• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biokonversi CPO dengan desaturase amobil sistem kontinu pada skala semipilot untuk produksi minyak mengandung GLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Biokonversi CPO dengan desaturase amobil sistem kontinu pada skala semipilot untuk produksi minyak mengandung GLA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

105

rase

pada

skala

minyak

GLA

of

CPO

immobilized desaturase in

at produce containing

SUHARYANTO M.

Indonesia, 16 Tcknnlogi

Indonesia

is a acid high economic value oil. Research scale showed

Absidia corymbifera and Rhiwpus fungi

have the to increase of

crude oil and through

enzymatic

especially having

role in process by applying

technique. research

to process

version desaturase

using continuous system at to produce

A corymbifera biomass

with and used for

of in

at scale per day).

of included

substrate, of zeolite for

and

process. The that

in small of ( I -

3 gave higher

average 7 8 4

compared to that immobilized

parf icles which reached

4.67 However, of

caused plugging

substrate The of immobilized

in system w a s

18 hours. of

zeolite was 850

while that larger particles

was 875

at optimum condition yielding 1.58% initial concentration acid

[Keyword; corymbifera, CPO

sion, enzyme, enzyme

acid].

(GLA) yang tinggi scbagai minyak

pada skala lahoratorium mrnunjukkan

bahwa Absidia sp.

mcmiliki untuk

minyak (CPO) dan

menghasilkan melalui biokonversi

Stabilitas enzim desaturase, khususnya

yang pada dapat

lain

kondisi optimum biokonversi CPO untuk

minyak yang kaya

majemuk. GLA enzim

(2)

semipilot. Ekstrak enzim Dalam dengan

biomassa fungi A. 10% dengan palmitat,

digunakan lemak

untuk kontinu

pada skala (15.000 per

rata-rata yang

diamobilisasi pada zeolit berukuran

mrn) dengan Namun.

kccil

pada kontinu

9-18 jam. alir optimum

pada zeolit berukuran

(1-3 mm) adalah 850 pada

mm)

875 pada kondisi

optimum rnenghasilkan GLA dari kandungan linolenat

Penda huluan

gamma

GLA) bagi dunia

dan antara lain

lipo-

protein penderita

terolernia

sindroma prahaid eksema dan sebagai anti

99 untuk

(lames & Carter, 1988). Di Jepang, GLA dipasarkan sebagai baku

untuk kelembapan (Suzuki,

dapat terbentuk dari biokonversi linoleat (LA) enzirn

yang dihasilkan oleh fungi dari

produksi khususnya

1997). Pada litian sebelumnya 1997) cairan

Absidia

mcningkatkan angka iodin CPO.

Cairan ini juga

menjadi linoleat (LA) dan LA menjadi

Hat cairan

enzim desaturase, dan desaturase. Adanya enzim

pada penghasil GLA

jenuhan, menjadi

yang belum

bahwa fermentasi

juga memiliki

desaturase dapat diamobilisasi

dcngan butiran sapi zeolit untuk

meningkatkan proses

biokonversi (Tri-Panji

Sistem biokonversi yang ban yak terapkan di industri adalah sistem kontinu.

Sistem kontinu adalah biokonversi yang

memungkinkan komponen dial

dan hingga produk

Sistem

dibanding dengan batch

proses. penghematan

dan kecepatan proses. Laju alir

(3)

CPO dengan pada skala .

kontinu selama proses perlu diketahui sehingga biokonversi dapat

secara optimal. penelitian skala

semipilot pilot perlu sebelurn

teknologi biokonversi dapat

kan pada skala industri. penelitian kondisi ukuran

butiran zeolit yang digunakan dalam desaturase, laju alir substrat,

enzim desaturase selarna

proses biokonversi dalam sistem

kontinu pada skala

Bahan dan

A. corymbi

Fungi A. diperoleh dari

Laboratorium dan Bioproses,

Bioteknologi Indone-

sia (BPBPI), dan dalam

medium potato agar (PDA) miring.

Inokulum labu Erlen-

meyer 500 berisi medium

trose broth (PDB) yang diinokulasi dengan dua loop spora dan miselium A ,

dari PDA miring 72 jam.

pada suhu ruang (25-30°C) di rak bergoyang pada kecepatan 110 selama 72 jam selanjutnya miselium

untuk sumber inokulum.

Inokulum dengan blender

selama kemudian sebanyak

(vlv) ditambahkan ke dalam medium

tasi (1993) dengan

komposisi 7;

2,507;

0,004 1 ; 0,000 1 , dengan sebagai surnber karbon,

ditambahkan 1 : sampai pH

Kultur diinkubasi selama 120 jam pada suhu

ruang (25-30°C) di dalarn film

volume 60 dengan ketebalan

I cm. biomassa miselium

untuk sumber enzim

enzim

dengan menghancurkan

masa segar yang telah

menggunakan selama 15

enzim kasar dipisahkan dari

pecahan menggunakan pada

Buchner dibantu dengan yang berisi

desaturase digunakan untuk percobaan amobilisasi dengan butiran zeolit sebagai pendukung atau pengamobi

penenruan

Butiran zeolit berukuran 1-3 mm (ukuran kecil) 8-10 (ukuran besar)

yang diperoleh dari sebelum

sebagai pendukung

dicuci dengan air mengalir, kemudian

dalam 1 M selama

jam dengan dua kali

perendam. Butiran zeolit ini kemudi an

dengan di dalam oven

pada suhu 200°C selarna

Amobilisasi desaturase dilakukan

dengan cara masing-masing g

zeolit teraktivasi ke dalam 200 ekstrak enzim dikocok dengan

pengocok pada kecepatan 180 satu jam pada suhu ruang

kemudian cairan dipisahkan. enzim ditentukan

(4)

et al.

dan arnobilisasi menggunakan (1 951) dengan protein BSA (bovine serum albumin). Butiran yang telah mengamobilisasi enzim digunakan

untuk biokonversi CPO.

mengetahui desaturase

selama proses biokonversi,

zeolit yang rnengandung enzim (2 g)

zeolit untuk dianalisis

bilangan iodinnya mcnggunakan

AOAC A (unit)

didefinisikan sebagai peningkatan ketidakjenuhan CPO yang reaksi

oleh 1 m g enzim dalam

zeolit selama (g I 00 g CPO per enzim per Butiran zeolit yang

telah mengamobilisasi enzirn digunakan untuk biokonversi

Optimasi proses sistem

Ekstrak kasar desaturase yang telah dalam medium arnobilisasi (1.000 dengan dua ukuran butiran

optimum biokonversi

yang diperoleh dari percobaan sebelumnya (Tri-Panji et 2003). Zeolit berukuran 1-3 mm (kecil) memiliki rongga butiran

total volume, sedangkan zeolit berukuran besar memiliki volume rongga cnzim yang

diamobilisasi pada ukuran kecil, laju alir yang digunakan adalah 830 jam yang diperoleh dari kontak enzim-

30 623 yang

diperoleh kontak 40 Pada

penggunaan medium pengamobil zeolit

berukuran besar, laju y ang

digunakan adalah 875 kontak

30 dan 656 kontak 40

CPO yang telah mengalami

biokonversi dari penampung

dari jam 2, 4, 6 , 9, 12, 18,

24, dan ditentukan peningkatan bilangan iodin aktivitas desaturase.

dianalisis dengan GC

et (bilangan

iodin, bilangan peroksida, sebelum

biokonversi pada optimum

dcngan ( 1 995).

enzirn diuji untuk sarnpai

enzirn amabil digunakan untuk

proses kontinu.

dan Pembahasan

Pemilihan

berukuran kecil memiliki

per bobot yang jauh

lebih besar dibandingkan zeolit berukuran besar. Dengan demikian, butiran zeolit yang lebih kecil akan mampu menjerap dan mengamobilisasi desaturase lebih

dibandingkan dengan yang berukuran lebih besar. Jumlah desaturase yang lebih akan mampu bilangan iodin

yang lebih Bilangan iodin CPO

blanko, g CPO dapat

menjadi 12 satuan dengan desaturase terarnobilisasi pada zeolit ukuran

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Automatic Stop Order (ASO) merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh farmasis untuk menghentikan pengobatan pasien dengan alasan tertentu ketika pasien berada di rumah sakit dan lama pemakaiannya ditentukan oleh Tim Farmasi dan Terapi Rumah

Sel Surya merupakan alat pengkonversi sinar matahari menjadi energi Sel Surya merupakan alat pengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik.Sinar matahari

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu Puskesmas

Penyusunan pada sub ini lebih ditekankan pada melanjutkan argumen sub e. Fokus dan Prioritas Program. Pemaparan sasaran dan target dibuat dalam table yang berisi kolom no,

Penelitian ini merupakan penelitian True Experimen yaitu penelitian sunguh-sunguh dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk meningkatkan hasil belajar yang

Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui perubahan karakter asosiasi polen terhadap perubahan lingkungan dalam endapan sagpond akibat aktifitas Patahan

Diilhami oleh tuntutan bangunan berbentang lebar yang ringan, biaya rendah dan konstruksi yang tahan api, maka digunakan prinsip jembatan dengan mengikat rantai atau kabel

Melihat dari banyaknya permasalahan yang diakibatkan dari kepadatan penduduk yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat dan tidak terkontrol