Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI WEBSITE KAMPUNG INGGRIS PARE-KEDIRI
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015
Oleh:
Himawan Tofanzia 51911256
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karuniaNya laporan
tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan Tugas Akhir yang berjudul
"PERANCANGAN MEDIA INFORMASI WEBSITE KAWASAN
KAMPUNG INGGRIS PARE-KEDIRI" sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas
bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada Bapak
Riki Himawan, S.Sn., M.M, selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir
yang selalu memberikan arahan dan nasihatnya, Segenap dosen dan staf di
fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis,
hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Ucapan terima kasih juga kepada
Muhammad Kalend Osen selaku pendiri Basic English Course yang telah memberikan informasi mengenai Kampung Inggris, terimakasih juga
sebesar-besarnya kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa yang
sangat berarti bagi penulis, serta teman-teman yang telah memberikan dukungan.
Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima
dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
tugas akhir.
Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna dan perlu penyempurnaan, untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga bermanfaat,
amin.
Bandung, 5 Agustus 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR TABEL ...xi
KOSAKATA/GLOSSARY... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.3 Rumusan Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 3
BAB II MEDIA INFORMASI DI KAMPUNG INGGRIS PARE-KEDIRI ... 4
II.1 Pengertian Bahasa Secara Umum ... 4
II.1.1 Fungsi Bahasa ... 4
II.1.2 Fungsi Bahasa Indonesia... 4
II.1.3 Fungsi Bahasa Asing... 5
II.1.4 Pengaruh Bahasa Inggris... 5
II.1.5 Pengaruh Bahasa Terhadap Dunia Pendidikan ... 6
II.2 Kampung Inggris ... 7
II.2.1 Letak Kampung Inggris ... 8
II.2.2 Sejarah Kampung Inggris ... 10
II.2.3 Sejarah BEC (Basic English Course) Pare ... 11
II.2.4 Lembaga-Lembaga Kursus Di Kampung Inggris ... 12
II.2.5 Data Lembaga Kursus Di Kampung Inggris ... 12
II.2.7 Hal Yang perlu diperhatikan di Kampung Inggris ... 23
II.2.8 Perbedaan Kost dan Camp di Kampung Inggris ... 23
II.3 Analisa Masalah ... 23
II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah ... 25
II.4 Target Audience ... 25
II.5 Pengembangan Media Informasi Untuk Kampung Inggris ... 26
II.5.1 Media Informasi ... 26
II.5.2 Media Informasi Website ... 26
II.5.3 Unsur-Unsur Website ... 27
II.5.4 Fungsi Website ... 28
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 30
III.1 Strategi Perancangan ... 30
III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 30
III.1.2 Pendekatan Komunikasi (Pendekatan visual dan verbal) ... 30
III.1.3 Materi Pesan... 31
III.1.4 Gaya Bahasa... 32
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 32
III.1.6 Strategi Kreatif ... 33
III.1.7 Strategi Media ... 34
III.1.8 Strategi Distribusi dan dan Waktu Penyebaran Media ... 35
III.2 Konsep Visual ... 36
III.2.1 Format Desain ... 36
III.2.2 Tata Letak (Layout)... 37
III.2.3 Sitemap Website ... 39
III.2.4 Tipografi ... 40
III.2.5 Warna ... 41
BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 42
IV.1 Teknis Produksi Dan Aplikasi Media ... 42
IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras) ... 42
IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ... 42
IV.3 Media Utama (Website) ... 45
IV.3.1 Beranda ... 45
IV.3.2 Tentang ... 46
IV.3.3 Program ... 47
IV.3.4 Tranportasi ... 47
IV.3.5 Biaya ... 48
IV.3.6 Kolom Tanya ... 48
IV.4 Media Pendukung ... 49
IV.4.1 Aplikasi Android ... 49
IV.4.2 Poster... 50
IV.4.3 X-Banner ... 51
IV.4.4 Flyer ... 52
IV.4.5 Mini Banner ... 53
IV.4.6 Web banner ... 54
IV.4.7 Tote Bag ... 55
IV.4.8 Sticker ... 56
IV.4.9 T-Shirt ... 57
IV.4.10 Notebook ... 58
IV.4.11 Tumbler ... 59
IV.4.12 Kipas ... 60
IV.4.13 Pen ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat paling ampuh untuk berkomunikasi, apalagi manusia
adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk hidup. Percakapan
satu sama lain dan saling menyampaikan informasi. Pada dasarnya seluruh
kegiatan manusia akan sangat berkaitan erat dengan bahasa, entah sekedar
bercakap-cakap dengan teman, atau dalam kegiatan formal seperti sekolah, kuliah
bahkan dalam pekerjaan. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar
mempelajari stuktur bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana
pengertian seseorang dapat terpengaruh hanya dari penggunaan kata-kata atau
pemikiran. Bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang terbukti dipakai di setiap negara. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional berbagai
macam, contohnya dalam dunia pekerjaan, berwisata, dan mencari ilmu.
Peningkatan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris
juga dipicu ujian nasional yang mengujikan pelajaran bahasa Inggris. Predikat
kota pariwisata juga memacu masyarakat umum meningkatkan kemampuan
bahasa Inggris, dan tidak dapat dipungkiri bahwa secara global, berbagai
informasi dunia tertuang dalam bahasa Inggris sehingga untuk mengaksesnya,
masyarakat harus memiliki penguasaan tersendiri akan bahasa Inggris. Sejalan
dengan perkembangan tersebut, saat ini Indonesia banyak bermunculan
lembaga-lembaga pendidikan formal yang memberikan layanan berupa pelatihan bahasa
Inggris.
Di Pare, terdapat fasilitas pembelajaran bahasa Inggris yang cukup memadai. Pare
merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, yang telah berkembang pesat
dan tumbuh seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi. Kampung Inggris
adalah nama atau sebutan bagi suatu perkampungan yang terletak di Desa
Tulungrejo dan Desa Singgahan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
mengacu pada keberadaan lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris di tempat
tersebut. Banyaknya lembaga kursus bahasa Inggris di tempat tersebut menjadikan
Kampung Inggris sebagai kawasan lembaga kursus bahasa asing terbesar di
Indonesia. Banyak Pelajar dan Mahasiswa yang pergi ke kota Pare untuk
menuntut ilmu, mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris.
Para peserta yang mengikuti kursus berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Daerah asal para peserta di antaranya dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta,
Lombok dan Maluku. Selain itu ada juga siswa-siswa yang berasal dari luar negeri
yaitu Malaysia. Mereka datang ke Kampung Inggris khusus untuk belajar bahasa
Inggris. Para peserta umumnya berstatus fresh graduate dari SMA atau sarjana strata 1. Para peserta yang lulus SMA beralasan belajar bahasa Inggris untuk
mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atau
bekal mencari kerja. Sementara para peserta dengan status lulus S1 umumnya
beralasan ingin mencari pekerjaan diluar negeri. Selain para fresh graduate, banyak peserta kursus masih berstatus siswa atau mahasiswa. Mereka datang ke
Kampung Inggris ketika libur semester.
Di Kampung Inggris ada berbagai macam jenis kursus. Untuk yang merasa
membutuhkan nilai TOEFL yang memadai, bisa mengikuti kelas TOEFL di TEST. Jika hendak meningkatkan kemampuan Speaking, bisa bergabung di program
Speaking yang diadakan oleh THE DAFFODILS. Sedangkan jika ingin belajar
Writing dan Translation, bisa masuk ACCESS. Dan untuk Pronounciation,
Grammar, dan sebagainya bisa memilih untuk mengambil kursus di KRESNA,
Mahesa Institute, ACCESS, MARVELOUS, dan masih banyak lagi. Namun terdapat kekurangan di tempat tersebut, tidak adanya informasi resmi dari
pemerintah daerah yang dapat memberikan pengetahuan mengenai kawasan
Kampung Inggris apa saja lembaga yang ada disana dan bagaimana program dan
fasilitas yang ada membuat masyarakat dan calon peserta kursus tidak mengerti
akan tempat tersebut. Karena selain lembaganya yang berjumlah ratusan juga
setiap lembaga memiliki spesialisasi masing-masing di dalam program yang
I.2 Identifikasi Masalah
Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat diuraikan menjadi
beberapa bagian permasalahan, yaitu :
• Banyak masyarakat yang belum mengenal Kampung Inggris.
• Banyaknya calon peserta kursus yang bingung dalam memilih lembaga kursus, rumah kost dan english camp.
• Kurangnya pengetahuan tentang Kampung Inggris dimanfaatkan oleh pihak
ketiga untuk menawarkan lembaga kursus tertentu.
• Belum terdapat peta lokasi yang dapat menampung semua fasilitas dan
lembaga kursus di Kampung Inggris.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi yang telah ditampilkan tersebut terdapat masalah
penelitian yang telah dirumuskan yaitu :
• Tidak adanya media informasi pusat mengenai kawasan Kampung Inggris
membuat calon peserta bingung dalam memilih Lembaga kursus beserta
program-programnya.
I.4 Batasan Masalah
Adapun yang menjadikan batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
• Membahas tentang lembaga–lembaga kursus yang terdapat pada Kampung Inggris dan yang sudah berbadan hukum.
• Ditujukan kepada pelajar seluruh Indonesia yang ingin belajar bahasa Inggris
di Kampung Inggris Pare-Kediri.
I.5 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan adalah dapat memberikan informasi yang lengkap
kepada calon peserta kursus yang ingin belajar di Kampung Inggris, dengan cara
memberikan media informasi yang sesuai dengan data di lapangan sehingga calon
peserta kursus tidak kesulitan dalam memilih lembaga kursus yang sesuai dengan
BAB II
MEDIA INFORMASI DI KAMPUNG INGGRIS PARE–KEDIRI
II.1 Pengertian Bahasa Secara Umum
Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara
teratur, yang menggunakan bunyi sebagai alatnya ( Depdiknas, 2005:3 ). Bahasa
adalah alat komunikasi yang serupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing
mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan
objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa
disusun secara urutan abjad. Bahasa dipakai oleh anggota suatau masyarakat
untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama berdasarkan pada budaya yang
dimiliki bersama.
II.1.1 Fungsi Bahasa
Fungsi utama dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk
menyampaikan informasi ( fungsi informatif ). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih
dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran,
perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi untuk tujuan praktis yaitu
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari untuk tujuan artistik. Segala
kegiatan manusia dilakukan melalui bahasa. Bahasa yang mewujudkan manusia
sebagai makhluk yang berbudi dan membedakanya dengan makhluk lain.
II.1.2 Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa Indonesia berhubungan dengan kedudukan bahasa Indonesia.
Kedudukan itu diperoleh berdasarkan pengalaman sejarah Bangsa Indonesia yang
berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia. Kedudukan bahasa adalah
status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas
dasar nilai sosial yang di hubungkan dengan bahasa yang bersangkutan ( Halim,
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, berfungsi sebagai :
• Lambang kebanggaan nasional
• Lambang identitas nasional
• Alat pemersatu bangsa
• Alat penghubung antar suku bangsa
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, dalam kedudukanya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
• Bahasa resmi negara
• Bahasa pengantar resmi lembaga-lembaga pendidikan
• Bahasa resmi dalam hubungan tingkat nasional atau perencanaan
• Bahasa resmi dalam pembinaan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
II.1.3 Fungsi Bahasa Asing
Dalam hubunganya dengan bahasa Indonesia, bahasa seperti bahasa Inggris,
Jerman, Belanda dan bahasa lainya kecuali bahasa Indonesia dan bahasa Daerah,
berkedudukan asing. Kedudukan ini didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa
asing tertentu diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu. Dalam
kedudukan demikian, bahasa-bahasa asing tidak bersaing dengan bahasa
Indonesia dan bahasa daerah.
Adapun fungsi dari bahasa asing adalah sebagai:
• Alat penghubung antar bangsa
• Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern
• Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional.
II.1.4 Pengaruh Bahasa Inggris
Bahasa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles
menginvasi Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1881. Kata serapan dari bahasa
Inggris ke dalam kosakata Indonesia umumnya terjadi pada zaman kemerdekaan
Indonesia. Namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan
berkoloni di Indonesia antara masa kolonialisme Belanda. Kata-kata itu seperti
badminton, kiper, gol dan sebagainya. Banyaknya kosakata Bahasa Inggris yang di serap kedalam bahasa Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui
sebagai bahasa Internasional atau bahasa dunia. Dengan semakin pesat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sebagian besar informasinya di tulis dengan
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
II.1.5Pengaruh Bahasa Terhadap Dunia Pendidikan
Secara global, berbagai informasi dunia tertuang dalam bahasa Inggris sehingga untuk mengaksesnya, masyarakat harus memiliki penguasaan tersendiri akan
bahasa Inggris. Informasi menjadi cukup berkembang bukan hanya dalam
macamnya namun juga ruang gerak penyebarannya. Ketika sebuah transformasi
informasi terjadi melewati batasan ruang dan waktu, diperlukan sebuah
kesepakatan yang memudahkan orang-orang di dunia memahami isi pesan yang
ditransformasikan dalam informasi tersebut, dan elemen yang sangat vital
perannya dalam penyepakatan pemahaman transformasi informasi adalah bahasa.
Sejalan dengan hal tersebut, mulai berkembang pula sebuah Kampung Inggris
yang menyediakan berbagai macam program belajar bahasa Inggris. Kehidupan
sehari-hari yang sarat dengan bahasa Inggris membuat beberapa siswa menjadikan
bahasa Inggris menjadi sebuah kesenangan tersendiri dan menjadikannya sebuah
alat untuk menguasai informasi dan berkomunikasi dengan dunia luar serta
membuatnya masuk dalam karakteristik pribadi individu ( sugihartati, 2010 : 23 ).
Pendidikan yang semakin berkembang sesuai dengan peningkatan kualitas sumber
daya manusia secara global menuntut konsumsi akan informasi dan komunikasi
global tak terbendung lagi. Dalam mengkomunikasikan informasi tersebut
diperlukan satu alat komunikasi yang disebut bahasa. Bahasa Inggris sebagai
bahasa internasional, saat ini mau tidak mau harus dikuasai oleh masyarakat
karena digunakan untuk berbagai kepentingan. Hal ini menjadi kesempatan bagi
masyarakat di Kampung Inggris, dimana hampir seluruh masyarakat desa
sebagai destinasi bagi masyarakat dari seluruh Indonesia bahkan hingga
mancanegara untuk belajar bahasa Inggris.
II.2 Kampung Inggris
Kampung menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah kelompok rumah yang
merupakan bagian kota biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah. Definisi
umumnya adalah nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan
pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan. Kampung
sebagai sinonim dari istilah desa, sedangkan nama Kampung Inggris ini
sebenarnya bukan nama formal dari sebuah desa. Ini hanyalah sebutan atau
julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan
Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan, Kecamatan
Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan kecil yang damai, sejuk, dan
jauh dari keramaian kota.
Orang-orang yang tinggal disini adalah murni penduduk Indonesia suku Jawa,
jadi Kampung Inggris bukanlah sebuah tempat dimana orang-orang Inggris
tinggal. Kemungkinan satu atau dua orang Inggris yang ada disana, Jika ada
orang luar negeri yang tinggal di Kampung Inggris, mungkin wisatawan yang
berkunjung menyumbangkan ilmu mengajar bahasa Inggris atau jadi native speaker di beberapa lembaga kursus bahasa Inggris setempat. Namun sebutan yang diberikan pada kampung ini juga bukan tanpa alasan. Karena memang
ceritanya di kampung ini semua orang berbicara bahasa Inggris. Tapi bukan
karena bahasa Inggris adalah bahasa asli. Melainkan lebih karena banyak orang
yang bisa berbicara bahasa Inggris.
Di kampung ini terdapat banyak lembaga kursus bahasa Inggris. Sampai
pertengahan tahun 2014, tercatat terdapat sekitar 144 lembaga kursus yang
beroperasi di Kampung Inggris. Bahkan kampung ini seperti sudah menjadi pusat
pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Dengan banyaknya lembaga
seluruh sudut kampung, yang mana adalah murid dan guru dari lembaga–lembaga
kursus.
II.2.1 Letak Kampung Inggris
Pare adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya kota
Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta
Jombang-Blitar. Dengan luas mencapai 47,21 Km2 dan dengan jumlah penduduk
mencapai 98.456 jiwa. (Dokumentasi Statistik Kec. Pare, 2012, h.1)
Gambar II.1 Peta Jawa Timur
Sumber: http://www.jecksart.com/2014/05/journey-pare.html (2 Januari 2015)
Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut ini
mempunyai udara yang tidak terlalu panas. Pare memiliki tanah yang sangat subur
bekas letusan Gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk
agraria unggulan dari Pare adalah bawang merah, biji mente dan blinjo.
Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di
Pare sudah bermunculan industri menengah bertaraf internasional, seperti industri
pengembangan bibit-bibit pertanian. Tempat-tempat rekreasi pun telah ada
semenjak tahun 1970-an seperti pemandian Corah dan alun-alun "Ringin Budo"
serta sentra ikan hias di Dusun Surowono Desa Tertek.
Kota Pare termasuk kota lama. ini terbukti dari keberadaan dua Candi Surowono
dan Candi Tegowangi, serta keberadaan patung "Budo" yang berada tepat di pusat
kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan tahun
yang membawahi Kecamatan Puncu, Kecamatan Kepung, Kecamatan Kandangan,
Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Gurah, dan Kecamatan Badas. Sedangkan
desa di Kecamatan Pare terdiri dari, Tulungrejo, Pelem, Bendo, Darungan, Tertek,
Sambirejo, Sidorejo, Gedangsewu, Sumberbendo. Pare telah tumbuh menjadi
daerah pusat bisnis, industri, perdangan, pendidikan, dan pemerintahan di
Kabupaten Kediri.
Gambar II.2 Gapura Kawasan Kampung Inggris Sumber: Dokumentasi Pribadi (15 Maret 2015)
Di Kecamatan Pare ini ada dua desa yang unik untuk peningkatan sumber daya
manusia yaitu desa Tulungrejo dan Pelem. Desa Tulungrejo dibagi menjadi
beberapa dusun yaitu Tulungrejo, Mulyoasri, Mangunrejo, Puhrejo dan Tegalsari
sedangkan Desa Pelem dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Pelem, Singgahan,
Mbetonan, Ngeblek. Ada keunikan yang terdapat di kedua desa tersebut terutama
di Dusun Singgahan, Tulungrejo, Mulyoasri, Tegalsari dan Mangunrejo, yaitu
adanya pembelajaran bahasa Inggris.
II.2.2 Sejarah Kampung Inggris
Awal berdiri kursus bahasa Inggris di Pare ini tidak lepas dari peran yang bernama
M. Kalend Osen. Kalend adalah orang dari sebulu, Tenggarong, Kalimantan
Timur. Di kampung halamanya ia berkerja sebagai guru, namun profesi sebagai
guru di Kalimantan tidak membuatnya puas untuk menimba ilmu. Hingga pada
usia umur 27 tahun ia melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa. Sekitar tahun 1971,
bahasa Inggris dengan Yazid, tokoh agama setempat sekaligus pengasuh masjid
dan Pondok Darul Falah. Yazid juga dikenal menguasai sembilan bahasa asing
selain pengetahuan agamanya yang luas.
Gambar II. 3 M. Kalend
Sumber: http://wongkediri.net/wp-content/upload/kalend_n.jpg (4 Januari 2015)
Sebenarnya dari sini Kalend merintis karirnya yang kemudian merubah Pare
menjadi kota kursus bahasa Inggris. Kalend tidak sengaja memulai mengajar
bahasa Inggris. Saat itu dua mahasiswa semester akhir IAIN Sunan Ampel
Surabaya yang datang ke Pare untuk berguru bahasa Inggris kepada Yazid, kedua
mahasiswa itu akan menjalani ujian akhir bahasa Inggris untuk mendapatkan gelar
sarjana, namun ketika itu Yazid sedang keluar daerah, dan ternyata ujian akhir
tinggal lima hari lagi.
Pada akhirnya istri Yazid menyarankan mahasiswa tersebut untuk belajar bahasa
Inggris kepada Kalend. Kalend memberanikan diri untuk mengajar dua
mahasiswa itu, walau dia belum pernah merasakan bangku kuliah. Akhirnya
kedua mahasiswa tersebut belajar bahasa Inggris bersama Kalend di Masjid Darul
Falah selama lima hari. Berbekal pelajaran dari Kalend, kedua mahasiswa itu lulus
dan menyandang gelar sarjana. Setelah ujian di IAIN Sunan Ampel Surabaya,
kedua mahasiswa tersebut kembali berguru kepada Pak Kalend. Kisah sukses
kedua mahasiswa itu lantas menyebar dari mulut ke mulut. Sejak saat itu banyak
santri yang berguru kepada Kalend, akhirnya Kalend mendirikan lembaga kursus
II.2.3 Sejarah BEC (Basic English Course)
BEC (Basic English Course) mempunyai SK Dekdiknas tahun 1992. Pada awalnya berdirinya hanya berlokasi di teras masjid yang diperuntukan untuk santri
yang kurang menguasai bahasa Inggris, fasilitas yang dimilikipun sangat terbatas.
Selanjutnya rumah-rumah memperbolehkan mengajar, yang sampai akhirnya
memiliki gedung sendiri. Tak cuma itu, karena Kalend yang konsisten dan
pantang menyerah hingga menghantarkan BEC begitu terkenal dan lulusanya di akui kualitasnya. Hal inilah yang mengundang banyak pendatang dari seluruh
indonesia bahkan dari negara tetangga untuk belajar bahasa Inggris. Hingga tidak
ada tempat lagi di BEC untuk menampung para calon murid tersebut.
Gambar II.4 BEC
Sumber: http://Becpare.files.wordpress.com/2013/01/dsc06532 (4 Januari 2015)
Setelah BEC berdiri dan masyarakat luas mengetahui Kampung Inggris, bermunculan lembaga kursus lainya yang berdampak positif bagi masyarakat
sekiitarnya. Secara tidak langsung, penduduk sekitar sangat merasakan manfaat
dari sisi ekonomi. Awalnya penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai petani,
sekarang penduduk dapat membuka usaha lain seperti rumah kos, warung, warnet,
toko, fotokopi dan sebagainya. Selain dari segi ekonomi dampak positif lainya
adalah tingkat pendidikan masyarakat makin tinggi, pengetahuan bahasa
masyarakat secara tidak langsung juga bertambah.
Disinilah mulai berkembang, beberapa lembaga kursus baru untuk memenuhi
disana dan beberapa alumni yang lain mendirikan lembaga kursus sendiri.
Lembaga yang didirikanya pun semakin bervariasi dari segi waktu, spesialisasi
program, metode hingga biaya. Akan tetapi, tidak semua lulusan BEC memilih mengajar dan mendirikan lembaga kursus sendiri.
Banyak lembaga kursus di Kampung Inggris Pare memiliki spesialisasi yang
berbeda-beda, ada lembaga spesialisasi di program grammar, ada juga yang bagus di speaking ada pula yang unggul pada program TOEFL. Tujuan peserta kursus datang ke Kampung Inggris untuk mempelajari Bahasa Inggris selain terjun ke
dunia kerja, ada juga ingin melanjutkan kuliah keluar negeri, ada juga untuk
menambah kemapuan mengajar bahasa Inggris.
II.2.4 Lembaga-Lembaga Kursus di Kampung Inggris
Ketika nama BEC semakin terkenal dan tidak cukup untuk menampung calon murid yang datang, akhirnya muncul berbagai lembaga kursus di sekitar BEC. Awal mulanya adalah Pratama Mulia English Course yang didirikan oleh Matsudi, alumni BEC, lokasi di Timur BEC, selanjutnya Ajie Bahleuwi juga tetangga dan alumni, mendirikan Liberty di sebelah Barat BEC, setelah itu EECC
yang didirikan oleh Nur aklis, dan seiring dengan berjalannya waktu, serta adanya
harapan atau peluang pekerjaan baru di bidang lembaga kursus maka Kota Pare
semakin dikenal dengan nama Kampung Inggris karena hampir seluruh
masyarakat desa membuka Lembaga Kursus dan peserta kursus dari hari ke hari
semakin banyak, bahkan banyak yang ditolak untuk mendaftar karena tempat
yang penuh. Akhirnya para alumni yang bisa membaca peluang ini membuka
lembaga kursus baru di sekitar lingkungan desa, seperti Mahesa, ELFAST, SMART, HEC, The Daffodils, KRESNA, PEACE, TEST, dan lain sebagainya.
II.2.5 Data Lembaga Kursus di Kampung Inggris
Data di Kampung Inggris pada tahun 2014 tercatat ada 144 lembaga kursus dan
Gambar II.5 Peta Kampung Inggris Sumber: Dokumentasi Pribadi (15 Maret 2015)
Tabel II.1 Lembaga Kursus
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2 Februari 2015)
1. DEC
9. Alfalfa Boy Camp 10. Marvelous Girl Camp 11. Zam Zam EC
12. Marvelous Boy Camp 13. The Effortless EC 14. Al Farisi
56. The Valiant Camp 57. Choice EC
65. Sakura Bahasa Jepang 66. Pare Institute EC+Camp 67. General E Skills+Camp
100. Access-ES EC
101. Exellent EC 102. Acces-ES Camp 2 103. Poker EC
18. Fabelia EC
19. Global English Camp 20. Melbourne EC 1 21. Melbourne EC 2 22. Pare-Dise EC 23. Pare-Dise Girl C 24. Pare-Dise Boy C 25. Ninty Nine EC 26. Astro Boy Camp 27. Universal EC 28. Unesco Boy Camp 29. Wallstreet EC 30. Unesco Boy Camp 31. Wallstreet EC 32. Unesco EC + Camp 33. Oxford EC
34. Evergreen Girl Camp 35. HECO
36. The Eminance EC 37. Zamil EC
38. Par -Dise EC 39. Pare-Dise Boy C 40. Elfast EC 41. Elfast Girl Camp 42. Genta EC 43. Elfast Boy Camp 44. Elfast Girl Camp 45. IT Compare
68. Global English Course 69. Able & Final EC 70. Mahesa Camp 71. The Awarness EC 72. The Wish Boy Camp 73. Mahesa Girl Camp 74. RnB English Course 75. The Eagle EC 81. Mahesa Girl Camp 82. Azizah Girl Camp 83. Adawiyah Girl Camp 84. Aladin EC
85. 12 PM Camp
86. Evergreen Girl Camp 87. Light Camp 93. Myelin Boy Camp 94. Myelin Girl Camp 95. Logico EC+Camp
127. Cherry Boy Camp 128. Cherry Girl Camp 129. Al-Farisi
130. Embrace 131. Al-Kautsar 132. Alfafa Girl Camp 133. Zeal Boy Camp 134. Alfafa Girl Camp 135. Alfafa Boy Camp 136. M-TEC Camp 137. Star EC
138. The Daffodills EC 139. Okezone Girl C 140. Boston EC 141. Exellent Camp 142. The Key 143. Oxford Class 144. FB EC
Dari sekian banyak lembaga kursus yang telah berdiri sekarang ini, ternyata tidak
semuanya resmi sudah berbadan hukum. Bahkan jumlah lembaga kursus yang
sudah berbadan hukum lebih sedikit dari pada yang belum berbadan hukum.
Berikut ini adalah 10 lembaga kursus terbesar di Kampung Inggris yang memiliki
1. BEC
Gambar II.6 BEC
Sumber: http://www-BEC.blogspot.com/ (4 Januari 2015)
BEC didirikan pada tahun 1977. Lembaga ini merupakan yang pertama di Kampung Inggris. Dari sinilah awal dari berdirinya Kampung Inggris. Meskipun
hanya menyediakan Program dari Basic, namun minat siswa untuk belajar di sini cukup besar bahkan mereka harus antri hanya untuk mendapatkan formulir
pendaftran. Program Belajar di BEC meliputi tiga tahap yaitu Basic Training Class (BT) Candidate of Training Class (CTC) dan Training Class (TC) dengan lama pendidikan 6 bulan. Tidak seperti Lembaga lainnya di Kampung Inggris
yang membuka pendaftaran setiap 2 bulan sekali, BEC hanya membuka pendaftaran empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Desember, Maret, Juni dan
September.
2. Global English
Gambar II.7 Global English
Global English atau dikenal dengan Global E merupakan lembaga kursus yang cukup besar dengan ratusan siswa dari berbagai daerah di Indonesia. Lembaga ini
boleh dikatakan paling lengkap program-programnya dibandingkan dengan
lembaga-lembaga lain yang ada di Kampung Inggris. Program-program tersebut
antara lain: Vocabulary in Use, Pre Speaking, Pronunciation, Grammar, Publik Speaking, Writing, Listening, Reading, Job Interview, serta program yang berorintasi pada kebutuhan akademis, seperti TOEFL dan IELTS. Selain Memiliki Program Yang Paling Lengkap, Global English adalah lembaga yang paling sering memberikan program beasiswa. Beasiswa adalah sesuatu yang jarang atau
bahkan tidak ditemui di Kampung Inggris, suatu lembaga yang menerapkan
Sistem Placement Test Bagi seluruh siswanya sebelum masuk kelas dan Global English berani melakukannya.
3. The Daffodils
Gambar II.8 Daffodils
Sumber: http://www.ourdaffodils.com/ (4 Januari 2015)
The Daffodils didirikan oleh tiga orang yang sangat kompak yaitu Dina, Indah dan Septin Pada tahun 2003. Lembaga kursus ini telah berubah menjadi lembaga besar
di Kampung Inggris dan menjadi salah satu lembaga favorit. Mayoritas siswa
menyebut lembaga ini sebagai spesialis speaking. Hal ini dikarenakan speaking
menjadi program unggulan di lembaga tersebut. Selain itu, The Daffodils terkenal dengan program Public Speaking-nya. Maka tidak heran setiap hari terdapat ratusan siswa yang belajar di lembaga ini untuk meningkatkan kemampuan dalam
4. ELFAST
Gambar II.9 ELFAST
Sumber: http://elfast-pare.com/ (4 Januari 2015)
ELFAST adalah spesialis grammar di Kampung Inggris. Lembaga yang didirikan Oleh Andre pada tahun 2002 ini merupakan salah satu lembaga tua di Pare. Tata
bahasa /grammar merupakan bidang unggulan di lembaga ini. Kendati demikian,
ELFAST juga mengembangkan program-program lain, seperti, speaking dan
TOEFL.
5. KRESNA
Gambar II.10 Kresna
Sumber: http://www.KampungInggris.org/2013/02/kresna.html (4 Januari 2015)
Kresna merupakan lembaga besar di Kampung Inggris dengan program unggulan
grammar. Dengan metode yang baik dan sangat menarik, grammar dapat dipahami dengan mudah oleh semua siswa yang belajar. Tidak hanya programnya
yang menarik perhatian, dan juga lembaga ini dikenal dengan low cost
6. Mahesa Institute
Gambar II.11 Mahesa Institute
Sumber: http://www.mahesainstitute.co.id/ (4 Januari 2015)
Mahesa Institute adalah lembaga di bawah bendera Yayasan Walsama ini merupakan salah satu Lembaga yang sudah Terakreditasi oleh BAN PNF. Adalah
sesuatu yang sangat Jarang sekali di temui di Kampung Inggris Pare suatu
Lembaga yang berani melakukan proses akreditasi yang dapat menambah kesan
formal terhadap lembaga ini.
7. Mr. Bob
Gambar II.12 Mr.Bob
Sumber: http://www.bobkayaraya.com/ (4 Januari 2015)
Setiap tahun Kampung Inggris selalu melahirkan lembaga baru yang paling pesat
perkembangannya. Salah seorang pengelola lembaga di kampung ini mengatakan
Kalau Pada tahun 2010-2011 lembaga yang paling pesat adalah adalah Global
8. TEST
Gambar II.13 TEST
Sumber: http://test-pare.com/ (4 Januari 2015)
Salah satu lembaga pendatang baru yang paling pesat perkembangannya pada
tahun 2012-2013. Lembaga ini sangat percaya diri dengan mengambil segmentasi
pelajar kelas menengah ke atas dengan program unggulannya adalah english for academic purpose ( TOEFL dan IELTS ).
9. PEACE
Gambar II.14 Peace
Sumber: http://peacekampunginggris.com/ (4 Januari 2015)
Salah satu pendatang baru yang menyita perhatian pelajar di Kampung Inggris
adalah PEACE. Lembaga ini terbilang masih baru di Kampung Inggris. Meskipun demikian, perkembangannya sangat pesat. Dengan motto “Moving to the bright future”, lembaga ini lebih memfokuskan pada penguasaan speaking serta memberikan kepercayaan diri pada setiap siswa yang belajarnya. Namun
10. Accesses ES
Gambar II.15 Accesses
Sumber: http://www.access-es.org/ (4 Januari 2015)
Access ES adalah lembaga kursus Bahasa Inggris yang dibuka secara resmi pada tahun 2006 di Kampung Inggris, dengan metode pembelajaran yang berbeda dari
lembaga kursus lain, yaitu : Common European Reference of Framework (CEFR) dan Natural Learning ability. Access-ES berkantor pusat di Jl Dahlia no. 26 Pare, Kediri, Jawa Timur. Keberadaannya di tengah-tengah ratusan lembaga kursus
yang lain memberi warna tersendiri bagi Kampung Inggris dan juga dianggap
mampu memberikan solusi kepada Pelajar, Pengajar, Pengusaha, Karyawan,
Pimpinan dan Pegawai di setiap Kementrian dalam melakukan pembiasaan diri
untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris secara lisan dan tulisan
dengan benar.
II.2.6 Materi Pembelajaran Kampung Inggris
Secara garis besar lembaga kursus di Kampung Inggris ini terbagi 3 golongan.
diantaranya adalah :
1.Tata Bahasa (Grammar)
Grammar adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan kata yang memiliki wujud tertentu menjadi sebuah kalimat yang tepat. Jadi English grammar adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara menyusun beberapa jenis kata bahasa Inggris sehingga menjadi suatu kalimat bahasa Inggris yang
tepat. Di golongan ke 1 ini lembaga kursus di Kampung Inggris memfokuskan diri
Pembagian kelas pada lembaga kursus di Kampung Inggris ini biasanya ada yang
paket full yaitu sesuai dengan kemampuan grammar siswanya, untuk lama program di kelas grammar ada 2 bulan untuk paket full grammar dan juga 1 bulan untuk kelas pre TOEFL dan TOEFL dan juga kelas yang dapat disesuaikan dengan kemampuan grammar seseorang. Dalam mempelajari grammar, pastinya akan membaca (Read), menulis (Write), dan mendengar (Listen). Ketiga hal tersebut hal pokok yang akan di uji dalam tes bahasa Inggris. selain itu, dengan
mempelajari grammar, dapat memahami/mengartikan Bahasa Inggris dengan baik karena grammar membuat seseorang dapat mengerti dengan lebih baik mengenai
structure.
2. Berbicara (Speaking)
Dalam mempelajari bahasa Inggris, tidak akan lepas dengan istilah "speaking".
Menurut Thobury, speaking (berbicara) itu adalah salah satu bagian kehidupan sehari-hari. Pada umumnya manusia menghasilkan puluhan ribu kata dalam
sehari. Speaking begitu penting dan alamiah sehingga harus bisa bersusah payah untuk mendapatkan kemampuan speaking, harus berlatih mempelajari bagaimana melakukan speaking terus menerus dalam bahasa asing.
Di golongan ke 2 ini lembaga kursus di Kampung Inggris menekan kepada
speaking atau berbicara. kelas inilah yang biasanya paling ramai dan sering kehabisan kelas jika tidak mendaftarkan jauh-jauh hari. Di kelas ini, juga terbagi
dari kelas pemula sampai ke mahir dalam berbahasa Inggris tanpa malu walaupun
grammar masih kurang. Kelas ini fokus kepada membangun kepercayaan diri untuk bisa bahasa Inggris tanpa malu jika grammar masih kurang baik. Seseorang dituntut untuk aktif megutarakan pendapat dan juga bertanya dalam berbahasa
Inggris. Selain itu tugas-tugas yang di berikan tutor sangat membangun
kepercayaan diri seseorang. Mulai dari membuat percakapan singkat mengenai
3. Gabungan (Grammar & Speaking)
Untuk golongan ke 3 ini adalah gabungan antara golongan 1 dan golongan 2.
dimana grammar dan speaking berada dalam pembelajaran yang bersamaan, semua aspek dalam bahasa Inggris pun diajajarkan dalam golongan ke 3 ini baik
dari speaking, reading, writing dan juga grammar. Lembaga kursus golongan ini dibuka dalam paket 3 bulan dan juga 6 bulan.
Cara pengajaran di Kampung Inggris ini adalah membuat keakraban antara
pengajar dengan siswanya terjalin, seperti teman dangan sangat terbuka dengan
pertanyaan-pertanyaan, dan tak lupa adalah bagaimana pengajar begitu menguasai
pengucapan kata yang sudah mirip dengan orang-orang Inggris maupun Amerika.
Metode cara inilah yang membuat menyenangkan. Kelas di buat kondusif dengan
siswa yang di batasi maksimal 20 siswa perkelas. Pengajar di lembaga kursus juga
tidak bisa diremehkan. Semua pengajar memiliki kemampuan yang hebat.
Pengetahuan mereka juga luas dan cukup update dengan fenomena dan berita tentang bahasa Inggris.
II.2.7 Hal yang perlu diperhatikan di Kampung Inggris 1. Waktu
Ada banyak lembaga kursus di Kampung Inggris ini, dan tentu saja banyak
program yang di tawarkan dan menjadi unggulan masing-masing lembaga kursus
di Kampung Inggris. Hal yang perlu diperhatikan adalah berapa lama waktu untuk
tinggal di Kampung Inggris. Program yang disediakan oleh berbagai lembaga di
Kampung bahasa ini rata-rata dua minggu, dan satu bulan, ada juga trmpat kursus
yang sampai enam bulan contohnya seperti lembaga kursus di BEC.
2. Program
Untuk program TOEFL, IELTS, rata-rata membutuhkan waktu satu bulan, Sedangkan untuk kelas speaking dan pronounciation, rata-rata berdurasi dua minggu, program dua mingguan ini jarak start dari tanggal 10 dan 25 setiap
3. Lembaga Kursus
Setiap lembaga mempunyai ciri khas dan spesialisasi program tertentu di
bidangnya masing-masing. Lembaga kursus yang akan diambil tidak lepas dari
program apa yang akan diambil. Lembaga kursus yang diambil akan menyatu
dengan program yang diambil juga. Program TOEFL, Grammar, Speaking dan inilah yang perlu di perhatikan di Kampung Inggris.
II.2.8 Perbedaan Kost dan Camp di Kampung Inggris
Kost dan Camp di Kampung Inggris tidak dengan fasilitas mewah, karena kebanyakan adalah rumah warga setempat. Perbedaan kost dan camp adalah, kost yang tidak memiliki English Area sedangkan camp di rancang sebagai English area, dan biasanya setiap pagi dan malam ada program di tempat tersebut, program pronunciation pagi hari dan speaking untuk malam hari. Terdapat camp
yang menawarkan program camp yang disesuaikan dengan kemampuan bahasa Inggris peserta camp, fasilitas yang ditawarkan Camp pun beragam. Biasanya adalah fasilitas mendapatkan wifi gratis, koran, dan TV kabel.
II.3 Analisa Masalah
Dalam penelitian ini telah dilakukan kuisioner dimulai pada tanggal 23 april 2015
dengan jumlah responden 100 responden terdiri dari 64 laki-laki 36 perempuan
yang berasal dari berbagai daerah yaitu Bandung, Bogor, Cikarang, Solo,
Yogyakarta, Malang, Jakarta, Pekan Baru, Makassar, Jember, Tuban. Kuisioner
dilakukan secara online melalui google form (media survey online yang disediakan oleh google) dimana kuisioner ini dibagikan kedalam group social media/facebook kepada para mahasiswa dan pelajar di berbagai perguran tinggi di Indonesia. Jumlah responden adalah Mahasiswa, Pelajar, Karyawan Swasta
dengan rentang usia 18 - 31 tahun. Jumlah pertanyaan dalam kuisioner yang
diajukan sebanyak 10 pertanyaan yang berkaitan dengan Kampung Inggris tetapi
hanya dua pertanyaan inti yaitu nomor 4 dan nomor 10 yang diambil dari
1. Tahukah anda tentang Kampung Inggris Pare-Kediri ?
Gambar II.16 Diagram Hasil Kusioner Sumber: Dokumentasi Pribadi (23 April 2015)
2. Bagaimana anda mendapatkan informasi tentang Kampung Inggris ?
Gambar II.17 Diagram Hasil Kusioner Sumber: Dokumentasi Pribadi (23 April 2015)
Dari 100 tanggapan responden mengenai kuisioner yang dibuat dapat disimpulkan
bahwa sebanyak 63 orang yang mengetahui kampung inggris dan ada 22 orang
yang tidak terlalu mengetahuinya dan ada 15 orang yang mengaku sangat
mengetahui kampung inggris, dan 65 orang mendapat informasi melalui internet
serta 23 orang yang mendapat informasi dari teman, 12 orang mengetahui melalui
brosur. Jika melihat dari yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
masyarakat mencari informasi melalui internet dan mengakui bahwa pernah
mendengar tentang Kampung Inggris. Tidak adanya media informasi pusat di 15%
63% 22%
Sangat Tahu Tahu Belum Tahu
65% 23%
12%
Kampung Inggris membuat masyarakat kesulitan dalam memilih lembaga kursus
serta mengetahui lokasi lembaga kursus tersebut, di kawasan Kampung Inggris
juga tidak difasilitasi dengan petunjuk seperti peta lokasi.
II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah
Dalam analisis masalah yang telah di jelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa
diperlukan solusi berupa media informasi yang dapat menempatkan seluruh
informasi mengenai lembaga kursus di Kampung Inggris menjadi satu pusat
informasi. Media ini selain bertujuan untuk memberikan informasi juga
memberikan pemahaman mengenai Kampung Inggris.
II.4 Target Audience
Untuk memudahkan dalam menentukan segmentasi pasar dan target audience
yang dituju dalam perancangan media informasi dibagi menjadi berikut :
a. Demografi
Usia : 19 - 26 Tahun.
Jenis kelamin : Laki-laki, perempuan
Kelas Sosial: Semua kalangan baik pelajar maupun mahasiswa
b. Geografis
Segmentasi utama Kampung Inggris secara geografis meliputi wilayah
seluruh Indonesia.
c. Target audience
Masyarakat seluruh Indonesia baik pelajar atau mahasiswa yang berminat
belajar di Kampung Inggris.
d. Positioning
Media ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai Kampung Inggris,
dapat mengenalkan Kampung Inggris sebagai sebuah kawasan pusat
pembelajaran bahasa Inggris.
II.5 Pengembangan Media Informasi Untuk Kampung Inggris
Kampung Inggris bukanlah milik satu orang dan juga milik dari lembaga kursus
kursus. Tidak adanya media informasi pusat di Kampung Inggris membuat
masyarakat yang berasal dari luar daerah tidak mengerti akan program-program
setiap lembaga beserta fasilitas yang disediakan, Selama ini media informasi di
Kampung Inggris dibuat oleh pihak ketiga yang menamakan Kampung Inggris.
Mereka menawarkan program-program lembaga kursus tertentu yang bersedia
bekerja sama dengan pihak ketiga demi mendapat keuntungan tanpa melihat
resiko. Oleh karena itu perlu adanya media informasi resmi yang bisa menjelaskan
keseluruhan tentang Kampung Inggris.
Media Informasi ini berisi tentang bagaimana sejarah Kampung Inggris, lembaga
kursus apa saja yang sudah berbadan hukum beserta program-program yang
ditawarkan, bagaimana fasilitas yang disediakan termasuk english camp dan rumah kos, serta menjelaskan bagaimana rute jalan untuk menuju Kampung
Inggris. Media Informasi ini bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten
kediri dan FKB (Forum Kampung Bahasa) adalah organisasi yang menaungi
seluruh lembaga kursus Bahasa Inggris di Pare yang ditunjuk langsung oleh
Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno. Media ini berupa website dan di bantu dengan media pendukung lainnya seperti aplikasi smartphone sebagai map Kampung Inggris, dengan adanya media informasi ini diharapkan dapat
meminimalisasi masalah yang ada.
II.5.1 Media Informasi
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, pengantar. Dalam Bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Sedangkan pengertian informasi
menurut Gordon B. Davis (1991:28), adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang.
Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat komunikasi
untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi
II.5.2 Media Informasi Website
Website merupakan halaman Laman sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website menurut Dewanto (2004:7) adalah sebuah Laman pada
world wide web dimana Laman terdiri dari sebuah home page, dimana dapat melihat halaman pertama yang dilihat oleh pengguna dan dapat melanjutkan ke
halaman selanjutnya.
II.5.3 Unsur – Unsur Website
Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya (seperti dikutip Rughib, 2013) adalah sebagai berikut:
1. Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator)
Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL
adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.
2. Rumah tempat website (Web hosting)
Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam
harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website.
3. Bahasa Program (Scripts Program)
Bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau
interaktifnya sebuah website. website ini akan menggunakan bahasa pemograman
HTML5, adalah versi terbaru teknologi hypertext/web yang sekarang ini masih dalam tahap pengembangan.
Tujuan utama HTML5 antara lain :
• Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM , dan JavaScript.
• Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal (seperti Flash).
• Lebih banyak markup untuk menggantikan scripting.
• HTML5 merupakan perangkat mandiri.
4. Desain website
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desainmenentukan kualitas dan keindahan sebuah website, berpengaruh pada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.
II.5.4 Fungsi Website
Secara umum Laman website mempunyai fungsi sebagai berikut (seperti dikutip Rughib, 2013) :
1. Fungsi komunikasi.
Laman website yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah Laman web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemograman website maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti web mail,
form contact, chatting form dan yang lainnya.
2. Fungsi informasi
Laman website yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya, karena tujuan website tersebut adalah menyampaikan isisnya. Laman ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat di
download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak seperti shockwave dan java diyakini sebagai langkah yang tepat, digantidengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti news, profile company,library, reference dan lain sebagainya.
3. Fungsi entertainment
Laman website juga dapat memiliki fungsi entertainment / hiburan. Bila website
berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi gambar dan elemen
mempertimbangkan kecepatan download. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, music online, dan sebagainya.
4. Fungsi transaksi
Laman website dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa, atau lainnya. Laman website ini menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayarannya bisa
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Di dalam sebuah perancangan diperlukan strategi yang dapat menjadi pendukung
dalam memenuhi tujuan dari perancangan tersebut. Strategi perancangan yang
akan dibuat adalah media informasi tentang kawasan Kampung Inggris. Informasi
yang ingin disampaikan berupa pengetahuan mengenai Kampung Inggris beserta
sejarah hingga kelebihan yang ditawarkan jika belajar di Kampung Inggris. Media
Informasi ini bekerja sama dengan dinas pendidikan Kabupaten Kediri dan
didukung oleh FKB (Forum Kampung Bahasa). Media informasi ini diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan akan informasi Kampung Inggris dan dapat
mencitrakan Kampung Inggris sebagai sebuah kawasan pusat belajar bahasa
Inggris terbesar di Indonesia.
III.1.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan dari komunikasi perancangan media informasi Kampung Inggris ini
diantaranya adalah sebagai berikut :
• Mampu menginformasikan Kampung Inggris sebagai sebuah kawasan kursus
bahasa Inggris terbesar di Indonesia yang memiliki banyak keunggulan
mengenai lembaga kursus, biaya hidup yang terjangkau, metode belajar yang
bervariasi, serta suasana yang terdapat di pedesaan membuat belajar bahasa
Inggris dapat berjalan kondusif.
• Dapat memberikan informasi mengenai program dari lembaga-lembaga kursus yang terdapat di Kampung Inggris, harapan yang dituju agar
masyarakat tidak kesulitan dalam memilih lembaga kursus dan program yang
tepat sesuai dengan tujuannya dalam belajar bahasa Inggris.
III.1.2 Pendekatan Komunikasi (Pendekatan visual dan verbal)
Pendekatan komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan fenomena
permasalahan yang ada, dimana tidak adanya media informasi resmi tentang
Inggris dan sering terjadi persepsi yang salah terhadap Kampung Inggris.
Tentunya dalam hal ini perlu adanya media informasi yang dapat membangun
citra kawasan Kampung Inggris, strategi penyampaian informasi yang akan
dilakukan adalah dengan melalui pendekatan visual dan verbal yang disesuaikan
dengan karakter remaja, pelajar atau mahasiswa. Oleh karena itu media yang
dibuat harus menarik dan memiliki pesan yang jelas. Media informasi yang dipilih
adalah website dan aplikasi android berupa interaktif map dikarenakan target audience yang dituju adalah masyarakat seluruh Indonesia.
1. Pendekatan Visual
Pendekatan visual merupakan sebuah cara untuk menyampaikan informasi
melalui gambar atau visual. Supaya efektif dan mudah dipahami oleh target audience pendekatan visual ini berupa foto yang menggambarkan suasana di Kampung Inggris, yang ditandai dengan elemen-elemen visual seperti rumah,
jalan, perkampungan yang dipenuhi dengan lembaga kursus bahasa Inggris dan
para peserta kursusnya yang aktif berbicara bahasa Inggris. Sehingga audience
dapat mengambarkan bagaimana suasana di Kampung Inggris.
2. Pendekatan Verbal
Dalam perancangan media informasi ini diperlukan perpaduan yang tepat antara
pendekatan visual dan verbal. Hal ini dilakukan agar pesan yang disampaikan
mudah diterima oleh target audience. Penggunaan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, Inggris baku dan non-baku. Karena melihat target audience
yang terpengaruh modernisasi dari lingkungan, sehingga pada jaman sekarang
banyak diantara para audience menggunakan bahasa non-formal karena lebih mudah di mengerti.
III.1.3 Materi Pesan
Materi pesan yang ingin disampaikan adalah kelebihan dari belajar di Kampung
Inggris dan dapat memberikan gambaran tentang suasana pedesaan yang nyaman
untuk belajar bahasa Inggris dengan biaya hidup yang terjangkau. Dengan tujuan
menanamkan citra dan mengubah paradigma pemikiran masyarakat selama ini
akan informasi mengenai kawasan Kampung Inggris.
III.1.4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari, tidak formal namun ada
juga gaya bahasa yang formal, sebab media informasi ini nantinya akan dilihat
oleh semua pelajar di indonesia, bahasanya juga dibuat menarik dan mudah
dimengerti disamping itu mengandung kata ajakan untuk lebih bersemangat dalam
belajar bahasa Inggris.
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan
Dalam perancangan media informasi ini ditujukan kepada seluruh pelajar atau
mahasiswa di indonesia yang berminat untuk belajar bahasa Inggris, berikut ini
adalah cara untuk mengidentifikasi karakteristik dari khalayak sasaran
berdasarkan :
1. Consumer Insight
Pengertian Consumer insight menurut Amalia E. Maulana, yaitu proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistik, tentang latar belakang perbuatan, dan
prilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi
iklan. Untuk media informasi kawasan Kampung Inggris ini ditujukan kepada
masyarakat baik pelajar maupun mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk
belajar bahasa Inggris dengan kualitas yang terjamin serta harga yang relatif
terjangkau.
Berikut insight dari target audience yang didapat dari hasil wawancara kepada peserta kursus yang sedang mengikuti program di salah satu lembaga di Kampung
Inggris :
• Mudah dalam mencari pekerjaan
• Adanya kebanggan karena menguasai Bahasa Inggris
• Memiliki tujuan sekolah maupun tinggal di luar Negeri
Dengan melihat insight dari target audience maka diperlukannya media informasi yang mudah dijangkau, dimana saat ini media online seperti website yang paling sering digunakan untuk mencari informasi dan berita.
2. Consumer Journey
Consumer Journey adalah proses mencari dan memahami keadaan consumer secara mendalam. Mulai dari aspek demografi, psikografi, atau secara ekstrim
adalah memahami apa yang dilakukan consumer mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.
• Purchase
Pendidikan saat ini sudah mengharuskan para pelajar atau mahasiswa untuk
menguasai Bahasa Inggris. Pendidikan yang dirasa kurang disekolah membuat
mereka harus mencari tambahan seperti lembaga kursus, akhirnya mereka mencari
informasi tentang lembaga kursus Bahasa Inggris melalui internet dan
menemukan Kampung Inggris.
• Behavior
Teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat semakin mengerti
mengenai internet dan mereka selalu mecari informasi melalui internet.
III.1.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang diambil untuk pembuatan media informasi website ini adalah selain dengan menampilkan kelebihan dari Kampung Inggris dan berbagai
lembaga serta programnya, website ini juga menyediakan fitur aplikasi android
berupa interaktif map yang dapat di unduhlangsung melalui website. Para pelajar yang ingin datang ke Kampung Inggris dapat dengan mudah mencari lembaga
kursus yang sudah dipilih. Keunggulan fitur ini adalah dapat diakses walapun
sedang dalam keadaan offline sehingga tidak perlu menggunakan koneksi internet jika sedang berada di Kampung Inggris.
Konsep visual dari perancangan media informasi kawasan Kampung Inggris
Pare-Kediri ini adalah menampilkan visualiasi secara elegan dan modern tanpa
menggunakan perpaduan teknik fotografi, tipografi, ilustrasi, dan layout design
yang disesuaikan pada konsep penggunaan dasar elemen- elemen desain.
Berikut ini visualisasi yang digunakan yaitu :
• Gambar-gambar yang diambil dari Kampung Inggris akan ditampilkan di
dalam media sehingga target audience dapat mengerti bagaimana suasana ditempat tersebut.
• Elemen visual yang digunakan akan mendukung ilustrasi utama yaitu logo
Kampung Inggris yang memiliki visual dengan dua rumah berwarna orange
dengan yang berarti kumpulan lembaga kursus bahasa, logo berfungsi sebagai
karakter atau ciri khas dari media informasi.
• Pemilihan tipe huruf yang sans serif akan menunjang setiap konten yang disampaikan karena terlihat lebih .
III.1.7 Strategi Media
Strategi media merupakan alat untuk menyampaikan pesan kepada target audience, agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan mudah, strategi media digunakan untuk menentukan media yang akan di aplikasikan
kepada rancangan. Perancangan media informasi kawasan Kampung Inggris
Pare-Kediri ini meliputi, media utama dan pendukung. Media utama yang dimaksud
berisikan tentang seluruh informasi yang terkait dengan Kampung Inggris,
sedangkan media pendukung adalah media yang bersifat melengkapi atau
menunjang media utama.
1. Media Utama
Media utama yang dirancang adalah laman situs internet (website) dengan menggunakan bahasa pemograman HTML5 dan CSS3 karena lebih dinilai lebih
responsive, sehingga dapat diakses melalui Komputer PC atau Laptop, tablet PC, bahkan smartphone. Media ini dipilih karena lebih efektif dimana target audience
adalah pelajar atau mahasiswa selalu menggunakan internet dalam kehidupan
sehari-hari dan berkomunikasi. Mengingat perkembangan zaman dan teknologi
2. Media Pendukung
Media pendukung yang digunakan berfungsi untuk melengkapi informasi
yang diberikan pada media utama, agar lebih mempermudah target audience
dalam menggunakan media utama.
• Aplikasi android, berisi interaktif map yang menjelaskan tentang lokasi di Kampung Inggris, mulai dari lembaga kursusnya sampai dengan
fasilitas yang tersedia disana seperti ATM, Mini Market.
• Poster, yang mempromosikan website Kampung Inggris, dengan desain yang menarik dan minimalist sehingga mampu menarik perhatian target audience untuk mengakses website tersebut.
• X-banner dan mini banner digunakan untuk informasi dan promosi di kantor pusat maupun dilembaga kursus.
• Flyer, Sebagai media yang menjelaskan apa itu Kampung Inggris , dan juga mempromosikan website Kampung Inggris.
• Web Banner, bentuk iklan banner ini merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian supaya mengunjungi situs web yang dimaksud.
• Souvenir digunakan untuk menarik perhatian target audience yang difungsikan untuk mempromosikan website Kampung Inggris.
III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media.
Strategi distribusi merupakan strategi yang secara khusus dipersiapkan dalam
upaya penyebaran media yang digunakan untuk mendukung tercapainya target
sasaran. Pendistribusian awal akan dilakukan dengan mempromosikan media
utama, yaitu website dengan cara menyebarkan poster dan flyer pada seluruh lembaga kursus di Kampung Inggris serta disekolah menengah dan perguruan
tinggi, Tahap selanjutnya dengan menyebarkan iklan web banner di berbagai situs
website, Kemudian dilanjutkan dengan media pendukung seperti souvenir yang dapat dibagikan ke seluruh lembaga kursus untuk menunjang informasi pada
Tabel III. 1. Distribusi media
Sumber: Dokumentasi Pribadi (14 April 2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konsep visual yang akan ditampilkan dalam media informasi website ini adalah adalah memadukan kesan minimalist, elegan, konsisten, dan bersifat semiformal dimana dalam perancangan media informasi ini mengutamakan kemudahan dalam
tampilan sistem navigasi atau tata letak dan ke efektifan ketika membuka website
karena menggunakan responsive design sehingga dapat dengan mudah diakses di berbagai perangkat karena website akan menyesuaikan dengan besarnya viewport
(luas area pada browser untuk menampilkan website).
III.2.1 Format Desain
a). Media Utama
Laman situs internet (website) yang dirancang dengan ukuran landscape 1024 x 768 px yang dapat diakses melalui komputer PC, laptop, maupun tablet PC dan ukuran potrait 360 x 570 px untuk diakses dengan mudah melalui smartphone.
b). Media Pendukung
• Aplikasi android, menggunakan resolusi 480 x 800 px karena dapat diakses di smartphone dengan resolusi layar terkecil hingga terbesar. Hanya dapat diakses menggunakan smartphone yang memiliki sistem operasi android. • Poster, berukuran A2 (60 x 42 cm)
• Flyer, berukuran A5 dengan tampilan depan belakang, bahan yang digunakan adalah Art paper.
• Web Banner, dibuat 5 ukuran yaitu 720 x 300 px untuk Iklan yang berukuran besar, dan yang lain 720 x 90 px, 160 x 600 px, 254 x 331 px,
300 x 250 px.
• Souvenir, berupa kipas, t-shirt, tote bag, tumbler, notebook, pen.
III.2.2 Tata Letak (Layout)
Tata letak atau layout yang digunakan meliputi semua unsur desain, antara lain gambar, teks, ilustrasi, fotografi dan lain-lain. Dengan layout yang minimalist, diharapkan target audience dapat memahami dan mengerti pesan atau informasi yang disampaikan.
Gambar III. 1 Grid System
Gambar III. 2. Wireframe
III.2.3 Sitemap Website
Berdasarkan data-data yang diperoleh mengenai konsep dari website Kampung Inggris, diperoleh kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk sitemap sebagai dasar dari sistem navigasi.
Gambar III. 3. Sitemap
Sumber: Dokumentasi Pribadi (14 April 2015)
• Beranda, yang berisi slide foto berbagai sudut di Kampung Inggris, penjelasan singkat mengenai Kampung Inggris. beserta artikel mengenai
Kampung Inggris.
• Tentang, berisi sejarah terbentuknya Kampung Inggris.
• Program, berisi tentang berbagai program dan lembaga kursus yang terdapat
diKampung Inggris.
• Transportasi, menjelaskan tentang transportasi untuk menuju ke Kampung
Inggris menggunakan bus, kereta api, pesawat.
III.2.4 Tipografi
Perancangan website Kampung Inggris ini menggunakan beberapa jenis font, diantaranya adalah :
• Headline
Headline ini adalah berupa judul content- content utama dan sub content
• Body Text
Body copy iniuntuk isi dari content
III. 2.5 Warna
Warna memiiki peran yang sangat besar dalam mengambil keputusan saat
membeli barang. Seseorang dapat mengambi keputusan terhadap orang lain,
lingkungan atau produk dalam waktu hanya 90 detik saja, dan keputusan tersebut
90% di dasari oleh warna. (Rustan dalam Mendesain Logo:2009,72), Karena itu
memiih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam membuat
sebuah desain karena warna yang tepat dapat mempengaruhi masyarakat dalam
Menurut (Rustan dalam Mendesain Logo:2009,73), bahwa setiap warna memiiki
makna.
• Warna orange memiiki arti sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis,
harapan, dan udara.
• Warna hitam memiliki arti klasik, baru,,kecerdasan, ketakutan, kekuatan, modern, formal, elegan, profesional.
• Warna Abu - abu, memiliki arti dapat diandalkan, keamanan,elegan, rendah
hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu.
Gambar III. 4. Warna
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :
Abdullah, Taufik. 1985. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo
Dewanto, Joko. 2004. Web Design: Metode Aplikasi dan Implementasi. Jakarta : Esa Unggul
Lutfi, Mustafa. 1984.Pare Paradise-potret kampung inggris untuk mahahir bahasa inggris. Malang : UB Press.
Mustaqim, Yusron & Suryani, Anis. (2010). Kampung Inggris Di Jawa Timur.
Yogyakarta: Delekomotif
Radar Kediri. 2008. Pare, Kampung Bahasa Inggris. www.jawapos.com. (Diakses pada tanggal 21 Agustus 2014).
Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta :Kompas Gramedia
Suparian. 2012. Curriculum & Learning Material Development. Jakarta:Gramedia Sunarto dan Hartono, 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat
jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber Jurnal :
Kampung Inggris. (2014). Partipasi Masyarakat Dalam Kursus Bahasa Inggris Sebagai Upaya Mewujudkan Comunity Based Education di Kampung Inggris Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
Sumber Internet :
Tribun. (19 Februari 2014). Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Kurikulum Pendidikan. http://makassar.tribunnews.com/2014/02/19/pengaruh-bahasa-inggris-terhadap-kurikulum-pendidikan.
Kompas. (14 April 2014). Sebulan di Kampung Inggris-nya Indonesia.
http://www.kompasiana.com/milaisme/sebuah-catatan-sebulan-di-kampung-inggris-nya-indonesia_551a154aa33311af1db659ca
Kedirikab. (05 Mei 2014). Kampung Inggris Pare Bersinergi dengan UMKM. http://kedirikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1850
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Himawan Tofanzia
NIM : 51911256
TTL : Kediri, 04 Januari 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Fakultas : Desain
Program Studi : DesainKomunikasiVisual
Jenjang : S-1
Alamat : Jl. Soekarno Hatta 2 no. 1A Kediri Jawa Timur
Telepon : 082234102510
Email : tovandesign@gmail.com
Facebook : tovan630
ID LINE : tovandesign
Riwayat Pendidikan
Tahun Pendidikan
1997-2003 SDN 1 PARE
2003-2006 MTSN PARE KEDIRI
2006-2009 SMAN 1 PARE KEDIRI
2009-2010 WEARNES EDUCATION CENTER