• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Pembelian Buku Tunai Di CV. Bandung Book Centre Cabang Suci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Aplikasi Pembelian Buku Tunai Di CV. Bandung Book Centre Cabang Suci"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

ii

important function to reach that aim operation the of company. But in system of organizing the books for example cash order there is always a problem at administration department. One of the problem is repeating order ( redudansi) sometimes always happen when ordering the stuffs because the system still manually. And also when checking or controlling process sometimes there is different between system and manually, so the superior should make double check again or stock opname.

In order to increase the intern and externs consumer satisfaction, they need to make providing system such a cash order, and the consumer can purchase or order the books without any afraid less stock. Because providing system of the stuffs, in this way cash order is one of main point to fixed the consumer satisfaction, in other way, their need computerize system base on desktop so it could make well organize effect ordering system (purchase order). The method to arrange this system is structural approaching system and prototype as a device improvement to arrange the system which include, Flowmap, Diagram Konteks, DFD ( Data Flow Diagram ) Kamus Data, Normalisasi, and Tabel Relasi. Collecting data Technique with interview and documentation is held by CV BANDUNG BOOK CENTRE Cabang suci. and Application which used by the company is Borland Delphi programming 07 with data base SQL sever 2000.

Designing of this application hope can make easier to improved the system which already used and to increase consumer satisfaction. Also to support every single things process in the company providing system such a purchase cash system through the technology information.

(2)

i ABSTRAK

CV. Bandung Book Centre Cabang Suci adalah sebuah cabang perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan penyalur buku yang beralamat di Jl. PHH. Mustopa No.7, Bandung. Sesuai dengan tujuannya, perusahaan ini selalu ingin memuaskan konsumen atau pelanggannya. Pembelian adalah salah satu fungsi yang paling penting dalam keberhasilan operasi suatu perusahaan. Tetapi dalam sistem pengadaan buku seperti pembelian tunai sering terjadi masalah pada bagian administrasi, salah satu masalahnya pada saat melakukan pemesanan barang sering terjadinya pembuatan pesanan secara berulang (redudansi) karena prosesnya masih manual, Dan juga pada saat pengecekan barang sering terjadi perbedaan data stok antara data yang di komputer dengan data stok fisiknya, sehingga para karyawan harus melakukan stok opname.

Dalam upaya meningkatkan kepuasan kepada konsumen baik intern maupun ekstern diperlukan sistem pengadaan barang seperti sistem pembelian tunai, agar para konsumen dapat membeli buku yang mereka cari dan tidak kehabisan stok pada saat membeli buku tersebut. karena pengadaan barang seperti pembelian tunai merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya meningkatkan kepuasan kepada konsumen. maka dibutukan suatu sistem komputerisasi berbasis desktop agar menghasilkan pembelian yang efektif dalam pembuatan pemesanan (purchase order). Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah menggunakan pendekatan terstruktur , dan pengembangannya menggunakan prototype alat yang digunakan untuk merancang sistem yaitu Flowmap, Diagram Konteks, DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data, Normalisasi dan Tabel Relasi. Tehnik pengumpulan data yaitu wawancara oleh pihak CV Bandung Book Centre Cabang Suci dan dokumentasi. Sedangkan aplikasi yang dipilih adalah pemprograman Borland Delphi 07 dengan data base SQL server 2000.

Perancangan aplikasi ini diharapkan dapat menghasilkan kemudahan dalam mengembangkan sistem yang ada dan meningkatkan kepuasan kepada konsumen, dan mendukung setiap kegiatan instansi pengadaan barang seperti sistem pembelian tunai melalui teknologi informasi.

(3)

1 1.1.Latar Belakang Penelitian

CV. Bandung Book Centre Cabang Suci adalah sebuah cabang perusahaan

yang bergerak dalam bidang perdagangan dan penyalur buku yang beralamat di Jl.

PHH. Mustopa No.7, Bandung. Sesuai dengan tujuannya, perusahaan ini selalu ingin

memuaskan konsumen atau pelanggannya.

Pembelian adalah salah satu fungsi yang paling penting dalam keberhasilan

operasi suatu perusahaan. Apabila persediaan barang di dalam suatu perusahaan

kurang, maka akan sangat berpengaruh pada proses penjualannya. Oleh karena itu,

bagian persediaan dan bagian pembelian itu sangat berhubungan atau saling berkaitan

satu sama lainnya.

Ada beberapa cara yang di tempuh oleh CV. Bandung Book Centre Cabang

Suci dalam pengadaan barang untuk bagian persediaan, salah satunya yaitu pembelian

tunai, dalam sistem pembelian tunai disini barang-barang yang tidak sesuai dengan

permintaan bisa dikembalikan. Oleh karena itu bagian tersebut tidak harus

menyimpan barang-barang yang tidak sesuai dengan permintaan pada waktu

(4)

Sebagai perusahaan yang sudah sangat berkembang, CV Bandung Book

Centre Cabang Suci mengalami beberapa masalah pada salah satu bagiannya, yaitu

bagian administrasi. Salah satu masalahnya yaitu, pada saat melakukan pemesanan

barang sering terjadinya pembuatan pesanan secara berulang (redudansi) karena

prosesnya masih manual. Dan juga pada saat pengecekan barang sering terjadi

perbedaan data stok antara data yang di komputer dengan data stok fisiknya, sehingga

para karyawan harus melakukan stock opname. Selain itu, dalam melakukan proses

pencarian dan pengelolaan data masih sangat lambat sekali.

Dari uraian diatas, penulis merasa perlu untuk mengangkat masalah ini.

Sehingga diharapkan dengan adanya perubahan sistem yang baru maka sistem

pembelian ini dapat berjalan lebih baik lagi, serta mampu menghasilkan informasi

yang tepat, akurat dan cepat. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada

peningkatan proses pembelian dan di peroleh keuntungan yang maksimal bagi

perusahaan, serta kepuasan bagi para konsumennya. Berdasarkan analisis diatas,

maka penulis mengambil judul tugas akhir ini :

“ PERANCANGAN APLIKASI PEMBELIAN BUKU TUNAI DI CV.

(5)

1.2.Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah dan rumusan masalah diperlukan untuk mengidentifikasi

permasalahan dan mencari perumusahan masalah yang dijadikan pondasi dasar dalam

penyusunan tugas akhir ini, identifikasi masalah akan dijadikan latar belakang dalam

penelitian ini, selanjutnya akan dijelaskan secara rinci mengenai identifikasi dan

rumusan masalah yang ditemukan.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi permasalahan ini menjelaskan secara rinci fungsi dari pembelian

sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan. Untuk itu pembelian

yang ada harus terencana dengan baik, agar dapat menghindari terjadinya hambatan

dalam aktivitas pembelian barang.

Setelah penulis melakukan analisis, maka permasalahan yang timbul dalam

proses pembelian tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Administrasi Pembelian mengalami kesulitan pada saat akan menginput dan

mencari data sehingga pengelolaannya sangat lambat.

2. Adanya pemesanan secara redudansi (berulang), sehingga terjadi pemasukan

barang secara berulang.

3. Sering terjadinya perbedaan data stok antara data stok yang dikomputer dengan

(6)

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dihadapi dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana sistem informasi pembelian buku tunai yang sedang berjalan pada

CV. Bandung Book Centre Cabang Suci.

2. Bagaimana perancangan aplikasi pembelian buku tunai pada CV. Bandung Book

Centre Cabang Suci.

3. Bagaimana implementasi sistem pembelian buku tunai yang sedang berjalan pada

CV. Bandung Book Centre Cabang Suci.

1.3.Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini merupakan maksud dan tujuan

penelitian yang ingin dicapai secara penuh sehingga penelitian ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang terlibat, secara rinci maksud dan tujuan yang ingin dicapai

akan dijelaskan dibawah ini.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang penulis lakukan pada CV. Bandung Book Centre

adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan yang relevan

(7)

2. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam pembuatan tugas akhir agar dapat

menyelesaikan pendidikan D3 Program Studi Manajemen Informatika

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Sebagai latihan untuk studi banding antara hal-hal yang telah dipelajari

selama dibangku kuliah dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta

memberikan gambaran tentang Sistem Pembelian Tunai pada CV. Bandung

Book Centre

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dasar dari penelitian yang penulis lakukan pada CV. Bandung

Book Centre yaitu :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pembelian buku tunai yang sedang

berjalan saat ini di CV. Bandung Book Centre Cabang Suci.

2. Untuk merancang aplikasi pembelian buku tunai pada CV. Bandung Book

Centre Cabang Suci.

3. Untuk mengetahui implementasi sistem Pembelian buku tunai yang sedang

berjalan di CV. Bandung Book Centre Cabang Suci.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa kegunaan yang ditujukan kepada semua

pihak termasuk penulis agar dapat dirasakan manfaat dan kegunaanya sebagai sebuah

penelitian ilmiah. Kegunaan penelitian ini terbagi atas 2 kegunaan, yaitu kegunaan

(8)

1.4.1. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Adapun kegunaan akademis bagi pengembangan ilmu adalah dari hasil

penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu menejemen (teori)

dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan

adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu manajemen informatika

yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai

pihak.

2. Bagi penulis

Untuk menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah di Program Diploma 3,

kepada masyarakat serta sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

3. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam

operasional perusahaan.

4. Bagi lembaga pendidikan

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi Program Diploma 3

Program Studi Manajemen Informatika pada khususnya bagi mahasiswa Tekhnik

pada umumnya dalam hal pelaksanaan strategi Pembelian Tunai di CV. Bandung

(9)

1.4.2. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya:

1. Untuk bahan penyusunan Tugas Akhir yang merupakan syarat menempuh

tujuan akhir Diploma 3 pada fakultas tekhnik program studi manajemen

informatika di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM)

Bandung.

2. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah di berikan dan

didapat di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) Bandung

1.5.Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilaksanakan agar dalam perancangan sistem yang

dihasilkan terarah dan tidak terlalu meluas, maka penulis merasa perlu membatasi

ruang lingkup dari permasalahan tersebut, sesuai dengan tempat penulis melakukan

penelitian.

Batasan-batasan tersebut adalah :

1. Hanya membahas pembelian untuk pemesanan secara berulang (repeat order)

yaitu buku yang di pesan sudah ada data sebelumnya di bagian administrasi,

jadi pembelian tidak memunculkan data buku baru lagi.

2. Tidak membahas pembayaran dibagian administrasi pada saat melakukan

(10)

1.6.Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian telah penulis susun secara lengkap dari mulai

tahapan analisis sampai tahapan implementasi yang terbagi dalam tiap bulan yang

dilakukan selama 3 bulan penelitian, dengan melakukan observasi terlebih dahulu ke

lokasi penelitian, selanjutnya mengenai lokasi dan waktu penelitian akan dijelaskan

sebagai berikut.

1.6.1. Lokasi

Lokasi penelitian di lakukan di CV. Bandung Book Centre Cab. Suci, di Jl.

(11)

1.6.2. Waktu Penelitian

Tabel 1.1. Waktu Penelitian

No Kegiatan

Sumber Pengumpulan Data : 1. Primer

b. Merancang Basis Data c. Design dan Coding

3. Menguji Prototype

4. Memperbaiki Prototype

5. Mengembangkan Versi Prototype

(12)

10 2.1. Pengertian Sistem

Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus

mengetahui tentang sistem. Adapun definisi sistem antara lain :

2.1.1. Bentuk Dasar Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau

instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan

dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem

tersebut.

Menurut Jogiyanto (2005:1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen–komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal).

(13)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem

atau elemen–elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian–bagian dari

sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen–komponen atau subsistem–subsistem.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap

dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber

(14)

satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu

kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan

keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembangunan. Keluaran merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan – bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

(15)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Sistem terbuka dan tertutup

Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut

dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila

aktivitas–aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruhi oleh perubahan yang

terjadi di lingkungannya.

b. Sistem buatan manusia dan Sistem Alamiah

Suatu sistem diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan

manusia.

c. Sistem Tertentu dan Tak Tentu

Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan tertentu dan tak tentu.

Sebuah sistem yang tertentu, misalkan sistem listrik ditempat dimana kita tinggal

yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Sstem tak tentu, misalnya

organisasi perusahaan merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya.

d. Sistem fisik dan abstrak atau non fisik

Sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya

merupakan sistem yang ada secara fisik. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi

(16)

2.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah salah satu bagian dari sistem informasi oleh karena itu dalam

sub bab ini penulis menerangkan beberapa definisi tentang informasi yang dikutip

dari beberapa buku sebagai acuan dari pendefinisian informasi itu sendiri,

diantaranya:

2.2.1. Konsep Dasar Informasi

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga

mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data,

sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian,

sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu

.dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.

Menurut Jogiyanto (2005:8) Informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Adapun Menurut Abdul Kadir (2003 : 7) Informasi adalah hasil analisis dan

sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang

telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

2.2.2. Hirarki Informasi

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan

berdasarkan penggunanya, yakni sebagai berikut :

a. Informasi Strategis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi

(17)

b. Informasi Taktis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah mencakup

informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana

penjualan.

c. Informasi Teknis

Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persediaan

stok, retur penjualan dan laporan kas harian. Agar informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus

mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan

mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat atau level manajemen

dan tipe keputusan yang diambilnya.

2.2.3. Siklus Hidup Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan

informasi, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan

sebagainya.

Telah disinggung bahwa data yang diolah untuk menghasilkan informasi

menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu

model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat

suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap

(18)

siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (Information cycle)

atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data

processing cyles).

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Sumber : Jogiyanto (2005 : 9)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) Sistem informasi adalah suatu sistem didalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

(19)

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Komponen–komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa

blok, yaitu :

1. Blok masukan (input)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang

sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta

semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi, perangkat lunak (software) dan

(20)

5. Blok Basis Data.

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base

manajemen sistem (DBMS).

6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Pengertian Pembelian

Salah satu fungsi yang penting adalah pembelian. Masalah pembelian ini

mulai timbul setelah perusahaan pembelian disini adalah lebih menekankan pada

masalah barang – barang yang dibutuhkan untuk proses produksi dengan tujuan

menghasilkan suatu produk.

Menurut Sonny Soemarsono (2003 : 209) pembelian adalah Perkiraan yang di

gunakan untuk semua pembelian barang dagangan dalam suatu periode.

Menurut Poerwadarminta (2003 : 112) pembelian adalah Perbuatan yang di

lakukan untuk memperoleh barang atau sesuatu dengan membayar uang.

Sedangkan menurut Sofyan Assauri (2004 : 159) memberikan definisi sebagai

berikut, pembelian (purchasing) merupakan salah satu fungsi yang penting dalam

(21)

Berdasarkan dari definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan yang

dimaksud dengan pembelian adalah suatu proses kegiatan atau transaksi membeli

barang antara penjual dan pembeli.

2.4.1. Sifat – sifat pembelian

Menurut Sofyan Assauri (2004 : 115) berdasarkan pada sifatnya, pembelian

ini dapat dibedakan dalam :

1. Market purchasing

Market purchasing atau pembelian menurut dinamika pasar, adalah suatu pembelian yang dilaksanakan dngan memperhatikan kondisi (naik – turun)

harga – harga yang terbentuk di pasar.

2. Hand to month buying

Hand to month buying, pembelian dari tangan ke mulut juga ‘pembelian

seketika‘ adalah suatu pembelian yang dilakukan pada saat adanya kebutuhan.

Jadi pembelian ini dilakukan berdasarkan kebutuhan sekarang dan seketika.

3. Speculative purchasing

Speculative purchasing, merupakan pembelian yang bersifat spekulasi. Dalam pembelian ini ada faktor kebetulan dari purchaser mereka memperkirakan akan adanya kenaikan harga tersebut.

4. Forwad buying

Forward buying, merupakan pembelian dengan transaksi yang dilakukan pada saat ini, akan tetapi penyerahan baru akan dilakukan beberapa waktu

(22)

2.4.2. Metode – metode pembelian

Berikut ini merupakan beberapa metode – metode dalam pembelian :

1. Pembelian berdasarkan kontrak ( contrac purchasing )

Dengan contrac purchasing dimaksud sebagai pembelian atas suatu bahan/barang dengan jumlah dan harga serta dalam jangka tertentu, yang

kesamaannya dicantumkan dalam surat perjanjian jual beli.

2. Pembelian secara kelompok ( group purchasing )

Group purchasing adalah metode pembelian untuk beberapa jenis dan jumlah barang yang dilakukan serentak dalam satu paket pengiriman.

3. Pembelian berdasarkan jadwal ( scheduled purchasing )

Scheduled purchasing merupakan pembelian yang dilaksanakan berdasarkan jadwal kebutuhan proses produksi.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat sistem informasi yang berbasis komputer tentu memerlukan

perangkat lunak yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi yang

berbasis komputer tersebut.

Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis adalah Borland

Delphi 7 dan SQL server 2000.

2.5.1. Sekilas Tentang Borland Delphi

Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam

(23)

disebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih mudah. Delphi adalah

suatu bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object

Oriented Programming (OOP).

2.5.2. Sekilas Tentang MySQL

Menurut Andi Sunyoto (2005:15) SQL Server 2000 merupakan salahsatu

produk DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft. SQL

Server 2000 menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database, ada 2 fitur

yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000, yaitu :

1. Menggunakan Enterprise Manager

Fitur ini mudah digunakan karena mode pengelolaannya berbasis

GUI(Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click

dan drag, Anda dapat membuat database dan table serta manajemen

database yang lain dengan mudah.

Menggunakan Query Analyzer

2. Fitur ini menggunakan Transact SQL (Perintah perintah SQL) untuk

mengelola database di dalam SQL Server 2000. Perintah-perintah Transact

SQL merupakan pengembangan dari perintah-perintah SQL ST standar

yang disesuaikan dengan manajemen database pada SQL Server. Transact

SQL memungkinkan Anda untuk dapat membuat database, membuat table,

mengubah struktur table, menghapus batabase, menghapus table,

(24)

22

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini berisikan tentang objek-objek yang akan diteliti oleh

penulis yang berhubungan dengan program aplikasi yang akan dibangun oleh

penulis. Adapun objek-objek yang dicatat oleh penulis adalah sebagai berikut :

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Bandung Book Centre pada awalnya merupakan sebuah kios buku

kecil. Dengan berjalannya waktu kios buku tersebut berubah menjadi sebuah toko

buku yang dikenal dikalangan mahasiswa dan kalangan pecinta buku. Nama toko

buku tersebut adalah “Anggrek” yang dirintis sejak tahun 1997 bertempat di Jalan

Palasari yang merupakan pusat penjualan buku di Kota Bandung. Toko buku

Anggrek terkenal karena kelengkapan buku yang dimilikinya dan harga yang

cukup bersaing.

Karena perkembangan yang meningkat dari tahun ke tahun, kemudian

Bapak H. Maizirwan Umar sebagai pimpinan toko buku Anggrek bermaksud

untuk lebih meluaskan usahanya. Maka pada tahun 1994 didirikanlah suatu

distributor penjualan buku di daerah Kopo Bandung dengan nama CV. Bandung

Book Centre, yang pada tahun 1995 berpindah lagi ke palasari. Maka dibawah

bendera CV. Bandung Book Centre sebagai induk perusahaan inilah segala arah

(25)

Perjalanan CV. Bandung Book Centre berkembang dengan pesat.

Peningkatan penjualan sedikit demi sedikit mulai meningkat dari tahun ketahun,

serta untuk memenuhi permintaan pasar dan memperluas area usahanya, pada

tahun 1999 CV. Bandung Book Centre membuka lagi sebuah toko buku eceran di

kawasan pendidikan Jatinangor dengan nama Toko Buku “Lontar”. Beberapa

bulan kemudian dengan nama toko yang sama manajemen perusahaan membuka

lagi sebuah toko buku eceran di wilayah Priangan Timur tepatnya di Kota

Tasikmalaya, dengan maksud mempermudah konsumen mendapatkan buku

berkualitas dengan pangsa pasar daerah Ciamis, Garut termasuk Kota

Tasikmalaya dan sekitarnya. Kemudian pada tahun 2006, tepatnya bulan Oktober

CV. Bandung Book Centre kembali membuka cabang di daerah Jatinangor

tepatnya Jatinangor Town Square. Tidak hanya sampai di sini saja, pada tahun

2007 bulan Mei lalu CV. Bandung Book Centre membuka cabang di daerah Suci,

Bandung. Kemudian tahun 2008 CV. Bandung Book Centre kembali membuka

cabang di daerah Pasteur dan Cimahi, Bandung. Tahun 2009 di Kota Palembang.

Dan di tahun 2010 ini kembali CV. Bandung Book Centre melebarkan sayapnya

dengan membuka 2 cabang lagi di Bandung, yaitu di Jalan Sulanjana dan mall

Balubur Bandung.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi dari CV. Bandung Book Book Centre adalah sebagai berikut :

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyediakan berbagai macam buku

(26)

2. Turut serta menyebarkan produk pendidikkan dan informasi, demi

tercapainya cita – cita bersama yaiut mencerdaskan kehidupan bangsa,

menuju masyarakat baru Indonesia yg berkehidupan Pancasila.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagai langkah awal dari kegiatan operasionalnya, terlebih dahulu CV.

Bandung ook Centre Cabang Suci melakukan pembenahan ke dalam. Langkah ini

diambil agar semua bagian yang ada CV. Bandung Book Centre Cabang Suci

dapat mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Struktur organisasi yang ada dan digunakan oleh CV. Bandung Book Centre

Cabang Suci adalah struktur staff, yang terdiri dari beberapa bagian yang

membantu jalannya kegiatan produksi. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi

lengkap CV. Bandung Book Centre Cabang Suci dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

(27)

3.1.4. Deskripsi Tugas ( Job Description )

Adapun deskripsi tugas / Job description untuk setiap bagian yang terlibat

dalam perancangan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1. General Manager

a. Bertanggung jawab pada pimpinan

b. Mengawasi Kinerja Karyawannya

c. Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan

Laporan Penjualan & Pembelian Per bulan agar pimpinan mudah melihat

& menganalisis penjualan tiap bulannya guna penyusunan rencana

d. Mengadakan Perjanjian Kontrak Kerjasama dengan supplier

e. Menyusun laporan penjualan per penerbit apabila diminta

2. Store Manager ( Kepala Toko )

a. Bertanggung jawab pada General Manager

b. Mengawasi kinerja karyawannya

c. Mencari cara menaikkan omset / penjualan toko

d. Memberitahukan kepada Supervisor stok buku yang kosong agar dapat

dimasukkan dalam faktur pemesanan buku

e. Mencek stok barang yang kosong untuk pemesanan

(28)

3. Supervisor

a. Bertanggung jawab pada Store Manager / kepala took

b. Mengawasi kinerja karyawannya ( SPG / SPB )

c. Membuat daftar pesanan buku kosong ( Repeat Order ) ke supplier

d. Mentransfer dan menerima data dari pusat

e. Membuat retur pembelian

f. Membuat rekapan / berita acara faktur pembelian per bulannya untuk

diserahkan ke pusat

4. Kasir

a. bertanggung jawab pada bagian keuangan

b. melayani konsumen dalam transaksi penjualan

c. bertanggung jawab atas uang hasil penjualan harian

d. mencetak rekapan faktur penjualan buku

e. memeriksa di info buku untuk melihat buku – buku apa saja yang stoknya

kosong

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif yaitu memaparkan

sercara lengkap, penelitian deskriptif memberikan gambaran tentang keadaan dan

(29)

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang

dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan

laporan ini adalah metode deskriptif yaitu suatu bentuk pengumpulan data yang

bertujuan menggambarkan, memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah,

dimana data yang diambil, dianalisis kebenarannya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu

data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan melakukan

penelitian dilokasi secara langsung yaitu ke perusahaan yang bersangkutan. Data

sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan seperti dokumen-dokumen

yang ada di CV Bandung Book Centre.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer yang digunakan adalah data yang didapatkan melalui

identifikasi dan informasi langsung dari pihak CV. Bandung Book Centre Cabang

Suci untuk mendapatkan data yang dapat mendukung penelitian ini. Sumber data

primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara.

1. Metode Observasi / pengamatan dengan mengamati obyek, yaitu metode langsung yang meliputi kegiatan pemusatan penelitian terhadap suatu

obyek pengamatan.

2. Metode wawancara (interview) dengan cara mengajukan pertanyaan

dalam wawancara langsung ataupun tertulis, yaitu dengan cara

(30)

satunya pada bagian Supervisor untuk mendapatkan data maupun

informasi yang dianggap akan menambah perolehan atau kelengkapan data

sehingga mempermudah penyelesaian laporan dan penelitian.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara

mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan/diberikan oleh pihak yang

bersangkutan (pihak perusahaan) kepada penulis.

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode

Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan

dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan

dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data

yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.

Dokumentasi tersebut berupa Form pemesanan buku, Faktur realisasi surat

pesanan, Faktur pembelian, dan retur pembelian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan

dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu

metode pendekatan dan pengembangan sistem untuk melaksanakan suatu

penelitian. Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh

penulis pada penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode dengan

(31)

permasalahan yang mungkin ada, dengan harapan memperoleh pengetahuan baru

sebagai informasi kebijakan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah Metode

analisis dan perancangan terstruktur. Menurut Jogiyanto (2005:56) Metode ini

merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk mencari, memperoleh,

mengumpulkan, atau mencatat data yang dapat digunakan untuk keperluan

menyusun laporan atau penelitian dengan prosedur yang didasarkan pada suatu

struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian menganalisa

faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok – pokok permasalahan sehingga

akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan pengembangan

perangkat lunak dengan metode prototype, karena metode ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak.

Menurut Abdul Kadir (2003:416), suatu prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat

(32)

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype

Sumber: Abdul Kadir (2003:416)

 1. Pengembang dan Pemakai 2. Pemakai menjelaskan ebutuhan

 Pengembang mulai membuat Prototype

 Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan dan saran

 Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai

(33)

Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam mekanisme pengembangan

sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada

tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu

yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan

data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap

kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan

dirancang.

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat

digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan

beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi,

dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi

pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototipe kembali.

5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi,

(34)

memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai

setelah sistem tersebut disetujui.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada tahap ini akan dirancang (software) dengan memanfaatkan alat bantu

seperti berikut :

1. Flow map

Flow map merupakan diagram alir yang menyatakan hubungan beberapa item dari suatu proses. Kata ini cukup sering digunakan dalam bidang ilmu

matematika, komputer dan pemrograman. Map adalah tabel beberapa item yang saling berhubungan meskipun tabel ini tidak mempunyai baris dan kolom.

Pemakai map dapat mengetahui apa yang diinginkannya dengan melihat item terkait dalam tabel tersebut .

2. Diagram Kontek

Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) Diagram konteks adalah

diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu

sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi

gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundry (dapat

digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.

Tidak boleh ada store dalam lingkaran diagram konteks

3. Data Flow Diagram

(35)

arus data yang mengalir dalam sistem, proses data dan penyampaian data

[Fathansyah 1]. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Gambaran ini

tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau

organisasi file.

Beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili :

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang.

Organisasi atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang

memberikan input/ menerima output dari sistem.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses simpan data dan kesatuan luar, arus data ini menunjukan arus dari

data berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses merupakan menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output

yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output.

4. Simpanan Data (Data Store)

Data store merupakan simpanan dari data yang dapt berupa suatu file / database

(36)

4. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) atau disebut juga dengan istilah systems data

dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu informasi.untuk dapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap. Pada perancanagan sistem digunakan untuk

merancang input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat

berdasarkan arus data yang ada di DAD dan hanya ditunjukan nama arus datanya

saja.

5. Normalisasi

Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi table-table

yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada

beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat tambah/insert,

menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrive pada suatu database, bila

ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada

beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belum mendapat database yang optimal, walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi dasar normalisasi

sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, dan bentuk normal

(37)

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah table tidak boleh mengandung

kelompok yang terulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF/ Second Normal Form)

Aturan kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk

normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci

primer harus dipindahkan ke table lain.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk

normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci

(kebergantungan transitif).

6. Tabel Relasi

Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah fields yang

memiliki nilai untuk setiap baris. Fields ini ditandai dengan icon bergambar

kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi

kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain.

Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci

(38)

sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain

7. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram berisikan komponen-komponen himpunan

entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut

(39)

37 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat

ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diketahui dan

diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih mudah.dari sistem

lama maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji

dan analisa menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang

diusulkan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang dipakai

dalam sistem adalah nama yang digunakan, fungsi-fungsi dan penjelasan dari

dokumen tersebut. Penggunaan dokumen secara lengkap dilakukan untuk mengetahui

jalur distribusi, fungsi dan frekuensi pembelian dari dokumen yang terlibat di dalam

sistem pembelian buku tunai di CV Bandung Book Centre. Berikut adalah dokumen

yang digunakan dalam sistem:

Tabel 4.1. Analisis Dokumen

No Nama

Dokumen Deskripsi Fungsi Elemen

(40)

diberikan kepada Supervisor untuk dicek kembali setelah itu

faktur pemesanan buku yang telah direalisasi oleh supervisor supplier berdasar kan atas pemesanan buku dari cabang / pusat

untuk retur ke penerbitnya

Untuk

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur pembelian tunai yang berjalan di CV Bandung Book Centre Cabang

Suci adalah sebagai berikut :

1. Pramuniaga memeriksa stok fisik buku yang kosong untuk dibuatkan repeat

ordernya, lalu di serahkan ke Supervisor (SPV).

2. Supervisor memeriksa kembali repeat order yang telah dibuat oleh

(41)

pramuniaga, dan apabila repeat order diterima, maka supervisor langsung

membuatkan purchase order dan kemudian dikirimkan ke pusat.

3. Oleh pusat purchase order dievaluasi lalu setelah dievaluasi dikirimkan

kembali ke supervisor cabang.

4. Supervisor mencetak evaluasi purchase order untuk dibuatkan nota pembelian

lalu kemudian dikirim ke penerbit melalui email / fax.

5. penerbit mengirimkan buku dan faktur 3 rangkap. Lalu diserahkan ke

supervisor untuk di periksa.

6. Supervisor memeriksa buku yang telah dikirim, apabila sesuai dengan

purchase order, maka buku diterima, dan apabila tidak sesuai dengan purchase

order, maka buku ditolak.

7. Setelah buku diterima, lalu faktur pembelian dari penerbit diberi cap

penerimaan buku dan di tanda tangan oleh supervisor. Faktur pembelian

tersebut terdiri dari 3 rangkap, rangkap ke-1 diberikan ke penerbit.

8. Rangkap ke-2 dan ke-3 dari faktur pembelian tersebut direalisasi oleh

supervisor, setelah itu rangkap ke-2 dikirimkan ke pusat dan rangkap ke-3 di

simpan sebagai arsip oleh cabang, agar data yang ada di cabang sama dengan

data yang ada dipusat.

9. Apabila dalam 3 Bulan Buku yang telah dibeli belum juga terjual maka

pramuniaga mengajukan data buku tersebut kepada supervisor untuk

dibuatkan retur pembelian oleh supervisor dan retur pembelian tersebut

(42)

4.1.2.1. Flow Map

Dari Prosedur diatas dapat digambarkan Flow Map Pembelian sebagai berikut :

Pramuniaga Supervisor Pusat Penerbit

(43)

Pramuniaga Supervisor Pusat Penerbit

(44)

Dari Prosedur diatas dapat digambarkan Flow Map Retur Pembelian sebagai berikut :

Pramuniaga Supervisor Pusat Penerbit

Data Buku Data Buku

Buat Retur

Retur Pembelian

Retur Pembelian

Gambar 4.3. Flow Map Retur Pembelian Sistem Yang Berjalan

Keterangan :

RO : Repeat Order

PO : Purchase Order

(45)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang

berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk

dan keluar pada sistem tersebut.

SI pembelian secara kredit

Pusat Pramuniaga

Penerbit RO, Data

Buku

RO ditolak

PO

EPO

Nota Pembelian, Faktur pembelian ditolak, Faktur yang sudah dicap, Retur Pembelian Faktur

pembelian

(46)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang sedang berjalan saat ini

(47)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Dari deskripsi sistem yang berjalan tersebut di atas terlihat masih adanya

proses pembelian yang dilakukan secara manual, sehingga sangat berpengaruh

terhadap efektifitas dan efisiensi kerja pihak-pihak yang terlibat di dalam proses

pembelian tunai di CV. Bandung Book Centre Cabang Suci, akibatnya pada saat

melakukan pemesanan barang sering terjadinya pembuatan pesanan secara berulang

(redudansi) karena prosesnya masih manual. Dan juga pada saat pengecekan barang

sering terjadi perbedaan data stok antara data yang di komputer dengan data stok

fisiknya, sehingga para karyawan harus melakukan stock opname.

Proses yang masih manual tersebut antara lain : proses pembuatan RO

(Repeat Order), PO (Purchase Order), Nota Pembelian, dan pengecekan stok barang.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan

sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dari persiapan untuk

rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem

dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras

(48)

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk melengkapi, memperbaiki atau

mengembangkan sistem yang sedang berjalan agar menjadi sistem yang lebih berdaya

guna dan sesuai dengan kebutuhan organisasi terkini, sehingga dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kerja organisasi.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Pada prinsipnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur

yang sedang berjalan, namun pada teknis operasionalnya penulis mengusulkan ada

satu yang dirubah, yaitu : Pramuniaga tidak lagi membuat RO (Repeat Order) tetapi

Supervisor langsung membuat PO (Purchase Order), apabila pengecekan buku pada

database buku terdapat stok buku yang kosong.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Adapun prosedur pembelian tunai yang diusulkan di CV Bandung Book

Centre Cabang Suci adalah sebagai berikut :

1. Supervisor memeriksa stok data barang yang kosong dari database, apabila

ada stok data barang yang kosong maka supervisor mencetak purchase order,

kemudian purchase order tersebut dikirimkan ke pusat .

2. Oleh pusat purchase order dievaluasi lalu setelah dievaluasi dikirimkan

kembali ke supervisor cabang.

3. Supervisor mencetak evaluasi purchase order untuk dibuatkan nota pembelian

(49)

4. Penerbit mengirimkan buku dan faktur 3 rangkap. Lalu diserahkan ke

supervisor untuk di periksa.

5. Supervisor memeriksa buku yang telah dikirim, apabila sesuai dengan

purchase order, maka buku diterima, dan apabila tidak sesuai dengan purchase

order, maka buku ditolak.

6. Setelah buku diterima, lalu faktur pembelian dari penerbit diberi cap

penerimaan buku dan di tanda tangan oleh supervisor. Faktur pembelian

tersebut terdiri dari 3 rangkap, rangkap ke-1 diberikan ke penerbit.

7. Rangkap ke-2 dan ke-3 dari faktur pembelian tersebut direalisasi oleh

supervisor, dan kemudian diposting, lalu rangkap ke-2 dikirimkan ke pusat

dan rangkap ke-3 di simpan sebagai arsip oleh cabang, agar data yang ada di

cabang sama dengan data yang ada dipusat.

8. Apabila dalam 3 Bulan Buku yang telah dibeli belum juga terjual maka

(50)

4.2.3.1. Flow Map

Dari prosedur di atas dapat digambarkan Flow map sebagai berikut :

Supervisor Pusat Penerbit

(51)

Supervisor Pusat Penerbit

(52)

Keterangan :

PO : Purchase Order

EPO : Evaluasi Purchase Order

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu system secara

keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar

pada sistem tersebut.

SI pembelian secara kredit

Pusat Penerbit

PO

EPO Nota Pembelian,

Faktur pembelian ditolak, Faktur yang sudah dicap, Retur Pembelian

Faktur pembelian

(53)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang diusulkan adalah :

1.0

(54)

4.2.3.4. Kamus Data

1. Nama Arus Data : Data Buku

Alias : -

Aliran : file buku - proses 1.0, file buku – proses 6.0

Atribut : kode_buku, nama_buku, stok, harga, kode_penerbit,

nama_penerbit, alamat, no_telpon, nama_pengarang.

2. Nama Arus Data : PO

Alias : EPO, Nota Pembelian

Aliran : Proses 1.0 – Pusat, Pusat – Proses 2.0, Proses 2.0 - Penerbit

Atribut : no_po, tgl_po, kode_buku, nama_buku, jumlah_po,

kode_penerbit, nama_penerbit, nama_pengarang.

3. Nama Arus Data : Faktur Pembelian

Alias : Faktur pembelian sudah dicap, faktur pembelian sudah

direalisasi

Aliran : penerbit - proses 3.0, proses 3.0 – proses 4.0, proses 4.0 –

Proses 5.0, proses 5.0 – F. pembelian, proses 5.0 - pusat

Atribut : no_po, no_realisasi, tgl_realisasi, kode_buku, nama_buku,

Jumlah_realisasi, kode_penerbit, nama_penerbit, harga_

buku.

4. Nama Arus Data : retur pembelian

Alias : -

(55)

Atribut : no_realisasi, no_retur, tgl_retur, kode_buku, nama_buku,

Jumlah_retur, kode_penerbit, nama_penerbit,

nama_pengarang.

4.2.4. Perancangan Basis Data

Tujuan dari perancangan basis data adalah untuk memberikan gambaran

mengenai basis data dari Perancangan Aplikasi Pembelian Tunai di CV. Bandung

Book Centre Cabang Suci dengan cara melakukan normalisasi pada tabel yang akan

dirancang. Perancangan basis data ini meliputi normalisasi, relasi tabel, ERD, struktur

file, dan kodifikasi. 4.2.4.1. Normalisasi

Berikut adalah tahapan normalisasi dari Perancangan Aplikasi Pembelian

Tunai di CV. Bandung Book Centre Cabang Suci :

a. Bentuk Tidak Normal :

Pada tahap ini semua data dikumpulkan tanpa format tertentu, sehingga data

bisa jadi mengalami duplikasi (berulang).

Atribut = {kode_buku, nama_buku, stok, harga, kode_penerbit,

nama_penerbit, alamat, no_telpon, nama_pengarang, no_po, tgl_po,

kode_buku, nama_buku, jumlah_po, kode_penerbit, nama_penerbit,

nama_pengarang, no_po, no_realisasi, tgl_realisasi, kode_buku,

nama_buku, Jumlah_realisasi, kode_penerbit, nama_penerbit,harga_

buku, no_realisasi, no_retur, tgl_retur, kode_buku, nama_buku,

(56)

b. Bentuk Normal Pertama (1NF) :

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa atribut yang berulang.

Barang = { Kode_buku, nama_buku, stok, harga, kode_penerbit, nama_penerbit,

alamat, no_telpon, nama_pengarang, no_po, tgl_po, jumlah_po,

no_realisasi, tgl_realisasi, Jumlah_realisasi, harga_buku, no_retur,

tgl_retur, jumlah_retur }.

c. Bentuk Normal Kedua (2NF) :

Pada tahap ini semua atribut bukan kunci memiliki dependensi

(ketergantungan) sepenuhnya terhadap atribut kunci.

TBuku = { Kode_buku*, nama_buku, nama_pengarang, stok, harga }

TPenerbit = {Kode_penerbit*, nama_penerbit, alamat, no_telpon }

TMasterPO = {No_po*, tgl_po, jumlah_po }

TMasterRealisasi = { No_Realisasi*, Tgl_realisasi, jumlah_realisasi,

Harga_buku }

TMasterRetur = { No_retur*, tgl_retur, jumlah_retur, no_realisasi }

d. Bentuk Normal Ketiga (3NF) :

Pada tahap ini dipisahkan atribut-atribut yang memiliki dependensi

(ketergantungan) transitif, yakni atribut bukan kunci harus tidak memiliki

ketergantungan terhadap atribut bukan kunci yang lain.

TBuku = { Kode_buku*, nama_buku, nama_pengarang, stok, harga }

TPenerbit = { Kode_penerbit*, nama_penerbit, alamat, no_telpon }

(57)

TMasterRealisasi = { No_Realisasi*, No_po**, Tgl_realisasi }

TMasterRetur = { No_retur*, No_realisasi**, tgl_retur }

TDetailPO = { Kode_buku**, Jumlah_PO }

TDetailRealisasi = { Kode_buku**, Jumlah_realisasi, harga_buku }

TDetailRetur = { Kode_buku**, Jumlah_retur }

4.2.4.2. Relasi Tabel

(58)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 4.11. Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2.4.4. Struktur File

Struktur file dibuat untuk menunjukkan arus data yang terdiri dari tiap item atau

(59)

a. Nama file : TBuku

Kunci file : Kode_Buku, Kode_Penerbit

Media : Harddisk

Tabel 4.2. File Buku

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 kode_buku Varchar 10

2 nama_buku Varchar 50

3 stok Int 4

4 harga Money 8

5 kode_penerbit Varchar 10

6 nama_pengarang Varchar 50

b. Nama file : TPenerbit

Kunci file : Kode_Penerbit

Media : Harddisk

Tabel 4.3. File Penerbit

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 kode_penerbit Varchar 10

2 nama_penerbit Varchar 30

3 alamat Varchar 30

(60)

c. Nama file : TMasterPO

Kunci file : No_PO, Kode_Penerbit

Media : Harddisk

Tabel 4.4. File MasterPO

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 no_PO Varchar 15

2 tgl_PO Datetime 8

3 kode_penerbit Varchar 10

d. Nama file : TDetailPO

Kunci file : No_PO, Kode_Buku

Media : Harddisk

Tabel 4.5. File DetailPO

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 no_PO Varchar 15

2 kode_buku Varchar 10

3 jumlah_PO Int 4

e. Nama file : TMasterRealisasi

Kunci file : No_Realisasi, No_PO

(61)

Tabel 4.6. File MasterRealisasi

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 no_realisasi Varchar 10

2 tgl_realisasi Datetime 8

3 no_PO Varchar 15

f. Nama file : TDetailRealisasi

Kunci file : No_Realisasi, Kode_Buku

Media : Harddisk

Tabel 4.7. File DetailRealisasi

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 no_realisasi Varchar 10

2 kode_buku Varchar 10

3 jumlah_realisasi Int 4

4 harga_buku Money 8

g. Nama file : TMasterRetur

Kunci file : No_Retur, No_Realisasi

(62)

Tabel 4.8. File MasterRetur

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 no_retur Varchar 10

2 tgl_retur Datetime 8

3 no_realisasi Varchar 10

h. Nama file : TDetailRetur

Kunci file : No_Retur, Kode_Buku

Media : Harddisk

Tabel 4.9. File DetailRetur

NO NAMA FIELD TYPE LEBAR

1 no_retur Varchar 10

2 kode_buku Varchar 10

3 jumlah_retur Int 4

4.2.4.5. Kodifikasi

Kodifikasi berguna untuk memudahkan dalam mengelompokkan data dan

pemrosesan data tersebut. Selain itu kodifikasi juga dapat membantu dalam

mengidentifikasi suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat

(63)

1. Kode Penerbit

Pembuatan Kode Supplier berdasarkan atas nama setiap supplier itu sendiri

Contoh : AN, GI, LM

Keterangan : AN = C.V Andi Offset

GI = Graha Ilmu

LM = LokoMedia

2. Kode Barang

Pembuatan Kode Barang berdasarkan atas Kode Penerbit

AN XXX

No. Urut Barang setiap supplier

Kode Supplier

Contoh : AN 001

Keterangan : AN = Kode Supplier C.V Andi Offset

001 = No urut barang berdasar setiap penerbit

3. No PO

KB XX XX XXX

No. urut PO

(64)

Contoh : KB 10 05 001

Keterangan : KB = Kode PO

10 = Tahun PO

05 = Bulan PO

001 = No. Urut PO

4. No Retur Pembelian

RT XX XX XXX

No. urut retur

Bulan retur Tahun retur Kode retur Contoh : RT 10 05 001

Keterangan : RT = Kode retur

10 = Tahun retur

05 = Bulan retur

001 = No. Urut retur

5. No Realisasi Pembelian

R XXX

No. urut realisasi

(65)

Contoh : R001

Keterangan : R = Kode Realisasi

001 = No. urut realisasi

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka ini bertujuan untuk memberikan tentang desain

program yang akan dibuat, berikut point – point dari perancangan antar muka.

4.2.5.1. Struktur Menu

Menu Utama

File Data Utama Transaksi Laporan

Keluar Data Penerbit

(66)

4.2.5.2. Perancangan Input

1. Perancangan Data Buku

|ß ß à à|

Tambah

Ubah

Pencarian Barang :

Cari

Keluar Data Buku

Gambar 4.13. Perancangan Data Buku

2. Perancangan Input Tambah dan Ubah Data Buku

Nama Penerbit :

Kode Buku :

Nama Pengarang :

Nama Buku :

Stok :

Harga :

Simpan Batal

(67)

3. Perancangan Data Penerbit

|ß ß à à|

Tambah

Ubah

Pencarian Barang :

Cari

Keluar Data Penerbit

Gambar 4.15. Perancangan Data Penerbit

4. Perancangan Input Tambah dan Ubah Data Penerbit

Kode :

Nama :

Alamat :

No. Telpon :

Simpan Batal

(68)

5. Perancangan Input Data PO

No. Purchase Order :

Penerbit :

Tanggal PO :

Daftar Buku yang Dibeli :

Tambah Buku

Hapur Buku

Ubah Jumlah

Simpan

Batal

Gambar 4.17. Perancangan Input Data PO

6. Perancangan Input Tambah Data PO

Kode Buku : Nama Buku : Stok :

Jumlah PO :

OK

Tambah Data PO

(69)

7. Perancangan Ubah Jumlah Data PO

Kode Buku

Nama Buku

Jumlah PO :

:

:

OK

Gambar 4.19. Perancangan Ubah Jumlah Data Pembelian

8. Perancangan Input Realisasi PO

No. Purchase Order :

Penerbit :

Tanggal PO :

Daftar Buku Yang dibeli :

Input Terima

Ubah Terima

Cetak Realisasi

Batal No. Purchase Order :

(70)

9.Perancangan Input Terima dan Ubah Terima Realisasi PO

Kode Buku :

Nama Buku :

Jumlah PO :

Jumlah Terima :

Harga Terima :

Simpan Batal

Gambar 4.21. Perancangan Input Terima dan Ubah Terima Realisasi PO

10. Perancangan Input Retur Pembelian

No. Retur Pembelian :

No. Realisasi :

Tanggal Retur :

Daftar Buku yang Diretur :

Jumlah Retur

Hapus

Ubah Jumlah

Simpan

Batal

(71)

11. Perancangan Input Jumlah Retur Pembelian

Kode Buku : Nama Buku :

Stok :

Jumlah Retur :

OK

Gambar 4.23. Perancangan Input Jumlah Retur Pembelian

12. Perancangan Ubah Jumlah Retur Pembelian

Kode Buku

Nama Buku

Jumlah Retur :

:

:

OK

(72)

4.2.5.3. Perancangan Output

1. Perancangan Output Laporan Data Buku

Tanggal : LOGO

Jumlah Buku :

Gambar

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype
Gambar 4.1. Flow map Pembelian Sistem Yang Berjalan
Gambar 4.2. Flow Map Pembelian Sistem Yang Berjalan
Gambar 4.3. Flow Map Retur Pembelian Sistem Yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan

Dari identifikasi dan klarifikasi pada tabel di atas ditemukan beberapa tanda dengan tipe ikon pada poster, dimana tanda ikon (A) berupa gambar pemain wanita, menurut

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui afinitas dan interaksi senyawa santorizol terhadap enzim COX-1 dan COX-2, mengetahui ikatan hidrogen yang terbentuk antara

Tumbuhnya koperasi dewasa ini perkembangannya cukup banyak, salah satu bidang usaha dari koperasi adalah adanya unit simpan pinjam. Unit simpan pinjam melayani

kualitas pembelajaran mata kuliah di Prodi D-IV Keperawatan Banda Aceh Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh yang dapat digunakan sebagai sarana yang menunja

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Juanda untuk indikator standar pelayanannya sudah terbilang cukup baik, hanya saja untuk

Berdasarkan hasil penelitian Sudarto, (2016) penelitian yang dilakukan di RSUD Pontianak tahun 2015 analisa hubungan antara pendidikan dengan kejadian ketuban pecah

Sila hadir ke kaunter bayaran, Jabatan Kewangan Tingkat Bawah Menara DBKL 1 atau Kaunter Lesen Berpusat, Jabatan Pelesenan dan Pembangunan Penjaja, Tingkat 5, Menara DBKL 2, Jalan