perikanan asing dan pencurian ikan di laut Indonesia diduga besar. Persoalan lain yang menjerat sektor perikanan adalah benang kusut perizinan yang Investor yang datang ke sektor ini masih sulit menemukan benang merah dan yang efisien untuk menyelesaikan prosedur investasi agar cepat-cepat menghasilkan. Karena itu, penataan perizinan yang lebih terus menjadi agenda paling penting di sektor ini.
Garis-garis analisa permasalahan di sektor pertanian yang prestasinya selama ini hanya sebatas swasembada beras, sudah begitu jelas seperti uraian dan contoh kasus di
tidak hanya pada hirarki teknis di lapangan, tetapi juga terkait persoalan kebijakan ekonomi secara nasional dan posisi yang sesungguhnya dari sektor pertanian di dalam pikiran para pengambil keputusan. kurang diperhatikan, sektor pertanian juga mengahadapi persoalan struktural karena beberapa subsektor masuk ke dalam perangkap monopoli, oligopoli dan kartel. Akibatnya, sektor pertanian menghadapi masalah rigiditas produksi sehingga tidak memunculkan potensi yang sebenarnya.
Aspek lain adalah masalah institusi, terutama kungan sistem kelembagaan seperti perbankan dan dana investasi. Sektor ini tertinggal atau sengaja ditinggalkan seperti terlihat pada alokasi dana perbankan dan dana investasi (PMA PMDN), yang
tama jika dibandingkan dengan potensi yang sebenarnya dan tenaga kerja yang besar di sektor ini. Distorsi di tingkat kebijakan dan kelembagaan menyebabkan sektor pertanian kurang produktif atau setidaknya produktivitasnya lndonesia kembali terpaksa menjadi importir beras yang besar Pemerintah dan masyarakat membayar pajak lebih besar lagi bebannya karena harus disubsidi. Perkiraan subsidi di dalam, APBN 1998198 mencapai tidak kurang dari 1,7 trilyun kira-kira hampir kali kredit Bimas. Tetapi saya menduga bahwa subsidi jauh lebih besar lagi karena yang diperlukan besar, terutama untuk menutupi kekurangan bahan pokok sekarang.
Dengan demikian, reformasi yang
berbagai hirarki tadi (bukan sekedar deregulasi) di sektor pertanian mendesak dilakukan. Kedele, gula, dan lagi pertanian yang merupakan kekuatan kita terpaksa harus Prestasi yang ini menyudutkan pelaku, dan tokoh-tokoh di sektor ini sebagai kelompok kelas dua, yang tidak
berperan dalam ekononi.
Reformasi itu hanya bisa dilakukan jika di sektor ini mempunyai kepemimpinan yang kuat karena rumitnya permasalahan yang ada. Sektor pertanian memerlukan
yang tegas sekaligus cekatan.
"suatu tinjauan manajemen perubahan"
R E V I T A L I S A S I
K E L E M B A G A A N .
A G R I B I S N I S
Dr. M. Syamsul Maarif,sektor unggulan di era global ini, agribisnis dituntut mampu memainkan perannya secara optimal. sekwensinya, sektor ini tidak hanya menjadi tumpuan seluruh pelaku agribisnis, khususnya petani dalam arti luas, tetapi juga dapat dijadikan basis pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Dengan demikian, agribisnis tidak akan hanya mewadahi berbagai bentuk kegiatan baru dan inovatif dari pelakunya, tetapi juga terbuka terhadap pelaku-pelaku baru yang mampu melihat peluang agribisnis sebagai aktivitas ekonomi yang menguntungkan karena komponen inputnya yang mengandalkan
content.
Besarnya agribisnis tidak hanya adanya interfensi teknologi rnaju dan permodalan yang lebih besar, tetapi diperlukan juga kelembagaan yang semakin memberikan peluang bagi
dan berkembangnya agribisnis tersebut. kelemba-gaan ini tentunya tidak terlepas dari
bagai institusi yang bagian integral dalam pengembangan agribisnis. Oleh karena itu, shared vision yang melibatkan berbagai institusi dibutuhkan untuk menyamakan dan gerak langkah menunjang pencapaian sasaran pengembangan agribisnis nasional.
Kunci keberhasilan pengembangan agribisnis nasional adalah kemampuan dan kehandalan pelaku agribisnis dari berbagai sub-sistemnya dalam menjalankan perannya masing-masing, termasuk komitmen untuk secara bersama-sama mengembangkan seluruh sistem agribisnis. Seluruh komponen sub-sistem agribisnis yang meliputi organisasi, manajemen, mekanisme, sistem dan prosedur dari sub-sistem produksi, penanganan
sampai pemasaran dan distribusi, harus mampu mengemban misinya tidak hanya dalam menjalankan fungsinya secara partial, tetapi juga
pengembangan agribisnis secara integral.
adalah MMA
Upaya membangun kelembagaan agribisnis perlu terus diakselerasi antara lain
kelembagaan yang diharapkan
mampu mengantisipasi dan menghadapi berbagai perubahan lingkungan yang Dengan demikian, agribisnis dalam pengembangan ekonomi nasional dapat lebih dioptimalkan.
K E L E M B A G A A N
Kelly revitalisasi
rnerupakan suatu proses
organisasi dengan mengaitkan dan
tubuh organisasi kedalam lingkungannya. Revitalisasi menuntut dilakukannya tiga hal, yaitu: mencapai fokus pasar, bisnis baru, aturan aturan teknologi informasi, dan aplikasi revitalisasi dalam kelembagaan agribisnis.
MENCAPAI FOKUS PASAR
Revitalisasi akan berdampak pada
buhan organisasi, tidak terkecuali pada
gaan agribisnis.
kuskan pengembangan kelembagaan agribisnis kepada pelanggan (pasar) merupakan langkah yang tepat untuk
dan inilah yang akan menaarahkan
b Segmentasi konsumen berdasarkan kemanfaatan
Langkah ini perlu untuk
kelembagaan agribisnis secara
dalam memikirkan langkah-langkah yang optimal ke arah penentuan segmen pasar produk yang dihasilkan. Dengan demikian, sistem agribisnis diharapkan mampu membangun kelembagaan yang secara inovatif kebutuhan konsumennya, tidak hanya secara tetapi sampai tingkat internasional.
c Mengarahkan rancang sistem
n i l a i
Kelembagaan agribisnis dirancang tidak hanya berperan secara parsial, tetapi mampu berperan secara karena sistem nilai yang dimiliki oleh setiap lembaga yang terlibat memiliki kesetaraan dan keharmonisan didalam
tasinva. Oleh karena itu.
agribisnis secara total. pasar bagi suatu organisasi ibarat indera (sense) bagi tubuh manusia, yang menghubungkan pikiran dan tubuh organisasi kepada lingkungannya.
Untuk mencapai fokus pasar, perlu dilakukan langkah-langkah berikut:
a. Mengembangkan proposisi nilai
Proposisi nilai (value) dalam kelembagaan agribisnis harus dimiliki oleh setiap pihak yang terlibat. Nilai harus didasarkan pada suatu dan sasaran yang dan realistis, yaitu untuk
kemaslahatan rakyat petani dan
masyarakat pada Oleh karena nilai harus mampu mencerminkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat luas, meningkatkan daya saing agribisnis nasional dan meningkatkan ketertarikan agribisnis sebagai suatu aktivitas ekonomi. Dengan demikian, setiap
kelembagaan agri- bisnis harus
rahkan seluruh kekuat-annya berdasarkan nilai-nilai diatas.
sistem nilai juga dimiliki oleh seluruh syarakat sehingga an pengembangan kelem- bagaan agribisnis tidak hanya dari kelem- bagaan secara in- ternal, tetapi didukung oleh masyarakat luas
2 . MENEMUKAN
B A R U iuaa akan datang dengan bisnis baru. Hal ini sinergi dari kemampuan-kemampuan yang seringkali pada para agribisnis, serta pengintegrasian secara dan kreatif kemampuan
untuk mengembangkan kemampuan baru. lam kasus, kemampuan ini terdapat pada organisasi lain sehingga diperlukan
ataupun merger. Membangun bisnis baru akan
kehidupan baru bagi suatu organisasi, yang dalam tubuh manusia dapat diibaratkan dengan sistem reproduksi.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk nemukan bisnis baru adalah:
a. Mengembangkan sinergi dari kompefensi inti Sinergi dari berbagai kelembagaan yang terlibat dalam sistem agribisnis di setiap sub-sistem
sub-sistem merupakan langkah strategis dalam mengembangkan bisnis baru sesuai dengan
memperkuat sistem agribisnis nasional. dilakukan oleh sistem agribisnis nasional dalam revitalisasi kelembagaannya adalah memfokuskan diri pada pasar.
b. Membangun Fokus pada pasar bukan sekedar memperhatikan pasar,
Aliansi rnerupakan salah satu cara untuk lebih atau sekedar memberikan apa yang diminta oleh pasar. meningkatkan agresifitas pengembangan Fokus pada pasar berarti berempati pada pasar dengan kelembagaan sistem agribisnis. Dengan aliansi, membangun hubungan dengan pasar
kelembagaan yang ada dapat mengurangi perspektif atau cara pandang konsumen. Sistem kelemahannya dan kekuatan bisnis nasional perlu mengidentifikasi keuntungan apa mitranya. Oleh karena itu, aliansi kelembagaan ini yang dapat diberikan kepada konsumen, pasar harus diturnbuhkembangkan agar ke dalam segmen-segmen yang keinginannya, memperkuat kelem-bagaan agribisnis secra membangun cara yangefisien untukmenyampaikan menyeluruh.
ATURAN-ATURAN
PERTUMBUHAN JUGA AKAN DATANG
DENGAN
BARU. HAL
MEMERLUKAN
DARI KEMAMPUAN-
KEMAMPUAN YANG SERINGKALI
PADA PARA PELAKU AGRIBISNIS, SERTA
SECARA
DAN KREATIF KEMAMPUAN
UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
BARU.
DALAM
KASUS,
KEMAMPUAN
TERDAPAT PADA
ALIANSI, KERJASAMA, ATAUPUN MERGER.
MEMBANGUN
BARU AKAN
MEMBAWA
BARU
SUATU
ORGANISASI, YANG DALAM TUBUH
DAPAT
DENGAN
REPRODUKSI.
Teknologi seringkali dapat memberikan cara baru untuk bersaing. Oleh karena itu, teknologi informasi
4 . D A L A M
K E L E M B A G A A N pat rnenentukan aturan main karena teknologi informasi sama dengan sistem syaraf dalam tubuh manusia. Langkah-langkah yang diperlukan untuk
aturan main dengan teknologi informasi adalah:
a. Teknologi informasi
untuk meningkatkan
b. proses
internal
teknologi informasi
Rekayasa yang
. didorong teknologi
in formasi
M e n g a r a h k a n pengembangan
bisnis yang ditopang teknologi informasi
lingkup bisnis melalui teknologi
formasi (Berbagai
langkah harus
Revitalisasi rnerupakan salah satu langkah untuk menciptakan pertumbuhan. Salah satu langkah yang perlu dalam organisasi, ini
keuntungan (benefit) kepada konsumennya. Selanjutnya sistern agribisnis harus dapat
surnber-sumber penerimaan baru, diantaranya melalui peningkatan nilai tambah produk agribisnis. Nilai tambah dapat diperoleh melalui pemanfaatan teknologi inovatif dalam agroindustri. Disamping itu, pada tahap revitalisasi ini
logi informasi menjadi penting, karena pada era ini sistem agribisnis harus mampu rnenempatkan teknologi inforrnasi menjadi basis kompetisi.
Pengalaman menunjukkan bahwa lembagaan agribisnis yang
ada mampu
pengembangan agribisnis secara agresif.
langkah yang secara konseptual sudah
untuk membangun sistem agribisnis dari sisi aannya, baik di tingkat p oduksi, nganan
rnaupun
businya. Narnun karena kurang harmonisnya men kelembagaan yang terlibat
langkah ideal jauh dari tujuan dan sasaran Hal ini disebabkan karena setiap kelembagaan tidak liki nilai yang saling menunjang, dengan kata lain, kelembagaan agribisnis tidak merniliki platform (visi dan misi) yang
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, perlu dibangun suatu kelembagaan agribisnis yang secara terpadu mampu mengembangkan sistern agribisnis nasional. Hal ini dapat dicapai melalui penyamaan persepsi, visi dan misi dari setiap institusi yang terlibat terus diupayakan untuk lebih meningkatkan
sitivitas kelembagaan sistem agribisnis dalam tun-tutan dan kebutuhan konsumen yang
DENGAN DEMIKIAN,
KELEMBAGAAN AGRlBlSNlS
PROSES
dalam pengembangan agribisnis, baikdi tingkat nasional, a. pada
regional maupun daerah. Penyamaan persepsi, visi b. proses-proses internal
dan misi dapat dilakukan dengan menghilangkan c. dalam
ego sektoral yang ini menjadi salah satu faktor penghambat pengembangan agribisnis nasional.
Dengan demikian, revitalisasi kelembagaan Pencapaian berbagai indikator keberhasilan agribisnis melalui proses perubahan tidak hanya dilihat dari aspek-aspek
paradigma pengembangan agribisnis harus dimulai dari secara partial, harus merupakan satu kesatuan yang pengembangan kelembagaan agribisnis secara total. terintegrasi, seimbang dan berkesinambungan. Dengan Proses pembelajaran harus basis demikian, dalam pengernbangannya, sistern agribisnis kelembagaan agribisnis karena dengan dituntut memiliki sumberdaya manusia yang handal
organisasi sistem sehingga mampu merumuskan dan mengambangkan agribisnis diharapkan mampu melakukan perubahan upaya rnenghadapi berbagai perubahan menuju sistem agribisnis yang progresif dan yang baik saat ini maupun dimasa yang terhadap perkembangan lingkungan yang dinarnis. akan datang.
Pada gilirannya, proses pembelajaran mampu Dalam konteks sistem, indikator-indikator keber- sistem agribisnis yang berbasis pengetahuan hasilan dapat digambarkan sebagai berikut:
(knowledge based agribusiness).
ACUAN Proses Pengembangan
Saat ini, setiap organisasi sistem agribisnis nasional) berada dalam persaingan lingkungan yang kompleks sehingga pemahaman yang akurat terhadap sasaran-sasaran organisasi (yang diterjemahkan dari misi) dan metoda untuk mencapainya
PEMBELAJARAN MENUJU PERUBAHAN
PENGEMBANGAN AGRlBlSNlS HARUS
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
SECARA TOTAL. PROSES
I
merupakan sesuatu yang vital. PROSES
Sebagaimana ketahui bersama bahwa kinerja Perbaikan Proses sistem agribisnis nasional diantaranya
oleh kenerja kelembagaan sistem agribisnis. Untuk itu, sistem agribisnis nasional harus mampu mengembangkan
PEMBELAJARAN HARUS
BASIS
KELEMBAGAAN AGRlBlSNlS
OUTPUT
- Pelayanan pada konsumen
Kinerja Finansial
KARENA DENGAN PEMBELAJARAN ORGANISASI
(LEARNING
berbagai indikator keberhasilan pelaksanaannya yang
-
lnovasi dan PerubahanAGRlBlSNlS
MAMPU MELAKUKAN PERUBAHAN MENUJU
AGRlBlSNlS YANG
dikontribusi oleh kehandalan kelembagaan yang ada. lndikator keberhasilan harus men- misi dan strategi sistem agribisnis kedalam ukuran-ukuran kinerja yang memberikan kerangka pada sistem pengukuran yang strategis dalam pengelolaannya. Berbagai indikator keberhasilan yang dapat dijadikan acuan dalam situasi dan kondisi yang sedang dan akan dihadapi sistem agribisnis nasional diantaranya adalah
PROGRESIF DAN
TERHADAP
-VOLUME No. 3 1998