ii
educational institution wanted a system that could accommodate the need for boarding activities. The condition that occurs in these institutions such as the Al-Ikhsan Female Islamic Boarding School have a rather large number of students is about 200 students per year who live in the dormitory, and the registration often have difficulty in finding the necessary data room. Another problem was in making monthly payments in arrears report any students there are some problems in processing, one of which lasted long enough data processing because the officer should check the payment data to the general ledger prior to recapitalize. As for the licensing of students, there are still some problems in processing, including data breach permit students are not identified because no checking of data after the students returned permission and still frequent duplication of data.
In this research design method used is the approach (Object Oriented Analysis and Design) development using a prototype, a tool used to design a system that is UML (Unified Modeling Language), and data collection technique is to observation and interviews, while appliance database application development using Microsoft SQL Server 2000 and Microsoft Visual Basic programming language 6.0.
i
Puteri sebagai sebuah institusi pendidikan menginginkan sebuah sistem yang bisa mengakomodir kebutuhan bagi kegiatan pesantren. Adapun kondisi yang terjadi pada institusi ini diantaranya yaitu Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri memiliki jumlah santri yang cukup banyak yaitu sekitar 200 santri pertahun yang tinggal di asrama sehingga bagian pendaftaran seringkali mengalami kesulitan dalam mencari data kamar yang dibutuhkan. Permasalahan lain adalah dalam pembuatan laporan tunggakan pembayaran bulanan setiap santri terdapat beberapa masalah dalam pengolahannya, salah satunya pemrosesan data berlangsung cukup lama
karena petugas harus memeriksa data pembayaran pada buku besar sebelum merekap. Adapun pada bagian perizinan santri, masih terdapat beberapa masalah dalam pengolahannya, antara lain data pelanggaran izin santri tidak teridentifikasi karena tidak ada pengecekan data izin setelah santri kembali dan masih sering terjadi duplikasi data.
Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah
pendekatan (Object Oriented Analysis and Design) pengembangan menggunakan
Prototype, alat yang digunakan untuk merancang sistem yaitu UML (Unified Modeling Language), dan teknik pengumpulan data adalah dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan Microsoft SQL Server 2000 dan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0.
Dengan adanya Sistem Informasi Pelayanan Santri, maka mempermudah dalam memperoleh informasi mengenai data kamar yang akan dihuni oleh santri baru, dapat diatasi kesalahan dalam proses pembuatan laporan tunggakan bulanan santri dan dapat di ketahui bagaimana agar pengolahan data perizinan santri tidak terjadi duplikasi dan dapat dengan cepat diperoleh data pelanggaran izin santri setiap bulannya.
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini teknologi informasi berkembang dengan pesat, oleh karena itu banyak institusi yang mulai memanfaatkan sistem informasi untuk menunjang operasional institusi tersebut. Sistem informasi dapat menghasilkan informasi yang dapat menjadi masukan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri Beji 1 Purwokerto ingin memanfaatkan sistem informasi untuk membantu dalam menjalankan aktifitas kepesantrenan. Dalam hal ini sistem informasi yang ingin diterapkan adalah sistem informasi pelayanan santri di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri Beji 1 Purwokerto.
Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri Beji 1 Purwokerto adalah suatu institusi yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelengaraan pendidikan maupun hal-hal lainnya. Dalam hal ini Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri sebagai sebuah institusi pendidikan menginginkan sebuah sistem yang bisa mengakomodir kebutuhan bagi kegiatan pesantren. Adapun kondisi yang terjadi pada institusi ini diantaranya yaitu Pondok Pesantren Al-Ikhsan Puteri memiliki
jumlah santri yang cukup banyak yaitu sekitar 200 santri pertahun yang tinggal di
asrama sehingga bagian pendaftaran seringkali mengalami kesulitan dalam
mencari data kamar yang dibutuhkan. Permasalahan lain adalah dalam pembuatan
karena petugas harus memeriksa data pembayaran pada buku besar sebelum merekap. Adapun pada bagian perizinan santri, masih terdapat beberapa masalah dalam pengolahannya, antara lain data pelanggaran izin santri tidak teridentifikasi karena tidak ada pengecekan data izin setelah santri kembali dan masih sering terjadi duplikasi data.
Secara spesifik tujuan diadakannya penelitian terhadap sistem informasi
pelayanan santri adalah agar dapat menghindari atau meminimalkan terjadinya
kesalahan yang timbul akibat pencatatan data, mewujudkan suatu sistem informasi
pelayanan santri yang didalamnya mencakup aspek-aspek pelayanan, dan dengan
penelitian diharapkan dapat mewujudkan sistem informasi pelayanan santri yang
mampu memberikan peningkatan kualitas serta kuantitas suatu institusi sehingga
institusi tersebut dengan mudah untuk lebih berkembang.
Untuk menunjang kelancaran sistem informasi pelayanan santri, maka
peranan teknologi sangat penting guna memperlancar dan mempermudah jalannya
informasi. Sebagai salah satu dari permasalahan tersebut maka penyajian
informasi mengenai pelayanan santri memerlukan proses secara komputerisasi
untuk menunjang kegiatan pelayanan dalam pengambilan keputusan, dimana
seorang pengasuh dapat memperoleh informasi dengan mudah mengenai santri
dan santri juga dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut.
Dengan adanya sistem informasi yang baru maka kinerja pesantren semakin
efisien karena informasi yang dibutuhkan telah tersedia serta memberikan
judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN SANTRI DI PONDOK
PESANTREN AL-IKHSAN PUTERI BEJI/1 PURWOKERTO”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat didentifikasikan permasalahan, antara lain:
1. Masih sulitnya memperoleh informasi mengenai data kamar yang akan dihuni oleh santri baru, karena setiap santri baru harus mengecek tempat tidur yang masih kosong pada setiap kamar didampingi petugas.
2. Masih terdapat kesalahan dalam proses pembuatan laporan tunggakan
bulanan santri dikarenakan memerlukan ketelitian dari petugas dalam
menghasilkan laporan.
3. Dalam pengolahan data perizinan santri masih terjadi duplikasi data, dikarenakan data belum terintegrasi dan data pelanggaran izin santri tidak teridentifikasi karena tidak ada pengecekan data izin setelah santri kembali
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diajukan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
tunggakan bulanan santri.
3. Bagaimana agar dalam pengolahan data perizinan santri tidak terjadi duplikasi dan dapat dengan cepat diperoleh data pelanggaran izin santri setiap bulannya.
1.3.Maksud dan Tujuan
Berikut maksud dan tujuan dari penulisan laporan skripsi ini:
1.3.1. Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai bahan penyusunan laporan tugas
akhir dalam upaya membangun sistem informasi di bidang pelayanan pada
Pondok Pesanteren Al-Ikhsan Putri guna meningkatkan pelayanan pada Pondok Pesantren tersebut.
1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang dapat dicapai antara lain adalah:
1. Untuk mempermudah dalam memperoleh informasi mengenai data kamar yang akan dihuni oleh santri baru.
2. Untuk dapat mengatasikesalahan dalam proses pembuatan laporan tunggakan bulanan santri.
1.4.1. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari penelitian ini terdiri dari : 1. Penulis
Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan dibidang teknologi sistem informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi pelayanan santri dipondok pesantren Al-Ikhsan putri beji 1 purwokerto
2. Peneliti Lain
Menambah wawasan serta pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem informasi pelayanan santri.
3. Pengembangan Ilmu
Dengan penelitian ini juga penulis berharap dapat dijadikan bahan pustaka bagi peneliti lain yang dapat dijadikan bahan acuan dan inspirasi untuk membuat sistem informasi baru serta membandingkannya dengan sistem yang lama.
1.4.2. Kegunaan Praktis
1. Perusahaan
membangun dan menganalisis sistem informasi. 3. Penulis
Menambah wawasan serta pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem informasi pelayanan santri.
1.5. Batasan Masalah
Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan serta untuk menghindari kesimpangsiuran, maka perlu ditetapkan batasan – batasan dari masalah yang dihadapi.
Adapun batasan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Sistem yang dibangun hanya menangani masalah pendaftaran, pembayaran dan perizinan di pondok pesantren Al-Ikhsan Puteri.
2. Laporan yang dihasilkan berupa kartu santri, laporan penunggakan pembayaran per santri dan data perizinan santri setiap bualnnya.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
No
Kegiatan
2010 2011
Agustus September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengidentifikasi kebutuhan :
a. Analisa terhadap kebutuhan calon user
2. Quick design (desain cepat) :
a. Pembuatan desain global untuk membentuk
software
3. Build prototype : a. Pembuatan
software prototype b. Pengujian c. Penyempurnaan 4. Evaluasi pelanggan
terhadap prototype : a. Mengevaluasi
prototype b. Memperhalus
analisis kebutuhan calon pemakai 5. Pembuatan dan
8 2.1. Pengertian Sistem
Jogiyanto (2005:1) Suatu sistem dapat didefinisikan dalam dua kelompok pendekatan. Yang pertama pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur. Menurut Jerry Fitz Gerald, “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Yang kedua pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan “sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Jogiyanto (2005:3) Suatu sistem mempunyai sifat- sifat yang tertentu, yaitu: 1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (components) yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem
4. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya
5. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran sistem
Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran
8. Sasaran sistem
Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Jogiyanto (2005:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem abstrak (abstrack system ) dan sistem fisik (physical system)
2. Sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human mode sistem)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut denganhuman – machine system atau ada yang menyebutman – machine system. Sistem informasi merupakan contoh man – machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system )
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup(closed system) dan sistem terbuka(open system)
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
2.2. Pengertian informasi
Menurut Jogiyanto (2005:7) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Berdasarkan teori diatas maka informasi dapat disimpulkan sebagai
kumpulan dari data yang telah diolah atau diproses untuk menghasilkan suatu arti
yang lebih berguna bagi yang menerimanya dan menggambarkan suatu kejadian
(event) dan kesatuan nyata (fact and entity) untuk kelancaran manajemen untuk pengambilan keputusan.
2.2.1. Siklus Informasi
John Burch siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle), seperti digambarkan dibawah ini :
B
a
si
s
D
a
ta
Gambar 2.2. Siklus informasi
( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )
2.2.2. Kualitas informasi
Jogiyanto (2005:10) Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
Gambar 2.3. Pilar kualitas informasi
( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )
2.2.3. Nilai Informasi
efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness ataucost-benefit.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Jogiyanto (2005:11) Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Gambar 2.4. Komponen sistem informasi
( Sumber: Jogiyanto. HM, 2005, Analiss dan Desain, Andi Offset, Yogyakarta )
Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang sudah disebutkan diatas:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan untuk mengakses atau memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems). Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Perlu dilakukan pengorganisasian terhadap basis data yang ada agar informasi yang dihasilkannya baik dan efisiensi kapasitas penyimpanannya.
6. Blok Kendali
sistem, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4. Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis
Untuk memahami kasus yang dianalisis terdapat pengertian tentang Pelayanan santri dan Pondok Pesantren.
2.4.1. Pelayanan santri
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang pengurus (petugas) pesantren dengan orang lain dalam hal ini adalah santri, yaitu sebutan bagi murid yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren dan menyediakan kepuasan bagi santri tersebut. pada Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri pelayanan yang ada antara lain adalah pelayanan pendaftaran, pembayaran dan absensi perizinan santri setiap bulannya.
2.4.1.1.I’anah
I’anah adalah pembayaran kost selama tinggal di asrama pesantren.
2.4.1.2.AEDS
AEDS adalah singkatan dari Arabic English development skill yaitu program dwi bahasa arab dan inggris.
2.4.1.3.Diniyah
tambahan pengetahuan agama Islam kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahnya.
2.4.2. Pondok Pesantren
Pondok Pesantren, atau disebut pondok saja, adalah sekolah Islam berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Qur'an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa-bahasa Arab.
2.5. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan merupakan kumpulan dari perangkat keras dan lunak di dalam suatu sistem yang memiliki aturan tertentu untuk mengatur seluruh anggotanya dalam melakukan aktivitas komunikasi. Satu komputer yang terkoneksi ke jaringan menjadi satu node dari jaringan tersebut. Sedangkan host secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). [wss-id.org]
2.5.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Budhi Irawan (2005:19) Terdapat beberapa Jenis-jenis dari jaringan komputer, antara lain :
a. LAN (local area network)
sampai 100mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.
b. MAN (metropolitan area network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 mbps.
c. WAN (wide area ntwork)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu Negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100km sampai 1000 km dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya peralatan transmisi sangat tinggi dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.
d. GAN (global area network)
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 mbps sampai dengan 100Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer
2.5.2 Topologi Jaringan Komputer
a. Linear Bus (Garis lurus)
Topologi linear bus terdirKi dari satu jalur kabel utama dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan terkoneksi pada sebuah kabel utama
Gambar 2.5. Topologi Linear Bus
( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )
Kelebihan topologi linear bus :
1. Mudah di dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama
2. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkandengan topologi star/bintang.
Kekurangan topologi linear bus :
1. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone)
2. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya 3. Sangat sulit mengidentifikasi kesalahan jika jaringan sedang jatuh
4. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan digedung besar
b. Star (bintang)
Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes (file server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum mlanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keskuruhan fungsi jaringan dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data)
Gambar 2.6.Topologi Star
( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )
Kelebihan dari topologi star (bintang)
1. Mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan
2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya
Kekurangan topologi star (bintang) :
1. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linear bus 2. Membutuhkan concentrator dan bilamana concentrator tersbut
rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. 3. Lebih mahal daripada topologi linear bus karena biaya untuk
pengadaanconcentrator. c. Ring (cincin)
Topologi ring (cincin) mnggunakan tekhnik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran trtutup menyerupai cincin (lingkaran) sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran ataustar – wired ring
d. Tree (pohon)
Gambar 2.7.Topologi Tree
( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )
Kelebihan topologi Tree (pohon) :
1. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen
2. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak kekurangan dari topologi Tree (pohon) :
1. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi pada tipe kabel yang digunakan
2. Jika jaringan utama (backbone) rusak maka keseluruhan segmen ikut rusak juga
2.5.3. Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan jaringan komputer adalah untuk:
1. Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. 2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian padaharddiskyang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
[http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id]
2.6. PengertianClient-server
Gambar 2.8.Model Hubungan Client Server
( Sumber : Budhi Irawan, 2005, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta )
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Dalam membangun perangkat lunak ini penulis meanggunakan perangkat lunak visual basic 6.0 dan microsoft Sql Server 2000.
2.7.1. MS Visual Basic 6.0
Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. [www.wikipedia.org]
Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya : 1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows.
2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya kontrol ActiveX, file Help,Aplikasi Internet, dan sebagainya.
3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakiran EXE yang bersifatexecutable, atau dapat langsung dijalankan
Bahasa Visual basic cukup sederhana dan mengunakan kata-kata bahasa inggris yang umum digunakan. Sehingga kita tidak perlu lagi menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-macam.
2.7.2. Sekilas tentang Microsoft SQL Server 2000
Menurut Ketut Darmayuda (2007 : 7) dalam buku program aplikasi
client-server, Microsoft SQL Server merupakan salah satu database relational yang
banyak digunakan oleh dunia usaha. SQL server mendukung penggunaan
perintah SQL ( Structure Query Language). SQL server merupakan salah satu
contoh produk RDBMS (Relational Database Management System) yang banyak
digunakan di perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. SQL server
dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitekturclient/server.
2.7.2.1.Tipe Data
Menurut Imam A. W (2005 : 35) dalam buku SQL Server 2000, Tipe data
digunakan untuk mendefinisikan tipe data yang dimiliki oleh objek server
berbagai tipe data yaitu : Integer ( Bigint, int, SmallInt, TinyInt, Bit, Numeric,
Desimal, Money ), Float dan Real, Date Time, Strings.
2.7.2.2.SQL (Structured Query Language)
Menurut Harip Santoso (2003 : 3), SQL adalah bahasa yang dikhususkan
untuk operasi database. Perintah-perintah dasar bahasa SQL ada yang standar,
tapi banyak pula yang tidak standar tergantung software DBMS (Database
Management Sistem) yang digunakan.
2.7.3. Rational Rose
Menurut Adi Nugroho (2005 : 20), Rational Rose adalah kakas (tools)
pemodelan visual untuk pengembangan sistem berbasis objek yang sangat handal
untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan
analisis dan perancangan sistem. Rational Rose digunakan untuk melakukan
pemodelan sistem sebelum pengembang menulis kode-kode dalam bahasa
pemrograman tertentu. Rational Rose mendukung pemodelan bisnis, yang
membantu para pengembang untuk memahami sistem secara komprehensif.
DalamRational Rose,pemodelan adalah cara melihat sistem dari berbagai
sudut pandang. Ia mencakup semua diagram yang dikenal dalam UML,
aktor-aktor yang terlibat dalam sistem, usecase, objek-objek, kelas-kelas,
komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran ( deployment node).
2.7.4. Crystal Report
Menurut MADCOMS (2002 : 415) dalam buku Database Visual Basic 6.0
dengan Crystal Reports yang menuliskan bahwa crytal report merupakan program
Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan ( Linkage ). Mencetak dengan crystal report hasilnya lebih baik dan lebih mudah. Hal ini karena pada Crystal
31
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri yang beralamat didesa Beji, kecamatan Kedungbanteng, kabupaten Banyumas. Berjarak sekitar 5 km kearah utara dari kota Purwokerto.
3.1.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Ikhsan
Al-Ikhsan adalah nama yang diambil dari orang yang mewakafkan tanahnya untuk lokasi pondok pesantren, yaitu dari nama H. Muhammad Ikhsan. Pondok pesantren ini pada awalnya adalah sebuah masjid yang kemudian dikembangkan menjadi pondok pesantren. Kehadiran masjid ini pada awalnya diterima dengan nada sumbang, akan tetapi berkat tekad dan kemauan yang keras serta dengan adanya kerjasama dengan sanak kerabat dan juga teman-teman seperjuangan, maka masjid tersebut dapat berdiri tepatnya pada tahun 1935. Imam masjid pertama pada waktu itu adalah bapak Munasib. Setelah beliau meninggal, masjid itu dipercayakan kepada kyai Na’im sebagai Imamnya. Setelah beliau meninggalkan desa beji, Imam masjid diserahkan kepada kyai Abdullah Husni.
pada hari Ahad pagi. Orang-orang yang mengikuti pengajian tersebut semakin lama semakin bertambah, baik dari daerah sekitar maupun dari daerah lain. Maka kemudian timbul gagasan untuk mendirikan pondok untuk santri yang ingin menetap. Maka pada tanggal 1 januari 1986 merupakan peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren yang kemudian satu tahun berikutnya diresmikan oleh bapak bupati Banyumas sebagai Pondok Pesantren Al-Ikhsan Beji.
Pondok pesantren al-ikhsan didirikan pada tanggal 1 januari 1986 M, dibawah naungan badan hukum Yayasan Al-Ikhsan dengan akte notaries No 33/27/3/86 yang diketuai oleh K.H. Abu Chamid sekaligus sebagai pendiri serta pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhsan.
3.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Ikhsan
a. Visi Pesantren
Membentuk manusia Muslim yang berilmu, berbudi luhur, serta mandiri
b. Misi
a. Mewujudkan dan membentuk manusia yang beriman cerdas, bertakwa, terampil disiplin, professional, serta mempunyai dedikasi dan tanggungjawab yang tinggi terhadap agama, bangsa dan negara dengan menerapkan ajaran agma islam Ahlussunah Wal Jama’ah. b. Mempersiapkan peserta didik sebagai anak bangsa yang handal di
sehingga santri dapat mengembangkan bakat, minat, serta potensi yang dimiliki secara optimal dalam meraih masa depan.
c. Tujuan
a. Tujuan Makro.
Secara makro Pondok Pesantren Al-Ikhsan bertujuan dapat mencetak insan yang islami yang mampu mengantisipasi keadaan zaman yang selalu berkembang dan berubah dalam era globalisasi mendatang.
b. Tujuan Mikro.
Secara mikro bertujuan agar dapat mencetak kader-kader Muslim sebagai penerus perjuangan para wali maupun para ulama pendahulu, agar eksistensi Islam tetap berkembang.
3.1.3. Struktur Organisasi Pesantren
Pada dasarnya struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menggambarkan hubungan antara bagian – bagian yang terkait dalam suatu organisasi dan biasanya digambarkan dalam bentuk bagan. Adapun maksud dari pengorganisasian di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri yaitu untuk menghindari penyalahgunaan wewenang serta tanggung jawab yang diberikan pada masing – masing Bagian.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Ikhsan Putri
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. KETUA
Tugas Bersama
1. Memimpin organisasi Pondok Pesantren secara umum 2. Bertanggungjawab atas segala urusan Pondok Pesantren 3. Berusaha meningkatkan aktivitas Pondok Pesantren 4. Menandatangani surat-surat bersama sekretaris
Tugas Khusus
Ketua I
1. Membawahi sekretaris, seksi keamanan dan seksi kebersihan 2. Mengontrol keuangan belanja seksi yang dikoordinirnya 3. Meneliti pembukuan keuangan Pondok Pesantren
Ketua II
3. Meneliti administrasi pondok
4. Menggantikan ketua I bila beerhalangan
2. SEKRETARIS
Tugas Bersama
1. Mengatur administrasi Pondok Pesantren secara umum 2. Mengonsep dan menandatangani surat-surat bersama ketua 3. Mempersiapkan materi rapat
4. Memoderatori rapat serta notulis rapat 5. Memberikan perizinan sekolah
6. Bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapihan kantor
Tugas Khusus
Sekretaris I
1. Menangani pendaftaran santri baru
2. Memelihara alat-alat administrasi serta daftar inventarisasi 3. Arsiparis dan agendaris
4. Bertanggungjawab atas kesejahteraan tamu
5. Bertanggungjawab atas operasionalisasi perpustakaan Sekretaris II
1. Menindaklanjuti seluruh surat-surat
2. Melengkapi alat-alat administrasi kantor (ATK)
Tugas Bersama
1. Bertangguangjawab atas pengeluaran dan pemasukan keuangan Pondok Pesantren
2. Melaporkan keluar masuknya keuangan pondok pesantren setiap awal bulan kepada pembina dan pengurus pondok pesantren putri 3. Melayani segala kebutuhan pondok pesantren
4. Membuat rencana pendapatan dan belanja pondok pesantren 5. Bersikap bijak atas penghematan uang pondok pesantren 6. Berusaha memperlancar pemasukan uang Pondok Pesantren 7. Merekap tunggakan pembayaran santri maksimal tiga bulan sekali
serta menindaklanjutinya
8. Memberikan arahan, saran, dan control terhadap pelaksanaan kegiatan keuangan tambahan seperi:
a. Pengelolaan uang kitab
b. Pembayaran kegiatan tambahan c. Pengelolaan infaq
Bendahara 1
1. Menangani pembayaran syahriyah (Bulanan) ,meliputi AEDS (arabic english development skill), I’anah (pembayaran kost di pesantren) serta pemasukan keuangan seksi-seksi
2. Membayar pengeluaran pondok pesantren yang meliputi : a. Pajak listrik
b. Pajak telpon putri Bendahara II
1. Menangani pembayaran makan serta menyerahkan kepada Ibu Nyai Hj. Fathonah
2. Menggantikan bendahara I bila berhalangan.
4. SEKSI PENDIDIKAN
Cakupan seksi pendidikan terbagi menjadi 2(dua) bidang, yakni bidang kependidikan (tarbawi) dan peribadatan. Adapun tugas yang harus dilaksanakan adalah :
1. Tarbawi
a. Mengontrol kegiatan pondok pesantren (AEDS, Diniyah, sekolah)
b. Mengontrol dan dan mendampingi belajar kelompok pelajaran kelompok dalam sekolah (pada malam hari)
a. Mengontrol dan bertanggung jawab atas terlaksananya ngaji setoran (penyimak dan buku ngaji)
b. Menggerakan sholat berjama’ah
c. Mengontrol pelaksanaan sholawat Ad-Diba (ahad pagi), tartilan (jum’at sore),yasindan tahlil(malam jum’at).
5. SEKSI KEAMANAN
Semua perisiwa yang meliputi masalah ta ziran , Bidang keamanan merupakan satpamnya pondok pesantren, sehingga harus mengetahui situasi yang terbaik untuk semuanya. Namun bukan untuk berdiri di depan pintu gerbang , dapun tugas-tugasnya adalah:
1. Menangani permasalahan-permasalahan pelanggaran untuk disampaikan ke Pembina setelah dimusyawarahkan dengan pengurus
2. Mengawasi tingkah laku santri baik di dalam maupun di luar pondok
3. Memberikan pengarahan tentangakhlakul karimah kepada santri 4. Mencatat semua perisiwa yang meliputi masalah ta ziran buku
kaus dan yang lainnya
5. Menengani administrasi keamanan
berlaku
6. SEKSI PERLENGKAPAN
Sebernanya seksi ini penggabungan dari penerangan dan kesehatan. Karena bidang ini dinilai sangat penting dan dibutuhkan.Terpenuhinya keperluan sarana dan prasasarana, terjaminnya kesehatan santri adalah sebagian dari tugas yang harus dilaksanakan bidang ini, namun tidak hanya itu beberapa kewajiban yang lain yakni:
1. Mengontrol penerangan pondok, mematikan dan menyalakan lampu di tempat- tempat umum
2. Mengontrol, menyimpan dan memelihara peralatan pondok seperti setrika, dll.
3. Mengusahakan, mengatur dan mengontrol perobatan 4. Bertanggung jawab atas santri yang sakit
5. Bertanggung jawab aatas piring kotor, baju kotor, ember, dan yang lainnya yang berada di tempat-tempat umum.
7. SEKSI KEBERSIHAN
Pesantren
2. Mengatur atas segala kebersihan lingkungan Pondok Pesantren 3. Memelihara dan Menangani alat-alat kebersihan
4. Membuat anggaan pemasukan dan pengeluaran seksi kebersihan 5. Mengatur dan mengontrol piket pondok, piket dapur hari ahad
danroan (piket bersama)
6. Membantu sekretaris dan melayani tamu
7. Bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan lingkungan pondok pesantren
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah: “rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian”. Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah: rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar ancar kegiatan yang akan dilaksanakan .
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
3.2.2.1.Sumber Data Primer
data primer, antara lain:
1. Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau
peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung, misalnya :
mengamati petugas pendaftaran (Sekretaris) pada saat mencatat data santri
pada buku besar setelah santri baru mengisi formulir pendaftaran, mengamati
petugas pembayaran (Bendahara) pada saat mencatat data pembayaran pada
kartu pembayaran dan mencatat rincian pada bukun besar, mengamati
petugas perizinan (Keamanan) pada saat mencatat data perizinan santri pada
buku presensi santri untuk santri yang izin pulang atau izin bepergian dan
pada formulir surat izin untuk izin tidak masuk sekolah atau kegiatan ekstra
kurikuler di sekolah.
2. Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan
sumber data atau pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan
penelitian, misalnya tanya jawab mengenai pendataan santri pada saat santri
baru mendaftar, prosedur pelayanan santri dan mengenai kinerja dari sistem
yang selama ini diterapkan
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder
terdokumentasikan.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem
Metodologi Pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi Objek.
Ariesto (2002:7) Metodologi berorientasi objek diperkenalkan pada tahun 1980, menggunakan perangkat kerja dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, yaitu dynamic dan state object oriented model, state transition diagram dan case scenario.
Fokus utama metodologi ini adalah pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang mempunyai atribut dan metode. Metodologi terdiri dari pembuatan model dari domain aplikasi, kemudian menambahkan rincian implementasi pada saat pembuatan desain dari suatu sistem. Tahap-tahap metodologi berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) digunakan dengan memperhatikan karakteristik khusus berorientasi objek.
Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
b. Inheritance(pewarisan)
Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya. Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya. Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
Contoh :
Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4 Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama. Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek.
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem
Roger S. Pressman (2002:39) Metodologi yang digunakan dalam perancangan system ini yaitu menggunakan model Prototype. Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.
Berikut ini adalah aktivitas dari metode prototipe :
1. Mengidentifikasi kebutuhan, yaitu analisa terhadap kebutuhan calon user 2. Quick design, yaitu pembuatan desain secara global untuk membentuk
perangkat lunak atausoftware (s/w) sebagai contoh
kebutuhan calon pemakai 5. Pembuatan dan implementasi
Gambar 3.2Prototype Paradigma
( Sumber : Roger S. Pressman, Ph.D, 2002,Rekayasa Perangkat Lunak, praktisi Buku I, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.)
Prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang keduanya harus setuju bahwa prototipe dibangun untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan.
Beberapa alasan penulis menggunakan prototipe sebagai metode pengembangan yaitu biaya yang tidak terlalu besar, tidak memerlukan waktu yang lama, dan prototipe paling baik digunakan untuk penerapan sistem yang kecil.
diantaranya sebagai berikut : 1. DiagramUse Case
DiagramUse Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh sisitem yang akan dibangun dari susut pandang peengamatan luar yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya.
2. DiagramActivity
Pada dasarnya diagramActivity sering digunakan olehflowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram statechart. Diagram statechart berfokus pada objek yang ada dalam suatu proses ( atau proses menjadi suatu objek), diagram Activity berfokus pada aktivitas – aktivitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal.
3. AktivityUse Case
Aktivity Use Case menggambarkan workflow proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses.Aktivity Use Case
Juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behavior atau menggambarkan interaksi beberapaUse Case.
4. SkenarioActivity Use Case
Use Case Realization atauUse Case bisnis digunakan untuk memberikan sudut pandang dari dalam (internal view) terhadap model proses bisnis, yakni menentukan bagaimana pekerjaan (dalam model proses bisnis) tersebut diatur dan dimainkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sebuah bisnis Use Case Realization menentukan business worker dan business entityyang terlibat ketika menjalankan sebuah proses bisnis. 6. DiagramSequence
Diagram Sequence merupakan salahsatu diagram interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Objek- objek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.
7. DiagramCollaboration
Diagram collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan objek dari waktu pesan itu dikirimkan.
8. DiagramClass
apa yang terjadi jika mereka berhubungan 9. DiagramComponent danDeployment
Component adalah sebuah code module (kode – kode modul). Diagram Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisiksoftware danhardware.
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu:
1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internal, loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak.
2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.
diharapkan.
Pressman (1997:551) Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahaninterface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujianblack-box didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana validitas fungsional diuji ?
2. Kelas input apa yang akan membuattest case menjadi baik ? 3. Apakah sistem sangatsensitive terhadap hargainputtertentu ? 4. Bagaimana batasan dari suatu data di isolasi ?
50
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Sebelum melakukan perancangan sistem sistem informasi yang baru pada suatu organisasi, maka harus dilakukan analisis terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekeurangan sistem yang sedang berjalan saat ini. Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan ditahap ini, maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
4.1.1. DiagramUse Case
Bambang Hariyanto (2004:267) Diagram Use Case adalah merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing – masing diagram use case menunjukan sekumpulan use case, aktor dan hubungannya. Diagram use case adalah penting untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Digram use case merupakan pusat pemodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas.
Use case adalah interaksi antara aktor eksternal dan sistem, hasil yang dapat diamati oleh aktor, beroroentasi pada tujuan, dideskripsikan didiagram use case dan teks. Diagramuse case melibatkan
1. Sistem yaitu sesuatu yang hendak kita bangun
4. Relasi adalah relasi antara aktor denganuse case
Adapun skenario use case diagram pelayanan santri pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1.Use Case diagram pelayanan santri yang sedang berjalan Sekretaris
Pembayaran Bulanan Pembayaran Makan
Bendahara
Izin tidak masuk sekolah
Pendaftaran
Pembayaran
<<include>> <<include>> Penempatan kamar
<<include>>
Izin Pulang Santri
Keamanan
Izin Bepergian Perizinan
4.1.1.1.SkenarioUse Case Pendaftaran Santri
Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut.Adapun skenario use case pendaftaran santri dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
Namause case : Pendaftaran
Aktor : Santri baru, Bagian Pendaftaran
Worker : Sekretaris
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Pendaftaran
Tabel 4.1 SkenarioUse Case Pendaftaran Santri Baru
Aktor Sistem
1. Santri baru mengisikan data
pribadi pada formulir
pendaftaran
2. Kemudian formulir yang
telah diisi lengkap beserta
persyaratan dan uang
pendaftaran diserahkan
kepada petugas pendaftaran
3. Petugas pendaftaran
mencatat data santri baru
beserta pembayaran pada
buku besar
4. Petugas membuat kwitansi
pendaftaran
pembayaran
4.1.1.2.SkenarioUse Case Penempatan Kamar
Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut.Adapun skenariouse case penempatan kamar dalam sistem yang berjalan
adalah sebagai berikut :
Namause case : Penempatan kamar
Aktor : Santri baru, Bagian Pendaftaran
Worker : Sekretaris
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Penempatan kamar santri
Tabel 4.2 SkenarioUse Case Penempatan Kamar
Aktor Sistem
1. Santri baru memilih kamar
secara langsung
2. Petugas pendaftaran
mencatat data santri baru
untuk dikelompokkan
berdasarkan kamar
3. Petugas pendaftaran
membuat rekapitulasi data
untuk keperluan pada bagian
4.1.1.3.Sekenario Use Case Pembayaran
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case pembayaran bulanan dalam sistem yang
berjalan adalah sebagai berikut :
Namause case : Pembayaran bulanan
Aktor : Santri, Bagian Pembayaran
Worker : Bendahara
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Pembayaran bulanan
Tabel 4.3 SkenarioUse Case Pembayaran Bulanan
Aktor Sistem
1. Santri menyerahkan kartu
pembayaran dan sejumlah
uang
2. Petugas akan memeriksa data
pemilik kartu pembayaran
3. Kemudian mencatat data
pembayaran bulanan dan
menandatangani kartu
pembayaran
4. Selanjutnya menuliskan data
santri beserta rincian
pembayaran bulanan pada
buku besar
5. Kemudian kartu pembayaran
dan diisi data pembayaran
diserahkan kepada santri
6. Santri menerima kartu
pembayaran
4.1.1.4.SkenarioUse Case Pembayaran Makan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case pembayaran makan dalam sistem yang
berjalan adalah sebagai berikut :
Namause case : Pembayaran makan
Aktor : Santri baru, Bagian Pembayaran
Worker : Bendahara
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Pembayaran Makan
Tabel 4.4 SkenarioUse Case Pembayaran Makan
Aktor Sistem
1. Santri memilih status makan
2. Santri menyerahkan kartu
pembayaran dan sejumlah
uang
3. Petugas akan memeriksa
data pemilik kartu
pembayaran
4. Kemudian mencatat data
menandatangani kartu
pembayaran
5. Selanjutnya menuliskan data
santri beserta data
pembayaran makan pada
buku besar
6. Kemudian kartu pembayaran
yang telah ditandatangani
dan diisi data pembayaran
diserahkan kepada santri
7. Santri menerima kartu
pembayaran
4.1.1.5.SkenarioUse CaseIzin Tidak Masuk Sekolah
Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case Izin Tidak Masuk Sekolah dalam sistem yang
berjalan adalah sebagai berikut :
Namause case :Izin Tidak Masuk Sekolah
Aktor : Santri baru, Bagian Perizinan
Worker : Seksi Keamanan
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukanIzin Tidak Masuk Sekolah
Tabel 4.5 SkenarioUse Case Izin Tidak Masuk Sekolah
Aktor Sistem
tidak masuk sekolah yang
diperlukan
2. Petugas mencatat data santri
pada form izin sekolah
berdasarkan data yang telah
disampaikan oleh santri
3. Kemudian petugas
menandatangani surat izin
yang telah diisi lengkap
4. Selanjunya data perizinan
dicatat pada buku besar
5. Surat izin tidak masuk
sekolah diserahkan kepada
santri
6. Santri menerima surat izin
tidak masuk sekolah
4.1.1.6.Sekenario Use Case Izin Pulang
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut.Adapun skenario use case izin pulang dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
Namause case :Izin Pulang
Aktor : Santri, Bagian Perizinan
Worker : Seksi Keamanan
Type : Primary
Tabel 4.6 SkenarioUse Case Izin Pulang
Aktor Sistem
1. Santri mengutarakan izin
pulang yang diperlukan
2. Petugas mencari buku
absensi perizinan santri
berdasarkan data yang telah
disampaikan oleh santri
3. Kemudian data izin santri
dicatat pada buku absensi
perizinan santri yang telah
dibuat sebelumnya
4. Selanjunya data perizinan
dicatat pada buku besar
5. Buku absensi perizinan
santri diserahkan kepada
santri
6. Santri menerima buku
absensi perizinan santri
untuk ditandatangani oleh
pengasuh
4.1.1.7.SkenarioUse Case Izin Bepergian
Untuk m emudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case izin bepergian dalam sistem yang berjalan
adalah sebagai berikut :
Aktor : Santri baru, Bagian Perizinan
Worker : Sekretaris
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Pendaftaran
Tabel 4.7 SkenarioUse Case Pendaftaran Santri Baru
Aktor Sistem
1. Santri mengutarakan izin
bepergian yang diperlukan
2. Petugas mencari buku
absensi perizinan santri
berdasarkan data yang telah
disampaikan oleh santri
3. Kemudian data izin santri
dicatat pada buku absensi
perizinan santri yang telah
dibuat sebelumnya
4. Selanjunya data perizinan
dicatat pada buku besar
5. Buku absensi perizinan
santri diserahkan kepada
santri
6. Santri menerima buku
absensi perizinan santri
untuk ditandatangani oleh
4.1.2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Bambang Hariyanto (2004:325) Diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi – aksi dan hasilnya. Digram aktivitas berupa operasi – operasi dan aktivitas – aktivitas di use case. Diagram aktivitas dapat digunakan untuk:
1. Pandangan dalam yang dilakukan dioperasi
2. Pandangan dalam bagaimana objek – objek bekerja
3. Pandangan dalam di aksi – aksi dan pengaruhnya pada objek – objek 4. Pandangan dalam dari suatu use case
5. Logik dari proses bisnis
4.1.2.1.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pendaftaran Santri
Gambar 4.2.Activity diagram pendaftaran santri yang sedang berjalan
Start
Mengisikan data pribadi pada formulir pendaftaran
Menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap beserta persyaratan dan uang pendaftaran
Menerima kwitansi pendaftaran
End
Mencatat data santri beserta pembayaran pada buku besar
Membuat kwitansi pendaftaran
4.1.2.2.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pembagian Kamar
Gambar 4.3.Activity diagram pembagian kamar yang sedang berjalan
4.1.2.3. Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pembayaran Bulanan
Gambar 4.4.Activity diagram Pembayaran bulanan yang sedang berjalan Memilih kamar
secara langsung
Masih ada tempat tidur k osong?
Tidak
Membuat rekapitulasi data untuk keperluan pada bagian lain Mencatat data santri untuk dikelompokkan berdasarkan kamar
Ya
Bagian pendaftaran Santri baru
Menyerahkan kartu pembayaran dan sejumlah uang
Menerima kartu pembayaran
Memeriksa data pemilik kartu pembayaran
Mencatat data pembayaran dan menandatangani kartu pembayaran
Menuliskan data santri beserta rincian pembayaran pada buku besar
Menyerahkan kartu pembayaran yang telah ditandatangani dan diisi data pembayaran
4.1.2.4.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Pembayaran Makan
Gambar 4.5.Activity diagram pembayaran makan yang sedang berjalan Menyerahkan kartu pembayaran
dan sejumlah uang
Menerima kartu pembayaran Memilih status
makan
Memeriksa data pemilik kartu pembayaran
Mencatat data pembayaran dan menandatangani kartu pembayaran
Menyerahkan kartu pembayaran yang telah ditandatangani dan diisi data pembayaran
Menuliskan data santri beserta data pembayaran makan pada buku besar
4.1.2.5.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Izin Tidak Masuk Sekolah
Gambar 4.6.Activity diagram izin tidak masuk sekolah yang sedang berjalan
4.1.2.6.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Izin Pulang
Gambar 4.7.Activity diagram izin pulang makan yang sedang berjalan
Mengutarakan izin tidak masuk sekolah yang diperlukan
Menerima surat izin tidak masuk sekolah
Mencatat data santri pada form izin sekolah berdasarkan data yang telah disampaikan oleh santri
Menandatangani surat izin yang telah diisi lengkap
Menyerahkan surat izin yang telah ditandatangani oleh petugas Mencatat data izin tidak masuk
sekolah pada buku besar Bagian Perizinan Santri
Menerima buku absensi perizinan untuk ditandatangani oleh pengasuh
Mengutarakan izin pulang yang diperlukan
Mencatat data izin santri pada buku absensi perizinan santri yang telah dibuat sebelumnya Mencari buku absensi perizinan santri berdasarkan
data yang telah disampaikan oleh santri
Mencatat data perizinan pada buku besar
Menyerahkan buku absensi perizinan santri yang telah ditandatangani petugas
4.1.2.7.Diagram Aktivitas(Activity Diagram) Izin Bepergian
Gambar 4.8.Activity diagram izin bepergian yang sedang berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan
Akhir dari analisis sistem adalah berupa laporan masalah atau evaluasi sistem yang terjadi serta usulan perbaikan terhadap sistem yang telah dianalisis. Adapun evaluasi untuk sistem informasi pelayanan santri yang berjalan dipondok al-ikhsan puteri adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8.Evaluasi Sistem yang Berjalan
No Masalah Bagian Solusi
1. Setiap santri baru bebas memilih kamar secara langsung. Jika pada kamar yang dipilih sudah tidak ada tempat tidur yang kosong maka santri baru harus mencari kamar lain sampai
Pendaftaran Dibuat Sistem informasi pelayanan santri dengan penambahan form pembagian kamar, maka setiap santri baru akan ditentukan kamarnya oleh bagian pendaftaran Menerima buku absensi perizinan
untuk ditandatangani oleh pengasuh Mengutarakan izin bepergian yang diperlukan
Mencatat data izin santri pada buku absensi perizinan santri yang telah dibuat sebelumnya Mencari buku absensi perizinan santri berdasarkan
data yang telah disampaikan oleh santri
Mencatat data perizinan pada buku besar
Menyerahkan buku absensi perizinan santri yang telah ditandatangani petugas
ada kamar yang tempat tidurnya masih kosong
berdasarkan jumlah tempat tidur kosong terbanyak pada seluruh kamar yang ada.
2. Kartu pembayaran bulanan santri dipegang oleh masing-masing santri. Setiap santri yang akan melakukan transaksi pembayaran harus membawa kartu tersebut ke bagian pembayaran. Kemudian petugas mencatat data santri dan rincian pembayaran pada buku besar untuk keperluan rekapitulasi, cukup sulit untuk menemukan siapa-siapa saja yang belum melakukan pembayaran pada setiap bulannya.
Pembayaran Dibuat tabel pembayaran santri yang terintegrasi dengan tabel data santri. Hanya dengan mengetikkan no santri yang ada pada kartu santri maka data setiap santri yang melakukan transaksi pembayaran akan lebih cepat ditemukan untuk kemudian diinputkan data pembayarannya, sehingga lebih mudah dalam pembuatan rekapitulasi pembayaran setiap bulannya.
3. Buku absensi perizinan seluruh santri disimpan oleh petugas perizinan. Jika ada santri yang akan izin bepergian atau izin pulang dengan memberitahukan nama lengkap dan alamat maka buku absensi tersebut akan dicari oleh petugas untuk kemudian dicatat data
izinnya. sehingga lebih mudah dalam pembuatan rekapitulasi data pelanggaran santri setiap bulannya.
4.2. Perancangan Sistem
Setelah melakukan analisis sistem, tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem. Pada tahap ini akan dirancang perangkat lunak untuk sistem pengolahan data santri dipondok pesantren Al-Ikhsan puteri. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari analisis sistem, karena dari hasil analisis sistem yang sedang berjalan dapat dibuat atau dirancang sistem yang baru.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan data santri berbasis komputer. Perancangan sistem ini dapat di artikan sebagai tahap mendefinisikan kebutuhan – kebutuhan yang fungsional, mempersiapkan rancang bangun dan implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk dan konfigurasi komponen – komponen dan perangkat keras sistem.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi pelayanan santri di pondok Pondok Pesantren Al-Ikhsan memiliki beberapa prosedur, dari hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba merancang sistem baru yang diusulkan. Pada prosedur yang diusulkan ini, penulis melakukan beberapa perubahan dan penambahan dalam hal proses, penyimpanan data dan pembuatan laporan yang semula dilakukan secara manual diganti menjadi proses komputerisasi dimana bagian yang terlibat dalam proses yang ada di sistem informasi pelayanan santri terkait dengan pengelolaan data di sistem informasi tersebut menggunakan database yang sama atau terintegrasi ke satu database.
4.2.3. Diagram Use Case yang Diusulkan
Gambar 4.9.Use Case diagram pelayanan santri yang diusulkan
4.2.3.1.Skenario Use Case Pendaftaran Santri yang Diusulkan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case pendaftaran santri yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
Namause case : Pendaftaran
Aktor : Admin
Pembayaran Bulanan Pembayaran Makan
Izin tidak masuk sekolah Izin Pulang Izin Bepergian
Sekretaris
Penempatan kamar
Bendahara
Keamanan Pendaftaran
Pembayaran
Perizinan Santri
<<include>>
<<include>> <<include>>
<<include>> <<include>> <<include>> <<include>>
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Pendaftaran santri
Tabel 4.9. SkenarioUse Case Pendaftaran Santri
Aktor Sistem
1. Menginputkan data santri
dan orangtua/ wali santri
2. Menginputkan biaya
pendaftaran
3. Menyimpan data santri dan
biaya pendaftaran kedalam
database
4. Menampilkan kartu santri
dan kwitansi pendaftaran
4.2.3.2.Skenario Use Case Penempatan Kamar yang Diusulkan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case penempatan kamar yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
Namause case : Penempatan kamar
Aktor : Admin
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan Penempatan kamar santri
Tabel 4.10. SkenarioUse Case Pendaftaran Santri
Aktor Sistem
2. Memilih kamar yang
tersedia
3. Menyimpan data kedalam
database
4.2.3.3.Skenario Use Case Pembayaran Bulanan yang Diusulkan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case pembayaran bulanan yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
Namause case : Pembayaran makan
Aktor : Admin
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan transaksi pembayaran bulanan
Tabel 4.11. SkenarioUse Case Pembayaran bulanan
Aktor Sistem
1. Menginputkan no_santri
2. Menginputkan periode
pembayaran
3. Memilih pilihan santri 4. Menghitung total
pembayaran
5. Menyimpan data
pembayaran kedalam
database
6. Menampilkan kwitansi
4.2.3.4.Skenario Use Case Pembayaran Makan yang Diusulkan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan
pada fase – fase selanjutnya dengan melakukan pemilahan terhadap skenario
tersebut. Adapun skenario use case pembyaran makan yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
Namause case : Pembayaran
Aktor : Admin
Type : Primary
Tujuan : Untuk melakukan transaksi pembayaran makan
Tabel 4.12. SkenarioUse Case Pembayaran makan
Aktor Sistem
1. Menginputkan no_santri
2. Memilih status makan santri
3. Menyimpan data
pembayaran kedalam
database
4. Menampilkan kwitansi
pembayaran
4.2.3.5.Skenario Use Case Izin Tidak Masuk Sekolah yang diusulkan
Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan