbone) rusak maka keseluruhan segmen ikut rusak juga

(27)

2.5.3. Manfaat Jaringan Komputer

Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan jaringan komputer adalah untuk:

1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. 2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

(28)

memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian padaharddiskyang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

[http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id]

2.6. PengertianClient-server

(29)

Gambar 2.8.Model Hubungan Client Server

( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Dalam membangun perangkat lunak ini penulis meanggunakan perangkat lunak visual basic 6.0 dan microsoft Sql Server 2000.

2.7.1. MS Visual Basic 6.0

(30)

Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. [www.wikipedia.org]

Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya : 1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows.

2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya kontrol ActiveX, file Help,Aplikasi Internet, dan sebagainya.

3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakiran EXE yang bersifatexecutable, atau dapat langsung dijalankan

Bahasa Visual basic cukup sederhana dan mengunakan kata-kata bahasa inggris yang umum digunakan. Sehingga kita tidak perlu lagi menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-macam.

2.7.2. Sekilas tentang Microsoft SQL Server 2000

Menurut Ketut Darmayuda (2007 : 7) dalam buku program aplikasi

client-server, Microsoft SQL Server merupakan salah satu database relational yang

banyak digunakan oleh dunia usaha. SQL server mendukung penggunaan

perintah SQL ( Structure Query Language). SQL server merupakan salah satu

contoh produk RDBMS (Relational Database Management System) yang banyak

digunakan di perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. SQL server

dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitekturclient/server.

2.7.2.1.Tipe Data

Menurut Imam A. W (2005 : 35) dalam buku SQL Server 2000, Tipe data

digunakan untuk mendefinisikan tipe data yang dimiliki oleh objek server

(31)

berbagai tipe data yaitu : Integer ( Bigint, int, SmallInt, TinyInt, Bit, Numeric,

Desimal, Money ), Float dan Real, Date Time, Strings.

2.7.2.2.SQL (Structured Query Language)

Menurut Harip Santoso (2003 : 3), SQL adalah bahasa yang dikhususkan

untuk operasi database. Perintah-perintah dasar bahasa SQL ada yang standar,

tapi banyak pula yang tidak standar tergantung software DBMS (Database

Management Sistem) yang digunakan.

2.7.3. Rational Rose

Menurut Adi Nugroho (2005 : 20), Rational Rose adalah kakas (tools)

pemodelan visual untuk pengembangan sistem berbasis objek yang sangat handal

untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan

analisis dan perancangan sistem. Rational Rose digunakan untuk melakukan

pemodelan sistem sebelum pengembang menulis kode-kode dalam bahasa

pemrograman tertentu. Rational Rose mendukung pemodelan bisnis, yang

membantu para pengembang untuk memahami sistem secara komprehensif.

DalamRational Rose,pemodelan adalah cara melihat sistem dari berbagai

sudut pandang. Ia mencakup semua diagram yang dikenal dalam UML,

aktor-aktor yang terlibat dalam sistem, usecase, objek-objek, kelas-kelas,

komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran ( deployment node).

2.7.4. Crystal Report

Menurut MADCOMS (2002 : 415) dalam buku Database Visual Basic 6.0

dengan Crystal Reports yang menuliskan bahwa crytal report merupakan program

(32)

Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan ( Linkage ). Mencetak dengan crystal report hasilnya lebih baik dan lebih mudah. Hal ini karena pada Crystal

(33)

31

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri yang beralamat didesa Beji, kecamatan Kedungbanteng, kabupaten Banyumas. Berjarak sekitar 5 km kearah utara dari kota Purwokerto.

3.1.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Ikhsan

Al-Ikhsan adalah nama yang diambil dari orang yang mewakafkan tanahnya untuk lokasi pondok pesantren, yaitu dari nama H. Muhammad Ikhsan. Pondok pesantren ini pada awalnya adalah sebuah masjid yang kemudian dikembangkan menjadi pondok pesantren. Kehadiran masjid ini pada awalnya diterima dengan nada sumbang, akan tetapi berkat tekad dan kemauan yang keras serta dengan adanya kerjasama dengan sanak kerabat dan juga teman-teman seperjuangan, maka masjid tersebut dapat berdiri tepatnya pada tahun 1935. Imam masjid pertama pada waktu itu adalah bapak Munasib. Setelah beliau meninggal, masjid itu dipercayakan kepada kyai Na’im sebagai Imamnya. Setelah beliau meninggalkan desa beji, Imam masjid diserahkan kepada kyai Abdullah Husni.

(34)

pada hari Ahad pagi. Orang-orang yang mengikuti pengajian tersebut semakin lama semakin bertambah, baik dari daerah sekitar maupun dari daerah lain. Maka kemudian timbul gagasan untuk mendirikan pondok untuk santri yang ingin menetap. Maka pada tanggal 1 januari 1986 merupakan peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren yang kemudian satu tahun berikutnya diresmikan oleh bapak bupati Banyumas sebagai Pondok Pesantren Al-Ikhsan Beji.

Pondok pesantren al-ikhsan didirikan pada tanggal 1 januari 1986 M, dibawah naungan badan hukum Yayasan Al-Ikhsan dengan akte notaries No 33/27/3/86 yang diketuai oleh K.H. Abu Chamid sekaligus sebagai pendiri serta pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhsan.

3.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Ikhsan

a. Visi Pesantren

Membentuk manusia Muslim yang berilmu, berbudi luhur, serta mandiri

b. Misi

a. Mewujudkan dan membentuk manusia yang beriman cerdas, bertakwa, terampil disiplin, professional, serta mempunyai dedikasi dan tanggungjawab yang tinggi terhadap agama, bangsa dan negara dengan menerapkan ajaran agma islam Ahlussunah Wal Jama’ah. b. Mempersiapkan peserta didik sebagai anak bangsa yang handal di

(35)

sehingga santri dapat mengembangkan bakat, minat, serta potensi yang dimiliki secara optimal dalam meraih masa depan.

c. Tujuan

a. Tujuan Makro.

Secara makro Pondok Pesantren Al-Ikhsan bertujuan dapat mencetak insan yang islami yang mampu mengantisipasi keadaan zaman yang selalu berkembang dan berubah dalam era globalisasi mendatang.

b. Tujuan Mikro.

Secara mikro bertujuan agar dapat mencetak kader-kader Muslim sebagai penerus perjuangan para wali maupun para ulama pendahulu, agar eksistensi Islam tetap berkembang.

3.1.3. Struktur Organisasi Pesantren

Pada dasarnya struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menggambarkan hubungan antara bagian – bagian yang terkait dalam suatu organisasi dan biasanya digambarkan dalam bentuk bagan. Adapun maksud dari pengorganisasian di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri yaitu untuk menghindari penyalahgunaan wewenang serta tanggung jawab yang diberikan pada masing – masing Bagian.

(36)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. KETUA

Tugas Bersama

1. Memimpin organisasi Pondok Pesantren secara umum 2. Bertanggungjawab atas segala urusan Pondok Pesantren 3. Berusaha meningkatkan aktivitas Pondok Pesantren 4. Menandatangani surat-surat bersama sekretaris

Tugas Khusus

Ketua I

1. Membawahi sekretaris, seksi keamanan dan seksi kebersihan 2. Mengontrol keuangan belanja seksi yang dikoordinirnya 3. Meneliti pembukuan keuangan Pondok Pesantren

Ketua II

(37)

3. Meneliti administrasi pondok

4. Menggantikan ketua I bila beerhalangan

2. SEKRETARIS

Tugas Bersama

1. Mengatur administrasi Pondok Pesantren secara umum 2. Mengonsep dan menandatangani surat-surat bersama ketua 3. Mempersiapkan materi rapat

4. Memoderatori rapat serta notulis rapat 5. Memberikan perizinan sekolah

6. Bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapihan kantor

Tugas Khusus

Sekretaris I

1. Menangani pendaftaran santri baru

2. Memelihara alat-alat administrasi serta daftar inventarisasi 3. Arsiparis dan agendaris

4. Bertanggungjawab atas kesejahteraan tamu

5. Bertanggungjawab atas operasionalisasi perpustakaan Sekretaris II

1. Menindaklanjuti seluruh surat-surat

2. Melengkapi alat-alat administrasi kantor (ATK)

(38)

Tugas Bersama

1. Bertangguangjawab atas pengeluaran dan pemasukan keuangan Pondok Pesantren

2. Melaporkan keluar masuknya keuangan pondok pesantren setiap awal bulan kepada pembina dan pengurus pondok pesantren putri 3. Melayani segala kebutuhan pondok pesantren

4. Membuat rencana pendapatan dan belanja pondok pesantren 5. Bersikap bijak atas penghematan uang pondok pesantren 6. Berusaha memperlancar pemasukan uang Pondok Pesantren 7. Merekap tunggakan pembayaran santri maksimal tiga bulan sekali

serta menindaklanjutinya

8. Memberikan arahan, saran, dan control terhadap pelaksanaan kegiatan keuangan tambahan seperi:

a. Pengelolaan uang kitab

b. Pembayaran kegiatan tambahan c. Pengelolaan infaq

(39)

Bendahara 1

1. Menangani pembayaran syahriyah (Bulanan) ,meliputi AEDS (arabic english development skill), I’anah (pembayaran kost di pesantren) serta pemasukan keuangan seksi-seksi

2. Membayar pengeluaran pondok pesantren yang meliputi : a. Pajak listrik

b. Pajak telpon putri Bendahara II

1. Menangani pembayaran makan serta menyerahkan kepada Ibu Nyai Hj. Fathonah

2. Menggantikan bendahara I bila berhalangan.

4. SEKSI PENDIDIKAN

Cakupan seksi pendidikan terbagi menjadi 2(dua) bidang, yakni bidang kependidikan (tarbawi) dan peribadatan. Adapun tugas yang harus dilaksanakan adalah :

1. Tarbawi

a. Mengontrol kegiatan pondok pesantren (AEDS, Diniyah, sekolah)

b. Mengontrol dan dan mendampingi belajar kelompok pelajaran kelompok dalam sekolah (pada malam hari)

(40)

a. Mengontrol dan bertanggung jawab atas terlaksananya ngaji setoran (penyimak dan buku ngaji)

b. Menggerakan sholat berjama’ah

c. Mengontrol pelaksanaan sholawat Ad-Diba (ahad pagi), tartilan (jum’at sore),yasindan tahlil(malam jum’at).

5. SEKSI KEAMANAN

Semua perisiwa yang meliputi masalah ta ziran , Bidang keamanan merupakan satpamnya pondok pesantren, sehingga harus mengetahui situasi yang terbaik untuk semuanya. Namun bukan untuk berdiri di depan pintu gerbang , dapun tugas-tugasnya adalah:

1. Menangani permasalahan-permasalahan pelanggaran untuk disampaikan ke Pembina setelah dimusyawarahkan dengan pengurus

2. Mengawasi tingkah laku santri baik di dalam maupun di luar pondok

3. Memberikan pengarahan tentangakhlakul karimah kepada santri 4. Mencatat semua perisiwa yang meliputi masalah ta ziran buku

kaus dan yang lainnya

5. Menengani administrasi keamanan

(41)

berlaku

6. SEKSI PERLENGKAPAN

Sebernanya seksi ini penggabungan dari penerangan dan kesehatan. Karena bidang ini dinilai sangat penting dan dibutuhkan.Terpenuhinya keperluan sarana dan prasasarana, terjaminnya kesehatan santri adalah sebagian dari tugas yang harus dilaksanakan bidang ini, namun tidak hanya itu beberapa kewajiban yang lain yakni:

1. Mengontrol penerangan pondok, mematikan dan menyalakan lampu di tempat- tempat umum

2. Mengontrol, menyimpan dan memelihara peralatan pondok seperti setrika, dll.

3. Mengusahakan, mengatur dan mengontrol perobatan 4. Bertanggung jawab atas santri yang sakit

5. Bertanggung jawab aatas piring kotor, baju kotor, ember, dan yang lainnya yang berada di tempat-tempat umum.

7. SEKSI KEBERSIHAN

(42)

Pesantren

2. Mengatur atas segala kebersihan lingkungan Pondok Pesantren 3. Memelihara dan Menangani alat-alat kebersihan

4. Membuat anggaan pemasukan dan pengeluaran seksi kebersihan 5. Mengatur dan mengontrol piket pondok, piket dapur hari ahad

danroan (piket bersama)

6. Membantu sekretaris dan melayani tamu

7. Bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan lingkungan pondok pesantren

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah: “rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian”. Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah: rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar ancar kegiatan yang akan dilaksanakan .

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

3.2.2.1.Sumber Data Primer

(43)

data primer, antara lain:

1. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau

peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung, misalnya :

mengamati petugas pendaftaran (Sekretaris) pada saat mencatat data santri

pada buku besar setelah santri baru mengisi formulir pendaftaran, mengamati

petugas pembayaran (Bendahara) pada saat mencatat data pembayaran pada

kartu pembayaran dan mencatat rincian pada bukun besar, mengamati

petugas perizinan (Keamanan) pada saat mencatat data perizinan santri pada

buku presensi santri untuk santri yang izin pulang atau izin bepergian dan

pada formulir surat izin untuk izin tidak masuk sekolah atau kegiatan ekstra

kurikuler di sekolah.

2. Wawancara

Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan

sumber data atau pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan

penelitian, misalnya tanya jawab mengenai pendataan santri pada saat santri

baru mendaftar, prosedur pelayanan santri dan mengenai kinerja dari sistem

yang selama ini diterapkan

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

(44)

terdokumentasikan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem

Metodologi Pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi Objek.

Ariesto (2002:7) Metodologi berorientasi objek diperkenalkan pada tahun 1980, menggunakan perangkat kerja dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, yaitu dynamic dan state object oriented model, state transition diagram dan case scenario.

Fokus utama metodologi ini adalah pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang mempunyai atribut dan metode. Metodologi terdiri dari pembuatan model dari domain aplikasi, kemudian menambahkan rincian implementasi pada saat pembuatan desain dari suatu sistem. Tahap-tahap metodologi berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) digunakan dengan memperhatikan karakteristik khusus berorientasi objek.

(45)

Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.

b. Inheritance(pewarisan)

Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya. Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya. Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.

Contoh :

(46)

Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4 Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama. Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek.

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem

Roger S. Pressman (2002:39) Metodologi yang digunakan dalam perancangan system ini yaitu menggunakan model Prototype. Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.

Berikut ini adalah aktivitas dari metode prototipe :

1. Mengidentifikasi kebutuhan, yaitu analisa terhadap kebutuhan calon user 2. Quick design, yaitu pembuatan desain secara global untuk membentuk

perangkat lunak atausoftware (s/w) sebagai contoh

(47)

kebutuhan calon pemakai 5. Pembuatan dan implementasi

Gambar 3.2Prototype Paradigma

( Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D, 2002,Rekayasa Perangkat Lunak, praktisi Buku I, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.)

Prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang keduanya harus setuju bahwa prototipe dibangun untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan.

Beberapa alasan penulis menggunakan prototipe sebagai metode pengembangan yaitu biaya yang tidak terlalu besar, tidak memerlukan waktu yang lama, dan prototipe paling baik digunakan untuk penerapan sistem yang kecil.

(48)

diantaranya sebagai berikut : 1. DiagramUse Case

DiagramUse Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh sisitem yang akan dibangun dari susut pandang peengamatan luar yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya.

2. DiagramActivity

Pada dasarnya diagramActivity sering digunakan olehflowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram statechart. Diagram statechart berfokus pada objek yang ada dalam suatu proses ( atau proses menjadi suatu objek), diagram Activity berfokus pada aktivitas – aktivitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal.

3. AktivityUse Case

Aktivity Use Case menggambarkan workflow proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses.Aktivity Use Case

Juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behavior atau menggambarkan interaksi beberapaUse Case.

4. SkenarioActivity Use Case

(49)

Use Case Realization atauUse Case bisnis digunakan untuk memberikan sudut pandang dari dalam (internal view) terhadap model proses bisnis, yakni menentukan bagaimana pekerjaan (dalam model proses bisnis) tersebut diatur dan dimainkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sebuah bisnis Use Case Realization menentukan business worker dan business entityyang terlibat ketika menjalankan sebuah proses bisnis. 6. DiagramSequence

Diagram Sequence merupakan salahsatu diagram interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Objek- objek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.

7. DiagramCollaboration

Diagram collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan objek dari waktu pesan itu dikirimkan.

8. DiagramClass

(50)

apa yang terjadi jika mereka berhubungan 9. DiagramComponent danDeployment

Component adalah sebuah code module (kode – kode modul). Diagram Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisiksoftware danhardware.

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu:

1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internal, loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak.

2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.

(51)

diharapkan.

Pressman (1997:551) Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahaninterface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujianblack-box didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana validitas fungsional diuji ?

2. Kelas input apa yang akan membuattest case menjadi baik ? 3. Apakah sistem sangatsensitive terhadap hargainputtertentu ? 4. Bagaimana batasan dari suatu data di isolasi ?

(52)

50

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum melakukan perancangan sistem sistem informasi yang baru pada suatu organisasi, maka harus dilakukan analisis terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekeurangan sistem yang sedang berjalan saat ini. Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan ditahap ini, maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

4.1.1. DiagramUse Case

Bambang Hariyanto (2004:267) Diagram Use Case adalah merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing – masing diagram use case menunjukan sekumpulan use case, aktor dan hubungannya. Diagram use case adalah penting untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Digram use case merupakan pusat pemodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas.

Use case adalah interaksi antara aktor eksternal dan sistem, hasil yang dapat diamati oleh aktor, beroroentasi pada tujuan, dideskripsikan didiagram use case dan teks. Diagramuse case melibatkan

1. Sistem yaitu sesuatu yang hendak kita bangun

(53)

4. Relasi adalah relasi antara aktor denganuse case

Adapun skenario use case diagram pelayanan santri pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1.Use Case diagram pelayanan santri yang sedang berjalan Sekretaris

Pembayaran Bulanan Pembayaran Makan

Bendahara

Izin tidak masuk sekolah

Pendaftaran

Pembayaran

<<include>> <<include>> Penempatan kamar

<<include>>

Izin Pulang Santri

Keamanan

Izin Bepergian Perizinan

(54)

4.1.1.1.SkenarioUse Case Pendaftaran Santri

Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut.Adapun skenario use case pendaftaran santri dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

Namause case : Pendaftaran

Aktor : Santri baru, Bagian Pendaftaran

Worker : Sekretaris

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Pendaftaran

Tabel 4.1 SkenarioUse Case Pendaftaran Santri Baru

Aktor Sistem

1. Santri baru mengisikan data

pribadi pada formulir

pendaftaran

2. Kemudian formulir yang

telah diisi lengkap beserta

persyaratan dan uang

pendaftaran diserahkan

kepada petugas pendaftaran

3. Petugas pendaftaran

mencatat data santri baru

beserta pembayaran pada

buku besar

4. Petugas membuat kwitansi

pendaftaran

(55)

pembayaran

4.1.1.2.SkenarioUse Case Penempatan Kamar

Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut.Adapun skenariouse case penempatan kamar dalam sistem yang berjalan

adalah sebagai berikut :

Namause case : Penempatan kamar

Aktor : Santri baru, Bagian Pendaftaran

Worker : Sekretaris

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Penempatan kamar santri

Tabel 4.2 SkenarioUse Case Penempatan Kamar

Aktor Sistem

1. Santri baru memilih kamar

secara langsung

2. Petugas pendaftaran

mencatat data santri baru

untuk dikelompokkan

berdasarkan kamar

3. Petugas pendaftaran

membuat rekapitulasi data

untuk keperluan pada bagian

(56)

4.1.1.3.Sekenario Use Case Pembayaran

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case pembayaran bulanan dalam sistem yang

berjalan adalah sebagai berikut :

Namause case : Pembayaran bulanan

Aktor : Santri, Bagian Pembayaran

Worker : Bendahara

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Pembayaran bulanan

Tabel 4.3 SkenarioUse Case Pembayaran Bulanan

Aktor Sistem

1. Santri menyerahkan kartu

pembayaran dan sejumlah

uang

2. Petugas akan memeriksa data

pemilik kartu pembayaran

3. Kemudian mencatat data

pembayaran bulanan dan

menandatangani kartu

pembayaran

4. Selanjutnya menuliskan data

santri beserta rincian

pembayaran bulanan pada

buku besar

5. Kemudian kartu pembayaran

(57)

dan diisi data pembayaran

diserahkan kepada santri

6. Santri menerima kartu

pembayaran

4.1.1.4.SkenarioUse Case Pembayaran Makan

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case pembayaran makan dalam sistem yang

berjalan adalah sebagai berikut :

Namause case : Pembayaran makan

Aktor : Santri baru, Bagian Pembayaran

Worker : Bendahara

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Pembayaran Makan

Tabel 4.4 SkenarioUse Case Pembayaran Makan

Aktor Sistem

1. Santri memilih status makan

2. Santri menyerahkan kartu

pembayaran dan sejumlah

uang

3. Petugas akan memeriksa

data pemilik kartu

pembayaran

4. Kemudian mencatat data

(58)

menandatangani kartu

pembayaran

5. Selanjutnya menuliskan data

santri beserta data

pembayaran makan pada

buku besar

6. Kemudian kartu pembayaran

yang telah ditandatangani

dan diisi data pembayaran

diserahkan kepada santri

7. Santri menerima kartu

pembayaran

4.1.1.5.SkenarioUse CaseIzin Tidak Masuk Sekolah

Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case Izin Tidak Masuk Sekolah dalam sistem yang

berjalan adalah sebagai berikut :

Namause case :Izin Tidak Masuk Sekolah

Aktor : Santri baru, Bagian Perizinan

Worker : Seksi Keamanan

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukanIzin Tidak Masuk Sekolah

Tabel 4.5 SkenarioUse Case Izin Tidak Masuk Sekolah

Aktor Sistem

(59)

tidak masuk sekolah yang

diperlukan

2. Petugas mencatat data santri

pada form izin sekolah

berdasarkan data yang telah

disampaikan oleh santri

3. Kemudian petugas

menandatangani surat izin

yang telah diisi lengkap

4. Selanjunya data perizinan

dicatat pada buku besar

5. Surat izin tidak masuk

sekolah diserahkan kepada

santri

6. Santri menerima surat izin

tidak masuk sekolah

4.1.1.6.Sekenario Use Case Izin Pulang

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut.Adapun skenario use case izin pulang dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

Namause case :Izin Pulang

Aktor : Santri, Bagian Perizinan

Worker : Seksi Keamanan

Type : Primary

(60)

Tabel 4.6 SkenarioUse Case Izin Pulang

Aktor Sistem

1. Santri mengutarakan izin

pulang yang diperlukan

2. Petugas mencari buku

absensi perizinan santri

berdasarkan data yang telah

disampaikan oleh santri

3. Kemudian data izin santri

dicatat pada buku absensi

perizinan santri yang telah

dibuat sebelumnya

4. Selanjunya data perizinan

dicatat pada buku besar

5. Buku absensi perizinan

santri diserahkan kepada

santri

6. Santri menerima buku

absensi perizinan santri

untuk ditandatangani oleh

pengasuh

4.1.1.7.SkenarioUse Case Izin Bepergian

Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case izin bepergian dalam sistem yang berjalan

adalah sebagai berikut :

(61)

Aktor : Santri baru, Bagian Perizinan

Worker : Sekretaris

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Pendaftaran

Tabel 4.7 SkenarioUse Case Pendaftaran Santri Baru

Aktor Sistem

1. Santri mengutarakan izin

bepergian yang diperlukan

2. Petugas mencari buku

absensi perizinan santri

berdasarkan data yang telah

disampaikan oleh santri

3. Kemudian data izin santri

dicatat pada buku absensi

perizinan santri yang telah

dibuat sebelumnya

4. Selanjunya data perizinan

dicatat pada buku besar

5. Buku absensi perizinan

santri diserahkan kepada

santri

6. Santri menerima buku

absensi perizinan santri

untuk ditandatangani oleh

(62)

4.1.2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Bambang Hariyanto (2004:325) Diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi – aksi dan hasilnya. Digram aktivitas berupa operasi – operasi dan aktivitas – aktivitas di use case. Diagram aktivitas dapat digunakan untuk:

1. Pandangan dalam yang dilakukan dioperasi

2. Pandangan dalam bagaimana objek – objek bekerja

3. Pandangan dalam di aksi – aksi dan pengaruhnya pada objek – objek 4. Pandangan dalam dari suatu use case

5. Logik dari proses bisnis

4.1.2.1.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pendaftaran Santri

Gambar 4.2.Activity diagram pendaftaran santri yang sedang berjalan

Start

Mengisikan data pribadi pada formulir pendaftaran

Menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap beserta persyaratan dan uang pendaftaran

Menerima kwitansi pendaftaran

End

Mencatat data santri beserta pembayaran pada buku besar

Membuat kwitansi pendaftaran

(63)

4.1.2.2.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pembagian Kamar

Gambar 4.3.Activity diagram pembagian kamar yang sedang berjalan

4.1.2.3. Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pembayaran Bulanan

Gambar 4.4.Activity diagram Pembayaran bulanan yang sedang berjalan Memilih kamar

secara langsung

Masih ada tempat tidur k osong?

Tidak

Membuat rekapitulasi data untuk keperluan pada bagian lain Mencatat data santri untuk dikelompokkan berdasarkan kamar

Ya

Bagian pendaftaran Santri baru

Menyerahkan kartu pembayaran dan sejumlah uang

Menerima kartu pembayaran

Memeriksa data pemilik kartu pembayaran

Mencatat data pembayaran dan menandatangani kartu pembayaran

Menuliskan data santri beserta rincian pembayaran pada buku besar

Menyerahkan kartu pembayaran yang telah ditandatangani dan diisi data pembayaran

(64)

4.1.2.4.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pembayaran Makan

Gambar 4.5.Activity diagram pembayaran makan yang sedang berjalan Menyerahkan kartu pembayaran

dan sejumlah uang

Menerima kartu pembayaran Memilih status

makan

Memeriksa data pemilik kartu pembayaran

Mencatat data pembayaran dan menandatangani kartu pembayaran

Menyerahkan kartu pembayaran yang telah ditandatangani dan diisi data pembayaran

Menuliskan data santri beserta data pembayaran makan pada buku besar

(65)

4.1.2.5.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Izin Tidak Masuk Sekolah

Gambar 4.6.Activity diagram izin tidak masuk sekolah yang sedang berjalan

4.1.2.6.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Izin Pulang

Gambar 4.7.Activity diagram izin pulang makan yang sedang berjalan

Mengutarakan izin tidak masuk sekolah yang diperlukan

Menerima surat izin tidak masuk sekolah

Mencatat data santri pada form izin sekolah berdasarkan data yang telah disampaikan oleh santri

Menandatangani surat izin yang telah diisi lengkap

Menyerahkan surat izin yang telah ditandatangani oleh petugas Mencatat data izin tidak masuk

sekolah pada buku besar Bagian Perizinan Santri

Menerima buku absensi perizinan untuk ditandatangani oleh pengasuh

Mengutarakan izin pulang yang diperlukan

Mencatat data izin santri pada buku absensi perizinan santri yang telah dibuat sebelumnya Mencari buku absensi perizinan santri berdasarkan

data yang telah disampaikan oleh santri

Mencatat data perizinan pada buku besar

Menyerahkan buku absensi perizinan santri yang telah ditandatangani petugas

(66)

4.1.2.7.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Izin Bepergian

Gambar 4.8.Activity diagram izin bepergian yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Akhir dari analisis sistem adalah berupa laporan masalah atau evaluasi sistem yang terjadi serta usulan perbaikan terhadap sistem yang telah dianalisis. Adapun evaluasi untuk sistem informasi pelayanan santri yang berjalan dipondok al-ikhsan puteri adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8.Evaluasi Sistem yang Berjalan

No Masalah Bagian Solusi

1. Setiap santri baru bebas memilih kamar secara langsung. Jika pada kamar yang dipilih sudah tidak ada tempat tidur yang kosong maka santri baru harus mencari kamar lain sampai

Pendaftaran Dibuat Sistem informasi pelayanan santri dengan penambahan form pembagian kamar, maka setiap santri baru akan ditentukan kamarnya oleh bagian pendaftaran Menerima buku absensi perizinan

untuk ditandatangani oleh pengasuh Mengutarakan izin bepergian yang diperlukan

Mencatat data izin santri pada buku absensi perizinan santri yang telah dibuat sebelumnya Mencari buku absensi perizinan santri berdasarkan

data yang telah disampaikan oleh santri

Mencatat data perizinan pada buku besar

Menyerahkan buku absensi perizinan santri yang telah ditandatangani petugas

(67)

ada kamar yang tempat tidurnya masih kosong

berdasarkan jumlah tempat tidur kosong terbanyak pada seluruh kamar yang ada.

2. Kartu pembayaran bulanan santri dipegang oleh masing-masing santri. Setiap santri yang akan melakukan transaksi pembayaran harus membawa kartu tersebut ke bagian pembayaran. Kemudian petugas mencatat data santri dan rincian pembayaran pada buku besar untuk keperluan rekapitulasi, cukup sulit untuk menemukan siapa-siapa saja yang belum melakukan pembayaran pada setiap bulannya.

Pembayaran Dibuat tabel pembayaran santri yang terintegrasi dengan tabel data santri. Hanya dengan mengetikkan no santri yang ada pada kartu santri maka data setiap santri yang melakukan transaksi pembayaran akan lebih cepat ditemukan untuk kemudian diinputkan data pembayarannya, sehingga lebih mudah dalam pembuatan rekapitulasi pembayaran setiap bulannya.

3. Buku absensi perizinan seluruh santri disimpan oleh petugas perizinan. Jika ada santri yang akan izin bepergian atau izin pulang dengan memberitahukan nama lengkap dan alamat maka buku absensi tersebut akan dicari oleh petugas untuk kemudian dicatat data

(68)

izinnya. sehingga lebih mudah dalam pembuatan rekapitulasi data pelanggaran santri setiap bulannya.

4.2. Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem, tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem. Pada tahap ini akan dirancang perangkat lunak untuk sistem pengolahan data santri dipondok pesantren Al-Ikhsan puteri. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari analisis sistem, karena dari hasil analisis sistem yang sedang berjalan dapat dibuat atau dirancang sistem yang baru.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan data santri berbasis komputer. Perancangan sistem ini dapat di artikan sebagai tahap mendefinisikan kebutuhan – kebutuhan yang fungsional, mempersiapkan rancang bangun dan implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk dan konfigurasi komponen – komponen dan perangkat keras sistem.

(69)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi pelayanan santri di pondok Pondok Pesantren Al-Ikhsan memiliki beberapa prosedur, dari hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba merancang sistem baru yang diusulkan. Pada prosedur yang diusulkan ini, penulis melakukan beberapa perubahan dan penambahan dalam hal proses, penyimpanan data dan pembuatan laporan yang semula dilakukan secara manual diganti menjadi proses komputerisasi dimana bagian yang terlibat dalam proses yang ada di sistem informasi pelayanan santri terkait dengan pengelolaan data di sistem informasi tersebut menggunakan database yang sama atau terintegrasi ke satu database.

4.2.3. Diagram Use Case yang Diusulkan

(70)

Gambar 4.9.Use Case diagram pelayanan santri yang diusulkan

4.2.3.1.Skenario Use Case Pendaftaran Santri yang Diusulkan

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case pendaftaran santri yang diusulkan adalah

sebagai berikut :

Namause case : Pendaftaran

Aktor : Admin

Pembayaran Bulanan Pembayaran Makan

Izin tidak masuk sekolah Izin Pulang Izin Bepergian

Sekretaris

Penempatan kamar

Bendahara

Keamanan Pendaftaran

Pembayaran

Perizinan Santri

<<include>>

<<include>> <<include>>

<<include>> <<include>> <<include>> <<include>>

(71)

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Pendaftaran santri

Tabel 4.9. SkenarioUse Case Pendaftaran Santri

Aktor Sistem

1. Menginputkan data santri

dan orangtua/ wali santri

2. Menginputkan biaya

pendaftaran

3. Menyimpan data santri dan

biaya pendaftaran kedalam

database

4. Menampilkan kartu santri

dan kwitansi pendaftaran

4.2.3.2.Skenario Use Case Penempatan Kamar yang Diusulkan

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case penempatan kamar yang diusulkan adalah

sebagai berikut :

Namause case : Penempatan kamar

Aktor : Admin

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan Penempatan kamar santri

Tabel 4.10. SkenarioUse Case Pendaftaran Santri

Aktor Sistem

(72)

2. Memilih kamar yang

tersedia

3. Menyimpan data kedalam

database

4.2.3.3.Skenario Use Case Pembayaran Bulanan yang Diusulkan

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case pembayaran bulanan yang diusulkan adalah

sebagai berikut :

Namause case : Pembayaran makan

Aktor : Admin

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan transaksi pembayaran bulanan

Tabel 4.11. SkenarioUse Case Pembayaran bulanan

Aktor Sistem

1. Menginputkan no_santri

2. Menginputkan periode

pembayaran

3. Memilih pilihan santri 4. Menghitung total

pembayaran

5. Menyimpan data

pembayaran kedalam

database

6. Menampilkan kwitansi

(73)

4.2.3.4.Skenario Use Case Pembayaran Makan yang Diusulkan

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario

tersebut. Adapun skenario use case pembyaran makan yang diusulkan adalah

sebagai berikut :

Namause case : Pembayaran

Aktor : Admin

Type : Primary

Tujuan : Untuk melakukan transaksi pembayaran makan

Tabel 4.12. SkenarioUse Case Pembayaran makan

Aktor Sistem

1. Menginputkan no_santri

2. Memilih status makan santri

3. Menyimpan data

pembayaran kedalam

database

4. Menampilkan kwitansi

pembayaran

4.2.3.5.Skenario Use Case Izin Tidak Masuk Sekolah yang diusulkan

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan

Gambar

Gambar 4.1. Use Case diagram pelayanan santri yang sedang berjalan
Tabel 4.2 Skenario Use Case  Penempatan Kamar
Tabel 4.5 Skenario Use Case  Izin Tidak Masuk Sekolah
Gambar 4.3. Activity diagram pembagian kamar yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

62.. Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Sebelum

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, penelitian ini memfokuskan pada pemanfaatan abu dasar batubara yang dimodifikasi dengan 8-HQ sebagai adsorben dalam

Besaran nilai TKDN Pembangkit Listrik Tenga Air (PLTA), yaitu besaran nilai TKDN untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang mencakup gabungan barang dan

Perbandingan kinerja dari ke empat saham perusahaan pembentukan portofolio berdasarkan dividend payout menggunakan the foolish four selama tahun 2006 – 2012 menunjukkan bahwa

hotspot berdasarkan satelit NOAA satelit NOAA dengan satelit TERRA- dapat digunakan bagi Pemerintah Desa AQUA menunjukkan bahwa pada tahun Sepahat dalam deteksi

2.Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian penggunaan atau pemanfaatan ruang yang merupakan hak pengelolaan (HPL) Bandara Kuala Namu kepada pihak ketiga oleh PT. ANGKASA

Menyadari bahwa kontribusi surat paksa masih sangat kurang, maka pihak KPP Pratama Medan Polonia perlu adanya evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan

Pada tahap selanjutnya parameter- parameter tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan misalnya menentukan laju absorpsi, metabolisme dan ekskresi melalui urin: