• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Administrasi Pelaporan Asset Departemen Project Management PT. Telkomsel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Administrasi Pelaporan Asset Departemen Project Management PT. Telkomsel"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Semakin berkembangnya teknologi sekarang ini maka menuntut setiap pelaku bisnis dapat menggunakan sistem yang efektif dan efisien sehingga apa yang menjadi tujuan usahanya dapat tercapai dengan baik. Dengan adanya penerapan sistem komputerisasi pada suatu dunia usaha maka hal-hal yang seharusnya rumit akan menjadi mudah untuk diselesaikan. Sistem juga sangat mendukung untuk meningkatkan kinerja, karena dengan adanya sistem yang lengkap maka akan memudahkan untuk melakukan pekejaan. Selain laporan aset, yang tidak kalah penting adalah pelayanan yang cepat, mudah dan efisien adalah kesan menarik bagi vendor (Mitra) dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan sehingga menjadi penentu apakah vendor menjadi mitra kerja kembali di perusahaan atau tidak. Jika pengelolaan data dan pelayanannya baik maka akan semakin menarik minat vendor untuk melakukan kerja sama lagi.

(2)

2 di PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL), maka penulis tertarik untuk membuat suatu sistem laporan asset dengan mengunakan bahasa program Visual Basic 6.0.

Pada saat ini program administrasi di PT. TELKOMSEL ini dilakukan dengan menggunakan komputer yaitu Microsoft Word, Microsoft Excel, tetapi laporan yang dihasilkan dengan cara tersebut belum maksimal, sehingga Vendor (Mitra) sering komplain pada saat berurusan dengan bagian yang bersangkutan, karena proses yang kurang efisien dan memakan waktu yang cukup lama.

Maka dari itu agar mempermudah PT. TELKOMSEL dalam membuat Laporan Aset, yang mana biasanya sering terjadi kesalahan, baik itu dalam pengecekan Peralatan Site, Kunci Site, Nomor BAUT dan lain-lain. Adanya sistem yang penulis buat sekarang ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut dan mempermudah pihak PT. TELKOMSEL dalam pekerjaan Administrasi. Sehubung dengan hal tersebut, maka menjadi alasan bagi penulis untuk mengambil judul “sistem administrasi & pelaporan aset departement

project managemen PT. TELKOMSEL Regional Sumbagteng menggunakan bahasa pemograman visual basic 6.0”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

1. Pada saat ini administrasi PT TELKOMSEL masih menggunakan program Word dan Exel

(3)

3 b. Rumusan Masalah

Selama Penulis melakukan Kerja Praktek di PT. TELKOMSEL melalui pengamat Penulis dan dari alasan pemilihan judul diatas, ada beberapa hal yang dianggap penting untuk diangkat sebagai rumusan masalah, maka Penulis merusmuskan permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana caranya agar admisnistrasi tidak menggunakan Word dan Exel 2. Bagaimana caranya administrasi bisa bekerja dengan efisien dengan cepat dan

tepat

1.3Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan a. Maksud

Maksud dilaksanakan Praktek kerja lapangan adalah untuk menginplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.

b. Tujuan

sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Mengoptimalkan penggunaan komputer dalam menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan, dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0. 2. Untuk mengurangi komplain vendor terhadap pelayanan yang diberikan PT.

TELKOMSEL.

1.4 Metode Pengembangan Sistem

(4)

4 diantaranya adalah prototife, water fall, spiral dll. Disini penulis hanya menggunakan satu metode yaitu metode spiral.

1.4.1 Spiral

Model of Software Development and Enhancement. Spiral model adalah

salah satu bentuk evolusi yang menggunakan metode iterasi natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan dengan aspek sistimatis yang dikembangkan dengan model waterfall. Tahap desain umumnya digunakan pada model Waterfall, sedangkan tahap prototyping adalah suatu model dimana software dibuat prototype (incomplete model), “blue-print”-nya, atau contohnya

dan ditunjukkan ke user / customer untuk mendapatkan feedback-nya. Jika

prototype-nya sudah sesuai dengan keinginan user / customer, maka proses SE dilanjutkan dengan membuat produk sesungguhnya dengan menambah dan memperbaiki kekurangan dari prototype tadi.

(5)

5 Oleh karena itu, model ini biasanya dipakai untuk pembuatan software dengan skala besar dan kompleks.

Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model: a. Customer communication.

Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif antara programmer dengan user / customer terutama mengenai kebutuhan dari customer. b. Planning.

Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan software.

c. Analysis resiko.

Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.

d. Engineering.

(6)

6 e. Construction & Release.

Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan penyediaan user/costumer support seperti training penggunaan software serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.

b. Customer evaluation.

Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user/customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap engineering maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap construction and release.

Berikut adalah gambar dari spiral model secara umum :

Gambar 1.1 Spiral model umum

(7)
(8)

8 mengenai software ini begitu juga dengan resiko yang mungkin didapat pada setiap aktivitas yang dilakukan. Selain dari kombinasi 2 buah model yaitu waterfall dan prototyping, kelebihan dari software ini ada pada analisis resiko yang dilakukan, sehingga resiko tersebut dapat direduksi sebelum menjadi suatu masalah besar yang dapat menghambat SE. Model ini membutuhkan konsiderasi langsung terhadap resiko teknis, sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya resiko yang lebih besar. Sebenarnya dengan menggunakan prototype juga bisa menghindari terjadinya resiko yang muncul, tetapi kelebihan dari model ini yaitu dilakukannya proses prototyping untuk setiap tahap dari evolusi produk secara kontinu. Model ini melakukan tahap-tahap yang sudah sangat baik didefinisikan pada model waterfall dan ditambah dengan iterasi yang menyebabkan model ini lebih realistis untuk merefleksikan dunia nyata. Hal-hal itulah yang menjadi kelebihan menggunakan spiral model.

Meskipun banyak kelebihan tetapi tentu masih ada kekurangannya. Kekurangannya ada pada masalah pemikiran user / customer dimana mereka pada umumnya tidak.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, permasalahn dibatasi pada bagian inforamasi site ID, BAUT Number. Batasan aplikasi program yang dibuat meliputi konsep secara umum yaitu input, proses. Adapun keterangan batasan sebagaiberikut:

a. Region b. Vendor

(9)

9

Prosedur system yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a. Proses pembuatan form input data awal

b. Proses pengisian data yang diperlukan

1.6Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di PT. TELKOMSEL Regional SumBagTeng Pekanbaru di bagian Project Management yang beralamatkan di jalan Arifin ahmad No. 107, Telp. (0761)562899 Pekanbaru. yang dilaksanakan dari tanggal 26 Juli 2010 s/d 03 September 2010.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Pratek

NO Aktivitas

(10)
(11)

27 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan

Telkomsel adalah operator terkemuka jasa telekomunikasi seluler di Indonesia dengan market share dan berbagi pendapatan. Pada akhir Maret 2009, Telkomsel telah 72.100.000 pelanggan yang berdasarkan statistik industri mewakili perkiraan pangsa pasar sekitar 50%. Telkomsel menyediakan layanan selular di Indonesia, melalui sendiri GSM dual-band nasional 900-1800 MHz, 3G jaringan, dan internasional, melalui 341 mitra roaming internasional di 180 negara (akhir Maret 2009). Pada bulan September 2006, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia dengan meluncurkan layanan 3G.

(12)

28 Indonesia dan merupakan operator satu-satunya di Indonesia yang mencakup seluruh provinsi negara dan kabupaten, dan semua county ("kecamatan") di Sumatra, Jawa, dan Bali

b. Bidang Produck dan jasa Perusahaan

(13)

29 3.2 Struktur Organisasi

Seperti yang terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini PT. TELKOMSEL Regional SumBagTeng dipimpin oleh General Manager dan pada setiap departemennya dipimpin oleh Manager, adapun

Samuel Pasaribu

(14)

30 3.3 Deskripsi Kerja

Berdasarkan bagan struktur organisasi yang telah disusun oleh PT.TELKOMSEL, maka berikut ini akan dijelaskan satu persatu bagian yang terlibat dalam menjalankan kegiatan perusahaan sebagai berikut :

1. General Manager (GM)

General Manager merupakan pimpinan tertinggi atau pemegang kukuasaan tertinggi di PT. TELKOMSEL Regional SumBagTeng, adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengendalikan berbagai aktivitas perusahaan sehari-hari dan bertangggung jawab terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan.

b. Menetapkan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan

c. Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada setiap bagian agar kegiatan perusahaan dapat berjalan segaimana mestinya.

d. Mengawasi kerja para bawahan yang melakukan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

e. Meminta tanggung jawab dari masing-masing bagian setiap akhir periode pembukuan.

2. Manager

(15)

31 3. Supervisor

Bagian supervisor Akan bertanggung jawab atas kelalaian kerja perusahaan. Bagian ini bertugas sebagai berikut

a. Mengawasi dan memonitor kerja lapangan pembangunan BTS b. Menerima semua order atau pesanan barang dari berbagai tempat.

c. Mengadakan penentuan harga dan syarat dalam penjualan kredit. d. Membuat rencana penjualan

e. Mengadakan penjanjian penjualan dengan konsumen. Dalam kegiatan operasinya bagian ini dibantu oleh :

1. Salesman, yang bertugas menjual barang dagangan ditempat perusahaan

berada dan memasarkan barang dagangan kepada pihak lain yang membutuhkan barang tersebut.

2. Administrasi, bagian ini bertugas :

a. Mencatat segala transaksi penjualan yang terjadi setiap harinya.

b. Mencatat semua kendaraan yang masuk (Pembelian) maupun yang keluar (Penjualan /Retur)

c. Mencatat laporan stock harian kendaraan.

d. Membuat laporan mingguan penjualan barang dagang.

e. Mencatat transaksi kas harian dan setoran kepada bagian keuangan setiap hari.

4. Sopir.

(16)

32

5. Cleaning Service (CS)

Bertugas menjaga kebesihan seluruh lingkungan perusahaan.

(17)

10

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan bahwa suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

(18)

11

sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas .

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. e. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah

(19)

12

keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini

digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

(20)

13

a. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Penghubung sistem (Interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.

e. Penyimpanan (Storage)

(21)

14

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, yaitu:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin.

c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi dengan tepat. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

(22)

15

subsistem lainnya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimannya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung pada saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat yang akan datang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.

Informasi berfungsi untuk memberikan dasar guna melakukan seleksi. Informasi tidak mengarahkan kepada apa yang dilakukan, tetapi mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian sehingga dapat dihasilkan keputusan yang baik. Fungsi informasi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran dan aturan-aturan keputusan untuk penentuan dan peyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi

(23)

16

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

dalam pendekatan dan pengembangan system ada beberapa hal yang harus di perhatikan. Diantaranya:

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipirasi, menguatkan, dan

melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Secara lebih rinci, ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, adalah:

1. Adanya tujuan:

Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.

2. Adanya komponen sistem (selain tujuan):

(24)

17

3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem:

Tubuh kita merupakan suatu sistem, setiap organ dalam tubuh tersebut mengembangkan fungsi tertentu, yang keseluruhannya dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sehat dan semestinya.

Penyelenggaraan pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan cfisien.

Misalnya: fungsi komponen yang berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong motivasi belajar siswa, pengarah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa, sebagai narasumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar siswa, dan sebagainya.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar siswa, dan sebaliknya.

4. Adanya interaksi antar komponen:

Antar komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan.

(25)

18

5. Adanya transformasi dan sekaligus umpan balik:

Fungsi dari setiap komponen merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang berinti pada interaksi personal, peran dari komponen-komponen adalah untuk meningkatkan nilai inter-aksi personal tersebut demi keberhasilan belajar siswa. Transformasi yang terjadi dalam interaksi guru-siswa secara lebih teknis merupakan transaksi.

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sebab Perlunya pengembangan Sistem :

a. Adanya permasalahan (problems) yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan yang menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai degan yang diharapkan. Ketidak beresan ini dapat berupa :

- kecurangan yg disengaja yg menyebabkan tdk amannya harta - kesalahan yg tidak disengaja

- tidak efisiennya operasi

- tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang berlaku.

Pertumbuhan suatu Organisasi untuk meraih kesempatan (opportunities ) Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Adanya instruksi-instruksi (directives).

(26)

19

mempertimbangkan 2 hal berikut ini : Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat opportunity cost dari masing-masing alternative Investasi yang terbaik harus bernilai manfaat (benefit) atau hasil baliknya harus lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tersebut bernilai atau tidak. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik Seperti Analis sistem, Manajer sistem dan programmer, serta user yang dididik dengan di berikan on-the-job training. Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja & melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk menjalankannya. Siklus pengembangan Sistem (System Development Life Cycle (SDLC)) umumnya menunjukkan tahap-tahap kerja yang harus dilakukan. Proses Pengembangan Sistem tidak harus urut Jangan takut membatalkan proyek Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

2.4.3 Alat Bantu Analisis

Untuk memudahkan dalam pengembangan sistem informasi, kita membutuhkan beberapa alat bantu. Alat-alat bantu yang dimaksud diantaranya:

1) Flow Map

(27)

20

2) Diagram Kontek

Diagram Konteks (Context Diagram) adalah gambaran umum tentang sistem informasi yang memperlihatkan batasan sistem, eksternal entity yang

berintegrasi dengan sistem informasi utama yang mengalir antara entity

dengan sistem. Pada Diagram Konteks sistem penjualan pada PT. TELKOMSEL ini terdiri atas 4 Entity yang mana menggambarkan interaksi dari entity ke entity lainnya.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses

yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang disimpan.

Ada beberapa simbol yang sering digunakan dalam Data Flow Diagram, yaitu:

a. Entitas Luar

Entitas luar merupakan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Entitas luar digambarkan dengan simbol bujur sangkar.

b. Aliran Data

(28)

21

Simbol proses digunakan untuk mentransformasikan data secara umum. Proses disimbolkan dengan segi empat tumpul seperti gambar 2.4 berikut

Gambar 2.1 Simbol Proses pada DFD

Bagian atas simbol DFD berisi nomor untuk identitas proses. Bagian tengah berisi penjelasan fungsi dari proses yang diawali dengan kata kerja dan diikuti nama objek, sedangkan bagian bawah merupakan optimal yang bisa berisi bagian perusahaan, nama modul program atau implementasi fisik yang dipakai dalam proses.

d. Media Penyimpanan.

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Tempat penyimpanan disimbolkan dengan segi empat terbuka.

Secara ringkas, simbol-simbol yang lazim dipakai dalam pembuatan DFD dapat dilihat dalam tabel 2.2.

Pengenal

(29)

22

Tabel 2.1 : Simbol – simbol DFD

Simbol Nama Keterangan

Simbol

(30)

23

sistem. Dalam diagram konteks tergambar entitas apa saja yang membangun sebuah sistem, data atau laporan apa saja yang diterima dan diberikan entitas tersebut kepada sistem.

4) Kamus Data

Kamus Data (Data Dictionary) adalah suatu aplikasi khusus dari jenis

kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari. Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data, suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasikan istilah-istilah data tertentu, dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada. (Kenneth E Kendall & Julie E Kendall, 2003)

(31)

24

Tabel 2.2 Simbol-simbol kamus data

Notasi Keterangan

= Terdiri dari

+ Dan

{ }

Elemen-elemen repetitif (kelompok

berulang)

[ ] Salah satu dari dua situasi tertentu

( ) Pilihan (boleh dikosongkan)

5) Perancangan Basis Data

Ada 2 model yang digunakan dalam perancangan basis data. Model-model tersebut adalah :

a) Normalisasi

Proses normalisasi adalah suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel. Dari tabel-tabel tersebut terdapat entitas dan relasi antara entitas tersebut. Ada beberapa tahap proses normalisasi, yaitu :

1. Bentuk tidak normal

(32)

25

2. Bentuk normal pertama

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana setiap field dalam tabel memiliki nilai data.

3. Bentuk normal kedua

Bentuk normal kedua harus memenuhi syarat : a) Sudah memenuhi kriteria normal pertama

b) Setiap field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.

4. Bentuk normal ketiga

Bentuk normal ketiga adalah bentuk yang memenuhi syarat – syarat berikut :

a) Tabel sudah dalam bentuk normal kedua.

b) Field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci primer.

f. Tabel Relasi

Model ERD berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata.

(33)

26

Tabel 2.3 Simbol – simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Keterangan

Menyatakan nama sebuah entitas

Menyatakan atribut

Menyatakan nama relasi antar entitas

(34)

33 BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menentukan masalah yang sebenarnya. Sistem yang sedang berjalan perlu dianalisa sebagai dasar dalam merencanakan dan membuat sistem yang baru

Dengan merencanakan sistem yang baru diharapkan dapat dijadikan tolak ukur terhadap sistem sekarang dan dapat berfungsi lebih baik dari sistem yang lama. Dengan meninjau dan mempelajari sistem yang sedang berjalan sekarang, ternyata masih terdapat kelemahan- kelemahan. Hal ini dapat dilihat dari proses kerja yang diterapkan saat ini.

Setelah mempelajari data-data dan keterangan yang di dapat di PT. TELKOMSEL Regional SumBagTeng maka disini dirumuskan beberapa kendala yang dihadapi antara lain:

a. Bagaimana menghindari terjadinya kesalahan saat input data aset b. Bagaimana agar komplain dari konsumen dapat di hilangkan. c. Apabila pimpinan meminta data laporan yang ada dapat di sediakan

(35)

34 4.1.1 Analisis Dokumen

Pada bagian ini dilakukan analisa terhadap dokumen yang masuk ke sistem dan semua informasi yang dihasilkan sistem.

1. Analisa Input

Setelah dilakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan terlihat adanya input-input yang akan diolah. Input disini berupa input vendor, site name, site id, No. BAUT.

2. Analisa Proses

Untuk mengubah data yang diinputkan menjadi informasi pada suatu sistem, ada proses-proses yang dilakukan terhadap data tersebut dalam rancangan proses laporna aset ini tidak banyak mengalami perubahan, hanya saja pada sistem yang baru ini ada perubahan pada sub model proses.

Sistem pelaporan aset pada PT. TELKOMSEL dimulai dengan adanya pemesanan barang ke vendor, kemudian setelah barang itu di terima oleh pihak PT. TELKOMSEL maka vendor akan melaporkan ke PT. TELKOMSEL untuk di data dan di paraf oleh staff kemudian di serahkankan ke bagian administrasi untuk dibuat laporannya dan diketahui oleh Manager.

(36)

35 entry Site Name actual, proses entry SOW, proses entry BAUT Number, proses entry BAUT Date dan prose entry BAPA Number.

Kemudian rancangan MOM, MOM memiliki 2 form aktif yaitu Weekly dan Montly, didalam form ini memiliki beberapa proses entry data yaitu : proses entry date, proses entry Description proses entry PIC dan proses entry category.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Sistem yang berjalan di PT. TELKOMSEL sudah terkomputerisasi,segala

pengerjaan tugasnya menggunakan komputer bahkan didalam pengimplementasiannya,

kerja manajemen dapat diakses melalui aplikasi Microsoft Excel oleh setiap unitnya

masing-masing yang ada pada departemen project manajemen, sistem yang digunakan

belum bisa bekerja secara maksimal dan sering terjadinya kesalahan dalam menginput

data, sistem aplikasi yang dibuat dapat menjawab segala permasalahan yang ada, dan

mampu memberikan solusi dalam penyelesaiaan suatu masalah. Evaluasi yang terjadi

bukan didalam sistemnya tapi metode yang digunakan dalam penentuan Key Performance

yang sering mengalami masalah, contoh halnya sulit menentukan Nomor Surat dan

Nomor BAUT dalam pekerjaan Managementnya.Dan Metode itu lah yang akan penulis

bahas, pihak Telkomsel usulkan supaya menjadi suatu gagasan yang dapat membantu

memecahkan permasalahan yang ada. Berikut ini ada beberapa alat bantu penulis dalam

pengembangan system informasi.

4.1.2.1 Flow Map

(37)

36

(38)

37 4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram Konteks (Context Diagram) adalah gambaran umum tentang sistem informasi yang memperlihatkan batasan sistem, eksternal entity yang

berintegrasi dengan sistem informasi utama yang mengalir antara entity dengan

sistem. Pada Diagram Konteks sistem penjualan pada PT. TELKOMSEL ini terdiri atas 4 Entity yang mana menggambarkan interaksi dari entity ke entity

lainnya.

Staff Vendor

Manager Administrasi

Laporan Aset

Laporan Aset yg telah disahkan

Laporan aset

Laporan aset yg telah kdisahkan Laporan aset yg telah dicek Laporan aset yg telah dicek

Laporan Aset

Laporan aset

Sistem Informasi Laporan aset

(39)

38 4.1.2.3 Data Flow Diagram

(40)

39

Vendor Lap Aset Laporan Aset Staff

Administrasi

(41)

40 4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Didalam mendesain sistem baru, terlebih dahulu kita harus mengetahui aliran sistem informasi yang sedang berjalan. Aliran sistem informasi merupakan gambaran pada suatu bagian ke bagian lain dimana informasi yang dihasilkan dan proses pada bagian yang bersangkutan yang nantinya informasi itu dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan yang bersangkutan. Adapun aliran sistem informasi laporan aset pada PT. Telkomsel. Evaluasi yang terjadi bukan didalam sistemnya tapi metode yang digunakan dalam penentuan Performance yang sering mengalami masalah, contoh halnya sulit menentukan nomor BAUT. Dan Metode ini lah yang akan penulis bahas dan pihak Telkomsel usulkan supaya menjadi suatu gagasan yang dapat membantu memecahkan permsalahan.

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem baru bertujuan untuk menyempurnakan kelemahan-kelemahan dalam sistem lama. Berikut akan ditunjukkan rancangan sistem baru yang merupakan hasil perbaikan dari sistem lama.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

(42)

41 1. Metode perancangan system berbasis distinc job manual

2. Metode penentuan perancangan berbasis rencana kerja managerial

tujuan dibentuknya metode ini dengan maksut untuk memberikan suatu kemudahan dan penjelasan dalam menentukan laporan dalam pekerjaannya.

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang di Usulkan

Adapun tujuan dilakukan perancangan prosedur baru agar terciptanya suatu system yang diharapkan, oleh karena itu penulis menggunakan alat bantu untuk merancang system baru tersebut, adapun alat bantunya sebagai berikut :

4.2.2.1 Flow Map

(43)

42

Staff Administrasi Manager

Vendor

Laporan Aset Laporan Aset Laporan aset yg telah dicek Laporan Aset

Cek

Gambar 4.4 Flow Map yang diusulkan

4.2.2.2 Diagram Kontek

Diagram Konteks (Context Diagram) adalah gambaran umum tentang sistem informasi yang memperlihatkan batasan sistem, eksternal entity yang

berintegrasi dengan sistem informasi utama yang mengalir antara entity dengan

(44)

43 terdiri atas 4 Entity yang mana menggambarkan interaksi dari entity ke entity

lainnya.

VENDOR Sistem informasi Laporan

Aset Manager

Laporan Aset

Lap aset yg telah disahkan Laporan aset yg telah

dicek

Gambar 4.5 Diagram konteks yang diusulkan

4.2.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses

(45)

44

Gambar 4.6 Data Flow Diagram yang diusulkan

4.2.2.4 Kamus Data

(46)

45 Struktur data: CME, Transmisi, RBS, Sitac, BSC

2. Nama arus data: MOM Bentuk data: dokumen Arus data: proses

Penjelasan: untuk mengetahui data-data laporan asset perminggu dan perbulan

Periode: setiap hari masuk kerja Struktur data: Weekly dan Montly

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang di usulkan/dirancang

(47)

46 4.3 Desain Input dan Menjalankan Program

Membuka program dapat dilakukan dengan cara memilih Aplikasi Intensif, maka program akan masuk tampilan splash. Kemudian akan muncul tampilan berikutnya yaitu menu utama dan form seperti tampilan di bawah ini :

Gambar 4.7 Menu Utama

4.3.1. Menjalankan Menu Utama

(48)

47 4.3.2 Menu MOM

Pada menu ini terdapat 3 (tiga) Sub Menu dimana Sub Menu ini terdiri dari:

a. Weekly b. Montly b. Exit

Berikut tampilan Sub Menu dari Menu MOM.

Gambar 4.8 Menu MOM

Fungsi dan gambaran sub-sub yaitu:

a. Montly

(49)

48 Description, PIC dan Attachment. Jadi kita bisa mngetahui data asset perminggu yang berasal dari vendor. Berikut adalah tampilan menu Montly.

Gambar 4.9 Form Data Montly

b. Weekly

(50)

49 Gambar 4.10 Form Data Weekly

4.3.3 Menu Laporan aset

Pada menu ini terdapat 1 (satu) Sub Menu dimana Sub Menu ini terdiri BAUT, Berikut tampilan Sub Menu dari Menu Transaksi.

(51)

50 4.3.4 Sub Menu BAUT

Pada sub menu ini terdapat 5 (lima) Sub Menu dimana Sub Menu ini terdiri dari :

a. CME b. Transmisi c. RBS d. Sitac e. BSC

Berikut tampilan Sub Menu dari sub Menu BAUT.

Gambar 4.12 Sub Menu BAUT

a. Sub menu CME

(52)

51 sebagai berikut : No, Region, Vendor, PO Number, PO Type, Project Id, Site Id(asPO), Site Name(asPO), Site Id(actual), Site Name(actual), Sow, BAUT Number, BAUT Date, Remarks. Jadi kita bisa mngetahui data asset dan mengetahui no. BAUT nya dengan cepat yang berasal dari vendor. Berikut adalah tampilan menu CME.

Gambar 4.13 Form CME

b. Sub Menu Transmisi

(53)

52 Number, BAUT Date, BAPA Number. Jadi kita bisa mngetahui data asset dan mengetahui no. BAUT nya dengan cepat yang berasal dari vendor. Berikut adalah tampilan menu Transmisi.

Gambar 4.14 Form Transmisi

c. Sub Menu RBS

(54)

53 Berikut adalah tampilan dari form RBS :

Gambar 4.15 Form RBS

d. Sub Menu Sitac

Sub menu Sitac ini berfungsi untuk menginput data data laporan asset yang masuk perhari dan sesuai dengan nama datanya. Adapun data entrynya sebagai berikut : No, Region, Vendor, PO Number, PO Type, Project Id, Site Id(asPO), Site Name(asPO), Site Id(actual), Site Name(actual), Sow, BAUT Number, BAUT Date, Remarks. Jadi kita bisa mngetahui data asset dan mengetahui no. BAUT nya dengan cepat yang berasal dari vendor.

(55)

54 Gambar 4.16 Form Sitac

e. Sub Menu BSC

Sub menu BSC ini berfungsi untuk menginput data data laporan asset yang masuk perhari dan sesuai dengan nama datanya. Adapun data entrynya sebagai berikut : No, Region, Vendor, PO Number, PO Type, Project Id, Site Id(asPO), Site Name(asPO), Site Id(actual), Site Name(actual), Sow, BAUT Number, BAUT Date, BAPA Number. Jadi kita bisa mngetahui data asset dan mengetahui no. BAUT nya dengan cepat yang berasal dari vendor.

(56)

55 Gambar 4.17 Form BSC

4.3.5 Menu Exit

(57)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Kerja Praktek dilaksanakan pada PT. TELKOMSEL Regional SumBagTeng maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dari hasil yang didapat, penggunaan sistem informasi komputerisasi yang penulis ajukan kiranya dapat mempermudah pihak perusahaan khususnya bagian Administrasi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya antara lain :

a. Mempermudah dalam mengentry data aset b. Mempercepat pencarian data aset

c. Memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses mengentry data laporan aset

d. Data-data akan mudah disimpan aman dalam media penyimpanan. e. Mempermudah dalam pembuatan laporan ke Manager

f. Menyediakan informasi No. BAUT.

5.2 Saran

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pengolahan data laporan asset, penulis memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan dimasa yang akan datang antara lain :

a. Rancangan yang penulis rancang pada Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi suatu aplikasi program untuk langkah pemikiran selanjutnya. b. Penulis menyarankan agar PT. TELKOMSEL dapat menggunakan Aplikasi sesuai

(58)

57 c. Agar pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, maka dibutuhkan

perangkat lunak yang mendukung pengolahan data laporan asset.

(59)

SISTEM ADMINISTRASI & PELAPORAN ASET

DEPARTEMENT PROJECT MANAGEMENT PT.

TELKOMSEL REGIONAL SUMBAGTENG MENGGUNAKAN

BAHASA PEMOGRAMAN

VISUAL BASIC 6.0

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah praktek kerja lapangan

Program strata satu jurusan manajemen informatika

Oleh :

Anton Fajri NIM. 10507080

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(60)

CURICULUM VITAE

I. Bio Data

Nama : Anton Fajri

Tempat dan Tanggal Lahir : Pekanbaru, 23 Agustus 1986

Alamat : Jl.Sukasirna no 35 Padasuka

II. Latar Belakang Pendidikan

2007 - Sekarang : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2006 – 2007 : STHEPEN KOMPUTER PEKANBARU

2003 - 2006 : SMK MASMUR PEKANBARU 2000 - 2003 : MTs NURUL FALAH PEKANBARU 1994- 2000 : SDN 022 PEKANABARU

1993 -1994 : TK HARAPAN MAJU

III. Ektrakurikuler

2003-2006 : Volly Ball

IV. Pengalaman organisasi

2007-2008 : Anggota Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau di Bandung ( KPMR )

(61)

v

1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3Maksut dan Tujuan Praktek Lapangan ... 3

1.4Metode Pengembangan Sistem ... 3

1.4.1 Spiral ... 4

1.5Batasan Masalah ... 8

1.6Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.1 Elemen Sistem... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 12

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 14

2.2 Pengertian Informasi ... 15

2.3 Pengertian Sistem Informasi... 15

2.4 Metode dan Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 16

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem ... 16

(62)

vi

2.4.3 Alat Bantu Analisis ... 19

1) Flow Map ... 19

2) Diagram Konteks ... 20

3) Data Flow Diagram (DFD) ... 20

4) Kamus Data ... 23

5) Perancangan Basis Data ... 24

a) Normalisasi ... 24

b) Tabel Relasi ... 25

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 27

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan... 27

a. Sejarah Perusahan ... 27

b. Bidang Produck dan Jasa Perusahaan ... 28

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 29

3.3 Deskripsi Kerja ... 30

BAB IV ANALISIS PRAKTEK LAPANGAN ... 33

4.1 Anallisis Sistem Yang Berjalan ... 33

4.1.1 Analisis Dokumen ... 34

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 35

4.1.2.1 Flow Map ... 35

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 37

4.1.2.3 Data Flow Diaram ... 38

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 40

(63)

vii

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 40

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 41

4.2.2.1 Flow Map ... 41

4.2.2.2 Diagram Kontek ... 42

4.2.2.3 Data Flow Diagram ... 43

4.2.2.4 Kamus Data ... 44

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang di Usulkan/dirancang ... 45

4.3 Desain Input dan Menjalankan Program ... 46

4.3.1 Menjalankan Menu Utama ... 46

4.3.2 Menu MOM ... 47

a. Montly ... 47

b. Weekly ... 48

4.3.3 Menu Laporan Aset ... 49

4.3.4 Sub Menu BAUT ... 50

a. Sub Menu CME ... 50

b. Sub Menu Transmisi ... 51

c. Sub Menu RBS ... 52

d. Sub Meneu Sitac ... 53

e. Sub Menu BSC ... 54

(64)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56 5.1 Kesimpulan ... 56 5.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Paulus, Andi Khrisbianto, dan Erwin Budi Setiawan. Sistem Informasi. Penerbit Informatika,

Bandung. (2005:p 23)

Tata Sutabri. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. (2004:P 14)

Tata Sutabri. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. (2004: p4)

Tata Sutabri. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.( 2004: p20)

Jogianto Hartono. Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta. (2005: p35)

Tata Sutabri. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. (2004: p36)

http://apr1l-si.comuf.com/elemen.php

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm

Davis, William S, 1983, Sistem Analisys and Design : A Structured Approach. Addison-Westley

Publishing Company

Kristanto, Andri, 2003, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, YOgyakarta : Gava

Media

Kristanto, Andri, 2004, Rekayasa Perangkat Lunak : KOnsep Dasar, YOgyakarta : Gava Media

Ngoman, Syahkimiki, 2003, Paradigma Perangkat LUnak, artikel internet

Wijana, Katon, 1997, Modul Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Universitas Kristen Duta

Wacana

(66)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Prakteskripsi ini dengan judul “sistem administrasi & pelaporan

aset departement project managemen PT. TELKOMSEL Regional Sumbagteng

menggunakan bahasa pemograman visual basic 6.0”. Laporan Kerja Praktek ini

disusun untuk memenuhi salah satu lulus mata kuliah kerja praktek pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis, baik berupa bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung

2. Bapak Dadang Munandar SE.,M.SI selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika

3. Bapak Tono Hartono, S.SI, M.T, selaku Pembimbing, terima kasih banyak atas semua bimbingan dalam menyelesaikan program yang telah diberikan dengan ikhlas dan sabar, serta meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir penyusunan Laporan Kerja Prakte ini.

(67)

iii

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Manajemen Informatika, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

6. Kedua orangtua ku tercinta, ayahanda dan ibunda, atas cinta dan kasih sayang yang tak terhingga, kemudian atas bimbingan dan do’a dalam

setiap langkah ku, dan yang selalu memberikan dukungan semangat sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

7. Serta keluarga besar ku tercinta, terima kasih banyak atas do’a dan dukungannya yang membuat penulis tetap semangat dan berjuang. 8. Seluruh teman-teman jurusan Manajemen Informatika, terima kasih

atas bantuan, kerja samanya, dan telah sudi mendengarkan keluh kesah penulis selama menulis Laporan Kerja Praktek ini serta terimakasih atas persahabatan ini yang memberikkan ku pengalaman dan keakraban selama ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini.

(68)

iv

Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca, penulis selalu menerima saran dan kritik dari pembaca.

Bandung, 09 September 2010 Penulis

(69)

Gambar

Gambar 1.1 Spiral model umum
Tabel 1.1
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Simbol Proses pada DFD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sifat fisik, mekanik dari pelepah sawit dan metode pengomposan cacahan daun sawit telah berhasil diperoleh dan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam

Salah satu pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan teknologi untuk mengembangkan potensi yang ada pada siswa SMA Budhi Luhur Pekanbaru adalah

1. Sasaran meningkatnya minat masyarakat dalam berolahraga, dengan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Berolahraga dan Tingkat sebanyak 100 persen, pada tahun 2016

pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batubara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas provinsi dan/atau dalam wilayah

Berdasarkan hasil penilaian respon peserta didik tingkat kepraktisan media pembelajaran berada pada kategori praktiss dengan rata-rata nilai total 3,26 ( 3 ≤ Va

Juga tidak dilupakan kepada semua kakitangan akademik dan pentadbiran Universiti Utara Malaysia, Kuala Lumpur yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam

Hasil uji organoleptik terhadap emping jagung goreng (Tabel 3), menunjukkan bahwa penilaian warna emping jagung varietas Bisi-16 dengan proses cara I, warna

Dalam penelitian ini akan mengkaji tingkat kesehatan vegetasi mangrove berdasarkan nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) menggunakan teknik penginderaan