• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan perancangan aplikasi insurance Purchase Order : studi kasus PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan perancangan aplikasi insurance Purchase Order : studi kasus PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Analisis dan Perancangan Aplikasi

Insurance Purchase Order

(Studi Kasus : PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy)

Oleh :

HERU TRI HARIYANTO 105091002872

PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

SKRIPSI

Analisis dan Perancangan Aplikasi Insurance Purchase Order (Studi Kasus : PT. Asuransi Umum Bumiputera

Muda 1967 Cabang Roxy)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

HERU TRI HARIYANTO 105091002872

PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

INSURANCE PURCHASE ORDER

(STUDI KASUS: PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG ROXY)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

HERU TRI HARIYANTO 105091002872

Menyetujui, Pembimbing I,

Fitri Mintarsih, M.Kom NIP. 19721223 200710 2 004

Pembimbing II,

Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Aplikasi Insurance Purchase Order pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jum’at, 19 November 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

(5)

LEMBAR PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai skripsi atau hasil karya pada perguruan tinggi atau lembaga manapun.

Jakarta, 19 November 2010

(6)

ABSTRAK

Heru Tri Hariyanto 105091002872, Analisis dan Perancangan Aplikasi Insurance Purchase Order Studi Kasus : PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy. Dibimbing oleh Fitri Mintarsih, M.Kom dan Khodijah Hulliah, M.Si.

PT. Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 (BUMIDA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian (asuransi kerugian) yang kegiatan bisnisnya masih ada menggunakan pendekatan manual (sistem konvensional), yaitu pada aplikasi pembuatan surat penawaran asuransi (insurance purchase order) sehingga terdapat kendala-kendala yang dihadapi, seperti: penyimpanan data surat masih belum tertata dengan baik, staff pemasaran harus mengetahui benefit produk asuransi yang ada saat membuat surat penawaran, penyortiran dan pencarian surat penawaran masih kurang efektif dan mengalami beberapa trouble, pencatatan surat penawaran memakan waktu, sering terjadi kesalahan penomoran surat, sering terjadi kesalahan dalam pengetikan surat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibangun sistem pembuatan surat penawaran asuransi yang lebih baik lagi. Metode pengembangan sistem pada skripsi ini menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle) yang terdiri dari enam tahap: analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman sistem, pengujian sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. Akhir yang didapat dari penelitian ini adalah sistem baru dapat memudahkan user dalam pembuatan surat penawaran, sistem berjalan dengan baik serta mudah dalam pengoperasiannya, pencarian surat penawaran lebih mudah, database surat penawaran sudah tidak terpisah-pisah. Pengembangan selanjutnya pada sistem ini agar dapat dipergunakan di cabang Bumida seluruh Indonesia, sistem ini agar dapat di integraskan dengan sistem asuransi yang ada dan sistem ini agar dapat berjalan di semua browser.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat dan Salam selalu tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi penulis yang berjudul ”Analisis dan Perancangan Aplikasi

Insurance Purchase Order Studi Kasus PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy” disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis apabila skripsi ini dapat bermanfaat terutama bagi pihak-pihak yang membutuhkannya, meskipun penulis sadari masih terdapat kekurangan pada penulisan ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik moril maupun materil sehingga penulisan ini terlaksana dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada:

(8)

viii 2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Viva Arifin, M.MSi, selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Fitri Mintarsih, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang banyak membantu memberikan masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.

5. Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang banyak memberikan semangat dan motivasi terhadap anak didiknya dalam menyelesaikan penulisan.

6. Orang tua penulis (H. Tumirin dan Sukarni) yang tidak henti-hentinya

memberikan motivasi, dorongan serta do’a agar penulis dapat segera

menyelesaikan penulisan ini.

7. Sodara-sodara penulis terutaman kakak ipar penulis (Abdul Jamil, S.Kom, MM) yang selalau membimbing serta membantu penulis dalam penyelesaikan penulisan skripsi.

8. Teman-teman TI C angkatan 2005 yang banyak membantu penulis, terutaman M. Irfan, Gemar, Ipul, Sepi dan Ningsih yang selalu ada bila penulis membutuhkan bantuan.

(9)

ix 10.Serta semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Apabila dalam penulisan ini terdapat pertanyaan dari pembaca sekalian, dapat disampaikan kepada penulis melalui e-mail heru.tri.hariyanto@gmail.com. Dan akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam pengembangan-pengembangan selanjutnya. Amin.

Ciputat, 19 November 2010 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1. Tujuan Penelitian ... 6

1.4.2. Manfaat Penelitian ... 6

(11)

xi

1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 7

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ... 8

1.6. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Insurance Purchase Order ... 11

2.1.1. Insurance (Asuransi) ... 11

2.1.2. Purchase Order ... 13

2.2. Konsep Dasar Sistem ... 14

2.2.1. Pengertian Sistem ... 14

2.2.2. Pengertian Informasi ... 15

2.3. Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Konsep Sistem Informasi ... .. 17

2.4. Sistem Informasi Manajemen ... 18

2.5. Desain Sistem (Perancangan Sistem) ... 19

2.6. Database (Basis Data) ... 20

2.7. Metode Pengembangan Sistem ... 21

2.8. Tools Perancangan Sistem ... 24

2.8.1. Data Flow Diagram (DFD) ... .. 24

2.8.2. Flowchart (Diagram Alur) ... .. 25

2.8.3. Entity Relational Diagram (ERD) ... .. 27

2.8.4. Data Dictionary (Kamus Data) ... .. 29

(12)

xii

2.10. PHP ... 30

2.11.MVC Design Pattern ... 31

2.11.1. Pengertian Design Pattern ... .. 31

2.11.2. Pengertian MVC ... .. 31

2.11.3. CodeIgniter PHP Framework ... .. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.1.1. Observasi ... 34

3.1.2. Studi Literatur . ... 35

3.1.3. Studi Pustaka . ... 37

3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 37

3.2.1. Analisis Sistem ... 38

3.3.2. Perancangan Sistem ... 38

3.3.3. Pemrograman Sistem ... 39

3.3.4. Pengujian Sistem ... 39

3.3.5. Implementasi Sistem ... 40

3.3.6. Perawatan Sistem ... 40

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sistem ... 41

4.1.1. Sistem yang Berjalan ... 41

4.1.2. Analisis Sistem Berjalan ... 45

(13)

xiii

4.2.1. Perancangan Proses ... 47

1. ContextDiagram ... 47

2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 49

3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ... 52

4. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 ... 54

5. Flowchart Sistem Baru ... 59

4.2.2. Perancangan Input dan Output ... 60

4.2.3. Perancangan Database ... 62

1. Entity Reationship Diagram (ERD) ... 62

2. Normalisasi ... 63

3. Entity Reationship Diagram (ERD) setelah Normal ... 77

4. Kamus Data ... 78

4.2.4. Perancangan Tampilan ... 88

4.3. Pemrograman Sistem Baru ... 90

4.4. Pengujian Sistem Baru ... 90

4.5. Implementasi Sistem Baru ... 96

4.6. Perawatan Sistem Baru ... 96

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 97

5.2. Saran ... 98

(14)

xiv DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi ... 15

Gambar 2.2. Transformasi Data Menjadi Informasi Pada Suatu Sistem ... 16

Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi ... 18

Gambar 2.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 23

Gambar 2.5. Model View Controller Process ... 32

Gambar 4.1. Flowchart Sistem yang Berjalan ... .... 43

Gambar 4.2. Flowchart Sistem pada Proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi ... .... 44

Gambar 4.3. Flowchart Sistem yang Diusulkan ... 46

Gambar 4.4. Context Diagram Proses Sistem yang lama ... 48

Gambar 4.5. Context Diagram pada Perancangan Proses Sistem Baru ... 49

Gambar 4.6. Data Flow Diaram (DFD) Level 0 Sistem Lama ... 50

Gambar 4.7. Data Flow Diaram (DFD) Level 0 Sistem Baru ... 51

Gambar 4.8. Data Flow Diaram (DFD) Level 1 Proses 1 Input Data Agen ... 52

Gambar 4.9. Data Flow Diaram (DFD) Level 1 Proses 2 Input Data Manager ... 53

(15)

xv Gambar 4.12. Data Flow Diaram (DFD) Level 2 Proses 3.2 Memproses

Data Penawaran ... 58

Gambar 4.13. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 62

Gambar 4.14. Unnormal ... 64

Gambar 4.15. Normalisasi I (1NF) ... 68

Gambar 4.16. Normalisasi III (3NF) ... 76

(16)

xvi DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) ... 25

Tabel 2.2. Simbol yang Standar Digunakan pada Flowchart ... 26

Tabel 2.3. Simbol Hubungan Entitas menurut Edhy Sutanta ... 28

Tabel 3.1. Perbandingan Literatur Sejenis ... 36

Tabel 4.1. Tabel Pengguna ... 72

Tabel 4.2. Tabel Cabang ... 72

Tabel 4.3. Tabel Agen ... 72

Tabel 4.4. Tabel Manager ... 72

Tabel 4.5. Tabel Customer ... 72

Tabel 4.6. Tabel Cargo ... 73

Tabel 4.7. Tabel Kebakaran ... 73

Tabel 4.8. Tabel Kendaraan ... 73

Tabel 4.9. Tabel Par ... 73

Tabel 4.10. Tabel Siswakoe ... 74

Tabel 4.11. Tabel Mahasiswakoe ... 74

Tabel 4.12. Tabel Asuransi ... 74

Tabel 4.13. Tabel SK ... 74

Tabel 4.14. Tabel Adm ... 74

Tabel 4.15. Tabel Jaminan ... 75

(17)

xvii

Tabel 4.17. Tabel Data_surat ... 75

Tabel 4.18. Tabel Pengguna ... 78

Tabel 4.19. Tabel Asuransi ... 78

Tabel 4.20. Tabel Cabang ... 79

Tabel 4.21. Tabel Customer ... 79

Tabel 4.22. Tabel SK ... 80

Tabel 4.23. Tabel Siswakoe ... 80

Tabel 4.24. Tabel Mahasiswakoe ... 81

Tabel 4.25. Tabel Manager ... 82

Tabel 4.26. Tabel Agen ... 82

Tabel 4.27. Tabel Rate ... 83

Tabel 4.28. Tabel Jaminan ... 83

Tabel 4.29. Tabel Adm ... 84

Tabel 4.30. Tabel Cargo ... 84

Tabel 4.31. Tabel Kendaraan ... 85

Tabel 4.32. Tabel Par ... 85

Tabel 4.33. Tabel Kebakaran ... 86

Tabel 4.34. Tabel Data Surat ... 87

(18)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya. Hal ini terbukti bahwa perkembangan teknologi informasi telah mampu memberikan kontribusi positif hampir di segala segi kehidupan kita mulai dari pendidikan, sosial, politik, kebudayaan, hukum, dan berbagai area bisnis.

Pada area bisnis, teknologi informasi telah menjadi bagian dari suatu support system dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dari bisnis yang sederhana

hingga bisnis yang berskala besar, seperti perbankan dan perasuransian misalnya. PT. Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 (BUMIDA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian yang tentunya tanpa terkecuali harus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai sarana pendukung kegiatan bisinisnya. Saat ini BUMIDA memang sudah menerapkan sistem komputerisasi sebagai sistem yang digunakan dalam menjalankan operasionalnya. Kendati demikian di BUMIDA juga terdapat beberapa aktivitas yang masih menggunakan pendekatan manual (sistem konvensional), yaitu pada aplikasi pembuatan surat penawaran asuransi (insurance purchase order).

(20)

2 tertanggung (agen berada di pihak tertanggung). Karena hal tersebut maka surat penawaran asuransi lebih dikenal dengan istilah insurance purchase order khususnya di Bumida cabang Roxy.

Karena penggunaan pola sistem konvensional pada insurance purchase order tersebut, maka tentunya sistem tersebut masih terdapat kendala, yaitu :

1. Penyimpanan data surat penawaran masih belum tertata dengan baik dikarenakan staff pemasaran yang membuat surat penawaran selalu berganti (karenan adanya mutasi dari kantor pusat). Serta cara penyimpanan dan metode penyimpanan data surat penawaran masih sesuai dengan keinginan staff pemasaran (belum ada metode penyimpanan data surat penawaran yang baku).

2. Staff pemasaran harus mengetahui benefit dari produk asuransi yang ada saat membuat surat penawaran, misalnya untuk asuransi siswakoe yang terdiri dari lima produk dimana setiap produk memiliki banyak benefit yang berbeda dan besar permi yang berbeda pula sehingga menuntut staff pemasaran untuk hafal semua produk tersebut. Hal ini sering menjadi kendala saat pembuatan surat, terlebih lagi bagi staff pemasaran yang baru.

3. Penyortiran surat penawaran berdasarkan jenis asuransi, nama calon tertanggung dan agen yang meminta masih kurang efektif dan mengalami beberapa trouble.

(21)

3 5. Agen belum medapatkan pelayanan yang baik karena proses pembuatan surat

penawaran masih dengan cara manual.

Kendala pada sistem konvensional yang disebabkan dari human error :

1. Pencatatan surat penawaran yang telah diterbitkan dilakukan secara manual sehingga memakan waktu.

2. Sering terjadi kesalahan penomoran surat (seperti ada nomor surat yang double)

3. Sering terjadi kesalahan dalam pengetikan surat, karena pada manual system cara yang digunkan untuk membuat surat penawaran baru adalah dengan meng-copy dari surat yang lama kemudin meng-edit-nya kembali.

Kegunaan penomoran dan pencatatan nomor surat penawaran asuransi ini adalah sebagai bukti adanya penawaran asuransi kepada pihak atau instansi yang dituju (calon tertanggung). Serta sebagai acuan bagi agen (yang ingin menawarakan asuransi ke calon tertanggung) apakah calon tertangggung yang dituju tersebut sudah ada agen lain yang menawarkan asuransi yang serupa dengan yang ingin ditawarkannya, jika ada maka agen tersebut harus menunggu selama 3 bulan, bila dari calon tertanggung tersebut tidak ada respon pada agen sebelumnya maka agen tersebut dapat mengajukan surat penawaran asuransi yang sama kepada calon tertanggung tersebut.

(22)

4 1. Dapat melakukan pencarian surat penawaran berdasarkan jenis asuransi, nama

custommer, tanggal buat, serta agen yang telah membuat surat penawaran.

2. Tidak memerlukan buku pencatatan surat penawaran yang biasanya merepotkan staff dalam melakukan pencatatan, serta tidak ada lagi kekhawatiran akan buku pencatatan tersebut hilang yang mengakibatkan penomaron surat pada pembuatan surat selanjutnya dilakukan dengan cara mengira-ngira (karena nomor surat secara otomatis sudah disimpan pada database).

3. Dapat menyukseskan program paperless yang digalakkan oleh pemerintah.

Berdasarkan kendala-kendala dan harapan tersebut di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian yang akan disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INSURANCE PURCHASE ORDER STUDI KASUS : PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG ROXY”. Sebagai upaya penulis dalam membantu menyelesaian masalah yang terdapat pada perusahaan tersebut sesuai dengan latar belakang masalah.

1.2 Rumusan Masalah

(23)

5 1. Bagaimana membuat aplikasi insurance purchase order mudah digunakan

(user friendly) khususnya bagi staff pemasaran yang baru.

2. Bagaimana membuat database aplikasi yang mempermudah dalam penomoran surat penawaran asuransi.

3. Bagaimana membuat database produk asuransi yang lebih memudahkan dalam proses pembuatan surat penawaran

4. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mempermudah dalam pencarian surat penawaran asuransi berdasarkan jenis asuransi, nama custommer, tanggal buat, serta agen yang telah membuat surat penawaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada, penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani. Ruang lingkup dibatasi pada: 1. Aplikasi ini hanya untuk mempermudah pembuatan surat penawaran asuransi

yang sering diminta oleh agen dan format surat sesuai standar cabang Bumida Roxy.

2. Aplikasi yang akan dihasilkan hanya merupakan sebuah sistem yang didesain untuk mempermudah pembuatan, pencatatan nomor surat serta pencarian. 3. Informasi yang didapat dari aplikasi ini adalah tentang banyaknya surat

penawaran yang keluar per bulan, nama tertanggung, nama agen yang meminta surat penawaran.

(24)

6 5. Aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP Framework

dan MySQL.

6. Metodologi yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah SDLC (System Development Life Cycle).

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusuna tugas akhir ini antara lain :

1. Mengatasi permasalah yang selama ini dihadapai dalam pembuatan serta pencatatan surat penawaraan asuransi.

2. Mengetahui lebih mendalam konsep pembuatan jenis-jenis surat penawaran asuransi.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penyusuna tugas akhir ini adalah untuk mengasah kemampuan penulis dalam hal mengatasi suatu permasalahan, memberikan suatu pemecahan yang terbaik dan juga untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat pada kegitan perkuliahan selama ini. Serta penulis harap tugas akhir yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

(25)

7 1.5 Metodologi Penelitian

Penulisan tugas akhir ini memerlukan data dan informasi yang lengkap sebagai pendukung pembuatan aplikasi tersebut. Meodologi yang penulis lakukan terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

1.5.1 Metode Pemungumpulan Data 1. Observasi

Kegiatan studi lapangan ini sangat dibutuhkan pada pembuatan aplikasi nantinya, karena dengan studi lapangan penulis menjadi lebih mengetahui sistem seperti apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk dapat memecahkan permasalah yang sedang dihadapi. Pada metode ini penulis mengumpulkan data secara langsung di lapangan, dengan cara melakukan observasi. Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan yang berhubungan dengan studi kasus yang sedang diteliti. 2. Studi Literatur

Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan Manajemen Pembuatan Surat. Metode ini bertujuan untuk membuat suatu inovasi dari penelitian sebelumnya.

3. Studi Pustaka

(26)

8 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle). Tahapan-tahapan pada metode SDLC adalah sebagai berikut :

1. Analisis Sistem

Penulis mencari informasi-informasi tentang sistem yang sedang berjalan saat ini. Memahami permasalahan yang dihadapi serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi pada sistem tersebut. 2. Perancangan Sistem

Pada tahap ini penulis melakukan perancangan proses, perancangan database, input dan output serta perancangan tampilan.

3. Pemrograman Sistem

Flowchart proses sistem yang sudah ada terbentuk mulai dibuat ke

dalam bahasa pemrograman. 4. Pengujian Sistem

Sebelum sistem di-implementasikan dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk mengecek apakah masih ada permasalahan pada sistem tersebut, agar pada penggunaannya nanti tidak mengalami permasalahan.

5. Implementasi (Penerapan) Sitem

(27)

9 6. Perawatan Sistem

Proses perawatan sistem dilakukan oleh pihak yang berwenang pada perusahaan tersebut (manajemen perusahaan).

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan ini, Penulis sajikan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini disajikan bahasan mengenai konsep dan berbagai teori seperti: Pengertian Konsep Dasar Sistem, Sistem Informasi, Sistem Informasi Manajemen, Desain (Perancangan) Sistem, Aplikasi, Database, Metode Pengembangn Sistem, Tools Perancangan Sistem, MySQL dan PHP Framework yang berkaitan dengan penelitan. BAB III : METODELOGI PENELITIAN

(28)

10

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan sistem mulai dari analisis, perancangan, pemrograman, pengujian, penerapan, serta perawatan sistem baru.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(29)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Insurance Purchase Order

2.1.1 Insurance (Asuransi)

Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetepkan kerugianp-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (subtitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti (Salim, 2010 : 1).

Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1992, tentang Perasuransian, Asuransi atau Pertanggungan didefinisikan sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung, karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :

(30)

12 2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.

3. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).

4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.

Dalam dunia perasuransian jasa yang ditawarkan adalah rasa aman dari suatau perils (risiko/bahaya) yang mungkin akan menimpa objek yang dipertanggungkan sepeti rumah, kendaraan, barang angkutan bahkan jiwa seseorang.

Definisi risiko itu sendiri adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang memungkinkan melahirkan kerugian (loss). Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi. Ketidaktentuan ini dapat kita bagi atas (Salim, 2010 : 4):

- Ketidaktentuan ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perbuatan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi atau didapatnya penemuan baru dan lain sebagainya. - Ketidak tentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainty of nature)

(31)

13 - Ketidak tentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainty) umpama peperangan, pencurian, perampokan dan

pembunuhan.

2.1.2 Purchase Order

Istilah purchase order dalam arti bahasa (harfiah) adalah pesanan pembelian, sedangkan pada Bumida cabang Roxy lebih diartikan sebagai penawaran.

Yang dimaksud dengan penawaran adalah banyaknya barang/jasa yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu (Putong, 2009 : 65).

Terdapat beberbagai faktor yang mempengaruhi produsen menawarkan produknya pada suatu pasar diantaranya adalah:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang-barang lain/harga bahan baku. 3. Kebijakan pemerintah

4. Anggaran/dana/budget

5. Daya kosumsi masyarakat/tingkat permintaan 6. Ongkos dan biaya produksi

(32)

14 2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Hariyanto (2003 : 59) sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 1) menurut Jerry Fitz Gerald et al., suatau sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tetentu.

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mendapai suatu tujuan (Al-Bahara, 2007 : 24).

Dari beberapa definisi sistem di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling terkait satu sama lain dan bekerja sama untuk menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.

Prinsip umum sistem (Hariyanto, 2003 : 59) adalah sebagai berikut : 1. Sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, sekaligus

sistem tersebut dapat dipartisi menjadi (sub)sistem-(sub)sistem yang lebih kecil.

2. Sistem yang lebih terspesialisasi akan kurang beradaptasi untuk menghadapai keadaan-keadaan yang berbeda.

(33)

15 4. Sistem senantiasa mengalami perubahaan, tumbuh dan

berkembang.

2.2.2 Pengertian Informasi

Data adalah fakta dasar, data baru berarti bila sudah diolah dan dikaitkan dengan suatu konteks tertentu (Daihani, 2001 : 8).

Informasi adalah suatu hasil pengolahan data dalam bentuk agregat untuk menghasilkan pengetahuan atau kemampuan. Informasi adalah sesuatu yang dapat menambah pengetahuan penerimanya jika dibangun dari data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. (Daihani, 2001 : 8)

Menurut Al-Bahara (2007 : 14) menurut McFadden (1999) Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Dari definisi-definisi tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan informasi adalah data yang telah diolah sehingga data tersebut menjadi bentuk yang lebih berguna bagi orang yang membutuhkannya.

Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi

(34)

16 2.3 Sistem Informasi

Menurut Daihani (2001 : 2) menurut Saymanski et.al sistem informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersama-sama dalam mengelola: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, serta pendistribusian informasi.

Menurut Jogiyanto HM (2005 :11) menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu oragainisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Pada hakikatnya sistem informasi adalah sistem yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data baik yang dilakukan secara manual dan atau dengan komputer untuk menghasilkan suatu informasi yang sangat bermanfaat. Dengan demikian sistem informasi tidak selalu harus berbasis komputer. Bisa saja pengolahan data dalam sistem infromasi dilakukan secara maual atau kombinasi antara sistem manual dengan sistem berbasis komputer.

(35)

17 2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Al-Bahara (2007 : 20-22) pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

1. Perangkat keras (hardware) : mencangkup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkit keluaran yang dikehendaki. 4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (database) : sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

(36)

18 Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi

2.4 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Daihani (2001 : 22) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem informasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi bagi kebutuhan para manager dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan dalam rangka mengendalikan seluruh aktifitas organisasi.

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 14-15) menurut Frederick H. Cushing suatu SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen dan menurut Gordon B. Davis SIM adalah sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.

Menurut Sutanta (2004 : 7) Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul

Orang Perangkat Lunak

Basis Data Prosedur Perangkat

Keras

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

(37)

19 bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

Sistem informasi manajemen yang baik akan mendukung pimpinan dan staff dengan menyediakan informasi-informasi yang relevan dengan masalah-masalah yang dihadapi, akurat perhitungannya, dan tepat pada waktunya. Informasi-informasi yang tidak relevan akan dipisahkan dan tidak perlu disajikan pada pengguna. Langkah pemisahan informasi akan mengefektifkan pengambilan keputusan, dan keputusan itu diharapkan akan mencapai sasaran.

2.5 Desain Sistem (Perancangan Sistem)

(38)

20 termasuk menyangkut mengkonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Tujuan lain dari perancangan sistem adalah melakukan upaya standarisasi, yang jika dilakukan secara benar, akan banyak menghemat waktu dan biaya.

2.6 Database (Basis Data)

Menurut Kristanto ( 2003 : 1) database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut bisa ditunjukan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada. Satu database menujukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan, instansi.

Menurut Sutanta (2004 : 18) Basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled derundancy)), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalai ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

(39)

21 digunakan untuk menciptakan database, serta suatu pengelola database yang menyediakan isi database bagi pemakai. Pemakai menggunakan memanipulasi data dan query language. Orang yang bertanggung jawab atas database dan DBMS adalah pengelola database (database administrator), atau disingkat DBA. DBMS menyediakan keuntungan yang nyata bagi perusahaan yang menggunakan komputer mereka sebagai suatu sistem informasi. (McLeod, 1996 : 311)

2.7 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle). Menurut Jogiyanto HM (2005 : 52) tahapan-tahapan pada SDLC adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan dan Perencanan Sistem.

Merupakan awal proyek sistem, sebenarnya proses ini merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem. Beberapa penulis menyebut sebagai awal terjadinya proyek sistem (initiation of system project).

2. Analisis Sistem.

Mendefinisikan masalah, memahami sistem yang ada, menentukan kebutukan-kebutuhan pemakai dan hambatan-hambatan pada sistem serta membuat model logika dari pemecahan yang direkomendasikan.

3. Desin (perancangan) sistem secara umum.

(40)

22 sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

4. Desin (perancangan) sistem terinci.

Desain sistem secra fisik. Desain sistem yang sudah dirancang pada tahap sebelumnya dikonfersi ke bahasa pemrograman.

5. Seleksi Sistem.

Sistem yang sudah selesai, dilakukan pengujian-pengujian untuk mengetahui apakah sistem tersebut bekerja dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan sistem yang diperlukan.

6. Implementasi (penerapan) sistem.

Sistem mulai diterapkan dan digunakan oleh penggunanya dan pada tahap ini juga dilakukan traning untuk para pengguna sistem tersebut jika memang dirasa dibutuhkan.

7. Perawatan Sistem.

(41)

23 Gambar 2.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Water Fall) Kebijakan dan perancangan sistem

Analisa sistem

Disain (perancangan) sistem secara umum

Seleksi sistem

Disain (perancangan) sistem terinci

Implementasi (penerapan) sistem

Pengembangan Sistem

Manajemen Sistem Awal Proyek Sistem

(42)

24 2.8 Tools Perancangan Sistem

2.8.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau

porses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2003: 55).

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD digambarkan ke dalam level-level yang menggambarkan peningkatan aliran informasi/data dan fungsinya secara terperinci, yaitu :

1. Context Diagram (Diagram Konteks). Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.

2. Diagram Level Zero. Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.

3. Diagram Level Satu. Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.

(43)

25 Tabel 2.1. Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Nama

Entitas (entity)

Arus Data (data flow)

Proses (process)

Simpanan Data (data store)

2.8.2 Flowchart (Diagram Alur)

Flowchart merupakan salah satu metode untuk menggambarkan

tahap-tahap pemecahan masalah dengan mempresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar. Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah dengan sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana, efektif dan tepat (Sutedjo, 1997 : 61).

atau

Nama Data store identifikasi

(44)

26 Tabel 2.2. Simbol yang standar digunakan pada flowchart

(45)

27 Dokumen

Pengambilan data di satu dokumen

Banyak dokumen

Pengambilan data di beberapa dokumen

Magnetic disk

Penyimpanan data di magnetic disk

Akses langsung ke penyimpanan data

Pengambilan data langsung dari penyimpanan data

2.8.3 Entity Relational Diagram (ERD)

(46)

28 Tabel 2.3. Simbol hubungan entitas menurut Edhy Sutanta

Simbol Penjelasan Arti

Entitas Objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem

Atribut Entitas

Berisi keterangan-keterangan yang terkait

pada suatu entitas

Entitas terhubung

Hubungan antara dua entitas

1-ke-1 Satu -ke- satu

(47)

29 n-ke-1 Satu atau lebih -ke- satu

n-ke-n Satu atau lebih -ke- Satu atau lebih

2.8.4 Data Dictionary (Kamus Data)

Menurut Kristanto (2003 : 66) Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam sistem.

Hasil akhir dari pendefinisian struktur data dari file-file database selanjutnya oleh analis sistem didokumentasikan di kamus data file. Kamus data ini sangat diperlukan oleh programmer nantinya untuk membuat file secara fisik (Jogiyanto HM, 2005 : 407-408).

Pada kamus data berisikan informasi-informasi : 1. Nama data

2. Tipe data

(48)

30 2.9 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System - DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrogram web,

terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl. Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi

Windows (98/ME atau pun NT/2000/XP)

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan database yang digunakan oleh situs-situs terkemuka di intenet untuk menyimpan datanya (Betha Sidik, 2005: 1).

2.10PHP

PHP singkatan dari Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen

HTML.

Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.

PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya

(49)

31 PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server-side. Artinya semua sintak yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja (Widigdo, 2003 :1).

2.11MVC Design Pattern

2.11.1 Pengertian Design Pettern

Design Pattern adalah solusi untuk masalah-masalah program,

dimana design pattern yang secara otomatis menerapkan teknik desain yang baik (Holzner, 2006 : 9).

2.11.2 Pengertian MVC

(50)

32

Gambar 2.5. Model View Controller Process

Keterangan gambar :

Ketika datang sebuah user request, maka permintaan tersebut akan ditangani oleh Controller kemudian Controller akan memanggil Model jika memang diperlukan operasi database. Hasil dari query oleh Model kemudian akan dikembalikan ke Controller. Selanjutnya Controller akan memanggil View yang tepat dan akan mengkombinasikannya dengan hasil query Model. Hasil akhir dari operasi ini akan ditampilkan oleh browser yang selanjutnya bisa dilihat oleh user.

Penerapan konsep MVC mengakibatkan kode program dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu (Basuki, 2010 : 3-5) :

User Request

Controller

(51)

33 1. Model. Kode program yang digunakan untuk memanipulasi

database.

2. View. Berupa template html/xhtml atau php untuk menampilkan data pada browser.

3. Controller. Kode program yang digunakan untuk mengontrol aliran aplikasi (sebagai pengontrol Model dan View)

2.11.3 CodeIgniter PHP Framework 1. Framework

Framework dapat diartikan sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal (Basuki, 2010 : 3). 2. Codeigniter

(52)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan pada penelitian ini ada dua, yaitu :

3.1.1 Observasi

Menurut Jogiyanto HM (2005 : 623) observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu tehnik pengumpulan fakta/data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.

Penulis melakukan observasi untuk melihat secara langsung proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi (insurance purchase order) pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy yang selama ini berjalan. Observasi ini meliputi proses pembuatan surat yang sedang berjalan (cara pencatatan nomor surat dan cara pembuatan surat yang digunakan) serta metode pencarian nama calon tertanggung, jenis aruransi dan agen.

(53)

35 3.1.2 Studi Literatur

Literatur sejenis diambil dari satu (1) penulisan komprehensip dan satu (1) skripsi dengan judul sebagai berikut:

1. Penulisan Komprehensip dengan judul: “Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar di Pusat Intelejen Anggkatan

Darat Menggunakan VB 6.0” yang angat tahun 2008 oleh Taufik

Walhidayah. Sistem yang dibuat dalam penulisan komprehensip tersebut dibangun dengan menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC) dengan VB 6.0 sebagai bahasa programnya.

(54)

36 Dari kedua literatur sejenis tersebut penulis membandingkannya sebagai berikut:

Tabel 3.1. Perbandingan literatur sejenis

No. Pembuat Kelebihan Kekurangan Studi Kasus

1. Taufik

(55)

37 satu sehingga nomor surat bisa sampai ribuan (jika sistem berjalan sampai beberapa tahun), rekap laporan tidak dapat di-short berdasarkan beberapa kriteria misalnya di-short berdasarkan nomor surat dan tujuan surat.

3.1.3 Studi Pustaka

Kegiatan studi pustaka dilakukan untuk mencari teori pendukung dalam pembuatan aplikasi insurance purchase order ini. Penulis membaca serta mempelajari dari buku refrensi, artikel, tulisan ilmiah dan browsing di internet yang digunakan sebagai dasar penulis melakukan penelitian ini.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis terapkan pada penelitian ini adalah System Developement Life Cycle (SDLC). Metode ini merupakan metode pengembangan sistem dengan pendekatan terstruktur.

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas (Jogiyanto HM, 2005 : 56).

(56)

38 3.2.1 Analisis Sistem

Tahap ini menjelaskan dan menggambarkan uraian sistem insurance purchase order yang berjalan. Uraian sistem ini merupakan

gambaran secara detail dari proses pembuatan insurance purchase order pada perusaahan tersebut.

Tahap ini menjelaskan mulai dari agen meminta untuk dibuatkan insurance purchase order sampai surat tersebut selesai dibuat dan

diberikan pada agen untuk ajukan kepada calaon tertanggung. Untuk memudahkan dalam memahami dan menganalisa proses pada sistem yang berjalan maka proses dari sistem penulis tampilkan dalam bentuk flowchart.

Analisa sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mencari serta memahami permasalahan yang dihadapi. Dan solusi yang didapat dari permasalahan tersebut akan menjadi dasar pada pembuatan sistem yang baru.

3.2.2 Perancangan Sistem

(57)

39 database (Entity Relationship Diagram (ERD), normalisasi, kamus data)

sistem baru, dan Perancangan tampilannya.

3.2.3 Pemrograman Sistem

Pada tahap ini rancangan DFD, flowchart serta database sistem baru yang selesai dibuat pada tahap sebelumnya akan di-implementasikan ke dalam kode pemrograman PHP Framework (CodeIgniter) dan MySQL. Kode pemrograman yang akan disertakan pada penulisan ini hanya kode pemrograman yang penulis anggap paling penting, dikarenakan jumlah list program yang cukup banyak.

3.2.4 Pengujian Sistem

Sistem yang telah selesai dibuat, tidak langsung di implementasikan, sistem akan melalui tahapan pengujian terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui apakan sistem tersebut masih terdapat kekurangan-kekurangan serta untuk memastikan bahwa sistem yang baru tersebut dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan user.

(58)

40 Tahap ini sangat diperlukan karena untuk meminimalisir bahkan menghilangkan kesalahan dan atau kekurangan yang mungkin terjadi tahap impelentasi.

3.2.5 Implementasi Sistem

Sistem yang sudah melewati tahap pengujian mulai di-implementasikan, pada tahap ini juga dilakukan pelatihan kepada user agar dapat menggunakan sistem baru tersebut (jika memang dianggap perlu).

3.2.6 Perawatan Sistem

(59)

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Sistem

Pada tahap ini, penulis menguraikan proses dari sistem yang sedang berjalan saat ini (sistem konvensional) dan analisi dari sistem tersebut.

4.1.1 Sistem yang Berjalan

PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang biasa disebut BUMIDA Bumiputera merupakan anak perusahaan dari AJB (Asuransi Jiwa Bersama) Bumiputera 1912. PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 berdiri tanggal 8 Desember 1967 yang kegiatan bisinisnya pada sektor asuransi kerugian, seperti asuransi rumah, mobil, motor, kecelakaan diri, pengangkuran barang dan masih banyak lagi.

Pihak yang paling berperan dalam kegiatan bisnis perasuransian salah satunya adalah Agen. Agen asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggungan maupun dalam penyelesaian klaim. Serta agen merupakan orang atau badan yang diberikan kewenangan oleh perusahaan asuransi untuk mencari custommer yang ingin mengasuransikan harta benda maupun dirinya.

(60)

42 dibuatkan surat penawaran asuransi. Setelah surat penawaran sudah dicetak maka staff pemasaran yang membubuhi paraf lalu diajukan kepada manager kantor cabang untuk ditandatangani.

Surat penawaran asuransi yang telah diparaf dan ditandatangani kemudian dibubuhi stampel perusahaan. Pembubuhan paraf, tandatangan dan stampel ini bertujuan untuk meyakinkan calon tetanggung bahwa surat penawaran asuransi ini benar-benar berasal dari perusahaan asuransi. Hal ini dikarenakan pada beberapa surat penawaran asuransi terdapat perhitungan biaya premi dan rate (tarif asuransi) yang diberikan pada calon tertanggung. Setelah selesai dibuat, surat penawaran tersebut dibawa agen untuk disampaikan kepada custommernya.

(61)

43 Gambar 4.1. Flowchart sistem yang berjalan.

(62)

44 Pada flowchart di atas perubahan yang akan dilakukan terletak pada proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi, berikut ini proses pembuatan surat dengan sistem manual.

Gambar 4.2. Flowchart sistem pada proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi.

Pembuatan Surat

Data agen, manager, customer, asuransi

Data Surat

Buku Pencatatan

Surat

Informasi Calon Tertanggung

MULAI

Surat Penawaran Asuransi

(63)

45 4.1.2 Analisis Sistem Berjalan

Dari observasi yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan saat ini penulis menemukan beberapa kendala pada sistem tersebut, antara lain : 1. Sering terjadi penomoran surat yang double dikarenakan penomoran

dilakukan secara manual serta penomoran surat mengacu pada buku pencatatan surat penawaran asuransi.

2. Sering terjadi kesalahan dalam pengetikan karena menggunakan manual system, yaitu pembuatan surat penawaran dilakukan dengan meng-copy

surat sebelumnya kemudin meng-edit-nya. Selain itu dengan manual system pembuatan surat penawaran lebih memakan waktu.

3. Pencarian nama tetanggung atau nama agen pada surat penawaran asuransi sering mengalami kendala karena sulitnya pencarian pada buku pencatatan surat penawaran, dikarenakan banyaknya data surat keluar yang tercatat pada buku tersebut.

Dari kendala-kendala yang terjadi tersebut di atas, penulis mengusulkan perubahan Pembuatan Surat Penawaran Asuransi dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Aplikasi akan dilengkapi tools untuk searching nama tertanggung, nama agen serta jenis asuransi.

2. Membuat halaman input dan output yang efekrif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

(64)

46 Berikut adalah flowchart pada proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi dengan menggunakan sistem baru :

Gambar 4.3. Flowchart sistem diusulkan. Pembuatan

Surat

Data agen, manager, asuransi

Data custommer

Data

pertang-gungan

Data Surat Informasi Calon

Tertanggung

MULAI

Surat Penawaran Asuransi

(65)

47 4.2 Perancangan Sistem Baru

Pada tahap perancangan sisem tahap-tahap yang penulis lewati yaitu; perancangan proses, perancangan database, perancangan input dan output, dan perancangan tampilan.

4.2.1 Perancangan Proses

Pada perancangan proses ini menggunakan tools Data Flow Diagram (DFD) dan Flowchart sistem baru. Pada DFD terdiri dari beberapa tahapan yaitu; Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD) Level 0, Data Flow Diagram (DFD) Level 1 serta Data Flow Diagram (DFD) Level 2, kemudian

dilanjutkan Flowchart sistem baru. 1. Context Diagram

Context Diagram adalah Data Flow Diagram tingkat atas (DFD Top

Level) yaitu diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem. Yang

menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas.

Context Diagram menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan

hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem.

a. Context Diagram Sistem Lama

(66)

48 Gambar 4.4. Context Diagram proses sistem lama

b. Context Diagram Sistem Baru

(67)

49 Gambar 4.5. Context Diagram pada perancangan proses sistem baru

2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Data Flow Diagram (DFD) Level 0 merupakan hasil pengembangan

dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail.

Verifikasi Surat

Aplikasi/Sistem Insurance Purchase Order

Admin

Agen Manager

Custommer

Data manager Data Penawaran, Cabang, biaya, rate, account, jaminan, siswakoe, mahasiswakoe

Data agen

Surat penawaran Data

(68)

50 a. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Lama

1. Proses 1

Data agen diproses, data kemudian menjadi input pada proses pembuatan surat.

2. Proses 2

Data manager porses, data kemudian menjadi input pada proses pembuatan surat.

3. Proses 3

. Data customer, agen dan manager menjadi bagian dari proses surat penawaran. Data surat disimpan ke dalam kumpulan data surat.

(69)

51 b. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Baru

1. Proses 1

Data agen diproses, data masuk ke dalam penyimpanan data agen dan kemudian menjadi input pada proses pembuatan surat.

2. Proses 2

Data manager porses, data masuk ke dalam penyimpanan data manager dan kemudian menjadi input pada proses pembuatan surat.

3. Proses 3

Data customer, agen dan manager menjadi bagian dari proses surat penawaran. Data customer masuk ke dalam penyimpanan data customer dan data surat masuk ke dalam penyimpanan data surat.

(70)

52 3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Pada DFD Level 1 menggambarkan aliran data yang lebih terperinci dari input data agen dan input data manager dan surat penawaran.

1. Proses 1.1

Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data agen. 2. Proses 1.2

Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data agen. 3. Proses 1.3

Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data agen.

(71)

53 1. Proses 2.1

Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data manager.

2. Proses 2.2

Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data manager.

3. Proses 2.3

Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data manager.

Gambar 4.9. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Proses 2 Input Data Manager

1. Proses 3.1

(72)

54 2. Proses 3.2

Aliran data dari admin mengisi form data penawaran kemudian data disimpan ke dalam Penyimpanan Data Surat.

Gambar 4.10. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Proses 3 Surat Penawaran

4. Data Flow Diagram (DFD) Level 2

Pada DFD Level 2 menggambarkan aliran data dari proses input data asuransi dan proses input data penawaran.

1. Proses 3.1.1 – 3.1.4

(73)
(74)

56 Gambar 4.11. Data Flow Diagram (DFD) level 2

(75)

57 1. Proses 3.2.1 - .3.2.3

(76)

58 Gambar 4.12. Data Flow Diagram (DFD) level 2

(77)

59 5. Flowchart Sistem Baru

Flowchart sistem baru terdiri dari (dapat dilihat di Lampiran A) :

1. Flowchart proses periksa username dan password Admin 2. Flowchart proses ubah password Admin

3. Flowchart proses input data cabang 4. Flowchart proses edit data cabang 5. Flowchart proses hapus data cabang 6. Flowchart proses input data agen 7. Flowchart proses edit data agen 8. Flowchart proses hapus data agen 9. Flowchart proses input data manager 10.Flowchart proses edit data manage 11.Flowchart proses hapus data manager

(78)

60 22.Flowchart proses edit data jaminan kendaraan

23.Flowchart proses hapus data jaminan kendaraan 24.Flowchart proses input data jaminan cargo 25.Flowchart proses edit data jaminan cargo 26.Flowchart proses hapus data jaminan cargo

27.Flowchart proses buat surat penawaran (askes, personal accident, mahasiswakoe, siswakoe, kebakaran, property all risk, kendaraan, cargo)

28.Flowchart proses hapus surat penawaran (askes, personal accident, mahasiswakoe, siswakoe, kebakaran, property all risk, kendaraan, cargo)

29.Flowchart proses cari surat penawaran (askes, personal accident, mahasiswakoe, siswakoe, kebakaran, property all risk, kendaraan, cargo)

4.2.2 Perancangan input dan output

Perancangan form input terdiri dari (dapat dilihat di Lampiran B) : 1. Form login (Username dan password)

(79)

61 7. From input data siswakoe.

8. From input data administrasi. 9. From input data jaminan kendaraan. 10.From input jaminan pengangkutan barang. 11.From input surat penawaran askes.

12.From input surat penawaran siswakoe. 13.From input surat penawaran mahasiswakoe. 14.From input surat penawaran personal accident. 15.From input surat penawaran pengangkutan barang. 16.From input surat penawaran kebakaran.

17.From input surat penawaran kendaraan bermotor. 18.From input surat penawaran property all risk.

Perancangan form output terdiri dari (dapat dilihat di Lampiran B) : 1. Form output data cabang.

2. Form output data agen. 3. Form output data manager. 4. Form output data mahasiswakoe. 5. Form output data siswakoe. 6. Form output data administrasi. 7. Form output data jaminan kendaraan.

8. Form output data jaminan pengakutan barang. 9. Form output data surat.

(80)

62 4.2.3 Perancangan Database

Pada perancangan database penulis menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), Normalisasi dan Kamus Data.

1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Hubungan antar entitas yang terjadi digambarkan sebagai berikut :

(81)

63 2. Normalisasi

Normalisasi dilakukan untuk mengilangkan kerangkapan data yang mungkin terjadi.

(82)
(83)
(84)
(85)
(86)

68 b. Normalisasi Tahap 1 (1NF)

(87)
(88)
(89)
(90)

72

id_agen status nama_agen alamat kontak_ person

(91)

73 Tabel 4.6. Tabel cargo

id_ cargo

(92)

74 Tabel 4.10. Tabel siswakoe

id_

siswakoe jenis_siswakoe jm_siswa jk_siswa

jbp_

(93)

75

Rp. 200.000,- By Accident and 10% of TSI By Theft

10% of TSI By Theft

surat tgl_buat id_cabang id_agen id_manager id_customer id_sk

1 23/08/2010 1 3 4 1 1

2 25/0/2010 1 4 2 2 1

3 26/08/2010 1 1 3 3 1

id_

asuransi id_cargo id_kebakaran id_kendaraan id_par id_siswakoe

id_maha

(94)
(95)

77 3. Entity Relationship Diagram (ERD) setelah normal

(96)

78 4. Kamus Data

Dari tabel-tabel yang ada pada sistem, maka penulis merancang kamus data sebagai berikut :

a. Tabel Pengguna

Nama Tabel : Pengguna

Keterangan : Berisi data pengguna aplikasi Primary Key : id_pengguna

Tabel 4.18. Tabel Pengguna

Nama Field Tipe Panjang Keterangan id_pengguna int 4 Kode pengguna nama_pengguna varchar 7 Nama pengguna

password varchar 20 Password pengguna

b. Tabel Asuransi

Nama Tabel : Asuransi

Keterangan : Berisi data asuransi Primary Key : id_asuransi

Tabel 4.19. Tabel Asuransi

Nama Field Tipe Panjang Keterangan id_asuransi int 3 Kode asuransi

(97)

79 c. Tabel Cabang

Nama Tabel : Cabang

Keterangan : Berisi data cabang Primary Key : id_cabang

Tabel 4.20. Tabel Cabang

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

id_cabang int 3 Kode cabang

nama_cabang text - Nama cabang

alamat text - Alamat cabang bersangkutan telpon vachar 45 Telpon cabang

fax vachar 40 Fax cabang

d. Tabel Customer

Nama Tabel : Customer

Keterangan : Berisi data customer Primary Key : id_customer

Tabel 4.21. Tabel Customer

Nama Field Tipe Panjang Keterangan id_customer int 6 Kode cusomer nama varchar 30 Nama cusomer alamat varchar 40 Alamat cusomer

kota varchar 35 Kota cusomer

(98)

80 e. Tabel sk

Nama Tabel : sk

Keterangan : Berisi data surat keluar Primary Key : id_sk

Tabel 4.22. Tabel Sk

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

id_sk int 3 Kode surat keluar per bulan nomor int 3 Jumlah surat keluar per bulan date varchar 7 Bulan surat keluar

f. Tabel Siswakoe

Nama Tabel : Siswakoe

Keterangan : Berisi data paket siswakoe Primary Key : id_siswakoe

Tabel 4.23. Tabel Siswakoe

Nama Field Tipe Panjang Keterangan id_siswakoe int 3 Kode siwakoe

jenis_siswakoe varchar 20 Jenis paket siswakoe

Gambar

Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi
Gambar 2.2. Transformasi Data Menjadi Informasi Dalam Suatu Sistem
Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi
Gambar 2.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Water Fall)
+7

Referensi

Dokumen terkait

karena pupuk kandang ayam mempuyai kelebihan terutama karena mempuyai kandungan nitrogen (1-2%) yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang yang lain (Kirchmann

Kecenderungan perilaku delinkuensi pada remaja diukur dengan menggunakan skala kecenderungan perilaku delinkuensi dan pola asuh authoritative orang tua diukur dengan skala

mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain.Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu

Harley Hutagaol (110304105 / Agribisnis) dengan judul skripsi “ANALISIS KOMPARASI PENGGUNAAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA USAHATANI PADI ORGANIK DAN PADI NON ORGANIK Di DESA

Unsur utama dari biaya yang pertama adalah biaya bahan baku, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan ayam goreng HCC dan ayam goreng OR periode 2016.

V skladu s tem si je policija z usmeritvami vnaprej določila učinkovite ukrepe za zagotavljanje splošne varnosti ljudi in premoženja na športnih prireditvah, ki jih izvajajo policisti

Kawasan Wisata kuliner sebagimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf e adalah suatu perjalanan yang didalamnya meliputi kegiatan mengonsumsi makanan lokal dari suatu daerah,

[r]