• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Rental Laptop bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Bisnis Rental Laptop bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP

BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh YOGIE TRIADY

A14101101

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

YOGIE TRIADY. PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. (Dibawah bimbingan LUKMAN M. BAGA)

Era globalisasi menjadikan Indonesia sebagai negara industri yang berbasis pertanian yang tangguh. IPB telah mencanangkan konsep perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan IPTEK dan sumberdaya manusia dengan kompetensi utama pertanian tropika.

Untuk meraih sasaran-sasaran yang telah disebutkan di atas, diperlukan katalisator sarana belajar mengajar dengan teknologi yang terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan di IPB. Menurut Gates (2000) salah satu gagasan yang berkaitan dengan hal ini adalah mengunakan Laptop untuk menawarkan berbagai cara untuk belajar.

Keterjangkauan mempunyai Laptop sendiri untuk setiap mahasiswa di IPB masih menjadi tantangan berat dalam pendekatan ini karena mahalnya harga sebuah Laptop. Kesenjangan yang terjadi antara “mahasiswa punya” (mahasiswa yang dapat memiliki Laptop sendiri) dan “mahasiswa tidak punya” (yang tidak mampu memiliki Laptop sendiri) akan menciptakan kesenjangan besar dalam hal kesempatan. Dalam membantu memecahkan dilema ini muncullah suatu pendekatan kreatif untuk menyediakan Laptop bagi setiap mahasiswa IPB, yaitu dengan mendirikan usaha Rental Laptop di IPB yang diberi nama MIMO Rental Laptop.

(3)

untuk didirikan, perlu didasari dengan analisis perencanaan bisnis yang dikaji dari aspek pasar, aspek keuangan, aspek teknis, dan aspek manajemen.

Aspek pasar yang meneliti tentang pengaruh faktor sikap terhadap perilaku pembelian dengan Analisis Evaluasi (ei) Atribut Produk dan tahap-tahap proses keputusan pembelian dengan Analsis Deskriptif, bertujuan untuk menghasilkan Strategi Pelayanan 7P. Produk yang MIMO Rental Laptop sediakan adalah Laptop merek Acer atau Toshiba yang mementingkan kinerja dan daya tahan baterai, dilengkapi mouse dan adaptor. Harga sewa Laptop adalah Rp 5.000 per empat jam. Tempat MIMO Rental Laptop di Gedung Stevia IPB. Promosi yang ditawarkan adalah promosi paket harga penyewaan Laptop berkualitas yang murah, yang dipublikasikan dengan media spanduk dan pamflet. Physical Evidence yang ditawarkan adalah kenyamanan dan kemudahan menjangkau tempat penyewaan, dengan pelayanan karyawan yang profesional. Process Design yang ditawarkan adalah kemudahan dalam menyewa dan menggunakan Laptop, serta pelayanan konsultasi seputar laptop yang disewakan. Participants MIMO Rental laptop adalah bentuk pelayanan karyawan yang profesional.

(4)

memperhatikan Standar Kerja dan Atribut Kerja; Rajin yang memperhatikan forum pertemuan pagi (morning meeting) dan pertemuan bulanan (monthly meeting) karyawan.

Aspek manajemen yang meneliti tentang struktur organisasi lini dengan uraian dan spesifikasi kerja yang jelas, perekrutan tenaga kerja dengan memasang iklan lowongan kerja dan penyeleksian karyawan dengan wawancara, program pelatihan dan pengembangan karyawan setiap tiga bulan, penilaian kinerja karyawan setiap periode, pemberian gaji karyawan yang didasarkan pada UMR Kabupaten Bogor yang berlaku yaitu sebesar Rp. 638.138 per bulan.

Aspek keuangan meneliti tentang penilaian investasi dengan Metode Payback Periods dengan hasil selama 3,79 tahun, Metode Net Present Value dengan hasil adalah Rp 38.694.738,96, Metode Internal Rate of Return dengan hasil adalah 34,42%, dan Metode Profitability Index dengan hasil adalah 1,19. Aspek teknis meneliti tentang Program 6R. Sedangkan aspek manajemen meneliti tentang pengelolaan operasional.

(5)

PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh YOGIE TRIADY

A14101101

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(6)

Judul : Perencanaan Bisnis Rental Laptop bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor

Nama : Yogie Triady

NRP : A14101101

Program Studi : Manajemen Agribisnis

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Lukman M. Baga, MA. Ec NIP. 131 846 873

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP.131 124 019

(7)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” BENAR-BENAR MERUPAKAN

HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIGUNAKAN PADA SKRIPSI ATAU HASIL KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2008

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Januari 1983, dari pasangan Bapak Harry Hariyadi W. dan Ibu Pipi Apriyati. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Penulis mengawali karir pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010 Jakarta dari tahun 1989 hingga tahun 1995. Penulis melanjutkan kembali pendidikan formalnya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 252 Jakarta dan lulus pada tahun 1998. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan formal Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 61 Jakarta hingga tahun 2001. Di tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya penulisan skripsi ini dapat dirampungkan. Tidak lupa Shalawat serta salam terucap kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh pengikutnya hingga akhir Zaman.

Skripsi berjudul “Perencanaan Bisnis Rental Laptop bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor” ini mengambil studi kasus di sekitar Kampus IPB. Tujuan daripada penelitian ini sendiri adalah menganalisis perencanaan bisnis Rental Laptop agar dapat tumbuh dan berkembang secara lancar sehingga dapat menghasilkan profitabilitas seperti yang diharapkan. Selain itu skipsi ini juga disusun sebagai prasyarat karya tulis ilmiah skripsi tahapan strata-1 Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menghaturkan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya Kepada :

1. Ir. Lukman M. Baga, MA. Ec. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pembelajaran yang sangat berharga bagi penulisan skripsi ini.

2. Febriantina Dewi, SE. MSc. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi dosen penguji utama dalam ujian sidang skripsi.

3. Ir. Dwi Sadono, MS. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi dosen penguji mewakili komisi pendidikan dalam ujian sidang skripsi.

4. Responden yang telah bersedia memberikan waktu dan kesediaannya untuk diwawancarai.

5. Ba Dewi dan Ba Dian di Sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis yang telah memberikan kelancaran dalam proses administrasi penyelesaian skripsi.

6. Orang Tua penulis Ayah dan Ibu serta keluarga terimakasih sebagai pembimbing dan pengayom yang telah berjasa membesarkan dan mendukung cita-cita penulis.

7. Saudari Setyo Puji Handayati atas motivasi dan dukungannya.

8. Teman-teman satu bimbingan Rudi, Erik, Suci dan Icang atas kerjasama dan dukungannya.

9. Pihak-pihak lainnya yang juga penting artinya dalam penulisan skripsi ini.

(11)

PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP

BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh YOGIE TRIADY

A14101101

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(12)

RINGKASAN

YOGIE TRIADY. PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. (Dibawah bimbingan LUKMAN M. BAGA)

Era globalisasi menjadikan Indonesia sebagai negara industri yang berbasis pertanian yang tangguh. IPB telah mencanangkan konsep perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan IPTEK dan sumberdaya manusia dengan kompetensi utama pertanian tropika.

Untuk meraih sasaran-sasaran yang telah disebutkan di atas, diperlukan katalisator sarana belajar mengajar dengan teknologi yang terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan di IPB. Menurut Gates (2000) salah satu gagasan yang berkaitan dengan hal ini adalah mengunakan Laptop untuk menawarkan berbagai cara untuk belajar.

Keterjangkauan mempunyai Laptop sendiri untuk setiap mahasiswa di IPB masih menjadi tantangan berat dalam pendekatan ini karena mahalnya harga sebuah Laptop. Kesenjangan yang terjadi antara “mahasiswa punya” (mahasiswa yang dapat memiliki Laptop sendiri) dan “mahasiswa tidak punya” (yang tidak mampu memiliki Laptop sendiri) akan menciptakan kesenjangan besar dalam hal kesempatan. Dalam membantu memecahkan dilema ini muncullah suatu pendekatan kreatif untuk menyediakan Laptop bagi setiap mahasiswa IPB, yaitu dengan mendirikan usaha Rental Laptop di IPB yang diberi nama MIMO Rental Laptop.

(13)

untuk didirikan, perlu didasari dengan analisis perencanaan bisnis yang dikaji dari aspek pasar, aspek keuangan, aspek teknis, dan aspek manajemen.

Aspek pasar yang meneliti tentang pengaruh faktor sikap terhadap perilaku pembelian dengan Analisis Evaluasi (ei) Atribut Produk dan tahap-tahap proses keputusan pembelian dengan Analsis Deskriptif, bertujuan untuk menghasilkan Strategi Pelayanan 7P. Produk yang MIMO Rental Laptop sediakan adalah Laptop merek Acer atau Toshiba yang mementingkan kinerja dan daya tahan baterai, dilengkapi mouse dan adaptor. Harga sewa Laptop adalah Rp 5.000 per empat jam. Tempat MIMO Rental Laptop di Gedung Stevia IPB. Promosi yang ditawarkan adalah promosi paket harga penyewaan Laptop berkualitas yang murah, yang dipublikasikan dengan media spanduk dan pamflet. Physical Evidence yang ditawarkan adalah kenyamanan dan kemudahan menjangkau tempat penyewaan, dengan pelayanan karyawan yang profesional. Process Design yang ditawarkan adalah kemudahan dalam menyewa dan menggunakan Laptop, serta pelayanan konsultasi seputar laptop yang disewakan. Participants MIMO Rental laptop adalah bentuk pelayanan karyawan yang profesional.

(14)

memperhatikan Standar Kerja dan Atribut Kerja; Rajin yang memperhatikan forum pertemuan pagi (morning meeting) dan pertemuan bulanan (monthly meeting) karyawan.

Aspek manajemen yang meneliti tentang struktur organisasi lini dengan uraian dan spesifikasi kerja yang jelas, perekrutan tenaga kerja dengan memasang iklan lowongan kerja dan penyeleksian karyawan dengan wawancara, program pelatihan dan pengembangan karyawan setiap tiga bulan, penilaian kinerja karyawan setiap periode, pemberian gaji karyawan yang didasarkan pada UMR Kabupaten Bogor yang berlaku yaitu sebesar Rp. 638.138 per bulan.

Aspek keuangan meneliti tentang penilaian investasi dengan Metode Payback Periods dengan hasil selama 3,79 tahun, Metode Net Present Value dengan hasil adalah Rp 38.694.738,96, Metode Internal Rate of Return dengan hasil adalah 34,42%, dan Metode Profitability Index dengan hasil adalah 1,19. Aspek teknis meneliti tentang Program 6R. Sedangkan aspek manajemen meneliti tentang pengelolaan operasional.

(15)

PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh YOGIE TRIADY

A14101101

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(16)

Judul : Perencanaan Bisnis Rental Laptop bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor

Nama : Yogie Triady

NRP : A14101101

Program Studi : Manajemen Agribisnis

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Lukman M. Baga, MA. Ec NIP. 131 846 873

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP.131 124 019

(17)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“PERENCANAAN BISNIS RENTAL LAPTOP BAGI MAHASISWA DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” BENAR-BENAR MERUPAKAN

HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIGUNAKAN PADA SKRIPSI ATAU HASIL KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2008

(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21 Januari 1983, dari pasangan Bapak Harry Hariyadi W. dan Ibu Pipi Apriyati. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Penulis mengawali karir pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010 Jakarta dari tahun 1989 hingga tahun 1995. Penulis melanjutkan kembali pendidikan formalnya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 252 Jakarta dan lulus pada tahun 1998. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan formal Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 61 Jakarta hingga tahun 2001. Di tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

(19)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya penulisan skripsi ini dapat dirampungkan. Tidak lupa Shalawat serta salam terucap kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh pengikutnya hingga akhir Zaman.

Skripsi berjudul “Perencanaan Bisnis Rental Laptop bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor” ini mengambil studi kasus di sekitar Kampus IPB. Tujuan daripada penelitian ini sendiri adalah menganalisis perencanaan bisnis Rental Laptop agar dapat tumbuh dan berkembang secara lancar sehingga dapat menghasilkan profitabilitas seperti yang diharapkan. Selain itu skipsi ini juga disusun sebagai prasyarat karya tulis ilmiah skripsi tahapan strata-1 Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.

(20)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menghaturkan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya Kepada :

1. Ir. Lukman M. Baga, MA. Ec. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pembelajaran yang sangat berharga bagi penulisan skripsi ini.

2. Febriantina Dewi, SE. MSc. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi dosen penguji utama dalam ujian sidang skripsi.

3. Ir. Dwi Sadono, MS. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi dosen penguji mewakili komisi pendidikan dalam ujian sidang skripsi.

4. Responden yang telah bersedia memberikan waktu dan kesediaannya untuk diwawancarai.

5. Ba Dewi dan Ba Dian di Sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis yang telah memberikan kelancaran dalam proses administrasi penyelesaian skripsi.

6. Orang Tua penulis Ayah dan Ibu serta keluarga terimakasih sebagai pembimbing dan pengayom yang telah berjasa membesarkan dan mendukung cita-cita penulis.

7. Saudari Setyo Puji Handayati atas motivasi dan dukungannya.

8. Teman-teman satu bimbingan Rudi, Erik, Suci dan Icang atas kerjasama dan dukungannya.

9. Pihak-pihak lainnya yang juga penting artinya dalam penulisan skripsi ini.

(21)

Halaman

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laptop ... 4

2.2. Usaha Kecil Menengah ... 5

2.3. Peluang Usaha ... 6

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 7

3.1.2. Uraian Usaha ... 7

3.1.2. Aspek Pasar ... 7

3.1.2.1. Faktor Utama yang Mempengaruhi Pembelian .. 7

3.1.2.2. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian ... 10

3.1.2.3. Strategi Pelayanan 7P ... 14

3.1.3. Aspek Teknis: Program 6R ... 15

3.1.4. Aspek Manajemen ... 16

3.1.4.1. Struktur Organisasi ... 16

3.1.4.2. Uraian dan Spesifikasi Kerja ... 17

3.1.4.3. Perekrutan dan Penyeleksian Karyawan ... 17

3.1.4.4. Orientasi dan Pelatihan Karyawan ... 17

3.1.4.5. Penilaian Kinerja ... 18

3.1.4.6. Kompensasi Karyawan ... 18

3.1.4.7. Pengembangan Karir atau Pemutusan Hubungan Kerja ... 18

3.1.5. Aspek Keuangan ... 18

3.1.5.1. Kebutuhan dan Sumber Dana ... 18

3.1.5.2. Proyeksi Rugi/Laba ... 19

3.1.5.3. Penilaian Investasi ... 20

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 21

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

4.2. Jenis dan Sumber Data ... 23

4.3. Metode Pengumpulan Data ... 23

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 24

4.4.1. Aspek Pasar ... 24

(22)

4.4.1.2. Analisis Evaluasi (ei) Atribut Produk ... 25 4.4.1.3. Difusi Inovasi ... 26 4.4.2. Aspek Teknis : Konsep 6R ... 27 4.4.3. Aspek Manajemen : Menulis Uraian dan Spesifikasi

Kerja ... 29 4.4.4. Aspek Keuangan ... 30 4.4.4.1. Metode Payback Periods ... 30 4.4.4.2. Metode Net Present Value ... 30 4.4.4.3. Metode Internal Rate of Ravenue ... 31 4.4.4.4. Metode Profitability Index ... 31 V. URAIAN USAHA ... 33 VI. ASPEK PASAR

6.1. Analisis Multiatribut Fisbein ... 40 6.2. Tahap-Tahap Proses Keputusan Penyewaan Laptop ... 41 6.2.1. Pengenalan Kebutuhan ... 41 6.2.2. Pencarian informasi ... 43 6.2.3. Evaluasi Alternatif ... 48 6.2.4. Keputusan Pembelian ... 49

6.2.5. Perilaku Pasca Pembelian ... 52 6.3. Strategi Pelayanan 7P ... 57

VII. ASPEK TEKNIS

7.1. Program 6R ... 60 VIII.ASPEK MANAJEMEN

(23)

9.1. Kebutuhan dan Sumber Dana ... 74 9.2 Proyeksi Rugi/Laba ... 77 9.3. Penilaian Investasi ... 77 9.3.1 Payback Periods ... 78 9.3.2. Net Present Value ... 78 9.3.3 Internal Rate of Return ... 78 9.3.4. Profitaility Index ... 78 X. KESIMPULAN DAN SARAN

10.1.Kesimpulan ... 79 10.2.Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN ... 83

(24)

Nomor Teks Halaman Tabel 1. Keputusan Manajemen Kualitas Berkaitan dengan Strategi

Pelayanan 7P ... 14 Tabel 2. Unsur Evaluasi (ei) Atribut Produk Laptop ... 25 Tabel 3. Kegiatan Komputasi Konsumen ... 33 Tabel 4. Instrumen Kepribadian ... 34 Tabel 5. Bentuk Penawaran Penyewaan Laptop yang Konsumen Sukai .... 35 Tabel 6. Bentuk Fisik Laptop yang Konsumen Sukai ... 36 Tabel 7. Ukuran Layar Laptop yang Konsumen Sukai ... 36 Tabel 8. Perlengkapan Laptop yang Penting untuk Disertakan dalam Paket

Penyewaan Laptop ... 37 Tabel 9. Perlu/Tidaknya Pelayanan Konsultasi Seputar Laptop yang

Disewakan ... 37 Tabel 10. Perlu/Tidaknya Petunjuk Praktis Pengoperasian Laptop Saat

Digunakan ... 38 Tabel 11. Perlu/Tidaknya Pelayanan Pengiriman Laptop yang Disewakan . 38 Tabel 12. Cara Pemesanan Penyewaan Laptop yang Diinginkan Konsumen 39 Tabel 13. Evaluasi Tingkat Kepentingan (ei) Atribut Produk Laptop ... 40 Tabel 14. Situasi-Situasi Konsumen Membutuhkan Penyewaan Laptop ... 41 Tabel 15. Produk Lain yang Dibutuhkan Saat Menggunakan Laptop ... 42 Tabel 16. Pendaftaran Konsumen dalam Member Internet WiFi KPSI IPB 42 Tabel 17. Kepemilikan Konsumen Terhadap Komputer (PC Desktop) ... 43 Tabel 18. Merek Laptop yang Dikenal/Biasa Digunakan Konsumen ... 43

(25)

Tabel 21. Harga Sewa Laptop yang Biasanya Konsumen Sewa per Jamnya 45 Tabel 22. Harga Konsumen Menggunakan Jasa Warung Internet (WarNet)

per Jamnya ... 45 Tabel 23. Cara Konsumen Biasanya Menyewa Laptop ... 46 Tabel 24. Sumber Informasi yang Mempengaruhi dan Menjadi Acuan

Konsumen Terhadap Keputusan Menyewa Laptop ... 46 Tabel 25. Hal yang Ingin Diketahui, Diyakini, atau Dilakukan Konsumen

dari Iklan Jasa Penyewaan Laptop ... 47 Tabel 26. Hal yang Mempengaruhi Konsumen dari Iklan Jasa Penyewaan

Laptop ... 47 Tabel 27. Tempat Terbaik yang Dijangkau Konsumen (yang Paling

Memungkinkan untuk Melihat dan Memberikan Perhatian) untuk Iklan Jasa Penyewaan Laptop ... 48 Tabel 28. Bobot Persentase Tingkat Kepentingan Atribut Produk Laptop ... 49 Tabel 29. Frekuensi Konsumen Menggunakan Laptop/Komputer Laptop ... 49 Tabel 30. Frekuensi Konsumen Menggunakan Jasa Warung Internet

(WarNet) ... 50 Tabel 31. Lamanya Waktu Konsumen Menggunakan Laptop/Komputer

dalam Sekali Penggunaan ... 50 Tabel 32. Lamanya Waktu Konsumen Menggunakan Jasa Warung Internet

(WarNet) dalam Sekali Penggunaan ... 51 Tabel 33. Anggaran yang Disediakan Konsumen untuk Menyewa Laptop

dalam Sekali Penggunaan ... 51 Tabel 34. Anggaran yang Disediakan Konsumen untuk Menggunakan Jasa

Warung Internet (Warnet) dalam Sekali Penggunaan ... 52 Tabel 35. Tanggapan Responden Terhadap Atribut Kepuasan Jasa

Penyewaan Laptop yang Pernah Disewa ... 53 Tabel 36. Tanggapan Responden Terhadap Atribut Kepuasan Jasa Warung

Internet (WarNet) yang Pernah Dikunjungi ... 54 Tabel 37. Bentuk Komunikasi yang Konsumen Dapatkan pada Saat

(26)

Tabel 38. Hal yang Dilakukan Konsumen Jika Jasa Penyewaan Laptop yang Biasa Digunakan Konsumen Sedang Tutup ... 55 Tabel 39. Hal yang Dilakukan Konsumen Jika Jasa Penyewaan Laptop yang

Biasa Digunakan Konsumen Naik Harganya ... 56 Tabel 40. Hal yang Dilakukan Konsumen Jika Jasa Warung Internet

(WarNet) yang Biasa Digunakan Konsumen Sedang Tutup ... 56 Tabel 41. Hal yang Dilakukan Konsumen Jika Jasa Warung Internet

(Warnet) yang Biasa Digunakan Konsumen Naik Harganya ... 57 Tabel 42. Strategi Pelayanan 7P Rental Laptop MIMO... 57 Tabel 43. Label Merah ... 60 Tabel 44. Daftar Disposisi Barang Temuan ... 61 Tabel 45. Tingkat Maksimum Jumlah Barang dalam Proses ... 62 Tabel 46. Kelompok Barang Pola Uniform ... 62 Tabel 47. Kelompok Barang Pola Fungsional ... 62 Tabel 48. Rencana Kebersihan Resik ... 64 Tabel 49. Standar Kerja ... 66 Tabel 50. Aktiva Tetap Berwujud ... 74 Tabel 51. Aktiva Tetap Tidak Bewujud ... 76 Tabel 52. Modal Kerja MIMO Rental Laptop ... 76

DAFTAR GAMBAR

(27)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional ... 21 Gambar 2. Kurva Adopsi ... 26 Gambar 3. Struktur Organisasi Lini MIMO ... 67 Gambar 4. Struktur Organisasi Fungsional MIMO ... 68

DAFTAR LAMPIRAN

(28)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 84 Lampiran 2. Daftar Bisnis di Lingkungan Sekitar Kampus Institut Pertanian

Bogor ... 98 Lampiran 3. Peta Aliran Kerja, Denah Toko, dan Peta Daerah Tanggung

Jawab Kebersihan ... 101 Lampiran 4. Lembar Periksa 6R ... 102 Lampiran 5. Uraian dan Spesifikasi Kerja ... 104 Lampiran 6. Proyeksi Rugi Laba ... 108 Lampiran 7. Cash Flow ... 110

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut data lembaga survei Gartner, gaya hidup masa kini yang mengharuskan orang untuk selalu bergerak sekaligus bekerja dan kepopuleran koneksi WiFi yang memungkinkan koneksi ke Internet menjadi lebih mudah, menyebabkan populasi Laptop yang ada di seluruh dunia pada tahun 2006 melonjak 40% dari tahun 2002.

Sebuah pengkajian yang berjudul “Powerful Tools for Schooling: Second Year Study of The Laptop Program” oleh peneliti pendidikan Saul Rockman menyimpulkan bahwa 66% Laptop meningkatkan kemampuan berpikir lebih tinggi pada mahasiswa, dan 71% Laptop meningkatkan motivasi mahasiswa serta membuat mahasiswa lebih bersedia memusatkan perhatian pada pelajaran (Gates, 2000).

(29)

dengan kompetensi utama pertanian tropika. Untuk meraih sasaran-sasaran yang telah disebutkan di atas, diperlukan katalisator sarana belajar mengajar dengan teknologi yang terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan di IPB. Salah satu solusi dalam hal ini adalah mengunakan Laptop untuk menawarkan berbagai cara untuk belajar.

Keterjangkauan mempunyai Laptop sendiri untuk setiap mahasiswa di IPB masih menjadi tantangan berat dalam pendekatan ini karena mahalnya harga sebuah Laptop. Kesenjangan yang terjadi antara “mahasiswa punya” (mahasiswa yang dapat memiliki Laptop sendiri) dan “mahasiswa tidak punya” (yang tidak mampu memiliki Laptop sendiri) akan menciptakan kesenjangan besar dalam hal kesempatan. Dalam membantu memecahkan dilema ini muncullah suatu pendekatan kreatif untuk menyediakan Laptop bagi setiap mahasiswa IPB, yaitu dengan mendirikan usaha Rental Laptop di IPB.

1.2. Perumusan Masalah

Perencanaan bisnis Rental Laptop perlu didasari dengan analisis Aspek Pasar yang mengkaji strategi pelayanan 7P, Aspek Teknis yang mengkaji Program 6R, Aspek Manajemen yang mengkaji pengelolaan operasional, dan Aspek Keuangan yang mengkaji kelayakan investasi. Adapun bentuk permasalahan secara rinci adalah:

1. Bagaimanakah strategi pelayanan product, price, place, promotion, physical evidence, process design, dan participants (7P) yang digunakan dalam usaha Rental Laptop?

(30)

3. Bagaimanakah pengelolaan operasional yang digunakan dalam usaha Rental Laptop?

4. Bagaimanakah menghitung kelayakan investasi dalam usaha Rental Laptop?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Merumuskan strategi pelayanan product, price, place, promotion, physical evidence, process design, dan participants (7P) yang tepat bagi usaha rental Laptop.

2. Mengembangkan program ringkas, rapi, resik, ramah, rawat, dan rajin (6R) yang tepat bagi usaha rental Laptop.

3. Merumuskan pengelolaan operasional yang tepat bagi usaha rental Laptop. 4. Menghitung kelayakan investasi yang tepat bagi usaha rental Laptop.

1.4. Kegunaan Penelitian

(31)

Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi pembaca untuk membuat sebuah bisnis plan dalam perencanaan usaha baru.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor, Darmaga. Fokus penelitian yaitu pada analisis perencanaan bisnis Rental Laptop yang ditinjau dari segi uraian usaha, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek keuangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Laptop

Menurut Wikipedia1 komputer jinjing (populer dalam bahasa Inggris: laptop, notebook, atau powerbook) adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi laptop tersebut.

Sumber daya komputer jinjing berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam sebelum akhirnya habis, tergantung dari cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai.

Sebagai komputer pribadi, laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer destop (desktop computers) pada umumnya. Komponen yang terdapat di dalamnya sama persis dengan komponen pada destop, hanya saja ukurannya

1

(32)

diperkecil, dijadikan lebih ringan, lebih tidak panas, dan lebih hemat daya. Komputer jinjing kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inci hingga 17 inci tergantung dari ukuran laptop itu sendiri. Selain itu, papan ketik yang terdapat pada laptop juga kadang-kadang dilengkapi dengan papan sentuh yang berfungsi sebagai "pengganti" tetikus. Papan ketik dan tetikus tambahan dapat dipasang melalui soket USB maupun PS/2 jika tersedia.

Berbeda dengan komputer destop, komputer jinjing memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Komputer jinjing biasanya berharga lebih mahal, tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya, walaupun demikian harga komputer jinjing pun semakin mendekati destop seiring dengan semakin tingginya tingkat permintaan konsumen.

2.2. Usaha Kecil Menengah

Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Adapun kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 Tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

(33)

3. Milik Warga Negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.

5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

2.3. Peluang Usaha

Menurut Gates (2000) enam manfaat besar yang diperoleh dari instruksi berbasis teknologi adalah bahan pelajaran yang semakin baik, “melek jaringan” (network literacy) yang makin baik, yang berarti meningkatnya keterampilan dalam menggunakan Laptop dan Internet untuk belajar, pelatihan khusus yang semakin baik, motivasi dan sikap yang lebih baik untuk belajar, meningkatnya keterampilan dalam belajar dan membuat penelitian sendiri, dan perkembangan sosial yang lebih baik.

(34)

Akses satu lawan satu (satu Laptop per mahasiswa) dan beberapa perangkat lunak baru memudahkan mahasiswa menggali informasi dan belajar dengan gaya belajar menurut irama mereka sendiri, belajar dari video dan audio selain dari bacaan, bereksperimen dengan model-model, dan bekerja sama dengan sesama mahasiswa (Gates, 2000).

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis meliputi: uraian usaha, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek keuangan.

3.1.1. Uraian Usaha

Menurut Bangs (1999) untuk usaha baru, uraian mengenai usaha yang akan didirikan didasarkan pada pernyataan jenis usaha yang akan dijalankan, produk atau jasa yang ditawarkan, sasaran konsumen, status usaha, pelaksanaan usaha, bentuk usaha yang akan dijalankan, mekanisme jalannya usaha, jam operasional, alasan keberhasilan, keistimewaan usaha dibandingkan pesaing, dan perkembangan usaha.

3.1.2. Aspek Pasar

(35)

perilaku pembelian, tahap-tahap proses keputusan pembelian, dan strategi pelayanan 7P.

3.1.2.1. Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian

Menurut Kotler (2002) perilaku pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

a. Faktor Budaya

Budaya. Merupakan kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari keluarga serta lembaga-lembaga penting lain yang merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.

Sub Budaya. Terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.

Kelas sosial. Adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

b. Faktor Sosial

Kelompok Acuan. Terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

(36)

terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan anak-anak seseorang.

Peran dan Status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

c. Faktor Pribadi

Usia dan Tahap Siklus Hidup. Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga, bersama dengan situasi keuangan dan minat produk yang berbeda-beda. Tahap siklus hidup psikologis, orang dewasa mengalami ”perjalanan” dan ”perubahan” sepanjang hidupnya (bercerai, menduda/menjanda, kawin lagi) dan dampak situasi itu terhadap perilaku konsumsi.

Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang: penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.

Gaya Hidup. Adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan ”keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya.

(37)

diri (citra pribadi), dimana pemasar mengembangkan citra merek yang sesuai dengan citra pribadi pasar sasaran. Konsep diri aktual sosial orang (bagaimana ia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (ingin memandang dirinya seperti apa) dan dengan konsep diri orang lainnya (bagaimana ia menganggap orang lain memandang dirinya).

d. Faktor Psikologis

Motivasi. Kebutuhan bersifat biogenis, kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis, kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

Persepsi. Adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Pembelajaran. Meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara dorongan rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.

(38)

(attitude) adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

3.1.2.2. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2002) proses keputusan pembelian didasarkan urutan tahapan: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembeliaan, dan perilaku pasca pembelian.

a. Pengenalan Kebutuhan

Kebutuhan pembeli dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk, untuk mengembangkan strategi pemasaran.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua tingkat. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, orang itu mungkin memasuki pencarian aktif informasi: mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk.

(39)

penentu peringkat konsumen; 4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi dan atau evaluasi.

c. Evaluasi Alternatif

Proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif, yaitu menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar yang membantu dalam memahami proses evaluasi konsumen: 1) Konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan; 2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk; 3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

Konsumen mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan keyakinan atas suatu merek membentuk citra merek. Citra merek konsumen akan berbeda-beda karena perbedaan pengalaman mereka yang disaring oleh dampak persepsi selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.

d. Keputusan Pembelian

(40)

Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan. Besarnya risiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub keputusan pembelian yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas; jika melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah konsumen akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.

(41)

Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk itu ke dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk tersebut. Jika konsumen membuang produk, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.

3.1.2.3. Strategi Pelayanan 7P

Menurut Gaspersz (2001) untuk meningkatkan kualitas pelayanan, manajemen kualitas jasa modern memfokuskan perhatian pada Strategi Pelayanan 7P, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Keputusan Manajemen Kualitas Berkaitan dengan Strategi Pelayanan 7P

Strategi Pelayanan 7P

Isu-isu Manajemen Kualitas 1. Product

(Produk)

a. Ide-ide dan pengembangan produk b. Variasi dan model produk

c. Spesifikasi kualitas produk d. Pengepakan atau pembungkusan

e. Logo produk, merk dagang, dan persepsi publik f. Pelayanan pendukung dan komplementer

g. Derajat pelayanan (full service and or self service) 2. Price (Harga) a. Analisis kompetitif

b. Strategi penetapan harga, tingkat dan perubahan harga, target pasar, dll.

c. Diskon, pemberian kupon berhadiah, kebijaksanaan penjualan

d. Metode atau cara pembayaran

3. Place (Tempat) a. Strategi dan rencana saluran distribusi

b. Manajemen dan alokasi tempat pamer (penempatan produk)

(42)

Strategi Pelayanan 7P

Isu-isu Manajemen Kualitas d. Derajat integrasi vertikal dan horizontal e. Kebijaksanaan dan standar tingkat pelayanan f. Kenyamanan dan lokasi fasilitas

4. Promotion (Promosi)

a. Strategi periklanan: target pasar, media iklan yang digunakan, jadwal dan waktu, dll.

b. Penjualan langsung yang bersifat pribadi c. Tema posisi pasar

d. Manajemen dan posisi produk 5. Physical

Evidence

a. Tata letak fasilitas (interior dan eksterior), tema, dekorasi, penerangan, service couters, kebersihan, dll. b. Penampilan dan kesehatan karyawan

c. Kenyamanan peralatan, reliabilitas, ketertarikan, kemudahan penggunaan, dll

d. Kecocokan kapasitas eksterior seperti tempat parkir, dll

e. Kredibilitas profesional

6. Process Design a. Prosedur operasi terperinci, manual dan deskripsi pekerjaan

b. Prosedur untuk resolusi masalah pelanggan c. Prosedur pelatihan sebagai bagian dari pekerjaan d. Penetapan standar performance untuk fasilitas, proses,

peralatan, dan pekerjaan yang menciptakan pelayanan kepada pelanggan

e. Desain fasilitas dan tata letak untuk meningkatkan pergerakan item-item atau pelanggan melalui proses 7. Participants a. Pelatihan tentang ketrampilan interaksi dan resolusi

masalah pelanggan

b. Sistem dan prosedur balas jasa karyawan c. Personal selling

d. Prosedur partisipasi kelompok pelayan atau pribadi dan norma-norma perilaku

e. Eksekusi simultan dari ketrampilan interaksi pribadi dan teknikal pada titik kontak dengan pelanggan f. Didukung oleh 6P lainnya di atas

3.1.3. Aspek Teknis

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) aspek teknis meneliti tentang program 6R (Ringkas, Rapi, Resik, Ramah, Rawat, dan Rajin).

(43)

Menurut Gaspersz (2007) 6R merupakan pendekatan sistematik untuk meningkatkan lingkungan kerja, proses-proses, dan produk dengan melibatkan karyawan di lini produksi (production line) maupun di kantor. Menurut Jahja (1995) konsep 6R singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Ramah, Rawat, Rajin. Konsep 6R berasal dari 5S yang merupakan konsep budaya industri yang berasal dari Jepang, singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. 6R memenuhi bidang sasaran pokok industri yang berupa: efisiensi kerja, produktivitas kerja, kualitas kerja, dan keselamatan kerja.

3.1.4. Aspek Manajemen

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) aspek manajemen meneliti tentang: struktur organisasi, uraian dan spesifikasi kerja, perekrutan dan penyeleksian karyawan, orientasi dan pelatihan karyawan, penilaian kinerja, kompensasi karyawan, dan pengembangan karir atau pemutusan hubungan kerja. 3.1.4.1. Struktur Organisasi

(44)

departemen orang-orang yang menjalankan pekerjaan yang sama atau saling berhubungan.

Manajemen kemudian mengembangkan strukur organisasi dengan menggariskan berbagai tanggung jawab, wewenang, pelaporan karyawan, yang bertugas membantu mengembangkan dan melaksanakan berbagai rencana untuk mencapai tujuan bisnis. Tanggung jawab adalah kewajiban (obligation) untuk mengawasi penyelesaian tugas, diatur menurut perjanjian (bersifat mengikat). Wewenang adalah hak untuk memerintah atau memaksa orang lain melakukan sesuatu, memungkinkan pemberian perintah kepada orang lain agar dilaksanakan secara eksplisit. Wewenang diperoleh dari sumber akhir tanggung jawab. Pelaporan (accountability) bersangkut-paut dengan keadaan seseorang di mana dia bisa diminta “pelaporan” sehubungan dengan prestasi kerjanya, berkaitan dengan imbalan bagi perilaku yang baik atau hukuman bagi perilaku yang merugikan.

3.1.4.2. Uraian dan Spesifikasi Kerja

Menurut Dessler (1997) sebuah uraian kerja adalah pernyataan tertulis tentang apa yang sesunguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya, dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Spesifikasi kerja menunjukkan orang macam apakah yang direkrut dan dalam kualitas apakah orang tersebut hendaknya diuji.

3.1.4.3. Perekrutan dan Penyeleksian Karyawan

(45)

Penyeleksian karyawan berarti mengurangi sedikit demi sedikit kumpulan pelamar dengan menggunakan alat penyaring, termasuk tes, pusat penilaian, dan pemeriksaan latar belakang dan rujukan.

3.1.4.4. Orientasi dan Pelatihan Karyawan

Menurut Dessler (1997) orientasi karyawan adalah sebuah prosedur untuk memberikan karyawan baru informasi latar belakang dasar tentang perusahaan. Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka.

3.1.4.5. Penilaian Kinerja

Menurut Dessler (1997) penilaian kinerja didefinisikan sebagai prosedur apa saja yang meliputi: 1) Penetapan standar kinerja; 2) Penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar ini; dan 3) Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.

3.1.4.6. Kompensasi Karyawan

Menurut Dessler (1997) kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu.

3.1.4.7. Pengembangan Karir atau Pemutusan Hubungan Kerja

(46)

keberhasilan, dan pemenuhan. Pemutusan hubungan kerja adalah pemberhentian terpaksa pekerjaan seorang karyawan pada perusahaan.

3.1.5. Aspek Keuangan

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) aspek keuangan meneliti berbagai faktor penting seperti: kebutuhan dan sumber dana, proyeksi rugi/laba, serta penilaian investasi.

3.1.5.1. Kebutuhan dan Sumber Dana

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) perhitungan kebutuhan dana terdiri dari kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan dana untuk modal kerja. Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi diklasifikasikan menjadi: 1) Aktiva tetap berwujud, yang terdiri dari tanah dan pengembangan lokasi, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin-mesin, dan aktiva tetap lainnya; 2) Aktiva tetap tidak berwujud, yang terdiri dari aktiva tidak berwujud, biaya-biaya pendahuluan, dan biaya-biaya sebelum operasi. Modal kerja diartikan sebagai semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar yang terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan.

Sumber-sumber dana yang utama terdiri dari: 1) Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan; 2) Saham biasa atau saham preferen (yang juga merupakan modal sendiri) yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal; 3) Obligasi, yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal; 4) Kredit bank, baik kredit investasi maupun non investasi; 5) Leasing (sewa guna), dari lembaga keuangan non bank; 6) Project Finance.

(47)

Menurut Sumarso (1990) proyeksi rugi/laba adalah perkiraan-perkiraan pendapatan dan biaya yang dicatat terpisah sebagai penambahan dan pengurangan modal. Pendapatan dapat berasal dari kegiatan penjualan, upah jasa, pendapatan jasa, pendapatan bunga atau pendapatan sewa yang masing-masing dicatat dalam perkiraan yang terpisah. Contoh perkiraan biaya adalah biaya gaji, biaya perlengkapan, biaya listrk, air, telepon, biaya penyusutan, biaya bunga, biaya sewa dan biaya seba-serbi. Rugi/laba bersih dapat dicari dengan mengurangkan jumlah debit pada jumlah kredit kolom ”perhitungan rugi/laba”. Apabila jumlah kolom kredit lebih besar dibandingkan dengan jumlah kolom debit maka kelebihan ini merupakan laba bersih. Sebaliknya apabila kolom debit lebih besar dari kolom kredit maka sisanya adalah rugi bersih.

3.1.5.3. Penilaian Investasi

(48)

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Pengembangan IPTEKS dan sumberdaya manusia dengan kompetensi utama pertanian tropika di IPB

Laptop sebagai sarana belajar mengajar dengan teknologi yang terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan di IPB

Tantangan berat dalam keterjangkauan mempunyai Laptop sendiri untuk setiap mahasiswa di IPB

Mendirikan usaha Rental Laptop di IPB

Studi Kelayakan

Aspek Pasar Strategi

Pelayanan 7P Sikap

Terhadap Perilaku Pembelian

Analisis Evaluasi (ei) Atribut

(49)

.

.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional untuk penelitian Perencanaan Bisnis Rental Laptop Bagi Mahasiswa di Institut Pertanian Bogor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, dimana IPB telah mencanangkan pengembangan IPTEKS dan sumberdaya manusia dengan kompetensi utama pertanian tropika. Dalam hal ini diperlukannya pengunakan Laptop sebagai sarana belajar mengajar dengan teknologi yang terintegrasi ke dalam kurikulum pendidikan di IPB.

Namun keterjangkauan mempunyai Laptop sendiri untuk setiap mahasiswa di IPB masih menjadi tantangan berat dalam pendekatan ini karena mahalnya harga sebuah Laptop. Dalam membantu memecahkan dilema ini muncullah suatu pendekatan kreatif untuk menyediakan Laptop bagi setiap mahasiswa IPB, yaitu dengan mendirikan usaha Rental Laptop di IPB

Untuk menjadikan usaha Rental Laptop di IPB yang berhasil, perencanaan bisnis Rental Laptop perlu didasari dengan studi kelayakan yang dikaji dari aspek pasar, aspek keuangan, aspek teknis, dan aspek manajemen. Aspek pasar yang

Aspek Teknis

Aspek Manajemen Aspek Keuangan

Proses Keputusan Pembelian

Analsis Deskriptif

Program 6R Penilaian

Investasi

Pengelolaan Operasional

Payback Periods

Profitability Index Net Present Value

(50)

meneliti tentang sikap terhadap perilaku pembelian dengan Analisis Evaluasi (ei) Atribut Produk dan tahap-tahap proses keputusan pembelian dengan Analsis Deskriptif, bertujuan untuk menghasilkan Strategi Pelayanan 7P. Aspek keuangan meneliti tentang penilaian investasi dengan Metode Payback Periods, Metode Net Present Value, Metode Internal Rate of Return, dan Metode Profitability Index. Aspek teknis meneliti tentang Program 6R. Sedangkan aspek manajemen meneliti tentang pengelolaan operasional.

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bogor, yaitu di Institut Pertanian Bogor. Lokasi dipilih secara sengaja (purposive) yang meliputi Perpustakaan LSI, Kantin FATETA (Sapta), dan Koridor FAPERTA. Tingkat keramaian di lokasi tersebut mendasari asumsi bahwa di lokasi tersebut akan lebih mudah menemukan karakteristik responden untuk Penelitian Bisnis Plan Rental Laptop. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2008.

4.2. Jenis dan Sumber Data

(51)

dan tahap-tahap proses keputusan pembelian. Data sekunder diperoleh dari AJMP IPB, buku, dan majalah.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang diserahkan kepada responden yang akan menulis jawabannya dalam daftar pertanyaan yang ada dalam kuesioner, seperti yang ditunjukkan dalam Lampiran 1. Pertanyaan pada kuesioner dalam format pertanyaan terbuka dan format pertanyaan tertutup termasuk didalamnya menggunakan skala Likert.

Metode pengumpulan data menggunakan metode survey, berdasarkan subjek penelitian sampel. Strategi pengambilan sampel secara convenience sampling, dimana responden yang ditemui dan bersedia diwawancarai pada saat responden sedang mencari informasi dengan menggunakan Laptop yang bukan miliknya (karena berada pada tempat dan waktu yang tepat). Jumlah responden dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 48 orang dimana jumlah tersebut telah dapat memberikan ragam sampel yang stabil dalam pendugaan ragam populasi (Sugiarto, 2001).

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

(52)

Metode Net Benefit Cost Ratio. Pengolahan data akan menggunakan software analisis Microsoft Excel.

4.4.1. Aspek Pasar

Metode analisis dari aspek pasar terdiri dari Analisis Deskriptif dan Analisis Evaluasi (ei) Atribut Produk.

4.4.1.1. Analisis Deskriptif

Menurut Walpole (1992) Analisis Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Penyusunan tabel, diagram, dan grafik termasuk dalam kategori Analisis Deskriptif.

4.4.1.2. Analisis Evaluasi (ei) Atribut Produk

Menurut Chip (2007)2 variabel evaluasi 13 atribut produk Laptop (variabel ei) terdiri atas: 1) Daya tahan baterai; 2) Bobot; 3) Ketebalan; 4) Ukuran layar; 5) Kinerja (processor, memory, graphics card); 6) Harga sewa; 7) Kapasitas daya simpan data (hard disk); 8) Tampilan layar; 9) Desain (casing, tas); 10) Warna (casing, tas); 11) Mouse; 12) Speaker; dan 13) Merek. Setiap responden diminta menyatakan sikapnya dalam 5 angka skala.

Tabel 2. Unsur Evaluasi (ei) Atribut Produk Laptop Daya Tahan Baterai

Sangat Penting

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

Bobot

Sangat Penting

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

Ketebalan Sangat Penting

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

Ukuran Layar Sangat Penting

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

Kinerja (Processor, Memory,

Graphics Card)

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

2

(53)

Sangat Penting Harga Sewa Sangat Penting

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

Kapasitas Daya Simpan Data

(Hard Disk)

Desain (Casing, Tas) Sangat Penting

+2 +1 0 -1 -2 Sangat Tidak Penting

Warna (Casing, Tas) Sangat Penting

Pertanyaan untuk mengukur komponen ei seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2. Pemasar menginginkan konsumen untuk menyadari produk mereka sebagai: (1) memiliki atribut yang diinginkan (yaitu, bila ei positif) dan (2) tidak memiliki atribut yang tidak diinginkan (yaitu, bila ei negatif). Kedua strategi lazim digunakan di dalam iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung

4.4.1.3. Difusi Inovasi

Menurut McClure (2002) difusi inovasi adalah suatu taksiran atas banyaknya pelanggan yang akhirnya mau membeli, dan atas laju calon pembeli dapat dikonversikan menjadi pembeli aktual.

(54)

psikografis. Gunakan kurva adopsi, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2, untuk membagi pasar menjadi lima kelompok klasik, berdasarkan sifat manusia.

Setelah mengambil keputusan rentang waktu, ukuran hasil taksiran feasible market dikalikan dengan masing-masing persentase yang ada pada Gambar 2. Populasi dari pembeli aktual yang dihasilkannya disebut target market. Ini merupakan para pelanggan yang akan membeli dari perusahaan dan kompetitor pada saat yang sama selama siklus adopsi itu. Selanjutnya, taksir pangsa perusahaan atas target market itu. Apabila produk perusahaan unik, kemudian perusahaan akan menciptakan sebuah pasar. Para pencipta pasar mulai dengan hampir 100% pangsa pasar dan biasanya menjadi stabil dalam kisaran 40%-60%, tergantung pada intensitas kompetisinya. Apabila suatu pasar sudah ada untuk produk-produk serupa, kemudian perusahaan dapat menggunakan teorema fundamental tentang penentuan pangsa pasar untuk membangun estimasi perusahaan.

Untuk memproyeksikan pendapatan, kalikan estimasi target market bulan demi bulan dengan estimasi pangsa pasar pasangannya. Hasilnya memberi

Inovator 2,5%

Pengadopsi awal 13,5%

Mayoritas awal 34%

Mayoritas akhir 34%

Laggards (yang muncul kesiangan) 16%

(55)

perusahaan unit sales (dalam unit/bulan). Kalikan unit sales perusahaan dengan unit price (harga satuan) dan perusahaan akan memperoleh sales volume (dalam satuan uang/bulan).

4.4.2. Aspek Teknis

Aspek teknis terdiri dari konsep 6R (ringkas, rapi, resik, ramah, rawat, dan rajin).

4.4.2.1. Konsep 6R

Menurut Jahja (1995) dan Gaspersz (2007) konsep 6R terdiri dari: ringkas, rapi, resik, ramah, rawat, dan rajin.

a. R1: Ringkas

1. Memisahkan item yang dibutuhkan dari item yang tidak dibutuhkan. 2. Menyingkirkan item yang diragukan apakah masih digunakan atau tidak

dari tempat kerja menggunakan Sistem Label Merah untuk mengidentifikasi informasi dan barang-barang.

3. Membuang item yang tidak diperlukan dari tempat kerja.

4. Membawa barang seperlunya, jangan ada yang berlebih, dan memperhatikan tingkat maksimum jumlah barang dalam proses yang diperkenankan.

5. Memperhatikan keleluasaan dan mobilitas kerja, dengan membuat transport dan lintasan aliran kerja yang berorientasi pada konsumen dan karyawan.

b. R2 : Rapi

(56)

2. Mengidentifikasi dan memberikan label atau tanda. c. R3 : Resik

1. Tentukan target Resik.

2. Tentukan jadwal housekeeping dan penanggung jawabnya. Buat prosedur pelaksanaan proses Resik harian terus menerus.

3. Memperhatikan peta daerah tanggung jawab tempat kerja dan garis pembatas tempat kerja.

4. Menggunakan dan merawat sarana kebersihan dan berbagi alat pembersih. 5. Tetapkan periode inspeksi reguler mempertahankan kontinuitas target

Resik untuk peralatan, mesin-mesin, dan semua fasilitas yang ada. d. R4 : Ramah

1. Melayani konsumen dengan senyum dan sapaan ramah.

2. Mendengarkan konsumen dan membantu/mencarikan jalan keluar masalah.

3. Menyerahkan produk dengan cara yang baik dan benar.

4. Memberikan informasi sesuai kebutuhan konsumen dan promosi produk/jasa.

5. Bersikap saling menghargai, sopan santun, dan keramahan dengan konsumen dan antar sesama karyawan.

6. Antar sesama karyawan saling memberikan perhatian yang tulus dan membina hubungan kekeluargaan.

e. R5 : Rawat

(57)

2. Mengerjakan sesuatu yang benar dengan cara yang benar setiap waktu (efektif dan efisien).

f. R6 : Rajin

1. Disiplin kontinuitas program 6R. 4.4.3. Aspek Manajemen

Metode analisis dari aspek manajemen terdiri dari: 4.4.3.1. Menulis Uraian dan Spesifikasi Kerja

Menurut Dessler (1998) uraian kerja memuat bagian-bagian tentang: 1) Pekerjaan, yang menspesifikasikan nama pekerjaan; 2) Uraian ringkas, yang menggambarkan sifat umum dari pekerjaan, yang mendaftarkan hanya fungsi dan kegiatan utamanya; 3) Kewajiban dan tanggung jawab, yang menggambarkan daftar yang rinci tentang tanggung jawab dan kewajiban yang sebenarnya dari pekerjaan; 4) Penyelia, yang memperlihatkan hubungan pemegang pekerjaan dengan yang lain di dalam dan di luar organisasi; 5) Evaluasi, yang menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh karyawan dalam masing-masing tugas dan tanggung jawab utama dari uraian kerja. Spesifikasi kerja memfokuskan terutama pada tujuan pekerjaan, tanggung jawab, syarat pekerja, peluang karir, dan pertimbangan khusus.

4.4.4. Aspek Keuangan

4.4.4.1. Metode Payback Periods

(58)

maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak. Rumus Payback Periods akan berbentuk:

Ab I Periods

Payback =

Keterangan:

I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan

Ab = Benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya 4.4.4.3. Metode Net Present Value

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan, yaitu tingkat bunga pada saat kita menganggap keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu kita mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sebaliknya, apabila lebih kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena dinilai tidak mengutungkan. Rumus Net Present Value akan berbentuk:

(59)

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

Rumus Internal Rate of Return akan berbentuk:

)

4.4.4.5. Metode Profitability Index

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dikatakan tidak menguntungkan. Metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dipergunakan. Rumus Profitability Index akan berbentuk:

I

ACFt = Arus kas tahunan setelah pajak pada periode t I = Tahun

t = Tahun

n = Umur ekonomis usaha

(60)

V. URAIAN USAHA

Usaha Rental Laptop yang baru akan mulai didirikan diberi nama MIMO Rental Laptop, dan usaha pertama di Lingkungan sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor seperti yang ditunjukkan dalam Lampiran 2. MIMO Rental Laptop merupakan perusahaan jasa yang mengkhususkan pada jasa penyewaan Laptop. Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan pada awalnya dalam usaha MIMO Rental Laptop ini adalah CV (Comanditaire Venootschap), hal ini terkait dengan kebutuhan dan sumber dana usaha yang akan dipergunakan.

(61)

adalah sebesar 56 buah Laptop yang disewakan dengan mempertimbangkan permintaan per tahun sebesar Rp 687.837.163 menggunakan Metode Difusi Inovasi. Usaha MIMO Rental Laptop akan dibuka apabila dana yang diperlukan untuk investasi telah terkumpul sebesar Rp 203.499.290.

Tabel 3. Kegiatan Komputasi Konsumen

Kegiatan Komputasi Konsumen Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.Laptop lebih banyak digunakan untuk

mengetik/mengerjakan laporan

30 66,67 2.Termasuk pengguna Laptop yang

banyak menjalankan aplikasi berat

15 33,33

Berdasarkan hasil penelitian kegiatan komputasi konsumen MIMO Rental Laptop menunjukkan bahwa Laptop lebih banyak digunakan untuk mengetik/mengerjakan laporan sebesar 66,67%, sedangkan sisanya 33,33% menunjukkan bahwa konsumen menggunakan Laptop untuk menjalankan aplikasi berat, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.

Tabel 4. Instrumen Kepribadian

Pernyataan Skor (%)

Setuju Netral Tidak

Setuju A.Sosial

1.Saya selalu senang mengikuti pertemuan dengan banyak orang

33,33 56,25 10,42

2.Saya menganggap diri saya orang yang suka bergaul dan sangat ramah

58,33 37,50 4,17

3.Saya mudah berbaur di tengah orang banyak pada pertemuan sosial

(62)

Pernyataan Skor (%)

Setuju Netral Tidak

Setuju 4.Sewaktu berada di tengah kelompok kecil, saya

duduk diam dan membiarkan orang lain berbicara banyak

30,43 34,78 34,78

5.Saya mempunyai lebih sedikit teman dibandingkan kebanyakan orang

16,67 27,08 56,25

6.Saya dianggap sebagai orang yang sangat antusias 27,08 54,17 18,75 B.Rileks

1.Saya menjadi tegang sewaktu memikirkan hal-hal yang akan datang

17,02 42,55 40,43

2.Kemunduran yang sangat kecil kadang terlalu mengganggu saya

47,83 30,43 21,74

3.Saya ingin mengetahui bagaimana untuk rileks 64,58 33,33 2,08 4.Saya menghindar menghadapi krisis atau kesulitan 12,50 37,50 50,00

C.Kendali Internal

1.Kadang saya merasa tidak memiliki cukup kendali atas arah yang diambil oleh kehidupan saya

31,25 35,42 33,33

2.Saya sering merasa hanya memiliki sedikit pengaruh atas hal-hal yang terjadi pada diri saya

26,09 30,43 43,48

3.Apa yang terjadi pada diri saya adalah perbuatan saya sendiri

64,58 29,17 6,25

4.Menjadi berhasil adalah masalah kerja keras; nasib baik tidak ada hubungannya dengan hal itu

41,67 33,33 25,00

5.Mendapatkan pekerjaan yang baik bergantung terutama pada keberadaan di tempat yang tepat pada waktu yang tepat

52,17 30,43 17,39

MIMO Rental Laptop mengarahkan mereknya ke sebagian besar konsumen yang memiliki gaya hidup berorientasi pada pencapaian prestasi. Tabel 4 menunjukkan sebagian besar konsumen MIMO Rental Laptop memiliki kepribadian rileks sebesar 50% serta kendali internal sebesar 60%, dengan demikian MIMO Rental Latop menawarkan Laptop dan komunikasi iklan yng sesuai dengan kepribadian rileks dan kendali internal.

(63)

skripsi, persentasi seminar dan sidang, serta pencarian informasi di internet seperti yang ditunjukkan dalam Aspek Pasar. Pasar dari usaha MIMO Rental Laptop bersifat musiman, karena siklus usaha MIMO Rental Laptop disesuaikan dengan waktu perkuliahan mahasiswa di Institut Pertanian Bogor yang menjadi konsumen MIMO Rental Laptop.

Keistimewaan MIMO Rental Laptop adalah mutu dari Laptop yang MIMO Rental Laptop sewakan luar biasa, karena MIMO Rental Laptop mengantisipasi timbulnya kesulitan dalam mempertahankan hubungan baik dengan para pemasok. MIMO Rental Laptop menawarkan penyewaan Laptop paket standar dengan harga sewa murah seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Bentuk Penawaran Penyewaan Laptop yang Konsumen

Bentuk Penawaran Penyewaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Penyewaan Laptop yang menawarkan sedikit paket standar dengan harga sewa lebih murah

31 64,58

2. Penyewaan Laptop yang menawarkan keistimewaan khusus dengan harga sewa yang lebih tinggi

17 35,42

Bentuk fisik Laptop yang konsumen sukai adalah 79,17% konsumen menyukai bentuk Laptop dengan lekukan yang menawan, dan 20,83% konsumen menyukai bentuk Laptop dengan garis kaku yang menghiasi setiap sudutnya, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 6

Tabel 6. Bentuk Fisik Laptop yang Konsumen Sukai

Bentuk Fisik Laptop Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.Dengan lekukan yang menawan 38 79,17

2.Dengan garis kaku yang menghiasi setiap sudutnya

10 20,83

(64)

ukuran layar Laptop 12” (cukup lebar), sedangkan 2,08% konsumen menyukai ukuran layar Laptop 7” (sangat tidak lebar) seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Ukuran Layar Laptop yang Konsumen Sukai

Ukuran Layar Laptop Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.17” (sangat lebar) 4 8,33

2.14” (lebar) 26 54,17

3.12” (cukup lebar) 11 22,92

4.10” (tidak lebar) 6 12,50

5.7” (sangat tidak lebar) 1 2,08

Laptop yang disewakan disertakan dengan beberapa perlengkapan seperti mouse, adaptor, headset, cooling pad, DVD Drive, fasilitas koneksi WiFi, fasilitas Bluetooth, sistem operasi Windows, software Microsoft Office, software MP3, software Adobe Photoshop, software Power DVD, software Adobe Acrobat Reader, software SPSS, dan software antivirus Norman seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 8 dan pada Aspek Pasar.

Tabel 8. Perlengkapan Laptop yang Penting untuk Disertakan dalam Paket Penyewaan Laptop

Ukuran Layar Laptop Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Fasilitas koneksi internet Wi-Fi 42 87,50

2. Software Microsoft Office 41 85,41

3. Sistem operasi Windows 40 83,33

4. Software MP3 34 70,83

5. Software video PowerDVD 33 68,75

6. Optical drive DVD 32 66,67

7. Software olah photo Adobe Photoshop 30 62,50

8. Fasilitas Bluetooth 28 58,33

9. Software olah photo CorelDraw 23 47,92

10. Fasilitas Headset 21 43,75

11. Software olah data statistik SPSS 19 39,58 12. Software olah data statistik Minitab 19 39,58

13. Fasilitas Kamera 15 31,25

14. Software multimedia editing Animasi 13 27,08 15. Software multimedia editing Movie 11 22,92

16. Sistem operasi Linux 9 18,75

17. Software desain ruang AutoCad 9 18,75

(65)

Ukuran Layar Laptop Jumlah (Orang) Persentase (%) 19. Software multimedia editing Website 8 16,67

20. Software pemograman C++ 7 14,58

21. Software pemograman Pascal 5 10,42

22. Software Adobe Acrobat Reader 1 2,08

Kett: Konsumen dapat menjawab lebih dari satu jawaban

MIMO Rental Laptop menjalankan usaha penyewaan Laptop dengan memberikan pelayanan ke konsumen seperti pelayanan konsultasi seputar Laptop yang disewakan, karena 57,45% konsumen memerlukan adanya pelayanan konsultasi seputar Laptop yang disewakan, sedangkan 42,55% konsumen menyatakan tidak memerlukan adanya pelayanan konsultasi seputar Laptop yang disewakan. Hal ini ditunjukkan dalam Tabel 9.

Tabel 9. Perlu/Tidaknya Pelayanan Konsultasi Seputar Laptop yang Disewakan

Perlu/Tidaknya Pelayanan Konsultasi Laptop

Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.Perlu 27 57,45

2.Tidak Perlu 20 42,55

MIMO Rental Laptop juga memberikan petunjuk praktis pengoperasian Laptop di saat menggunakannya, hal ini dikarenakan 76,60% konsumen menyatakan perlunya petunjuk praktis pengoperasian Laptop, sedangkan 23,40% konsumen menyatakan tidak memerlukan adanya petunjuk praktis pengoperasian Laptop, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 10.

Tabel 10. Perlu/Tidaknya Petunjuk Praktis Pengoperasian Laptop Saat Digunakan

Perlu/Tidaknya Petunjuk Praktis Pengoperasian Laptop

Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.Perlu 36 76,60

Gambar

Tabel 1. Keputusan Manajemen Kualitas Berkaitan dengan Strategi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional
Tabel 2. Unsur Evaluasi (ei) Atribut Produk Laptop
Tabel 2.  Pemasar menginginkan konsumen untuk menyadari produk mereka
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB II : PERENCANAAN BISNIS WARUNG INTERNET “RR NET” Data Perusahaan, Biodata Pemilik, Struktur Organisasi, Aspek Pasar, Produk yang Dihasilkan, Keunggulan, Sistem

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisa kelayakan bisnis usaha Toko Ratna dari segi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspekfinansial.. (2) Memberikan

Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Laptop Merek Asus (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Institut.. Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan

Dalam melakukan analisis kelayakan bisnis ini, dilakukan analisis aspek pasar, aspek teknis,aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia,

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan studi kelayakan bisnis berdasarkan aspek-aspek kelayakan yang ada, diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis,

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan studi kelayakan bisnis berdasarkan aspek-aspek kelayakan yang ada, diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis,

Hasil Studi Kelayakan Bisnis yang dilakukan terhadap aspek hukum, sosial, budaya, pasar dan pemasaran, teknis, manajemen, keuangan, ekonomi dan lingkungan menyimpulkan bahwa Pala Booi

Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah analisa kelayakan bisnis yang mencakup beberapa aspek yaitu aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek keuangan, dan