• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B VI K E S I M P U L A N D A N S A R A N PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL ARCS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B A B VI K E S I M P U L A N D A N S A R A N PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL ARCS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

B A B VI

K E S I M P U L A N D A N S A R A N

6.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan ulang yang telah dilakukan terhadap

bangunan Hotel Arcs di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Penyusun dapat

mengambil beberapa kesimpulan berikut ini:

1.

Pada perancangan pelat, menggunakan sistem pelat 2 arah.

Untuk seluruh pelat lantai bangunan menggunakan tebal pelat 120 mm

dengan P10 mm sebagai tulangan utamanya.

Untuk pelat atap bangunan menggunakan tebal pelat 100 mm dengan P10

mm sebagai tulangan utama dan P10 mm sebagai tulangan susutnya.

2.

Pada perancangan balok, digunakan dimensi 400 mm x 600 mm dan 500

mm x 750 mm sebagai balok induk, dimensi 300 mm x 500 mm dan 400 mm

x 600 mm sebagai balok anak.

Untuk tulangan lentur balok menggunakan D29 dan P12 sebagai tulangan

geser balok, dengan jumlah yang disesuaikan menurut kebutuhan

masing-masing dimensinya.

3.

Pada perancangan kolom, digunakan dimensi 900 mm x 900 mm untuk

kolom lantai dasar, lantai

mezza

dan lantai-2 bangunan; dimensi 800 mm x

800 mm untuk kolom lantai-3 dan lantai-4 bangunan; sedangkan untuk

kolom lantai-5, lantai-6 dan kolom lantai-7 (atap) digunakan dimensi 700

mm x 700 mm.

(2)

 

140

Tulangan utama kolom menggunakan D29 dan P12 sebagai tulangan

gesernya, dengan jumlah yang disesuaikan menurut kebutuhan

masing-masing dimensi kolom.

6.2.

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan oleh Penyusun, yang

mungkin bermanfaat bagi para penyusun Tugas Akhir serupa, antara lain:

1.

Untuk perencanaan, sebaiknya direncanakan dengan denah struktur

bangunan yang sesederhana mungkin, agar diperoleh estimasi dimensi

struktur yang baik dan seragam, serta perilaku strukturnya yang sesuai

dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

2.

Untuk perancangan strukturnya, dapat menggunakan program bantu analisis

dengan komputer yang telah cukup dipahami agar benar-benar

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus H.S., 2010,

Perancangan Struktur Gedung Kantor PBNU Jakarta –

Tugas Akhir Strata Satu

, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Anes, 2009,

Perancangan Struktur Atas Gedung Badan Pengawasan Keuangan

Dan Pembangunan di Yogyakarta- Tugas Akhir Strata Satu

, Program

Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

Yogyakarta.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Permukiman Dan Prasarana Wilayah, April

2002,

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan

Gedung, SNI–1726–2002,

Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi

Permukiman, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum, 1983,

Peraturan Pembebanan Indonesia

untuk gedung.

Dipohusodo, I, 1994,

Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI

T-15-1991-03

, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gideon Kusuma, 1993,

Desain Struktur Rangka Beton Bertulang di Daerah

Rawan Gempa berdasarkan SK SNI T-15-1991-03

, Erlangga, Jakarta.

Panitia Teknik Standarisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan, 2002,

Tata Cara

Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung

SNI-2847

,

Badan

Standarisasi Nasional.

Purwono, R, 2005,

Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Sesuai SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002

, ITS Press, Surabaya.

Vis. W.C, G.H, 1993,

Dasar - dasar Perencanaan Beton Bertulang Berdasarkan

SK SNI T-15-1991-03

, Erlangga, Jakarta.

Vis. W.C, Kusuma, Gideon, 1993,

Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang

Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 SeriBeton 4

, Erlangga, Jakarta.

 

(4)

 

142

(5)

 

143

(6)

 

143

(7)

 

144

(8)

 

145

(9)

 

146

(10)

 

147

(11)

 

148

Denah Portal-3

-

Hote

(12)

 

149

(13)

 

150

(14)

 

151

LOAD COMBINATIONS

Combo

Type

Case

Factor

CaseType

SortID

UDCON1 ADD DEAD

1,4

Static

1

UDCON2 ADD DEAD

1,2

Static

2

UDCON2

LIVE

1,6

Static

3

UDCON3 ADD DEAD

1,2

Static

4

UDCON3

LIVE

1

Static

5

UDCON3

EX

1

Static

6

UDCON3

EY

1

Static

7

UDCON4 ADD DEAD

1,2

Static

8

UDCON4

LIVE

1

Static

9

UDCON4

EX

-1

Static

10

UDCON4

EY

1

Static

11

UDCON5 ADD DEAD

1,2

Static

12

UDCON5

LIVE

1

Static

13

UDCON5

EY

-1

Static

14

UDCON5

EX

-1

Static

15

UDCON6 ADD DEAD

1,2

Static

16

UDCON6

LIVE

1

Static

17

UDCON6

EY

-1

Static

18

UDCON6

EX

1

Static

19

UDCON7 ADD DEAD

0,9

Static

20

UDCON7

EX

1

Static

21

UDCON7

EY

1

Static

22

UDCON8 ADD DEAD

0,9

Static

23

UDCON8

EX

-1

Static

24

UDCON8

EY

1

Static

25

UDCON9 ADD DEAD

0,9

Static

26

UDCON9

EY

-1

Static

27

UDCON9

EX

-1

Static

28

UDCON10 ADD

DEAD

0,9

Static

29

UDCON10

EY

-1

Static

30

(15)

 

152

BEAM FORCES

(kNmm)

Story Beam Load Loc P V2 V3 T M2 M3

(16)

 

153

(17)

 

154

(18)

 

155

(19)

 

156

COLUMN FORCES

(kNmm)

Story Column Load Loc P V2 V3 T M2 M3

(20)

 

157

(21)

 

158

2310

275 185

2415

300 200

500

300

1750

1750

A

B

(22)

 

159

300

200

spesi

kolom

pelat 120 mm

tegel

P12-110

4D16

P10-300

balok bordes

sengkang P10

3D16

Detil – A Penulangan pelat dan balok bordes

tegel

spesi

pelat bordes 120 mm

P12-110

P12-110

P12-110

pelat tangga

P10-300

P10-150

(23)

 

160

D

E

4

5

P10 200

P10 - 200

P10

350

P10 - 200 P10 - 200

P10 200 P10 20 0

A

A

B

B

Potongan A-A (arah-x)

Poto

n

g

an B-B (

ar

ah-y)

P10 - 200

Keterangan : = tulangan terluar = tulangan lapis ke-2 dari luar

P1 0 2 0 0 P1 0 2 0 0 P10 35 0 P10 200

P10 - 200

P10 - 200 P10 - 200 700 3750 3750 7500 7500 700 700 700 3750 3750 300 500 120 300 500 120 P10 2 00 P10 200

P10 - 200 3750 3750 P10 35 0 P10 350

P10 - 350 P10 - 350

P10 35 0 P10 350

(24)

 

161

P10 -200

P10 -200

Potongan A-A (arah-x)

700

700

3750

3750

300

500

120

P10 - 350

P10 - 350

Detil Penulangan Pelat Atap

Skala 1:25

(25)

 

162

P10 - 200

P

10 - 200

Potongan B-B (a

rah-y)

700

700

300

500

120

3750

3750

P

1

0 - 350

P10 - 350

Detil Penulangan Pelat Atap

(26)

 

163

D

E

4

5

P10 - 100

P10 - 100

P10 - 200

P10 - 200

7500

7500

3750

3750

3750

3750

700 700 300 50 0

120 P10 - 100

P10 - 200

3750

3750

700 700 300 500 120

P10 - 100

P10 - 200

A

A

B

B

Potongan A-A (arah-x)

Penulangan Pelat Lantai

Skala 1:100

Poto

ngan B-B (arah-y)

P10 - 100 P10 - 100

Keterangan : = tulangan terluar = tulangan lapis ke-2 dari luar

P10 - 100

P10 - 100

P10 - 200

P10 - 200

P10 - 100

(27)

 

164

3750

3750

700

700

300

500

120

P

10 - 100

P10 - 200

Potongan B-B (arah-y)

Detil Penulangan Pelat Lantai

Skala 1:25

3750

3750

700

700

300

500

120

P10 - 100

P10 - 200

(28)

 

165

A

A

B

[image:28.595.84.730.89.517.2]

B

Gambar Penulangan Balok

(satuan dalam mm)

1500

3600

1500

7500

900

900

9 D29

9 D29

3 D29

3 D29

3 D29

3 D29

Skg. 2 P12 - 75

Skg. 2 P12 - 120

Skg. 2 P12 - 75

Detail Potongan A-A

B.I - 500/750

9 D29

3 D29

2 P12 - 75

Detail Potongan B-B

B.I - 500/750

3 D29

3 D29

(29)
[image:29.595.90.510.103.737.2]

 

166

Gambar Penulangan Kolom

(satuan dalam mm)

900

Detil Potongan A-A

4 P12-100

900

900

750

750

28 D29

A

A

B

B

Detil Potongan B-B

4 P12-200

900

28 D29

900

1950

(30)

 

167

Gambar

Gambar Penulangan Balok
Gambar Penulangan Kolom

Referensi

Dokumen terkait

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dua siklus, dengan menggunakan media animasi pada anak kelompok B TK Merpati Pos Surakarta

Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut biaya jasa, adalah iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan yang dipungut dari

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Merendam sampel ayam broiler dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) varietas putih yang telah diencerkan dengan aquades selama 30 menit..