• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biological Information on Harpiosquilla raphidea (Fabricius 1798) (Stomatopoda, Crustacea) with a highlight to reproductive aspects

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Biological Information on Harpiosquilla raphidea (Fabricius 1798) (Stomatopoda, Crustacea) with a highlight to reproductive aspects"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iii

RINGKASAN

Udang mantis yang ditemukan di Kuala Tungkal ini didominasi oleh jenis

Harpiosquilla raphidea. Hasil tangkap udang mantis Kabupaten Tanjabar secara

total tahunan cukup fluktuatif, namun cenderung menurun (pada tahun 2005

tercatat sekitar 2,04 juta ekor, namun pada tahun 2008 menurun menjadi sekitar

1,80 juta ekor). Oleh karena itu, perlu upaya untuk mencegah terjadinya

penurunan hasil tangkapan yang lebih jauh lagi, salah satunya melalui upaya

domestikasi untuk mempertahankan populasi udang mantis agar tetap lestari.

Dalam rangka untuk mendukung upaya domestikasi tersebut, dibutuhkan

beberapa penelitian yang harus dilakukan secara terus-menerus tentang

berbagai aspek yang diperlukan untuk upaya domestikasi, diantaranya kajian

tentang aspek biologi, ekologi, reproduksi dan aspek genetika udang mantis.

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 26 Oktober 2009 hingga 15 Desember

2009 di Kuala Tungkal, Jambi; Laboratorium Produktivitas Perairan dan

Lingkungan, Departemen MSP IPB (untuk pengamatan perkembangan gonad

betina) dan Laboratorium Biologi, Departemen Biologi IPB (untuk pengamatan

aspek genetika). Jenis udang mantis yang hidup di daerah mudflat sekitar

muara Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, ada

2 jenis yang teridentifikasi, yaitu Harpiosquilla raphidea dan Harpiosquilla

harpax. Jenis Harpiosquilla raphidea merupakan jenis yang paling banyak

atau dominan ditemukan di lokasi penelitian.

Habitat udang mantis Harpiosquilla raphidea pada daerah intertidal

dengan hamparan berlumpur (mudflat) dengan kedalaman lumpur antara

50-200 cm. Hasil pengukuran beberapa parameter kualitas perairan pada habitat

udang mantis Harpiosquilla raphidea terdiri dari salinitas pada kisaran 12-19

psu; oksigen terlarut pada kisaran 6,7-7,6 ppm; pH pada kisaran 7,1-7,8; dan

suhu berada pada kisaran 28,5-30,5oC. Pada seluruh populasi udang mantis,

rasio kelamin betina lebih banyak yang tertangkap. Tiga tahapan kematangan

gonad pada udang mantis mengindikasikan terjadinya pemijahan

terus-menerus (continual breeding). Berdasarkan pengamatan laboratorium

menunjukkan bahwa udang mantis yang dikumpulkan dari lapangan mulai

menunjukkan ada yang matang gonad, baik TKG I maupun TKG III, setelah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah ini telah diperiksaldivalidasi dan hasilnya telah memenuhi kaidah ilmiall, norma akademik dan norma hukum sesuai

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 29 jenis makrozoobenthos yang ditemukan di hutan mangrove Pantai Bilik, dan didominasi oleh jenis Terebralia sulcata dan

Mindi (Melia azedarach Linn.) adalah salah satu jenis tanaman cepat tumbuh dari keluarga Meliaceae. Jenis ini memiliki kayu yang berkualitas baik dan sudah

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi habitat tambak penelitian dengan jenis pupuk organik pada tambak udang windu dihuni oleh jenis plankton yang relatif serasi untuk pertumbuhan

Jenis yang ditemukan merupakan jenis udang dan kepiting yang biasa hidup di daerah pasang surut dan termasuk ke dalam kategori pemakan serasah mangrove dan daun

scorpio yang tertangkap dalam keadaan belum matang gonad diduga karena lokasi pengambilan udang mantis ini berada di daerah perairan payau dengan ekosistem mangrove dimana pada

Kesimpulan Hasil identifikasi dan deskripsi morfologi yang dilakukan terhadap sampel udang mantis ditemukan 2 spesies yang tertangkap oleh nelayan di Desa Sekunyit Kecamatan Kaur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang dalam menjual udang di Pasar Parit 1 Kuala