• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun learning management system di SMA Negeri 8 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun learning management system di SMA Negeri 8 Bandung"

Copied!
236
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Tempat/Tgl Lahir : Tanjunguban, 23 Oktober 1990 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Nusa Indah No. 7 RT 01 RW 06 Desa Tanjung Uban Kota Kecamatan Bintan Utara

Mobile Phone : 085668109429

Email : lylateuing@yahoo.com

2. Pendidikan Formal

1996 - 2002 : SD NEGERI 001, BINTAN UTARA

2002 - 2005 : SMP KATOLIK, BINTAN TIMUR

2005 - 2008 : SMK KATOLIK, BINTAN TIMUR

2008 -2014 : UNIKOM (TEKNIK INFORMATIKA), BANDUNG

Bandung, 25 Februari 2014

Daud Hasintongan Sitompul (10108233)

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Daud Hasintongan Sitompul

10108233

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii

dan karunia-Nya tugas akhir dengan judul “Membangun Learning Management System Di SMA Negeri 8 Bandung” sebagai syarat untuk menyelesaikan Strata I Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia.

Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak dengan segenap hati dan keihklasan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan kesehatan dan selalu menyertai selama menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Keluarga tercinta terutama kedua orang tua Bapak Lasmar Sitompul dan Ibu Elysbet Hutabarat yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T. selaku dosen wali IF-5 angkatan 2008 dan selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam meyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Ednawati, S.Si., M.Si. selaku penguji yang telah memberikan arahan dan saran pada saat menguji.

5. Ibu Utami Dewi W, S.Kom. selaku penguji yang telah memberikan arahan dan saran pada saat menguji.

(7)

iv

8. Cece Budiman, Bagus Adi, Robby Ariesa Perdana, Jonathan Herdiyanto, Devi Eka, Jhony, alif, rekan seperjuangan di IF-5 Angkatan 2008 dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Penulis,

(8)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah.. ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan …………... 2

1.4Batasan Masalah ... 3

1.5Metodologi Penelitian ... 4

1.6Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Profil SMA Negeri 8 Bandung ... 9

2.1.1 Struktur Organisasi ... 10

2.1.2 Deskripsi Kerja ... 11

(9)

vi

2.2.3 Dashboard ... 18

2.2.4 Tools Pembangunan Perangkat Lunak... 20

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 23

3.1 Analisis Sistem ... 23

3.1.1 Analisis Masalah ... 23

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 24

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 29

3.1.3.1Aturan Bisnis yang Sedang Berjalan Di Sekolah ... 30

3.1.3.2Aturan Bisnis yang Berlaku Pada LMS ... 30

3.1.3.3Analisis Pengkodean... 31

3.1.4 Analisis Monitoring ... 33

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 35

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37

3.1.6.1Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 37

3.1.6.2Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 38

3.1.6.3Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir ... 39

3.1.7 Analisis Data ... 41

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional... 43

3.1.8.1Diagram Konteks ... 44

3.1.8.2Data Flow Diagram (DFD) ... 45

(10)

vii

3.1.9 Spesifikasi Proses ... 64

3.1.10 Kamus Data ... 97

3.2 Perancangan Sistem ... 104

3.2.1 Perancangan Data ... 104

3.2.1.1Skema Relasi ... 105

3.2.1.2Diagram Relasi ... 106

3.2.1.3Struktur Tabel... 106

3.2.2 Perancangan Kode ... 115

3.2.3 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 115

3.2.3.1Perancangan Struktur Menu ... 116

3.2.3.2Perancangan Antar Muka ... 117

3.2.3.3Perancangan Pesan... 155

3.2.3.4Jaringan Semantik... 156

3.2.3.5Perancangan Prosedural... 159

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN………..... 163

4.1Implementasi Sistem ... 163

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 163

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 164

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 164

(11)

viii

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 178

4.2.3 Kesimpulan dan Hasil Pengujian Blackbox ... 210

4.3 Pengujian Beta ... 210

4.3.1 Skenario Pengujian Beta…... 211

4.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 221

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN………... 223

5.1Kesimpulan ... 223

5.2 Saran ... 223

(12)

225

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: ANDI, 2002. [2] Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2012. [3] Herman Dwi Sujono, Membangun Course Learning Berbasis Moodle,

Yogyakarta: Perpustakaan Nasional, 2010.

[4] H.M Jogiyanto, Pengenalan Komputer. Yogyakarta, Indonesia: ANDI OFFSET, 2006.

[5] [6]

[7]

Fathansyah, Basis data. bandung: Informatika, 2002.

www.scribd.com/doc/32505046/Dashboard-Sebagai-Alat-Pengukuran-Kinerja-Organisasi-Secara-Realtime (diakses 30 Juli 2013)

(13)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

SMA Negeri 8 Bandung merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di Bandung yang berlokasi di jalan Selontongan No. 3 Bandung. Sistem pembelajaran di SMAN 8 Bandung sudah berjalan degan cukup baik yaitu guru hadir di sekolah dan memberikan materi kepada siswa sesuai dengan silabus yang berlaku, namun masih terdapat beberapa kendala mengenai ketersediaan sistem pendukung lainnya seperti media pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak SMA Negeri 8 Bandung, terdapat masalah dalam hal pendistribusian materi tambahan yang dilakukan oleh guru. Sulitnya siswa dalam mencari referensi materi tambahan yang sesuai dengan silabus di internet menyebabkan siswa harus membutuhkan waktu yang yang lama mencarinya agar sesuai dengan silabus.

Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan, biasanya guru memberikan tugas. Namun hal ini masih menjadi kendala ketika seorang siswa berhalangan hadir karena sakit atau alasan tertentu menyebabkan guru tidak dapat memberikan tugas kepada siswa tersebut. Begitupun ketika siswa ingin mengumpulkan tugas pada hari yang sudah ditentukan namun tidak dapat hadir dikarenakan sakit menyebabkan siswa tersebut tidak dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.

Selain memberikan tugas, guru juga biasanya memberikan ulangan atau ujian kepada siswanya untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang di ajar. Dalam hal ini guru mengalami kesulitan ketika ingin menghitung nilai hasil ujian siswa karena banyaknya dokumen ujian siswa. Hal ini dikarenakan banyaknya siswa yang diajar oleh guru.

(14)

dipahami. Apalagi, masih adanya siswa yang enggan atau sungkan untuk bertanya menyebabkan siswa cenderung pasif dan sulit untuk memahami pelajaran tersebut.

Masalah yang telah disebutkan diatas dapat berdampak pada pemahaman siswa terhadap mata pelajaran dan dapat berimbas terhadap prestasi dan nilai siswa, maka dibutuhkan sebuah media pembelajaran lain yang dapat menunjang proses pembelajaran selain di ruang kelas. LMS merupakan media yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran tersebut karena LMS dapat memberikan kegiatan pembelajaran dimana pelajar dapat memperoleh materi pelajaran, tugas, ulangan dan berinteraksi dengan guru serta informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan LMS diharapkan dapat meningkatkan kualitas aktifitas dan kemandirian siswa, peningkatan kualitas pembelajaran serta kualitas komunikasi antar guru dengan siswa sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka penulis bermaksud mengambil topik tugas akhir ini dengan judul “Membangun Learning

Management System di SMA Negeri 8 Bandung”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun LearningManagement System

di SMA Negeri 8 bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun

LearningManagement System di SMA Negeri 8 Bandung.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. memfasilitasi guru dalam memberikan materi pelajaran

2. Memfasilitasi guru dalam memberikan tugas dan membantu siswa dalam mengumpulkan tugas

(15)

4. Menyediakan forum sebagai sarana diskusi bagi guru dan siswa

1.4 Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan, maka perlu adanya batasan permalasahan. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Sistem ini tidak untuk menggantikan sistem yang sedang berjalan, melainkan hanya sebagai sarana pendukung atau tambahan dalam proses belajar mengajar yang sudah berjalan.

2. Learning Management System ini mendukung format file seperti berikut :

a. File dokumen : pdf, doc, docx, ppt, pptx, xls, xlsx. b. File audio video : mp3, flv.

3. Fitur monitoring yang dilakukan oleh guru digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

4. Fitur monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah digunakan untuk mengetahui aktifitas guru dan nilai rata-rata kelas tiap mata pelajaran yang ditampilkan melalui grafik.

5. Tipe Pembelajaran yang dipakai dalam Learning Management System di SMAN 8 Bandung ini menggunakan tipe pembelajaran asynchronous

learning.

6. Bentuk soal-soal ulangan pada Learning Management System ini adalah pilihan ganda.

7. Pelaksanaan ulangan pada LMS ini dilakukan di lingkungan sekolah. 8. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan

terstruktur. Alat (tools) yang digunakan adalah DFD (Data Flow

(16)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang akan digunakan penulis dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang mendeskripsikan data-data yang dikumpulkan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang sifat-sifat obyek penelitian agar bisa memecahkan masalah pada obyek penelitian. Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan learning management system. Proses ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan segala informasi untuk pembangunan learning management system yang bersumber dari internet.

b. Observasi.

Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap proses belajar mengajar yang ada di SMA Negeri 8 Bandung.

c. Interview.

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak SMA Negeri 8 Bandung dalam hal ini wawancara dilakukan dengan wakil kepala sekolah atas nama Ibu Tintin dan beberapa guru lainnya. d. Kuesioner

(17)

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall menurut Sommerville, meliputi beberapa proses diantaranya :

a. Requirements definition

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh LMS yang akan dibangun.

b. System and software design

Desain dikerjakan setelah kebutuhan data-data selesai diperoleh dan dikumpulkan secara lengkap. Kemudian pembuatan Learning Management

System ini dapat dibuat dengan adanya software-software pendukung seperti

PHP sebagai text editor, MySQL sebagai databasenya, mozilla firefox dan google chrome sebagai web browser, serta WAMP sebagai media untuk menjalankan Learning Management System ini dalam jaringan local.

c. Implementation and unit testing

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji secara unit.

d. Integration and system testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system

testing).

e. Operational maintenance

(18)

Untuk menggambarkan seluruh tahapan waterfall, dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Model Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan tentang dasar-dasar pemikiran meliputi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu profil sekolah, berisi penjelasan tentang sejarah perkembangan sekolah, visi, misi, logo, dan struktur organisasi sekolah. Bagian kedua berupa landasan teori yang berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun Learning Management System di SMA Negeri 8 Bandung.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(19)

berisi perancangan struktur basis data dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang dilakukan di lingkungan SMA Negeri 8 Bandung agar diketahui apakah Learning

Management System yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan pihak SMA

Negeri 8 Bandung.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan Learning Management

System dan saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak SMA Negeri

(20)
(21)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil SMA Negeri 8 Bandung

SMA Negeri 8 Bandung berdiri tahun 1967 yang berlokasi di jalan Selontongan No 3 Bandung. SMA Negeri 8 Bandung ini memiliki satu kepala sekolah dan 5 wakil kepala sekolah serta beberapa guru dalam membangun SMA Negeri 8 Bandung berkembang. Dalam mewujudkan operasional kinerja yang terstruktur, SMA Negeri 8 Bandung memiliki visi dan misi. Visi SMA Negeri 8 Bandung adalah menjadi sekolah menengah atas berprestasi, religious, berbudaya lingkungan, berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan misi SMA Negeri 8 Bandung antara lain :

1. Mengembangkan potensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual (terdepan dan berkarakter).

2. Membangun kualitas dan kuantitas lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi terbaik (terdepan).

3. Membangun akuntabilitas sekolah yang dilandasi komitmen dan sikap profesionalisme (terdepan, berkarakter).

4. Membangun watak dan kepribadianpeserta didik yang bermartabatdan berwawasan kebangsaan (berkarakter).

5. Mengembangkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup (berkarakter).

6. Membangun kemitraan dengan stakeholders sekolah guna mewujudkan pendidikan yang bermutu (terdepan, berkarakter).

7. Mengembangkan mutu proses pembelajaran melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (terdepan, TIK).

(22)

Selain memiliki visi dan misi sekolah, SMA Negeri 8 Bandung juga memiliki logo atau lambang lembaga pendidikan yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo SMA Negeri 8 Bandung

2.1.1 Struktur Organisasi

SMA Negeri 8 Bandung dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang dibantu oleh kepala administrasi dan lima wakil kepala sekolah, diantaranya Wakasek bidang akademis, Wakasek bidang penjamin mutu, Wakasek bidang kesiswaan, Wakasek bidang sapras, seta Wakasek bidang humas. Untuk menggambarkan struktur organisasi SMA Negeri 8 Bandung, dapat dilihat pada gambar 2.2.

(23)

2.1.2 Deskripsi Kerja

Uraian tugas pokok dan fungsi jabatan dari struktur organisasi di SMA Negeri 8 Bandung adalah sebagai berikut :

1. Komite Sekolah, bertugas dalam hal :

a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban komite sekolah.

b. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan melakukan pengawasan pelaksanaan tugas baik pengurus harian maupun pengurus bidang agar tercapai kinerja organisasi yang maksimal.

c. Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan aspirasi dan kepentingan anggota komite dan masyarakat terkait dengan kebijakan pendidikan di SMA Negeri 8 Bandung.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS). Berikut ini adalah uraian tugas kepala sekolah di SMA Negeri 8 Bandung :

a. Kepala sekolah selaku edukator bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, menganalisis hasil evaluasi, dan melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas :

1) Merumuskan visi, misi, strategi; dan menerapkan strategi pengelolaan dan pembelajaran.

2) Menetapkan kebijakan mutu pemenuhan standar dan keunggulan sekolah

3) Menyusun perencanaan jangka menengah, tahunan, dan semesteran. 4) Mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan pengelolaan dan

pembelajaran

5) Melaksanakan pengawasan

(24)

c. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi:

1) Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan bidang pengelolaan dan pembelajaran dan bimbingan.

2) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembinaan kesiswaan dan pengembangan prestasi siswa.

3) Pengelolaan perpustakaan, labolatorium, ruang multimedia, keterampilan, kesenian, UKS, OSIS, serbaguna, pusat sumber belajar 4) Pengelolaan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,

kerindangan dan kekeluargaan)

d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :

1) Program jangka menengah dan tahunan dalam pengelolaan dan pembelajaran

2) Program peningkatan mutu dalam 8 standar nasional pendidikan 3) Program kegiatan bimbingan dan konseling

4) Program tata usaha

5) Pembinaan prestasi siswa, kegiatan OSIS dan Ekstrakurikuler. 6) Program kerja sama kerjasama dalam dan luar negeri

3. Wakasek Akademis, bertugas membantu kepala sekolah dalam hal :

a. Menetapkan kebijakan mutu dalam standar SKL isi, proses, dan penilaian. b. menyusun program, mengatur pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran c. membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis

d. melaksanakan dan menyusun jadwal pelajaran tambahan. e. Membuat jadwal pelaksanaan pembagian rapor

f. Mengkoordiasikan Penyusunan dan Revisi Kurikulum SMAN 8 Bandung g. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan program secara berkala kepada

kepala sekolah

(25)

4. Wakasek Penjamin Mutu, bertugas membantu kepala sekolah dalam hal : a. Mengelola informasi hasil evaluasi diri, evaluasi kinerja RSBI, hasil

supervisi pengawas, dan akreditasi sebagai dasar perbaikan mutu berkelanjutan.

b. Mengimventarisir target kinerja pada tiap bidang kegiatan sebagai dasar penentuan target kinerja penjaminan mutu.

c. Menetukan indikator mutu yang menjadi sasaran evaluasi kinerja. d. Melaksanakan evaluasi dan pengelolaan penjaminan mutu

e. Mengolah data hasil evaluasi dan penjaminan mutu f. Menyusun rekomendasi perbaikan mutu

g. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

5. Wakasek Kesiswaan, bertugas membantu kepala sekolah dalam hal :

a. Merencanankan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembinaan kesiswaan/OSIS.

b. melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

c. membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

d. membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan ( 6 K )

e. melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa,

f. mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah;

g. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan kegiatan kepada kepala sekolah 6. Wakasek Sapras (sarana prasarana), membantu kepala sekolah dalam hal :

a. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana sekolah yang mengacu kepada Rencana Kerja Tahunan sekolah.

(26)

c. Mengkoordinasikan dan mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana sekolah;

d. Mengelola alat-alat pembelajaran;

e. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

7. Wakasek Humas, membantu kepala sekolah dalam hal :

a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengembangan kerja sama dengan pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan di dalam negeri.

b. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa;

c. Membina hubungan antar sekolah dengan Komite Sekolah;

d. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya; dan

e. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan pengetahuan siswa.

f. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala kepada kepala seolah.

8. Kepala Administrasi, membantu kepala sekolah dalam hal : a. Mengelola keuangan

b. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah c. Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah d. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.

2.2 Landasan Teori

(27)

2.2.1 Sistem Informasi

Menurut McLeod, Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu. Sedangkan, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut O’Brien, sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. E-learning dan LMS merupakan sistem informasi yang bergerak di bidang pendidikan.

2.2.2 E-learning dan LMS

The ILRT of Bristol University mendefinisikan e-learning sebagai

penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran, dan penilaian. E-learning memungkinkan siswa untuk belajar melalui komputer di tempat masing-masing tanpa harus secara fisik mengikuti pelajaran di kelas. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan

e-learning adalah pembelajaran jarak jauh, pembelajaran dengan perangkat

komputer, pembelajaran formal atau informal, dan pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli.

Sedangkan LMS atau lebih dikenal dengan Learning Management System

menurut Ellis adalah suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mengelola (untuk keperluan administrasi), dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan belajar mengajar secara online (terhubung ke internet), Semua itu dilakukan secara online. Dengan kata yang lain LMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan on-line

berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya.

(28)

Sementara itu menurut wikipedia: LMS didefinisikan sebagai sebuah perangkat lunak untuk menyampaikan, tracking, serta mengelola pembelajaran. LMS merupakan aplikasi perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, pelaporan program pelatihan, kelas dan kegiatan online, e-learning program, dan isi pelatihan.

Di dalam LMS terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fiturnya masing-masing yang dapat digunakan dalam kondisi yang berbeda. Fitur-fitur LMS pada umumnya antara lain :

1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar, yang meliputi beberapa item antara lain:

a. Tujuan dan sasaran b. Silabus

c. Metode pengajaran d. Tugas

e. Jadwal ujian

f. Daftar referensi atau bahan bacaan g. Profil dan kontak pengajar

h. Pelacakan/tracking dan monitoring

2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi antara lain a. Diktat dan catatan kuliah

b. Bahan presentasi c. Contoh ujian yang lalu

d. FAQ (Frequently Asked Questions)

e. Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas f. Situs-situs bermanfaaat

g. Artikel-artikel dalam jurnal online

3. Penilaian

(29)

5. Komunikasi seperti : a. Forum diskusi online

b. Chat

Ditinjau dari segi interaksi antara sistem dengan manusia maka ada tiga kategori dasar dari e-learning, yaitu:

1. Synchronous Learning

Pada pembelajaran synchronous kondisinya mirip dengan pembelajaran konvensional hanya saja pada e-learning hal ini tidak ditandai dengan kehadiran secara fisik. Pada bentuk synchronous ini pendidik (instruktur), peserta didik dan rekan-rekannya melakukan “pertemuan” secara online di internet. Melakukan proses belajar mengajar seolah sedang berada pada ruang fisik yang sama.

2. Self-directed Learning

Pada kategori ini peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri dengan mengakses berbagai referensi dan bahan belajar yang disediakan. Tidak ada instruktur ataupun waktu khusus untuk berdiskusi dengan sesama peserta didik. Masing-masing peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan kebutuhannya.

3. Asynchronous (collaborative) Learning

Kategori ini mengkombinasikan karakteristik dari kedua kategori sebelumnya. Peserta didik belajar secara mandiri namun tetap berkomunikasi dengan peserta didik lainnya maupun dengan pendidik walaupun tidak harus di waktu khusus. Penggunaan email, instant message

(Yahoo! Messenger, Gtalk) ataupun board pada forum dapat digunakan

sebagai media komunikasi dan interaksi baik dengan pendidik maupun sesama peserta didik.

Pada LMS ini, kategori yang digunakan adalah asynchronous learning

(30)

menggantikan proses belajar mengajar yang sudah berlaku di sekolah yaitu proses belajar mengajar yang sedang berjalan.

2.2.3 Dashboard

Dashboard adalah alat yang memberikan tampilan antar muka visual, yang mengkonsolidasikan dan menyajikan informasi penting untuk mencapai tujuan tertentu secara sekilas. Tampilan visual dashboard yang mampu mengkomunikasikan informasi secara jelas, cepat, dan memberikan persepsi yang benar merupakan kunci dari keberhasilan dashboard. Konsep visualisasi data dan informasi akan digunakan pada saat melakukan perancangan antar muka dashboard. Visualisasi data dan informasi berkaitan dengan hal-hal mengenai persepsi visual danmedia penyajian data, penyampaian komponen–komponen dashboard harus mengutamakan estetika, ergonomis, dan efektifitas penyampaian informasi untuk mempermudah pengguna untuk melihat, memonitoring dan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat secara real time. Dashboard dinyatakan dalam beberapa istilah yang berbeda pada pustaka-pustaka yang ada. Menurut para ahli, dashboard dapat didefinisikan sebagai berkiut :

1. Menurut Shadan Malik, dashboard dapat diartikan sebagai enterprise

dashboard yaitu sebuah antar muka komputer yang banyak menampilkan

bagan, laporan, indikator, visual, dan mekanisme alert, yang dikonsolidasikan ke dalam platform informasi yang dinamis dan relevan. 2. Menurut Stephen Few, dashboard dapat diartikan sebagai information

dashboard yaitu tampilan visual dari informasi penting yang diperlukan

untuk mencapai satu atau beberapa tujuan dengan mengkonsolidasikan dan mengatru informasi dalam satu layar (single screen), sehingga kinerja kinerja organisasi dapat di monitor secara sekilas.

(31)

(KPI), yaitu informasi yang dapat digunakan untuk memberikan panduan secara aktif terhadap kinerja.

4. Menurut Wayne Eckerson, dashboard dapat didefinisikan sebagai mekanisme penyajian informasi secara visual di dalam sistem manajemen kinerja yang menyajikan inforasi kritis mengenai kinerja proses operasional secara sekilas. Wayne menitikberatkan penggunaan dashboard

untuk monitoring kinerja dari proses operasional.

Ada beberapa hal yang menyebabkan pembangunan dashboard menjadi tidak mudah, antara lain :

1. Banyak dan kompleksitasnya data yang dimiliki organisasi

2. Sulitnya menentukan KPI untuk organisasi, dan menentukan data yang dibutuhkan untuk KPI organisasi tersebut

3. Memilih bentuk yang tepat untuk menyajikan data dan informasi memerlukan banyak perhitungan karena data dan informasi harus disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, dan memberi gambaran lengkap mengenai kondisi organisasi

4. Banyaknya peran yang terdapat di dalam struktur organisasi, menyebabkan proses personalisasi dashboard menjadi hal yang tidak mudah. Selain itu, dashboard juga harus memungkinkan proses kolaborasi dan komunikasi antar penggunanya.

Berdasarkan pengertian-pengertian dashboard menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa istilah dashboard memiliki pengertian yang sama yaitu sebuah alat yang memberikan tampilan antar muka visual yang mengkonsolidasikan dan menyajikan informasi penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu secara sekilas dalam satu layar. Menurut Rasmussen, ada beberapa macam tipe dari Dashboard antara lain adalah :

1. Strategical Dashboard yang berfungsi sebagai pendukung garis organisasi

(32)

2. Tactical Dashboard yang berfungsi sebagai pendukung pengukuran progress dalam kunci atau inisiatif proyek.

3. Operational Dashboard yang berfungsi sebagai pendukung monitoring

dari aktifitas proses bisnis yang spesifik.

Berdasarkan ketiga tipe dashboard yang ada, learning management system

menggunakan operational dashboard yang berfungsi sebagai pendukung monitoring dari aktifitas proses pembelajaran yang ada pada sistem ini. Tujuan dari pembuatan dashboard untuk kepala sekolah SMAN 8 Bandung adalah sebagai alat untuk melakukan monitoring terhadap nilai rata-rata kelas dan pengukuran kinerja guru dalam memberikan materi tambahan dan tugas tambahan kepada siswa yang berguna untuk membantu siswa dalam mendapatkan referensi tambahan yang sesuai dengan silabus.

2.2.4 Tools Pembangunan Perangkat Lunak

Tools-tools yang digunakan dalam pembangunan Learning Management

System antara lain adalah

1. Flowmap

Flowmap adalah model aliran dokumen pada sistem yang sedang berjalan. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2. ERD

(33)

model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antardata.

3. Diagram Konteks

Context Diagram menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan

hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem. Jenis pertama Context Diagram adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal.

4. DFD

Data flow diagram (DFD) merupakan alat untuk membuat diagram yang serbaguna. Data flow diagram terdiri dari notasi penyimpanan data (data

store), proses (process), aliran data (flow data), dan sumber masukan

(34)
(35)

23

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem yang sudah dimiliki SMA Negeri 8 Bandung. Dari proses analisis tadi akan dapat dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Sistem pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 8 Bandung adalah sistem pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka di kelas sehingga dirasa belum optimal karena dibatasi waktu dan tempat. Terdapat beberapa masalah yang ada di SMA Negeri 8 Bandung, diantaranya :

1. Guru kesulitan dalam menyampaikan materi tambahan kepada siswa dikarenakan terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah sehingga menyebabkan siswa harus membutuhkan waktu yang lama dalam mencari referensi materi tambahan yang sesuai dengan silabus di intenet.

2. Guru kesulitan ketika ingin memberikan tugas kepada siswa yang berhalangan hadir. Serta siswa juga kesulitan ketika ingin mengumpulkan tugas namun tidak dapat hadir dikarenakan sehingga menyebabkan siswa tidak dapat mengumpulkan tugas tepat waktu. Hal ini disebabkan belum adanya media yang dapat memfasilitasi guru dalam memberikan tugas dan memfasilitasi siswa dalam mengumpulkan tugas.

3. Guru kesulitan dalam merekap hasil ulangan atau ujian siswa dikarenakan banyaknya berkas yang ada.

(36)

tidak paham terhadap materi yang diberikan guru. Siswa dan guru membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berdiskusi lebih jauh mengenai materi pelajaran. Tentu saja hal ini sulit diwujudkan jika harus dilakukan secara langsung atau tatap muka karena waktu yang terbatas.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Dari data-data yang sudah dikumpulkan, dapat disimpulkan pula mengenai sistem yang sedang berjalan. Secara garis besar, ada empat prosedur yang berjalan di SMA Negeri 8 Bandung, yaitu prosedur pemberian materi pelajaran, prosedur pemberian tugas, prosedur pelaksanaan ulangan harian, dan prosedur pengolahan nilai raport.

1. Prosedur pemberian materi pelajaran yang sedang berjalan di SMA Negeri 8 Bandung, proses aliran dokumennya dijelaskan sebagi berikut.

a. Ringkasan materi pelajaran yang telah dibuat guru diberikan kepada ketua kelas.

b. Ketua kelas menggandakan ringkasan materi pelajaran yang diberikan guru.

c. Ringkasan materi pelajaran yang telah digandakan oleh ketua kelas disimpan sebagai arsip ketua kelas dan diberikan kepada siswa yang lain.

d. Ringkasan materi yang diberikan guru, diberikan kembali kepada guru e. Ringkasan materi yang telah didapat siswa, disimpan sebagai arsip Aliran dokumen pemberian materi pelajaran digambarkan dalam bentuk

(37)

PROSEDUR PEMBERIAN MATERI PELAJARAN

GURU KETUA KELAS SISWA

P

h

ase

Ringkasan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Penggandaan ringkasan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran Ringkasan materi

pelajaran

N 2

1

Hasil penggandaan ringkasan materi

pelajaran

A1

N 3

2

Hasil penggandaan ringkasan materi

pelajaran

A2 A3

Gambar 3.1 Flowmap Pemberian Materi Pelajaran

Ket :

A1 : Arsip ringkasan materi pelajaran yang disimpan oleh guru A2 : Arsip ringkasan materi pelajaran yang disimpan oleh ketua kelas A3 : Arsip ringkasan materi pelajaran yang disimpan oleh siswa

2. Prosedur pemberian tugas siswa yang sedang berjalan di SMA Negeri 8 Bandung proses aliran dokumennya dijelaskan sebagai berikut.

a. Diasumsikan tugas sudah dibuat oleh guru

b. Tugas yang telah dibuat guru diberikan kepada siswa

c. Siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkannya pada guru yang bersangkutan sesuai batas waktu yang ditentukan.

d. Guru memeriksa tugas dan menentukan nilainya.

e. Hasil tugas yang telah di nilai tersebut di simpan dalam daftar nilai siswa.

(38)

Aliran dokumen pemberian tugas siswa digambarkan dalam bentuk

flowmap seperti gambar 3.2.

Prosedur Pemberian Tugas

Siswa Guru

Tugas Tugas

Mengerjakan tugas

Tugas yang telah dikerjakan

Memeriksa dan menilai tugas yang

telah dikerjakan

Tugas yang telah dinilai Daftar nilai

kosong

Tugas yang telah dikerjakan

Memasukkan nilai tugas ke dalam

daftar nilai

Tugas yang telah dinilai

Daftar nilai siswa yang sudah diisi

A4

Tugas yang telah dinilai

Gambar 3.2 Flowmap Pemberian Tugas

Ket :

A4 : Daftar nilai yang telah diisi disimpan oleh guru sebagai arsip

3. Prosedur pelaksanaan ulangan yang berlangsung di SMA Negeri 8 Bandung, saat ini terdiri dari beberapa urutan proses. Berikut adalah prosedur pelaksanaan ulangan harian:

a. Diasumsikan soal ulangan sudah dibuat oleh guru

(39)

c. Siswa mengerjakan soal ulangan

d. Siswa mengumpulkan soal ulangan dan lembar jawaban yang telah diisi kepada guru

e. Soal ulangan disimpan oleh guru sebagai arsip

f. Guru menilai lembar jawaban dan memasukkan nilai ulangan ke dalam daftar nilai.

g. Guru memberikan lembar jawaban yang telah dinilai kepada siswa Untuk mengetahui aliran proses pelaksanaan ujian maka akan digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar 3.3 berikut :

Prosedur Pelaksanaan Ulangan

Siswa Guru

Soal Ulangan

Mengerjakan soal ulangan Soal Ulangan

Lembar jawaban soal

Soal Ulangan

Lembar jawaban yang telah diisi

Penilaian ujian

Lembar jawaban yang telah dinilai

Memasukkan nilai ulangan ke dalam

daftar nilai

Lembar jawaban yang telah dinilai

Lembar jawaban yang telah dinilai

Lembar jawaban yang telah diisi Soal Ulangan

A6

Daftar Nilai kosong

Daftar Nilai yang sudah diisi

A4

Lembar jawaban soal

Gambar 3.3 Flowmap Pelaksanaan Ujian

Ket :

(40)

4. Prosedur pengolahan nilai raport yang terjadi di SMAN 8 Bandung terdiri dari beberapa urutan proses. Berikut adalah prosedur pengolahan nilai raport :

a. Guru bidang studi menghitung nilai akhir siswa, kemudian daftar nilai diberikan kepada masing-masing wali kelas.

b. Wali kelas merekap semua nilai siswa kedalam buku rekap nilai. c. Rekap nilai diserahkan pada kepala sekolah untuk ditandatangani. d. Wali kelas menuliskan nilai masing-masing siswa kedalam buku raport

yang kemudian ditandatangani wali kelas.

e. Kemudian buku raport diserahkan kepada kepala sekolah untuk disahkan.

f. Buku raport yang telah ditandatangani wali kelas dan disahkan kepala sekolah diberikan kepada siswa pada akhir semester.

(41)

Prosedur Pengolahan Nilai Raport

Orang Tua Siswa Kepala Sekolah

Wali kelas Guru

Daftar nilai akhir siswa

Rekap daftar nilai akhir Merekap Nilai

akhir

Daftar nilai akhir siswa

Tanda tangan Rekap daftar nilai

akhir

Rekap daftar nilai akhir yang telah

ditanda tangan Raport

Rekap daftar nilai akhir yang

telah ditanda tangan

Memasukkan nilai

Rekap daftar nilai akhir yang telah dimasukkan raport

Raport yang telah diisi nilai

Raport yang telah diisi nilai

Pengesahan dan tanda tangan raport

Raport yang telah disahkan Raport yang telah

disahkan

Tanda tangan raport Raport yang telah disahkan dan ditanda

tangan

Raport yang telah disahkan dan ditanda

tangan Pemeriksaan

raport

Cek valid

Raport yang telah diisi nilai

Y

Raport yang telah diisi nilai

T A4

Daftar nilai siswa

Perhitungan Nilai Akhir

Daftar nilai yang telah direkap

Gambar 3.4 Flowmap Pengolahan Nilai raport

Ket :

A4 : Arsip daftar nilai siswa

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

(42)

3.1.3.1Aturan Bisnis yang Sedang Berjalan Di Sekolah

Terdapat aturan bisinis yang sedang berjalan di SMAN 8 Bandung diantaranya adalah dalam hal penyampaian materi, pengumpulan tugas, pelaksanaan ujian, dan monitoring.

a. Penyampaian Materi

1) Mata pelajaran umum, ditujukan untuk seluruh kelas. 2) Mata pelajaran IPA, ditujukan untuk kelas IPA. 3) Mata pelajaran IPS, ditujukan untuk kelas IPS.

4) Penyampaian materi dapat melalui softcopy berupa file word dan excel yang dikirim melalui email.

b. Pengumpulan Tugas

1) Pengumpulan tugas paling lambat saat pertemuan berikutnya berlangsung 2) Atau melalui softcopy berupa file word dan excel yang dikirim melalui

email.

c. Pelaksanaan Ujian

1) Soal ujian yang sama pada tiap siswa yang berbeda

2) Waktu pengerjaan ditentukan oleh guru yang bersangkutan d. Monitoring

1) Monitoring hasil belajar siswa yang dilakukan guru dengan melihat nilai tugas dan nilai ulangan yang diberikan.

2) Monitoring nilai siswa dilakukan oleh kepala sekolah dengan menggunakan raport siswa.

e. Penjurusan dilakukan pada tingkat II dan dibagi menjadi 2 yaitu IPA dan IPS

3.1.3.2Aturan Bisnis yang Berlaku Pada LMS

(43)

a. Penyampaian Materi

1) Siswa kelas X, XI dan XII mendapatkan materi sesuai kelas masing-masing dengan guru yang bersangkutan.

2) Mata pelajaran umum, ditujukan untuk seluruh kelas. 3) Mata pelajaran IPA, ditujukan untuk kelas IPA. 4) Mata pelajaran IPS, ditujukan untuk kelas IPS.

5) Format file materi antara lain : doc, docx, pdf, ppt, pptx, xls, xlsx, flv, mp3, mp4

b. Pengumpulan Tugas

1) Batas waktu pengumpulan tugas ditentukan oleh guru yang bersangkutan 2) Format file tugas antara lain : doc, docx, pdf, ppt, pptx, xls, xlsx, flv, mp3,

mp4

3) Skala nilai yaitu 0-100 c. Pelaksanaan Ujian

1) Bentuk soal berupa pilihan ganda

2) Pengacakan nomor soal ujian pada tiap siswa yang berbeda 3) Skala nilai yaitu 0-100

4) Pelaksanaan ulangan dilakukan dilingkungan sekolah d. Monitoring

1) Monitoring hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru dengan melihat nilai tugas dan ulangan.

2) Monitoring kelas yang dilakukan kepala sekolah dengan melihat nilai rata-rata kelas tiap mata pelajaran.

3.1.3.3Analisis Pengkodean

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengkodean yang ada di SMAN 8 Bandung. Pengkodean di SMAN 8 Bandung terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Nomor Induk Siswa (NIS).

1. Pengkodean NIP (Nomor Induk Pegawai)

(44)

Keterangan : x = angka

xxxx xx x xxx

Tahun Lahir

xx xxxx

Bulan Lahir Tanggal Lahir Tahun Kerja

Bulan Kerja

Kode Jenis Kelamin Nomor Urut PNS xx

Gambar 3.5 Format Pengkodean NIP

Contoh : 196103211986031007 berarti guru tersebut lahir pada tanggal 21 Maret 1961, diangkat menjadi pegawai negeri pada bulan Maret 1986, berjenis kelamin laki-laki dan terdaftar dalam urutan 007. Kode jenis kelamin laki-laki adalah angka 1 dan kode jenis kelamin perempuan adalah angka 2.

2. Pengkodean NIS (Nomor Induk Siswa)

Pengkodean NIS terdiri dari 9 digit, dengan format dapat dilihat pada gambar 3.6.

Keterangan : x = angka

xxxx xx xxx

Tahun Ajaran Pada Saat Masuk Kelas Saat Masuk

Nomor Urut Siswa

Gambar 3.6 Format Pengkodean NIS

Contoh : 121310001 berarti siswa tersebut terdaftar di sekolah pada tahun ajaran 2012/2013, masuk pada kelas 10 dan terdaftar dalam urutan 001.

3. Pengkodean Kelas

(45)

Kelas X

Keterangan : x = angka y = angka romawi

Y X

Tingkatan Kelas Nomor Urut Kelas

Gambar 3.7 Pengkodean Kelas X

Contoh : X 1, ini berarti kelas sepuluh dengan nomor urut 1. Kelas XI dan XII

Keterangan : x = angka y = angka romawi n = huruf

yyy nnn x

Tingkatan Kelas Nomor Urut Kelas Jurusan

Gambar 3.8 Pengkodean Kelas XI dan XII

Contoh : XI IPS 1, ini berarti kelas sebelas jurusan IPS dengan nomor urut 1.

3.1.4 Analisis Monitoring

(46)

Terdapat 2 macam analisis monitoring yang dilakukan pada Learning

Management System yaitu

1. Monitoring terhadap nilai hasil belajar siswa yang berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Monitoring ini dilakukan oleh guru.

2. Monitoring terhadap nilai rata-rata kelas per mata pelajaran dan monitoring terhadap aktifitas guru. Monitoring ini dilakukan oleh kepala sekolah.

Monitoring hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru berguna untuk melihat informasi tentang sejauh mana siswa tiap kelas yang diajar memahami materi yang diberikan. Informasi yang akan diterima oleh guru adalah perbandingan antara nilai kkm yang ditentukan dengan hasil dari tugas dan ulangan yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan. Nilai kkm setiap materi yang diberikan selalu berbeda-beda sesuai yang ditentukan oleh guru yang bersangkutan.

Sedangkan untuk kepala sekolah memonitoring nilai rata-rata kelas tiap mata pelajaran berfungsi untuk melihat informasi tentang kelas mana yang lebih cenderung lemah dalam memahami bidang mata pelajaran tertentu. Pada analisis aktifitas guru yang dilakukan oleh kepala sekolah, dapat dilakukan dengan cara melihat keaktifan guru dalam mengupload materi dan jumlah tugas yang diberikan kepada siswa. Monitoring terhadap nilai rata-rata kelas didalam

Learning Management System yang dilakukan kepala sekolah ditampilkan per

mata pelajaran dalam bentuk grafik sederhana yang ditandai dengan pewarnaan balok indikator berwarna biru. Monitoring terhadap nilai rata-rata kelas tiap mata pelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah berguna untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan untuk persiapan ujian. Sedangkan monitoring terhadap aktifitas guru didalam Learning Management System ini ditampilkan tiap mata pelajaran dalam bentuk grafik sederhana yang ditandai dengan pewarnaan balok indikator sebagai berikut.

(47)

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan gambaran proses yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan agar sistem dapat berjalan dengan baik. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak terbagi menjadi 3, yaitu kebutuhan fungsional user requirement

dapat dilihat pada tabel 3.1, kebutuhan fungsional system requirement yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dan kebutuhan non fungsional yang dapat dilihat pada tabel 3.3.

Table 3.1 Kebutuhan Fungsional User Requirement

No Kode

Kebutuhan Deskripsi Kebutuhan

1 SKPL-F-01 Sistem menyediakan layanan login untuk pengguna (admin,

guru, siswa, dan kepala sekolah)

2 SKPL-F-02 Sistem menyediakan layanan bagi guru dan siswa untuk

mengolah data materi

3 SKPL-F-03 Sistem menyediakan layanan bagi admin untuk mengolah data

guru

4 SKPL-F-04 Sistem menyediakan layanan bagi admin untuk mengolah data

siswa

5 SKPL-F-05 Sistem menyediakan layanan bagi admin untuk mengolah data

mata pelajaran

6 SKPL-F-06 Sistem menyediakan layanan bagi admin untuk mengolah data

tahun ajaran

7 SKPL-F-07 Sistem menyediakan layanan bagi admin untuk mengolah data

mengajar

8 SKPL-F-08 Sistem menyediakan layanan bagi guru dan siswa untuk

melakukan diskusi

9 SKPL-F-09 Sistem menyediakan layanan ujian online kepada siswa

10 SKPL-F-10 Sistem dapat memberikan penilaian untuk ujian

11 SKPL-F-11 Sistem menyediakan layanan bagi guru dalam memonitoring

nilai siswa dan kepala sekolah untuk memonitoring nilai rata-rata siswa perkelas dan memonitoring aktifitas guru terhadap sistem

Table 3.2 Kebutuhan Fungsional System Requirement

No Kode

Kebutuhan Deskripsi Kebutuhan

1 SKPL-F-01 Data yang digunakan untuk login siswa adalah nis dan

password, sedangkan data yang digunakan untuk login guru

adalah nip dan password.

2 SKPL-F-02 1. Sistem dapat melayani pengubahan data profil pengguna

yang sudah login

(48)

3 SKPL-F-03 1. Sistem dapat melayani proses unggah data guru

2. Sistem dapat membaca input data berformat .xls(excel)

yang berisi data guru

3. Sistem dapat melayani proses pencarian data guru

berdasarkan nip dan nama guru

4 SKPL-F-04 1. Sistem dapat melayani proses unggah data siswa

2. Sistem dapat membaca input data berformat .xls(excel)

yang berisi data siswa

3. Sistem dapat melayani proses pencarian data siswa

berdasarkan nis dan nama siswa

5 SKPL-F-05 1. Sistem dapat melayani proses unggah data mata pelajaran

2. Sistem dapat membaca input data berformat .xls(excel)

yang berisi data mata pelajaran

6 SKPL-F-06 1. Sistem dapat melayani proses tambah data tahun ajaran

2. Sistem dapat melayani proses ubah data tahun ajaran

3. Sistem dapat melayani proses pengaktifan tahun ajaran

7 SKPL-F-07 1. Sistem dapat melayani proses tambah data semester

2. Sistem dapat melayani proses ubah data semester

3. Sistem dapat melayani proses pengaktifan semester

8 SKPL-F-08 1. Sistem dapat melayani proses penambahan materi pelajaran

2. Sistem dapat melayani proses unggah file materi pelajaran

3. Sistem dapat melayani proses hapus data materi pelajaran

4. Sistem dapat melayani proses hapus file materi pelajaran

5. Sistem dapat melayani proses unduh file materi pelajaran

9 SKPL-F-09 1. Sistem dapat melayani proses unggah tugas

2. Sistem dapat melayani proses unduh tugas

3. Sistem dapat membatasi waktu unggah tugas sesuai dengan

waktu yang ditentukan guru

10 SKPL-F-10 1. Sistem dapat melayani proses tambah data ujian

2. Sistem membatasi proses waktu mulai ujian satu jam

setelah proses penambahan data ujian

3. Sistem dapat melayani proses tambah, ubah, dan hapus data

soal ujian

4. Sistem dapat melayani proses ubah jawaban dan ubah status

jawaban

5. Sistem dapat membatasi waktu ujian sesuai dengan waktu

yang ditentukan guru

11 SKPL-F-11 1. Sistem dapat melayani proses tambah data mengajar

2. Sistem dapat melayani proses ubah data mengajar

Table 3.3 Kebutuhan Non Fungsional

No Kode

Kebutuhan Kategori Deskripsi Kebutuhan

1 SKPL-NF-01 Efficiency(product

requirement)

Data disimpan dalam penyimpanan

data yang terpadu untuk

menghindari penyimpanan data

yang redundant.

(49)

requirement) dan browser utnuk menjalankan system.

3 SKPL-NF-03 Security(product

requirement)

Akun dari masing-masing admin

maupun user menggunakan

enkripsi data agar menghindari penembusan sistem dari pihak luar.

4 SKPL-NF-04 Performance (product

requirement)

Mampu dijalankan diberbagai jenis web browser.

5 SKPL-NF-05 Space (product

requirement)

Membutuhkan media penyimpanan

sekunder yang besar dalam

menampung data video dan

dokumen lainnya.

6 SKPL-NF-06 Environmental

(organizatonal requirement)

Sistem ini menggunakan database

yang terhubung dengan SQL server sebagai database server (DBMS) yang berkomunikasi dengan sistem lewat bahasa query.

7 SKPL-NF-07 Operational

(organizatonal requirement)

Setiap kesalahan/error yang terjadi

disertai dengan pesan error kepada

pengguna.

8 SKPL-NF-08 Regulatory

(external requirement)

Dibutuhkan aturan untuk

pengkodean nomor induk guru dan nomor induk siswa

9 SKPL-NF-9 Safety

(external requirement)

Sangat disarankan untuk

melakukan back-up data secara

berkala untuk menghindari

kemungkinan down-nya server

yang mungkin akan mengakibatkan

hilangnya sebagian atau

keseluruhan data yang tersimpan di server.

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional meliputi analisis pengkodean, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat keras, serta kebutuhan perangkat pikir (user) dari pengguna yang sedang berjalan.

3.1.6.1Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan sehari-hari di SMA Negeri 8 Bandung menggunakan :

1. Sistem operasi Windows Seven dan xp.

(50)

perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini digunakan perangkat lunak pendukung sebagai berikut :

1. Sistem operasi Windows Seven dan xp.

2. Web browser menggunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox.

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat lunak di sekolah telah mencukupi untuk dikembangkannya Learning Management System yang akan dibangun.

3.1.6.2Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Sistem yang akan dibangun akan diimplementasikan langsung dalam jaringan internet. Berdasarkan analisis perangkat keras yang tersedia di SMA Negeri 8 Bandung terdapat 3 pengguna yang memiliki fasilitas perangkat keras yaitu staff TU (Tata Usaha), kepala sekolah, dan siswa yang ada di laboratorium. Spesifikasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.4, tabel 3.5, dan tabel 3.6.

Table 3.4 Analisis kebutuhan perangkat keras staff TU

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosessor Prosessor Intel Pentium IV dengan kecepatan 1,8

Ghz

2 Monitor CRT 14”

3 VGA VGA minimal 128 MB

4 Harddisk Harddisk dengan kapasitas 80 GB

5 Memori 512 MB

Table 3.5 Analisis kebutuhan perangkat keras kepala sekolah

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosessor Prosessor core 2 duo

2 Monitor LCD 15.6”

3 VGA VGA minimal 521 MB

4 Harddisk Harddisk dengan kapasitas 80 GB

(51)

Table 3.6 Analisis kebutuhan perangkat keras siswa (laboratorium)

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosessor Prosessor Intel Pentium IV dengan kecepatan 1,8

Ghz

2 Monitor CRT 14”

3 VGA VGA minimal 128 MB

4 Harddisk Harddisk dengan kapasitas 80 GB

5 Memori 512 MB

Sedangkan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun membutuhkan perangkat keras dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada tabel 3.7.

Table 3.7 Analisis kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan untuk

menjalankan Learning Management System

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosessor Prosessor Intel Pentium IV dengan kecepatan 1,8

Ghz

2 Monitor CRT 14”

3 VGA VGA minimal 128 MB

4 Harddisk Harddisk dengan kapasitas 80 GB

5 Memori 512 MB

6 Internet Koneksi internet 512 kbps

Berdasarkan data-data tersebut, maka spesifikasi perangkat keras yang sudah ada di SMAN 8 Bandung sudah cukup memadai untuk diterapkan, karena perangkat keras yang dibutuhkan sudah mencukupi dengan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan Learning Management System ini. Selain itu, pada SMAN 8 Bandung sudah memiliki jaringan internet

menggunakan wireless, sehingga akses internet dan penggunaan Learning

Management System dapat berjalan dengan baik.

3.1.6.3Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir

Analisis kebutuhan perangkat pikir merupakan analisis terhadap pengguna yang akan menggunakan sistem yang telah dibangun. Adapun kebutuhan perangkat pikir yang terlibat dalam pengembangan Learning Management System

(52)

8 Bandung dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan analisis pengguna yang akan menggunakan sistem dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Table 3.8 Analisis pengguna yang ada di Instansi

Pengg una

Tanggung jawab Tingkat

pendidikan

mengelola data guru,

data siswa, data

Guru menyiapkan materi

pelajaran,

memberikan materi,

tugas, ujian, dan

nilai kepada siswa.

minimal S1 dapat

menyiapkan materi pelajaran,

memberikan materi,

tugas, ujian, dan

nilai kepada siswa.

Serta melihat

perkembangan siswa

dan guru bidang

studi

minimal S1 menguasai

pemahaman

mengakses data di dalam sistem.

Siswa mengikuti KBM,

melakukan ujian,

melaksanankan

untuk memaksimalkan penggunaan sistem yang akan dibangun maka pengguna sistem ini dibagi menjadi lima kategori, yaitu pengurus, guru, siswa, dan kepala sekolah, dan pengunjung. Spesifikasi pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Table 3.9 Analisis pengguna yang akan menggunakan sistem

Pengguna Hak akses Ketrampilan yang

dimiliki

data mata pelajaran.

memiliki pemahaman

yang baik terhadap

cara

(53)

2. Berhak melakukan insert, delete, update data guru, data siswa data mata pelajaran, data semester dan data tahun ajaran.

pengolahan data serta memiliki kemampuan

terhadap teknologi

internet dan web

browser.

sistem dan

mengolah data

dalam web.

Kepala Sekolah

1. Memonitor aktifitas guru

2. Melihat laporan nilai

rata-rata kelas permata

pelajaran dalam bentuk grafik.

memiliki kemampuan

terhadap teknologi

internet dan web

browser.

cara

pengelolaan sistem dengan

hak akses

sebagai kepala sekolah.

memiliki penguasaan

pengelolaan terhadap

Learning Management System, internet dan

web browser.

cara

pengelolaan sistem dengan

hak akses

sebagai Guru.

Siswa 1. Melakukan upload,

download materi ataupun tugas.

2. Dapat mengakses data

nilai dan data ujian.

3. Mengolah forum diskusi.

memiliki kemampuan

terhadap teknologi

internet dan web

browser.

cara

penggunaan sistem dengan akses sebagai siswa.

Pengunju ng

Melihat data guru, data

siswa, forum,

pengumuman, materi

terbaru, tugas terbaru

Dapat mengoperasikan komputer dan

menggunakan internet

-

Berdasarkan data tersebut, maka pengguna di sekolah telah memiliki keterampilan yang cukup dalam mengelola Learning Management System yang akan dibangun.

3.1.7 Analisis Data

Tahap analisis basis data ini dilakukan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat dilakukan dengan tahapan membuat ERD (Entity Relationship Diagram). ERD pada Learning Management

(54)
(55)

Entitas serta relasi pada Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki atribut yang dijelaskan pada tabel 3.10.

Table 3.10 Keterangan Atribut Entitas Pada ERD

No Nama Entitas Atribut

1 Pengurus nip_pengurus, nama_pengurus, alamat, tlp_pengurus, email,

password

2 Guru id_guru, nip_pengurus, nip, nama_guru, email_guru,

password, user, level

3 Siswa id_siswa, nip_pengurus, nis, nama_siswa, email_siswa,

password, user

4 Pelajaran id_pelajaran, nip_pengurus, id_ajaran, id_kelas, nama_pelajaran

5 Kelas id_kelas, nip_pengurus, id_ajaran, nama_kelas

6 Pengumuman id_pengumuman, id_guru, tgl_muat, tgl_habis, judul, isi_pengumuman

7 Mengajar id_mengajar, nip_pengurus, id_guru, id_subkelas, id_pelajaran, id_semester

8 Subkelas id_subkelas, nip_pengurus, id_kelas, nama_subkelas 9 Semester id_semester, nip_pengurus, id_ajaran, semester, status 10 Tahun_ajaran id_ajaran, nip_pengurus, tahun_ajaran, kurikulum,

periode_awal, periode_akhir

11 Memiliki_siswa id_memiliki, nip_pengurus, id_subkelas, id_siswa

12 Materi Id_materi, id_mengajar, judul_materi, tgl_materi, ket, kkm 13 File_materi Id_materi, nama_file, tipe

14 Ulangan id_ulangan, id_materi, tgl_ujian, jam_awal, jam_akhir, ket_ulangan

15 Tugas id_tugas, id_materi, tgl_tugas, tgl_akhir, file_tugas, ket_tugas

16 Soal id_soal_ulangan, id_ulangan, soal

17 Jawaban_ulangan id_jawaban_ulangan, id_soal_ulangan, jawaban, status 18 User_forum user, nama_user, status, ol

19 Kumpul_tugas id_kumpul_tugas, id_tugas, id_siswa, tanggal_kumpul, file_kumpul

20 Nilai id_nilai_ulangan, id_ulangan, id_siswa, jumlah_benar, jumlah_salah, nilai

21 Nilai_tugas id_nilai, id_tugas, id_siswa, nilai 22 Kategori_forum id_kategori, nip_pengurus, kategori

23 Topik_forum id_topik, id_kategori, user, topik, tgl, jam, jumlah_comment

24 Komentar_forum id_komentar, id_topik, user, tanggal_komentar, jam_komentar, isi_komentar

25 Jawaban_ulangan_si swa

id_jawaban_ulangan_siswa, id_siswa, jawaban_pg

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional

(56)

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam membangun Learning Management

System di SMAN 8 Bandung. Analisis fungsional dimodelkan dengan

menggunakan Diagram Konteks.

3.1.8.1Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat struktur analisis yang menggambarkan

hubungan dan keterkaitan sistem dengan entitas serta aliran data dari entitas menuju sistem dan dari sistem menuju entitas. Diagram konteks digambarkan dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan entitas luar yang terlibat dalam sistem. Terdapat tujuh entitas luar yaitu Pengurus, Kepala Sekolah, Guru, Siswa, pengunjung, email, dan data akademik. Diagram konteks pada Learning

(57)

Learning Management System

Data Akun Kepala Sekolah Data Ulangan

Info Akun Kepala Sekolah Info Ulangan

Gambar 3.10 Diagram Konteks

3.1.8.2Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail. DFD menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. Pada diagram konteks Learning Management

System seperti pada gambar 3.8 dapat diuraikan menjadi beberapa DFD.

3.1.8.2.1 DFD Level 1

(58)
(59)
(60)

3.1.8.2.2 DFD Level 2

DFD level 2 merupakan hasil dekomposisi atau turunan dari DFD level 1. Berikut ini adalah hasil dari dekomposisi DFD level 1.

1. DFD Level 2 Proses 1 Login

Merupakan proses masuk, dimana terdapat 4 proses didalamnya yaitu login pengurus, login siswa, login guru, dan login kepsek. Pengguna yang terlibat didalam proses ini adalah pengunjung.

1.1

Login Pengurus Pengurus

Siswa Data Login Siswa

Data Login Siswa Data Login Pengurus

Data Login Guru Pengunjung

1.2 Login Siswa

1.3 Login Guru

1.4 Login Kepala

Sekolah

Data Login Pengurus

Guru Data Login Guru

Data Login Kepsek Data Login Kepsek Data Login Pengurus

Info Login Pengurus

Data Login Siswa Info Login Siswa

Data Login Kepsek Info Login Kepsek

Data Login Guru Info Login Guru

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 1 Login

2. DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Akun

(61)

2.1 Ubah Data Profil

2.2 Ubah Password

Pengurus Guru Siswa Kepala

Sekolah

Data Ubah Password Pengurus Info Ubah Password Pengurus

Data Ubah Password Guru

Info Ubah Password Guru

Data Ubah Password Siswa

Info Ubah Password Siswa

Data Ubah Password Kepala Sekolah Info Ubah Password Kepala Sekolah Data pengurus

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Akun

3. DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Master

Merupakan proses pengolahan data master, dimana terdapat 6 proses didalamnya yaitu pengolahan data siswa, pengolahan data guru, pengolahan data pelajaran, pengolahan data kelas, pengolahan data tahun ajaran, dan data semester. Pengguna yang terlibat didalam proses ini adalah pengurus.

Pengurus

Siswa Guru Pelajaran Kelas Tahun_ajaran

Data Siswa

Data Kelas Data Kelas

Data Tahun_ajaran

(62)

4. DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pembelajaran

Merupakan proses pengolahan data pembelajaran, dimana terdapat 5 proses didalamnya yaitu pengolahan data materi, pengolahan data tugas, pengolahan data ulangan, penilaian hasil belajar, pengolahan aktifitas guru. Pengguna yang terlibat didalam proses ini adalah guru, siswa, dan kepala sekolah.

Guru Siswa

Data Tugas Info Tugas

Data Ulangan

ulangan soal nilai Jawaban_ulangan

Data ulangan

Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pembelajaran

5. DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan Pengumuman

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Pemberian Materi Pelajaran
Gambar 3.2 Flowmap Pemberian Tugas
Gambar 3.3 Flowmap Pelaksanaan Ujian
Gambar 3.4 Flowmap Pengolahan Nilai raport
+7

Referensi

Dokumen terkait

– Pada Fase Desain Level rendah : Menilai dan memilih semua pilihan konfigurasi yang ada dan mengembangkan spesifikasi yang diperlukan yang akan ditambahkan

dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT yang digunakan untuk menganalisa situasi perusahaan yang mencakup ancaman, peluang , kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan

Sistem Informasi Pembelajaran Online ( E-Learning ) Berbasis Web yang dibangun dapat mempermudah memberikan informasi kepada pengunjung mahasiswa dan masyarakat yang

Fokus perancangan Sekolah Tinggi Multi Media Bandung yaitu fasilitas ruang untuk kegiatan pembelajaran seluruh program studi yang ditawarkan, karena ruangan-ruangan

Berdasarkan fokus penelitian yaitu nilai karakter yang terkandung di dalam tembang Macapat dan sumbangannya bagi pendidikan karakter siswa, maka jenis penelitian yang digunakan

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:8.B), pelanggan membentuk ekspetasi tentang nilai dan kepuasan yang akan diberikan berbagai penawaran pasar dan

adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang gerak.. jasmani dalam berolahraga serta faktor kesehatan yang dapat

Hipotesis penelitian ini ialah salah satu mikrobe antagonis dapat mengendalikan penyakit busuk umbi dan penggunaan klon lili resisten dapat menekan insidensi penyakit layu..